You are on page 1of 4

Onikomikosis / tinea unguium (Penyakit infeksi kuku)

Onikomikosis adalah infeksi jamur Dermatophyta, ragi, atau non dermatofita yang menyerang daerah
kuku jari kaki atau kuku jari tangan. Suatu jamur kuku yang menyebabkan kuku menebal, rapuh, mudah
pecah, atau kasar. Biasanya, masalah yang disebabkan oleh kondisi ini bersifat kosmetik.

Awalnya akan tampak bintik putih atau kuning pada ujung kuku. Lama kelamaan, kuku akan berubah
warna, menebal, dan ujungnya menjadi rapuh. Bahkan dapat menyebabkan bkuku lepas dengan
sendirinya.

Infeksi yang juga dikenal dengan tinea unguium ini, dibagi menjadi beberapa subtipe, yakni:

 Subikual lateral distal (jamur yang menginfeksi dasar kuku dan lapaisan bawah lempeng kuku yang
disebabkan oleh Trichophyton rubrum).
 Onikomikosis superfisial putih (jamur yang menginfeksi lapisan lepeng kuku sehingga membuat kuku
berwarna putih buram yang disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes).
 Onikomikosis subungual proksimal (jamur yang menginfeksi lipatan kuku, bagian proksimal kuku
hingga menembus lempeng kuku yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum)
 Onikomikosis kandida (Infeksi jamur Candida paronychia yang menyerang kuku)
 Onikomikosis distropik total (Infeksi jamur yang menyerang seluruh lapisan kuku)

PENYEBAB

Jamur kuku sering menyerang kuku kaki daripada jari tangan. Hal ini dikarenakan jari kaki sering dalam
kondisi tertutup, seperti saat memakai kaos kaki atau sepatu. Jamur kuku juga lebih berisiko bagi orang
yang memiliki masalah dengan aliran darah di kaki

JAMUR PENYEBAB

Terdapat beberapa spesies jamur dermatofita penyebab tinea unguium. Namun, spesies yang paling
sering menyebabkan kondisi ini pada manusia, seperti:
 Epidermophyton floccosum

makroskopis : Koloni seperti bulu datar dengan lipatan sentral dan warna kuning kehijauan,
Kuning kecoklatan
mikroskopis : Secara mikroskopis, tidak ada mikrokonidia, beberapa dinding tipis dan tebal,
mikrokonidia berbentuk ganda.

 Trichophyton mentagrophytes

Makroskopis : koloni T. mentagrophytes berwarna putih hingga krem dengan permukaan seperti

tumpukan kapas pada PDA, tidak muncul pigmen


Mikroskopis : mikrokonidia yang bergerombol, bentuk cerutu yang jarang terkadang hifa spiral.
 Trichophyton rubrum

makroskopis : Koloni tipikal T. rubrum putih bertumpuk ditengah dan berwarna merah marun
pada tepinya.
mikroskopis : beberapa mikrokonidia berbentuk air mata, sedikit yang berbentuk pensil.
PATOFISIOLOGI

Patofisiologi tinea unguium melibatkan infeksi dermatofita pada kuku. Organisme penyebab tinea
unguium dapat ditemukan pada karpet hotel, pemandian umum, dan benda-benda yang sering
digunakan bersama. Transmisi dermatofita antrofilik terjadi dari satu individu ke individu lain, baik
melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penularan sering terjadi di antara anggota keluarga.
Beberapa bentuk spora di alam bebas dapat bertahan hidup dan memiliki kemampuan menginfeksi
hingga 5 tahun.

Pada kebanyakan kasus, tinea unguium didahului oleh tinea pedis yang asimptomatik dengan
karakteristik hiperkeratosis. Seiring dengan berjalannya waktu, lingkungan yang lembab dan adanya lesi
mikro atau tekanan pada kuku, dapat merobek lapisan subungual sehingga terjadi penetrasi dermatofita
ke dasar kuku.

Adanya infiltrasi dermatofita pada dasar kuku menyebabkan infeksi akut yang memicu respon inflamasi
derajat rendah. Jika tidak diobati, infeksi akan berkembang ke fase kronik yang menyebabkan distrofi
total pada kuku. Secara histologi akan didapatkan gambaran spongiosis, akantosis, papillomatosis,
edema, dan hiperkeratosis pada kuku.

Faktor risiko

Faktor risiko terjadinya tinea unguium adalah usia yang lebih tua, jenis kelamin laki-laki, kondisi penyakit
vaskular perifer, trauma, hiperhidrosis dan keadaan imunosupresi seperti HIV, diabetes mellitus,
penggunaan obat-obatan yang menyebabkan imunosupresi, dan kondisi atopi. Faktor risiko sekunder
antara lain pemakaian alas kaki tertutup, oklusif, atau yang terlalu ketat, serta penggunaan benda-benda
yang dipakai bersama.

GEJALA KLINIS

Perubahan ketebalan pada kuku jari kaki mungkin hanya merupakan salah satu gejala infeksi jamur.
Gejala lain yang dapat ditimbulkn oleh infeksi jamur kuku meliputi:

 kuku kaki yang berubah warna menjadi kuning, coklat, atau hijau
 bau busuk yang berasal dari kuku
 kuku kaki yang bisa diangkat dari dasar kuku
 kuku kaki yang terbelah atau hancur
 kuku kaki yang terlihat bersisik atau berkapur
 kuku kaki dengan kotoran lain di bawahnya
 rasa ketidaknyamanan pada tahap awal infeksi. Saat gejala terbentuk, kuku jari kaki mungkin
menjadi sakit.

DIAGNOSIS

Diagnosis tinea unguium dapat ditegakkan secara. Pemeriksaan penunjang untuk tinea unguium di
antaranya melalui pemeriksaan mikroskopis dengan kalium hidroksida (KOH) dan kultur.
Anamnesis

Infeksi jamur pada kuku kaki biasanya asimptomatik, tetapi pasien bias menyadari adanya perubahan
warna kuku dan gatal akibat tinea pedis yang mendahului tinea unguium. Pada anamnesis, bisa digali
durasi, progresi penyakit, dan riwayat terkait.penunjang seperti pemeriksaan mikroskopik langsung
dengan kalium hidroksida (KOH), kultur, dan pemeriksaan lampu Wood dapat mendukung diagnosis.

Pencegahan

Untuk mencegah kuku jari kaki tebal atau kambuhnya jamur kuku jari kaki dengan beberapa cara:

 Jaga kebersihan kaki dengan mencuci dengan sabun dan air secara teratur. Keringkan dengan
handuk sesudahnya.
 Jaga agar kaki tetap kering.
 Ganti kaus kaki beberapa kali sehari, kenakan kaus kaki katun yang menghilangkan kelembapan
dari kaki Anda/
 Gunakan sepatu yang tidak menyempitkan kaki.
 Kenakan sandal jepit atau sepatu shower lainnya saat Anda berada di ruang ganti atau di kolam
renang.
 Rawat kaki Anda dengan benar. Kuku kaki Anda tidak boleh tumbuh melebihi ujung jari kaki
Anda.
 Pastikan untuk menggunakan alat yang didesinfeksi saat memotong kuku Anda.
 Gunakan sepatu baru jika Anda baru saja sembuh dari infeksi jamur kuku.

Pengobatan

Jenis dan lamanya pengobatan jamur kuku dapat berbeda-beda, tergantung seberapa parah infeksi
jamur kuku dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Untuk mengobati jamur kuku, dokter
dapat meresepkan obat antijamur dalam bentuk:

 Obat pelapis kuku


 Obat krim kuku
 Obat oral anti jamur

You might also like