You are on page 1of 8

‫الر ْح ٰمن َّ‬ ‫ه‬

‫الر ِح ْي ِم‬ ‫ِ‬


‫اّٰلل َّ‬
‫ِ‬ ‫ِب ْس ِم‬
‫”‪“BAGAIMANA MENGOBATI KESALAHAN‬‬
‫‪JUMAT, 08 SYAKBAN 1443 H / 11 MARET 2022 M‬‬
‫‪Oleh : Ustaz Rachmat Badani, Lc., M.A.‬‬

‫‪© Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ْ‬ ‫ْ َّ‬ ‫ُْ‬ ‫ْ ُ ُ ْ ُُْ ْ ْ ُُ ُ ُ‬


‫وذ با ّ ْ ُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ات أعم ّاِلا‪ ،‬م ْن‬
‫ور أنف ّسنا و ّمن س ّيئ ّ‬
‫لِل ّمن ُش ّ‬ ‫لِل َّ نـحمده ونست ّعينه ونستغ ّفره‪ ،‬ونع ّ‬
‫إن الـحمد ّ ّ‬
‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ل الِل و ْحد ُ‬ ‫َّ‬ ‫ُ ْ ُ‬ ‫ْ ُ ْ ْ‬ ‫ُ َّ ُ‬ ‫ْ‬
‫ُشيْك َُل وأشه ُد‬
‫ّ‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫إ‬ ‫ُ‬
‫يه ّد ّه الِل فَل م ّضل َل‪ ،‬ومن يض ّلل فَل ها ّدي َل‪ ،‬وأشهد أن ّ ّ‬
‫َل‬‫إ‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ً‬ ‫َّ‬
‫أن ُمـح َّمدا عبْ ُد ُه ور ُسوَل‪.‬‬

‫صحابه وم ْن تبع ُه ْم بإ ْحسان إَل ي ْومّ ِّ‬ ‫ِّ‬


‫صل لَع ُُم َّمد ولَع آَل وأ ْ‬
‫ادلي ْ ّن‬ ‫ٍ ّ‬ ‫ّّ‬ ‫ّ‬ ‫ّّ‬ ‫ّّ‬ ‫ٍ‬ ‫امهلل‬

‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ُ َّ َّ ْ‬ ‫َّ ُ‬ ‫ُ َّ ُ‬ ‫َُّ َّ‬


‫اَلين آمنوا اتقوا الِل َّ حق تقاتّ ّه ول تموتن إّل وأنتم مس ّلمون‬ ‫يا أيها ّ‬
‫ً‬ ‫َّ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ْ ْ ْ‬ ‫ُ َّ ُ َّ ُ َّ‬ ‫َُّ‬
‫احدةٍ وخلق ّمنها ز ْوجها وبث ّمن ُهما ّرجال‬ ‫يا أيها اِلَّاس اتقوا ربك ُم ّ‬
‫اَلي خلقكم ّمن نف ٍس و ّ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ً َّ ُ‬
‫اَلي تساءلون بّ ّه واْل ْرحام ّإن الِل َّ َكن عليْك ْم ر ّقيبًا‬
‫اء واتقوا الِل َّ ّ‬ ‫كث ً‬
‫ريا ونّس‬ ‫ّ‬
‫ُ ُُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫ً ْ‬ ‫ً‬ ‫ُ ُ‬ ‫َّ ُ‬ ‫َُّ َّ‬
‫يدا يُص ّل ْح لك ْم أعمالك ْم ويغ ّف ْر لك ْم ذنوبك ْم وم ْن‬ ‫اَلين آمنُوا اتقوا الِل َّ وقولوا ق ْول س ّد‬
‫يا أيها ّ‬

‫وَل فق ْد فاز ف ْو ًزا عظ ً‬


‫يما‬ ‫يُطع الِل َّ ور ُس ُ‬
‫ّ‬ ‫ّّ‬

‫ور‬‫م‬‫ُش اْلُ ُ‬
‫اب الِل‪ ،‬وخ ْري اله ْدي ه ْد ُي ُُم َّم ٍد ص ََّّل الِل عليْ ّه وسلَّم و َّ‬ ‫ْ‬
‫اْلديث كت ُ‬ ‫أ َّما ب ْع ُد فإ َّن أ ْ‬
‫صدق‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ُك ب ْدع ٍة ضَلل ٌة و ُ َُّك ضَلل ٍة ِف َّ‬
‫اِلار‬
‫ْ ٌ ُ َّ‬ ‫ُ ْ ُ ُ َّ ُ ْ‬
‫ّ‬ ‫ُمدثاتها وُك ُمدث ٍة ّبّدعة و ّ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443‬‬


‫أيها اِلاس رمحكم الِل‬

Kaum muslimin, sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Siapakah di antara kita yang tak pernah terjatuh dalam lubang kesalahan? Tak seorang pun.
Setiap manusia pasti melakukan dosa dan maksiat, kecuali para Nabi dan Rasul Allah. Demikian
halnya manusia-manusia hebat di sekeliling Rasulullah, mereka para sahabat adalah manusia biasa
seperti kita, yang telah Allah muliakan di sisi-Nya, namun mari memetik pelajaran besar tentang
bagaimana Rasulullah menyikapi dan mengobati kesalahan yang pernah dilakukan oleh para
sahabat.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

َ َّ َ َ
ً‫اّٰلل كثيرا‬ ْ
َ ‫اّٰلل َوال َي ْو َم ْالآَخ َر َوذك َر‬ َ َ ْ َ ٌ َ َ َ ٌ َ ْ ُ َّ
َ َّ ‫ان َي ْر ُجو‬ ُ َ ْ
ُ َ َ َ ْ ََ
ِ ِ ‫اّٰلل أسوة حسنة ِلمن ك‬ِ ‫ول‬
ِ ‫لقد كان لكم ِفي رس‬

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang
yang mengharapkan rahmat Allah dan datangnya hari kiamat, serta banyak menyebut Allah ta’ala. (QS.
Al-Ahzab ayat 21)

Abu Bakrah radiallahu ‘anhu menggambarkan indahnya sikap Rasulullah ‫ ﷺ‬kepada dirinya
-yang baru saja masuk islam saat itu- ketika ia melakukan kesalahan dengan mengatakan :

“Sungguh beliau –Rasulullah- tidak mencela, menghardik dan menghinaku...”

Rasulullah ‫ﷺ‬ ibaratnya seorang dokter yang mengobati penyakit pasiennya, sebagai
pemimpin yang mengarahkan pasukannya, sebagai kawan yang menasehati sahabatnya, sebagai

ayah yang mengayomi keluarganya, dan di seluruh lini kehidupannya, beliau ‫ ﷺ‬senantiasa berada
dalam koridor penggambaran Allah ta’ala terhadapnya :

َ
ٌ ُ َ َ
ٌ‫وف َرحيم‬ ْ ُْ ْ ُ ََْ ٌ َ ْ ُّ َ َ ْ َ َ ٌ َ ْ ُ ُ ْ ْ ٌ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ
ِ ‫لقد جاءكم رسول ِمن أنف ِسكم ع ِزيز علي ِه ما ع ِنتم ح ِريص عليكم ِبالمؤ ِم ِنين رء‬

Artinya : Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, terasa berat

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


olehnya penderitaanmu, dan ia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (QS. At-Taubah ayat 128)

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam kitab shahih mereka dari Anas bin Malik

dan Abdullah bin Yazid radiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah ‫ﷺ‬ mendapatkan harta
rampasan yang sangatlah banyak selepas peperangan hunain yang terjadi pada tahun ke-8 Hijriyah.
Harta rampasan tersebut kemudian dibagikan kepada orang-orang Quraisy serta kabilah-kabilah
arab lainnya yang baru memeluk agama islam dengan tujuan untuk mengikat hati mereka. Bahkan
di dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah memberikan 100 ekor unta kepada
seseorang dan tidak memberikan sedikitpun bagian bagi kaum Anshar (kaum muslimin dari
penduduk asli kota Madinah) dari harta rampasan tersebut. Sebuah ujian yang berat bagi kaum
Anshar saat itu, yang menyebabkan sebagian dari mereka merasa adanya ketidakadilan dari
perbuatan Rasulullah ‫ﷺ‬, hingga mereka berkata :

“Semoga Allah ta’ala memberikan ampunanNya kepada Rasulullah, sungguh perbuatan


beliau benar-benar di luar dugaan. Beliau memberikan seluruh harta rampasan kepada kaum
Quraisy dan beliau melupakan kita kaum Anshar, padahal pedang-pedang kita dahulu berlumur
darah mereka (kaum Quraisy) sebelum mereka masuk islam. Apabila keadaan sedang tidak stabil
dan berpotensi timbulnya peperangan maka kitalah kaum Anshar yang dipanggilnya, namun saat
rampasan perang dibagi ia justru diberikan kepada selain kita. Sungguh seandainya perkara ini
adalah perintah Allah ta’ala maka kita akan bersabar, namun jika ia merupakan ijtihad dan
pandangan Rasulullah semata, maka kita harus bertindak..”

Perkataan ini kemudian sampai ke telinga Rasulullah ‫ﷺ‬ melalui perantara Sa’ad bin
Ubadah radiyallahu anhu. Sa’ad berkata kepada beliau :

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya segelintir kaum Anshar merasa keberatan atas perbuatan
Anda”

Rasulullah membalas “dalam permasalahan apa wahai Sa’ad ?”

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


“Persoalan pembagian harta rampasan yang Anda bagikan kepada kaum Anda (Quraisy)
sedang kaum Anshar tidak mendapatkan sedikitpun darinya.”

“Lantas apakah kamu termasuk diantara mereka yang menolaknya wahai Sa’ad?” tanya
Rasulullah.

“Saya hanyalah penduduk biasa wahai Rasulullah yang diamanahkan untuk


menyampaikan pesan ini kepada Anda” jawab Sa’ad.

Rasulullah kemudian berkata “Jika demikian maka kumpulkanlah kaummu siang ini dan
kabari Aku bila mereka telah berkumpul seluruhnya.”

Berkumpullah kaum Anshar yang dimaksudkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬ , tak ada seorangpun
dari mereka melainkan sangat ingin untuk mendengarkan penjelasan atas sikap Rasulullah yang

dinilai tidak adil atas mereka. Hingga tiba saatnya, Rasulullah ‫ﷺ‬ kemudian berdiri di hadapan
wajah-wajah mereka, beliau memuji Allah dan bersyukur kepadaNya lalu bersabda :

“Wahai kaum Anshar !!!

Bukankah dahulu Aku datang sedang kalian masih berada di dalam kesesatan lantas Allah
memberikan hidayah kepada kalian ?

Bukankah dahulu kalian melarat dan terlunta-lunta lantas Allah mengaruniakan kepada
kalian harta yang cukup ?

Bukankah dahulu kalian saling bermusuh-musuhan lantas Allah mengaruniakan


ukhuwwah imaniyah di dalam hati kalian ?

Jawablah wahai kaum Anshar !!!”

Kaum Anshar kemudian menjawab “benar wahai Rasulullah, seluruhnya berkat karunia
Allah subhanahu wa ta’ala.”

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Rasulullah kemudian bersabda kembali “lalu mengapa Aku mendengarkan ucapan tersebut
dari kalian?”

Mereka diam tak menjawab...

Rasulullah kembali bersabda “mengapa Aku mendengarkan ucapan tersebut dari kalian?”

Maka salah seorang dari kaum Anshar kemudian berkata “Wahai Rasulullah, para pemuka
kaum Anshar tak berkata apapun tentang harta rampasan itu, ucapan itu justu keluar dari mulut
sebagian pemuda kami.”

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

”Sesungguhnya orang-orang Quraisy tersebut adalah orang-orang yang baru saja memeluk
agama Islam, mereka jahil akan agamanya. Atas alasan ini Aku memberikan harta rampasan
Hunain kepada mereka untuk menetapkan dan menguatkan hati mereka dalam agama ini.

Apakah karena perkara dunia yang fana (baca : harta) ini sampai membuat kalian tidak
ridho atas Nabi kalian ?

Apakah kalian tidak ridho jika harta dunia yang sedikit ini kita jadikan sebagai sebab untuk
menguatkan hati mereka yang baru saja meninggalkan kekufurannya dan memeluk keyakinan kita
bersama ?

Apakah kalian tidak ridho jika orang-orang Quraisy pulang ke rumah mereka dengan
membawa harta rampasan dari hewan ternak, kambing, unta, persenjataan dan yang lainnya
sedangkan kalian pulang bersama Rasul Allah subhanahu wa ta’ala ke kota Madinah, kalian
menjaga dan melindunginya ?

Sungguh demi Allah, apa yang kalian bawa jauh lebih berharga dibandingkan dengan apa
yang mereka bawa...

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Dan demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamanNya, jika saja ummat manusia
diperhadapkan pada 2 buah jalan, maka pasti Aku akan mengikuti jalan yang diambil oleh kaum
Anshar.

Kalian wahai kaum Anshar ibarat pakaian bagi Islam, sedangkan mereka (selain Anshar)
ibarat selimut...seandainya bukan karena ibadah hijrah, maka Aku berharap lahir di tengah-tengah
kalian...

Ya Allah rahmatilah kaum Anshar dan anak-anak mereka.”

Demikian pidato Rasulullah ‫ﷺ‬, yang telah membuat wajah para sahabat radiyallahu
‘anhum ajma’in basah karena air mata mereka yang tak berhenti mengucur deras membasahi pipi,
dagu dan jenggot mereka...

Nasehat Nabawiyyah yang penuh dengan pelajaran yang berharga, mengajarkan kita
bahwa dunia tak pernah lebih berharga dibandingkan kedudukan mulia agama ini. Mengajarkan
kita makna keadilan serta penunaian hak-hak muslim, dan sekaligus menyurati pesan tersirat
kepada pemeluknya bagaimana Rasulullah mengobati kesalahan, mengayomi pelakunya, dan
memberikan jalan keluar tanpa menyakiti hati siapapun dari umatnya.

Sungguh kita memang membenci adanya kesalahan, kekhilafan, dosa dan maksiat, baik
kesalahan itu ada pada diri kita ataupun orang lain. Namun ia tidak serta merta menjadikan kita
bersikap pesimis, putus asa, apalagi arogan dan zalim kepada diri sendiri atau kepada orang lain.
Bukankah kesalahan merupakan salah satu jalan untuk melakukan perbaikan dan pembinaan diri
pribadi dan orang lain? Allah ta’ala berfirman:

ُ َ ُ َ َْ َ
ْ‫وه َش ًّرا لك ْم َب ْل ُه َو َخ ْي ٌر لكم‬
ُ ‫تح َس ُب‬ ‫لا‬

Artinya : Jangan pernah kalian menganggap (berita dusta : Ifk) itu buruk, bahkan ia justru
baik bagi kalian. (QS. An-Nuur ayat 11)

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


Boleh jadi sebuah kesalahan, musibah, ujian, dan persoalan berbalik menjadi kenikmatan,
kebaikan dan karunia dari Allah apabila kita mengambil sikap yang benar terhadap kesalahan
tersebut.

َ ‫ قُ ْلتُ َما‬,‫الذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬


‫س ِم ْعت ُ ْم‬ ِ ‫ت َو‬ِ ‫ي ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬ ْ ِ‫ َونَفَعَن‬,‫ي َولَ ُك ْم فَي القُ ْرآنَ العَ ِظي ِْم‬ ‫اركَ ه‬
ْ ‫َّللاُ ِل‬ َ َ‫ب‬
َ ‫ي َولَ ُك ْم َو ِل‬
‫سائِ ِر ال ُمؤْ ِمنِيْنَ فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ إنههُ هُ َو الغَفُ ْو ُر ه‬
‫الر ِح ْي ُم‬ ‫َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر ه‬
ْ ‫َّللاَ ِل‬

Khutbah Kedua

، ‫َل هللاُ تَعْ ِظ ْي َما ً ِلشَأْنِ ِه‬ ْ َ ‫ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن‬، ‫امتِنَاْنِ ِه‬
ْ ‫َل إِلَهَ إِ ه‬ ْ َ ‫عل‬
ْ ‫ى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه َو‬ َ ُ‫ش ْك ُر لَه‬ ُّ ‫ َو ْال‬، ‫ساْنِ ِه‬
َ ْ‫ى إِح‬ َ ِ‫ْال َح ْمد ُ هلل‬
ْ َ ‫عل‬
َ ِ‫ص َحاْبِ ِه َوإ‬
‫خوانِ ِه‬ ْ َ ‫ى آ ِل ِه َوأ‬ْ َ ‫عل‬ َ ُ‫صلهى هللا‬
َ ‫ع ِل ْي ِه َو‬ َ ‫ى ِرض َْواْنِ ِه‬ ْ َ‫ي إِل‬ ْ ‫س ْولُهُ ْالدهاْ ِع‬ َ ً ‫َوأ َ ْش َهد ُ أ َ هن ُم َح همدَا‬
ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬
‫ع ِت ِه لَعَله ُك ْم تُفْ ِل ُح ْو َن‬ َ ‫هللا َو‬
َ ‫طا‬ ِ ‫اس أ ُ ْو‬
ِ ‫صيْ ُك ْم َونَ ْفسِي بِت َ ْق َوى‬ ُ ‫يَا اَيُّ َها النه‬
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.

Sebagai manusia tentu kita semua tak pernah lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Ketika
Iblis diusir oleh Allah dari surgapun karena kesalahan yang dilakukannya, ia bersumpah akan
menggelincirkan adam beserta anak cucunya, sebagaimana yang Allah abadikan dalam firmannya:

َ ْ َ ْ َ ْ ُ ََّ ْ ُ َ َ َْ ُ َ ََّ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ
‫قال َر ِب ِبم ٓا اغو ْيت ِن ْي لاز ِينن لهم ِفى الار ِض ولاغ ِوينهم اجم ِعين‬
ْ ْ

Artinya : Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan
menyesatkan mereka semuanya. (QS. Al-Hijr ayat 39)

Namun seorang hamba seharusnya setiapkali terjatuh dalam kesalahan, ia mengobatinya


dengan bertaubat dan beristighfar serta mengikutkannya dengan amalan saleh, dan itulah sebaik-
baik manusia sebagaimana sabda Rasulullah ‫ ﷺ‬:
‫ه‬
َ‫الخطائينَ الت ه هوابون‬ ‫وخير‬
ُ ‫دم ه‬
، ‫خطا ٌء‬ ِ ‫ك ُّل‬
َ ‫ابن آ‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443


‫‪Artinya : Setiap anak cucu adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang‬‬
‫‪bersalah ialah orang yang banyak bertaubat (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).‬‬

‫‪Semoga kita tergolong hamba-hamba yang senantiasa memperbaiki kesalahan dan‬‬


‫‪bertaubat agar kita menjumpai bulan suci Ramadan dengan hati yang bersih...‬‬

‫‪Dan di hari Jumat ini, marilah kita memperbanyak berselawat kepada baginda Nabi‬‬

‫ﷺ ‪Muhammad‬‬

‫وا تَس ِلي ًما‬‫س ِل ُم ۟‬


‫علَي ِه َو َ‬
‫وا َ‬ ‫صلُّ ۟‬
‫وا َ‬ ‫علَى ٱلنهبِ ِی يَ ٰۤـأ َيُّ َها ٱله ِذينَ َءا َمن ُ ۟‬‫صلُّونَ َ‬ ‫إِ هن ٱ هّللَ َو َملَ ٰۤـىِٕ َكتَهۥ ُ يُ َ‬
‫علَى‬ ‫ار ْك َ‬ ‫علَى ِ‬
‫آل إِب َْرا ِهي َْم ‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫صلهيْتَ َ‬
‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َ‬ ‫آل ُم َح هم ٍد َك َما َ‬ ‫علَى ِ‬ ‫علَى ُم َح هم ٍد َو َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫الله ُه هم َ‬
‫آل ِإب َْرا ِهي َْم‪ِ ،‬في العَالَ ِمينَ ِإنهكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد ٌ‬ ‫علَى ِ‬ ‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َ‬ ‫ار ْكتَ َ‬ ‫آل ُم َح هم ٍد َك َما بَ َ‬‫علَى ِ‬ ‫ُم َح هم ٍد َو َ‬
‫س ِم ْي ٌع قَ ِري ٌ‬
‫ْب‬ ‫اء ِمنْ ُه ْم َواْأل َ ْم َوا ِ‬
‫ت‪،‬يَا َ‬ ‫اَلله ُه هم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َماتِ‪َ ،‬و ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ َوالْ ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ت اْأل َ ْحيَ ِ‬
‫ت‬‫ع َوا ِ‬ ‫ْب الد َ‬ ‫ُم ِجي ُ‬
‫ضان‬ ‫شـ ْعبَانَ َوبَ ِلـغْنَا َر َم َ‬ ‫ب َو َ‬ ‫ي َر َج َ‬ ‫ار ْك لَنَا فِ ْ‬ ‫اَلله ُه هم بَ ِ‬
‫سنَا َو ِإ ْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَكُون هَن ِمنَ ا ْلخَا ِس ِرينَ‬‫ظلَ ْمنَا أ َ ْنفُ َ‬
‫َربهنَا َ‬
‫علَى ْالقَ ْو ِم ْال َكافِ ِرينَ‬
‫ص ْرنَا َ‬ ‫ت أ َ ْقدَا َمنَا َوا ْن ُ‬
‫َربهنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا ذُنُوبَنَا َو ِإس َْرافَنَا فِي أ َ ْم ِرنَا َوثَبِ ْ‬
‫غ قُلُوبَنَا بَ ْعدَ إِذْ َهد َ ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَد ُ ْنكَ َرحْ َمةً إِنه َكأ َ ْنتَالْ َو هه ُ‬
‫اب‬ ‫َربهنَا ََل ت ُ ِز ْ‬
‫الر ِح ْي ُم‬
‫اب ه‬ ‫علَ ْينَا إنهكَ أ َ ْنتَ الت ه هو ُ‬ ‫سائِ َر أَع َما ِلنَا َوتُبْ َ‬ ‫َربهنَا تَقَبهل ِمنها َوقِيَا َمنَا َو َ‬
‫ان َو ََل ت َ ْجعَ ْل فِي قُلُوبِنَا ِغ اًّل ِللهذِينَ آ َمنُوا َربهنَا إِنهكَ‬ ‫سبَقُونَا بِ ْ ِ‬
‫اِلي َم ِ‬ ‫َربهنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِ ِِل ْخ َوانِنَا الهذِينَ َ‬
‫ع ِز ٌ‬
‫يز يَا‬ ‫اِلس ًَّْل َما َو ْل ُمس ِل ِمين وأ َ ْه ِل ِك ْال َكفَ َرة َ َو ال ُم ْش ِر ِكينَ َوأَعدَا َءكَ يَا َ‬
‫وف َر ِحي ٌم الله ُه هم أ َ ِع هز ْ ِ‬ ‫َر ُء ٌ‬
‫ار يَا َربه العَالَ ِمينَ‬ ‫قَ هه ٌ‬
‫عذ َ َ‬
‫اب النه ِ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬‫سنَةً َوفِي ْاآل ِخ َرةِ َح َ‬‫َربهنَا آتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫ب الْعَالَ ِمي َن‬ ‫س ِلينَ َو ْال َح ْمد ُ ِ ه ِ‬
‫ّلل َر ِ‬ ‫علَى الْ ُم ْر َ‬ ‫صفُونَ َو َ‬
‫س ًَّل ٌم َ‬ ‫ب ْال ِع هزةِ َ‬
‫ع هما يَ ِ‬ ‫س ْب َحانَ َر ِبكَ َر ِ‬ ‫ُ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1443‬‬

You might also like