You are on page 1of 8

LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA MUSKULOSKLETAL PRAKTIK

LAPANGAN (KKNI) KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II

DISUSUN OLEH

Nama : CLARISSA MAHARANI GANDI

NPM : 1814201110014

Semester/Kelas : VI/A

Kelompok :2A

Tempat : Rumah Sakit Islam Banjarmasin

CI : Hilda MarianaS.Kep.Ners

CT : Muthmainah, Ns.,M.Kep

PRAKTIK PRE NERS PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN 2020/2021

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : CLARISSA MAHARANI GANDI


NPM :1814201110014
Ruangan/ Rumah Sakit :IGD/RS ISLAM BANJARMASIN
Judul Laporan Pendahuluan :TRAUMA MUSKOLETAL
Judul Asuhan Keperawatan :

Telah menyelesaikan semua laporan stase Keperawatan Gawat Darurat II di ruangan


tersebut.

Banjarmasin, 2021
Mahasiswa

(Clarissa Maharani Gandi)

Menyetujui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(..............................................) (.............................................)
NIDN................................ NIDN...............................
Definisi Trauma LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA MUSKULOSKELETAL Komplikasi:
muskuloskeletal yaitu Fraktur a. Syok
terjadinya disfungsi struktur b. Infeksi
padaotot,syaraf,sendi dan Fraktur Fraktur c. Nekrosis vaskuler
struktur pada bagian yang d. Kerusakan arteri
Terbuka Tertutup e. Sindroma kompartemen
dilindungi atau disangganya.

Etiologi Penatalaksanaan :
a. Traumatik : fraktur Terputusnya kontinuinitas a. Rekognisi : untuk
disebabkan oleh kekuatan diagnosis dan penilaian
jaringan
yang tiba-tiba dan fraktur.
berlebihan, yang dapat tulang b. Reduksi : tindakan
berupa pukulan, manipulasi fragmen-
penghancuran, menembus Jaringan yang di tembus Menekan saraf perasa nyeri fragmen seperti letak
penekukan, penarikan. oleh fragmen tulang asalnya.
b. Kelelahan atau tekanan c. Retensi :mobilisasi
berulang-ulang : retak Stimulasi neurotransmitter nyeri fragmen tulang dalam
dapat terjadi pada tulang posisi dan kesejajaran
akibat tekanan yang Risiko Perdarahan terbukanya barrier yang benar sampai
berulang-ulang. Pertahanan sekunder pelepasan mediator terjadi penyatuan.
c. Kelemahan dan abnormal
pada tulang (patologis) : prostaglandin Klasifikasi :
Fraktur dapat terjadi pada a. Trauma jaringan lunak
tekanan yang normal jika Kontiminasi dengan b. Fraktur
tulang itu lemah atau Lingkungan luar respon nyeri - Fraktur terbuka
tulang itu sangat rapuh. - Fraktur tertutup
Hebat dan akut c. Dislokasi
Manifestasi klinis: Risiko Infeksi
a. Kelemahan pada daerah trauma
b. Nyeri bila ditekan atau bargerak Nyeri Akut
c. Krepitasi
d. Deformitas
e. Perdarahan (eksternal atau internal)
f. Syok

Diagnosa : Nyeri akut b.d agen cidera biologis


Noc: Tingkat nyeri
Tujuan: Dalam waktu 1x30 menit tingkat nyeri pasien DAFTAR PUSTAKA
dapat teratasi Bulechek, Gloria M. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC) Ed
Kriteria hasil : Ke-Enam. Singapora dan Indonesia: Mocca Media.
1.nyeri yang di laporkan dari cukup berat menjadi sedang Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan
2. panjangnya episode nyeri dari cucup berat menjadi Keperawatan Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2.
sedang Jogjakarta: Percetakan Mediaction Publishing.
3.expresi nyeri wajah dari cukup berat menjadi sedang Moorhead, Sue. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed Ke-
Nic : Lima. Singapora dan Indonesia: Moca Media.
1. Manajemen nyeri Pro Emergency. (2014). Basic Trauma Life Support. Jakarta: Land Of
2. Pemberian analgesik Paradise.
SOS Profesional. (2015). Manual Book Basic Trauma – Cardiac Life
Diagnosa : Risiko Perdarahan, faktor resiko trauma
Support. Jakarta: SOS Profesional.
Noc : keparahan kehilangan darah
Tujuan : Dalam waktu 1x30 menit keparahan kehilangan Diagnosa: Risiko Infeksi, factor resiko gangguan integritas kulit
darah pasien dapat teratasi Noc: keparahan infeksi
Kriteria Hasil : Tujuan : Dalam waktu 1x30 menit keparahan infeksi pasien dapat teratasi
1. Kehilangan darah yang terlihat dari berat ke Kriteria hasil:
sedang 1. Demam dari berat menjadi sedang
2. Peningkatan denyut nadi avikal dari berat ke 2. Nyeri dari berat menjadi sedang
sedang 3. Lepargi dari berat menjadi sedang
3. Penurunan hemoglobin dari berat ke sedang Nic :
4. Penurunan hematocrit dari berat ke sedang 1. Perawatan luka
Nic: 1. Pencegahan perdarahan 2. Pengecekan kulit
2.Pencegahan syok
C. Pemeriksaan Penunjang
No. Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1. Pemeriksaan radiologis Untuk mengetahui lokasi fraktur

2. Anamnesa/ pemeriksaan Untuk melihat gambaran tiga dimensi dari keadaan


umum menggunakan sinar dan kedudukan tulang yang sulit.
Rontgen (sinar-x)
3. CT Scan Pemeriksaan bidang tertentu tulang yang terkena
dan dapat memperlihatkan jaringan lunak atau
cedera ligament atau tendon.
4. X-Ray Menentukan lokasi, luas, batas dan tingkat fraktur.

D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
1.1. Recognisi atau pengenalan adalah riwayat kecelakaan derajat keparahannya, prinsip
pertama yaitu mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis,
pemeriksaan klinik dan radiologis.
1.2. Reduksi adalah usaha manipulasi fragmen tulang patah untuk kembali seperti
asalnya, reduksi ada dua macam yaitu reduksi tertutup (tanpa operasi), contohnya
dengan traksi dan reduksi terbuka (dengan operasi), contohnya dengan fiksasi
internal dengan pemasangan pin, kawat,sekrup atau batangan logam.
1.3. Retensi adalah metode untuk mempertahankan fragmen selama penyembuhan,
dengan fiksasi internal maupun fiksasi eksternal, contohnya GIPS yaitu alat
immobilisasi eksternal yang kaku dan dicetak sesuai bentuk tubuh yang dipasang.
1.4. Rehabilitasi dimulai segera dan sesudah dilakukan pengobatan untuk menghindari
kontraktur sendi dan atrofi otot. Tujuannya adalah mengurangi oedema,
mempertahankan gerakan sendi, memulihkan kekuatan otot, dan memandu pasien
kembali ke aktivitas normal.
1.5. ORIF yaitu pembedahan untuk memperbaiki fungsi dengan mengembalikan
stabilitas dan mengurangi nyeri tulang yang patah yang telah direduksi dengan
skrap, paku, dan pin logam.
1.6. Traksi yaitu pemasangan tarikan ke bagian tubuh, beratnya traksi disesuaikan
dengan spasme otot yang terjadi.

2. Perawatan klien fraktur


2.1. Fraktur tertutup
Tirah baring diusahakan seminimal mungkin latihan segera dimulai untuk
mempertahankan kekuatan otot yang sehat, dan untuk meningkatkan otot yang
dibutuhkan untuk pemindahan mengunakan alat bantu (tongkat) klien diajari
mengontrol nyeri sehubungan fraktur dan trauma jaringan lunak.
2.2. Fraktur terbuka
Pada fraktur terbuka terdapat risiko infeksi osteomielitis, gas ganggren, dan tetanus,
tujuan perawatan untuk meminimalkan infeksi agar penyembuhan luka atau fraktur
lebih cepat, luka dibersihkan, didebridemen dan diirigasi

3. Penatalaksanaan kedaruratan
Klien dengan fraktur, penting untuk mengimobilisasi bagian tubuh yang terkena segera
sebelum klien dipindahkan. Daerah yang patah harus di sangga diatas dan dibawah
tempat patah untuk mencegah gerakan rotasi. Immobilisasi tulang panjang ekstremitas
bawah dapat juga dilakukan dengan membebat kedua tungkai bersama. Pada cidera
ekstremitas atas lengan dapat dibebatkan ke dada. Peredaran di distal cidera harus dikaji
untuk menentukan kecukupan perfusi jaringan perifer. Luka ditutup dengan kasa steril.

E. Daftar Pustaka
SOS Profesional. (2015). Manual Book Basic Trauma – Cardiac Life Support. Jakarta: SOS
Profesional.
Bulechek, Gloria M. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC) Ed Ke-Enam. Singapora
dan Indonesia: Mocca Media.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Medis dan Nanda
Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta: Percetakan Mediaction Publishing.
Moorhead, Sue. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed Ke-Lima. Singapora dan
Indonesia: Moca Media.
Pro Emergency. (2014). Basic Trauma Life Support. Jakarta: Land Of Paradise.
....................................Banjarmasin, 2021

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(.................................................................)
(......................................................)
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING
AKADEMIK

Nama Mahasiswa :
Judul Kasus :
Ruangan/ RS :
Pembimbing Akademik :
No. Hari/ Tanggal Materi Konsultasi Masukan/ Saran TTD
Pembimbing
Trauma Muskuloskletal

You might also like