You are on page 1of 5

ANALISIS KUALITATIF ZAT ORGANIK

“PENENTUAN SIFAT FISIKA”

ARTIKEL

OLEH
Anak Agung Istri Brahmani Prita Dewi
1913031022

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021

i
ANALISIS KUALITATIF ZAT ORGANIK
“PENENTUAN SIFAT FISIKA”
Anak Agung Istri Brahmani Prita Dewi
Jurusan Kimia
Universitas Pendidikan Ganesha
e-mail: anak.agung.istri.7@undiksha.ac.id

Abstrak
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik. Identifikasi tersebut dapat
dilakukan dengan cara menguji sifat fisika suatu senyawa tersebut. Sifat fisika yang diidentifikasi, yaitu titik
leleh, titik didih, dan indeks bias. Adapun zat yang diuji, yaitu D-glukosa dan etanol. Metode yang digunakan
dalam praktikum ini adalah analisis secara kualitatif. Hasil atau data yang diberikan saat praktikum, yaitu titik
leleh dari D-glukosa sebesar 146° C, titik didih, serta indeks bias dari etanol secara berturut-turut adalah sebesar
79° C dan 1,406.

Kata Kunci: Titik leleh, Titik didih, Indeks bias

Abstract

This practicum aims to identify an organic compound. The identification can be done by testing the
physical quality of a compound. Physical properties identified, namely melting point, boiling point, and
refractive index. The substances tested were D-glucose and ethanol. The method used in this practicum is
qualitative analysis. The results or data given during the practicum, spesifically the melting point of D-glucose
is 146°C, the boiling point, and the refractive index of ethanol are 79°C and 1.406, respectively.
Keywords: Melting poin, Boiling point, Refractive index

PENDAHULUAN saat zat meleleh yang biasanya tidak lebih


dari
Zat merupakan sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruangan. 1° C. Penentuan titik leleh suatu senyawa
Setiap zat memiliki sifat yang berbeda- murni ditentukan dari pengamatan trayek
beda. Senyawa organik tidak hanya titik lelehnya, dimulai saat terjadinya
dikarakterisasi oleh komposisi unsur-unsur pelelehan (sedikit), transisi padat-cair,
penyusun dan berat molekulnya. Untuk sampai seluruh kristal mencair. Titik didih
mengidentifikasi suatu senyawa, merupakan suhu saat tekanan uap diatas
penentuan sifat-sifat lainnya, khususnya permukaan zat cair sama dengan tekanan
sifat-sifat fisika harus dilakukan. Salah udara luar. Indeks bias merupakan
satu sifat yang dimiliki oleh benda adalah perbandingan sinus atau sin sudut datang
sifat fisika. Secara umum, sifat fisika dengan sinus sudut bias atau dapat ditulis
didahului dengan cara mengamati warna, dengan persamaan n1 sinθ 1 = n2 sinθ 2.
bau, wujud, kelarutan, dan sifat lainnya.
Selain itu, terdapat titik leleh, titik didih, METODE
dan indeks bias. Titik leleh digunakan Bahan
dalam identifikasi dan karakteristik
senyawa-senyawa organik padat murni. Bahan-bahan yang digunakan
Titik leleh merupakan temperatur saat zat dalam praktikum ini, yaitu zat organik
padat berubah menjadi cairan pada tekanan padat berupa D-glukosa sebanyak 1 gram,
1 atmosfer atau 1 atm. Secara umum, titik zat organik cair berupa etanol sebanyak 1
leleh senyawa organik mudah diamati mL, dan minyak goring secukupnya.
karena temperatur saat pelelehan mulai Alat
terjadi hampir sama dengan temperatur

1
Alat-alat yang digunakan dalam dimasukkan ke dalam penangas minyak.
praktikum ini, yaitu pipa kapiler berukuran Tabung Thiele dipanaskan dengan api
panjang 5 cm dan diameter 1,5 – 2,0 mm, kecil, sehingga semua cairan keluar dari
pipa kapiler dengan berukuran panjang 90 dalam pipa kapiler dan cairan dalam
– 100 mm dan diameter 1 mm, pipa kecil tabung reaksi menunjukkan reaksi
dengan berukuran panjang 10 cm dan mendidih. Kemudian pembakar
diameter 5 mm, termometer, spatula, pipet dipindahkan dan minyak dibiarkan atau
tetes, kaca arloji, bunsen, alat Thiele, dihangatkan agar dingin secara perlahan-
penjepit kayu, tabung reaksi kecil, lahan. Saat suhu cairan meningkat dalam
refraktometer, kapas beralkohol atau pipa kapiler tersebut, lalu diperhatikan dan
beraseton, statif dan klem, karet, dicatat.
penggaris, stopwatch, neraca analitik, dan Pada penentuan indeks bias, tempat
korek api. zat cair pada alat refraktometer
Cara Kerja dibersihkan menggunakan kapas beraseton
Sebelum dilakukan praktikum, alat atau beralkohol. Kemudian zat cair yang
dan bahan disiapkan. Saat penentuan titik akan diperiksa indeks biasnya dimasukkan
leleh zat organik padat dihaluskan dengan ke dalam tabung yang sesuai. Pencahayaan
spatula, setelah sampel halus dimasukkan pada alat refraktometer harus diatur, knop
ke dalam pipa kapiler yang memiliki pengatur besarnya indeks bias, knop
ukuran diameter 1,5-2 mm dan panjang 5 pengaturan ketajaman indeks bias
cm yang mana salah satu ujungnya sudah sehingga terbentuk dua lapisan agak terang
tertutup dengan cara ujung pipa kapiler dan lapisan agak gelap dengan bagian
yang terbuka ditekan-tekan ke dalam zat yang sama serta memiliki ketajaman
padat halus. Lalu pipa kapiler tersebut batasan. Lalu besarnya indeks bias zat cair
diketuk-ketuk agar zat padat turun dan diperhatikan dan dicatat.
semakin padat serta zat padat dimasukkan Hasil dan Diskusi
agar mencapai tinggi 0, 5 cm. Apabila zat
padat menggunakan alat Thiele, pipa Hasil
kapiler diikatkan dengan termometer Berdasarkan data yang diberikan,
secara sejajar. Setelah itu, alat Thiele diisi adapun hasil percobaan yang disajikan
dengan minyak goreng dan dipanaskan dalam tabel berikut.
secara cepat dengan posisi yang benar Tabel 1. Data Hasil Percobaan
sampai mencapai temperatur 60° C. No. Senyawa Titik Titik Indeks
Kemudian dipanaskan secara perlahan- leleh didi bias
lahan dengan kenaikan temperatur 1-2° C h
setiap menit. Temperatur saat zat mulai 1. D- 146° - -
meleleh dan temperatur saat semua zat glukosa C
tepat meleleh dicatat dan trayek suhu ini 2. Etanol - 79° 1,406
tidak boleh lebih dari 1° C. C

Pada saat penentuan titik didih Diskusi


sebanyak 0,25-0,5 mL zat organik cair Pada saat penentuan titik leleh,
atau etanol dimasukkan ke dalam tabung sampel yang digunakan adalah padatan D-
reaksi kecil. Kemudian pipa kapiler yang glukosa sebanyak 1 gram dan memiliki
berukuran panjang 90-100 mm dan berat molekul sebesar 180,156 gram/mol.
diameter 1 mm yang sudah tertutup salah Sampel ini memiliki bentuk solid atau
satu ujungnya dimasukkan ke dalam padat dan berwarna putih. Berdasarkan
tabung reaksi kecil dengan ujung tertutup hasil pengamatan atau praktikum, D-
di sebelah atas. Setelah itu, tabung reaksi glukosa mulai meleleh pada suhu 146° C
kecil diikatkan pada ujung termometer lalu dna meleleh seluruhnya saat mencapai

2
suhu 147° C. Sehingga titik leleh D- melihat lapisan gelap dan terang.
glukosa adalah 146° C. Berdasarkan teori, Berdasarkan data yang diberikan, nilai
titik leleh yang dimiliki oleh glukosa indeks bias etanol adalah 1,406.
adalah 146° C, maka dapat dikatakan Sedangkan secara teoritis, indeks bias
sesuai dengan teori yang ada atau dengan etanol adalah 1,36. Hal tersebut terjadi
hasil percobaan yang sudah dilakukan oleh penyimpangan, yang mana disebabkan
praktikan atau peneliti sebelumnya. oleh cahaya yang kurang baik, kurangnya
Kesesuaian tersebut dapat terjadi yang kemurnian dari etanol, dan alat
disebabkan oleh padatan glukosa yang refaktometer yang kurang bersih.
sudah murni, saat glukosa masuk ke dalam Simpulan
pipa kapiler sudah dalam kondisi memadat Adapun simpulan yang didapatkan
seluruhnya, dan kondisi termometer yang dari hasil percobaan ini adalah sifat fisika
sudah dikalibrasi. Selain itu, faktor dari yang meliputi titik didih, titik leleh, dan
praktikan yang sangat memerhatikan indeks bias. Pengukuran titik leleh dapat
kondisi suhu saat D-glukosa meleleh dan dilakukan yang menggunakan alat Thiele
kondisi alat yang baik serta bersih. dan bahan utama berupa D-glukosa.
Pada saat penentuan titik didih, Sedangkan pengukuran titik didih
sampel cair yang digunakan adalah etanol menggunakan alat Thiele dan bahan utama
sebanyak kisaran 0,25-0,5 mL. Etanol berupa etanol. Pengukuran indeks bias
memiliki wujud yang cair, tidak berwarna, berdasarkan perbedaan perambatan
dan massa molar sebesar 46,07 gram/mol. gelombang pada media yang berbeda.
Pada saat praktikum, sebanyak 0,25-0,5
mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kecil dan diikatkan dengan termometer. Ucapan Terima Kasih
Lalu pipa kapiler yang sudah ditutup salah Penulis mengucapkan terima kasih
satu ujungnya dimasukkan ke dalam kepada dosen pengampu mata kuliah
tabung reaksi dan dimasukkan ke dalam praktikum kimia organik Dr. I Nyoman
alat Thiele. Saat percobaan, cairan yang Tika,M.Si dan Vitri Widiantari sebagai
ada di dalam pipa diamati dan kondisi rekan satu kelompok atas bantuannya
etanol saat menunjukkan reaksi mendidih. dalam membuat artikel dan laporan
Apabila cairan cairan naik dari dalam pipa praktikum.
kapiler, artinya titik didih etanol sudah
tercapai. Berdasarkan data yang Daftar Pustaka
didapatkan, titik didih etanol adalah Anonim. tt. BAB 1 Analisis
sebesar 79° C. Berdasarkan teori, titik didih Kualitatif Zat Organik. Tersedia
etanol adalah sebesar 78,4° C. Sehingga pada: pdfcoffee.com_laporan-
terdapat perbedaan antara teori dengan praktikum-bab1-analisis-kualitatif-
fakta atau hasil praktikum. Hal tersebut zat-organik--pdf-free.pdf. Diakses
dapat disebabkan oleh kemurnian etanol pada tanggal 31 Agustus 2021.
yang kurang murni, termometer yang Anonim. tt. BAB I
belum dikalibrasi, dan bisa saja alat-alat Pendahuluan. Tersedia pada:
yang digunakan kurang bersih. http://e-journal.uajy.ac.id. Diakses
Pada saat percobaan tentang indeks pada tanggal 4 September 2021.
bias, zat cair yang digunakan adalah Muderawan dan I W Suja.
etanol. Tempat yang digunakan atau alat 2008. Buku Praktikum Kimia
refraktometer harus bersih setelah Organik. Singaraja: Universitas
dibersihkan dengan kapas beraseton atau Pendidikan Ganesha.
beralkohol. Tujuan penggunaan kapas Muderawan, I W Suja, dan
tersebut adalah agar tempat zat cair benar- dkk. 2012. Buku Ajar Kimia Organik
benar bersih sehingga mempermudah saat

3
II. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.

You might also like