You are on page 1of 8

Laporan Praktikum

Tuas Satu Lengan dan Dua Lengan

Nama Anggota Kelompok 3:


1. Maya Ayu Putri Suraji (PGSD 18 E/ 188000035)
2. Diana Dwi Lestari (PGSD 18 E/ 188000038)
3. Yoga Firmansyah (PGSD 18 E/ 188000165)
4. Walimatus Aulia M. (PGSD 18 E/ 188000215)
1. Judul
Tuas Satu Lengan dan Dua Lengan
2. Tujuan
1. Menentukan Besar gaya yang bekerja pada tuas lengan dua.
2. Menentukan besar gaya yang bekerja pada tuas lengan satu.

3. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang terdapat hal yang sulit untuk dilakukan. Untuk
mempermudahnya maka digunakanlah alat bantu. Alat bantu ini disebut pesawat. Pesawat
sederhana adalah alat sederhana yang berguna untuk membantu mempermudahkan kerja.
Dengan menggunakan pesawat sederhan, hanya dibutuhkan gaya yang kecil untuk
mengangkat atau memindahkan benda-benda yang berat. Misalkan disaat menancapkan
paku pada kayu, tentu akan sulit tanpa menggunakan palu. Begitu pula ketika akan
membuka baut, akan lebih susah jika tidak menggunakan kunci pembukanya. Pesawat
sederhana terdiri dari 4 macam yaitu, roda gigi, bidang miring, katrol, dan tuas (pengungkit).
Tuas adalah pesawat sederhana yang berupa sebatang kayu, besi, atau benda lain yang
digunakan untuk mengungkit sebuah benda. Dengan tuas, benda yang berat dapat diangkat
dengan menggunakan gaya yang lebih kecil. Pada pengungkit, benda yang diungkit
merupakan beban yang dilambangkan dengan ‘w’. Tempat tumpuan pada pengungkit
disebut titik tumpu yang dilambangkan dengan ‘T’. Gaya yang diberikan untuk mengungkit
beban dilambangkan dengan F. Sedangkan daerah antara titik beban dan titik tumpu adalah
lengan beban dilambangkan dengan ‘lb’ atau ‘lw’. Dan daerah antara titik kuasa dan titik
tumpu adalah lengan kuasa dilambangkan dengan ‘lk’ atau ‘lf’. Agar gaya yang dikerjakan
makin kecil, maka lengan kuasa harus dibuat makin panjang. Beberapa alat yang bekerja
menggunakan prinsip tuas antara lain, guntung, tang, papan jungkat jungkit, dan neraca
lengan. Perbandingan antara berat beban dengan gaya kuasa disebut keuntungan
mekanik begitu juga dengan perbandingan antara lengan kuasa dengan lengan beban.
Berdasarkan titik tumpunya, tuas atau pengungkit dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Tuas kelas pertama adalah tuas yang titik tumpunya
berada diantara titik beban dan titik kuasa. Misalnya, gunting, palu, tang, linggis, gunting
kuku, dll. Dengan kata lain pada pengungkit ini yang berada di tengah adalah titik tumpu.
Berbeda dengan kelas 1, tuas kelas 2 memiliki titik beban ditengahnya. Yaitu diatara titik
kuasa dan titik tumpu. Misalnya, gerobak, pemotong kertas, pemecah kenari, pembuka
botol, pelubang kertas, dll. Pada pengungkit kelas ketiga, titik kuasa berada diantara titik
tumpu dan titik beban. Contoh tuas jenis ini ialah, lengan alat pancing, sekop, dll.

Berdasarkan keterang diatas maka dilakukanlah penelitian ini untuk menyelidiki


keseimbangan dan keuntungan mekanik pada tuas dua lengan.

4. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh panjang lengan beban dan lengan kuasa terhadap gaya
yang dihasilkan ?
b. Menyelidiki perbedaan gaya yang dihasilkan dariu tuas lengan satu dan dua.

5. Variabel
a. Variabel Manipulasi = Letak titik pada lengan dan perbedaan letak titik beban
dan titik kuasa pada tuas satu lengan dan dua lengan
b. Variabel Kontrol = Panjang Lengan Beban dan Lengan Kuasa
c. Variabel respon = Gaya yang bekerja
6. Hipotesis
Panjang lengan beban dan lengan kuasa berpengaruh terhadap gaya kuasa yang
bekerja.
7. Alat dan Bahan
Mistar

Neraca Pegas

Beban 50 gr

Tuas dan
Statik
8. Langkah Kerja
A. Tuas 2 Lengan
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Pasang Tuas dengan Statis. Pastikan posisi tuas seimbang.
3. Pasang neraca pegas dan beban di kedua ujung tuas ( titik 10).
 Pada percobaan pertama posisi neraca tetap dan posisi Beban berubah
4. Amati jumlah gaya pada neraca pegas.
5. Lakukan percobaan tersebut dengan posisi beban yang berbeda dan amati
hasilnnya.
 Pada percobaan kedua posisi neraca pegas berubah dan posisi beban tetap
6. Amati jumlah gaya pada neraca pegas
7. Lakukan percobaan tersebut dengan posisi neraca pegas yang berbeda.
B. Tuas 1 Lengan
1. Menyiapkan Alat dan bahan
2. Pasang ujung tuas pada statis.
 Pada percobaan pertama posisi beban tetap dan posisi neraca pegas
berubah
3. Pasang beban di ujung tuas yang lain
4. Gantung neraca pegas di antara titik beban dan titik tumpu.
5. Amati jumlah gaya pada neraca pegas..
6. Lakukan percobaan tersebut dengan posisi neraca pegas yang berbeda dan
amati hasilnya.
 Pada percobaan kedua posisi benan berubah dan posisi neraca pegas tetap
7. Gantung neraca pegas (diujung tuas yang lain) dan pasang beban (di antara
lengan kuasa dan titik tumpu) secara bersamaan.
8. Amati jumlah gaya pada neraca pegas.
9. Lakukan percobaan tersebut dengan posisi beban yang berbeda dan amati
hasilnya.

9. Hasil Pengamatan

 Tuas 2 Lengan

A. Letak titik beban berubah (mendekati titik tumpu)

No Beban di titik F ( x)
Analisis Data: Dari 1 10 0,5 N
tabel di atas terlihat 2 8 0,4 N
bahwa semakin 3 6 0,3 N
pendek lengan 4 4 0,2 N
beban maka gaya 5 2 0,1 N
yang dihasilkan
semakin kecil. Jadi pada percobaan tersebut memakai prinsip tuas jenis
pertama.

Kesimpulan : Semakin pendek lengan beban , semakin panjang lengan kuasa maka
gaya kuasa yang dihasilkan semakin kecil.

B. Letak titik kuasa berubah( lengan kuasa mendekati titik tumpu)


No Kuasa di titik F ( x)
Analisis Data: Dari tabel di
1 10 0,5 N
atas terlihat bahwa semakin
2 8 0,65 N
pendek lengan kuasa maka
3 6 0,9 N
gaya yang dihasilkan
4 4 1,5 N
semakin besar. Jadi pada
5 2 2,8 N
percobaan tersebut
memakai prinsip tuas jenis pertama.

Kesimpulan : Semakin pendek lengan kuasa , semakin panjang lengan beban maka
gaya yang dihasilkan semakin besar.

 Tuas 1 lengan
A. Letak titik kuasa berubah beban tetap
No. Kuasa di titik F ( x)

1 18 0,85 N
2 16 1N
3 14 1,15 N
4 12 1,3 N
5 10 1,45 N

Analisis Data: Dari tabel di atas terlihat bahwa semakin pendek lengan kuasa
maka gaya yang dihasilkan semakin besar. Karena pada percobaan tersebut
memakai prinsip tuas jenis ketiga.
Kesimpulan : Semakin pendek lengan kuasa semakin panjang lengan beban gaya
yang dihasilkan semakin besar.
B. Letak neraca pegas tetap

no Beban di titik F(x)


1 18 0,7 N
2 14 0,6 N
3 10 0,5 N
4 6 0,4 N
5 2 0,3 N

Analisis Data: Dari tabel di atas terlihat bahwa semakin pendek lengan beban
maka gaya yang dihasilkan semakin kecil. Karena pada percobaan tersebut
memakai prinsip tuas jenis kedua.
Kesimpulan : Semakin pendek lengan beban semakin panjang lengan kuasa maka
gaya yang di hasilkan semakin kecil.

10. Kesimpulan
Gaya yang dihasilkan tergantung pada perbandingan panjang lengan beban dan
lengan kuasa.

You might also like