Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kel 6
Makalah Kel 6
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada
pembahasan ini kami akan menyampaikan materi tentang Ekonomi Regional mengenai teori
pertumbuhan wilayah, sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini pada mata kuliah Ekonomi Regional dan tak
lupa pula kami ucapkan terimakasih.
Makalah ini menjelaskan tentang bagai mana perbedaan pengertian antara
pertumbuhan regional development dan perbedaan konsep dari (space) yang merupakan
beberapa materi yang akan dipelajari pada mata kuliah Ekonomi Regional.
Jika ada kesalahan dalam prosesnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
sumber yang kami miliki sangat minin, oleh sebab itu kami mohon maaf bagi para audiens
dan pembaca khususnya. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para
pembacanya. yang sifatnya membangun.
Kelompok 6
Rabu, 9 Febuari 2022
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 6
2.1. Perbedaan Pengertian Antara Pertumbuhan Regional dan Developedment................ 8
2.2. Perbedaan Konsep Dari Ruang (spaca)...................................................................... 12
2.3. Teori Mengenai Tahapan Dari Developmet Dan Disparitas...................................... 16
2.4. Tahapan Dari Developmet Dan Disparitas................................................................. 17
2.5. Struktur Industry Dan Pertumbuhan Regional........................................................... 20
2.6. Pendekatan Centrality Dan Peripherality.................................................................... 24
2.7. Permintaan Dan Pertumbuhan Regional..................................................................... 28
2.8. Hubungan Inter Regional Aspek accounting Dan Makro Ekonomi .......................... 29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
Schumter (dalam Boediono,1992), berpendapat bahwa sumber kemajuan ekonomi
yang lebih penting adalah perkembangan ekonomi ini. Karena sumber
perkembangan ekonomi adalah inovasi, maka proses perkembangan ekonomi ini
tidak besifat reguler, tetapi bersifat random. Dari waktu ke waktu timbul “letusan”
inovasi yang meningkatkan output secara kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan ekonomi pada dasarnya adalah sama-sama
mempunyai tujuan meningkatkan output pada masyarakat, dengan proses
penambahan faktor produksi untuk pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan
inovasi untuk perkembangan ekonomi, sehingga pengukuran hasilnya dapat
menggunakan metode yang sama.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan terjadinya kenaikan pada Produk Domestik Bruto (PDB),
tanpa memperkirakan apakah berdampak pada pertumbuhan atau pertambahan jumlah
penduduk. Sedangkan Pembangunan(development) ekonomi merupakan sebuah proses
multidimensional terhadap perubahan sosial.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan produk nasional bruto (PNB, GNP) riil di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.
vi
a. Economic growth atau pertumbuhan ekonomi yaitu suatu kondisi dimana
kegiatan atau aktivitas perekonomian yang menyebabkan meningkat dan
bertambahnya barang atau jasa yang diproduksi oleh masyarakat.
b. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan adanya kenaikan output perkapita,
dan dalam waktu jangka panjang.
c. Pertumbuhan ekonomi yaitu sebuah proses dan bukan tentang gambaran
keadaan ekonomi dalam waktu tertentu.
d. Dalam Pertumbuhan Ekonomi ada 2 sisi yang harus jadi perhatian yaitu
output total (GNP) dan sisi kedua adalah jumlah pendudukan.
e. Pertumbuhan ekonomi merupakan satu indikator adanya keberhasilan
pembangunan.
vii
a) Ilmu ekonomi pembangunan kurang membicarakan perbedaan/hubungan
antarbagian wilayah sedangkan ekonomi regional mengutamakan
membicarakan perbedaan/hubungan antarbagian wilayah
b) .Objek ekonomi pembangunan, mencakup seluruh wilayah dari suatu negara,
sedangkan ekonomi regional bisa hanya membicarakan bagian tertentu saja
dari wilayah satu negara. Jadi, ruang gerak ilmu ekonomi pembangunan
dibatai oleh wilayah satu negara sedangkan objek ilmu ekonomi regional bisa
lebih kecil dari wilayah satu negara, tetapi bisa lebih besar berupa wilayah dari
beberapa Negara sekaligus, yaitu apabila keseluruhan negara dianggap satu
kesatuan wilayah analisis.
c) .Ekonomi pembangunan membahas hal-hal, seperti moneter,
fiskal/perpajakan, impor dan ekspor, tahap-tahap pertumbuhan, dan berbagai
kebijakan makro lainnya. Ilmu ekonomi regional membahas hal-hal, seperti
pengaruh pengembangan satu daerah kota terhadap daerah belakangnya atau
kota lainnya, arah perpindahan modal dan tenaga kerja serta faktor-faktor
penyebabnya, arus barang dan uang dalam suatu wilayah, dan lain-lain yang
bersifat local tetapi lebih rinci dinandingkan dengan ekonomi pembangunan.
Sebagai akibat ruang lingkupnya yang lebih local mala ekonomi regional lebih
bersifat policy oriented.
d) Banyak model analisis dalam ekonomi pembangunan dengan sedikit
modifikasi dapat diterapkan dalam ekonomi regional, misalnya teori Harrod-
Domar, teori ekonomi klasik, analisis input-output, perhitungan GNP, dan
lain-lain. Sedangkan banyak model analisis yang spesifik ekonomi regional
tidak dapat diterapkan untuk ilmu ekonomi pembangunan pembangunan.
e) Ekonomi pembangunan banyak berisikan teori-teori murni (positive science)
sedangkan ekonomi regional banyak berisikan rumus-rumus aplikasi
(normative science). Hal ini tidak mengherankan karena ekonomi regional
sendri berkembang dari kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan di
daerah-daerah.
viii
lautan dan udara, termasuk di dalamnya lahan, air, udara dan benda serta sumber daya
lainnya, sebagai suatu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan
melakukan kegiatannya dan memelihara kelangsungan hidup (Adisasmita, 2005:84). Dengan
demikian, ruang (space) biasa menyangkut aja saja yang membutuhkan tempat sehingga perlu
ada batasan tentang ruang (space) yang dimaksud.
Menurut Hanafiah (1982), unsur-unsur ruang yang terpenting adalah jarak, lokasi, bentuk dan
ukuran (skala). Unsur-unsur tersebut secara bersama-sama menyusun unit tata ruang yang
disebut wilayah (region). Untuk menerapkan unsur ruang (space) tersebut, ilmu ekonomi
regional menggunakan konsep wilayah (region) yang dapat diformulasikan sesuai dengan
kebutuhan analisis. Wilayah (region) dapat dilihat sebagai suatu ruang dalam permukaan
bumi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa wilayah (region) adalah cara yang sistematis
dalam menampilkan unsur “tempat” ke dalam analisis yang ditentukan secara khusus sesuai
dengan sifat dan struktur teori yang menggunakannya. Ini berarti bahwa pengertian wilayah
(region) dapat berbeda-beda, tergantung dari jenis teori yang menggunakannya.
Pendefinisian suatu wilayah (region) bukanlah suatu hal yang mudah bahkan dapat dikatakan
sangat sulit. Menurut Glasson (1977) ada dua cara pandang yang berbeda tentang wilayah.
Pertama, cara pandang subjektif tentang wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu
lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu dan tujuan tertentu. Dengan demikian, banyaknya
wilayah tergantung kepada kriteria yang digunakan. Wilayah dalam konteks ini hanyalah
suatu model agar kita dapat membedakan lokasi yang satu dari lokasi yang lainnya. Kedua,
cara pandang objektif tentang wilayah, menyatakan wilayah itu benar-benar ada dan dapat
dibedakan dari ciri-ciri/gejala alam di setiap wilayah. Wilayah bisa dibedakan berdasarkan
musim atau temperatur yang dimilikinya atau berdasarkan konfigurasi lahan, jenis tumbuh-
tumbuhan, kepadatan penduduk atau gabungan dari lokasi lainnya. Dengan menggunakan
pandangan objektif ,membuat jenis analisis atas ruang menjadi terbatas.
Dalam rangka kepentingan analisis ekonomi regional maka pandangan subjektif lebih sering
digunakan karena dapat disesuaikan dengan tujuan analisis, seperti pendefinisian wilayah
berdasarkan kesatuan daerah ekonomi, daerah administratif maupun berdasarkan kesatuan
yang bersifat historis. Namun pendefinisian suatu wilayah bukanlah hal yang mudah, bahkan
sampai saat ini pendefinisian wilayah tersebut masih belum memuaskan.
ix
(homogeneity), misalnya wilayah perkebunan, wilayah peternakan, wilayah industri dan lain-
lain. Berdasarkan
fungsinya, wilayah dapat dibedakan, misalnya kota dengan wilayah belakangnya, lokasi
produksi dengan wilayah pemasarannya, dan lain-lain. Menurut Haggett (1977) ada tiga jenis
wilayah, yaitu wilayah homogen (homogenous regions), wilayah nodal (nodal regions) dan
wilayah perencanaan (planning or program regions).
Menurut Hanafiah (1982) wilayah dapat pula dibedakan atas konsep absolut dan konsep
relatif. Konsep absolut didasarkan pada keadaan fisik, sedangkan relatif selain
memperhatikan faktor fisik juga sekaligus memperhatikan fungsi sosial ekonomi dari ruang
tersebut. Menurut Tarigan (2003:102) definisi wilayah adalah suatu kesatuan ruang secara
geografis yang mempunyai tempat tertentu tanpa terlalu memperhatikan soal batas dan
kondisinya. Budiharsono (2001:14) mendefinisikan wilayah sebagai suatu unit geografi yang
dibatasi oleh kriteria tertentu yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah juga
dapat diartikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan
atau fungsional (Adisasmita, 2005:86).
Walaupun tidak ada definisi yang pasti, namun dalam analisis ekonomi regional beberapa
konsep wilayah (region) yang lazim digunakan, yaitu sebagai berikut. (Sjarizal, 1985:326 &
Budiharsono, 2001:14 – 16)
kesamaan karakteristik (ciri) beberapa daerah. Sifat dan ciri-ciri kehomogenan itu, misalnya
dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan struktur produksi dan konsumsi yang homogen,
daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin, dan lain-lain), geografi (seperti wilayah
yang memiliki kesamaan iklim atau topografi), agama, suku dan lainnya. Richardson (1975)
dan Hoover (1977) mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi berdasarkan
keseragamannya secara internal (internal uniform). Secara teori ekonomi, keserupaan dalam
tingkat pendapatan per kapita merupakan kriteria yang lazim dipakai untuk menentukan
kehomogenan suatu wilayah (interregional macro economics) (Adisasmita, 2005:90). Contoh
wilayah homogen adalah pantai utara Jawa Barat (Indramayu, Subang, dan Karawang),
merupakan wilayah homogen dari segi produksi padi.
x
2. Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region) adalah wilayah yang secara fungsional
mempunyai keterkaitan dan ketergantungan antara pusat (inti)dan daerah belakangnya
(hinterland). Tingkat keterkaitan tersebut biasanya diukur berdasarkan arus lalu lintas barang,
penduduk, modal, dan transportasi.
Menurut Glasson (1977), wilayah nodal ini secara geografis memperlihatkan suatu koherensi
fungsional tertentu, suatu interdependensi dari bagian-bagian, apabila didefinisikan
berdasarkan kriteria tertentu, seperti kota dan desa, yang secara fungsional saling berkaitan.
Menurut Sukirno (1976) pengertian wilayah nodal merupakan paling ideal digunakan dalam
analisis mengenai ekonomi wilayah, dengan mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi
ruang yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.
Batas wilayah nodal ditentukan sejauh mana pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi bila
digantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan
bahwa struktur dari wilayah nodal dapat digambarkan sebagai sel hidup atau atom, di mana
terdapat inti dan plasma (periferi) yang saling melengkapi. Pada struktur yang demikian,
integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan keterkaitan atas dasar kepentingan
masyarakat di dalam wilayah tersebut. Dalam wilayah nodal pertukaran barang dan jasa
secara intern di dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya
daerah belakang akan menjual barang- barang mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja
kepada daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk
barang jadi. Contoh wilayah nodal adalah DKI Jakarta dan Botabek (Bogor, Tangerang, dan
Bekasi), di mana Jakarta yang merupakan inti dan Botabek sebagai daerah belakangnya.
xi
4. Wilayah Perencanaan (Planning Region). Menurut Boudeville (dalam Glasson, 1977)
adalah wilayah perencanaan (planning region atau programming region) sebagai wilayah
yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah
perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya
perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja namun
cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang
sebagai suatu kesatuan. Klaassen (dalam Glasson, 1978) ciri-ciri dari wilayah perencanaan
adalah berikut ini.
point).
terhadap persoalan-persoalannya.
2. Teori Tahap-Tahap LinierPara ekonom pada tahun 1950-an hingga 1960-an memandang
proses pembangunan sebagai tahapan pertumbuhan ekonomi yang saling berkaitan antar satu
tahap ke tahap yang selanjutnya. Pembangunan diidentikan dengan pertumbuhan ekonomi
agregat secara cepat.
xii
Selain itu, dalam teori ini juga menjelaskan peranan pemerintah dalam perekonomian
walaupun konsep konsep neoklasik seperti pasar bebas, otonomi sektor swasta tetap berjalan
secara normal.
politik perang dingin yang berkobar pada tahun 1950-an dan 1060-an yang memicu
persaingan sengit di kalangan negara-negara besar untuk mencari pengikut setia dikalangan
Negara-negara yang baru saja merdeka, maka muncullah model-model pertumbuhan ekonomi
bertahap (stages-of-growth model of development). Rostow membagi proses perkembangan
ekonomi suatu Negara menjadi lima tahap;
Sebuah model yang menunjukan hubungan fungsional secara ekonomis antara variable-
variable perekonomian, pada intinya tingkat pertumbuhan GNP (g) pada suatu negara
dipengaruhi oleh tingkat tabungan nasional (s) dan sebaliknya akan menentukan rasio modal-
output (k), sehingga persamaannya adala g = s/k. Agar pembangunan perekonomian bisa
tumbuh dengan pesat, maka alokasi GNP yang dipergunakan untuk menabung dan
menginvestasikan harus sebanyak mungkin. Semakin banyak ditabung dan di investasikan
maka semakin cepat tingkat pertumbuhannya. Akan tetapi, tingkat pertumbuhan maksimal
yang dapat dijangkau pada setiap tingkat tabungan dan investasi amat tergantung kepada
tingkat produktivitas investasi tersebut.
xiii
structural tersebut dalam analisisnya menggunakan perangkat-perangkat neoklasik berupa
konsep-konsep harga dan alokasi sumber daya, serta metode-metode ekonometri untuk
menjelaskan terjadinya proses transformasi.
Menurut model ini, perekonomian pada Negara yang terbelakang terdiri dari dua sector,
yakni
sector tradisional, yaitu sector pedesaan subsisten yang kelebihan penduduk dan
ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja sama dengan nol- merupakan
situasi yang memungkinkan lewis untuk mendifinisikan kondisi surplus tenaga kerja
yang ditarik dari sector pertanian dan sector itu tidak akan kehilangan outputnya
sedikitpun.
sector industry perkotaan , modern ang tingkat produktivitasnya tinggi dan menjadi
tempat penampungan tenaga kerja yang ditransfer sedikit demi sedikit dari sector
sebstensi .
Model yang dalil utamanya adalah keterbelakangan perekonomian pada negara berekembang
merupakan akibat dari adanya kebijakan politik, sosial, ekonomi hingga budaya eksploitatif
yang dimainkan oleh negara-negara maju.
Bahwa negara berkembang gagal mencapai kemajuan yang cukup pesat akibat penerapan
strategi pembangunan yang keliru tidak sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat untuk
mencapai happiness (tidak sesuai dengan potensi, dan biasanya disarankan dari pakar
ekonomi barat). Model pembangunan yang lebih menekankan pada akumulasi kapital tanpa
memberikan perhatian pada perluasan aspek sosial, lingkungan dan kelembagaan.
xiv
Dualisme (dualism) adalah sebuah konsep yang dibahas secara luas dalam ilmu ekonomi
pembangunan. Konsep ini menunjukkan adanya jurang pemisah yang kian lama terus
melebar antara negara-negara kaya dan miskin, serta diantara orang-orang kaya dan miskin
pada berbagai tingkat disetiap Negara. Konsep dualism ini terdapat 4 elemen kunci sebagai
berikut :
Disetiap tempat dan konteks, selalu ada sejumlah elemen superior dan elemen inferior
Koeksistensi tersebut bukanlah suatu hal yang bersifat sementara atau transisional, melainkan
sesuatu yang bersifat baku, permanen atau kronis.
Kadar superiorritas serta inferioritas dari masing-masing elemen tersebut bukan hanya tidak
menunjukkan tanda-tanda akan berkurang, melainkan cenderung meningkat.
Merupakan pengembangan dan modifikasi dari teori petumbuhan tradisional yang khusus
untuk dirancang untuk menjelaskan kenapa equilibrium pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang bisa positif dan bervariasi di berbagai negara dan mengapa pula arus modal
cenderung mengalir dari negara-negara miskin ke Negara-negara maju meskipun rasio
modal-tenaga kerja masih rendah.
xv
Dalam teori modern ini,faktor-faktor produksi yang krusial tidak hanya banyaknya tenaga
kerja dan modal,tetapi juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi (yang terkandung di dalam
barang modal atau mesin), energi, kewirausahaan, bahan baku,dan material. Bahkan,dalam
era globalisasi dan perdagangan bebas dunia saat ini,kualitas SDM dan teknologi merupakan
dua faktor dalam satu paket yang menjadi penentu utama keberhasilan suatu bangsa dan
negara. Selain itu, faktor-faktor lain yang oleh teori modern juga dianggap sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ketersedian dan kondisi infrastruktur,
hukum, serta peraturan ,stabilias poitik, kebijakan pemerintah, birokrasi, dan dasar tukar
internasional.(RAB)
xvi
pasar, sampai produk tersebut bisa diterima oleh pasar mulai menampilkan
perkembangannya.
5. Analisis Bisnis
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan jika sudah memutuskan konsep produk dan juga
strategi pemasaran adalah melakukan evaluasi terkait daya tarik bisnis pada produk baru yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahapan ini, nantinya diperlukan peninjauan ulang
terkait proyeksi penjualan, biaya dan juga keuntungan penjualan dari produk baru tersebut,
tujuannya adalah agar bisa mengetahui apakah seluruh faktor tersebut mampu memenuhi
tujuan utama perusahaan.
6. Pengembangan Produk
Dalam tahapan ini, produk yang sedang dikembangkan tersebut umumnya belum produk
yang sebenarnya, tapi hanya berupa suatu konsep produk dalam rangkaian kata, video
animasi, gambar, atau suatu prototype produk. Bila sudah melewati tahap analisa bisnis,
maka nantinya akan dilanjutkan dengan pengembangan pada produk yang sesungguhnya.
Nantinya, konsumen sendirilah yang akan melakukan evaluasi terkait produk pra-rilis atau
produk prototipe tersebut, karena pengalaman mereka akan sangat berguna dan bermanfaat
dalam tahap pengembangan produk.
7. Uji Pemasaran
Sebelum suatu produk benar-benar diluncurkan ke pasar yang diiringi dengan strategi
pemasarannya, maka sebelumnya harus dilakukan uji pemasaran pada pasar yang
sesungguhnya, namun dalam skala kecil saja. Dengan begitu, maka perusahaan dan pihak
pemasar akan bisa mendapatkan gambaran dan juga pengalaman terkait pemasaran produk
tersebut, sebelumnya nantinya benar-benar dijual dalam skala yang lebih luas, yang mana hal
tersebut akan memerlukan biaya pemasaran yang sangat banyak.
8. Komersialisasi
Tes pemasaran yang dihasilkan seharusnya sudah mampu memberikan gambaran terkait
prospek pada produk baru tersebut. Berdasarkan hasil dari tes pemasaran tersebut, nantinya
pihak manajemen perusahaan bisa memutuskan apakah produk baru tersebut bisa
diluncurkan, ditunda, atau bahkan membatalkannya.
B. Disparitas
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi
di suatu daerah. Masalah disparitas ekonomi adalah suatu ukuran atas pendapatan yang
diterima oleh setiap masyarakat. Salah satu cara dalam meningkatkan distribusi pendapatan
adalah dengan adanya pelaksanaan pembangunan ekonomi.
Teori ini berpendapat bahwa peningkatan pemerataan pembangunan antar daerah tidak hanya
dapat diserahkan pada kekuatan pasar (market mechanism), tetapi perlu adanya campur
tangan pemerintah dalam bentuk program - program pembangunan regional terutama untuk
daerah – daerah yang relatif masih terbelakang.
xvii
2.5. Struktur Industry Dan Pertumbuhan Regional
Ekonomi Industri – Pengertian, Macam, Konsep Dan Ruang Lingkup – Untuk pembahasan
kali ini kami akan mengulas mengenai ruang lingkup ekonomi industri yang dimana dalam
hal ini meliputi pengertian, struktur, perilaku dan kinerja, nah agar lebih memahami dan di
mengerti simak ulasannya dibawah ini.
Pengertian Ekonomi Industri
Menurut KKBI, Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan peralatan.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, INDUSTRI adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Ilmu ekonomi industri, dikenal juga dengan nama “Industrial Orgnization” atau lengkapnya
“Economics of Industrial Organization” merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yg
mempunyai pokok bahasan tentang perilaku (behavior / conduct) firm dalam suatu industri
serta dampaknya terhadap industri & konsumen (performance).
Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu ekonomi. Ilmu ini membantu
menjelaskan mengapa pasar perlu diorganisir dan bagaimana pengorganisasiannya
mempengaruhi cara kerja pasar industri. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan
perusahaan yang lebih menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur pasar, perilaku dan kinerja pasar (Jaya, 2001). Koch (1980) mendefinisikan ekonomi
industri sebagai studi teoritik dan empirik tentang bagaimana struktur pasar dan tingkah laku
penjual-pembeli mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan ekonomi.
Luas : kumpulan perusahaan yg memproduksi barang dan jasa dg elastisitas silang (cross
elasticities of demand) yg positif dan tinggi. Ekonomika industri merupakan cabang ilmu
xviii
ekonomi yg menjelaskan mengapa pasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya
mempengaruhi cara kerja industri.
Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yg secara relatif lebih menekankan
pada studi empiris faktor-faktor yg mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar.
Ekonom Industri:
1. halangan paling serius untuk berfungsinya pasar secara efektif adalah perilaku
strategis oleh beberapa perusahaan untuk mencegah perusahaan lain untuk bersaing.
2. tujuannya: perusahaan dapat mencapai dan memelihara kekuatan untuk
mengendalikan harga dari produk-produk mereka.
3. Implikasinya: pemerintah harus menerapkan satu kebijakan kompetisi untuk
membatasi perilaku strategis.
xix
Yaitu kumpulan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang yang homogen
dan substitusi yang erat (Hasibuan).
Yaitu pembentukan pendapatan dan dapat menambah nilai tambah yang lebih besar. Didalam
ekonomi industri, terdapat beberapa variabel yang ada didalam perusahaan-perusahaan
industri. Variabel-variabel ekonomi industri yaitu :
1. Struktur ndustri
2. Prilaku industri
3. Kinerja industri
Perusahaan dalam perekonomian, ada yang mampu bertahan dan ada yang tidak mampu
bertahan. Perusaahan yang mampu bertahan menggunakan strategi bisnis sehari-hari. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing yaitu :
1. Kekurangan modal
2. Kekurangan SDM
3. Kekurangan strategi
xx
Yaitu pembentukan pendapatan dan dapat menambah nilai tambah yang lebih besar.
Dalam ekonomi industri terdapat 2 pendekatan yaitu :
Struktur sebuah pasar akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam pasar tersebut yang
secara bersama-sama menentukan kinerja sistem pasar secara keseluruhan. Kinerja suatu
industri diukur antara lain dari derajat inovasi, efisiensi dan profitabilitas. Dalam struktur
pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa pasar (market share), konsentrasi pasar
(market contcentration) dan hambatan-hambatan untuk masuk pasar (barrier to entry).
xxi
Perilaku industri dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif. Perilaku industri
menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam
suatu industri untuk merebut pangsa pasar dan mengalahkan pesaingnya.
Data panel merupakan kombinasi dari data runtut waktu (time series) dan data silang tempat
(cross section), lihat Gujarati (2003). Keunggulan dari penggunaan data panel dalam suatu
analisis regresi/estimasi sebagaimana telah dirumuskan oleh Baltagi (dalam Gujarati, 2003),
yaitu
xxii
6. Dengan jumlah data yang banyak memungkinkan data panel mampu untuk
mengurangi bias data pada waktu dilakukan agregasi.
Metode-metode yang digunakan untuk mengestimasi data panel ada beberapa jenis, yaitu:
metode fixed effect dan random effect (lihat Gujarati, 2003 dan Widarjono, 2005). Estimasi
data panel dengan menggunakan metode fixed effect adalah; (1) diasumsikan seluruh
koefisien (intersep dan slope) tetap sepanjang waktu (time series) dan individu (cross section)
atau disebut sebagai estimasi common effect, (2) diasumsikan slope konstan tetapi intersep
berbeda antar individu (disebut juga estimasi fixed effect atau least square dummy variable –
LSDV), (3) diasumsikan intersep dan slope berbeda antar waktu dan individu, dan (4)
diasumsikan intersep dan slope berbeda antar individu.
Selain pola perdagangan, perilaku industri dapat dicermati melalui produktivitas dan
efisiensinya. Berdasarkan data industri tekstil dan pakaian jadi skala besar dan sedang dapat
dibandingkan perubahan rata-rata pengeluaran per tenaga kerja (upah per tenaga kerja),
efisiensi, dan produktivitas atau penggunaan input per satu output tahun 2000 dan 2005.
Perbandingan ini dilakukan untuk melihat apakah industri ini semakin efisien atau tidak
Struktur
Pengertian struktur (dalam konteks ekonomi industri) : sifat permintaan dan penawaran
barang dan jasa yg dipengaruhi oleh jenis barang yg dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi
penjual (perusahaan) dalam industri, jumlah dan ukuran distribusi pembeli, diferensiasi
produk serta mudah tidaknya (persyaratan) masuk ke dalam industri.
Struktur industri merupakan cerminan struktur pasar suatu industri. Pasar dalam arti sempit
merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam arti luas, pasar adalah wujud
abstrak suatu mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan
transaksi yg melibatkan harga dan kuantitas.
xxiii
4. Oligopoli : produsen sedikit, sedikit perbedaan dlm produk.
5. Persaingan monopolistik : produsen banyak, produk terdiferensiasi.
Dalam ekonomi industri, perilaku diartikan sbg cara yg dilakukan oleh perusahaan agar
mendapatkan pasar. Dengan kata lain, perilaku merupakan pola tanggapan dan penyesuaian
berbagai perusahaan yg terdapat dalam suatu industri untuk mencapai tujuannya dan
mengahadapi persaingan. Perilaku dapat dilihat sebagai cara perusahaan menentukan harga
jual, promosi produk (iklan), koordinasi kegiatan di dalam pasar (kolusi, kartel, dsb), serta
penelitian dan pengembangan (R&D).
Perilaku perusahaan adalah satu hal yang menarik hanya ketika persaingan adalah tak
sempurna. Dalam suatu pasar persaingan sempurna, satu perusahaan tidak dapat menentukan
harga pasar. Dalam keadaan yang demikian suatu perusahaan tidak memiliki perangsang
untuk beriklan, untuk bereaksi pada saingan-saingan, atau untuk berusaha mencegah
terjadinya entry. Sekalipun banyak perusahaan kecil dalam suatu industri kompetitif bisa
mengkoordinir suatu kartel, perusahaan baru akan masuk ke dalam pasar. Situasi ini adalah
berbeda bila kompetisi adalah tak sempurna
1. Kolusi/Kerjasama
2. Perilaku Strategis
3. Iklan / Penelitian dan Pengembanga
Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja yg dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri
dimana hasil biasa diidentikkan dg besarnya penguasaan pasar atau besarnya
keuntungan suatu perusahaan di dalam suatu industri.
xxiv
Secara lebih rinci, kinerja dapat pula tercermin melalui efisiensi, pertumbuhan (termasuk
perluasan pasar), kesempatan kerja, kesejahteraan personalia, serta kebanggaan kelompok.
1. Profitability
2. Efficiency
3. Progressiveness
Ilmu ekonomi regional salah satu cabang ilmu ekonomi yang memiliki kekhususan yaitu
sesuatu yang tidak dibahas dalam cabang ilmu lainnya, sddangkan pada sisi lain memiliki
prinsip-prinsip yang utuh atau mampu memberikan solusi yang lengkap untuk bidang tertentu
Ilmu Ekonomi Regionai atau ilmu ekonomi wilayah, menitik beratkan pada bahasan dimensi
tata ruang / space/ spatial. Hal-hal yang menjadi landasan pentingnya ekonomi regional
Untuk menentukan diwilayah mana suatu kegiatan ekonomi sebaiknya dipilih dan mengapa
wilayah tersebut menjadi pilihan.
Penentuan kebijaksanaan awal, sektor mana yang dianggap strategis, memiliki daya
saing dan daya hasilnya yang besar, comperative advantage.
xxv
Dapat menyarankan komoditi / kegiatan apa yang perlu dijadikan unggulan dan disub
wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.
Manfaat Ilmu Ekonomi Regional
• Keuntungan Lokasi
• Aglomerasi Migrasi
• Modal
• Lapangan Kerja
• Kemajuan Tehnologi
xxvi
Keuntungan lokasi umumnya berbeda setiap region hal ini tergantung pada keadaan geografi
daerah setempat. Export Base Models berorientasi pada prinsip
Model Neo Klassik mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pertumbuhan suatu
negara dengan perbedaan kemakmuran daerah (regional disparity) pada negara yang
bersangkutan.
Pada saat proses pembangunan baru dimulai (NSB) tingkat perbedaan kemakmuran antar
wilayah cenderung menjadi tinggi ( Divergence ) sedangkan bila proses proses pembangunan
telah berjalan dalam waktu lama ( Negara maju ) maka perbedaan tingkat kemakmuran antar
wilayah cenderung menurun ( Convergence ) ⇒Teori Simon Kuznet Alasan ( pada NSB )
3. Masih kuatnya tradisi yang menghalangi mobilitas penduduk yang mengakibatkan belum
lancarnya arus perpindahan orang dan modal antar wilayah.
• Model Cumulative Causation ( Keynes ) Menurut Dixon dan Thirwall ( 1974 ) Setiap
negara akan mengalami “ Verdoorn Effect “ Tidak terjadi Convergence dalam perbedaan
tingkat kemakmuran antar wilayah walaupun negar tsb. Tergolong maju.. 21 Daerah maju
tetap berkembang secara pesat karena adanya hubungan positip antara kemajuan tehnologi
dengan tingkat keuntungan perusahaan ( usaha ). Sedangkan daerah yang kurang berkembang
akanm tetap berkembang secara lambat karena tingkat keuntungan yang diperoleh usahawan
pada daerah ini rendah. Peningkatan pemerataan pembangunan tidak dapat hanya diserahkan
pada mekanisme pasar. Tapi dapat dilakukan melalui campur tangan aktif dari pemerintah
dalam bentuk program-program pembangunan wilayah.
xxvii
Oleh John Friedman Menekankan analisanya pada hubungan yang erat dan saling
mempengaruhi antara pembangunan kota ( core ) dan desa ( periphery). Menurut teori ini
gerak langkah pembangunan daerah perkotaan akan lebih banyak ditentukan oleh keadaan
desa - desa sekitarnya. Sebaliknya corak pembangunan daerah pedesaan sangat ditentukan
oleh arah pembangunan daerah perkotaan aspek interaksi antar daerah ( spatial interaction )
Menurut John Friedman Hubungan Core Periphery dapat terjadi disebabkan karena :
- Perluasan pasar
adalah hubungan internasional yang melibatkan sejumlah negara yang letak geografisnya
berdekatan atau ada dalam kawasan (region) yang sama. Hubungan MULTILATERAL
adalah jenis hubungan internasional yang melibatnyan banyak negara di dalamnya. Contoh
OPEC, PBB, WTO
Aspek accounting
xxviii
b. Tata Aturan atau Grammatical Rules Akuntansi memiliki aturan tersendiri sehingga
orang dapat memahami bahasa komunikasi akuntansi itu. Misalnya, aturan
penempatan akun di sisi debit/kredit, aturan pengakuan, aturan pengukuran, dan
sebagainya.
Akuntansi sebagai Catatan Historis Akuntansi telah dianggap sebagai wahana untuk
memberikan gambaran tentang sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukan dengan
lingkungannya di masa lalu. Transaksi itu kemudian dicatat, dibukukan, dan
dilaporkan melalui laporan keuangan. Data dan laporan historis inilah yang dijadikan
dasar untuk analisis dan dapat dijadikan alat prediksi keuangan untuk memahami
kemungkinan-kemungkinan yang akan timbuk di masa yang akan datang.
Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi Saat ini Akuntansi dianggap dapat memberikan
gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini. Jadi, laporan akuntansi dianggap
sebagai gambaran situasi ekonomi perusahaan pada saat sekarang. Pada saat ini sedang
dirancang system akuntansi yang menggunakan harga saat ini atau current value.
Sistem akuntansi ini mengacu pada International Financial report Standards (IFRS).
Akuntansi sebagai Sistem informasi Akuntansi merupakan teknik yang
menggambarkan proses dari hubungan antar sumber data dan para penerima informasi
melalui komunikasi. Akuntansi memiliki siklus yang disebut accounting cycle yang
memporses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kena dengan
laporan kuangan, yang dapat digunakan masyarakat untuk proses pengambilan
keputusan.
Akuntansi sebagai Komiditi Komoditi yakni suatu barang yang dijual kepada
konsumen karena daya gunannya. Output kuntansi yang berbentuk informasi adalah
produk dari suatu Pabrik yang dalam konteks ini adalah system akuntansi. Output ini
dibutuhkan oleh masyarakat karena memberikan manfaat yang besar, terutama bagi
para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Akuntansi sebagai Sitem PertanggungjawabanAkutansi juga dapat dijakadikan sebagai
media untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan suatu perusahaan atau lembaga
kepada principal (pemilik).
Ekonomi makro
xxix
faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang, atau peningkatan
pendapatan nasional.
Makro Ekonomi
Mempelajari tentang Ekonomi Makro. Karena fokus studi dari cabang ekonomi ini adalah
perekonomian secara menyeluruh, sehingga dengan mempelajarinya kita jadi bisa
mengetahui aspek-aspek ekonomi yang bersifat makro baik di level negara maupun
masyarakat sekitar kita. Misalnya, kita jadi dapat memahami apa saja elemen yang digunakan
oleh pemerintah untuk menetapkan berbagai kebijakan dalam perekonomian Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi di
dalam pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya.
xxx
REFERENSI
http://eprints.ums.ac.id/35586/6/BAB%20I.pdf
http://repository.ut.ac.id/
https://media.neliti.com/media/publications/67430-ID-none.pdf
https://diklat.lpem.org/ekonomi-sosial-dan-kebijakan-publik/ekonomi-industri-dasar-dan-
lanjutan/
xxxi