You are on page 1of 48

SISTEM AGRIBISNIS DAN PASAR-

PASAR PERTANIAN
KULIAH KE-2 PEMASARAN AGRIBISNIS
HAL YANG HARUS DIPAHAMI DALAM PEMASARAN AGRIBISNIS

• Karakteristik Pertanian
• terfragmentasi, terpencar
• spesifik dan multilokasi
• tata waktu dan hukum alam
• Karakteristik Produk Pertanian
• voluminous
• perishable
• musiman
• Heterogen
PEMBAHASAN MINGGU INI
I. Pendekatan- pendekatan studi atau analisis pemasaran produk
agribisnis:
• a. Pendekatan Fungsi
• b. Pendekatan Kelembagaan
• c. Pendekatan S – C– P (structure, conduct, performance)
• d. Pendekatan Systems
II. Sistem Agribisnis dan pasar-pasar pertanian:
1. Konsep Sistem Agribisnis
2. Pasar-pasar input pertanian, usahatani, dan pasar-pasar output
pertanian
PENDEKATAN DALAM PEMASARAN AGRIBISNIS
Ada enam macam pendekatan untuk menganalisis permasalahan
yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian, yaitu :
1. Pendekatan komoditi (commodity approach)
2. Pendekatan analitis (efisiensi pasar),
3. Pendekatan organisasi industri (market Structure, Conduct, and
Performance-SCP),
4. Pendekatan manajemen pemasaran (marketing management).
5. Pendekatan kelembagaan (institusional approach)
6. Pendekatan fungsional (functional approach)
PENJELASAN…
• Pendekatan komoditi meliputi karakteristik dari produk/komoditi yang
dipasarkan, situasi penawaran dan permintaan di dalam negeri dan
internasional, tingkah laku konsumen dalam hubungannya terhadap produk
yang spesifik, serta harga di berbagai tingkat lembaga (petani, pedagang
besar, dan eceran).
• Pendekatan kelembagaan (Institutional Approach) adalah metode untuk
menganalisis berbagai lembaga/orang yang terlibat dan bagaimana struktur
dari lembaga tersebut dalam proses pemasaran. Berdasarkan
penguasaannya terhadap komoditi yang diperjualbelikan, lembaga
pemasaran dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
LANJUTAN…
• Pendekatan kelembagaan (Institutional Approach) adalah metode untuk menganalisis
berbagai lembaga/orang yang terlibat dan bagaimana struktur dari lembaga tersebut dalam
proses pemasaran. Berdasarkan penguasaannya terhadap komoditi yang diperjualbelikan,
lembaga pemasaran dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
a) Lembaga Pemasaran yang bukan pemilik namun memiliki kuasa atas produk yang dipasarkan
( agen middleman)
• Perantara, makelar atau broker ( baik selling broker atau buying broker)
• Commission agent
b) Lembaga Pemasaran yang memiliki dan menguasai produk pertanian yang diperjual belikan :
• Pedagang pengepul/pengumpul, penebas, tengkulak (contract buyer)
• Grain millers (adalah pedagang atau lembaga pemasaran yang memiliki gudang penyimpanan
produk pertanian)
• Eksportir dan Importir
LANJUTAN…

c) Lembaga Pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai


produk pertanian yang ditransaksikan :
• Processor dan Manufaktur
• Facilitative organizations
• Trade Associations
3. PENDEKATAN FUNGSIONAL

Metode untuk mempelajari sistem pemasaran


dengan mengklasifikasikan fungsi-fungsi apa saja
yang diterapkan dalam proses pemasaran suatu
produk.
ADAPUN FUNGSI-FUNGSI PEMASARAN DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI BERIKUT :
1. FUNGSI PERTUKARAN :
• Fungsi ini mencakup pengalihan atas kepemilikan hak atas produk
2. FUNGSI FISIK :
• Fungsi inimencakup aktifitas handling (perlakuan), pengangkutan
(pemindahan), penyimpanan dan perubahan fisik produk
3. FUNGSI FASILITAS :
• Fungsi fasilitas adalah segala hal yang bertujuan untuk
memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik.
4. Pendekatan Analitis (efisiensi pemasaran)
dilakukan untuk mengukur penampilan pasar (market performance).
sistem pemasaran dikatakan efisien apabila memenuhi dua syarat :
• 1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada
konsumen dengan biaya yang semurahmurahnya
• 2. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan
harga yang dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang
ikut serta di dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang itu.
ADA TIGA HAL YANG MENJADI PENYEBAB TIDAK
EFISIENNYA PEMASARAN SUATU KOMODITI PERTANIAN

Panjangnya saluran pemasaran

Tingginya biaya pemasaran

Kegagalan Pasar
5. PENDEKATAN S-C-P (STRUKTUR, TINGKAH LAKU DAN
PENAMPILAN PASAR)
• Pendekatan S-C-P Approach merupakan suatu kerangka untuk
mengetahui sebab akibat mengapa sistim pemasaran berjalan
secara tidak fair (adil) dan tidak efisien.
BEBERAPA ASPEK YANG DIPELAJARI DALAM
KAITANNYA DENGAN STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA
➢Aspek kebebasan memilih dan berusaha walaupun masih ada intervensi pemerintah
yang pada akhirnya akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan,
➢Aspek peluang yang sama, baik dalam pengertian sebagai pembeli dan penjual,
maupun dalam kesempatan, dan pemerataan pendapatan,
➢Aspek keadilan dan kewajaran terhadap praktek-praktek bisnis yaitu melalui
pelarangan praktek-praktek bisnis yang tidak wajar dan adanya kepastian hukum,
➢Aspek kesejahteraan masyarakat, yaitu efisiensi alokasi sumber-sumber ekonomi,
kesempatan kerja, kestabilan harga, kesehatan, dan lingkungan yang bersih,
➢Aspek kemajuan, yaitu adanya kebebasan, keadilan dan kesejahteraan.
STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN (S-C-P)
PASAR
• Pendekatan S-C-P adalah pendekatan organisasi pasar yang mencakup atau
mengkombinasikan semua aspek dari sistem tataniaga yaitu S (market structure), C
(market conduct) dan P (market performance). n Struktur pasar dapat diartikan
sebagai karakteristik dari produk maupun institusi yang terlibat pada pasar tersebut
yang merupakan resultan atau saling mempengaruhi dari market conduct (perilaku
pasar) dan market performance.
• Market Conduct merupakan perilaku partisipan (pembeli dan penjual), strategi atau
reaksi yang dilakukan partisipan pasar secara individu atau kelompok, dalam
hubungan kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan lainnya untuk mencapai
tujuan pemasaran tertentu. Misal praktek-praktek bisnis yang dilakukan perusahaan
dalam : kebijakan penentuan harga, promosi penjualan dan berbagai strategi
penjualan lainnya yang dilakukan untuk mencapai hasil pasar yang spesifik.
Hubungan antara pembeli dan penjual hub. Persaingan. Setelah ada kesepakatan
transaksi dan hub. Negosiasi.
LANJUTAN…
• Market Performance merupakan keragaan pasar yang
merupakan hasil atau pengaruh dari market structure dan market
conduct yang dalam realita dapat terlihat dari produk atau
output, harga dan biaya pada pasar-pasar tertentu. Misal
efisiensi harga atau biaya produksi, biaya promosi penjualan
(termasuk nilai informasi), volume penjualan dan efisiensi
pertukaran.
MARKET STRUCTURE (STRUKTUR PASAR)
• Di definisikan sebagai sifat-sifat organisasi pasar yang mempengaruhi
perilaku dan keragaan pasar antara lain ada empat faktor penentu :
1. Jumlah atau Ukuran Perusahaan
2. Kondisi atau keadaan Produk : produk homogen atau diferensiasi
3. Mudah atau Sukar untuk Keluar - Masuk Pasar atau Industri
4. Tingkat pengetahuan (informasi) yang dimiliki oleh partisipan dalam
tataniaga misalnya Biaya, Harga dan kondisi pasar diantara
partisipan. Struktur pasar dalam garis-besarnya ada dua kelompok
yaitu : pasar persaingan sempurna dan pasar bersaing tidak
sempurna
STRUKTUR PASAR (MARKET STRUCTURE)
➢Struktur pasar merupakan suatu variabel yang digunakan untuk menentukan
perilaku perusahaan dan interaksi antara perilaku dan struktur pasar menentukan
kinerja. Selanjutnya kinerja mempunyai pengaruh terhadap pembentukan struktur.
➢Dalam struktur pasar selain memperhatikan jumlah perusahaan juga harus
memperhatikan ukuran atau besaran distribusi dari perusahaan tersebut.
➢Secara teoritis struktur pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
➢Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi tiga yaitu pasar persaingan
monopoli, oligopoli dan monopolistik.
➢Struktur pasar dapat dilihat dari tiga hal yaitu jumlah perusahaan, tipe produksi
dan hambatan masuk (Hasibuan, 1994).
STRUKTUR PASAR
1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang
dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli
dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud
memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan
oleh penawaran dan permintaan. Jumlah penjual dan pembeli banyak.
• Walaupun demikian dalam kenyataan kondisi ideal ini sangat sulit untuk diwujudkan,
yang ada hanya ciri-ciri pasar yang mendekati sempurna.
• Pada kenyataannya tidak ada bentuk pasar berstruktur pasar persaingan sempurna,
di mana perusahaan-perusahaan kecil yang menghasilkan barang homogen dan
memenuhi semua karakteristik sebagaimana diuraikan di atas. Namun demikian,
menilik karakteristiknya, ada beberapa industri yang mendekati bentuk pasar
persaingan sempurna, produk pertanian, perkebunan, peternakan, seperti beras,
industri tempe, tahu.
KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

➢Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen


(homogeneous product)
➢Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi
sempurna (perfect know-ledge)
➢Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar
(small relatively output)
➢Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
➢Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry
and exit)
2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
A. Pasar Monopoli
• Bentuk pasar Monopoli terbentuk pada suatu situasi dimana hanya terdapat
penjual dan pembeli tunggal di dalam pasar.
• Sebagai definisi, kurva permintaan yang dihadapi perusahan monopolis
dalam kurva permintaan industri adalah kurva menurun.
• Sehingga, perusahaan monopolis memiliki kekuatan besar dalam menentukan
harga yang dikenakan yaitu sebagai penentu harga (price setter) dan
bukannya pengikut harga (price taker).
• Suatu industri dikatakan berstruktur monopoli (monopoly) bila hanya ada satu
produsen atau penjual (single firm) tanpa pesaing langsung atau tidak
langsung, baik nyata maupun potensial. Output yang dihasilkan tidak
mempunyai substitusi (closed substitution).
FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA MONOPOLI
• Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
• Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan
perusahaan lain sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah
ada (existing firm).
• Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
• Undang-undang dan Hak Khusus
• Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta
2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
B. Pasar Persaingan Monopolistik
• Teori pasar persaingan monopolistik (monoplistic competition) dikembangkan karena
ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna (perfect
competition) maupun monopoli (monopoly).
• Pasar monopolistik (kadang disebut juga pasar persaingan monopolistik atau pasar
monopolistis) adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa
aspek.
• Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya.
• Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama
yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen
yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna,
kemasan, dan lain-lain.
2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
C. Pasar Oligopoli
• Struktur pasar atau industri oligopoli (oligopoly) adalah pasar (industri) yang terdiri dari
hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar
untuk memengaruhi harga pasar. Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi perilaku
perusahaan lainnya dalam industri. Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoli mendekati
kondisi pasar monopoli.
• Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
• Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori
perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel.
• Karakteristik Pasar oligopoly : Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of
firms), Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or diferentiated product),
Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi (interdependence decisions), Kompetisi
nonharga (non pricing competition)
ELEMEN STRUKTUR PASAR PANGSA PASAR (MARKET SHARE)

➢Pangsa pasar adalah perbandingan antara hasil penjualan suatu


perusahaan dengan total industri.
➢Konsentrasi Pasar (Concentrate)
➢Konsentrasi (pemusatan) merupakan tingkat oligopoli dimana kombinasi
pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan oligopoli tersebut membentuk
suatu tingkatan pemusatan dalam pasar.
➢Hambatan Untuk Masuk (Barrier to Entry)
➢Barrier to entry dapat didefenisikan sebagai setiap bentuk karakteristik
pasar yang menghambat pendatang (entrant) baru untuk bersaing atas
dasar yang sama dengan perusahaan yang sudah ada.
KEBEBASAN ADALAH FOKUS KUNCI DARI
PEMASARAN YANG KOMPETITIF :
1. Kebebasan konsumen memilih yang diinginkan untuk dikonsumsi.
2. kebebasan perusahaan untuk mengembangkan produk baru dan
pemasaran yang sesuai (“fit”)
3. kebebasan untuk perusahaan baru masuk ke industri
4. kebebasan petani membuat keputusan apa dan bagaimana produksi
5. kebebasan pembeli dan penjual bersama dalam tawar mencapai hasilnya
yang saling menguntungkan dalam transaksi.
UNTUK KERAGAAN PASAR (MARKET PERFORMANCE)

• Kinerja (Performance)
• Setiap perusahaan pasti akan mempunyai tujuan untuk menguasai pasar,
tujuan itu yang disebut dengan kinerja. Kinerja pasar dapat diartikan
sebagai sebuah usaha yang disesuaikan dengan struktur dan perilaku pasar
dengan tujuan akhir memperoleh keuntungan.
• kinerja dapat dilihat dari laba, efisiensi, pertumbuhan (termasuk peluasan
pasar), kesempatan kerja, prestise profesional, kesejahteraan personalia, dan
juga kebanggaan kelompok.
• Kinerja dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek, namun
biasanya dipusatkan pada tiga aspek pokok yaitu, efisiensi, kemajuan
teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi
6. PENDEKATAN MANAJEMEN PEMASARAN
• Manajemen pemasaran adalah proses yang dilakukan oleh
perusahaan dan organisasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan program-program yang dapat membantu
mereka dalam memuaskan konsumen dan menciptakan
keuntungan.
PEMASARAN AGRIBISNIS
• Pemasaran Agribisnis dapat ditinjau dari aspek ekonomi dan aspek manajemen.
Aspek ekonomi pada pemasaran agribisnis merupakan aliran produk agribisnis dari
produsen pertama yakni petani hingga konsumen baik konsumen potensial
(agroindustri pengolahan) mapun konsumen akhir (rumah tangga) yang
memenerapkan fungsi pemasaran. Pelaksanaan fungsi pemasaran baik pertukaran,
fisik maupun penunjang dilaksanakan oleh lembaga pemasaran seperti pedagang
pengumpul, pedagang besar, agen, pengecer, agen dll. Lembaga-lembaga pemasar
tersebut tidak selalu berjalan bersambungan, karena adakalanya produsen
langsung menjual produknya sendiri tanpa perantara. Rantai pemasaran yang
pendek lebih menguntungkan baik bagi produsen maupun konsumen, karena
seringkali permasalahan terjadi pada peran tengkulak yang memasang harga yang
rendah di tingkat petani. Aspek manajemen pada pemasaran agribisnis yakni
berkaitan dengan bagaimana perusahaan atau produsen untuk mencapai tujuan
dengan berproduksi dan menawarkan produk ke konsumen.
PEMASARAN AGRIBISNIS
• Subsistem pemasaran pada agribisnis menajdi titik terlemah sekaligus menjadi titik terkuat
apabila bisa dimanajemen dnegan baik, mengingat pemasaran merupakan ujung tombak
dari setiap usaha yakni dapat mengembalikan modal dan memperoleh keuntungan. Maka
dari itu diperlukan pemasaran yang efektif dan kompetitif untuk mendorong para petani
maupun produsen agroindustri serta lembaga pemasar terkait. Keunggulan kompetitif dapat
dicapai produsen apabila mampu memasok produk sesuai keinginan konsumenbaik dipasar
domestik atau internasional pada harga yang sama atau dibawah pesaing sehingga profit
minimal sudah menutupi total biaya produksi (Asmarantaka, 2018).
• Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan produksi karena dari kegiatan inilah suatu
produk pertanian dari produsen bisa sampai ke tangan konsumen. Produsen memperoleh
keuntungan dan dapat melanjutkan siklus produksi dari adnaya perubahan produk menjadi
uang yang merupakan modal produksi sekaligus keuntungan yang didapat. Kompetisi antar
sesama produsen agribisnis akan selalu terjadi sehingga produsen harus dapat bersaing
untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Perusahaan dapat menerapkan strategi pemasaran
4P ( price, place, product, dan promotion) atau biasa disebut dengan bauran pemasaran.
(Asmarantaka dkk, 2017)
PEMASARAN AGRIBISNIS
• Pemasaran tidak terlepas dari individu atau lembaga yang menjalankan fungsi pemasaran.
Lembaga pemasaran memiliki peranan yang penting diantaranya yaitu menjembatani
pemenuhan kebutuhan konsumen dari produsen. Lembaga pemasaran berhubungan langsung
dnegan konsumen sehingga lebih mudah mengetahui kriteria keinginan konsumen sehingga
informasi inilah yang menjadi pertimbangan produsen dalam menciptkan produk sesuai
permintaan pasar. Informasi pasar yang diperoleh oleh lembaga pemasar sangat penting
bagi produsen guna pengambilan keputusan jumlah dan waktu produksi untuk menghindari
resiko kerugian.
• Pemasaran agribisnis di Indonesia masih tergolong belum efisien, hal ini disebabkan oleh
beberapa hal seperti lemahnya sarana dan prasarana distribusi, seperti sarana jalan antar
daerah yang rusak, transportasi yang belum menjangkau ke suluruh wilayah dan masih
banyak lagi. Informasi pasar yang diterima produsen masih minim. Peningkatan SDM sangat
diperlukan untuk memunculkan kreatifitas dan inovasi agar produk agribisnis bisa lebih
kompetitif di pasaran. Pemasaran agribisnis tentunya juga harus mengikuti perkembangan
teknologi, gaya hidup konsumen, dan kondisi terkini seperti adanya pandemi. Sesuai dengan
definisi pasar secara luas, terjadinya pemasaran tidak hanya terjadi secara fisik melainkan
juga mellaui media online. Pemasaran produk agribisnis dengan e-commerce dapat menjadi
peluang pemasaran baru yang lebih fleksibel bagi konsumen. (Utami dan Firdaus, 2018).
SISTEM AGRIBISNIS DAN PASAR-PASAR
PERTANIAN
SISTEM AGRIBISNIS YANG MENCAKUP EMPAT SUBSISTEM
SEBAGAI BERIKUT:
• (1) Sub-sistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), yakni industri-industri yang
menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian, seperti industri perbenihan/pembibitan,
tanaman, ternak, ikan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat, vaksin ternak./ikan), industri
alat dan mesin pertanian (agro-otomotif);
• (2) Sub-sistem pertanian primer (on-farm agribusiness), yaitu kegiatan budidaya yang
menghasilkan komoditi pertanian primer (usahatani tanaman pangan, usahatani hortikultura,
usahatani tanaman obat-obatan (biofarmaka), usaha perkebunan, usaha peternakan, usaha
perikanan, dan usaha kehutanan);
• (3) Sub-sistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness), yaitu industri-industri yang
mengolah komoditi pertanian primer menjadi olahan seperti industri makanan./minuman,
industri pakan, industri barang-barang serat alam, industri farmasi, industri bio-energi dll;
dan
• (4) Sub-sistem penyedia jasa agribisnis (services for agribusiness) seperti perkreditan,
transportasi dan pergudangan, Litbang, Pendidikan SDM, dan kebijakan ekonomi (lihat Davis
and Golberg, 1957; Downey and Steven, 1987; Saragih, 1998).
SISTEM AGRIBISNIS
• Dengan lingkup pembangunan sistem agribisnis tersebut diatas, maka
pembangunan industri, pertanian dan jasa saling memperkuat dan konvergen
pada produksi produk-produk agribisnis yang dibutuhkan pasar.
• Pada sistem agribisnis pelakunya adalah usaha-usaha agribisnis (firm) yakni
usahatani keluarga, usaha kelompok, usaha kecil, usaha menengah, usaha
koperasi dan usaha korporasi, baik pada sub-sistem agribisnis hilir, sub-sistem
on farm, sub-sistem agribisnis hulu maupun pada sub-sistem penyedia jasa
bagi agribisnis.
• Sistem dan usaha agribisnis yang sedang dipromosikan adalah sistem dan
usaha agribisnis yang berdaya saing. Hal ini dicirikan antara lain oleh
efisiensi yang tinggi, mampu merespon perubahan pasar secara cepat dan
efisien, menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, menggunakan inovasi
teknologi sebagai sumber pertumbuhan produktivitas dan nilai tambah.
KONSEP SYSTEM AGRIBISNIS
• Apabila subsistem usahatani dimodernisasi/dikembangkan, maka akan
membentuk sebuah sistem agribisnis. Dimana subsistem usahatani akan
mempunyai keterkaitan erat ke belakang (backward linkage) yang berupa
peningkatan kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi, dan
kaitan ke depan (forward linkage) yang berupa peningkatan kegiatan pasca
panen (terdiri dari pengolahan dan pemasaran produk pertanian dan
olahannya).
• Jika subsistem usahatani digambarkan sebagai proses menghasilkan produk-
produk pertanian di tingkat primer (biji, buah, daun, telur, susu, produk
perikanan, dan lain-lain), maka kaitannya dengan industri berlangsung ke
belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage). Kaitan ke
belakang berlangsung karena usahatani memerlukan input seperti bibit dan
benih berkualitas, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat dan mesin pertanian,
modal, teknologi, serta manajemen.
KONSEP SYSTEM AGRIBISNIS
• Sedangkan keterkaitan erat ke depan dapat diartikan bahwa suatu
industri muncul karena mempergunakan hasil produksi
budidaya/usahatani sebagai bahan bakunya, atau bisa juga suatu
produk agroindustri digunakan untuk bahan baku industri lainnya.
Kaitan ke depan berlangsung karena produk pertanian mempunyai
berbagai karakteristik yang berbeda dengan produk industri, antara
lain misalnya Musiman, tergantung pada cuaca, membutuhkan ruangan
yang besar untuk menyimpannya (Bulky / voluminous), tidak tahan
lama/mudah rusak (perishable), harga fluktuatif, serta adanya
kebutuhan dan tuntutan konsumen yang tidak hanya membeli produknya
saja, tapi makin menuntut persyaratan kualitas (atribut produk) bila
pendapatan meningkat.
KONSEP SYSTEM AGRIBISNIS
• Selanjutnya kaitan ke belakang ini disebut juga agroindustri Hulu (Up stream) dan
kaitan ke depan disebut agroindustri hilir (Down stream). Keterkaitan berikutnya
adalah kaitan ke luar (outside linkage), ini terjadi karena adanya harapan agar
system agribisnis dapat berjalan/berlangsung secara terpadu (integrated) antar
subsistem. Kaitan ke luar ini berupa lembaga penunjang kelancaran antar subsistem.
• Organisasi pendukung agribisnis merupakan organisasi sebagai pendukung atau
penunjang jalannya kegiatan agribisnis yakni dalam hal untuk mendukung dan
melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan
sub-sistem hilir. Organisasi pendukung agribisnis ini biasa disebut juga dengan
organisasi jasa pendukung agribisnis.
• Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga
keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga
pendidikan, dan lembaga pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan
internasional, kebijakan tata-ruang, serta kebijakan lainnya).
KONSEP SYSTEM AGRIBISNIS
• Pemasaran agribisnis tentunya berbeda dengan pemasaran produk lainnya,
Produsen pertanian (Petani) memiliki berbagai kendala dalam proses
pemasaran produknya diantaranya yaitu masalah pada sifat produk
pertanian itu sendiri yang mudah rusak, tergantung musim, harga yang
berfluktuasi, kurangnya informasi pasar, panjangnya saluran pemasaran, dan
rendahnya kualitas SDM (Maihani S dan Silfana, 2016).
• Produk pertanian memang tidak hanya produk hasil panen segar, akan tetapi
juga mencakup produk agroinput seperti pupuk, benih, pestisida, alat dan
mesin pertanian. Produk hasil pertanian juga dimanfaatkan untuk kepentingan
industri pangan, tekstil, furniture, dan lainnya. Hal tersebut diantaranya
bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, menarik konsumen, mengolah
menjadi bahan siap pakai dan juga yang paling utama untuk mendapatkan
nilai tambah.
DIAGRAM INTERAKSI PELAKU EKONOMI MODEL SEDERHANA

Pada kasus seperti ini, perusahaan dan juga rumah tangga akan bisa bertemu di pasar input
(pasar faktor produksi). Dan sebaliknya apabila rumah tangga sedang memerlukan barang
dan jasa, rumah tangga bisa membelinya dari perusahaan sehingga rumah tangga dan juga
perusahaan bisa bertemu dalam pasar output (pasar barang dan jasa).
PASAR INPUT
• Pengertian Pasar Input
• Pasar input merupakan suatu pasar sebagai tempat
berinteraksinya antara permintaan dan penawaran input ataupun
sumber daya produksi. Sedangkat pengertian lainya menjelaskan
kalau pasar input ialah pasar yang menyediakan faktor-faktor
produksi, seperti modal, tenaga kerja, sumber daya alam dan
pasar kewirausahaan.
• Contoh dari pasar input ini sendiri ialah: pasar sehari-hari, pasar
buah, pasar sayuran dan pasar ikan.
PASAR INPUT
• Ciri – Ciri Pasar Input
• Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari pasar input itu sendiri, antara
lain :
• Pasar ini tidak berwujud fisik namun wujudnya kegiatan
• Dalam pasar input permintaan dan penawaran dilakukan dengan jumlah
yang besar.
• Jenis dari penawaran dan permintaan didasari dengan produksi yang
diperoleh
• Penawaram faktor produksi bisa berupa monopoli
sedangkan permintaan sifatnya kolektif.
MACAN–MACAM PASAR INPUT
• 1. Tanah Atau Sumber Daya Alam

• Dari kurva diatas terlihat bahwa dengan bergesernya kurva D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tenah akan terjadi
kenaikan
• Seluruh kekayaan yang terkandung didialam tanah, udara dan lautan atau biasa dikenal dengan sumber daya
alam. Tanah ini jumlahnya tetap ataupun penawaranya tetap, sehingga kurva dari penawaran tanah bersifat
inelastis sempurna (yakni berbentu garis lurus), sedangkan untuk permintaan untuk tanah terus bertambah, maka
harga tanah akan semakin naik juga. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya permintaan tanah:
• Kualitas dari tanah yang disebabkan dari kesuburan tanah tersebut, pengairanya lalu adanya fasilitas listrik, jalan
serta sarana lainya
• Keberadaanya strategis terutama untuk perusahaan atau industri
• Banyaknya permintaan tanah yang dipakai untuk perusahaan atau industri
• Banyaknya permintaan tanah yang dipakai untuk pembangunan pabrik, bangunan rumah, perumahan dan juga
perkebunan.
2. PASAR TENAGA KERJA

• Pada kurva yang terlihat diatas ini kalau kurva tenaga kerja selalu bertambah sesuai
dengan pergerakan pertumbuhan penduduk, dengan begitu kurva penawaran akan
bergeser ke kanan menjadi S’S’
• Pasar tenaga kerja ialah aktivitas dari pelaku yang memiliki tujuan untuk
mempertemukan pada pencari kerja kepada pengguna tenaga kerja. Pasar ini
sifatnya ditentukan oleh para pelaku tersebut. Siapa saja mereka ? yakni penjual
tenaga kerja, pembeli tenaga kerja dan penyelenggara atau pengelola bursa kerja.
3. PASAR MODAL

• Pasar modal sebagai tempat jual beli dana serta investasi jangka panjang. Sumber
permintaan modal dari pengusaha dan penawaran asalnya dari pemilik. Selain itu
juga balas jasa yang diperoleh oleh pemilik modal yakni bunga. Yang
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat bunga ada beberaoa faktor yakni ;
• Faktor permintaan serta penawaran modal di dalam masyarakat
• Faktor keinginan resiko hilangnya modal yang dipinjam
• Kondisi dari perekonomian
• Campur tangan dari permintaan dalam penetapan tingkat bunga
4. PASAR FAKTOR PRODUKSI KEWIRAUSAHAAN

• Kewirausahaan ini merupakan insiatif untuk mengatur faktor


produksi tujuanya untuk mencapai efesiensi yang maksimal, orang
biasa menyebutnya sebagan wirausaha. Ketika menjalankan usaha
selain faktor diatas diperlukan juga orang yang bisa memimpin
dan mampu menjalankan usaha dengan sangat baik
PASAR OUTPUT
• Pengertian Pasar Output
• Pasar output merupakan pasar yang menjual belikan sebuah produk baranh
atau jasa sebagai hasil produksi suatu perusahaan. Sedangkan pendapat
lain mengatakan pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli antara
penjual dan pembeli dan terjadi pada waktu dan tempat yang sama.
• Contoh dari pasar output yakni: bahan baku, tenaga kerja dan mesin.
PERBEDAAN PASAR INPUT DAN OUTPUT
Pasar Faktor Produksi (Pasar Input) Pasar Hasil Produksi (Pasar Output)

Penawaran berasal dari konsumen Penawaran berasal produsen atau


atau masyarakat pengusaha

Permintaan berasal dari produsen Permintaan berasal dari konsumen


atau pengusaha atau masyarakat

Menawarkan faktor-faktor Menawarkan barang hasil


produksi (alam, tenaga kerja, produksi (Barang jadi atau
modal & pengusaha) setengah jadi
Hasil yang diperoleh berupa Hasil yang diperoleh berupa uang
sewa, upah, gaji, bunga dan laba. hasil penjualan barang
TUGAS
• Carilah contoh jenis produk dan nama perusahaan yang termasuk kategori
pasar : Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Pasar Oligopoli, Pasar
Persaingan Monopolistik
• Carilah masing – masing 2 kasus permasalahan ataupun kinerja perusahaan
dari 4 (empat) tipe pasar tersebut.

You might also like