Professional Documents
Culture Documents
Article
Peran WTO dalam Menjembatani Benturan Kepentingan
Antara Uni Eropa dan Indonesia dalam Perdagangan Biodiesel
Anggi Mariatulkubtia 1
1
Ilmu Hubungan Internasional,Universitas Indonesia, Indonesia
INFORMATION
ABSTRACT
Indonesia's success at the World Trade Organization (WTO)
SUBMISSION TRACK in demanding the European Union (EU) to drop its biodiesel
anti-dumping policy in 2018, as well as EU’s compliance
with the decision, is a unique case when faced with the
Recieved : 04 March 2020 perception that international institutions tend to be inclined
Final Revision : 25 April 2020
Available Online : 30 May 2020 towards developed countries and disadvantaging developing
countries. Utilizing qualitative research method and Robert
KEYWORD O. Keohane's liberal institutional functionalism theory, this
WTO, European Union, Indonesia, anti dumping,
paper describes how the WTO acted as a facilitator in
liberal institutions, international regime, resolving biodiesel disputes between the two parties. This
biodiesel. paper argues that the WTO does not only provide a dispute
settlement mechanism and help balance information biases,
KATA KUNCI but also raises the cost of reputation and credibility that EU
must pay if it chooses to defect the ruling. This paper shows
WTO, Uni Eropa, Indonesia, anti dumping, that international institutions can provide a platform for
institusi liberal, rezim internasional, biodiesel
developing countries when facing developed countries, as
CORRESSPONDENCE long as the said actor acts rationally and makes careful
calculations about its bargaining position and possible steps
E-mail : anggi.mariatulkubtia@ui.ac.id to be taken by its opponent.
ABSTRAK
insentif pajak terhadap industri terkait di melimpahnya bahan baku berupa minyak
Jerman dan Perancis. Saat ini, total kelapa sawit di Indonesia dan minyak
produksi dari kedua negara tersebut kedelai di Argentina, serta kebijakan
menyumbang lebih dari separuh total domestik di masing-masing negara, telah
produksi biodiesel Uni Eropa.6 menjadikan kedua negara tersebut sebagai
Singkatnya, sementara Indonesia sumber alternatif suplai biodiesel dunia.9
membutuhkan pasar ekspor untuk Sejumlah literatur menunjukkan
menyalurkan produk biodieselnya, Uni bahwa perkembangan pasar biodiesel ini
Eropa membutuhkan suplai sumber energi utamanya didorong oleh kebijakan
terbarukan untuk memenuhi kebutuhannya domestik yang memfasilitasi produksi dan
yang terus meningkat. Namun demikian, penggunaan bahan bakar tersebut.
common interest kedua negara ini terganjal Kebijakan tersebut umumnya berupa
oleh kepentingan Uni Eropa untuk mandat bauran energi, pembebasan pajak
mempertahankan produksi dalam serta aturan mengenai investasi.10 Selain
negerinya, yang terancam oleh murahnya itu, laporan-laporan tersebut juga
harga biodiesel yang diimpor dari menunjukkan tingginya tingkat
Indonesia. Akibatnya, Uni Eropa ketidakpastian dalam perdagangan
memutuskan untuk menerapkan kebijakan biodiesel, yang didorong oleh dominasi Uni
anti-dumping kepada produk biodiesel Eropa dalam rantai pasokan dan konsumsi
Indonesia. biodiesel. Karenanya, perdagangan
Dalam ranah perdagangan komoditas ini umumnya dicapai lewat
internasional, perkembangan pasar kerjasama bilateral dan kesepakatan
biodiesel di dunia sebetulnya relatif baru preferential treatment, serta penetapan bea
dan tumbuh cukup pesat selama dua dekade masuk bagi negara-negara di luar perjanjian
terakhir. Tingginya harga minyak dan gas, tersebut, baik untuk melindungi produsen
serta kekhawatiran akan sumbangan emisi di dalam negeri maupun partner dagang
karbon dari bahan bakar fosil terhadap terkait.11 Ketidakpastian juga timbul dari
perubahan iklim, telah mendorong perdebatan mengenai posisi biodiesel
kenaikan tren permintaan dan produksi sebagai sumber energi terbarukan,
energi terbarukan di dunia semenjak awal mengingat proses produksinya yang
tahun 2000. Tercatat, konsumsi biodiesel melibatkan pembebasan lahan dan
12
dunia meningkat dari 1,3 juta liter pada deforestasi yang cukup masif. Pesatnya
tahun 2001 menjadi sekitar 35,2 juta liter perkembangan pasar biodiesel serta
pada tahun 2016.7 Sekitar 14,4 juta liter ketidakpastian pasar komoditas ditengarai
atau 41% dari total konsumsi dunia di berpotensi untuk terus memancing sengketa
tahun 2016 tersebut diserap oleh pasar Uni dagang kedepannya.
Eropa.8 Walaupun produksi dan Terlepas dari tren dan ketidakpastian
penyerapan biodiesel dunia masih di pasar biodiesel, keputusan Indonesia
didominasi oleh Uni Eropa, namun
9
Ibid.
6 10
Ibid. OECD/FAO, OECD-FAO Agricultural Outlook
7
“Biofuels Explained – Use of biodiesel,” U.S. 2018-2027 (Paris: OECD Publishing/Rome: Food
Energy Information Administration (EIA), n.d., and Agriculture Organization of the United Nations,
https://www.eia.gov/energyexplained/biofuels/use- 2018), http://www.fao.org/3/I9166EN/I9166EN.pdf.
11
of-biodiesel.php. UNCTAD, The State of Biofuels Market:
8
“EU-28 Biofuels Annual,” USDA Foreign Regulatory, Trade and Development Perspectives,
Agricultural Service, 3 Juli 2018, (United Nations, 2014),
https://apps.fas.usda.gov/newgainapi/api/report/dow https://unctad.org/en/PublicationsLibrary/ditcted201
nloadreportbyfilename?filename=Biofuels 3d8_en.pdf.
12
Annual_The Hague_EU-28_7-3-2018.pdf. Ibid.
untuk mengajukan tuntutan ke WTO serta penggugat, kedua setelah Amerika Serikat
kepatuhan Uni Eropa terhadap putusan dengan 124 kasus.17
WTO tersebut menjadi menarik untuk Sementara itu, posisi tawar Indonesia
dikaji karena beberapa faktor. Pertama, di dalam institusi perdagangan
sejumlah literatur menunjukkan bagaimana internasional tersebut bisa dikatakan sangat
WTO dianggap mengakomodasi lemah. Hingga Indonesia mengajukan
kepentingan negara maju, terutama AS dan gugatan atas kebijakan anti-dumping Uni
Uni Eropa.1314 Sejumlah norma dan Eropa di tahun 2013, Indonesia hanya
regulasi dalam WTO dianggap dibentuk pernah menang satu kali di WTO. Pada
untuk mengakomodasi kepentingan negara- tahun 2007, Indonesia memenangkan
negara maju dan kerap merugikan negara- gugatan terhadap kebijakan anti-dumping
negara berkembang. Literatur-literatur Korea Selatan terhadap beberapa produk
tersebut lebih jauh memaparkan bagaimana kertas dari Indonesia, yang kemudian
terdapat permainan kekuatan yang dapat rekomendasinya tidak diikuti oleh negara
mempengaruhi pembuatan regulasi di Asia Timur tersebut.18 Sementara itu,
WTO, yang membuat institusi tersebut sengketa produk tembakau Indonesia
dipandang sebagai instrumen negara maju dengan AS, yang sempat diajukan di WTO
untuk meningkatkan leverage-nya di dalam pada tahun 2010, nyatanya berakhir dengan
perdagangan internasional. Hal ini terutama kesepakatan yang dibuat di luar institusi
terlihat dalam frekuensi AS dan Uni Eropa tersebut.19
dalam mengajukan tuntutan di institusi Ketidakpastian pasar biodiesel,
tersebut.15 kuatnya pengaruh Uni Eropa di rezim
Uni Eropa, sebagai salah satu dari perdagangan dunia, serta sejumlah temuan
empat negara maju yang terlibat dalam dalam penelitian terdahulu yang
quad, memanfaatkan dengan baik kerangka menunjukkan bagaimana WTO cenderung
penyelesaian sengketa yang ditawarkan memfasilitasi negara maju dan
oleh WTO. Dari total 592 kasus yang telah menganaktirikan negara berkembang
ditangani WTO semenjak institusi membuat proses penyelesaian sengketa
perdagangan global itu berdiri pada 1995, biodiesel antara Indonesia dan Uni Eropa
Uni Eropa terlibat dalam 394 kasus.16 Uni ini menjadi menarik untuk dikaji. Hal ini
Eropa melakukan gugatan dalam kerangka bukan saja karena Indonesia muncul
penyelesaian sengketa WTO hingga 103 sebagai pemenang dalam gugatannya
kasus, dan menjadi entitas yang paling terhadap Uni Eropa, namun juga karena
sering muncul sebagai complainant atau keputusan Uni Eropa untuk menghapus bea
masuk anti-dumping terhadap komoditas
biodiesel Indonesia, sebagai tindak lanjut
13
Kristen Hopewell, “New Protagonists in Global dari putusan WTO.
Economic Governance: Brazilian Agribusiness at Sementara itu, penelusuran tulisan ini
the WTO,” New Political Economy 18, no. 4 (2013):
603–23, hanya menemukan satu publikasi ilmiah
https://doi.org/10.1080/13563467.2013.736957.
14
Davinder Kumar Madaan, “WTO and the 17
Ibid.
Developing Countries,” India Quarterly: A Journal 18
“Korea — Anti-Dumping Duties on Imports of
of International Affairs 56, no. 3-4 (2000): 53–60, Certain Paper from Indonesia,” WTO, n.d.,
https://doi.org/10.1177/097492840005600304. https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases
15
P Rameshan, “Trade Disputes under WTO,” _e/ds312_e.htm.
Foreign Trade Review 38, no. 3-4 (2003): 19–37. 19
“United States — Measures Affecting the
https://doi.org/10.1177/0015732515040402. Production and Sale of Clove Cigarettes,” WTO,
16
“The European Union and the WTO,” WTO, n.d., n.d.,
https://www.wto.org/english/thewto_e/countries_e/e https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases
uropean_communities_e.htm. _e/ds406_e.htm.
mengenai peran WTO dalam sengketa sekunder dari buku, artikel, jurnal, serta
biodiesel Indonesia dan Uni Eropa. Tulisan media daring yang berkaitan dengan topik
Niken Lestari Adhystya mendalami tahap yang dibahas. Tulisan ini juga
administratif sengketa dengan menggunakan data primer yang diambil
menggunakan konsep organisasi dari situs resmi WTO
internasional dan good governance.20 Dalam analisisnya, tulisan
Namun demikian, tulisan tersebut belum menggunakan pemikiran Robert O.
menjabarkan secara gamblang variabel Keohane mengenai fungsi institusi
mengenai benturan kepentingan antara internasional dan kepatuhan negara
negara maju dan negara berkembang, serta terhadap norma dan regulasi yang dianut
permainan kekuatan dan puzzle mengenai dalam institusi tersebut. Keohane, dalam
kepatuhan Uni Eropa terhadap putusan sejumlah tulisannya, menegaskan bahwa
WTO. negara adalah aktor rasional dalam sistem
Berangkat dari pemaparan di atas, internasional yang anarkis.2122 Berangkat
tulisan ini disusun untuk menganalisis dari pemikiran tokoh-tokoh dari paradigma
peran WTO dalam sengketa dagang realis, Keohane mengakui adanya
biodiesel antara Indonesia dan Eropa pada perolehan relatif (relative gain) yang dapat
periode 2013-2018, yang berujung pada menghalangi kerjasama dan menimbulkan
rekomendasi WTO bagi Uni Eropa untuk konflik.23 Konflik dapat timbul dari
menganulir kebijakan bea masuk anti peningkatan intensitas kerjasama, karena
dumping-nya. Tulisan ini juga ditujukan interdependensi dan intervensi dari
untuk menjawab teka-teki kepatuhan Uni pemerintah dapat menimbulkan
Eropa terhadap putusan yang dikeluarkan kemungkinan benturan antara kebijakan.24
oleh WTO tersebut. Urgensi penelitian ini Institusi terbentuk tidak hanya karena
lebih jauh muncul dari perlunya menilik potensi kerjasama namun juga dari potensi
kembali proses penyelesaian sengketa adanya konflik. Keohane mendefinisikan
biodiesel antara Indonesia dan Uni Eropa, institusi internasional sebagai “seperangkat
setelah Indonesia kembali mengajukan aturan yang persisten dan terhubung
tuntutan terhadap organisasi supranasional (formal dan informal) yang menetapkan
tersebut ke WTO pada November 2019. peran perilaku, membatasi aktivitas, dan
Tuntutan tersebut diajukan setelah Uni membentuk harapan.”25 Institusi tidak
Eropa, pada September 2018, resmi hanya dapat mengurangi ketakutan akan
menetapkan kembali bea masuk anti kecurangan, namun juga kecemasan akan
dumping terhadap Indonesia. perolehan yang tidak setara dari kerjasama.
Institusi dapat memberikan informasi
Metode Penelitian
Artikel ini menggunakan metode 21
kualitatif deskriptif untuk mememetakan Robert Owen Keohane, After Hegemony:
Cooperation and Discord in the World Political
peran WTO dalam menengahi konflik Economy, (Princeton, N.J: Princeton University
perdagangan biodiesel antara Indonesia Press, 1984).
dengan Uni Eropa. Data yang digunakan 22
Robert O. Keohane and Lisa L. Martin, “The
dalam penelitian ini menggunakan data Promise of Institutionalist Theory,” International
Security 20, no. 1 (1995): 39–51.
https://doi.org/10.2307/2539214.
20 23
Adhystya, N. L. (2019-03-15). Peran WTO dalam Ibid, 44.
24
Penyelesaian Sengketa Biodiesel antara Indonesia Ibid, 46.
25
dan Uni Eropa Tahun 2014-2017 (Undergraduate Lisa L. Martin, and Beth A. Simmons,
Thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, “International Organizations and Institutions,” in
Bantul, Indonesia). Retrieved from Handbook of International Relations, (2013), 326–
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/26052 51. https://doi.org/10.4135/9781446247587.n13.
rezim moneter. Karenanya, rezim dapat dengan pihak lainnya. Hal ini dapat
memunculkan kemudahan atau kesulitan memunculkan persepsi mengenai
untuk menghubungkan satu isu dengan isu kemungkinan manipulasi dan menghalangi
lainnya dan menyusun side payment, kerjasama.34 Informasi yang diperlukan
misalnya untuk memberikan imbal hasil aktor dalam institusi internasional bukanlah
atau imbal rugi sebagai dari suatu sekadar sumber daya yang dimiliki aktor
kerjasama atau pelanggaran. Dengan lain dan posisi mereka dalam negosiasi,
demikian, linkage dan side payment di namun juga prediksi yang akurat mengenai
antara isu-isu yang dikelompokkan dalam posisi aktor tersebut di masa depan.35
rezim yang sama menjadi lebih mudah, Karenanya, reputasi suatu negara menjadi
karena tradeoff internal yang diperlukan penting dalam membujuk negara lain untuk
akan cenderung terjadi di dalam daripada membuat kesepakatan. Institusi dapat
lintas biro.31 Dengan linkage, institusi memberikan informasi yang berharga
memungkinkan adanya balasan yang efektif mengenai distribusi keuntungan,
terhadap kecurangan dan juga menciptakan memfasilitasi kerja sama dan
ruang untuk pertukaran yang saling menyelesaikan konflik distribusi dan
menguntungkan.32 dengan meyakinkan partisipan bahwa
Fungsi terakhir dari institusi keuntungan dibagi secara merata.36
internasional adalah untuk mengatasi Selain itu, adalah penting bagi aktor
masalah informasi dan ketidakpastian. untuk memiliki pengetahuan tentang calon
Politik dunia diwarnai oleh konflik dan mitranya dalam suatu kesepakatan
kesamaan kepentingan. Dalam kondisi terdahulu. Suatu negara bisa saja
demikian, aktor dihadapkan pada potensi memerlukan informasi pasti mengenai
kecurangan. Menurut Keohane, tanpa situasi, intensi, tingkat preferensi dan
adanya institusi yang dapat menjembatani kesediaan calon mitranya untuk menaati
benturan kepentingan, sejumlah negosiasi suatu kesepakatan termasuk dalam kondisi
yang sebetulnya dapat menguntungkan sulit di masa depan. Mitra potensial dapat
kedua pihak tidak dapat dibuat karena mengamati perkembangan suatu situasi dan
dihalangi oleh masalah ketidakpastian. jika negara dianggap tertutup atau tidak
Sumber dari masalah ketidakpastian ini, memiliki komitmen untuk mematuhi suatu
menurut Keohane, adalah disebabkan oleh kesepakatan, mereka dapat memutus
asymmetrical information, moral hazard prospek dari suatu kesepakatan di masa
dan irresponsibility.33 datang atas dasar ketidakpastian.37
Bentuk informasi yang tidak simetris Terakhir, ketidakpastian dapat
ini bukanlah sekadar persoalan kurangnya muncul dari moral hazard dan
informasi, namun juga menggambarkan irresponsibility. Suatu perjanjian bisa saja
pola informasi yang bias secara sistemik. menimbulkan insentif bagi aktor untuk
Artinya, ada kesenjangan informasi, yaitu mengejar tindakan yang berisiko.
ketika satu pihak mengetahui lebih banyak Sementara itu, irresponsibility, yaitu ketika
mengenai suatu perjanjian dibanding
34
Ibid, 94.
31 35
Ibid. Ibid.
32
Robert O. Keohane and Lisa L. Martin, “The 36
Robert O. Keohane and Lisa L. Martin, “The
Promise of Institutionalist Theory,” International Promise of Institutionalist Theory,” International
Security 20, no. 1 (1995): 49. Security 20, no. 1 (1995): 46.
https://doi.org/10.2307/2539214. https://doi.org/10.2307/2539214.
33 37
Robert O. Keohane, After Hegemony: Robert O. Keohane, After Hegemony:
Cooperation and Discord in the World Political Cooperation and Discord in the World Political
Economy, (Princeton, N.J: Princeton University Economy, (Princeton, N.J: Princeton University
Press, 1984), 93. Press, 1984), 95.
38
Ibid, 96. 42
39 Robert O. Keohane, After Hegemony:
Ibid.
40 Cooperation and Discord in the World Political
Lutmar, C., Carneiro, C. L., & Mitchell, S. Economy, (Princeton, N.J: Princeton University
M. L. (2016). Formal Commitments and States’ Press, 1984), 102...
Interests: Compliance in International 43
Ibid.
Relations. International Interactions, 42(4), 44
Ibid, 103.
45
559–564. Ibid, 106.
41 46
Ibid. Ibid.
Keputusan ini diambil setelah European biodiesel Uni Eropa yang menyentuh angka
Comimission melakukan investigasi selama $9.6 miliar. Jika kebijakan bea masuk anti-
15 bulan terhadap perusahaan-perusahaan dumping ini urung dilakukan, angka ini
produsen biodiesel Indonesia dan diperkirakan akan terus meningkat
menemukan bahwa Indonesia telah mengingat laju pertumbuhan ekspor
menerapkan kebijakan dumping yang biodiesel Indonesia yang pesat,
membuat harga produk biodieselnya di ketersediaan bahan baku minyak kelapa
pasar Uni Eropa menjadi lebih murah dari sawit yang melimpah serta kebutuhan
harga domestik. Imbasnya, praktik ini energi terbarukan di pasar Eropa yang
dianggap merugikan produsen di Uni Eropa diperkirakan akan terus naik di masa yang
baik secara finansial maupun operasional.50 akan datang. Sejak dikenakan bea masuk
Menurut temuan dari investigasi tersebut, anti-dumping oleh Uni Eropa, kinerja
perusahaan-perusahaan Indonesia telah ekspor biodiesel dari Indonesia ke kawasan
diuntungkan oleh akses terhadap bahan tersebut turun sangat drastis dari US$635
baku minyak kelapa sawit yang, menurut juta pada 2013 menjadi US$9 juta pada
Uni Eropa, harganya jauh di bawah rata- 2016.53 Berdekatan dengan Argentina yang
rata harga dunia. Uni Eropa berargumen juga terkena aturan anti dumping ini,
bahwa adanya akses ini membuat Indonesia Indonesia mengajukan gugatan pada WTO
menikmati selisih dumping antara 8,8% pada tahun 2014.
hingga 23,3%. Uni Eropa mengklaim
bahwa terlepas dari temuan ini, mereka Tabel 2
telah memberikan bea keringanan (lesser Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Biodiesel
Indonesia (juta liter)
duty role), yang mengindikasikan
bahwa kebijakan ini diterapkan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/e 1000
n/IP_13_1140.
50 0
Ibid.
200920092010201120122013201420152016
51
“United States — Measures Affecting the
Production and Sale of Clove Cigarettes,” WTO, Produksi Ekspor Konsumsi
n.d.,
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases Grafik 1
_e/ds406_e.htm. Tren Produksi, Ekspor, dan Konsumsi Biodiesel
52
“Perkembangan Biodiesel Indonesia dan Indonesia
Keberatan Indonesia atas Bea Masuk Anti Dumping Sumber: Gabangan Asosiasi Pengusaha Kelapa
Uni Eropa,” Indonesian Palm Oil Association Sawit Indonesia55
(GAPKI IPOA), 2017,
https://gapki.id/news/2519/perkembangan-biodiesel-
53
indonesia-dan-keberatan-indonesia-atas-bea-masuk- Ibid.
54
anti-dumping-uni-eropa. Ibid.
keputusan bea masuk anti dumping Uni Produksi 11.475 11.382 12.014 13.765 14.385 14.263 14.980
Eropa. Kedua, lewat potensi pemberian
sangsi dan retaliasi, Uni Eropa dihadapkan Impor 3.031 3.294 1.392 631 540 580 1.352
pada kenaikan ongkos transaksi dan linkage Ekspor 98 115 416 181 245 408 404
yang dapat membatasi perilaku badan
supranasional regional tersebut jika Konsumsi 14.363 14.556 13.050 14.170 14.660 14.440 15.548
memilih untuk mengabaikan rekomendasi
WTO. Selain itu, telah tersedianya regulasi Sumber: USDA64
mengenai anti-dumping di dalam institusi
perdagangan tersebut membuat tawar Menurut penulis, terdapat informasi yang
menawar antara Indonesia dan Uni Eropa tidak simetris antara Indonesia dan Uni
menjadi lebih efisien, tanpa harus Eropa, yang mengakibatkan terjadinya
memformulasikan dari awal butir-butir sengketa biodiesel antara keduanya. Kedua
yang harus dinegosiasikan dalam sengketa negara tersebut, didorong oleh kebijakan
biodiesel di antara keduanya. Terakhir, energi domestik dan kepentingan untuk
bentuk mekanisme penyelesaian sengketa melindungi pasar masing-masing, memiliki
memangkas ketidakpastian dan pandangan yang berbeda mengenai
ketimpangan yang muncul dalam situasi kebijakan dumping yang diterapkan
serupa prisoner dilemma, dan menciptakan Indonesia. Informasi yang bias sistemik
situat iterated prisoner dilema yang dapat terkait tudingan subsidi dumping ini
mengakomodasu perhitungan langkah bagi kemudian dapat dibuktikan lewat rangkaian
negara-negara yang terlibat sengketa. Hal negosiasi yang dijalankan selama dalam
ini akan lebih jauh dijelaskan dalam bagian panel. WTO disini berperan untuk
selanjutnya dalam tulisan ini. menjembatani kepentingan antara
Indonesia sebagai negara pengekspor
c). Peran WTO dalam Menyediakan biodiesel dengan Uni Eropa yang memiliki
Informasi dan Mengatasi Ketidakpastian kebutuhan impor yang tinggi, dengan
Pasar biodiesel, dengan tren pertumbuhan mereduksi hambatan perdagangan yang
produksi dan permintaan yang cepat selama muncul akibat konflik kepentingan.
dua dekade terakhir, memiliki tingkat Mekanisme penyelesaian sengketa WTO,
ketidakpastian yang tinggi. Ketidakpastian seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat
ini juga didorong oleh produksi dan membantu memitigasi ketimpangan
konsumsi komoditas energi terbarukan informasi dan ketidakpastian dalam pasar
tersebut yang masih berpusat di Uni Eropa. biodiesel global. Dengan membawa
Bertambahnya pemain dalam industri sengketa dagang dengan Uni Eropa tersebut
biodiesel dan dominasi Eropa dalam
industri tersebut, jika merujuk pada 64
“EU-28 Biofuels Annual,” USDA Foreign
penjelasan Keohane, dapat menimbulkan Agricultural Service, 3 Juli 2018,
interdependensi yang tidak hanya https://apps.fas.usda.gov/newgainapi/api/report/dow
nloadreportbyfilename?filename=Biofuels
Annual_The Hague_EU-28_7-3-2018.pdf.
Tabel 4
Kasus Gugagan Uni Eropa di WTO (2012-2018)
Negara Gugatan Tanggal Pengajuan Status
Tergugat (Kode Kasus)
Brazil Perpajakan dan retribusi di sektor otomotif, 11 Desember 2013 Implementasi rekomendasi oleh
industri elektronik dan teknologi, barang yang Brazil pada 11 Januari 2019
diproduksi di Zona Perdagangan Bebas, dan
keuntungan pajak untuk eksportir.
(DS-472)
Tiongkok Langkah-langkah terkait ekspor tanah jarang, 13 Maret 2012 Implementasi rekomendasi WTO
tungsten dan molybdenum Tiongkok (DS-432) oleh Tiongkok pada 20 Mei 2015
Kebijakan anti-dumping terhadap impor High- 13 Juni 2013 Tiongkok mengadopsi laporan
Performance Stainless Steel Seamless Tubes WTO pada 28 Oktober 2015
dari Eropa.
(DS-460)
Bea masuk dan batasan impor terhadap 19 Juli 2016 Pembentukkan panel pada 23
sejumlah impor mineral dari Uni Eropa (DS- November 2016
509)
Kolombia Perlakuan tarif terhadap impor minuman 13 Januari 2016 Pembentukan panel pada 26
beralkohol di Kolombia (DS-502) September 2016
Rusia Perlakuan tarif Rusia terhadap sejumlah impor 31 Oktober 2014 Adopsi laporan WTO oleh Rusia
manufaktur dan agrikultur (DS-485) pada 26 September 2016
Bea Masuk anti-dumping Rusia terhadap 21 Mei 2014 Adopsi laporan WTO oleh Rusia
kendaraan komersil ringan dari Jerman dan pada 9 April 2018
Italia (DS-479)
Langkah-langkah terhadap impor babi dan 8 April 2014 Pembentukan panel kepatuhan
produk babi dari Uni Eropa pada 25 Maret 2019 setelah Rusia
melewati masa reasonable time
untuk memenuhi rekomendasi
WTO
Sumber: WTO67 mengamankan kepentingan ekonominya
tersebut.
Jika memasukkan pemikiran Keohane
mengenai keterhubungan antar isu dan Kesimpulan
reputasi di sini, Uni Eropa harus siap Dalam sengketa dagang biodiesel antara
menghadapi kemungkinan negara lain Indonesia dan Uni Eropa, peran WTO
untuk menolak mengikuti rekomendasi dapat dijabarkan lewat pemikiran Keohane
WTO jika nantinya kasusnya dimenangkan mengenai tiga fungsi institusi liberal.
oleh institusi perdagangan tersebut. Dalam benturan kepentingan antara
Penolakan Uni Eropa untuk menaati Indonesia dan Uni Eropa ini, WTO dapat
rekomendasi memiliki potensi untuk memberikan legal liability lewat regulasi
diamati negara lain, yang bisa saja mengenai kebijakan anti-dumping-nya.
membuatnya dianggap memiliki reputasi Mekanisme penyelesaian sengketa WTO
buruk dan tidak bertanggungjawab. Pada dapat membantu mereduksi biaya transaksi
akhirnya, ketidakpatuhan bukan saja dapat dalam proses bargaining serta menaikkan
menimbulkan preseden buruk bagi calon biaya tersebut lewat retaliasi ketika terjadi
mitra dan negara-negara yang tengah pengingkaran terhadap putusan panel.
digugat Uni Eropa, namun juga dapat Selain itu, WTO juga dapat menjadi
mempertaruhkan efektifitas institusi yang alternatif di tengah ketidakpastian pasar
kerap dimanfaatkan Uni Eropa dalam biodiesel dengan mereduksi cakupan
perilaku dan potensi moral hazard Uni
Eropa, dengan mengaitkan isu serta
67
“Disputes by Member,” WTO, diakses 30 Maret memberikan ruang untuk mengatasi bias
2020,
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/dispu informasi.
_by_country_e.htm.
Kepatuhan Uni Eropa dapat dijabarkan dari berlanjut, dan diperkirakan akan terus
kemungkinan retaliasi serta dari upayanya meningkat seiring dengan pertumbuhan
menjaga reputasinya, utamanya ketika permintaan akan energi terbarukan. Uni
dihadapkan pada sejumlah gugatan yang Eropa, saat ini, tengah merevisi kebijakan
tengah ia ajukan di WTO. Namun energinya untuk menghapus komponen
demikian, peran WTO di sini akan sangat energi terbarukan yang dihasilkan dari
bergantung pada perhitungan mengenai konversi lahan di dalam mandat bauran
langkah Uni Eropa, terutama jika badan energinya. Artinya disini, Indonesia dan
supranasional tersebut dihadapkan pada produk turunan kelapa sawitnya lagi-lagi
putusan yang mengancam kepentingannya. akan terkena dampak.
Perhitungan mengenai apakah Uni Eropa .
bersedia merisikokan reputasi dan
kepentingan jangka panjang menjadi
penting mengingat bahwa WTO bukanlah
institusi yang tersentralisir dan sanksi dan
retaliasi yang dilakukan bergantung pada
tiap-tiap negara.
Penelitian ini tidaklah ditujukan untuk
menunjukkan bahwa WTO, atau institusi
dan rezim internasional secara umum, dapat
menjadi penawar bagi tiap-tiap pertikaian
antara negara maju dan negara
berkembang, atau menengahi pertikaian
antar negara secara umum. Penelitian ini
bermaksud menunjukkan bahwa institusi
internasional dapat menyediakan platform
bagi aktor untuk mereduksi atau
meningkatkan ongkos transaksi bagi
lawannya dalam sebuah konflik, selama
aktor bertindak rasional dan membuat
perhitungan yang matang mengenai posisi
tawarnya serta langkah-langkah yang akan
ditempuh oleh lawannya. Ketika
menghadapi aktor yang memiliki posisi
tawar yang kuat dan aktif dalam suatu
institusi, institusi tersebut dapat
memberikan gambaran terhadap langkah-
langkah yang akan ditempuh oleh aktor
yang dimaksud ketika dihadapkan pada
kemungkinan resiko yang harus ditanggung
jika ia melanggar norma dalam rezim
tersebut.
Selain itu, mencari tahu seberapa besar
peran WTO dalam menghadapi
ketidakpastian pasar biodiesel menjadi
semakin penting mengingat sengketa
perdagangan antara Uni Eropa dan negara-
negara pengekspor biodiesel masih
DAFTAR PUSTAKA