You are on page 1of 10

Chemistry Education Review (CER), Pend. Kimia PPs UNM, 2018 Vol.2, No.

1 (32-41)
ISSN (e): 2597-9361 dan ISSN (p): 2597-4068. Homepage: http://ojs.unm.ac.id/CER

PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BERBASIS MULTIMEDIA


INTERAKTIF PADA PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

Reny, Sugiarti1, Pince Salempa2


1,2
Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: rhenydefrely@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan laboratorium virtual dan untuk mengetahui
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif
sebagai media pembelajaran pada praktikum titrasi asam basa. Diharapkan produk yang
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan berbasis produk
Hannafin dan Peck yang terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain, dan
fase pengembangan/implementasi. Subjek uji coba produk pengembangan ini adalah siswa
kelas XI MIA3 SMA Negeri 6 Takalar dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam penelitian ini,
teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk
semua item dan aspek yang diukur, penilaian kevalidan media memperoleh kriteria valid,
penilaian kepraktisan media berada pada kategori praktis dan keefektifan dengan N-gain =
0.785 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut menujukkan media laboratorium virtual
berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan memiliki kategori valid, praktis dan
efektif, sehingga dapat disimpulkan media laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif
yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran.

Kata kunci : Laboratorium Virtual, Multimedia Interaktif, Titrasi Asam-basa.

ABSTRACT
This research aims to develop virtual laboratory in order to find its validity, practicality, and
effectiveness of virtual laboratory interactive multimedia based in acids bases titration
experiment. It is expected that the product developed can improve learning outcomes. This
developing research uses a developing model based on Hannafin and Peck product. It
contains three phases which are need analysis phase, design phase, and developing or
implementing phase. The subjects of this developing product are 28 students of SMA Negeri
6 Takalar class XI MIA3. In collecting the data, the researcher applies questionnaire using
Likert Scale. Data were analyzed by using descriptive statistics analysis. The findings of this
research show valid of all aspects and items that have been measured for its validity and
pratical for its media practicality and effective with the pretest-posttest show gain = 0.785
high category. It is concluded that the developing of virtual laboratory interactive multimedia
based in acids bases titration experiment proves as valid, practical, and effective which can be
properly applied as the learning media.

Keywords: Virtual Laboratory, Interactive Multimedia, Acids Bases Tiration

32
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.2, No.1 (32-41)

PENDAHULUAN menggunakan laboratorium virtual dan


Ilmu kimia dalam bahasa Inggris laboratorium konvensional dalam
diterjemahkan sebagai chemistry, dan jika pembelajaran kimia terhadap hasil belajar
dipenggal menjadi Chem-is-Try, yang dapat peserta didik kelas XII IPA SMA Negeri 3
diartikan kimia tidak bisa dikatakan kimia Makale pada materi pokok sel elektrokimia.
jika tanpa eksperimen (try). Ilmu kimia Adapun saran dari salah satu penelitian
diperoleh dan dikembangkan melalui tersebut yaitu perlu dilakukan peneltian
eksperimen untuk mencari jawaban atas lebih lanjut mengenai penggunaan
berbagai peristiwa yang terjadi di alam, laboratorium virtual sebagai media belajar
khususnya yang berkaitan dengan mandiri peserta didik.
komposisi, struktur, sifat, energetika, serta Berawal dari saran salah satu
reaksi-reaksi yang terjadi. Telah disinggung penelitian diatas, maka peneliti akan
di atas bahwa ilmu kimia diperoleh dan mengembangkan media laboratorium
dikembangkan melalui eksperimen, virtual berbasis multimedia interaktif pada
sehingga akan lebih efektif jika dalam praktikum titrasi asam basa. Laboratorium
pembelajaran kimia juga melibatkan virtual didefinisikan sebagai lingkungan
eksperimen yang dilakukan oleh peserta yang interaktif untuk menciptakan dan
didik. Peserta didik akan memiliki melakukan eksperimen secara simulasi.
pengalaman langsung dan dapat lebih Laboratorium virtual merupakan suatu
mudah mengerti dan memahami ilmu yang media pembelajaran yang menyajikan
dipelajarinya. Tetapi, terkadang peserta proses pelaksanaan praktikum dalam suatu
didik menghadapi kendala untuk melakukan simulasi komputer. Multimedia interaktif
kegiatan praktikum. Masalah yang terjadi merupakan media penyampaian yang
sehingga peserta didik jarang melakukan memiliki unsur audiovisual dengan
kegiatan praktikum yaitu keterbatasan pemanfaatan komputer untuk membuat dan
sarana dan prasarana praktikum. menggabungkan teks, grafik, audio, video
Suatu kegiatan praktikum bisa dan animasi, dimana hasil penggabungan
dilaksanakan walaupun tanpa adanya alat- unsur-unsur tersebut akan menampilkan
alat praktikum seperti biasanya. Hal ini bisa informasi yang lebih interaktif.
dilaksanakan dengan cara melakukan Adapun hasil sebaran angket di SMA
kegiatan laboratorium (praktikum) secara Negeri 6 Takalar, ternyata peserta didik
virtual, yaitu pemanfaatan suatu sangat tertarik untuk melakukan praktikum
laboratorium untuk mewujudkan konsep dengan menggunakan laboratorium virtual
yang abstrak ke dalam visualisasi dengan dengan alasan peserta didik dengan mudah
bantuan teknologi komputer. melakukan praktikum dan peserta didik
Penelitian yang dilakukan oleh dapat mengetahui sejauh mana teknologi
(Tüysüz, 2010) pada Pengaruh mendukung proses belajar pembelajaran.
Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi Sebagian besar peserta didik telah memiliki
Peserta didik dan Sikap dalam Kimia komputer atau laptop dan sering mengakses
menunjukkan bahwa laboratorium virtual internet untuk memperoleh materi untuk
memberikan pengaruh positif terhadap mengerjakan tugas dan sebagai sarana
sikap dan hasil belajar peserta didik. interaksi sosial. Oleh karena itu, peneliti
Penelitian yang diakukan (Dianty. 2014) berharap dengan menggunakan
pada perbandingan pengaruh antara laboratorium virtual peserta didik seolah-
pembelajaran menggunakan laboratorium olah telah melakukan percobaan seperti
konvensional dan virtual terhadap hasil yang ditampilkan dalam komputer sehingga
belajar menunjukkan bahwa tidak ada dapat membuktikan konsep yang ada
perbedaan pengaruh antara pembelajaran seperti pada materi titrasi asam basa.
33
Reny, Pengembangan Laboratorium Virtual ….

Laboratorium virtual yang dirancang peserta didik. Sedangkan data tes hasil
dapat memuat cakupan standar kompetensi belajar diperoleh dari pemberian pretest-
dan kompetensi dasar, indikator, ringkasan posttest.
materi, dan praktikum yang bersifat Teknik pengumpulan data
interaktif. Selanjutnya pada proses menggunakan kuesioner dengan skala
pembelajaran, dilakukan pengamatan Likert. Teknik analisis data yang digunakan
aktivitas peserta didik dan menganalisis yaitu analisis statistik deskriptif.
persepsinya terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan. Peneliti mengambil judul HASIL DAN PEMBAHASAN
“Pengembangan Laboratorium Virtual 1. Proses Pengembangan Laboratorium
berbasis Multimedia Interaktif Pada Virtual Berbasis Multimedia Interaktif
Praktikum Titrasi Asam Basa”. a. Deskripsi Hasil Tahap Penilaian
METODE PENELITIAN Kebutuhan (Need Assessment)
Penelitian ini adalah penelitian Analisis kebutuhan dilakukan untuk
pengembangan (Research and mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
Development) yang bertujuan untuk dalam mengembangkan suatu media
mengembangkan laboratorium virtual pembelajaran. Studi pendahuluan ini
berbasis multimedia interaktif pada meliputi observasi, wawancara dengan guru
praktikum titrasi asam basa. Penelitian ini dan studi pustaka.
dilaksanakan di SMA Negeri 6 Takalar dan Tabel 1 Analisis Kebutuhan dari Hasil
subyek ujicoba penelitian adalah peserta Wawancara dan Observasi
didik kelas XI MIA 3 dengan jumlah
peserta didik 28 orang. Aspek
No Deskripsi
Pengembangan media pembelajaran kebutuhan
Dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan model pengembangan sudah baik, guru biasa
berbasis produk Hannafin dan Peck yang menerapkan variasi model
terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis pembelajaran yang telah dia
kebutuhan, fase desain, dan fase dapatkan. Media pembelajaran
pengembangan/implementasi juga sering diupayakan oleh
guru dalam mengajar. Metode
dan media yang digunakan
selama ini cukup efektif dan
efisien dalam pembelajaran.
Akan tetapi, guru merasa masih
menginginkan sebuah inovasi
yang dapat dikembangkan lagi
dalam pembelajaran sehingga
Wawancara
1 peserta didik kaya akan
guru
pengalaman belajar dan
pengalaman praktikum, karena
masih ada beberapa peserta
Gambar 1. Bagan Langkah Model didik yang kurang memahami
dan memperhatikan materi yang
Pengembangan Hannafin dan Peck disampaikan. Oleh karena itu,
Instrumen penelitian yang digunakan guru pada sekolah ini sangat
untuk mengumpulkan data adalah mengharapkan media yang
kuesioner/angket. Instrumen kuesioner pada dapat dijadikan sebagai salah
penelitian pengembangan ini berupa lembar satu alternatif dalam melakukan
praktikum., sehingga peserta
validasi oleh ahli materi, lembar validasi didik belajar mandiri dan
oleh ahli media, lembar respon guru dan meningkatkan hasil belajar
peserta didik, lembar pengamatan peserta didik.
pengelolaan pembelajaran, lembar aktifitas 2 Angket Peserta didik jarang melakukan

34
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.2, No.1 (32-41)

Peserta praktikum dan mereka tertarik


Didik untuk melakukan praktikum c. Fase Pengembangan dan Implementasi
menggunakan laboratorium
virtual. Peserta didik ingin
melihat sejauh mana teknologi Tahap ini dilakukan sebelum
mendukung proses melanjutkan penelitian ke tahap selanjutnya
pembelajaran. yaitu tahap uji coba terbatas. Penilaian
Cukup memadai sebagai syarat dilakukan oleh ahli media dan ahli materi
terciptanya pembelajaran dan
laboratorium virtual. Papan tulis
dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan
tersedia, dan ada LCD proyektor desain media dan produk media
3 Fasilitas pembelajaran berdasarkan pemikiran
yang dapat diambil di ruangan
guru. Laboratorium kimia dan rasional, belum berdasarkan fakta di
perpustakaan serta laboratorium lapangan.
komputer tersedia.
Analisis
4 Menggunakan kurikum 2013 2. Kualitas Hasil Pengembangan
konsep
b. Fase Perancangan (Design) (Produk)
Tahap awal dari fase ini dilakukan a. Analisis Data Kevalidan
perancangan media produk I yaitu media
laboratorium virtual berbasis multimedia Tabel 3 Data Tabulasi Angket oleh Ahli
interaktif yang dikembangkan secara Media
keseluruhan membahas tentang materi
titrasi asam basa.
Setelah produk laboratorium virtual
berbasis multimedia interaktif dibuat,
dilakukan validasi dan uji coba perorangan
(one to one trying out) sebagai proses
evaluasi yang merupakan rangkaian dari
model Hannafin dan Peck. Hasil evaluasi
yang diperoleh masih berupa komentar dan
masukan terhadap media laboratorium
virtual berbasis multimedia interaktif yang
kemudian saran tersebut digunakan untuk
merevisi media yang tengah dikembangkan
ini.
Tabel 2 Perbandingan Produk I dan Produk II

35
Reny, Pengembangan Laboratorium Virtual ….

Tabel 4 Data Tabulasi Angket Oleh Ahli respon guru dan respon peserta didik dan
Materi hasil pengamatan pengelolaan
pembelajaran.

Tabel 5. Analisis Data Kepraktisan Media


Oleh Guru

Validasi produk dilakukan untuk


memperoleh masukan perbaikan dan
selanjutnya memperoleh pengakuan
kevalidan produk yang dikembangkan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan
angket media pembelajaran dengan skala 1-
5.
Berdasarkan hasil uji kevalidan yang
telah dikemukakan, dapat disimpulkan
bahwa media laboratorium virtual berbasis
multimedia interaktif yang dikembangkan
valid dengan rata-rata 4,4 untuk ahli media
dan rata-rata 4 untuk ahli materi.

b. Analisis Data Kepraktisan


Data kepraktisan media laboratorium virtual
berbasis multimedia interaktif melalui

36
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.2, No.1 (32-41)

Tabel 6. Analisis Data Kepraktisan Media Tabel 7 Data Pengamatan Pengelolaan


Oleh Peserta Didik pembelajaran

Hasil penilaian guru menurut aspek


adalah 90% dengan kategori praktis, aspek
pembelajaran 84 % dengan kategori praktis,
aspek tampilan media 96% dengan kategori
praktis. Hasil penilaian peserta didik aspek
isi/materi adalah 96,4% dengan kategori
praktis, aspek pembelajaran 93,33 %
dengan kategori praktis, aspek tampilan
media 89,2% dengan kategori praktis.

37
Reny, Pengembangan Laboratorium Virtual ….

Berdasarkan hasil pengamatan waktu ideal aktivitas peserta didik tercapai,


pengelolaan pembelajaran diperoleh rata- yaitu 6 dari 8 kategori terpenuhi dan syarat
rata 3,48 yang artinya tingkat pencapaian utama yaitu kategori (1), (2), (3), (4), (5)
pengelolaan pembelajaran 2,5 ≤ 3,48< 3,5 dan (6) terpenuhi. Hal ini berarti bahwa
berarti tinggi (T) dan dapat dikatakan peserta didik telah melaksanakan proses
bahwa guru mampu mengelola pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran. laboratorium virtual berbasis multimedi
c. Analisis Data Keefektifan interaktif.
1) Hasil Pretest-Posttest Peserta didik Dari uraian di atas dapat disimpulkan
Hasil belajar peserta didik diperoleh bahwa media laboratorium virtual berbasis
dengan tes evaluasi pilihan ganda yang multimedia interaktif memenuhi kriteria
diberikan sebelum dan setelah disajikan keefektifan yaitu aktivitas peserta didik
media laboratorium virtual berbasis memenuhi batas toleransi yang telah
multimedia interaktif. ditentukan.
Kategori peningkatan yang digunakan
adalah tinggi apabila g >0,7; sedang apabila SIMPULAN DAN SARAN
0,7> g>0,3; dan rendah apabila g<0,3. 1. Proses pengembangan media
Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat Laboratorium Virtual Berbasis
peningkatan hasil belajar peserta didik Multimedia Interaktif sebagai media
karena gain berada pada 0,785>0,73, pembelajaran pada praktikum titrasi
sehingga dapat disimpulkan peningkatan asam-basa dilakukan melalui tiga fase
hasil belajar berada pada kategori tinggi. yaitu:
Penentuan ketuntasan kelas dari hasil a. Analisis kebutuhan (Need Assesment),
belajar siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri pada tahap ini diperoleh hasil bahwa
6 Takalar diperoleh jumlah siswa yang untuk materi titrasi asam-basa
tuntas sebanyak 20 orang dan jumlah siswa merupakan salah satu materi yang
yang tidak tuntas sebanyak 8 orang. Hal ini membutuhkan praktikum. Tetapi,
menunjukkan bahwa siswa yang tuntas disekolah ini masih minim alat dan
lebih banyak daripada siswa yang tidak bahan praktikum serta tidak adanya
tuntas terlihat pada persentase pencapaian waktu guru untuk melakukan
hasil belajar siswa yaitu 71,42% yang praktikum sehingga digantikan dengan
termasuk dalam kategori tuntas. laboratorium virtual. Oleh karena itu
2) Aktivitas Peserta Didik dibutuhkan media alternatif dalam
Untuk memperoleh data aktivitas melakukan praktikum sehingga dapat
peserta didik, digunakan lembar obeservasi. meningkatkan hasil belajar peserta
Pengamatan dilakukan oleh dua orang didik
pengamat. Pengamatan aktivitas peserta b. Desain (Design), dihasilkan rancangan
didik dilakukan dengan mengamati enam media laboratorium virtual berbasis
orang peserta didik multimedia interaktif dalam bentuk
Berdasarkan data hasil analisis aplikasi flash menggunakan adobe
aktivitas peserta didik pada uji coba, dari 8 animate CC yang memuat petunjuk
kategori yang diamati, ada 6 kategori yang navigasi, peringatan di dalam
berkaitan dengan pembelajaran terpenuhi laboratorium, menu utama yang berisi
(termasuk dalam batas interval yang dapat standar kompetensi dan kompetensi
diterima), yaitu kategori pertama sampai dasar, indikator, ringkasan materi,
kategori keenam. Sedangkan kategori tujuh percobaan titrasi asam basa dan latihan.
dan delapan yaitu kegiatan di luar tugas c. Pengembangan dan Implementasi
tidak melewati batas toleransi yang (Development and Implementation
ditentukan. Artinya, kriteria pencapaian Phase), merupakan fase kegiatan
38
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.2, No.1 (32-41)

realisasi produk yang terdiri atas : (1) Disertasi tidak diterbitkan. Program
Pembuatan media Laboratorium Pascasarjana Program Studi
Virtual Berbasis Multimedia Interaktif; Pendidikan Matematika Universitas
(2) Penilaian dan revisi; (3) produksi Negeri Surabaya.
media untuk dilakukan uji coba Dianty, Ria Natalia. 2014. Perbandingan
produk; (4) penilaian kelayakan media. Pengaruh antara Pembelajaran
2. Media laboratorium virtual berbasis Menggunakan Laboratorium
multimedia interaktif pada praktikum Konvensional dan Virtual
titrasi asam basa yang telah Laboratorium Terhadap Hasil Belajar
dikembangkan, telah bersifat valid, Siswa. Makassar: FMIPA UNM.
praktis dan efektif. Oleh karena itu Dobrzański, L. A., & Honysz, R. 2011.
media yang dikembangkan layak Virtual examinations of alloying
dijadikan sebagai media pembelajaran. elements influence on alloy structural
steels mechanical properties. Journal
DAFTAR RUJUKAN of Achievements in Materials and
Afandi, Muhammad dan Badarudin. 2011. Manufacturing Engineering, (Vol. 49,
Perencanaan Pembelajaran. nr 2), 251--258.
Bandung: Alfabeta. Ena, OudaTeda. 2001. Membuat Media
Ariani, N., & Haryanto, D. (2010). Pembelajaran Interaktif dengan
Pembelajaran Multimedia di Sekolah Piranti Lunak Presentasi. (online).
Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Yogyakarta: Indonesian Language
Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta: and Culture Intensive Course
Prestasi Pustaka. Universitas Sanata Dharma.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/ou
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi datedaena.doc. Diakses pada tanggal
Aksara. 12 Agustus 2016.
Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Galesso, M. 2017. Adobe Animate Cc
Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2017: An Easy Guide to the Best
Asmawati. 2014. Pengembangan Media Features. First Rank Publishing.
Pembelajaran Adobe Flash CS5 pada Gundogdu, K., Silman, F., & Ozan, C.
Materi Pokok Asam Basa. Tesis. (2011). A Comparative Study on
Makassar: Pascasarjana UNM. Perception of Teachers on the Use of
Babateen, H. M. 2011. The role of virtual Computers in Elementary Schools of
laboratories in science education. In Turkey and T.R.N.C. International
5th International Conference on Online Journal of Educational
Distance Learning and Education Sciences, 3 (1), 113-137
IPCSIT (Vol. 12, pp. 100–104). Gunawan, G., Setiawan, A., & Widyantoro,
Chun, R. 2017. Adobe Animate CC 2017 D. H. 2014. Model Virtual Laboratory
release. San Francisco, California: Fisika Modern untuk Meningkatkan
Peachpit, a division of Pearson Keterampilan Generik Sains Calon
Education. Guru. Jurnal Pendidikan Dan
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran: Pembelajaran (JPP), 20(1), 25–32.
Peranannya Sangat Penting Dalam Harahap, N. M. 2011. Pengaruh
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Penggunaan Laboratorium Virtual
Yogyakarta: Gava Media. dibandingkan dengan Laboratorium
Darwis, Muhammad. 2007. Model Riil dengan Pembelajaran Berbasis
Pembelajaran Matematika yang Masalah Terhadap Aktivitas dan
Melibatkan Kecerdasan Emosional. Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada
39
Reny, Pengembangan Laboratorium Virtual ….

Pokok Bahasan Laju Reaksi Comparative study of the


(masters). UNIMED. Retrieved from effectiveness of three learning
http://digilib.unimed.ac.id/3212/. environments: Hyper-realistic virtual
Harjani, T. 2013. Kimia Untuk SMA/MA simulations, traditional schematic
Kelas X. Solo: Jatra simulations and traditional laboratory.
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian Physical Review Special Topics
Pengembangan (Development Physics Education Research, 7(2).
Research) Aplikasi pada Penelitian https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPE
Pendidikan Matematika. Jember: R.7.020111.
Universitas Jember. Munir. 2013. Konsep dan Aplikasi Program
Jaya, H & Haryoko, S. 2010. Pembelajaran Berbasis Komputer
Pengembangan Laboratorium Virtual (Computer Based Interaction), P3MP, UPI.
di SMK Untuk Meningkatkan Nandi, N. 2016. Penggunaan Multimedia
Kompetensi Siswa Pada Mata Interaktif dalam Pembelajaran
Pelajaran Produktif. Jurnal Geografi di Persekolahan. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejurusan. Geografi Gea, 6(2).
Vol. 11. Nurdin, 2007. Model Pembelajaran
Jian, Brown DJ & Billet E. 2005. Matematika yang Menumbuhkan
Development of a virtual laboratory Metakognitif untuk Menguasai Bahan
experiment for biology. European Journal Ajar. Disertasi. Tidak diterbitkan.
of Open, Distance and Surabaya: PPs Universitas Negeri
E-learning 1 (195):1-8. On Line at Surabaya.
http://www.eurodl.org. [diakses Pratomo, Adi. 2015. Pengembangan Media
tanggal Pembelajaran Interaktif Berbasis Web
29 November 2017]. Menggunakan Metode Hannafin dan
Kean, E., & Middlecamp, C. 1985. Panduan Peck. Banjarmasin: Politeknik Negeri
belajar kimia dasar. Jakarta: PT. Banjarmasin Jurnal Positif, Tahun I,
Gramedia. No.1.
Keller, H. E. Keller. 2005. Making Real Prawiradilaga, D. S. (2007). Mozaik
Virtual Labs. Science Education Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Review, 4(1), 2–11. Kencana Prenada Media Group.
Mahanta, A., & Sarma, K. K. 2012. Online Rachmat, Antonius dan Alphone Roswanto.
resource and ICT-aided virtual 2005. Chapter 1- Pengantar
laboratory setup. International Journal Multimedia Yogyakarta: Fakultas
of Computer Applications, 52(6). Teknik Informatika Universitas
Mardikaningtyas, Dyah Afiat, Ibrohim dan Kristen Duta Wacana.
Endang Suarsini. 2016. Rohde, M. 2013. Adobe Edge Animate CC
Pengembangan Pembelajaran for dummies. Hoboken, NJ: John
Pencemaran Lingkungan Berbasis Wiley & Sons Inc.
Penelitian Fitoremediasi untuk Rusyani, Endang. 2012. Desain
Menunjang Keterampilan Ilmiah, Pembelajaran.
Sikap Peduli Lingkungan dan http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.
Motivasi Mahasiswa pada Matakuliah _PEND._LUAR_BIASA/1957051019
Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jurnal 85031-
Pendidikan: Teori, Penelitian dan ENDANG_RUSYANI/DESAIN_PE
Pengembangan. Volume 1, Nomor 3 : MBELAJARAN.pdf. Diakses pada
499-506. tanggal 10 Oktober 2017.
Martínez, G., Naranjo, F. L., Pérez, Á. L., Sadiman, Arief S, dkk. 2008. Media
Suero, M. I., & Pardo, P. J. 2011. Pendidikan :Pengertian,
40
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2018, Vol.2, No.1 (32-41)

Pengembangan dan Pemanfaatannya. Partikel Di SMA Tut Wuri Handayani


Jakarta : Raja Grafindo Persada. Makassar. Makassar: Tesis
Sanjaya, Wina. 2012. Perencanaan dan Pasjasarjana UNM
Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta
:Fajar Interpratama Offset.
Sihalolo, H. 2012. Pengembangan
Pembelajaran Berbentuk Video pada
Materi Ajar Merakit Amplifier 400
Watt (Doctoral dissertation,
UNIMED).
Sugiyono, M. P. P. 2007. Pendekatan
Kuantitatif. Kualitatif, Dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suyanto, M. 2005. Analisis & Desain
Aplikasi Multimedia. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Tatli, Z., & Ayas, A. 2010. Virtual
laboratory applications in chemistry
education. Procedia Social and
Behavioral Sciences, 9, 938–942.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.
12.263
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K.
2014. Model penelitian
pengembangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Tüysüz, C. 2010. The Effect of the Virtual
Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry.
International Online Journal of
Educational Sciences, 2(1).
Yani, A. 2011. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Mata Kuliah Fisika
Dasar yang Kontekstual Berbasis
Komputer pada Program Studi
Pendidikan Fisika, FMIPA
Universitas Negeri Makassar.
Makassar: Jurusan Fisika UNM.
Yuniarti, F., Dewi, P., & Susanti, R. 2012.
Pengembangan virtual laboratory
sebagai media pembelajaran Berbasis
komputer pada materi pembiakan
virus. Journal of Biology Education,
1(1).
Yusuf, Irfan. 2013. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Fisika
Berbasis Media Laboratorium Virtual
Pada Materi Dualisme Gelombang
41

You might also like