You are on page 1of 13

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.

0:
INTEGRASI AGROTEKNOLOGI DAN DUNIA
DIGITAL

DISUSUN OLEH:

NAMA : HILYATUL AHYA


NPM : 2001010008
PRODI : AGROTEKNOLOGI
MK : PEMULIAAN TANAMAN

PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bireuen, 9 Maret 2022

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................... 3

BAB 1I PEMBAHASAN................................................................................... 4
2.1 Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi............................................... 4
2.2 Penerapan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi
Agroteknologi dan Dunia Digital......................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................8


3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................9
Daftar Pustaka

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Revolusi industri 4.0 merupakan sistem yang mengintegrasikan dunia
online dengan produksi industri dan ditandai dengan penggunaan teknologi digital
dan otomatisasi. Dunia industri mulai menyentuh dunia virtual artinya dunia tidak
nyata, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di
manamana. Semua mesin dihubungkan dan bertumpu pada cyber physical system
yang akan mengubah secara radikal cara manusia berkehidupan, bekerja, dan
berkomunikasi. Pekerjaan yang semula dilakukan manual dengan mengandalkan
tenaga manusia semata sudah digantikan oleh mesin dan teknologi informasi.
Hermann et al (2016) mengatakan 4 desain prinsip industri 4.0. yakni:
pertama, interkoneksi yaitu kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan orang
untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Prinsip ini sangat
membutuhkan kolaborasi, keamanan, dan standar. Kedua, transparansi informasi,
yaitu kemampuan sistem teknologi informasi untuk menciptakan salinan
virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital dengan data sensor
termasuk analisis data dan penyediaan informasi yang relevan. Ketiga, bantuan
teknis yang meliputi:
a) Kemampuan sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan
menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara sadar dan tepat
untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak
dalam waktu singkat dan tepat.
b) Kemampuan sistem untuk mendukung manusia dengan melakukan
berbagai tugas yang dilakukan dengan tidak menyenangkan, terlalu
melelahkan, atau tidak aman meliputi bantuan visual dan fisik
c) Keempat, keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuan sistem
fisik maya untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas
seefektif dan seefisien mungkin.
Pada tanggal 21 Januari 2019, secara mengejutkan Kantor PM Jepang
meluncurkan roadmap yang lebih humanis, dikenal dengan super–smart society
atau Society 5.0. Yang merupakan tatanan masyarakat yang berpusat pada

1
manusia (human–centered) dan berbasis teknologi (technology based). Sebagai
catatan, Society 5.0 didahului dengan era berburu (Society 1.0), pertanian (Society
2.0), industri (Society 3.0), dan teknologi informasi (Society 4.0)
Melalui Society 5.0, kecerdasan buatan yang memperhatikan sisi
kemanusiaan akan mentransformasi jutaan data yang dikumpulkan melalui
internet pada segala bidang kehidupan. Tentu saja diharapkan, akan menjadi suatu
kearifan baru dalam tatanan bermasyarakat. Tidak dapat dipungkiri, transformasi
ini akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Dalam Society 5.0, juga ditekankan perlunya keseimbangan pencapaian ekonomi
dengan penyelesaian problem sosial.
Dalam Industri 4.0, dikenal adanya cyber–physical system (CPS) yang
merupakan integrasi antara physical system, komputasi dan juga
network/komunikasi. Dan Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari CPS
menjadi cyber–physical–human systems. Dimana human (manusia) tidak hanya
dijadikan obyek (passive element), tetapi berperan aktif sebagai subyek (active
player) yang bekerja bersama physical system dalam mencapai tujuan (goal). Jadi
interaksi antara mesin (physical system) dan manusia masih tetap diperlukan.
Walaupun Society 5.0 hanya untuk masyarakat dan industri di Jepang, namun
patut kita cermati.
Dalam Making Indonesia 4.0, dielaborasi 10 langkah prioritas dalam
menghadapi era disrupsi. Diawali dengan perbaikan alur produksi material sektor
hulu, desain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability untuk
memperkuat daya saing global. Kemudian, peningkatan kualitas SDM,
pembentukan ekosistem inovasi, penerapan insentif investasi teknologi,
harmonisasi aturan dan kebijakan. Dilanjutkan dengan, pemberdayaan UMKM,
pembangunan infrastruktur digital dan menarik investasi asing.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan  latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu permasalahan
yakni :
1. Jelaskan Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi?
2. Bagaimanakah Penerapan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi
Agroteknologi dan Dunia Digital?

2
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi.
2. Untuk mengetahui Penerapan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Integrasi Agroteknologi dan Dunia Digital.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi


Industri 4.0 telah menjadi sebuah revolusi besar dalam perkembangan
kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam
berbagai hal dari ekonomi, sosial, politik dan bahkan dalam kehidupan pribadi
manusia itu sendiri. Industri 4.0 tidak berkembang dengan sendirinya melainkan
dengan adanya masyarakat yang terus belajar dan berkembang, oleh karena
hubungan industri 4.0 dan masyarakat adalah hubungan timbal balik yang harus
terus dijaga dan dikembangkan.
Jepang sebagai negara maju yang dikenal menemukan berbagai teknologi
canggih telah memperkenalkan konsep Society 5.0 dimana masyarakat telah
berkembang sampai dititik mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Konsep Society 5.0 adalah konsep masyarakat masa depan yang
dicita-citakan oleh pemerintah Jepang (Mayumi Fukuyama dalam Umar al Faruqi.
2019). Pemerintah Jepang mengemukakan bahwa era Industry 4.0 lebih berfokus
pada proses produksi, sedangkan Society 5.0 lebih menekankan pada upaya
menempatkan manusia sebagai pusat inovasi (human centered) adapun kemajuan
teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab
sosial dan berkembang keberlanjutan.
Istilah Revolusi Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh Profesor
Klaus Schwab. Seorang ekonom terkenal asal Jerman yang menulis dalam
bukunya: The Fourth Industrial Revolution. Revolusi Industri 4.0 Ada yang
menyebut dengan era disrupsi. Atau situasi dimana pergerakan dunia industri
tidak lagi linier. Bahkan berlangsung sangat cepat dan cenderung mengacak-acak
pola tatanan lama, dan cenderung membentuk pola tatanan baru. Sebagai catatan,
revolusi industri telah terjadi empat kali. Pertama dengan penemuan mesin uap,
kedua elektrifikasi. Ketiga penggunaan komputer, dan keempat revolusi era digital
ini.
Sebenarnya beberapa negara juga mempunyai roadmap digitalisasi industri
yang serupa. Seperti, China dengan Made in China 2025, Asia dengan Smart

4
Cities. Dan Kementerian Perindustrian juga mengenalkan Making Indonesia 4.0,
yang pada bulan April 2018 dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Sebagai
masyarakat awam, efek kondisi Industri 4.0 telah kita lihat dan rasakan.
Belakangan, muncul model-model bisnis baru dengan strategi yang lebih inovatif
Society 5.0 adalah sebuah konsep yang digagas oleh pemerintah Jpeang
dengan mempertimbangkan aspek teknologi untuk mempermudah kehidupan
manusia. Akan tetapi, gagasan ini juga didukung oleh pertimbangan akan aspek
humaniora sehingga diperoleh konsep keseimbangan dalam implementasi
teknologi tersebut. Guna mencapai sebuah komunitas masyarakat yang
didefinisikan sebagai super smart society¸ dibutuhkan berbagai future services
dalam berbagai sektor. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kemampuan
tekonologi yang kuat, serta adanya sumber daya manusia yang kompeten dalam
bidang masing-masing untuk menjalankan profesinya secara digital sekaligus
berkontribusi untuk memberikan layanan yang lebih baik untuk masyarakat.
Konsep society 5.0 menjadikan manusia sebagai sumber inovasi, dimana
tidak hanya terbatas untuk faktor manufaktur/industri tetapi juga memecahkan
masalah sosial dengan bantuan integrasi ruang fisik dan virtual (Nastiti & Abdu,
2020). Menurut Nusantara, T. (2020), salah satu ide dasar dari konsep ini yaitu
diharapkan produk kecerdasan buatan akan mentransformasi big data dari produk
transaksi internet pada segala bidang kehidupan menjadi suatu kearifan yang baru
yaitu menciptakan harapan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam
membuka peluang-peluang baru bagi kemanusiaan. Society 5.0 muncul sebagai
pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi
peranan manusia itu sendiri. Dalam society 5.0, manusia akan menjadi pusatnya
(human centered) dengan tetap berbasis teknologi (technology based). Munculnya
society 5.0 dibutuhkan terobosan-terobosan yang paten dalam upaya menghadapi
tantangan yang akan ditimbulkan society 5.0 (Umro, 2020).
Secara umum perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan society 4.0 di
Indonesia dapat dikatakan belum terimplementasi secara sempurna, Namun
konsep tentang Society 5.0 sudah terlebih dahulu diperkenalkan oleh jepang
kepada dunia. Society 5.0 sendiri merupakan sebuah konsep dimana
pengembangan Internet of Things, Big data, dan Artifical Intelligence

5
diorientasikan untuk kehidupan manusia yang lebih baik, berbeda dengan konsep
di Revolusi industri 4.0 dimana teknologi yang dikembangkan berorientasi pada
produktifitas proses bisnis. Adanya trend Society 5.0 menimbulkan dampak
secara tidak langsung dimana Indonesia sebagai negara berkembang berhak untuk
berperan secara aktif dalam mempersiapkan trend Society 5.0 kedepannya.
Adanya society 5.0 menimbulkan tantangan tersendiri dalam berbagai
bidang kehidupan, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan, termasuk dalam
pembelajaran. Pembelajaran merupakan tahapan-tahapan kegiatan pendidik dan
peserta didik dalam menyelenggarakan program pembelajaran. Tahapan-tahapan
ini yaitu rencana kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok
yang secara rinci memuat alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar, dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran untuk setiap materi pokok mata pelajaran.
Adanya revolusi industri 4.0 dan society 5.0 maka diperlukan suatu model
pembelajaran baru yang inovatif yang mampu menjawab tantangan-tantangan
revolusi 4.0 maupun society 5.0 itu sendiri.

2.2 Penerapan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi Agroteknologi
dan Dunia Digital
Realisasi Society 5.0 bertujuan menciptakan masyarakat di mana dapat
menyelesaikan berbagai tantangan sosial dengan memasukkan inovasi revolus
industri 4.0 (mis. IoT, data besar, kecerdasan buatan (AI), robot, dan berbagi
ekonomi) ke dalam setiap industri dan kehidupan sosial. Dengan melakukan hal
itu, masyarakat masa depan akan menjadi masyarakat di mana nilai-nilai dan
layanan baru diciptakan terus-menerus, membuat kehidupan manusia lebih selaras
dan berkelanjutan. Ini adalah Masyarakat 5.0, masyarakat yang super cerdas.
Jepang akan memimpin untuk mewujudkan ini di depan negara-negara lain di
dunia. "Masyarakat 5.0" disajikan sebagai konsep inti di ke-5 Rencana Dasar
Sains dan Teknologi. Perjalan sejarah menuju society 5.0, dimulai dari society
1.0, dimana society 1.0 didefinisikan sebagai pemburu-pengumpul, tahap
perkembangan manusia, kita sekarang telah melewati tahap agraria dan industri,
Society 2.0 dan 3.0, dan bergerak melampaui era informasi, Society 4.0.
Memasuki society 5.0 dimana Big Data yang dikumpulkan berdasarkan internet

6
akan dikonversi menjadi tipe intelijen baru oleh kecerdasan buatan dan akan
menjangkau setiap sudut masyarakat. Ketika kita pindah ke Masyarakat 5.0,
kehidupan semua orang akan lebih nyaman dan berkelanjutan karena orang hanya
diberi produk dan layanan dalam jumlah dan waktu yang dibutuhkan. Negara
Jepang memiliki keuntungan dengan menerapkan Society 5.0. Dengan
keberlimpahan data real melalui big data, selanjutnya dipadukan dengan budidaya
teknologi dari monozukuri, Jepang mengambil keuntungan dari faktor-faktor unik
ini, Jepang akan mengatasi tantangan sosial seperti penurunan populasi usia
produktif, penuaan komunitas lokal dan masalah energi dan lingkungan lebih
terdepan dari negara lain. Jepang akan mewujudkan masyarakat ekonomi yang
dinamis dengan meningkatkan produktivitas dan menciptakan pasar baru. Dengan
melakukan ini, Jepang akan memainkan peran kunci dalam memperluas model
Society 5.0 baru ke dunia.
Konsep society 5.0 hadir untuk dapat menyelesaikan permasalahan
masyakarat di seluruh dunia, dimana kapitalisme ekonomi, pertumbuhan ekonomi
dan perkembangan teknologi belum mampu untuk menciptakan masyarakat yang
dapat bertumbuh dan berkembang dengan merdeka dan dapat menikmati hidup
sepenuhnya, oleh karena itu konsep society 5.0 merupakan jawaban terhadap
permasalahan tersebut dengan tujuan keadilan, kemerataan, kemakmuran bersama
sehingga dapat menciptakan supersmart society.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi
Industri 4.0 telah menjadi sebuah revolusi besar dalam perkembangan
kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam
berbagai hal dari ekonomi, sosial, politik dan bahkan dalam kehidupan pribadi
manusia itu sendiri. Industri 4.0 tidak berkembang dengan sendirinya melainkan
dengan adanya masyarakat yang terus belajar dan berkembang, oleh karena
hubungan industri 4.0 dan masyarakat adalah hubungan timbal balik yang harus
terus dijaga dan dikembangkan.
Jepang sebagai negara maju yang dikenal menemukan berbagai teknologi
canggih telah memperkenalkan konsep Society 5.0 dimana masyarakat telah
berkembang sampai dititik mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Konsep Society 5.0 adalah konsep masyarakat masa depan yang
dicita-citakan oleh pemerintah Jepang (Mayumi Fukuyama dalam Umar al Faruqi.
2019). Pemerintah Jepang mengemukakan bahwa era Industry 4.0 lebih berfokus
pada proses produksi, sedangkan Society 5.0 lebih menekankan pada upaya
menempatkan manusia sebagai pusat inovasi (human centered) adapun kemajuan
teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab
sosial dan berkembang keberlanjutan.

2. Penerapan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Integrasi Agroteknologi dan
Dunia Digital
Realisasi Society 5.0 bertujuan menciptakan masyarakat di mana dapat
menyelesaikan berbagai tantangan sosial dengan memasukkan inovasi revolus
industri 4.0 (mis. IoT, data besar, kecerdasan buatan (AI), robot, dan berbagi
ekonomi) ke dalam setiap industri dan kehidupan sosial. Dengan melakukan hal
itu, masyarakat masa depan akan menjadi masyarakat di mana nilai-nilai dan
layanan baru diciptakan terus-menerus, membuat kehidupan manusia lebih selaras
dan berkelanjutan. Ini adalah Masyarakat 5.0, masyarakat yang super cerdas.

8
Jepang akan memimpin untuk mewujudkan ini di depan negara-negara lain di
dunia. "Masyarakat 5.0" disajikan sebagai konsep inti di ke-5 Rencana Dasar
Sains dan Teknologi. Perjalan sejarah menuju society 5.0, dimulai dari society
1.0, dimana society 1.0 didefinisikan sebagai pemburu-pengumpul, tahap
perkembangan manusia, kita sekarang telah melewati tahap agraria dan industri,
Society 2.0 dan 3.0, dan bergerak melampaui era informasi.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Budiman Arif. (2019). Kolom pakar: Industri 4.0 vs Society 5.0.


https://ft.ugm.ac.id/kolom -pakarindustri-4-0-vs-society-5-0/

Badudu, J. S. (2009). Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia


(Cetakan Keempat). Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Chesser, L. (2013). Modern Trends in Education: 50 Different Approaches To


Learning. Teachthought.

Davies R. (2015). Industry 4.0; Digitalisation for Productivity and Growth. Eur
Parli Res Serv.

Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society.


Japan Spotlight, 47-50.

10

You might also like