Contract law deals with promises wich create legal rights.

In most legal systems, a contract is

formed when one praty makes an offer that is accepted by the other party. Some legal
systems require more, for example that th parties give each other, or promise to give each
other, something of value. In common law systems, this promise is known as consideration.
In those systems, a one-sided promise to do something does not lead to the formation of an
enforceable contract. As it lacks consideration.

When the contract is negotiated, the offer and acceptance must match each other in order for
the contract to be binding. This means that one party must accept exactly what the other
pasrty has offered. If the offer and acceptance do not match each other, then the law says that
the second party has made a counter-offer (that is, a new offer to the first party wich then
may be accepted or rejected).

For the to be a valid contract, the parties must agree on the essential terms. These include the
price and the subject matter of te contract.

Contract may be made in writing or by spoken words. If the parties make a contract by
spoken words, it is called an oral contract. In some jurisdiction, certain special types of
contracts must be in writing or they are not valid.

Contracts give both parties rights and obligations. Right are something positive wich a party
wants to get from a contract. Obligations are something wich a party has to do or give up to
get those rights.

When a party does not do what it is required to do under a contract, that party is said to have
breached the contract. The other party may file a lawsuit against the breaching party for
breach of contract. The non-breaching party (sometimes called the injured pasrty) may try to
get a court to award damages for the breach. Damages refers to money wich the court orders
the breaching pasrty to pay to the non-breaching pasty in compensatuon. Other remedies
include spesific performance, where a court orders the breaching party to perform the
contract.

A party may want to transfer its rights under a contract to the another party. This is called an
assignment. when a party assigns its rights under the contract to another party, the assigning
is called the assignor and the party who ets the rights is called the assignee.

Hukum kontrak berurusan dengan janji-janji yang menciptakan hak hukum. Dalam
kebanyakan sistem hukum, kontrak terbentuk ketika satu pihak membuat penawaran yang
diterima oleh pihak lain. Beberapa sistem hukum membutuhkan lebih banyak, misalnya
bahwa pihak-pihak tersebut saling memberi, atau berjanji untuk saling memberi, sesuatu yang
berharga. Dalam sistem common law, janji ini dikenal sebagai pertimbangan. Dalam sistem
tersebut, janji sepihak untuk melakukan sesuatu tidak mengarah pada pembentukan kontrak
yang dapat diberlakukan. Karena kurang pertimbangan.
Ketika kontrak dinegosiasikan, penawaran dan penerimaan harus cocok satu sama lain agar
kontrak menjadi mengikat. Artinya, satu pihak harus menerima dengan tepat apa yang
ditawarkan pihak lainnya. Jika penawaran dan penerimaan tidak cocok satu sama lain, maka
undang-undang mengatakan bahwa pihak kedua telah membuat penawaran balik (yaitu,
penawaran baru kepada pihak pertama yang kemudian dapat diterima atau ditolak).

Agar kontrak menjadi valid, para pihak harus menyetujui persyaratan penting. Ini termasuk
harga dan pokok bahasan kontrak.

Kontrak dapat dibuat secara tertulis atau dengan kata-kata yang diucapkan. Jika para pihak
membuat kontrak dengan kata-kata yang diucapkan, itu disebut kontrak lisan. Di beberapa
yurisdiksi, jenis kontrak khusus tertentu harus dibuat secara tertulis atau tidak valid.

Kontrak memberikan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. hak adalah sesuatu yang
positif yang diinginkan oleh suatu pihak dari kontrak. Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan atau dilepaskan oleh suatu pihak untuk mendapatkan hak-hak tersebut.

Jika salah satu pihak tidak melakukan apa yang diwajibkan berdasarkan kontrak, pihak
tersebut dikatakan telah melanggar kontrak. Pihak lainnya dapat mengajukan tuntutan hukum
terhadap pihak yang melanggar kontrak. Pihak yang tidak melanggar (kadang-kadang disebut
cedera pasrty) dapat mencoba meminta pengadilan untuk memberikan ganti rugi atas
pelanggaran tersebut. Kerusakan mengacu pada uang yang pengadilan memerintahkan
pelanggaran untuk membayar ke kue yang tidak melanggar sebagai kompensasi. Upaya
hukum lainnya termasuk kinerja spesifik, di mana pengadilan memerintahkan pihak yang
melanggar untuk melaksanakan kontrak.

Salah satu pihak mungkin ingin mengalihkan haknya berdasarkan kontrak kepada pihak lain.
Ini disebut tugas. ketika salah satu pihak menyerahkan haknya berdasarkan kontrak kepada
pihak lain, pengalihan tersebut disebut pemberi hak dan pihak yang memperoleh hak tersebut
disebut penerima hak.