You are on page 1of 36

Akupunktur Segmental

3 jenis simptom
 Structuralsymptoms
 Jaringan parut, fraktur

 Functional symptoms
 Hypertonic muscle, dispne, palpitasi

 Segmental symptoms
 Referred pain, hiperalgesi, trigger point
 Dermatom
 Miotom
 Sklerotom
 Viserotom

Inervasi sama saling mempengaruhi


Viscerocutaneous & visceromotor reflexes
Cutaneovisceral & musculovisceral reflexes
 Sensory posterior horn
 Anterior motor horn
 Autonomic lateral horn
 Lateral : Secondary segmental relations
 Serabut saraf
 Serabut saraf besar
 Serabut saraf kecil

Stimulasi serabut besar akan menghambat


efek serabut kecil sehingga menekan efek
segmental seperti nyeri, hypertonic muscle
Tipe serabut saraf, diameter dan kecepatan hantaran :
_____________________________________________
Serabut sensorik Diameter Kecepatan hantaran fungsi
Tipe A/C Tipe I-IV (µ m) ( m/s )
____________________________________________________________
A-alfa Ia, Ib 15-20 70-120 position proprioception
A-beta II 5-12 30-70 fine,discriminative touch
A-delta IIIa touch&presure
A-delta IIIb 2-5 12-30 acute sharp, well
localizable, primary pain
C IV 0,4-1,2 0,5-2 chronic, dull, secondary
pain and temperatur perception
_______________________________________________________________
Stimulation of nerve fibres
 Pressure

Aβ dan Aδ stimulated paraesthesia

Aβ dan Aδ blocked numb feeling


Aδ (IIIb) stimulated acute, sharp pain

C(IV) stimulated dull pain

 Muscle stretching
 Stimulated muscle spindle, golgi tendon organs,
large fibres
 Manual acupuncture
 Mild & gentle twisting : large fibres

 Painfull needling : small fibres

 Injections
Anestesi lokal
low concentration : small fibres
High concentration : small+ large fibres
normal saline
muscle spindle, large fibres

 Electical stimulation
low intensity, high frequency : large fibres
high intensity, low frequebcy : small fibres
Segmental symptoms

 Pain& hyperalgesia
 Local, reffered pain

 Hypertonic muscles
 Autonomic symptom
 Vasomotor, sudomotor, pilomotor
Causes of segmental
 Head and neck
 Trigeminal
 Cervical C1-4
 Somatic and visceral C8 – T4
 Phrenic C3 -5
 Visceral
 Sympathetic C8 - L2
 Phrenic C3 - C5
 Pelvic S2 – S4
 Vagus C1 - C2
 Secondary related
lateral horn (lateral collum)
 Viscious circle
Segmental diagnosis

 Pain& hyperalgesia
 Local, reffered pain

 Hypertonic muscles
 Autonomic symptom
Segmental therapy

 Superficial/deep
 Dry/wet
 Choice of point
 Local and distal
Mekanisme Akupunktur Segmental

Mekanisma kerja akupunktur segmental


memanfaatkan pola lengkung refleks
kutaneoviseral atau somatoviseral, baik
secara segmental maupun intersegmental
dengan melibatkan pula pusat refleks yang
lebih tinggi di hipotalamus anterior.
Pemanfaatan klinis akupunktur segmental
untuk nyeri miofascial dan kelainan fungsi
organ, membutuhkan pengetahuan
persarafan kulit (dermatom), persarafan otot
(miotom) dan persarafan organ (viserotom);
sehingga dapat dipilih titik akupunktur,
sesuai dermatom dari segmen yang sama
atau berdekatan.
Gb. 1 : Peta Dermatom tubuh manusia
Gb.2 Peta Sklerotom Tubuh Manusia
Pada nyeri miofascial, akupunktur
menghilangkan rasa nyeri lewat vasodilatasi,
peningkatan permeabilitas kapiler yang terjadi
akibat :
1. Teraktivasinya mediator kimiawi, timbul
reaksi inflamasi
2. Refleks axon di sekitar lokasi perangsangan
3. Refleks vasomotor segmental
4. Pusat refleks saraf otonom terakitivasi
mengirim impuls turun melalui serabut eferen
kolinergik ke pembuluh darah di segmen
terangsang.
Perbaikan vaskularisasi menyebabkan sisa
metabolisma yang tertimbun dapat diangkut;
pasokan ATP, nutrisi, oksigen daerah iskemi
menjadi lancar, reaksi inflamasi buatan diatasi
tubuh dgn reaksi anti-inflamasi, produk limbah
difagositosis atau dilisis, mediator kimiawi
diinaktivasi.
Pada regulasi fungsi organ visera, Akupunktur
Segmental memanfaatkan mekanisma
homeostasis sistem saraf otonom, yaitu
melalui saraf simpatis T1-L2 dan atau saraf
parasimpatis seperti saraf kranial III,VII, IX.
X dan S2-S4
Dengan demikian, sehubungan dengan efek
regulasi, mekanisme akupunktur pada :

1. Kepala dan leher


Titik-titik yg terletak di wajah dan leher
depan, selain efektif untuk daerah lokal,
juga efektif untuk organ visera dalam toraks
dan abdomen atas. Impuls rangsangan
mengikuti serabut sensorik saraf
trigeminus.
Regulasi fungsi organ di wajah, leher depan,
toraks dan abdomen atas melalui serabut
parasimpatis saraf III, VII, IX dan X.
Impuls dari titik-titik di kepala dan leher
belakang sebagian berjalan mengikuti pola
wajah dan leher depan dan sebagian lagi
berjalan pada serabut sensorik saraf
servikal yg keluar melalui saraf otonom.
2. Tubuh Untuk kepentingan klinis, titik
akupunktur di batang tubuh dibagi dalam
daerah :
Toraks - Punggung
Abdomen - Pinggang
Pelvis - Bokong.
2.1. Titik akupunktur di daerah toraks-punggung
efektif untuk organ visera dalam toraks seperti,
paru, jantung, trakhea, esofagus; sesuai dgn
segmen yg sama. Impuls rangsang daerah ini
berjalan pada saraf sensorik torakal dan keluar
sebagai saraf simpatis untuk mergulasi fungsi
paru, jantung, trakhea dan esofagus.
Saraf simpatis toraks atas juga berefek
terhadap kepala-leher. Suatu penjelasan
mengapa Feishu BL13 dapat bekerja untuk
kelainan tenggorokan dan Xinshu BL15 untuk
kelainan lidah.
2.2. Titik akupuktur di abdomen-pinggang,
efektif untuk penyakit hati,kandung
empedu, lambung, limpa, usus kecil,
sebagian usus besar, ginjal, kandung
kemih dan organ sistem reproduksi.
Impuls penjaruman titik akupunktur daerah
ini berjalan pada serabut saraf sensorik
torakal dan lumbal, kemudian keluar dari
medula spinalis sebagai saraf simpatis
untuk meregulasi organ-organ visera
2.3. Titik akupunktur di daerah pelvis-bokong
efektif terhadap bagian akhir usus besar,
kandung kemih, organ reproduksi dan lain-
lain organ visera di pelvis.
Impuls penjaruman daerah ini berjalan pada
serabut saraf sensorik sakral, keluar dari
medula spinalis serbagai saraf parasimpatis
meregulasi organ visera terkait.
3. Ekstremitas atas
Impuls rangsang penjaruman titik akupunktur
pada ekstremitas atas berjalan pada serabut
saraf sensorik servikal dan torakal, keluar
melalui saraf simpatis ke organ-organ di
kepala, wajah, toraks dan abdomen atas.
Regulasi fungsi organ di wajah, leher depan,
toraks dan abdomen atas, juga terjadi melalui
serabut parasimpatis saraf kranial III, VII, IX
dan X.
4. Ekstremitas bawah
Impuls rangsang penjaruman titik di
ekstremitas bawah berjalan pada serabut
sensorik lumbal dan sakral, keluar dari
medula spinalis sebagian sebagai saraf
simpatis dan sebagian lagi sebagai saraf
parasimpatis, yang meregulasi organ visera
terkait.
Gb.3 : Persarafan dan titik akupunktur alat gerak
atas
Gb.4 : Persarafan dan titik akupunktur alat gerak
bawah
MATURNUWUN

You might also like