Professional Documents
Culture Documents
Bismillah Lulus
Bismillah Lulus
8. EKTOPIK
1. MOLA Perkembangan ovum yang telah dibuahi terjadi di
Embrio mati pada usia kebuntingan dini, luar uterus: ovarium, tuba, vagina, abdomen
plasenta tetap berkembang.
GK: -Mola Hydatosa: spt anggur, chorion 9. HIDRAMNION
rusak. Pengumpulan cairan dan transudasi dalam ruang
-Mola sistika: ada sistik pada plasenta Allantois akibat perbarahan dan obstruksi dari
pembuluh darah
2. MUMMIFIKASI GK: Abdomen besar, suhu tubuh normal
Fetus 3—8 bulan
seperti batu karena cairan amnion dan fetus 10.ABORTUS
diabsorbsi oleh uterus Pengeluaran fetus sebelum akhir masa
Kausa: ASEPTIS, Genetic, torsio, infeksi jamur, kebuntingan, fetus belum sanggup hidup.
leptospira ➢ 5 bulan disertai retensi secundinae.
GK: Fetus kering dan keras, warna coklat BAKTERIAL :
papyraceous, CLP Brucellosis : trimester 3
D: Anestrus, tidak ada a. uterine media, D: RBT, CFT, Milk ring test
fremitus Vaksin strain19: 3-7 bulan, strain45/20: semua
T: Estrogen, Oxytocin saat servix terbuka, T: Test-slaughter
PGF2a Leptospirosis: trimester 2, bunting tua tidak selalu
sebabkan abortus.
3. MACERASI Vibriosis/campylobacteriosis. Akibat perkawinan.
Fetus 5-7 bulan hancur, tersisa potongan VIRAL : BVD, IBR
tulang fetus didalam cairan amnion dan MIKOTIK: A. fumigatus
eksudat (krepitasi). MIKOTOXIN: Aflatoxin > dari spora menempel di
Kausa: BAKTERI pakan > serang organ hati > tidak bs detoksifikasi
GK: Anestrus PROTOZOA:
T: Potong (infausta) Trichomonas foetus. Akibat perkawinan. 1-16mgg.
Neosporosis:3-8 bulan. Tjd pada 1st kebuntingan
4. SUPERFECUNDASI Kimia, obat, tanaman : NItrat, daun cemara
Adanya >2 ovum. Tiap ovum difetilisasi HORMONAL : estrogen tinggi, defisiensi
sperma yang berbeda. progesteron, glucocorticoid/hydrocortisone
Hewan polytocus : annjing kucing babi (stress)
DEFISIENSI PAKAN: Vit A, iodium (hypotiroid),
5. SUPERFETASI selenium
Betina bunting > 7-14 hari kemudian estrus FISIK:
dan kawin Kembali > terjadi kebuntingan Kantung amnion pecah
susulan. Pemberian prostaglandin yang luruhkan CL
Terdapat 2 embrio beda usia Torsio uteri (sirkulasi terhambat)
INBREEDING
6. PSEUDOPREGNANCY
Kebuntingan palsu (FASE METESTRUS)
Adanya perilaku kebuntingan karena
progesteron dan prolactin yang tinggi.
GK: Produksi air susu, nesting, anorexia
7. WONDERING
CLG di ovarium bersebrangan dengan
embrio/fetus di cornua yang lain.
Kausa:
•Migrasi ovum trans-peritonial
•Migrasi embrio transuterine
11. REPEAT BREEDER Sapi ambruk <72 jam akibat defisiensi Ca. leher sapi
Timbulnya kembali siklus estrus akibat kegagalan membentuk S.
bunting setelah minimal IB 2x. T: infus Ca-borgluconas IV. Amati denyut jantung,
17-24 hari: *gagal fertilisasi karena waktu ib tidak
tepat, deteksi estrus yang buruk, ovulasi tertunda ENDOMETRITIS
T: intensifkan pengamatan birahi, kualitas semen Peradangan endometrium uterus
beku. Gk: cairan putih nanah
*kematian embrio (bisa ditemukan saat usg, hari ke- T: PGF2a + antibiotic Intrauterin
20 ada kantung amnion dengan embrio di dalamnya.
Hari ke-30 dicek, embrionya gaada, maka itu METRITIS
kematian embrio. Kalau embrio dini, baru proses peradangan yang melibatkan bagian yang tebal (otot)
hatching di cornua, sudah mati. dari uterus
Late repeat >24 hari GK: cairan mucus darah
K: genetic, lingkungan uterus yang buruk, infeksi T: PGF2a + antibiotic IM
uterus endometritis subklinis, embryo signalling
tidak baik sehingga induksi luteolisis. PYOMETRA
T: berikan antibiotic, manajemen pengamatan Peradangan uterus disertai akumulasi eksdudat
estrus, pelaksanaan IB pada waktu yg tepat. purulent
P: pgf2@, GnRH T: irigasi NACL, antibiotic, PGF2@
DISTOKIA CLP:
Kesulitan partus Bertahannya corpus luteum karena tidak terjadi
K: defisiensi nutrisi, kurang exercise, usia tidak luteolisis. Ada hambatan pelepasan prostaglandin.
produktif, bb berlebih/kurang, ukuran pelvis terlalu GK: anestrus
kecil T: PGF2a, GnRH 48-56 jam berikutnya
OOGENESIS
Oogenesis diawali saat fetus masih berkembang,
dengan perkembangan primordial germ cell
BAGAIMANA TESTIS DAPAT BERFUNGSI? menjadi oogonium. Oogonium mengalami
Keberhasilan fungsi testis akan berjalan apabila: pembelahan mitosis menjadi oosit primer. Setelah
▪ Sekresi GnRH secara pulsatile setiap 3-6 jam pubertas, oosit primer akan berkembang di dalam
▪ Konsentrasi testosterone yang tinggi di tubuli folikel dan melalui tahap pembelahan meiosis I dari
seminiferous , tetapi konsentrai T4 rendal sel diploid 2n menjadi 2 sel haploid n, yaitu oosit
dalam sirkulasi darah sekunder dan badan polar 1. Selanjutnya terjadi
▪ Kecukupan reseptor LH di sel Leydig pembelahan meiosis II dimana Oosit sekunder pada
tahap metaphase 2 akan diovulasikan, dan
kemudian menyelesaikan tahapan meiosis 2 nya
apabila terjadi fertilisasi. Jika terjadi fertilisasi, oosit
sekunder akan membelah menjadi sel ovum dan
badan polar 2. 3 badan polar akan mengalami
degenerasi.
BEDANYA MITOSIS DAN MEIOSIS?
DIAGNOSA KEBUNTINGAN
BSE
HP AXIS
FETAL STRESS
Sinkronisasi estrus
Repeat breeding
Perbedaan kista folikel dengan
REVIEW!!