You are on page 1of 4

Nama : Jennifer Tesalonika Erick

Kelas : XI IPS

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama dan Budipekerti

Jenis Tugas : Tugas: Nilai Nilai dalam Pernikahan Kristen

Soal :
1. Bacalah artikel pada link
berikut:  https://mediaindonesia.com/humaniora/416363/guru-besar-ipb-setiap-1-jam-
terdapat-50-kasus-perceraian-di-indonesia
berdasarkan arikel tersebut jelaskanlah: faktor penyebab perceraian
2. Bacalah Matius 19:1-12. Jelaskanlah apa pandangan Alkitab tentang perceraian!
3. Jelaskanlah bagaimana menerapkan masing masing nilai berikut dalam kehidupan
keluarga:
a. Kekudusan
b. Kejujuran
c. Kesetiaan

Jawaban :

1. Faktor penyebab perceraian adalah :


a. Kurangnya waktu bersama keluarga menjadi penyebab utama perceraian. Adanya
IPTEK yang semakin berkembang membuat waktu para anggor keluarga kurang
efektif. Selain itu keluarga pun bisa terjerat perangkap teknologi digital dan sosial
media yang telah mengkonsumsi waktu dan energi serta keseimbangan hidup
mereka.
b. Perzinahan, dimana terdapat konten pornografi dan penyimpangan sosial dan
seksual. Adiksi terhadap gim dan pornografi yang bisa diakses bukan hanya oleh
orang dewasa tapi juga anak-anak sehingga memungkinkan mereka terjerat
perilaku menyimpang baik bagi dewasa maupun para anak.
c. Volatile, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA) menjadi penyebab
perceraian dimana sebuah keluarga akan melahirkan keluarga yang pecah
(saturated family). Keluarga juga menghadapi perluasan kerentanan dan potensi
krisis serta gangguan kualitas hidup.
d. Perekonomian, keluarga Indonesia tumbuh dalam keragaman agama, suku
bangsa, adat dan budaya, status sosial, Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
status kesehatan (stunting), ragam zona ekologi (pesisir pantai, pegunungan,
kehutanan, pertambangan) dan sebagainya. Tetapi jika tidak dikelola dengan baik
akan menjadi tantangan bagi pola nafkah. Terlebih lagi kondisi wilayah Indonesia
yang rawan bencana serta adanya kemajuan teknologi informasi. Ini semua akan
mendatangkan ancaman, peluang dan tantangan. Dengan adanya tantangan
permasalahan ekonomi maka perekonomian menjadi salah satu akibat perceraian.
2. Pandangan Alkitab tentang penceraian adalah dalam Matius 19 ayat 1-12 pada ayat yang
ke-4 menjelaskan bahwa "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia
sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?. Hal ini mengartikan bahwa
sebuah pernikahan dibentuk dan diadakan oleh Tuhan karena pada awal mulanya dan
ditetapkan bahwa laki-laki akan disampaikan perempuan maka pencernaan yang
merupakan salah satu hal yang melarang hukum Allah. Selain itu, Perceraian sama
sekali tidak dilegalkan dalam pernikahan kristen. Tuhan Yesus sangat jelas sekali
menekankan bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan oleh
manusia (Markus 10:9). Perceraian tidak pernah menjadi keinginan Allah, dan selalu
merupakan hasil dari dosa. Selain itu dalam Alkitab juga memberikan pandangan bahwa
pencurian merupakan satu hal yang tidak baik dapat dilakukan oleh baik dalam
pandangan istri maupun suami karena pada ayatnya yang ke-8 hingga 9  "Karena
ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula
tidaklah demikian. 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah 1 , lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.
Maka dari itu kedua ayat ini mengartikan bahwa pencarian merupakan satu hal yang tidak
boleh dilakukan dan tidak boleh diterapkan oleh umat Kristen apapun yang dipersatukan
Tuhan tidak boleh dipisahkan. Apapun itu penceraian tidak boleh dilakukan karena
perkawinan merupakan satuan berkat dari Tuhan karena tidak semua orang mempunyai
karunia untuk kawin atau memiliki pasangan dalam kehidupannya maka dari itu adanya
perkawinan harus disyukuri yang dijalankan dengan baik dan bukan berakhir kepada
perceraian.
3. Hal yang dapat dilakukan untuk melaksanakan hal berikut :
a. Kekudusan
1) Melakukan pernikahan yang kudus untuk mengawali sebuah keluarga
yang kudus dengan melakukan pernikahan di hadapan Allah yang Maha
Kudus diamati dan diberkati oleh Allah sendiri dan pernikahan tersebut
disebut Kudus karena dikuduskan oleh Allah dengan tujuan untuk
memuliakan Allah yang merupakan persekutuan persatuan dan komitmen
seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membangun keluarga
Kristen.
2) Membentuk keluarga yang ber hidupan Kudus dengan Kudus baik dalam
kehidupan pribadi sosial di manapun maupun diluar rumah keluarga dan
komunitas lain-lainnya dengan membangun rumah tangga dalam kesetiaan
kasih dan kejujuran dan tidak melakukan perzinahan karena perzinahan
adalah najis di hadapan Allah.
3) Bentuk keluarga yang suami mengasihi istrinya dan anak-anaknya dan
kebalikannya seperti anak-anak mengasihi orang tuanya istri juga
mengasihi suaminya.
b. Kejujuran
1) Membentuk keluarga yang memiliki keterbukaan antar pasangan dan antar
keluarga dengan kejujuran dalam komunikasi dan tidak mempunyai hal
sekecil apapun yang boleh disembunyikan dari pasangan.
2) Membentuk keluarga dengan kejujuran yang menyebabkan tidak adanya
prasangka mengatasi rasa cemburu yang buruk atau pikiran yang negatif
terhadap pasangannya ia menumbuhkan kasih yang mendalam rasa aman
ketenangan dan kebahagiaan dalam pernikahan yang akan mendatangkan
pengampunan antara satu dengan yang lain meskipun awalnya kan sakit.
( Kejujuran tentang kebohongan yang kebenarannya akan menyakiti hati).
c. Kesetiaan
1) Membentuk suatu pernikahan yang memiliki rancangan Allah dengan
berupa persekutuan komitmen dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan untuk membangun kehidupan bersama di hadapan Tuhan
karena Allah atau Tuhan tidak pernah merancang poligami atau poliandri.
2) Mengetahui prinsip bahwa pernikahan itu berpasangan dan tidak
mempunyai lebih sepasang atau bukanlah sejenis dan juga bukan dengan
makhluk ciptaan yang lain dan hanya manusia saja di mana ketika seorang
laki-laki bersatu dengan seorang perempuan mereka bukan lagi dua
melainkan satu.
3) Membentuk suatu keluarga berdasarkan pernikahan Kristen yang
merupakan peninggalan Kudus dimana monogami tidak boleh diceraikan
dengan alasan apapun yang diikuti oleh kehendak Allah dengan adanya
kesetiaan sepanjang umur antara suami dan istri sebab Adalah Allah
Adalah Setia yang dalam kejadian ini membangun pernikahan sehingga
seluruh hidup kasih dan perhatian tercurah untuk pasangannya dan
teknologi oleh perzinahan dalam bentuk apapun.
4) Membentuk sebuah keluarga yang pasangannya memiliki komitmen untuk
setia di mana masa Penantian semua pasangan maupun keluarga harus
bertekun dalam Christian mengerjakan semua kewajiban yang harus
diselesaikan pada masa Penantian menjaga kekudusan hidup dan bersedia
setiap waktu kapan pun keluarga atau suami datang menjemput.

You might also like