You are on page 1of 7

tir"

{
fi'
JurnalAgribisnis dqn Industri Pertqnian vol.5 No
2 2006, 76-g2, Terakreditas Dikti No. 5j/Drcrylporroo,
Vi

h
ti'

ESTIMASI PERMINTAAN DAN PENAWARAN r


i;
EKSPOR KOPT INDONESIA ,,1,

Staf pengajarr,*YXTJlJtff [1li;#"[:,]';HiillversitasBengkuru

Abstrqct

Indonesian cofee *port tlllesumgbb inJluenced by exehangs rate,


domestic snd internqtionql ooffge pripes,
Gross National Product (GNP) of impoirer *!",ry (us,g Tvei prijerei""
oii iriil*'i"if ,o^umer These
factors could stimuqlote qporler countries to increaseor decreasi their suppilies. This research
(l) to design and estimqte the supply qnd demand model of Indonesia coffee aeport, was qimed:
respowiveness of cofee qport on economic qnd no economic'stimulib,
to analyze tevel of
ond;'iZ1 t, irro^mend qn qlternative
poliqt fe7 decision mqker in order to loost export. Those obiectives
w(ts answered by using two stage least
square (2sLS) method with unit root and cointegration tests. ihe result
showed that ealh variable was suitable
to prior expectation except domestic price and exporl lag. Indonesian coffee
scport wqs respowive to
internqtional and usA GNP both in short and long tirms. Iithe long run
the price elasticiry was larger than
elasticity in short run, so poliq' lo extend the coffee dport shouldie long
ierm dimension as relevqnce as
d?7aqnd, Indonesian qporler was priqe lqkcr rqite
thanr priqe mqker iai"ti""ili i-iao"rtiq rqrge acporrer
country' Optimalbation monetoring institution on world'mirket
-of
in order to accelerate the
lrice could b,iirc oj siategic approaches
transmission of price i4formation direcr io cofe producer/foi.
Keywords : supply, demand, coffee,export

I. PENDAIIULUAN Eksppr mcmpunyei peranan penting dalam


pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam kaitan
A. Latar Belakang ini, mengetahui f?rktor-faktor yang mempengaruhi
Konribusi produksi subsektor perkebunan pemrintaaa ekspor suatu komodiiti menjadi kajian
berdasarkan data dari Direktorat Jenderal ITE gukup penting karena implikasinya terhadap
Perkebunan (2000) menginformasikan adanya kebijakan perdagaugan dan neraca perdagaugan
perkembangan produksi yang cukup signifikan dari suatu Degaxa. Dengan diketahuinya faktor-faklor
lirna komoditi utama perkebunan, yakni karet, tersebut, maka besarnya elastisitas, khususnya
kelapa sawiq kakao, kopi dan teh. Komoditas kopi elastisitas pendapatan dan harga terhadap suatu
mengalami peaingkaan volume ekspor yang cukup permintaan ekspor dapat diukur. Senhadji and
tinggi. Peningkatan volume ekspor ini-diduga Mqnfe4egro (!99e;, misalnye utgnqkankan
terutama dipacu oleh peningkaran produksi. Faktor pentingnya elastisitas permintaan ekspor sebagai
berikut. Elastisitas permintaan ,nengukur
lag fanS mempengaruhi meningkatnya ekspor kopi sensitivitas permintaan terhadap perubahan harga
Indonesia adalah relatif stabilnya konsumsi kopi
Peningkatan eksporkopi Indonesia juga dan pendapatan. Semakin tinggi elastisitas
{:ydt,
di95. dipengaruhi oleh faktor-faktor lain ,ep"rti pendapatan terhadap permintaan ekspor, semakin
nilai tukar, harga kopi di pasar domestik maupun kuat peranan ekspor sebagai mesin pertumbuhan
internasional, maupun preferensi dan pendapatan ekonomi suatu negara. Lebih lanjut, juga
konsumen. Faktor-faktor ini baik secara lanssuns dinyatakan bah*a semakin tinggi elastisias harga
ataupun tidak akan menstimuli eksportir ialari permintaan elspor. semakin kompetitif komoditas
meningkatkan produlsi 1.'ang pada gilirannya akan tersebut di pasar internasional dan ini berarti
meningkatkan penawarannya. Dalam kaitannya kebijakan devaluasi mata uang menjadi kebijakan
dengan ekspor, kinerja ekspor suatu negara tidak yang tepat untuk meningkatkan ekspor, demikian
lepas dari kondisi daerah pemasaran. Artiny4 puld sebalikaya.
peningkatan atau penurunan penawaran suafu Pendekatan yang sering digunakan untuk
komoditi sangat terkait juga dengan peningkatan spesifikasi dan menduga persamailn atau model
ataupun penurunan permintaan di daerah permintaan ekspor suatu kornoditas adalah model
pemasarzm. persamaan tunggal. Dalam persamaan tunggal,

76
Estimqsi Permintqqn dgn Penwaran Kopi Indonesia (M. Mustofa R dan Ketut S ) /SSN; /-l12-8888

Koutsoyiannis (1977) mengatakan bahwa model, pendapatan perkapita justnr akan mendorong
yang merupakan representasi fenomena aktual yang
berupa sistem atau proses aktual, memandang suatu
peningkatan konsumsi kopi (4, > 0.1 Nilai tukar
juga mempunyai penganrh yang terbalik pada
sistem ekonomi secara parsial. Dalam hal ini,
permintaan ekspor kopi oleh negara imporir
permintaan ekspor yang merepresentasikan jumlah
volume atau nilai ekspor yang diminta merupakan (a: <o).
fimgsi tingkat pendapat real negara importir dan
harga relatif. Peneliti-peneliti yang menggunakan B. Tujuan
model persamaan tunggal unhrk menganalisa
Tujuan penelitian ini adalah:
permintaan ekspor komoditi pertanian maupun
industri baik di negan berkembang maupun maju
l. Mendesain dan mengestimasi model penawaran
dan pormintaan ekspor kopi Indonesia dengan
antara lain adalah Goldstein and Khan, (1978);
perdekatan persam&rn simultan, dan
Okonkwo (1989); Lukouga (199a); Giovannetti and
Samieli (1995), serta Charnbers and Just (1981),
2. Monganalisa tingkat responsivitas komoditi
{ Sukiyono dan Nusril (1997); selain penelitian yang
ekspor kopi terhadap stimuli ekonomi maupun
I
non ekonomi di Indonesia.
dilalnrkan oleh Hassan and Tufte (1998), Bredin et
al (2002), dan Cosar (2002)-
Meskipuu p-endef<atao rnodal Bersa.$aan
II. METODOLOGI PENELTTIAN
arnggal telah dapat menjawab pertanyaan atau
permasalatran ekonomi yang diteliti, pendekatan ini
Untuk menduga pararneter permintaan dan
penawaran ekspor komoditi kopi Indonesia dapat
punya kelemahan. Kelemahen mendasar dari
penggunaan persamaan ttmggal adatah pengabaian
dilakukan dengan berbagai teknik. Model
persamarm dalam penelitian ini adalah:
ftkta bahwa model ekonomi sebenamya terdiri dari
satu set persamaan simtiltan yang secara bersama- +tu2GDyr +turERT +(t-a),,EKTl+tusPDlT0+ tt,
EKT -tuo+^aiIT
sarna menentukan perilaku sekelompok variabel
ekonomi yang ada dalam suatu model (Thomas, Pertanyaan mendasar yang terkait dengan
1983). Untuk itu, suatu peudekatan yang dapat metode estirnasi adalah apakah sebaiknya model
dilakukau adglah dengan m-ellggunakan pendekg-ter estimasi penaw.ran dan permintaan ekspor
persamaan simultan. Pendekatan model persalnazn
diestimasi secam terpisatl atau dalam keadaan tidak
simultan memandang berbagai aspek yang saling ke dua
keseimbangan (disequilibrium) ataukah
terkait dan saling mempengaruhi dalam suatu model tersebut diestimasi dalam keadaan
sistem pers{rmaan simultan (Koutsoyiannis, 1977).
keseimbangan (equilibrium). Pertanyaan ini
Dugaan teoritis berdasarkan aplikasi model muncul karena banyak penelitian tentang
tersebut bahwa penawaran ekspor kopi Indonesia permintaan ekspor suatu komoditi diduga secara
sangat dipengaruhi secara positif oleh harga kopi terpisah dengan menggunakan metode Ordinory
yang dijual di pasar internasional atau pasar ekspor,
Least Squme (OLS) dengan asumsi fungsi
yang berarti Fr'\. Karena kopi juga dapat penawaran ekspor mempunyai elastilitas tidak
dipasalcan di pasar domestik dan jika harga di terbatas (infinetely) atau fungsi permintaan ekspor
pasar domestik naik, maka insentif eksporir untuk stabil (lihat Goldstein and Khan (1978) dan Warr
menjual kopi ke pasar domestik menjadi lebih and Wallmer (2000)). Dalaur penelitian ini,
besar, yang berarti pula eksporir mengalihkan pendetatan kedua, yakni pasar dalam kpadaaan
kesimbangan, akan digunakan. Alasan utamanya
penjualannya ke pasar domestik (0,
<01. I-eUitr
adalah beberapa penelitian menunjulckan hasil yang
lanjug meningkatnya konsumsi domestik juga akan
lebih konsisten dibandingan dengan pendekatan
mempengaruhi. Jumlah yang dapat ditawarkan di pertama (lihat penelitian Warr and Wallmer (2000)
pasar internasional 1f; < 01. dan sebaliknya dan $ahinbeyoglu and Ulagan (1999), dan Arize
untuk nilai tukar nrpiatr dimana nilai tukar sering (1999)). Metode estimasi yang diguakan untuk
digunakan sebagi kebijakan untuk meudorong pedekatan equlibrium adalah metode two stage
least square (2SLS).
peuingkatan ekspor (go> 0.1.nerueaa dengan
Penggunaan statistik inferensia terhadap
penawaran, naiknya harga ekspor riil justru akan
data time serie$ padq psrsanaan pgnawaran dan
mendorong konsumen untuk mengurangi permintaan biasanya didasarkan atas asumsi
konsumsinya (4, <0 ), sedangkan naiknya stasioner. Sebelum menggunakan ke dua persamaan

Terakrediatasi Dikti No. 55'DIKTIKEP'2005 - fi


Jurnal Agribisnis dan Industri Pertanian v'o\.5 No 2 2a06, z6-g2, Terqkreditqs Dikti No. Ji/DtKTI/KEp/200s

tersebut karakteristik data time series harus Tabel L Uji Unit Root Tanpa ?nrend
diketahui dahulu melalui uji akar vrit (unit root
resr). Pengujian ini merupakan keharusan bagi Variabel ADF
model yang meaggunakan data deret waktu (rirne ln level Itrdifference
series'), karena data tersebut dicurigai atau E 0.0000* 0.0000**
dikhawatirkan bersifat non-stasioner dan diperoleh EoI 0.0210+ 0.0000't,r
melalui proses random wal,t Persamaan regresi Er, 0.0000* 0.0000r*
yarg menggrmakan peubah-peubatr yang non- Pir 0.0000* 0.0000**
stasioner akan mengarah ke hasil yang palsu Pdir 0.0000* 0.0000**
(spurious) Qntriligatoa 1978; Thomas, 1983). GDPt 0.1991 0.0000**
Dalam penelitian ini, analisis unit toot dan *(*
cointegration didasarkan atas kajian Dickey dan
Fuller (1981), rmtuk X data time series uji Dickey- menggunakan kriteria Johansen Jesulius yang
Fuller dilalcukan estimasi terhadap dua bennrk mengembangkan penduga matrik vector error
persimuum Augmented Dickey-Fuller (ADF). Data correction. Uji Johansen menyarankan dua uji
yang digunakan dalam penelitian ini merupakanan statistik yaitu uji trace dan uji maximum eigenvalue
data selarnder. Data sekunder diperoleh dari kantor untuk menentukan derajat persamaan kointegrasi.
BPS, kantor pemerintah lainnya serta hasanah Tabel 2. menunjukJ<an hasil uji johansen ma:rimum
literatur yang ada hubungannya dengan penelitian. likelihood untut kointegrasi ekspor kopi lndonesia.
Data sekunder yang dikumpulkan berkaitan Hasil analisis menuqiu}*an penolakan
perniutaan dan penawaran ekspor kopi, pendapatan terhadap hipotesis dimana tidak terdapat hubungan
dari perdagangan luar negeri, harga ekspor kointegrasi antar variabel pada tarafnyata 5% dan
komoditi lndonesia, dan nilai tukar riil. Data ini l%o. Trace tes menunjulikan terdapat 3 persamaan
merupakan data triwulanan yang dimulai tahun kointegrasi pada taraf tyata SYo dan 2 parsamaan
1995:1*2005:4. kointegrasi pada taraf nlate lq/o. Demikian pula
-
berdasarkan test maJ( eigen value pada Tabel 3
III. HASILDAN PEMBAIIASAN menuqiukkan 2 persamaan kointegrasi pada taraf 5
yo da\ I %. Hasil uji kointegrasi membuktikan
A. I{asil Estimasi Ekspor Kopi Iudonesia bahwa terdapat hubungan jangla panjang ontar
iariabel daliam model perurintaau dan penawaran
Penggunaan statistik inferensia t€rhadap ekspor kopi Indonesia. Selar$utnya pendugaan
dala time series dalam penelitian ini didasarkan atas varibel - variabel dalam model akan memberikan
asumsi stasioner. Sebelum menggunakan ke dua nilai estimasi keterkaitan yang sesungguhnya bukan
persarn&m tersebut karakteristik data time series palsu (sparions).
harus diketabui dahulu melalui uji akar unil (rnit Selanjutnya untuk mengetahui hubungan
root test), karena data tersebut dicurigai bersifat antar variabel yang memkikan pengaruh terhadap
non-stasioner dan diperoleh melalui proses random ekspor kopi Indouesia menggunakan pedekatan
walk. Persamaan regresi yarg menggunakan keseimbangan (equilibrium) adalah metode fwo
peubatr.peubatr yang non-stasioner akan mengarah stage least square (2SLS). Namun model ini belum
ke hasil yang palsu (spurious) (Intiliguor, 1978; memasukan variabel konsumsi karena keterbatasan
Thomas, l9E3). Dalam penelitian ini, analisis unir data dengan rentang waktu triwulan sementara data
roor didasarkan atas kajian Dickey dan Fuller yang tersedia dalam rentang waktu tahunan.
(1981), untuk X datz time series uji Dickey-Fuller Hasil pendugaan model dapat dilihat pada
dilakukn estimasi terhadap dua bentuk persamaan pers:utraan berikut dimana derajat kesesuaian model
Augnsnted Diskey-Fuller (ADF). Hasil unit root mencapai 47.34o/o dalam menjelaskan hubungan
dengan uji ADF disajikan pada Tabel l. antar variabel-variabel. Berdasakan hasil estimasi
Tabel I menjelaskan hasil uji unit root tanpa,tren. masing-masing variabel menujukkan dua variabel
Hasil uji ADF mengindikasikan bahwa semua yang belum sejalan dengan ekspektasi awal
variabel stasioner pada in /ryel kecuali GDP. (teoritis) yaitu harga kopi di pasar domestik dan lag
(Pendapatan USA). Keseluruhan terintegrasi pada ekspor . Sedangkan variabel lainnya memiliki tanda
first diference . yang sesuai secara teoritis atau dugaan awal (harga
Ketika seluruh variabel telah terintegrasi intemasional, nilai tukar, dan GNP Amerika
pada derajat yang sama (first diference) serikat). l'i
I
selanjutnya dilakukan uji kointegrasi. Uii in level l;

t
1r

78 fi
il,
H
fr
&
w
m
li
Estimasi Permintaan dan Penswqran Kopi Indonesiq (M. Mustofo R dan tietut ISSN: I4l2-8888
S )

Iabel 2. Uji Kointegrasi Berdasarkan Nilai Trace Tes


Jumlah Persamaan yang Eigen Value Trace * 5 % critical I 7o critical
dihi Statistik Value Value
None ** 0.613588 154.5595 94.15 103. l8
At most I ** 0-5r6636 96-55754 68.52 76-O7
At most 2 * 0.331863 57.21148 47.2t 54.46
At most 3 0.1E1494 2'r,61253 29-68 35.6s
At most 4 0.148936 r5.39578 15.41 20.M
At most 5 * 0.087093 5.558397 3.76 6.65
*(**) penolakan hipotesis pada taraf 57dl7o)
1 Trace tes menunjukkan 3 persamaan kointegrasi pada taraf5%
I Tracc tes menunjulikan 2 persamaan kointegrasi pada taraf 1%
l

+. Tabel 3, Uji Kointegr-asi Berdasarkan Nilai Eigerwalue


Jurnlah persamaan kointegrasi Eigen Max eigen 5 % critical I % critical
yang dibipotesiskan value statistik Value Value
None ++ 0.613588 58.00200 39.37 45.10
At most I ** 0.516636 44.3460s 33.46 38.77
At most 2 0.331863 24-59896 27.07 32.24
At most 3 0.181494 12.21675 20.97 25.s2
At most 4 0.148936 9.837378 t4-07 18.63
At most 5 * 0-087093 5.558397 3.76 6.6s
*(+*) penolakao hipotesis pada taraf 5%d17o) .
Ma:r-eigenvalue tes menrmju*kan 2 persamaan kointegrasi pada taraf 5% dalr- lYo

EKT : -L92,0U4 - 0,07J238 EKT!-1,?756{7 ERT + l?,74076 GDPT + 464,{291PDIT + 0,924!82 PIT
G289.r9t (0.199046) (0.s7rs54) (2238687) (r91.9s7s) (0.146426)

[{.m38E01 [{367e46l [-2.Br8erl [0.s691u1 [2.4194361 [6.3116171


{0.e334} {0.7143} {0.02es} {0.s7ls} {0.0187} {0.m00}
R -squared A.473409 Mean dependent var 10365.94
Adjusted R-squared 0.428013 S.D. dependent var 6107 337
ofregression 4618.968 Sumsquaredresid
S.E. 1.24E{O9
F-sratistic 10.42847 Durbin-Watson s6t 1.934575
Prob(F-statistic) 0,000000
Keterangan:
(.--.) : StandarError
t....1 : T-Satistik
{..-.} : Probability
Nilai tukar rupiah memiliki tanda negatif oleh Siregar dan Rajan (2002) volatilittas nilai tukar
tzraf 5o/o. Nilai tukar
dan secara statistik ny'ara pada rupiah berpengaruh secara negatif terhadap kinerja
rupiah sering digunakan sebagai instumen ekspor non-migas Indonesia. Hasil yang sama juga
kebijakan untuk mendorong peningkatan ekspor ditunjul&an oleh hasil penelitian Sukiyono dan
kopi Indonesia. Jika nilai tukar rupiah menguar Nusril (1997) dimana nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara pengimpor (Amerika berpengaruh negatif terhadap ekspor komoditas
Serikat) yaitu dollar, maka volume ekspor kopi ke kelapa sawit Indonesia.
negara tujuan tvrsebut akan Hasil
menuruo PEndapatan pqnduduk n.egiara peitgimpoJ
penelitian ini sejalan dengan riset yang dilakukan memiliki tanda positif namun tidak nyata baik taraf

Terakrediatasi Dik:ti No. 55/DIKTVKEP/2005 - 79


w"'
E

Jurnal Agribisnis dan Industri Pertanian


r
(?
tlati, No 2 2006, 76-82, Terakreditqs |t
Dikti No. 5J/DIKTT/KE,/2005
f
*:
kepercayaan5?o. Hal ini berani batr*.a naikn;_a
bahu'a janglia pendek elastitas permintaan r:
qlndanltan masyarakat Amerika Serikai patut 9u13" t,'

diharapkan akan mendorong peningkatan *Tn* dari satu (inetastis),"0*tf*


Ou[*l*ek"
kocsumsi
-nu.r:t panjang lebih dari saru atau i
kopi terutama asal tndonesia, d;il; elasiis. Oemitcia'n pula
ini hasil temuan gahinbeyoglu
sesuai dengan hasil kajian Sahinbeyoglu
O* Ut ru, a"" Ufulur,-'ifSSsl i

(teee).
111:f. :ylsitas pendap-aol
dan.penawaran
d; r,"["-l]r,"o"p
._.- -
Ha.guekspor Internasional memiliki tanda !^":1r*3
satu yang berarti inelastis.
ekspor riil f,rang dari
posrtll dan sangat nyata seqra statistika pada taraf
Elastisitas jangka panjang lebih
ekspor kopi Indonesia besar dari
]f:_I^.1:yr*" sargat satu sebesar 39.09. Kenaikai., tirga
,uU"ri ,utu
secara positif oleh harga
lpengaruhi kopi; yig
rnqonesla ::liclTIT
lTj:}T
dijual di pasar internasional atau pasir efsfior- ltalrata permintaan rcopi
Uat sebesar 39,09 unjt
karena pasar kopi domestik'sangat dalam jangka panjang.
:_::tlt
tenntegrasi
Sifat elastisitas dalam jangku
rj-j7ng"laa*,
lengan pasar kopi internasionan baik i,i :."il11r a"n!* ti*i*'s"*ua.;i
dalam jangka pende\ :lTt,:;^p:1
-aupuo ddam langka ano Montenegro (1999) yang menduga elastisitas
?:p^TC,:"_perri dilaporkan Sukiyono aan driyito ekspor ,+uk ,u3u*Tur,-'l"g*u
(ZO!j)._!{ yang sama juga ditunjukkan or"U
studi Sahinbeyoglu dan-Ulasan' (199S), bahwa
n*il fyl1T
DerKembang dimana dalam jangka
puqi*g
penawsran e.kspor riil komodiks elasfisirasnya lebih dari- *tu ut u;ilir.'i*u,
kopi IndqEicsia di berbeda_9llgun hasil qnalisis
pengaruhi harga ekspor riil. Setri"Uivsgfu Oan
Ulagan (1999) dimana pJn*Jp"f,"
Sedangkau harga kopi di pasar domestik a"o
---_
memiliki positif yang tidak sesuai dengan
harga terhadap permintaan "t*tiritu"
aao p"nu*uin-Ircp*
riil kurang dari satu yang berarti inetastis. ---
ekspektasl-tanda
teori
_yang beranda negatif *""r"O". Secara keseluruhan baik dalam jangka
nyata pada taraf kepercayaaa 5%o. Arggmentasi
qpat diberikan jangka pqrjans
{*C lqluh ekspor kopi-oleh para ljl*l^,^*"lpun r.opi
"rrp"i-rrarga
eks?ortir biasauya telah terkait Oafarn- tomaf< :;.:::11 .Tocul* j":ponslf terhadap
mternasronal dan pDB Amerika Serikat
j*q.u (future conrraal, wtinya ttastirG,
f,?$T
setarn€- konhak .puryTC
berjalan- maka permintar* kopi larg.a
koni-d_alam ja"gka p*.;*g iJn i"il, o*i
sesuai ku-ota yary dlsepakat! haru, a:pe;1q&i JanCIa pendek, jika harga kopi naik maka kebiiakan
eksportir. Sehinggn kenaikan n*i" ai d"h ekspor
i.ri'o"r.r, 111 lllE'qn .kopi Inde;1es; a a"l. an : en gr,"
negeri (pasar domestik) dalam i-ondiri l*l
*ogut lf]Ii_ i"t"tui permintaan lebih besar diu;srryu
kecil dampalcrya terhadap pengatihan pLi""f* :l:T::g*"i :,"1eY pendek. Artinya aaramjangla
panJang produksi dan kuantitas
kopi ke pasar datamlr"g"ri kioLrnyu barang yan! afcan
I:li:otry
oaram jangka pendek. Ekspor kopi diminta dapat ditambah atau dikurangi.- ' "
uiwulan
sebelumnya (lag) memiliki tanda ,.gutif
Ou ,iOut
nyata secara statistik pada taraf 5or,o. Ekspor
kopi
Indonesia ditentukan oieh nilai ekpor topiG".fun
sebelumnya. Hasil ini sejalan Aengan hasil tV. SIMPULAN DAN IMPLIKASI
penelitian Houthaker dan Taylor (197d') KEBIJAKAN
dimana
perubahan volume ekspor tert<iit dengan jenrbahan
permintaan ekspor pada periode ke t_i-. Simpulan penelirian dan implikasi
KeDuat<anyang direkomendasikan sebagai
berikut
B. Daya Respon Ekspor Kopi l. Model penawanrn aan permintuarieLpoi
:
xopi
Indonesia
_ pendekatan p.'ro**
dengan
Hasil ananlisis menunjukkan bahwa srmuttan Two Stage Least Sguaru (Z
Sf_S)
elastisitas permintaan ekspor topi aahm jangka memberikan hasil estimasi yang sesuaidengan
pendek lebih besar dari saru sebesar 7,64. perrimbangan teoritis untuk tiap.tiap
Keinaikan variabel
harga sebesar saru unit akan meningkatkau
rara-tztra keciuali variabel harga domestik' dan
/oS
permintaan kopi Indonesia sebesar],64 elcs[or.
unir datam
jangka pendek. Siftt elastisitas aufu* 2. kopi Indonesia dalarn jarrgta
pendek adalah elastis. Hasil ini berteda i*gXu lksqor p-endgk
i*g_ $ jlst u p"njang:angat responiif terhadap
hasil penelitian yang dilakukan oleh Senhadji harga internasional dan Fpg emerika S*if,"r.
and
Montenegro (1999) yang menduga etastisiras Elastisitas harga kopi dalan jangka p_j*g
p"l"int3ao ekspor untuk selumtan negara lebih besar dari.jangta p"ra"i., ,!tinggu
berkembang dan industi. Mereki meuyirrpulkan kebijakan memperbesar ekspor kopi beJimesi

80
Estimqsi Permintaen dsn Penmsqran Kopi Indonesia (M. Mustofa R dan Kew s ) /SSN;1412-8888
#
#

jangka panjang dibandingkan jangka pendek Department of Statistiks Central Bank of the
I
i
selaras dengan semakin meningkatnya Republic of Turkey.
I
perrrintaan di pasar. Disimpulkan bahwa Dickey, David A and Wayne, A Fuller. 1981.
kebijakan ekspor kopi benifat demand driven Likelihood Ratio Statistiks for Auto
3. Ekspor kopi Indonesia sangat ditennrkan oleh Rgeressive Time Series With A Unit Root.
mekanisme harga di tingkat pasar ekspor Journal of The American Stqtistil{s
lnternasional karena pasar kopi domestik Ass ociation, July: I 057- I 072
sangal terintegrasi dengan pasar kopi Direktorat Jenderol Perkebunan, 2000, Stqtistik
internasional baik dalam jangka pendek Perkebuncn Indonesia. Direktoral Jenderal
maupm dalam jangka panjang. Meskipun Perkebunan Indonesia. Jakarta.
Indonesia termasuk sebagai salah satu negara Giovannetti, G. and H. Sarnieli. 1995. Hysteresis in
pengekspor kopi terbesar di dunia" ekspotir Exports, International Monetory Fund Staf
lndonesia berkecenderungan sebaga.i price Paper,52.
taker dibandingkan sebagai price Goldstein, Morris, alrd Mohsin Khan, 1982, Effects
maker/setter. Salah satu kebijakan yang dapat of Slowdown in Industrial Countries on
ditempuh yaitu mengoptimalkan kelembagaan ! Growth in Non-Oil Developing Countries,
yang berperan dalam pemantaua[ dan . Occasional Paper No. 12 Washington:
Bengawasar harga kopi di pasqr dulia Inrernatjone! Msneta.ry Fund,
sehingga dapat ditransmisikan secara Hassan M Kabir and David R Tufte. 1998.
sempurna sampai ke tiugkat pro'dusen/petani. Exchange Rate Volatility and Agregate
Export Growth in
Bangladesh*4pplied
Ucapau Terimakasih dituiukan kepada : Eeonomic. February 1998. 30 (2):lE9'202.
Houthakker, Henrik S. and Lester Taylor. 1970.
l. Manajemen PHK .{2 Jurusan Sosek Faperta Consumer Demand in the United States.
Universitas Bengkulu yang telah memberikan Cambridge. Harvard University Prrss.
dukuugan dana bagi penelitian ini Intiligator, M.D. 1978. Econometric Models,
2- Kolega darl mahasiswa yang telah Techniqaes, and Applicatiozu. Prentice-
In-emhrkan sumbang4 $arat dalam Brases Hall,Ins. Englpwood Qliffs, Npw Jersey
analisa data dan penyusunan laporan ini serta U.S.A.
Johnston, B.F.& Mellor, J.W., 1961, 'The role of
agriculture in economic development',
DAT"TARPUSTAKA American Economic Review, 5l: 566-93.
Koutsoyiannis. 1977. Theory of Econometrics.
Arize, A. 1999. Modelling Export Price And Second Edition" The Macmillan Press Ltd.
Quantities in Selected Developing United Kingdom.
Countries. Atlanlic Economic Journql. :19 Lukong4 I. 1994. Nigeria's Non-Oil Exports:
-24. Determinans of Supply and Deman{ 1970-
BPS. 2001. Statistik Indoensia. Biro Pusat 90, Internotional Monetory Fund Working
Statistik. Jakarta- Paper,59.
Bredia Don, Stilianos Foun as and Eithne Murphy. Okonkwo, I.C. 1989. The Erosion of Agricultural
2002, An Empirical Analysis of Short-Run Exports in an Oil Economy: The Case of
and Long-Run lrish Export Functions: Does Nigeria.' Journal of Agriculnral
Exchange RateVolatility Motter? Economics,40 (3):.
Technical Paper 0l/RT/02. Cenual Bank of $ahinbeyo$r1 G., and Ulagan, 8., 1999. An
Ireland. Empirieal Examination of the Strucaral
Chambers- R.G. and R.E. Just. 1981. Effect of Stabiliqv of kport Function: The Case of
Exchange Rate Changes on US agriculture: Turkey, TCMB, Reseorch Department, No;
a Dynamic Analysis. American Journal of 9907.
Agricaltural Economics. 63:32 - 46. Senhadji, A. S., and Montenegro, C. E., 1999. Time
Cosar, Evren ErdoOan. 2002. Price and Income Series Analysis of
Export Demand
Elasticities of Turkish Lxport Demand: A Equations: A Cross-Country Analysis, /MF
Psnel Datq Application. Working Paper. Staf Papers,46,3.

Terakrediatasi Dikti No, 55TDIKTUKEP/2005 - st


Jurnal Agribisnis dan Industri Perranian Val.S No 2 2006, 76-g2, Teralteditas
Dikti No. i 5/DI KTI/KE1/Z005

Siregar, Reza and Ramkishen S. Rajan. 2002.


Impact, of Exchange Rate Volatilin on
Indonesia's Trade Performance i; rhe
1990s. Discussioa Paper No. 0205- CIES.
Adelaide Universiry. Ausn-alia
Sukiyono dan Sriyoto.2005. Analisa Integrasi
Pasar Kopi dan Karet Indonesia. lurnal
Agrisep Jurusan Sosek Faperta Unirersitas
Bengkulu.
Sukiyono, Keart dan Nusril.l997. Analiss
Permintaan Ekspor Kelapa Sorwit Indonesia.
Laporan Penelitian.Lembaga penelitian
Universitas Bengkulu
Thomas, J.J. 1983. An Introduction to Statistikal
Analysis for Economist. George
Weidenfield & Nicolson Ltd. London.
War, Peter G. and Frances J. Y{ollmer. 20O0. The
InternqsionqJ D emand for Thails.nd's Riee
Export. Working Paper-

82

You might also like