You are on page 1of 5

1.

Definisi Katarak

Katarak adalah terjadinya kekeruhan pada lensa .Definisi lensa adalah suatu struktur transparan
(jernih). Kejernihannya dapat terganggu oleh karena proses degenerasi yang menyebabkan kekeruhan
serabut lensa (Khurana AK, 2010).. Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan
tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena
dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur
pada retina.

Sumber : https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/2144

2. Etiologi Katarak

Katarak dapat disebabkan oleh bermacam- macam faktor seperti kelainan bawaan sejak lahir,
penyakit, trauma, efek samping obat, dan radiasi sinar matahari. Tetapi, umumnya penyebab terbesar
adalah proses ketuaan/ faktor usia. Berdasarkan faktor resiko penyebabnya. Katarak dapat di golongkan
ke dalam beberapa tipe, yaitu sebagai berikut:

a. Katarak kongenital

Adalah katarak yang ditemukan pada anak - anak. Biasanya dalah katarak yang di temukan pada bayi
ketika waktu lahir yang disebabkan oleh virus rubella pada ibu yang hamil muda.

b. Katarak komplikata

Adalah katarak yang disebabkan oleh beberapa jenis infeksi dan penyakit tertentu seperti diabetes
mellitus, hipertensi, glaucoma, lepasnya retina atau ablasi retina dan penyakit umum tertentu lainnya.

c. Katarak trauma

Adalah katarak yang diakibatkan oleh cedera mata seperti: pukulan keras, luka tembus, luka
menyayat, panas tinggi atau bahan kimia dapat mengakibatkan kerusakan pada lensa. Katarak trauma
dapat terjadi pada semua usia.

d. Katarak senilis

Adalah katarak yang disebabkan oleh proses ketuaan/ faktor usia sehingga lensa mata menjadi keras
dan keruh. Katarak seilis merupakan tipe katarak yang paling banyak ditemukan. Biasanya ditemukan
pada golongan usia diatas 40 tahun ketas.

Terdapat dua bentuk katarak senilis yaitu:

1. Tipe kortikal: proses kekaburan mulai pada bagian superficial dari konteks lensa mata.

2. Tipe nuclear: proses kekaburan mulai pada bagian nucleus (inti) lensa mata.
Terjadiya katarak senilis berlangsung dalam 4 stadium yaitu:

1. Stadium insipien

Stadium ini adalah awal proses degenerasi lensa. Kekeruhan lensa terbentuk bercak bercak.
Kekeruhan yang tidak teratur. Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda
dengan satu matanya. Pada stadium ini proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa
sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal. Iris dalam posisi biasa disertai
dengan kekeruhan ringan pada lensa. Tajam penglihatan belum terganggu.

2. Stadium imatur

Pada stadium ini, lensa yang degenerative mulai menyerap cairan ke dalam lensa sehingga lensa
menjadi cembung. Pada stadium ini terjadi pembengkakan yang disebut katarak imatur. Pada stadium
ini dapat dapat terjadi miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung, sehingga pasien tidak menyatakan
tidak perlu kacamata sewaktu membaca dekat. Akibat lensa mata yang bengkak, iris terdorong kedepan
bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. Pada stadium ini dapat terjadi
glaucoma sekunder. Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shadow test akan terliha bayangan iris
pada lensa. Uji bayangan iris positif.

3. Stadium matur

Merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini terjadi kekeruhan seluruh lensa.
Tekanan cairan didalam lensa sudah dalam keadaan seimbang. Dengan cairan dalam mata sehingga
ukuran ukuran lensa akan menjadi normal kembali. Pada pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal,
bilik mata depan normal, sudut bilik mata depan terbuka normal, dan uji bayangan iris negative. Tajam
penglihatan menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif. Stadium ini tepat untuk melakukan
operasi Karena kekaburan lensa sudah lebih padat dan lebih mudah dipisahkan dari kapsulnya.

4. Stadium hipermatur

Pada stadium ini terjadi proses degenerasi lanjut dari korteks lensa dapat mencair sehingga nucleus
lensa tenggelam didalam korteks lensa (katarak morgagni). Pada stadium ini juga terjadi degenerasi
kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks lensa yang cair keluar adan masuk kedalam bilik
mata depan. Lensa terlihat lebih kecil daripada normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan
bilik mata terbuka. Pada uji bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga
stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif. Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan
timbul reaksi pada jaringan uvea berupa uveitis. Bahan lensa juga dapat menutup jalan keluar cairan
bilik mata sehingga timbul glaucoma fakolitik.(Ilyas,2014).

Sumber : http://sciencemakarioz.org/jurnal/index.php/SIMANTEK/article/download/208/203
3. Tanda dan Gejala Katarak

Berikut ini adalah Tanda dan Gejala Katarak, Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata
namun tidak dapat menyebar dari satu mata ke mata yang lain. Beberapa tanda dan gejala katarak
adalah:

a. Pandangan kabur seperti berkabut


b. Warna di sekitar terlihat memudar
c. Rasa silau saat Anda melihat lampu mobil, matahari atau lampu. Anda juga dapat meliha
d. lingkaran di sekeliling cahaya
e. Pandangan ganda
f. Penurunan penglihatan di malam hari

Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=10387

4. Cara Penegahan Katarak


a. Penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian katarak memiliki hubungan yang bermakna
dengan kejadian katarak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tana (2006) yang
mengungkapkan untuk mecegah terjadinya katarak pada pekerja dapat dilakukan dengan
pencegahan secara umum dengan mengurangi pajanan terhadap faktor risiko katarak seperti
sinar matahari langsung, tidak merokok dan menghindari paparan asap serta memperhatikan
upaya pencegahan khusus yaitu dengan memberikan pelindungan mata dan wajah
b. Selain penggunaan proteksi, nutrisi juga mempengaruhi untuk mencegah katarak. Berikut
adalah nutrisi dalam makanan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah katarak.
akanan yang Membantu Mencegah Katarak:

1. Asam lemak omega-3 dapat melawan peradangan dan melindungi mata Anda dari
perkembangan katarak. Ini dapat ditemukan pada ikan seperti sarden dan salmon
2. Wortel dan buah-buahan. Wortel dan buah-buahan serta sayuran berwarna oranye lainnya
mengandung beta-karoten yang membantu retina dan bagian mata lainnya berfungsi
dengan baik
3. Sayuran hijau. Sayuran hijau seperti kangkung, lobak, bayam kaya akan karotenoid lutein.
Sementara itu, paprika merah juga memberi mata vitamin C yang dibutuhkannya yang
mengurangi risiko kondisi katarak.
4. Jus gandum. Jus gandum dapat membantu menghilangkan kabut dari mata dan
meningkatkan penglihatan.

Sumber : https://ojs.unud.ac.id/index.php/ach/article/download/52537/30999
5. Patofisiologi Katarak

Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti
kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen
anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya
adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nucleus mengalami perubahan warna
menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitasterdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior
nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna,
nampakseperti kristal salju pada jendela.

Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada
serabut halus multipel (zunula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa,
misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalamui distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa
dapat menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya
cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks
air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisisinar.
Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi.
Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang
menderita katarak.

6. Pemeriksaan Diagnostik

Selain uji mata yang biasanya dilakukan menggunakan kartu snellen, keratometri, pemeriksaan
lampu slit dan oftalmoskopi, maka Ascan ultrasound (echography) dan hitung sel endotel sangat
berguna sebagai alat diagnostik, khususnya bila dipertimbangkan akan dilakukan pembedahan. Dengan
hitung sel endotel 2000 sel/mm3, pasien ini merupakan kandidat yang baik untuk dilakukan
fakoemulsifikasi dan implantasi IOL (Smeltzer, 2001)

Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=10387
Pathway

You might also like