You are on page 1of 6

Nama : Muhammad Raihan Ali

NIM : 2117051256
Kelas : 1G
No Urut : 09

RESUME MACAM DAN BENTUK PASAR

Struktur pasar menurut Wikipedia merupakan informasi tentang perilaku usaha dan
kinerja pasar yang dijelaskan melalui keadaan pasar.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam perusahaan berada dalam pasar persaingan
sempurna (perfection competition), di mana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan
setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah
perusahaan hanya satu-satunya produsen (monopoli). Dalam posisi ini perusahaan mampu
mempengaruhi harga dan jumlah output dalam pasar.
Umumnya adalah dua kondisi peralihan antara ekstrim pasar persaingan sempurna dan
monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing-masing mempunyai daya
monopoli (terbatas). Kondisi ini disebut persaingan monopolistik. Kondisi kedua adalah dalam
pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya
monopoli. Kondisi tersebut dikenal sebagai oligopoli.
1) Ciri Pasar Persaingan Sempurna
a) Produk bersifat homogin, maksud dari produk homogin adalah produk yang mampu
memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa
produsennya.
b) Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang
harga produk dan input yang dijual.
c) Output perusahaan relatif kecil, semua perusahaan dalam industri (pasar) diasumsikan
berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah), baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang.
d) Perusahaan menerima harga yang ditentutan pasar, konsekuensi dari asumsi ketiga (butir
c) adalah bahwa perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang
ditetapkan pasar (price taker). Perusahaan tidak mampu mempengaruhi pasar secara
individu. Perusahaan hanya mampu menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba
maksimum.
e) Terdapat keleluasaan masuk-keluar pasar, pemikiran yang mendasari asumsi ini adalah
dalam pasar persaingan sempurna faktor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak
ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
2) Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentutan oleh permintaan dan
penawaran. Perusahaan secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga jual.
Karena jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapapun
yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. Kurva permintaan yang dihadapi perusahaan
secara individu berbentuk garis lurus horizontal.
3) Pemaksimum Laba Jangka Pendek
a) Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total, dalam cara ini laba ditentutan
dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan dengan biaya total.
b) Menunjukkan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal Cara
ini adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya
marjinal. Pemaksimuman laba dicapai pada tingkat produksi dimana hasil penjualan
marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.
4) Keunggulan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a) Keunggulan
(1) Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
(2) Jumlah output paling banyak sehingga rasio output penduduk maksimal
(kemakmuran maksimal)
(3) Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu
membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga (informasi sempurna)
b) Kelemahan, model pasar persaingan sempurna
(1) Kelemahan dalam hal asumsi Asumsi-asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan
sempurna mustahil terwujud, karena dalam dunia nyata produsen dan konsumen dibatasi
oleh dimensi waktu dan tempat.
(2) Kelemahan dalam pengembangan teknologi Model pasar persaingan sempurna
menyatakan bahwa keseimbangan dalam jangka panjang akan tercapai dan setiap
perusahaan memperoleh laba normal.
(3) Konflik efisiensi-keadilan Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efisiensi.
Tetapi hal ini menimbulkan masalah jika diterapkan dalam kehidupan nyata.
2. Pasar Monopoli
Struktur pasar monopoli ditandai oleh terdapatnya ada satu produsen atau penjual tanpa
pesaing langsung atau tidak langsung baik nyata maupun potensial. Output yang dihasilkan tidak
mempunyai substitusi (closed substitution).
1) Faktor-faktor penyebab terbentuknya monopoli:
a) Hambatan teknis Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain
sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (exsiting firm).
b) Hambatan legalitas
(1) Undang-undang dan Hak Khusus Tidak semua perusahaan mempunyai daya
monopoli karena kemampuan teknis.
(2) Hak Paten atau Hak Cipta Tidak semua monopoli berdasarkan hukum (undang-
undang) mengakibatkan inefisiensi.
2) Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli
a) Permintaan Dalam pasar monopoli, permintaan terhadap output perusahaan merupakan
permintaan industri. Karena itu perusahaan mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga pasar dengan mengatur jumlah output.
b) Penerimaan Total dan Penerimaan Marjinal Pada pasar persaingan sempurna marjinal
perusahaan sama dengan harga jual (MR=AR=D=P).
3) Keseimbangan Perusahaan
Dalam jangka pendek keseimbangan pada pasar monopoli terjadi ketika MR=MC agar
mencapai laba maksimum. Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan
keseimbangan jangka panjang, selama dalam jangka pendek memperoleh laba maksimum.
4) Daya Monopoli
Dalam kenyataan jarang sekali struktur pasar tanpa persaingan. Umumnya yang ada
adalah satu atau beberapa perusahaan lebih dominan dibanding perusahaan lainnya (oligopoli).
Karenanya pengertian monopoli dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian masyarakat
umum dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat umum membayangkan monopoli sebagai
kemampuan melakukan apa saja untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, perusahaan monopoli
memiliki kekuatan tanpa batas, sehingga mampu memperoleh laba tanpa batas.
Daya monopoli dikatakan makin besar bila keputusan harga dan output perusahaan makin
sulit dilawan oleh pasar. Lemer mengukur kemampuan perusahaan berdasarkan permintaan yang
dihadapi perusahaan dengan menghitung angka indeks, yang dikenal sebagai indeks Lemer
(Lemer index).
(P-MC)
L = --------------- ........................................................................................................ (12)
P
Dimana:
L = indeks Lemer
P = harga output
MC = biaya marjinal
Besarnya nilai indeks Lemer dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a) Elastisitas harga permintaan (Elastisitas harga)
Dalam pasar persaingan sempurna, elastisits pemintaan tak terhingga.
b) Jumlah perusahaan dalam pasar
Makin sedikit jumlah perusahaan, daya monopoli makin besar.
c) Interaksi antar perusahaan
Makin solid interaksi antar perusahaan, makin besar daya monopoli.
5) Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga (price discrimination) adalah kebijakan menjual output
yang sama dengan harga berbeda-beda, pada saat yang sama kepada konsumen (pasar) yang
berbeda, di mana perbedaan harga bukan disebabkan oleh perbedaan biaya produksi (third
degree pree discrimination). Tujuan yang ingin dicapai adalah menambah laba perusahaan
melalui eksploitasi surplus konsumen.
Akibat yang ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan monopoli terhadap
perekonomian, dapat dilihat dari segi:
a) Segi Positif:
a. Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit
dapat ditekan sehingga keuntungan dapatditingakatkan.
b. Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status
sebagai pemegang monopoli dapatdipertahankan.
c. Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.
d. Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih
diperhatika
b) Segi Negatif:
a. Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal.
b. Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin
diperolehnya.
c. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai
dengan permintaan konsumen).
d. Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
e. Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen.
f. Praktek monopoli dapat memicu inflasi yang dapat merugikan masyarakat luas.
g. Pelaku usaha dapat menetapkan harga barang secara seenaknya pada konsumen.
h. Dapat menyebabkan eksploitasi daya beli konsumen dan tidak memberikan hak pilih
terhadap konsumen.
6. Kebijakan Pemerintah Untuk Mengatasi Monopoli
a) Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur tangan pemerintah dalam
produksi dan harga.
b) Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat
dihindari lagi.
3. Pasar Persaingan Monopolistis
A. Ciri Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis
pasar yang ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
a) Terdapat banyak penjual, penjual dalam pasar persaingan monopolistis cukup banyak,
tetapi tidak sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
b) Barangnya bersifat berbeda corak, ciri ini merupakan sifat yang penting dalam
membedakan antara pasar persaingan monopolistis dengan pasar persaingan sempurna.
c) Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga, berbeda dengan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai kekuasaan dalam
mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat
mempengaruhi harga.
d) Tidak ada hambatan berarti dalam memasuki pasar, perusahaan yang akan masuk dan
menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami
kesulitan.
e) Persaingan dilakukan melalui promosi secara aktif, harga bukanlah penentu utama dari
besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis.
B. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah
lebih elastis dari pada yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak mencapai elastis
sempurna yaitu kurve permintaan yang sejajar. Sumbu datar yang merupakan kurve permintaan
yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Pada hakekatnya kurve permintaan
ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun
secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).
C. Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan
harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang
diproduksinya. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan kepada dua jenis:
a) Diferensiasi produk, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
produksi perusahaan-perusahaan lain.
b) Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan Di dalam persaingan monopolistis dan
oligopoli, persaingan bukan harga sangat aktif dilakukan.
4. Pasar Oligopoli
Struktur pasar atau industri oligopoli adalah pasar (industri) yang terdiri dari hanya
sedikit perusahaan (produsen).
A. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah:
a) Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of firms). Secara teoritis sulit
sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan
oligopoli. Namun, untuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan diasmsikan kurang
dari sepuluh.
b) Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or differentiated product). Dilihat dari
sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara persaingan
sempurna dengan monopoli.
c) Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (interdependence decisions).
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi
perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firm) maupun yang masih diluar
industri (potential firms).
d) Kompetisi non harga (non pricing competition). Dalam upayanya mencapai kondisi
optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga (non
pricing competition).
B. Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
1. Efisiensi skala besar
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen dan peralatan mesin,
dalam kenyataannya secara umum berstruktur oligopoli. Teknoligi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata
minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar.
2. Kompleksitas manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli dan
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
C. Keseimbangan Oligopolis
Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli disebut oligolis. Sebagai produsen,
keseimbangan terjadi bila laba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoli tidak
menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja
dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi
perilaku pesaing. Karena itu oligopolis akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat
melakukan apa yang dapat dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah
output dan harga.

You might also like