You are on page 1of 27

UNDANG-UNDANG MAHASISWA STKIP PANGERAN

DHARMA KUSUMA

NOMOR 1 TAHUN 2021


TENTANG
PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA STKIP PANGERAN
DHARMA KUSUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
MAHA ESA
Menimbang : a. bahwa Pemilihan Presiden Mahasiswa merupakan sarana untuk mewujudkan
demokrasi kampus yang menjamin hak-hak setiap mahasiswa STKIP
PADAHKU;
b. bahwa sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dinamika mahasiswa di
Kampus STKIP PADHAKU, Pemilihan Presiden Mahasiswa diselenggarakan
untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STKIP Pangeran
Dharma Kusuma Indramayu serta Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa
STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu ;
c. bahwa Pemilihan Presiden Mahasiswa perlu diselenggarakan secara lebih
demokratis, beradab, dan berkualitas dengan partisipasi mahasiswa yang
berdomisili di Indramayu dan dilaksanakan berdasarkan asas langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;

Mengingat : Surat keputusan Wakil Bidang Kemahasiswaan STKIP Pangeran Dharma


Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu Nomor :
012/SK/Wk.3/STKIP/III/2022

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA SEMENTARA STKIP
PADHAKU INDRAMAYU
dan
PEJABAT SEMENTARA MAHASISWA STKIP PADHAKU
INDRAMAYU

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANG NOMOR. 1 TAHUN 2022
TENTANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA STKIP PADHAKU
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Undang-Undang Dasar Kelembagaan Mahasiswa STKIP PADHAKU yang selanjutnya
disingkat UUD KM STKIP PADHAKU Tahun 2022 adalah konstitusi di dalam
Kelembagaan Mahasiswa STKIP PADHAKU.
2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Sementara STKIP PADHAKU yang selanjutnya
disingkat DPMS STKIP PADHAKU adalah lembaga tinggi dalam Kelembagaan
Mahasiswa di tingkat STKIP PADHAKU sebagaimana dimaksud dalam UUD KM
STKIP PADHAKU Tahun 2022.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PADHAKU yang selanjutnya disebut BEM STKIP
PADHAKU adalah lembaga tinggi dalam Kelembagaan Mahasiswa STKIP PADHAKU
yang memiliki kekuasaan eksekutif.
4. Pemilihan Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU selanjutnya disebut dengan
PILPRESMA STKIP PADHAKU adalah Pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil
Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU.
5. Komisi Pemilihan Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disebut KPUM bersifat
independen dan otonom untuk menyelenggarakan PILPRESMA STKIP PADHAKU .
6. Musyawarah Mahasiswa merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang
dihadiri oleh utusan organisasi kemahasiswaan se-lingkungan STKIP PADHAKU.
7. Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahawiswa STKIP PADHAKU yang selanjutnya
disebut Bawaslum STKIP PADHAKU adalah Badan Pengawas Pemilihan Umum
Mahasiswa yang melakukan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan
PILPRESMA STKIP PADHAKU.
8. Steering Committee adalah penanggung jawab dan pengambil keputusan tertinggi dalam
penyelenggaraan PILPRESMA STKIP PADHAKU.
9. Hak pilih adalah hak mahasiswa STKIP PADHAKU yang berdomisili di Indramayu untuk
memilih dan dipilih.
10. Bakal Calon Peserta PILPRESMA STKIP PADHAKU adalah setiap mahasiswa yang
memiliki hak pilih dan telah mengambil formulir pendaftaran peserta PILPRESMA
STKIP PADHAKU.
11. Calon peserta PILPRESMA STKIP PADHAKU adalah setiap mahasiswa yang telah
mengembalikan formulir pendaftaran peserta PILPRESMA STKIP PADHAKU dan
melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan serta memenuhi persyaratan sebagai
peserta PILPRESMA STKIP PADHAKU.
12. Calon Peserta Pemilihan presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa STKIP
PADHAKU adalah perseorangan calon anggota yang telah lulus verifikasi serta Uji
Kelayakan dan Kepatutan.
13. Kampanye adalah kegiatan peserta PILPRESMA untuk menyampaikan visi, misi dan
program kerja.
14. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat pemilih
menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara.
15. Tahapan penyelenggaraan PILPRESMA STKIP PADHAKU adalah rangkaian kegiatan
PILPRESMA STKIP PADHAKU yang dimulai dengan pendataan pemilih, pendaftaran
peserta PILPRESMA STKIP PADHAKU, Verifikasi serta Uji Kelayakan dan
Kepatutan, penetapan calon, kampanye, masa tenang, pemungutan suara, perhitungan
suara, sampai dengan penetapan hasil PILPRESMA STKIP PADHAKU.
16. Sidang umum adalah sidang yang dilaksanakan DPMS untuk menentukan formatur dan
alat kelengkapan dewan.
17. Hari kerja adalah hari selain libur nasional.

BAB II
ASAS, SIFAT, DAN TUJUAN
Pasal 2
PILPRESMA STKIP PADHAKU dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil.
Pasal 3
PILPRESMA STKIP PADHAKU bersifat tetap, independen dan otonom di lingkungan STKIP
PADHAKU.
Pasal 4
PILPRESMA STKIP PADHAKU dilaksanakan untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil
Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU .

BAB III
TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 5
PILPRESMA STKIP PADHAKU dilaksanakan di STKIP PADHAKU.
Pasal 6
PILPRESMA STKIP PADHAKU dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun masa jabatan.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
MAHASISWA
Pasal 7
Setiap Mahasiswa STKIP PADHAKU mempunyai Hak dan Kewajiban :
(1) Setiap Mahasiswa STKIP PADHAKU hanya memiliki dan dapat menggunakan satu suara Hak
Memilih.
(2) Setiap Mahasiswa berkewajiban mendukung dan menjaga ketertiban berlangsungnya
penyelenggaraan PILPRESMA STKIP PADHAKU.
(3) Mahasiswa STKIP PADHAKU sebagaimana ayat (1) adalah mahasiswa program Strata
Satu (S1).
Bagian Kesatu
Hak Pilih
Pasal 8
(1) Setiap mahasiswa STKIP PADHAKU yang terdaftar dan masih aktif dalam tahun
akademik yang sedang berjalan mempunyai hak pilih.
(2) Hak pilih terbagi menjadi:
a. Hak memilih adalah hak mahasiswa STKIP PADHAKU untuk menentukan pilihannya;
dan
b. Hak dipilih adalah hak mahasiswa STKIP PADHAKU untuk menjadi Peserta
PILPRESMA STKIP PADHAKU.

Bagian Kedua
Pemilih
Pasal 9
(1) Untuk dapat menggunakan hak memilih, pemilih harus terdaftar dengan memenuhi syarat:
a. Memiliki identitas diri berupa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang berlaku, atau slip
tanda pembayaran SPP asli, atau surat keterangan aktif kuliah, atau cetak KRS asli,
atau KRS Online yang berlaku pada saat dilaksanakan PILPRESMA STKIP
PADHAKU ;
b. Mahasiswa STKIP PADHAKU yang dalam keadaan sadar serta tidak terganggu jiwa
dan/atau ingatannya;
c. Tidak sedang mengambil masa cuti dan/atau alpa studi;
d. Tidak sedang dicabut hak memilihnya; dan
e. Mendaftarkan diri sebagai pemilih tetap.
(2) Pemilih dapat melakukan pemberian suara bila memiliki identitas diri yang asli dan masih
berlaku.
(3) Setiap Mahasiswa STKIP PADHAKU yang telah terdaftar dalam daftar pemilih namun
tidak lagi memenuhi syarat yang dimaksud pada ayat (1), tidak dapat menggunakan hak
pilihnya.

BAB V
PESERTA PILPRESMA
Pasal 10
(1) Setiap Mahasiswa Aktif STKIP PADHAKU mempunyai hak untuk menjadi peserta
PILPRESMA STKIP PADHAKU.
(2) Setiap Mahasiswa STKIP PADHAKU dapat ditetapkan menjadi Bakal Calon Presiden
Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa.
Mahasiswa dalam 1 (satu) paket apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, cita-cita Proklamasi, dan Tri
Dharma Perguruan Tinggi;
c. Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter;
d. Terdaftar sebagai Mahasiswa STKIP PADHAKU dalam tahun akademik yang sedang
berjalan dan dibuktikan dengan KTM yang berlaku dan Surat Aktif Kuliah dari Prodi,
dan disertakan dengan pas foto 3x4 berwarna sebanyak 2 (dua) lembar;
e. Mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil serta mempunyai komitmen
terhadap tegaknya demokrasi dan keadilan dibuktikan dengan surat pernyataan
bermaterai 10000;
f. Mempunyai pengalaman organisasi kampus yang merupakan aktif sebagai
kepengurusan dan/atau surat keaktifan minimal tingkat Prodi dibuktikan dengan surat
keterangan dari ketua organisasi tersebut;
g. Bakal Calon Presiden Mahasiswa telah menjalani masa perkuliahan minimal 5 (lima)
semester dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa telah menjalani masa perkuliahan
minimal 3 (tiga) serta dibuktikan dengan KRS;
h. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik;
i. Mendapat surat keterangan berkelakuan baik dari pimpinan Prodi bersangkutan;
j. Menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk dipilih dan mematuhi segala
mekanisme pemilihan, mekanisme kerja, serta ketentuan-ketentuan kelembagaan yang
berlaku;
k. Bagi Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa
yang memiliki jabatan struktural di lingkungan Kelembagaan Mahasiswa STKIP
PADHAKU diharuskan nonaktif sementara dengan melampirkan surat keterangan
nonaktif sementara;
l. Mempunyai IPK minimal 3.00 dibuktikan dengan KHS terakhir dan/atau transkip nilai
yang dilegalisir; dan
(3) Calon Peserta yang telah terdaftar tetapi tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tidak dapat menjadi Peserta PILPRESMA.

BAB VI
PENYELENGGARA PEMILIHAN
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
MAHASISWA STKIP PADHAKU
Pasal 11
(1) Penyelenggara PILPRESMA STKIP PADHAKU adalah KPUM dan Bawaslum STKIP
PADHAKU.
(2) Penyelenggara Pilpresma STKIP PADHAKU bersifat independen dan otonom.
(3) Penyelenggara Pilpresma bertanggungjawab atas semua proses tahapan penyelenggaraan
Pilpresma selama hari kerja.
(4) Penyelenggara Pilpresma mulai bekerja pukul 09.00 – 17.00 WIB di hari kerja.
(5) Dalam melaksanakan tugasnya penyelenggara Pilpresma STKIP PADHAKU
menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan Pilpresma kepada
DPMS STKIP PADHAKU dalam Sidang Pleno Khusus DPMS STKIP PADHAKU.
BAB VII
PANITIA PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA STKIP
PADHAKU (KPUM)
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 12
(1) KPUM dibentuk dan ditetapkan oleh DPM S TKIP PADHAKU.
(2) KPUM bertanggungjawab atas semua proses tahapan penyelenggaraan Pilpresma STKIP
PADHAKU.
(3) KPUM dibubarkan melalui Sidang Pleno Khusus DPMS STKIP PADHAKU.

Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Pasal 13
Tugas dan wewenang KPUM
adalah:
a. Menjalankan prosedur dan tata kerja semua tahapan penyelenggaraan Pilpresma STKIP
PADHAKU sampai pada pelaksanaan pelantikan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa STKIP PADHAKU;
b. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
penyelenggaraan Pilpresma sampai pada pelaksanaan pelantikan Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU terpilih;
c. Menetapkan calon Peserta Pilpresma berdasarkan hasil verifikasi;
d. Melakukan pendataan pemilih;
e. Menetapkan waktu, tanggal, dan tata cara pelaksanaan kampanye;
f. Menetapkan hasil Pilpresma dan mengumumkan Presiden Mahasiswa dan Wakil
Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU terpilih;
g. Memfasilitasi pelaksanaan Sidang Umum DPMS STKIP PADHAKU terpilih;
h. Memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah Mahasiswa atau disingkat Musma; dan
i. Memfasilitasi pelaksanaan pelantikan Presiden Mahasiwa dan Wakil Presiden Mahasiswa
STKIP PADHAKU terpilih maksimal 2 (dua) bulan setelah Musyawarah Mahasiswa.

Bagian Ketiga
Kewajiban
KPUM PASAL
KPUM 14
berkewajiban:

a. Mematuhi dan menjalankan Pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU sesuai


dengan ketentuan yang sudah diatur dalam Undang-Undang Pilpresma STKIP
PADHAKU;
b. Memelihara arsip dan dokumen Pilpresma;
c. Membuat berita acara kejadian dalam setiap tahapan Pilpresma.
d. Menyampaikan informasi tahapan penyelenggaraan Pilpresma kepada seluruh
Mahasiswa STKIP PADHAKU;
e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada DPMS STKIP PADHAKU,
Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU dalam Sidang
Pleno Khusus DPMS STKIP PADHAKU, paling lambat 2 (dua) bulan setelah Musma
dilaksanakan; dan
f. Bila KPUM tidak menyanggupi sebagaimana yang dimaksud pada huruf (e) maka
laporan pertanggungjawaban KPUM ditolak dalam Sidang Pleno Khusus.
Bagian Keempat
Keanggotaan dan Struktur
Pasal 15
(1) Anggota KPUM disahkan oleh DPMS STKIP PADHAKU dan diketahui oleh Wakil Ketua
III Bidang Kemahasiswaan.
(2) Anggota KPUM terdiri dari:
a. Rekomendasi 1 (satu) orang utusan dari masing-masing HIMA dan HIMA di
lingkungan STKIP PADHAKU;

b. Open recruitmen terbuka KPUM.

(3) Struktur KPUM terdiri dari:


a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Seksi bidang sesuai kebutuhan; dan
e. Anggota.
(4) Struktur KPUM sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) dipilih dari dan oleh anggota.
(5) Apabila dalam menjalankan amanah kepanitiaan, jumlah anggota KPUM yang tidak aktif
mencapai 1/3 dari total anggota KPUM atau melanggar kode etik KPUM, maka Ketua
KPUM dapat mengajukan pergantian anggota sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (2) yang disahkan oleh DPMS dengan diketahui oleh Wakil Ketua III
STKIP PADHAKU melalui rekruitmen terbuka.
(6) Keanggotaan dan struktur KPUM dinyatakan sah sejak tanggal penetapan hingga dilakukan
pembubaran pada Sidang Pleno Khusus DPMS STKIP PADHAKU.
(7) Setiap anggota KPUM mempunyai hak suara yang sama.

Bagian Kelima
Kode Etik
Pasal 16
(1) Guna menjaga independensi, kemandirian, integritas, dan kredibilitas KPUM, DPMS
STKIP PADHAKU menyusun kode etik yang bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh
KPUM dan diketahui Wakil Ketua III STKIP PADHAKU.
(2) Anggota KPUM tidak dibenarkan menjadi anggota atau pengurus partai politik dengan
membuat surat pernyataan.

Bagian
Keenam
Keuangan
Pasal 17
(1) Keuangan KPUM berasal dari anggaran kemahasiswaan STKIP PADHAKU.
(2) Keuangan KPUM sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dikelola sepenuhnya oleh
KPUM.

BAB VIII
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM MAHASISWA (BAWASLUM)
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 18
(1) Bawaslum STKIP PADHAKU dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU.
(2) Bawaslum STKIP PADHAKU dibentuk dan ditetapkan oleh DPMS STKIP PADHAKU
serta dibubarkan melalui Sidang Pleno Khusus DPMS STKIP PADHAKU.
(3) Setiap anggota Bawaslum STKIP PADHAKU memiliki hak suara yang sama.

Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Pasal 19
(1) Bawaslum STKIP PADHAKU mempunyai tugas dan wewenang :
a. Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Pilpresma STKIP PADHAKU;
b. Menerima laporan dan temuan pelanggaran peraturan Pilpresma STKIP PADHAKU; dan
c. Meneruskan laporan dan temuan setiap pelanggaran peraturan Pilpresma kepada
pihak/lembaga yang berwenang.
(2) Guna menunjang pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU, KPUM dan pihak terkait
lainnya harus memberikan kemudahan kepada Bawaslum STKIP PADHAKU untuk
memperoleh informasi.

Bagian Ketiga
Kewajiban
Pasal 20
(1) Mematuhi dan menjalankan pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU sesuai dengan
Undang-Undang Pilpresma STKIP PADHAKU.

(2) Memelihara arsip dan dokumen Bawaslum STKIP PADHAKU.


(3) Membuat berita acara kejadian dalam setiap tahapan Pilpresma STKIP PADHAKU.
(4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada DPM STKIP PADHAKU, Presiden
Mahasiswa, dan Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU terpilih dalam Sidang
Pleno Khusus DPM STKIP PADHAKU, maksimal 2 (dua) bulan setelah Musyawarah
Mahasiswa dilaksanakan; dan
(5) Bila Bawaslum STKIP PADHAKU tidak menyanggupi sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (4) maka laporan pertanggungjawaban Bawaslum ditolak dalam Sidang Pleno Khusus.
Bagian Keempat
Keanggotaan dan Stuktur
Pasal 21
(1) Bawaslum Pilpresma STKIP PADHAKU disahkan dan ditetapkan oleh DPMS STKIP
PADHAKU.
(2) Anggota Bawaslum Pilpresma STKIP PADHAKU terdiri dari rekomendasi 1 (satu) orang
utusan dari masing-masing HIMA.
(3) Struktur Bawaslum Pilpresma STKIP PADHAKU terdiri dari :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Komisi-komisi sesuai kebutuhan; dan
e. Anggota
(4) Keanggotaan dan struktur Bawaslum Pilpresma STKIP PADHAKU dinyatakan sah sejak
tanggal penetapan hingga dilakukan pembubaran pada Sidang Pleno Khusus DPMS STKIP
PADHAKU.
(5) Setiap anggota Bawaslum Pilpresma STKIP PADHAKU memiliki hak suara yang sama.

Bagian Kelima
Kode Etik
Pasal 22
Untuk menjaga indepedensi, kemandirian, integritas dan kredibilitas Bawaslum STKIP
PADHAKU, DPMS STKIP PADHAKU menyusun Kode Etik yang bersifat mengikat serta
wajib dipatuhi oleh Bawaslum STKIP PADHAKU.

Bagian
Keenam
Keuangan
Pasal 23
(1) Keuangan Bawaslum STKIP PADHAKU berasal dari anggaran kemahasiswaan STKIP
PADHAKU.
(2) Keuangan Bawaslum STKIP PADHAKU sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dikelola
sepenuhnya oleh Bawaslum STKIP PADHAKU.

BAB IX
SAKSI
Pasal 24

Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU adalah orang yang ditugaskan oleh KPUM untuk
hadir pada saat pemungutan dan perhitungan suara dan dibuktikan dengan surat tugas yang
diketahui peserta Pilpresma.

Bagian Kesatu
Hak Dan Kewajiban Saksi Peserta Pilpresma
Pasal 25
(1) Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU mempunyai Hak :
a. Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU dapat mengajukan keberatan terhadap
jalannya penghitungan suara apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai;
b. Dalam hal keberatan yang diajukan oleh Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU
sebagaimana dimaksud pada poin (a) jika diterima oleh Bawaslum Pilpresma
STKIP PADHAKU, seketika itu juga dapat diadakan perbaikan dan atau
penghitungan ulang;
c. Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU berjumlah 1 (satu) orang di setiap TPS;
d. Segala hal logistik yang dibutuhkan saksi difasilitasi oleh Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU yang merekomendasikannya; dan
(2) Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU mempunyai Kewajiban :
a. Saksi Peserta Pilpresma berkewajiban untuk menjaga ketertiban;
b. Saksi Peserta Pilpresma harus membawa surat tugas dari Peserta Pilpresma atau
Tim Sukses yang bersangkutan dan menyerahkan kepada KPUM;
c. Nama Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU diserahkan kepada KPUM
maksimal 2 (dua) hari sebelum hari pemungutan suara;
d. Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU harus menggunakan tanda pengenal yang
diberikan KPUM selama hari pemungutan suara berlangsung untuk mendapatkan
haknya; dan
e. Keberatan Saksi Peserta Pilpresma harus sudah diterima anggota KPUM selambat-
lambatnya pukul 17.00 WIB pada hari pemilihan berlangsung.

BAB X
PENGADAAN DAN DISTRIBUSI PERLENGKAPAN PELAKSANAAN PILPRESMA
Pasal 26
(1) Pengadaan alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk pelaksanaan Pilpresma
STKIP PADHAKU dilaksanakan oleh KPUM.
(2) Pengadaan dan pendistribusian alat perlengkapan pelaksanaan Pilpresma STKIP
PADHAKU dilakukan secara tepat, cepat dan akurat dengan mengutamakan aspek kualitas,
keamanan dan hemat anggaran.
(3) Alat serta perlengkapan pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU sudah harus
didistribusikan selambat- lambatnya 60 (enam puluh) menit sebelum pemungutan suara
dilaksanakan.
(4) Tata cara dan teknis pendistribusian ditetapkan oleh KPUM.

Bagian Kesatu
Tempat Pemungutan Suara (TPS)
Pasal 27
(1) TPS ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau serta menjamin setiap pemilih dapat
memberikan suara secara langsung, bebas dan rahasia.
(2) Jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS ditetapkan oleh KPUM.

Bagian Kedua
Tata Cara Pemilihan
Pasal 28
(1) Sistem pemilihan menggunakan sistem pencoblosan secara langsung.
(2) Setiap Mahasiswa Aktif STKIP PADHAKU memiliki satu suara yang sama.
(3) Mekanisme lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan pada Pilpresma STKIP PADHAKU
diatur oleh KPUM.

Pasal 29
(1) Untuk keperluan pemunguatan suara dalam Pilpresma STKIP PADHAKU, KPUM
menyediakan kotak suara, bilik suara, dan peralatan yang digunakan untuk memilih.

BAB XI
TAHAPAN PILPRESMA
STKIP PADHAKU
Pasal 30
Tahapan Pilpresma STKIP PADHAKU terdiri dari:
a. Pendataan pemilih;
b. Sosialisasi pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU;
c. Masa pendaftaran;
d. Verifikasi;
e. Penetapan Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU
f. Masa kampanye;
g. Masa tenang
h. Hari pemungutan suara; dan
i. Penetapan dan pengumunan hasil Pilpresma STKIP PADHAKU.

Bagian Kesatu
Pendataan Pemilih
Pasal 31
(1) Pendataan pemilih dilakukan oleh KPUM yang bertujuan untuk mengetahui jumlah
mahasiswa STKIP PADHAKU yang berdomisili di Indramayu pada tahun akademis yang
sedang berlaku mengacu kepada data Biro Akademis dan Kemahasiswaan STKIP
PADHAKU.
(2) Daftar pemilih disimpan oleh KPUM.
(3) Mahasiswa yang telah terdaftar sebagai mahasiswa aktif sesuai data dari pihak STKIP
PADHAKU pada tahun ajaran akademis saat Pilpresma STKIP PADHAKU berlangsung,
maka secara otomatis merupakan mahasiswa yang terdaftar sebagai pemilih pada daftar
pemilih yang ada pada KPUM.

Bagian Kedua
Sosialisasi Pilpresma
STKIP PADHAKU
Pasal 32
(1) Sosialisasi Pilpresma STKIP PADHAKU dilakukan oleh KPUM paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah penetapan Struktur Kepanitiaan KPUM.
(2) Sosialisasi Pilpresma STKIP PADHAKU dilakukan di setiap tempat yang
strategis dan terjangkau oleh seluruh mahasiswa di tiap Prodi se-lingkungan STKIP
PADHAKU.
(3) Media sosialisasi Pilpresma STKIP PADHAKU terdiri dari:
a. Media cetak;
b. Media elektronik;
c. Media sosial; dan
d. Mimbar bebas
(4) Materi sosialisasi Pilpresma STKIP PADHAKU terdiri dari:
a. Waktu dan tempat penyelenggaraan tahapan Pilpresma STKIP PADHAKU;
b. Syarat pendaftaran peserta Pilpresma STKIP PADHAKU; dan
c. Hal-hal lain yang dianggap perlu demi suksesnya penyelenggaraan Pilpresma STKIP
PADHAKU.
Bagian Ketiga
Mekanisme Pendaftaran
Mekanisme Pendaftaran Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil
Presiden Mahasiswa
Pasal 33
(1) Jadwal pendaftaran dan penetapan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal
Calon Wakil Presiden Mahasiswa BEM STKIP PADHAKU ditetapkan oleh KPUM.
(2) Pendaftaran diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pengumuman
dikeluarkan.
(3) Tempat pendaftaran dilakukan di tempat yang telah ditentukan oleh KPUM..

Pasal 34
(1) Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa wajib:
a. Mendaftarkan diri secara langsung kepada KPUM di tempat pendaftaran yang telah
ditentukan;
b. Bila Bakal Calon Presiden Mahasiwa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa
tidak mampu hadir, maka harus diwakili oleh kuasanya dengan surat kuasa bermaterai
10000;
c. Mengembalikan formulir disertai dengan kelengkapan syarat-syarat; dan
d. Bila tidak mampu hadir saat pengembalian formulir, maka harus diwakilkan oleh
kuasanya dengan surat kuasa bermaterai 10000.
(2) Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa STKIP
PADHAKU wajib mengisi daftar isian calon yang telah disediakan oleh KPUM.
(3) Apabila hanya ada satu paket Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil
Presiden Mahasiswa, maka akan dibuka kembali pendaftaran Bakal Calon Presiden
Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa dengan penambahan waktu 3
(tiga) hari kerja oleh KPUM berdasarkan pertimbangan Steering Commitee.

Bagian Keempat
Verifikasi
Pasal 35
Verifikasi adalah proses penyelidikan terhadap kebenaran dan kelengkapan berkas calon peserta
Pilpresma STKIP PADHAKU.

Verifikasi Calon Presiden dan Wakil


Presiden Pasal 36
(1) Verifikasi dilaksanakan oleh Tim Verifikasi terhadap berkas kelengkapan Bakal Calon
Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU 1
(satu) hari setelah pendaftaran ditutup.
(2) Tim verifikasi Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden
Mahasiswa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Steering Committee dan
dipimpin ketua Steering Committee.
(3) Verifikasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diatas disaksikan oleh anggota DPM
STKIP PADHAKU, Gubernur Mahasiswa Fakultas, Ketua DPM Fakultas atau yang
dipersamakan, Ketua KPUM, Ketua Bawaslum dan perwakilan dari masing-masing tim
sukses sebanyak 1 (satu) orang.
(4) Apabila dalam proses verifikasi, terdapat kekurangan kelengkapan berkas Bakal Calon
Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa, maka diberikan tenggang
waktu 1x24 jam kepada tim sukses Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon
Wakil Presiden Mahasiswa untuk melengkapi segala kekurangan.
(5) Apabila Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4), maka yang
bersangkutan dinyatakan gugur.
(6) Apabila dalam proses verifikasi ditemukan dan dipastikan ketidakabsahan atau pemalsuan
dan sejenisnya terhadap kelengkapan persyaratan Bakal Calon, maka pasangan Bakal Calon
Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU yang
bersangkutan dinyatakan gugur.
(7) KPUM sebagai penyelenggara Pilpresma STKIP PADHAKU dan Bawaslum STKIP
PADHAKU sebagai pengawas jalannya Pilpresma STKIP PADHAKU, dengan persetujuan
Steering Committee dapat melaporkan kasus sebagaimana yang dimaksud pada ayat (6)
kepada pihak yang berwenang.
(8) Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa Universitas
Riau dinyatakan lulus verifikasi setelah memenuhi seluruh persyaratan dan kelengkapan
Calon Presiden Mahasiswa dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU.
(9) Mekanisme verifikasi ditentukan oleh Tim Verifikasi.

Bagian Kelima
Penetapan Peserta Pilpresma
Pasal 37
(1) Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Bakal Calon Wakil Presiden Mahasiswa dinyatakan
sah sebagai Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU setelah lulus verifikasi.
(2) Nomor urut Calon Presiden Mahasiswa dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa STKIP
PADHAKU sebagai Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU ditentukan berdasarkan
pencabutan undian yang dilaksanakan KPUM dihadapan Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU.
(3) Penetapan Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu)
hari setelah verifikasi.
Bagian Ke Enam

Kampanye
Waktu, Lokasi, dan Mekanisme Penyelenggaraan Kampanye
Pasal 38
(1) Kampanye adalah sebuah tindakan dan usaha bertujuan mendapatkan simpati, dukungan,
dan mempengaruhi pemilih untuk mendukung peserta Pilpresma STKIP PADHAKU.
(2) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari;
a. Kampanye Akbar, yaitu kampanye yang difasilitasi oleh KPUM; dan

b. Kampanye Bebas, yaitu kampanye yang dilaksanakan oleh peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU dan atau Tim Sukses yang bersangkutan dengan surat persetujuan dari
KPUM.
(3) Kegiatan kampanye dilakukan selama 7 (tujuh) hari.
(4) Lokasi dan jadwal penyelenggaraan Kampanye Akbar ditentukan oleh KPUM.
(5) Dalam kampanye Pilpresma STKIP PADHAKU, mahasiswa
STKIP PADHAKU mempunyai kebebasan untuk menghadiri kampanye.
(6) Materi kampanye Pilpresma STKIP PADHAKU berisi program kerja peserta, wawasan
kemahasiswaan, wawasan keorganisasian dan motivasi pribadi. Penyampaian materi
kampaye dilakukan dengan berpegang pada prinsip ketuhanan, kebebasan akademik,
kebenaran ilmiah, keterbukaan, sopan santun dan tertib serta bersifat edukatif.
(7) Bawaslum STKIP PADHAKU berhak menertibkan, menskor ataupun menghentikan
jalannya kampanye setelah berkoordinasi dengan KPUM apabila kampanye tersebut tidak
mendapat surat persetujuan dari KPUM, mengganggu jalannya kegiatan akademis,
kebersihan lingkungan, dan menyinggung isu SARA.
(8) Segala hal yang menyangkut teknis pelaksanaan kampanye diatur dalam peraturan
KPUM selama tidak bertentangan dengan Undang-Undang Pilpresma STKIP
PADHAKU.

Pasal 39
Kampanye dapat dilaksanakan oleh Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU yang dilakukan
melalui :
a. Pertemuan terbatas;
b. Tatap muka;
c. Penyebaran pamflet, selebaran, poster, spanduk dan baliho;
d. Rapat umum dan mimbar bebas;
e. Media sosial;
f. Jejaring sosial elektronik; dan
g. Kegiatan lain yang tidak mengganggu keamanan, ketertiban, kebersihan, dan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 40
(1) Semua pihak yang hadir dalam kegiatan kampanye tidak dibenarkan membawa atribut
partai politik, atribut organisasi eksternal, senjata tajam, senjata api, dan barang-barang
berbahaya lainnya.
(2) KPUM menetapkan lokasi kampanye, tempat pemasangan alat peraga kampanye dengan
mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan dan keindahan kampus.
(3) Setiap Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU beserta Tim Sukses diharuskan membersihkan
segala bentuk bahan-bahan kampanye masing-masing paling lambat pukul 23.59 WIB di
hari terakhir kampanye.
Pasal 41
Dalam kampaye Pilpresma STKIP
PADHAKU dilarang:
a. Mempersoalkan Undang-Undang Pemilihan Presiden Mahasiswa;
b. Mempersoalkan Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU lainnya;
c. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun sekelompok orang;
d. Mengganggu kegiatan akademis, kebersihan lingkungan dan menyinggung SARA;
e. Mengancam untuk melakukan kekerasan ataupun menganjurkan untuk melakukan kekerasan
kepada seseorang ataupun sekelompok orang;
f. Merusak ataupun menghilangkan bahan-bahan kampanye peserta lainnya;
g. Menggunakan tempat ibadah;
h. Mendiskreditkan kepengurusan BEM, DPM, dan seluruh kelembagaan mahasiswa
STKIP PADHAKU yang sedang berjalan; dan
i. Melakukan pelanggaran terhadap segala bentuk peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Bagian Ketujuh
Masa Tenang
Pasal 42
(1) Masa Tenang adalah masa yang tidak dapat dilakukan untuk aktivitas kampanye.
(2) Masa Tenang berlaku selama tiga hari setelah masa kampanye dinyatakan selesai oleh
KPUM.
Bagian Kedelapan
Pemungutan Suara
Pasal 43
(1) Pemungutan suara dilakukan secara serentak diseluruh TPS se-STKIP PADHAKU dan
dilakukan dalam satu hari mulai pukul 09.00 sampai 15.00 WIB.
(2) Hari, tanggal dan waktu pemberian suara ditetapkan oleh KPUM.
(3) Pemungutan suara dilakukan di TPS dalam ruang atau bilik tertutup.
Pasal 44
(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPUM melakukan:
a. Pengecekan semua alat dan perlengkapan Pilpresma STKIP PADHAKU; dan
b. Mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan.
(2) Kegitan KPUM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh Saksi Peserta
Pilpresma STKIP PADHAKU, Bawaslum STKIP PADHAKU dan Mahasiswa setelah
dikonfirmasi.
(3) Kegiatan KPUM sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dibuat berita acara yang
ditandatangani oleh, Bawaslum STKIP PADHAKU, serta saksi Peserta Pilpresma
STKIP PADHAKU yang telah hadir.
(4) Dalam memberikan suara, pemilih diberikan kesempatan berdasarkan urutan kehadiran.

Bagian Kesembilan
Penghitungan Suara
Pasal 45
(1) Penghitungan suara dilakukan oleh KPUM setelah pemungutan suara berakhir.
(2) Sebelum penghitungan suara dimulai, KPUM memverifikasi data :
a. Jumlah pemilih yang terdaftar di DPT; dan
b. Jumlah pemilih yang memberikan suara.
(3) Penghitungan suara dapat dihadiri oleh Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU,
Penyelenggara Pilpresma STKIP PADHAKU dan Mahasiswa STKIP PADHAKU.
(4) Pengajuan keberatan hanya dapat dilakukan oleh Saksi Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
(5) Setelah selesai penghitungan suara di TPS, KPUM membuat berita acara yang
ditandatangani oleh KPUM atau yang bertanggung jawab di TPS tersebut,Bawaslum
STKIP PADHAKU serta Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU.
(6) KPUM memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara dan hasil penghitungan suara kepada
Bawaslum STKIP PADHAKU dan Saksi Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU yang
hadir.

Pasal 46
(1) Setelah penghitungan suara, KPUM membuat berita acara penerimaan dan melakukan
rekapitulasi jumlah suara keseluruhan yang dihadiri oleh Saksi Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU, Bawaslum STKIP PADHAKU dan Mahasiswa.
(2) Pelaksanaan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) dilakukan ditempat dan keadaan yang memungkinkan semua orang
yang hadir dapat menyaksikannya secara jelas.
Pasal 47
(1) Setelah selesai melakukan rekapitulasi keseluruhan hasil penghitungan suara, KPUM
membuat berita acara hasil penghitungan suara yang ditanda tangani oleh Ketua KPUM, 1
(satu) orang Bawaslum STKIP PADHAKU dan Saksi Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU.
(2) KPUM memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara
kepada Bawaslum STKIP PADHAKU dan Saksi-Saksi Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU yang hadir.
(3) Format berita acara ditetapkan oleh KPUM.

Bagian Kesepuluh
Penetapan dan Pengumuman Hasil Pilpresma
Pasal 48
(1) Hasil rekapitulasi suara dinyatakan sah sebagai hasil Pilpresma STKIP PADHAKU yang
bersifat akhir dan mengikat.
(2) Calon Presiden Mahasiswa dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa peraih suara terbanyak
hasil rekapitulasi keseluruhan dinyatakan sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa STKIP PADHAKU terpilih.
(3) Pengumuman penetapan hasil Pilpresma sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pemungutan suara.
(4) Penetapan hasil Pilpresma STKIP PADHAKU ditetapkan dengan Surat Keputusan KPUM
dalam Pleno Penetapan Hasil Pilpresma KPUM.

BAB XII
MEKANISME PELAPORAN DAN PENANGANAN PELANGGARAN
SENGKETA PILPRESMA
Bagian Kesatu
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran
Pilpresma Pasal 49
(1) Bawaslum menerima Laporan Pelanggaran Pilpresma pada setiap
tahapan penyelenggaraan Pilpresma.
(2) Laporan Pelanggaran Pilpresma Dapat diajukan oleh :
a. Peserta Pilpresma atau Tim Sukses;
b. Mahasiswa yang mempunyai hak pilih;
c. Saksi Peserta Pilpresma.

(3) Laporan yang diberikan secara lisan atau tertulis yang berisi :
a. Nama dan alamat pelapor;
b. Waktu dan tempat kejadian pelanggaran;
c. Uraian kejadian pelanggaran;
d. Nama pelanggaran dan alamat pelanggar (bila diketahui); dan
e. Nama dan alamat saksi-saksi.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Bawaslum selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sejak terjadinya pelanggaran Pilpresma.

Bagian Kedua
Mekanisme Penanganan Pelanggaran Sengketa
Pilpresma Pasal 50
(1) Bawaslum mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.
(2) Bawaslum melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi sebagaimana yang dimaksud ayat (1)
kepada Steering Committee selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah laporan diterima.
(3) Laporan pelanggaran yang diterima Steering Committee ditindak lanjuti dan diputuskan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan menghadirkan Bawaslum, pelaku
pelanggaran, pelapor dan saksi.

Bagian Ketiga
Larangan
Pasal 51
(1) Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU dilarang menerima sumbangan atau bantuan untuk
kampanye Pilpresma STKIP PADHAKU yang berasal dari :
a. Partai Politik;
b. Pihak Rektorat STKIP PADHAKU dan/atau pihak Dekanat Fakultas yang memiliki
sifat mengikat selain yang telah menjadi hak lembaga dan/atau organisasi
kemahasiswaan; dan
c. Sumbangan-sumbangan lainnya yang bersifat mengikat.
(2) Apabila terbukti melanggar aturan pada ayat (1) diatas diancam digugurkan dari statusnya
sebagai Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU dan atau hasil Pilpresma STKIP PADHAKU
dari salah satu peserta.

Bagian Keempat
Jenis Pelanggaran
Pasal 52
Jenis pelanggaran terhadap tahapan penyelenggaraan Pilpresma STKIP
PADHAKU antar lain :
a. Memalsukan dokumen dan persyaratan-persyaratan terkait pelaksanaan Pilpresma STKIP
PADHAKU;
b. Mengancam Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU lainnya;
c. Melakukan dan/atau menerima imbalan untuk memilih salah satu calon peserta Pilpresma;
d. Tidak mengikuti salah satu tahapan Pilpresma STKIP PADHAKU oleh salah satu
Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU kecuali dalam keadaan tertentu yang sudah
diberitahukan sebelumnya kepada KPUM;
e. Memaksa orang lain untuk memilih salah satu Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU
sementara yang mempunyai hak pilih tidak ingin memilih Peserta Pilpresma STKIP
PADHAKU tersebut;
f. Menghilangkan hak pilih orang lain;
g. Menghalang-halangi orang lain untuk menggunakan hak pilih yang dimiliki;
h. Menghilangkan dokumen-dokumen penting berkaitan dengan Pilpresma;
i. Penganiayaan kepada peserta ataupun penyelenggara Pilpresma;
j. Melakukan perusakan alat dan kelengkaan pelaksanaan Pilpresma serta fasilitas umum
milik STKIP PADHAKU; dan
k. Pelanggaran terhadap peraturan Pilpresma yang sudah ditetapkan.

BAB XIII
KETENTUAN SANKSI
Pasal 53
(1) Setiap pelanggaran terhadap tahapan penyelanggaran Pilpresma dapat dikenakan sanksi.
(2) Sanksi terhadap pelanggaran tahapan penyelenggaraan Pilpresma dapat berupa:
a. Menggugurkan kandidat;
b. Skorsing kampanye;
c. Dicabut hak pilih;
d. Sanksi akademis; dan
e. Jenis pelanggaran berupa perbuatan melawan hukum ditindaklanjuti oleh pihak yang
berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 54
(1) Setiap orang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri
atau diri orang lain tentang sesuatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih
dikenakan sanksi seringan-ringannya adalah memperbaiki kesalahannya dengan
memberikan keterangan yang benar dan seberat-beratnya dicabut hak memilih bagi calon
pemilih dan hak untuk dipilih bagi Peserta Pilpresma.
(2) Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan
orang tersebut berkeberatan dikenakan sanksi seringan-ringannya permintaan maaf secara
terbuka dan seberat-beratnya skorsing akademis selama 1 (satu) minggu oleh pihak
Universitas Riau.
(3) Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan surat yang menurut suatu aturan dalam
peraturan ini diperlukan untuk menjalankan suatu perbuatan dalam Pilpresma dengan
maksud untuk digunakan sendiri atau untuk orang lain seolah-olah surat yang sah atau tidak
dipalsukan diancam sanksi dicabut hak memilih dan atau hak dipilihnya.
(4) Setiap orang dengan sengaja menyetujui suatu surat sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
adalah dipalsukan atau tidak sah menggunakan sebagai surat sah dikenakan sanksi seringan-
ringannya berupa peringatan tertulis dan seberat-beratnya pemecatan sebagai mahasiswa.
(5) Setiap orang yang dengan kekerasan dan atau ancaman kekerasan atau dengan menggunakan
kekuasaan yang ada pada saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk
terdaftar sebagai pemilih dalam Pilpresma STKIP PADHAKU menurut peraturan ini
diancam sanksi seringan-ringannya skorsing akademis selama 1 (satu) semester dan seberat-
beratnya pemecatan status sebagai mahasiswa.
(6) Setiap Peserta Pilpresma baik secara langsung maupun melalui pendukungnya yang dengan
sengaja melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan seseorang atau dengan memaksa
atau dengan menjanjikan suatu imbalan dengan maksud untuk memperoleh dukungan
diancam sanksi minimal dipublikasikan kesalahan-kesalahannya dan skorsing akademis
selam 1 (satu) minggu atau diancam sanksi maksimal gugur statusnya sebagai Peserta
Pilpresma.
(7) Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara
diancam sanksi pemecatan sebagai mahasiswa dan dapat diproses melalui ketentuan hukum
yang berlaku di Indonesia.
(8) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan penganiayaan yang menyebabkan cedera fisik
terhadap seseorang karena mempermasalahkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
Pilpresma STKIP PADHAKU pemberian sanksi diberikan kepada pihak kepolisian sesuai
hukum formal.

Pasal 55
(1) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 60 dapat dikenai sanksi berdasarkan
rekomendasi Bawaslum kepada pihak yang berwenang di STKIP PADHAKU
(2) Pelanggaran dalam penyelenggaraan Pilpresma yang tidak dapat diselesaikan oleh pihak
STKIP PADHAKU yang di dalamnya terdapat unsur pidana maka dikenai sanksi
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia kepada pihak yang
berwenang.
BAB XIV
STEERING COMMITTEE
Bagian Kesatu
Kedudukan dan Wewenang
Pasal 56
(1) Steering Committee adalah penanggung jawab dan pengambil keputusan tertinggi
penyelenggara Pilpresma STKIP PADHAKU.
(2) Steering Committee berwenang memberikan keputusan tentang penghentian atau pun
kelanjutan pelaksanaan Pilpresma STKIP PADHAKU sesuai dengan peraturan Pilpresma
STKIP PADHAKU.
(3) Steering Committee berwenang menetapkan dan melaksanakan verifikasi calon Presiden
Mahasiswa dan calon Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU yang bersifat akhir
dan mengikat.

Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 57
(1) Steering Committee diketuai oleh Ketua Umum DPMS STKIP PADHAKU.
(2) Anggota Steering Committee terdiri dari :
a. Ketua DPMS STKIP PADHAKU;
b. Sekretaris Umum DPM STKIP PADHAKU;
c. Bendahara DPM STKIP PADHAKU;
d. Ketua-Ketua Komisi DPM STKIP PADHAKU;
e. Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU; dan
f. Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU.

BAB XV
Aturan Tambahan
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
STKIP PADHAKU
Pasal 58
(1) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STKIP PADHAKU dipilih dengan sistem satu
paket dalam Pemilihan Presiden Mahasiswa yang kemudian disahkan melalui Musyawarah
Mahasiswa.
(2) Apabila calon Presiden dan calon Wakil Presiden hanya 1 (satu) paket yang lulus verifikasi,
maka dinyatakan sebagai pemenang Pilpresma STKIP PADHAKU.
(3) Apabila terjadi 2 (dua) atau lebih calon Presiden Mahasiswa dan calon Wakil Presiden
Mahasiswa mendapatkan suara sama besar dan merupakan peraih suara terbanyak, maka
akan dilaksanakan pemilihan putaran ke-2 (dua).
(4) Peserta Pilpresma STKIP PADHAKU putaran ke-2 (dua) sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) adalah peserta Pilpresma yang memiliki suara terbanyak dan sama besar.
(5) Apabila yang dimaksudkan pada ayat (3) terjadi kembali maka kemenangan peserta
ditentukan berdasarkan kemenangan voting kelembagaan se-lingkungan STKIP PADHAKU
sehari setelah hasil pemungutan suara ulang diumumkan.

BAB XVI KETENTUAN


PENUTUP
Pasal 59
(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan yang
merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Mahasiswa STKIP PADHAKU
tentang Peraturan Pilpresma dinyatakan tidak berlaku.
(2) Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap mahasiswa
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Kelembagaan Mahasiswa STKIP PADHAKU.
(3) Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan teknis dan mekanisme lainnya dalam
pelaksanaan Pilpresma diatur dan ditetapkan oleh KPUM.
(4) Hal-hal yang belum diatur dalam Undang-Undang ini akan diatur kembali melalui Ketetapan
DPMS STKIP PADHAKU.

Disahkan di Indramayu
Pada tanggal…….
Dewan Perwakilan Mahasiswa Sementara

Ari Abi Aziz Albustomy

You might also like