You are on page 1of 26

Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

PRM – 04

LAS DAN KERJA BANGKU

LAS LISTRIK

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengetahi dan memahami teknik penyambungan logam dengan las busur


listrik.

2. Mengetahui dan memahami cara mengoprasikan peralatan busur listrik


dengan baik.

3. Mengetahui dan mampu mengatasi kesalahan – kesalahan yang mungkin


terjadi pada las busur listrik.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat – alat :

1. Pesawat las AC/DC

2. Kabel las

3. Klem massa

4. Penjepit elektroda

5. Elektroda berlapis fluks

6. Pelindung mata

7. Palu las

8. Sikat baja

9. Tang

Bahan :

1. Benda kerja berupa dua buah plat besi

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 49


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

III. TEORI DASAR

Pengelasan merupakan suatu proses penyambungan dua buah logam


atau menjadi satu akibat energi panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan,
sehingga terjadi ikatan struktur mikro baru antara logam tersebut.

Las busur listrik adalah suatu proses penyambungan dua buah logam dengan
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 50


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Jenis penyambungan pada las listrik merupakan jenis sambungan tetap. Pada
pengelasan ini, sambungan logam terjadi panas yang ditimbulkan oleh busur
listrik pada celah antara permukaan logam dan ujung elektroda.

Peralatan yang digunakan antara lain :

1. Pesawat las

Pesawat las yang digunakan bermacam – macam sesuai dengan


arus yang digunakan, yaitu :

a. Pesawat las AC

b. Pesawat las DC

c. Pesawat las AC/DC

2. Kabel las

Kabel las biasaynya dibuat dari tembaga yang dipilih dan


dibungkus dengan karet isolasi. Kabel las ada tiga macam, yaitu :

a. Kabel elektroda

b. Kabel massa

c. Kabel tenaga

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 51


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

3. Pemegang elektroda

Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang


dibungkus oleh bahan isolator.

4. Palu dan Sikat kawat

Digunakan untuk membersihkan dan mengeluarkan keras las pada


jalur sambungan las.

5. Klem massa

Alat yang menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Biasanya


terbuat dari bahan penghantar listrik yang baik seperti tembaga.

6. Tang

Digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang


masih panas.

7. Pelindung mata

Untuk melindungi mata dari percikan busur nyala api listrik dan
cahaya yang menyilaukan.

8. Elektroda

Elektroda merupakan logam pengisi yang dipanaskan sampai


mencair dan diendapkan pada sambungan las. Ada dua macam elektroda,
yaitu :

a. Elektroda polos

b. Elektroda berbalur fluks

Elektroda berbalut terdiri dari dua macam, yaitu :

- Elektroda berbalut tipis


- Elektroda berbalut tebal

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 52


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Polaritas

1. Polaritas lurus

Gambar Polaritas Lurus

Polaritas lurus terjadi apabila kutub negatif (-) dihubungkan pada


elektroda dan kutub positif (+) pada benda kerja. Yang mengakibatkan
penetrasi pada benda kerja menjadi dalam.
2. Polaritas Terbalik

Gambar Polaritas Terbalik


Polaritas terbalik merupakan kebalikan dari polaritas lurus, dimana
kutub positif (+) pada elektroda sedangkan kutub negatif (-) pada benda
kerja. Elektroda lebih panas dari benda kerja yang menyebabkan
elektroda meleleh terlebih dahulu daripada benda kerja.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 53


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke
media lain. Elektroda terdiri dari kawat inti dan fluks. Pada las busur listrik,
kawat inti harus sama dengan jenis material yang akan dilas.
Fluks
Fluks adalah bahan kimia yang dapat berbentuk serbuk, gas, pasta, atau
padatan.
yang didapatkan dalam proses pengelasan, fungsinya antara lain:
1. Mencegah terjadinya oksidasi
2. Menstabilkan busur listrik
3. Memperkuat logam lasan.

Gerakan elektroda
Gerakan ini diperlukan untuk mengatur jalur las yang di kehendaki
sewaktu melakukan proses pengelasa. Macam-macam gerakan elektroda antara
lain:
1. Gerakan zig-zag
2. Gerakan trapesium
3. Gerakan melingkar
4. Gerakan segitiga

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 54


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Kodefikasi Elektroda

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 55


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Kampuh

Dalam pengelasan perlu adanya kampuh / alur yang sesuai dengan


pengerjaan yang diinginkan. Hal ini agar permukaan yang akan dilas dapat
mencair bersama elektroda sehingga semua permukaan yang dilas dapat
menyatu. Jadi fungsi kampuh adalah untuk memperdalam penetrasi sehingga
sambungan las menjadi lebih baik.
Macam – macam Posisi Las :

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 56


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Gambar Macam – Macam Posisi Dalam Pengelasan

Posisi pengelasan untuk sambungan alur (groove) :

 1 G (posisi pengelasan datar)


 2 G (posisi pengelasan horizontal)
 3 G (posisi pengelasan vertikal)
 4 G (posisi pengelasa diatas kepala atau overhead)

Posisi pengelasan untuk sambungan fillet :

 1 F (posisi pengelasan datar)


 2 F (posisi pengelasan horizontal)
 3 F (posisi pengelasan vertikal)
 4 F (posisi pengelasan diatas kepala atau overhead)

Posisi pengelasan pada pipa :

 1 G (posisi pengelasan datar pipanya dapat diputar)


 2 G (posisi pengelasan horizontal pipanya dapat diputar)
 5 G (posisi pengelasan vertical namun pipa tidak dapat diputar, sehingga
operator yang harus berputar)
 6 G (posisi pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak
dapat diputar)

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 57


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Simbol – Simbol dalam pengelasan

Gambar Tanda – Tanda Dasar

Gambar Tanda – Tanda Pelengkap

Tanda gambar las biasanya terdiri dari dua yaitu tanda gambar dasar
dan tanda gambar pelengap yang keduanya diletakan pada garis tanda.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 58


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Berdasarkan tanda gambar dasar, pengelasan dibagi dalam las alur, las sudut,
las busur listrik dan las resistansi. Tanda gambar pelengkap digunakan untuk
menjelaskan penampakan, penyelesaian permukaan dan lain sebagainya dari
permukaan las secara tertulis pada garis tanda.

Fenomena – Fenoma Dalam Pengelasan


1. HAZ ( Heat Affected Zone )

Gambar HAZ ( Heat Affected Zone )

Selama pemotongan logam atau pengelasan logam, logam


menyerap panas yang dihasilkan. Panas ini merambat dari ujung sisi
melalui body logam, karena logam adalah konduktor panas yang baik.
Sebuah zona terbentuk antara logam yang meleleh (baca: logam lasan) dan
logam dasar yang tidak terpengaruh, yang disebut zona pengaruh panas
(HAZ). Di zona ini, logam tidak meleleh tetapi panas telah menyebabkan
perubahan struktur mikro logam. Perubahan struktur ini dapat mengurangi
kekuatan logam.
HAZ dapat diidentifikasi oleh serangkaian pita berwarna cerah
antara permukaan pemotongan/ pengelasan dan logam dasar yang tidak
terpengaruh.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 59


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Dampak Haz :
 Merusak sifat asli benda kerja
 Transformasi struktur mikro

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 60


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

LAS
ASETILEN

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengenal dan memahami teknik pengelasan dengan menggunakan

las busur gas asetilen.

2. Mengetahui dan mampu mengatasi kesalahan-kesalahan yang


mungkin terjadi selama proses pengelasan.
II. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat :

1. Tabung gas asetilen

2. Tabung gas oksigen

3. Regulator

4. Blender atau pencampur

5. Kacamata pelindung

6. Selang saluran gas

7. Elektroda las

Benda kerja :
 Plat logas tipis (dua buah)

III. TEORI DASAR

Pengelasan dengan las asetilen adalah proses pengelasan secara


manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan disambungkan
sampai mencair oleh nyala gas asetilen melalui pembakaran C2H2 dengan
gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 61


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

 Pada generator asetilen


CaC2 + 2H2O → C2H2 +Ca(OH)2 + Energi

Pembakaran sempurna gas asetilen


dan oksigen : 2C2H2 +5O2 → 4CO2 +
2H2O +Energi

 Pada setiap blender atau pencampur

1. Pada selubung inti : 2C2H2 + 2O2 → 4CO2 + 2H2 +Energi


2. Pada selubung luar : 4CO + 2C2 → 4CO2 + Energi

2H2 + O2 → 2H2O +Energi

Peralatan-peralatan yang digunakan :

1. Generator asetilen

Generator asetilen berfungsi sebagai tempat pebuatan gas asetilen


melalui proses reaksi kalsium karbida dengan air.

Macam-macam generator asetilen :

a. Menurut sistem pencampuran kalsium karbida dan air :


 Sistem celup atai lempur dimana karbit dicelupkan atau
dilemparkan kedalam air.
 Sistem tetes dimana air diteteskan kedalam karbit.

b. Menurut besar tekanan

 Generator asetilen tekanan rendah.


 Generator asetilen tekanan sedang.
 Generator asetilen tekanan tinggi.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 62


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

2. Tabung gas
a. Tabung gas oksigen
Berfungsi sebagai tempat menampung gas oksigen
b. Tabung gas asetilen
Berfungsi sebagai tempat menampung gas asetilen
3. Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan isi tabung menjadi
tekanan kerja yang dikehendaki. Pada regulator terdapat dua buah alat
pengukur tekanan atau manomenter.

Macam-macam regulator :

 Regulator satu tingkat


 Regulator dua tingkat
4. Blender atau pencampur
Blender adalah alat yang digunakan untuk mencampur gas asetilen
dan gas asam, serta mengatur keluaran gas campuran tersebut ke
mulut pembakar.
5. Selang gas
Selang gas berfungsi sebagai saluran gas dari tabung atau generator ke
blender.
6. Kacamata pelindung
Berfungsi untuk :
 Melindungi mata terhadap bahaya percikan bunga api.
 Melindungi mata dari cahaya tajam menyilaukan, agar dapat
melihat benda kerja

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 63


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

 Macam – Macam Nyala Api


a. Nyala Api Oksidasi

Gambar Nyala Api Oksidasi

b. Nyala Api Netral

Gambar Nyala Api Netral

c. Nyala Api Karburasi

Gambar Nyala Api Karburasi

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 64


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

KERJA BANGKU

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui dan memahami prinsip kerja proses kerja bangku.
2. Mengetahui dan memahami alat-alat yang digunakan pada proses kerja
bangku dan cara mempergunakannya dengan baik.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Ragum
2. Kikir
3. Gergaji tangan
4. Mistar siku
5. Penggores
6. Penitik
7. Palu
8. Jangka gores

Bahan :
Plat baja

III. TEORI DASAR


Kerja bangku adalah proses pengerjaan diatas meja/bangku kerja
dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti palu, kikir, gergaji
tangan, penggores, penitik dan lain-lain.
Proses ini biasanya pada tahap persiapan benda kerja yang akan
mengalami proses pemesinan maupun proses akhir.
Keuntungan proses kerja bangku

1. Dapat mengerjakan bentuk-bentuk yang tidak efisien dan ekonomis


apabila dikerjakan dengan menggunakan mesin.
2. Tidak perlu tempat yang luas.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 65


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Kerugian proses kerja bangku

1. Ketelitian dan kecermatan ukuran benda kerja sering tidak tepat.

2. Tidak dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar untuk waktu


yang singkat.

3. Memperlukan tenaga yang relatif besar.

Faktor-faktor yang menunjang proses kerja bangku

1. Operator

 Kondisi fisik operator harus dalam keadaan baik karena dalam


kerja bangku memerlukan tenaga yang besar.
 Keahlian dalam mengggunakan alat sangat berpengaruh pada
pengerjaan beda kerja.
 Kemampuan operator dalam membaca yang akan dipergunakan
sebagai petunjuk dalam pengerjaan benda kerja.
2. Peralatan

Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan yang baik seperti


ketajaman (terutama pada kikir, gergaji, dan penggores) serta
keakuratan mistar siku.
3. Lingkungan

Lingkungan kerja berpengaruh pada kenyamanan operator dalam


melakukan pengerjaan. Bila lingkungan nyaman, sehat, aman dan
bersih maka operator dapat bekerja dengan baik.
4. Benda kerja

Benda kerja tidak berkarat dan tidak tipis agar sewaktu dalam
pengerjaan tidak mudah patah.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 66


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

Peralatan yang digunakan pada proses kerja bangku

1. Ragum

Digunakan untuk menjepit benda kerja pada pengerjaan.

2. Kikir

Digunakan untuk meratakan permukaan, memperluas cekungan,


memperbesar lubang dan sebagainya.
3. Gergaji tangan

Digunakan untuk memotong benda kerja dan mengurangi ketebalan


benda kerja.

4. Mistar siku

Digunakan untuk mengukur atau mengambil ukuran dan menguji


ketegaklurusan pada benda kerja yang akan digunakan.
5. Penggores

Digunakan untuk menarik garis gambar atau memberikan tanda pada


permukaan benda kerja yang akan mengalami proses selanjutnya.
6. Penitik

Digunakan untuk memberi tanda pada benda kerja yang akan


mengalami proses pengerjaan.
7. Palu

Digunakan untuk memberi bentuk pada benda kerja dengan atau tanpa
alas bantu.

8. Jangka gores

Digunakan untuk membuat garis lengkung pada permukaan logam

9. Tap

Digunakan untuk membuat ulir dalam, pada benda kerja secara manual.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 67


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

10. Snei

Digunakan untuk membuat ulir luar pada benda kerja secara manual.

Posisi pengikiran

Gambar Posisi Pengikiran

1. Posisi kaki

Posisi berada disebelah kiri ragum dengan kaki tepat pada


tempatnya. Kedua lutut dibentangkan dan jarak antara kedua kaki
disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki
kira-kira 30º untuk kaki kiri dan 75º untuk kaki kanan.

2. Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya


dicondongkan kedepan selama gerakan pemotongan berlangsung.
Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri
dibengkokkan. Pandangan mata selalu tertuju pada benda kerja
3. Memegang kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir. Ujung tangan ditekan


dengan telapak tangan bagian tengah. Tempatkan telapak tangan dan
ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari-jari lainnya terletak di luar

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 68


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

ujung kikir, tetapi tidak memegang ujung kikir. Jika berkerja dengan
menggunakan kikir kecil, maka gagang kikir harus dipegang dengan
genggaman yang ringan dan tekanan yang cukup dilakukan oleh jari-
jari dan ibu jari saja.
4. Tekanan pada kikir

Tekanan yang paling besar harus terdapat pada tangan kiri dan
tekanan yang ringan berada pada tangan kanan. Saat kikir berada
ditengah benda kerja yang dikikir, tekanan kedua tangan harus sama
besar. Jika kikir berada pada ujung langkah, tekanan tangan kiri harus
diperingan dan tekanan kanan berada dalam keadaan maksimal. Pada
saat langkah kebelakang tidak ada tekanan sama sekali.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 69


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

IV. DAFTAR PUSTAKA

1. Teknik Bengkel., Politeknik Manufaktur Swiss, ITB, Bandung

2. Schome, DR.Ing., Pengunaan Alat Perkakas Tangan dan Mesin


Sederhana

3. Wiryosumarto, Harsono dan Toshie Okumura. 1991. Teknologi


Pengelasan Logam. Jakarta: PT Pradnya Paramita

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 70


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

FORMAT JURNAL LAS DAN KERJA BANGKU

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

DAFTAR TABEL .......................................................................................

BAB V LAS ...................................................................................................

5.1 Definisi Pengelasan .....................................................................

5.2 Klasifikasi Cara Pengelasan.........................................................

5.3 Posisi Pengelasan .......................................................................

5.4 Kampuh.......................................................................................

5.5 Fluks ...........................................................................................

5.6 Elektroda ....................................................................................

5.7 Las Busur Listrik .........................................................................

5.7.1 Definisi Las Busur Listrik ........................................................

5.7.2 Prinsip Kerja Las Busur Listrik .......................................

5.7.3 Fenomena Yang Terjadi Pada Las Busur Listrik .............

5.7.4 Instalasi Las Listrik ........................................................

5.7.5 Peralatan Las Listrik .......................................................

5.7.6 Keuntungan dan Kerugian Las Listrik ............................

5.8 Las Asetilen..............................................................................

5.8.1 Definisi Las Asetilen .......................................................

5.8.2 Prinsip Kerja Las Asetilen ...............................................

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 71


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

5.8.3 Fenomena-Fenomena Yang Terjadi Pada Las Asetilen ....

5.8.4 Instalasi Las Asetilen .......................................................

5.8.5 Keselamatan Kerja ...........................................................

BAB VI KERJA BANGKU ..........................................................................

6.1 Definisi Kerja Bangku .................................................................

6.2 Keuntungan dan Kerugian Kerja Bangku .....................................

6.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Bangku ......................

6.4 Alat-Alat Yang Digunakan Pada Kerja Bangku ...........................

6.5 Ulir..............................................................................................

6.5.1 Definisi Ulir.......................................................................

6.5.2 Klasifikasi Ulir ..................................................................

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 72


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

TUGAS PENDAHULUAN MODUL PRM-04

1. Sebutkan dan jelaskan tujuan praktikum las listrik dan las asetilen!

2. Sebutkan dan jelaskan tujuan praktikum kerja bangku!

3. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan bagan klasifikasi manufaktur!

4. Apa yang dimaksud dengan pengelasan?

5. Sebutkan, jelaskan dan gambar simbol – simbol dalam pengelasan!

6. Jelaskan dan gambarkan las busur listrik!

7. Sebutkan dan jelaskan peralatan yang digunakan pada praktikum ini!

8. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan macam – macam polaritas!

9. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan gerakan elektroda!

10. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan macam- macam kampuh!

11. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan fenomena – fenomena yang terjadi pada
proses pengelasan

12. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan alat – alat yang digunakan pada modul
las listrik!

13. Jelaskan mekanisme dari proses las asetilen!

14. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan peralatan – peralatan yang digunakan


pada proses pengelasan las asetilen!

15. Apa yang dimaksud dengan proses kerja bangku?

16. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kekurangan proses kerja bangku!

17. Sebutkan dan jelaskan factor – factor yang menunjang proses kerja bangku!

18. Sebutkan, jelaskan dan gambarkan alat – alat yang digunakan pada proses
kerja bangku!

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 73


Panduan Praktikum Karya Proses Manufaktur

19. Jelaskan dan gambarkan posisi dalam pengikiran!

20. Tugas internet! Carilah macam – macam jenis pengelasan didunia industri
beserta gambar! (masing – masing orang berbeda)

NB :
- Tidak dikerjakan 1 soal TP dan TA nol.
- Wajib belajar terlebih dahulu sebelum praktikum.

Laboratorium Teknik Produksi & Laboratorium CNC 74

You might also like