You are on page 1of 9

SKENARIO ROLE PLAY

“ASPEK LEGAL TERHADAP ODHA SERTA PERILAKU


PROFESIONAL TERHADAP ODHA

Pemeran:
1. Ina diperankan oleh Ingka Prastika Niati
2. Ibu Zein diperankan oleh Sri Zein hunggialo
3. Bapak Diperankan oleh Falniyanti Hamzah
4. Bidan Anti diperankan oleh Aprianti Paris
5. Ibu RT diperankan oleh Adelia Irmanti Tuna
6. Ibu Rida diperankan oleh Farida
7. Ibu Nopi diperankan oleh Nopi Fujiastuty R. Daud
8. Ibu Nanda diperankan oleh Ananda Sugiyanto
9. Ibu Ririn diperankan oleh Fitri Patricia Dengo
10. Dila diperankan oleh Nadila Anggraini Hassu
11. Ria diperankan oleh Ria Kamelia Olii

Ina adalah anak dari pasangan Bapak Ilham dan Ibu Zein, ia adalah TKW yang
bekerja di luar negeri. Setelah 12 tahun bekerja, ia pun menelpon ibunya
Ina : (menelpon Ibunya) assalamu’alaikum buuu…
Ibu Zein :halloo…..waa’alaikumsalam…..tumben-tumbenan nelfon ada apa
nak?.....
Ina :aku punya berita baik buu…
Ibu Zein : berita baik apa nak?
Ina :aku besok pulang ke indonesia buu…
Ibu Zein :wahh.. beneraan nakkk…?(sambil senyum bahagia)
Ina :iya buuu
Ibu Zein :kamu nggak bohong sama ibu kannn…?
Ina :ih ibuuu..buat apa sihhh ina bohong buu..
Ibu Zein :alhamdulillah nak kalo kamu pulang.. ibu dan bapak sangat rindu
juga sama kamu.
Ina :iya buu aku juga sangat rindu sama ibu dan bapak
Ibu Zein :kalau begitu ibu akan menyampaikan berita bahagia ini kepada
bapak kamu ya nakk…
Ina :iya buu…

Tidak lama setelah ina selesai menelfon ibupun langsung menghampiri bapak
untuk menyampaikan kabar bahagia tersebut
Ibu Zein : pak.. bapakk! Bangun pak ibu ada berita bahagia buat bapak..
Pak Ilham : iya buu ..kabar bahagia apa…?
Ibu Zein : putri kita ina pak… besok dia pulang dari luar negri.
Pak Ilham : waahhh… bener bukk..?
Ibu Zein :iya pakk…bener.ulang Masa ibu bohong to pakk..
Pak Ilham : alhamdulillah buu.. ina kita pulang.. bapak sangat rindu kepada
putri kita sudah 12 tahun putri kita nggak pulang
Ibu Zein : iya pak ibu juga sangat senang..

Keesokan harinya ina pun sampai di indonesia dan langsung pulang ke rumahnya
untuk bertemu ayah ibu nya.
Ina : Assalamu’alaikum pak, bu… Ina pulang!
Pak Ilham : wa’alaikumsalam nak, alhamdulillah putri bapak pulang.
Bu! Bu! Sini keluar bu. Lihat siapa yang datang (dengan nada
girang)
Ibu Zein : iya pak bentar (berlari keluar)
wah putri ibu akhirnya pulang (sambil memeluk Ina)
ina : iya bu..
Ibu Zein : kenapa sih ndooo… baru pulang sekarang, sudah 12 tahun loh
kamu ga pernah nemuin bapak dan ibu.
Pak Ilham : iya nggak kangen apa sama kita?
Ina : kangenlah pak, bu, tapi harus bagaimana lagi. Ina kan disana
kerja.
Owh iya pak, bu sebenarnya ada hal penting yang harus Ina
sampaikan. Tapi Ina ngomongnya di dalam aja ya.
Pak Ilham : ya udah ayo kita masuk.

Setelah mereka masuk ke rumah, tidak lama kemudian ada seorang warga yang
kebetulan mempunyai urusan dengan Ibu Zein. Namun saat hendak mengetok
pintu ia tidak sengaja mendengar pembicaraan ibu zein dan keluarganya.
Ibu Zein : jadi apa yang mau kamu omongin nak?
Ina : bu, pak. Sebenarnya selain kabar baik, Ina juga bawa kabar
buruk.
Ibu Zein : kabar buruk apa nak? (merasa cemas)
Ina : sebenarnya setelah setahun bekerja sebagai TKW ina mengalami
kecelakaan.
Pak Ilham : yaallah nak.. kenapa baru cerita sekarang?
Ina : maafin ina pak, ina ga mau buat bapak sama ibu khawatir
Ibu Zein : lantas bagaimana kondisi kamu saat itu? Siapa yang nemenin
Kamu disana?
Ina : aku ditemenin ama temen aku bu…. dia juga tkw seperti aku yang
berasal dari indinesia... Kondisi aku saat itu cukup parah karena
aku kehilangan bayak darah, sehingga membutuhkan transfusi
darah. Dan saat itu kebetulan ada orang baik yang mau
mendonorkan darahnya kepadaku kebetulan golongan darah kita
juga sama. Tapi buu,pak. Ternyata orang yang mendonorkan
darahnya kepadaku sudah terinfeksi HIV hanya saja pada saat itu
mungkin belum terdeteksi. Aku juga baru tau akhir-akhir ini bu
saat memeriksakan diri ke dokter bahwa aku terjangkit HIV dan
gejalanya pun sudah timbul. Aku takut bu kalau warga-warga
menjauhiku.
Pak Ilham : kita semnunyikan dulu masalah ini dari orang-orang.
Ina : iya pak..

Setelah menguping pembicaraan keluarga Ibu Zein. Ibu rida pun pergi dan
menghampiri teman-teman gosipnya untuk menyampaikan informasi yang dia
dengar.
Ibu Rida : eh ibu-ibu. Aku punya gosip hangat buat kalian.
Ibu Nanda : wah-wah berita tuh bu.
Ibu nopi : iya nih bikin kepo aja.
Ibu Rida : bu-bu kalian tau ga, anak bu Zein dia kan sudah pulang tuh dari
luar negeri. Terus… sekarang dia terjangkit HIV bu.
Ibu Nanda : anak bu zein yang mana bu?
Ibu Rida : itu loh bu, si Ina yang jadi TKW diluar negeri.
Ibu Nopi : oh si Ina, emang ibu taunya dari mana? Jangan-jangan Cuma
hoax
lagi.
Ibu Rida : ini real loh bu, aku dengar sendiri kok pas mereka ngomong
Ibu Nanda : emang kenapa dia sampe kena HIV?
Ibu nopi : biasalah bu, luar negeri kan pergaulannya bebas. Palingan dia di
sana kerjanya jadi pelacur.
Ibu Rida : bener juga tuh bu, orang anaknya juga kelihatan centil.
Ibu Nanda : ih kalau gitu Dila anak aku ga bakal aku bolehin main sama ina,
nanti kalo dekat-dekat dia virusnya bisa tertular lagi. Ih amit-amit.

Saat mereka asik bergosip, tantenya Ina pun lewat dan mampir ke kerumunan ibu-
ibu gosip tersebut
Ibu Ririn : eh ibu-ibu lagi pada ngomongin apa nih? Kok serius banget?
Ibu Nopi : eh bu, kalo punya keponakan tuh pergaulannya dijaga. Jangan
dibiarin gitu aja. Masa keluar negeri jadi TKW pulang-pulang
bawa HIV.
Ibu Nanda : iya bu, kalo virusnya menular ke kita gimana?
Ibu Ririn : eh ibu kalo punya mulut dijaga ya bu. Jangan asal ngomong.
(dengan nada kesal)

Ibu Ririn pun bergegas pulang menghampiri rumah Ibu Zein.


Ibu Ririn : Ina!.. Ina!.. (dengan inanada keras)
Ina : iya kenapa tan?
Ibu Ririn : kamu tuh kenapa sih selalu aja buat malu keluarga ini. Udah tau
kena HIV masih aja ngotot pulang.
Ina : maafin aku tan (sambil menangis)
Ibu ririn : awas ya kamu keluar-keluar rumah. Nanti orang lain bisa tertular
penyakit kamu lagi.
Ina : iya tan(sambil menangis)

Keesokan hari nya, Dila datang ke rumah ini dan mengajak ina untuk jalan-jalan
keluar rumah
Dila : hay ina..
Ina : hay dila
Dila : kamu apa kabar ?
Ina : cukup baik (sambil tersenyum)
Dila : syukurlah. Kita keluar yukk..
Ina : ke mana ..?
Dila : ya jalan-jalan..
Ina : emm tapi..
Dila : udah ikut aja (sambil menarik tangan ina)

Diperjalanan meraka berpapasan dengan salah satu teman tkw ina dan merapun
berkenalan
Ina : eh ria sini kenalin ini sahabat kecil aku dila. Dila ini kenalin Ria
teman TKW aku.
Dila : hay aku dila sahabt nya ina..
Ria : iya. Kenalin aku ria teman TKW ina di luar negri
Dila : ikut jalan-jalan bareng kita yuk..
Ria : hayukkk…

Saat mereka bertiga berjalan ibu Nanda datang dan memarahi dila karna bergaul
dengan ina
Ibu Nanda : dila…kamu ini yaa udah dibilangin jangan bergaul sama
perempuan nggak baik. Masih aja ngeyel, nanti kalau kamu kena
AIDS buru tau rasa
Ria : eh ibu kalo ngomong jangan sembarangan yaa.. ina tuh
perempuan
baik-baik.
Ibu rida : kalo perempuan baik-baik nggak mungkin kena HIV

Kemudian ibu RT datang menghampiri merek karena melihat perdebatan yang


terjadi antar warganya
Ibu RT : eh eh ada apa ini kenapa ribut-ribut. Malu atuh buu di liatin warga
lain
Ibu nopi : ini nih bu RT udah tau terjangkit HIV masih aja nekat keluar
rumah. HIV kan bahaya buu, obatnya saja belum ditemukan, kalau
terjangkit sama kita-kita gimana..?(dengan nada keras)
Ibu RT : udah-udah semuanya pada bubar nanti saya akan cari jalan
keluarnya.
Ria : udah ya ina tenang aja kamu nggak usah khawatir
Ibu RT : iya nak bener itu apa yang di bialng teman kamu. Dan kamu juga
nggak usah dengerin kata-kata mereka.
Ina :iya… terima kasih ya buk.. kalau begitu kami pulang dulu.
Ibu RT : iya nak hati-hati.

Setelah itu ibu RT langsung pergi menjumpai bidan anti dan berdiskusi tentang
masalah tadi yang di alami ina.
Keesokan harinya semua warga di kumpulkan oleh bu RT untuk di berikan
sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS oleh bidan anti
Bidan Anti :asalamu’alaikum wr.wb ibu-ibu..
Para warga : wa’alaikumsalam wr. wb
Bidan Anti : ya baik ibu-ibu sekalian, pada kesempatan ini saya akan
melakukan
sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS. Apa ibu-ibu tau apa itu
HIV/AIDS?
Ibu Rida : iya tau ses, HIV/AIDS itu kan penyakit menular yang timbul
karena sering bergonta-ganti pasangan kan ses? seperti itu tuh Ina
anaknya bu zein.
Bidan Anti : saya jelaskan sedikit ya bu, jadi aids adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus perusak sistem kekebalan tubuh (HIV).
Benar seperti yang ibu Rida katakan tadi bahwa melakukan
hubungan seks dengan orang yang sering gonta-ganti pasangan
memiliki resiko penularan yang tinggi. Akan tetapi penularan
HIV/AIDS bisa juga terjadi melalui, jarum sunting yang digunakan
secara bergantian, melalui transfusi darah dan transfusi organ yang
sudah tercemar HIV, dan bisa ditularkan dari ibu ke anak saat
kehamilan melalui tali plasenta, saat persalinan melalui darah dan
lendir, serta ASI saat menyusui.
Ibu RT : nah ibu-ibu sudah dengar sendiri kan yang disampaikan oleh
Bidan
Anti. Dan saya sebagai RT di desa ini, ingin meluruskan bahwa
apa yang ibu-ibu katakan atau pikirkan tentang Ina itu semuanya
tidak benar. Ina saat ini memang terjangkit HIV/AIDS, tapi itu
dikarenakan dia tidak sengaja menerima transfusi darah dari orang
yang sudah terjangkit HIV saat ia mengalami kecelakaan di luar
negeri.
Bidan Anti : tambahan dari saya ya bu. Jadi berhubungan sosial dengan
penderita HIV/AIDS seperti bersalaman, menggunakan toilet yang
sama, atau menggunakan sprei yang sama dengan penderita HIV
tidak akan menularkan HIV, semua itu hanya mitos ya ibu-ibu.
Ingat bahwa penularan HIV hanya dapat terjadi melalui cairan
tubuh, seperti darah, sperma, cairan pervaginam, ataupun jarum
suntik seperti yang sudah saya katakan tadi.
Dan satu hal lagi ibu-ibu, bahwa penderita HIV ini juga
mempunyai hak asasi manusia seperti yang terkandung dalam pasal
28H ayat (1) UUD 1945 dan pasal 9 UU No. 39 tahun 1999 tentang
hak asasi manusia dalam rangka menjamin hak keamanan,
kenyamanan, kesehatan, dan hak hidup pasangannya. Jadi kita
tidak boleh melakukan deskriminasi terhadap ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS). Karena mereka juga membutuhkan dukungan
kita sebagai masyarakat, teruma keluarga. Paham ibu-ibu?
Para Warga : Iya paham Ses…
Ibu RT : untuk ibu-ibu yang kemarin sudah salah sangka sama ina silahkan
minta maaf.
Ibu Rida, Ibu Nopi, Ibu Nanda, dan Ibu Ririn : Ina maafin kami ya atas perlakuan
kami kemarin, kami mengaku salah.
Ina : iya ibu-ibu. Sudah saya maafkan
Ibu RT : nah begini kan bagus, akur. Ini baru namanya warga saya
Para Warga : (bertepuk tangan)
Bidan Anti : baik Ibu-ibu sekalian, karena tugas saya sudah selesai. Saya pamit
undur diri yah. Terima kasih atas perhatiannya, dan semoga ilmu
ini dapat bermanfaat untuk para warga sekalian.
Wassalamualaikum wr. wb.
Para Warga : wa’alaikumsalam wr. wb.

You might also like