You are on page 1of 9

STRATEGI FILANTROPI ISLAM

BERBASIS MEDIA DIGITAL


p-ISSN: 2301-4261
e-ISSN: 2621-6418 Nadya Kharima1, Fauziah Muslimah2, Aninda Dwi Anjani3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
EMPATI: JURNAL ILMU
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Email: [1] nadya.kharima@gmail.com [2] fauziah.muslimah@uinjkt.ac.id
[3] anindaanjani21@gmail.com
VOL. 10 NO. 1 Juni 2021
DOI: 10.15408/empati.v10i1.20574
Halaman: 45 - 53 Abstract. The phenomenon of digital media utilisation is currently in turmoil, in addition to the
increasing need due to the coronavirus outbreak (COVID-19) which forces us to always be
connected. The use of digital media is a form of adaptation in terms of communication during a
pandemic. One of the Islamic philanthropies that uses digital media is the Wisata Panti
This is an open access article under (Orphanage Tourism) Community. Founded in 2015, this community maximizing the use of
CC-BY-SA license
various media platforms, starting from the website, Instagram, YouTube and Facebook. With the
presence of this orphanage tourism community, it can refer for researchers to see how Islamic
philanthropic strategies based on digital media. This research uses a qualitative approach, with
a descriptive case study strategy. This study aims at understanding comprehensively and deeply
how the digital media-based Islamic philanthropic strategy is carried out by the Wisata Panti
community. This research draws several conclusions including; Firstly, in the digital era, social
media has become a new platform for promotion in the form of community branding. Secondly,
social media can be a new platform for raising funds or online donations that finance social
activities in WP. Thirdly, being active on social media is done with a special strategy of good
content management. Fourthly, the success of community branding on social media has allowed
the WP Community to legally turn into a Foundation. Fifthly, some shortcomings are not so
significant in terms of the number of followers, likes, and comments. However, from the start, it
was not the focus of WP's social media goals, which only wanted to share promotional content for
social activities and fundraising.

Keywords: Strategy, philanthropy; digital media; orphanage tourism.

Abstrak. Fenomena penggunaan media digital saat ini tengah bergejolak. Di samping karena
kebutuhan yang makin tinggi akibat wabah virus corona (COVID-19) yang memaksa kita untuk
selalu terhubung, penggunaan media digital sebagai salah satu bentuk adaptasi dalam hal
komunikasi di masa pandemi. Salah satu filantropi Islam yang menggunakan media digital
adalah Komunitas Wisata Panti (WP). Sebuah komunitas yang berdiri pada tahun 2015 dengan
berbagai platform media yang digunakan, mulai dari website, Instagram, YouTube dan
Facebook. Dengan kehadiran komunitas wisata panti ini dapat membuat referensi bagi peneliti
untuk melihat bagaimana strategi filantropi islam berbasis media digital. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus secara deskriptif. Hal tersebut
dikarenakan penelitian ini memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah
secara komprehensif dan mendalam mengenai bagaimana strategi filantropi Islam berbasis
media digital yang dilakukan komunitas Wisata Panti. Selanjutnya, berdasarkan latar belakang
dan metode tersebut, hasil penelitian ini adalah; pertama, di era digital media sosial menjadi
sebuah wadah baru untuk melakukan promosi berupa community branding. Kedua, media
sosial bisa menjadi wadah baru untuk galang dana atau donasi online yang membiayai kegiatan
sosial di WP. Ketiga, aktif di media sosial tersebut dilakukan dengan strategi khusus
manajemen konten yang baik. Keempat, kesuksesan community branding di media sosial
membuat komunitas WP bisa beralih menjadi Yayasan secara legal. Kelima, ada kekurangan
yang memang dari segi jumlah followers, like, dan komen tidak begitu signifikan
pertambahannya. Berdasarkan hasil wawancara, fokus tujuan media sosial WP adalah untuk
membagikan konten promosi kegiatan sosial dan galang dana.

Kata kunci: Strategi; filantropi; media digital; Wisata Panti.

Open Journal Systems


 Read Online
 PDF Reader
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

PENDAHULUAN itu, dunia filantropi islam harus bisa memanfaatkan


media baru sebagai model pengembangan fund-
Fenomena penggunaan media digital saat ini
raising, serta program untuk aktivitas kemanusiaan.
terus berkembang, di samping karena kebutuhan
Selanjutnya, kehadiran pandemi COVID-19
yang semakin tinggi akibat wabah virus corona
saat ini mengakibatkan banyak sektor mengalami
(COVID-19) yang memaksa kita selalu terhubung
penurunan produktivitasnya, terutama kesehatan
dengan media digital sebagai satu-satunya alat yang
dan ekonomi. Dampak pandemi tersebut di sisi lain
memudahkan manusia berinteraksi dan
membuat berbagai pihak ikut andil dalam aksi
bersosialisasi.
kemanusiaan, terlebih dengan menggunakan media
Selain itu, dunia teknologi dan informasi yang
digital. Hal ini yang akan disorot dalam riset ini
telah berkembang pesat telah memengaruhi
tentang penggunaan media digital sebagai medium
kehidupan saat ini. Menurut Junidar (2020),
bagi kegiatan filantropi di masa pandemi.
perkembangan perangkat telekomunikasi yang
Bencana pandemi COVID-19 yang sedang
berawal dari telepon genggam menjadi smartphone
dialami dunia ini menuntut adanya physical
dianggap sebagai revolusi teknologi yang sangat
distancing atau menjaga jarak sebagai salah satu cara
mempengaruhi komunikasi serta interaksi saat ini
pengurangan penyebaran wabah. Rizal &
dan merupakan salah satu kunci dari munculnya
Mukaromah (2013) menyebut bahwa hal ini
pemasaran secara digital.
berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi
Masih dalam Junidar (2020), dikatakan oleh
secara menyeluruh. Dampak atas pembatasan
Jamalul Izza, ketua APJII (Asosiasi Penyelenggara
aktivitas masyarakat ini menyebabkan kurangnya
Jaringan Internet Indonesia) bahwa yang
agregat supply dan agregat demand dalam ekonomi
menyebabkan meningkatnya pengguna internet
yang juga akan berdampak pada penurunan besar-
(media) adalah pengaruh perkembangan
kecilnya penawaran dan permintaan. Kondisi yang
infrastruktur dan kemudahan dalam mendapatkan
hanya berdiam diri di rumah (stay at home) ini akan
smartphone. Berdasarkan hasil survey APJII
berdampak pada lumpuhnya bagian produksi dan
diketahui bahwa pengguna internet makin
konsumsi masyarakat. Lebih-lebih jika menurunnya
meningkat secara amat pesat. Hasil survey tersebut
produksi ini disertai dengan menurunnya konsumsi
adalah pada tahun 2016 mencapai 132,7 juta dengan
maka yang akan timbul adalah ekonomi akan lumpuh
total penduduk 256,2 juta orang. Dan terakhir pada
dan membuat kesejahteraan masyarakat semakin
tahun 2017 terus meningkat jumlahnya mencapai
menurun.
143,26 juta jiwa mencakup dari 262 juta penduduk.
Mewabahnya pandemi COVID-19 ini memang
Salah satu yang ikut dalam arus perkembangan
membuat “mimpi buruk” bagi seluruh penjuru dunia,
media digital ini adalah kegiatan filantropi. Lebih
termasuk Indonesia. Dikatakan (Efendi, 2021)
khusus pada filantropi Islam, era digital ini dapat
bahwa dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 4,2%
diadaptasi dengan arus perkembangan zaman.
(persen) pada 2020 menyebabkan adanya
Adaptasi ini menjadi sebuah keharusan karena jika
peningkatan jumlah kemiskinan sebanyak 0,48%
tidak dilakukan bukan tidak mungkin berakibat
atau sama dengan meningkatnya kemiskinan
kepunahan. Apalagi melihat pandemi yang kini
sebanyak 1,3 juta penduduk. Penambahan ini akan
terjadi, tidak ada gerak interaksi yang dapat
membuat bertambah banyaknya penduduk miskin,
dilakukan melainkan melalui penggunaan media
karena semakin menurunnya proyeksi pertumbuhan
digital.
ekonomi Indonesia di 2020. Kondisi terberatnya
Menurut Efendi & Arifin (2019), salah satu
adalah saat proyeksi pertumbuhan ekonomi hampir
perkembangan dari kehadiran industri 4.0 sebagai
mendekati angka 1%, yang artinya akan muncul 8,45
bentuk revolusi industri babak keempat yang
juta penduduk miskin baru di Indonesia.
memberikan pengaruh dalam aspek kehidupan
Padahal Indonesia adalah negara dengan
adalah penggunaan media. Di mana ruang sosial yang
potensi zakat amat besar. Namun data menyebutkan
aktif dan baru muncul di masyarakat yaitu melalui
bahwa realisasi zakat yang diterima oleh Badan Amil
dunia digital. Bermacam aktivitas dalam media sosial
Zakat Nasional (Baznas) masih jauh dari kenyataan
menimbulkan ide kreatif semisal guna media
(Khotimah, 2020). Meski mengalami peningkatan
penggalangan dana bantuan. Karena itu, kehadiran
tetapi realisasi zakat di tiga tahun terakhir ini masih
revolusi industri ini ternyata tidak lepas dari sifat
jauh dari potensi yang dimiliki. Tahun 2018 tercatat
humanism manusia untuk saling peduli dengan
Rp 8,1 Triliun sama dengan 3,5% dari potensi
sesama, bahkan menjadi alternatif membuat gerakan
kemanusiaan dengan hadirnya media sosial. Karena

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 46 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

penerimaan zakat yang seharusnya dapat mencapai METODE


Rp 252 triliun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Selain itu, perkembangan media digital yang
kualitatif, dengan strategi studi kasus secara
pesat ditambah dengan penggunaan platform media
deskriptif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
sosial yang makin masif oleh masyarakat maka perlu
menjawab pertanyaan rumusan masalah secara
upaya khusus untuk mendekati para donatur.
komprehensif dan mendalam mengenai bagaimana
Kemudian, filantropi islam menjadi sebuah sistem
strategi filantropi Islam berbasis media digital yang
yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi
dilakukan komunitas Wisata Panti.
yang ada saat ini. Poin penting dalam mengelola
Denzin dan Lincoln (dalam Herdiansyah,
lembaga filantropi kini berganti menjadi kecepatan
2020) mengatakan penelitian kualitatif lebih
dalam beradaptasi dengan perubahan dan dinamika
difokuskan guna mencapai pemahaman yang lebih
(Rahmawati, 2019).
dalam tentang organisasi atau peristiwa khusus
Namun persoalan filantropi islam bukan hanya
daripada menjelaskan bagian awal dari sebuah
soal bagaimana memberi dan menerima, tapi lebih
contoh besar dalam sebuah populasi. Tujuan
dari itu bagaimana aturan-aturan yang telah
penelitian ini juga untuk menyediakan penjelasan
ditetapkan islam dapat tersampaikan dengan baik.
tersirat tentang struktur, tatanan dan pola secara
Karena jelas islam menegaskan mengenai siapa yang
luas yang ada dalam suatu kelompok partisipan.
berhak, bentuk pemberian dan lain sebagainya
Penelitian lapangan merupakan istilah yang sering
mengenai ketentuan dalam melaksanakan filantropi.
digunakan untuk penelitian kualitatif.
Berderma atau dalam Islam lebih dikenal
Deskriptif menurut Sukmadinata (Linarwati et
dengan sedekah/infak merupakan kegiatan yang
al., 2016) adalah bentuk penelitian untuk
dianjurkan. Karena dengan filantropi islam ini
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
terdapat nilai kemurahan hati, saling berbagi,
fenomena alamiah maupun buatan manusia.
keadilan sosial dan dapat menyatukan serta
Fenomena tersebut bisa berupa bentuk,
memperkuat umat islam.
karakteristik, aktivitas, perubahan, kesamaan,
Menurut Kasdi (2016) dianjurkan seorang
hubungan dan perbedaan antara fenomena yang satu
muslim untuk melakukan filantropi supaya harta
dengan yang lainnya. Penelitian dengan metode
kekayaan yang dimilikinya tidak hanya berada di
deskriptif ini berusaha untuk menginterprestasikan
sekeliling orang-orang yang mampu saja.
sesuatu, seperti kondisi atau hubungan yang muncul,
Salah satu filantropi Islam yang menggunakan
pandangan yang berkembang, proses yang tengah
media digital adalah Komunitas Wisata Panti.
berlangsung, akibat yang terjadi atau kecenderungan
Komunitas ini mempunyai keistimewaan dan
yang tengah berlangsung.
keunikan tersendiri dibanding dengan lembaga
Peneliti juga melakukan pengumpulan data.
filantropi sejenis lainnya, seperti lembaga berbasis
Sugiyono (2010) mengatakan bahwa pengumpulan
komunitas dan seperti namanya, kegiatan lembaga
data bisa digunakan melalui berbagai setting, sumber
ini adalah untuk mengajak berwisata para anak panti
dan cara. Jika melalui setting, maka data yang
asuhan. Ini menyiratkan karakter berbeda dari
dikumpulkan pada setting ilmiah, pada eksperimen
lembaga ini dalam melakukan aksi sosial yang
di dalam laboratorium, responden, seminar dan
berkesan, dibanding hanya dengan santunan biasa
sebagainya. Bila dilihat dari sumber datanya,
saja.
pengumpulan data bisa menggunakan sumber
Wisata Panti adalah sebuah komunitas yang
primer dan sekunder. Sumber primer merupakan
berdiri pada tahun 2015 dengan berbagai platform
salah satu data yang langsung diberikan kepada
media yang digunakan, mulai dari website,
pengumpul data (dalam hal ini peneliti), sedangkan
Instagram, YouTube dan Facebook. Dengan
sumber sekunder merupakan sumber tidak langsung
kehadiran komunitas wisata panti ini dapat
yang didapatkan oleh pengumpul data.
membuat referensi bagi peneliti untuk melihat
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
bagaimana strategi filantropi islam berbasis media
jenis data yang berasal data primer dan data
digital. Karena itu, peneliti membuat judul filantropi
sekunder yaitu: data primer, merupakan data yang
islam berbasis media digital: studi kasus komunitas
didapatkan langsung dari hasil observasi dan
wisata panti.
wawancara dengan narasumber dari komunitas
wisata panti. Dan data sekunder, adalah data yang
diperoleh oleh peneliti berupa dokumentasi,
literatur dan sumber pustaka lainnya.

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 47 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

Lokasi dan tempat yang akan dilakukan keduanya. Dalam konotasi kedermawanan, filantropi
penelitian adalah di Komunitas Wisata Panti yang memiliki orientasi lebih yaitu pemberdayaan jangka
terletak di Jalan K. Cipinang Muara RT. 13 RW. 03 No. panjang dan dilakukan secara terus menerus.
18, kec. Jatinegara, Jakarta Timur. Masih menurut Fauzia bahwa penggunaan
filantropi sebagai istilah yang dinisbatkan kepada
HASIL DAN DISKUSI islam sesungguhnya akan terdengar asing di telinga.
Namun, mengingat terdapat esensi filantropi itu
Strategi
sendiri terhadap islam telah menjadi sebuah jalan
Hax & Nicholas (dalam Chaniago, 2014) praktik bagi zakat, infak atau bersedekah dan wakaf,
mendefinisikan strategi sebagai metode menuntun pemakaian kata filantropi ini menjadi wajar belaka.
lembaga kepada sasaran utama sebagai bentuk Justru secara teknis istilah ini dapat membantu kita
pengembangan nilai korporasi, kapabilitas untuk membawakan wacana kedermawanan islam
manajerial, tanggung jawab dan sistem administrasi kepada sebuah diskursus yang dapat menjangkau
yang memberikan hubungan antara pengambilan isu-isu yang lebih luas.
keputusan dengan operasional kepada seluruh Menurut Amar (2017), filantropi merupakan
hierarki. konseptualisasi dari praktik memberi (giving),
Sedangkan Glueck & Jauch (dalam Chaniago, pelayanan (services) dan asosiasi (association) secara
2014) menyebut strategi sebagai cara bagaimana sukarela guna memberikan bantuan kepada pihak
berintegrasi dengan menghubungkan keunggulan lain yang membutuhkan sehingga memberikan suatu
perusahaan dengan tantangan lingkungan. Strategi ruang yang disebut dengan ekspresi cinta. Istilah
dibuat guna memastikan tujuan utama perusahaan filantropi oleh Kasdi (2016) juga dimaksudkan
dapat tercapai melalui pelaksanaan yang tepat. adalah rasa kecintaan kepada manusia yang
Hitt (dalam Faruq & Usman, 2016) tertanam melalui bentuk pemberian derma kepada
mengatakan bahwa strategi adalah salah satu orang lain. Dan dimaknai filantropi sebagai
rangkaian yang terikat dan terkoordinasi dengan konseptualisasi dari praktik memberi sumbangan
komitmen dan Tindakan yang dibuat guna sukarela (voluntary giving), penyediaan layanan
melakukan eksplotasi kompetensi utama serta sukarela (voluntary services) dan asosiasi sukarela
mendapatkan keunggulan secara kompetitif. Strategi (voluntary association) dengan suka rela guna
memberikan jawaban untuk pihak manajemen membantu orang lain yang lebih butuh.
tentang bagaimana cara mencapai tujuan dan Tradisi filantropi islam idealnya merupakan
bagaimana guna mencapai visi dan misi organisasi. modal sosial untuk menyusun civil society yang
Sehingga pembuatan strategi adalah tentang kokoh dan bermartabat. Tradisi yang telah membesi
mencapai target, mencapai keunggulan yang ini bukan hanya menggambarkan bentuk taat di
berkepanjangan dan membuat visi menjadi sebuah dalam beragama, melainkan merupakan bagian yang
kenyataan. tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
Menurut Mardiah (2018), formulasi strategi masyarakat muslim dari segi sosial, budaya, dan
merupakan proses mengembangkan secara politik. Praktik filantropi dalam berbagai bentuk
terencana dalam jangka panjang supaya manajemen wakaf telah menjelma di masyarakat muslim dalam
dapat efektif melalui berbagai metode. Termasuk di ribuan masjid, pesantren, madrasah, majelis taklim
dalamnya bagaimana misi, visi dan tujuan dari dan sekolah. Sama juga dari rahim tradisi ini yang
sebuah perusahaan itu dapat tercapai sesuai dengan telah melahirkan gerakan dan organisasi islam
arah kebijakan. seperti NU dan Muhammadiyah. Keduanya bersama
dengan yang lain memiliki peran besar terhadap
Filantropi penentuan arah dan corak untuk berbagai aspek
Berasal dari bahasa Yunani yaitu philos berarti kehidupan masyarakat muslim.
‘cinta’ dan anthropos berarti ‘manusia’. Menurut Menurut Abd Rahman (dalam Abdul, 2020),
Fauzia, dkk (2006), cinta untuk manusia tertanam terdapat tiga ciri utama filantropi yaitu pertama
dalam bentuk memberikan derma kepada orang lain, prihatin atas kesejahteraan pihak lain (termasuk
terutama yang bukan sanak keluarganya. Filantropi kesejahteraan terhadap mahluk lain seperti binatang
dalam maksud pemberian derma juga dapat dan alam sekitar). Kedua peduli terhadap manusia
dimaknai dengan istilah karitas (charity). Namun lain yang tengah berada dalam situasi sulit dan ketiga
terdapat juga negara-negara seperti Amerika Serikat adalah bantuan dengan sukarela yang tanpa
memiliki kecenderungan untuk membedakan antara mengharap imbalan apapun.

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 48 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

Media Digital Adapun manfaat sosial media adalah


menentukan personal branding yang diinginkan,
Dengan perkembangan teknologi, media
mencari lingkungan yang tepat, mempelajari cara
komunikasi dan informasi menjadi semakin mudah.
berkomunikasi, untuk konsistensi dan sebagai mix
Dalam hal ini, kehadiran teknologi internet
the media (Puntoadi, 2011).
menjadikan akses dan kontennya makin variatif.
Dengan begitu, media digital muncul sebagai media Fantastic marketing result through social media:
baru yang akses dan kontennya bisa dinikmati “people don’t watch TV’s anymore; they watch their
dengan teknologi internet. mobile phones”.
Selanjutnya, media baru adalah media yang
berbasis internet dengan menggunakan komputer Media Sosial memberikan kesempatan untuk
dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama berinteraksi lebih dekat dengan konsumen, dapat
perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan menjadi media untuk membentuk komunitas online
pemanfaatan komputer. Kunci untuk kekuatan dan dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-
komputer yang besar sebagai sebuah mesin marketing strategy yang digabungkan melalui sosial
komunikasi terletak pada proses digitalisasi yang media lain. Selain itu, media ini juga sebagai jalan
memungkinkan segala bentuk informasi dibawa menemukan dan menciptakan brand evangelist.
dengan efisien dan saling berbaur (Carey dalam Media sosial memberikan peluang masuk komunitas
McQuail, 2011). yang telah ada sebelumnya dan memberikan
Selain itu, media baru disebut juga new media kesempatan mendapatkan feedback secara langsung
digital. Media digital adalah media yang kontennya (Puntoadi, 2011).
berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai
jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan Komunitas Wisata Panti
disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic Komunitas Wisata Panti adalah komunitas
broadband, satelit dan sistem gelombang mikro. yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan yang
Ciri-ciri utama internet sebagai media adalah kegiatan utamanya adalah mengajak anak-anak di
teknologi berbasis komputer, karakteristiknya panti asuhan berekreasi ke tempat wisata. Sebuah
hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel, potensi hal sederhana namun berkesan bagi anak-anak
interaktif, fungsi publik dan privat, peraturan yang karena mereka mendapatkan pengalaman baru yang
tidak ketat, saling terhubung, ada di mana- menarik.
mana/tidak tergantung lokasi, dapat diakses Berdiri pada bulan November 2015, komunitas
individu sebagai komunikator, dan media ini secara konsisten sudah menjangkau 15 panti
komunikasi massa dan pribadi (McQuail, 2011). asuhan Muslim di wilayah Jabodetabek. Adanya
Dalam penelitian ini, akses media digital yang komitmen yang kuat antar pengurus dan relawannya
dibahas adalah media sosial sebagai penyampai membuat komunitas ini aktif melakukan aksi sosial
pesan dengan jangkauan yang luas. Media sosial setiap bulan.
adalah media yang digunakan untuk menghasilkan Tujuan utama komunitas ini untuk menjalin
konten bersama di antara para pengguna atau biasa silaturahmi dan berbagi kebahagiaan kepada anak-
disebut user generated content. Kemudian, menurut anak di panti asuhan dengan mengajaknya ke tempat
Van Dijk, media sosial adalah sebuah wadah media wisata.
yang digunakan untuk eksistensi para penggunanya, Setiap bulannya relawan Wisata Panti selalu
sehingga media sosial memfasilitasi mereka untuk membuat satu acara utama berwisata, para relawan
beraktivitas dan juga untuk saling berkolaborasi ditantang untuk meng-organize kegiatan, mulai dari
(Nasrullah, 2015). mencari ide tema, lokasi panti asuhan dan donasi.
Dalam literatur lain, media sosial didefinisikan Kemudian, dituangkan dalam bentuk tour wisata,
sebagai fitur berbasis website yang dapat seperti ke museum, bangunan bersejarah, cooking
membentuk jaringan serta memungkinkan orang class, dan wisata ke bidang-bidang profesi seperti
untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Pada tempat kerajinan sablon, peternakan lebah,
sosial media kita dapat melakukan berbagai bentuk perkebunan dan lain sebagainya. Selain
pertukaran, kolaborasi dan saling berkenalan dalam berwisata, komunitas ini juga mendonasikan bahan
bentuk tulisan visual maupun audiovisual. makanan maupun peralatan yang dibutuhkan panti
Contohnya seperti Twitter, Facebook, Blog, asuhan.
Forsquare dan lainnya (Puntoadi, 2011). Saat ini donatur didominasi oleh mereka yang
tergerak hatinya ketika melihat kegiatan-kegiatan

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 49 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

Wisata Panti di media sosial. Kebanyakan dari sebuah bentuk program kegiatan dengan melakukan
mereka turut mendukung akomodasi, baju kegiatan kegiatan secara berwisata tetapi edukatif. Jadi, di
dan lain sebagainya. dalam berwisata tersebut tidak hanya senang-
Menurut Natashi (2017), Komunitas Wisata senang saja, tetapi juga disisipkan nilai edukasi bagi
Panti selalu membuka kesempatan bagi siapa pun anak-anak di setiap tema dan tempat tujuan wisata
yang ingin berpartisipasi menjadi relawannya. Untuk kita.
info donasi dan publikasi kegiatannya, komunitas ini Untuk pengelolaan dana yang dilakukan oleh
aktif di media sosial, di antaranya Instagram yang Komunitas WP tersebut adalah dikelola dalam
bernama @wisatapanti dan fanpage Facebook nya bentuk pembelian. Bentuk pembelian tersebut bisa
yaitu Wisata Panti dan website berupa untuk membeli makanan, tiket masuk wisata,
https://www.komunitaswisatapanti.org/. Selain itu, dan untuk akomodasi transport.
komunitas ini juga bisa ditemui dalam Sekertariat di Kemudian, untuk konsep yang dilakukan oleh
Jalan K. Cipinang Muara RT. 13 RW. 03 No. 18, kec. Komunitas Wisata Panti ini adalah dengan tidak
Jatinegara, Jakarta Timur. meminta kepada donatur melainkan para donatur
Filantropi Islam yang coba diwujudkan oleh lah yang menawarkan diri untuk memberikan
Komunitas Wisata Panti (WP) ini memang memiliki donasinya kepada Komunitas Wisata Panti. Hal ini
kekhasan tersendiri, di mana lembaga sosial yang dilakukan untuk menghindari meminta sumbangan
awalnya berdiri dengan basis komunitas pada tahun kepada donatur. Karena menurut Komunitas Wisata
2015 lalu beralih menjadi yayasan pada 2020 dengan Panti bahwa yang namanya donasi itu sifatnya ikhlas
nama yang sama. Kekhasan Lembaga ini adalah atau rela tanpa diminta.
berbagi dengan cara melakukan wisata dengan para Karena itulah strategi dalam penggunaan
anak asuh panti. media digital ini merupakan hal yang penting
Dalam wawancara kepada peneliti, Founder dilakukan oleh Komunitas Panti. Hal ini dikarenakan,
Komunitas Wisata Panti, Danu Setyo Nugroho pengurus WP selalu memposting segala kegiatan dari
mengatakan bahwa sebelum adanya pandemi akun official Wisata Panti maupun juga dari para
agenda berwisata biasanya dilakukan setiap bulan. pengurus. Menurut Danu, dengan postingan di media
Setiap bulan, panti yang bermitra berbeda-beda. sosial maka foto yang akan berbicara dan orang-
orang (calon donatur) yang akan tergerak hatinya
Dihitung satu tahun. Jika satu bulan kita mengajak melalui postingan tersebut, sehingga para donatur
satu panti, maka jumlah satu tahun ada 12 panti
akan dengan sendiri akan menghubungi Komunitas
yang kita ajak berwisata. Jadi, jika ditotal sudah
sebanyak 70 panti yang sudah kita ajak untuk Wisata Panti.
berwisata. Untuk jumlah anak asuh tergantung dari Di mana jika diakumulasi, terdapat 80%
jumlah anak asuh dari panti yang kita ajak (delapan puluh persen) penggalangan dana
berwisata. Rata-rata sih sebanyak 20 anak asuh dari didapatkan melalui media sosial. Hal ini berarti
satu panti (Wawancara Danu, 2021). komunitas WP mendapatkan donasi paling besar
melalui platform media digital. Bahkan lebih dari
Total keseluruhan dari anak asuh yang telah separuh dananya didapatkan dari hasil melakukan
diajak berwisata oleh WP ada kurang lebih 1400 posting media sosial yang dimiliki oleh Komunitas
anak asuh. Terbilang bukan angka yang sedikit untuk Wisata Panti.
melaksanakan sebuah kegiatan wisata. Karena itu, Untuk lebih rinciannya bagaimana strategi
komunitas WP juga melakukan donasi umat dalam yang dilakukan oleh Komunitas Wisata Panti dalam
melaksanakan manajemen filantropinya. menggunakan media digital adalah dengan
Manajemen filantropi yang dilakukan melakukan manajemen konten. Berikut ini adalah
Komunitas Wisata Panti ini pun terbilang unik, tahapan yang digunakan dalam melakukan
karena donasi umat yang didapatkan oleh Komunitas manajemen konten sebagai strategi promosi atau
Wisata Panti bukan berupa uang, melainkan berupa marketing yang dilakukan oleh Komunitas Wisata
program kegiatan yang sesuai dengan tujuan Panti.
didirikan Komunitas Wisata Panti ini, yaitu mengajak Tahap satu yaitu melakukan pra kegiatan
berwisata anak asuh di Panti. Dan mereka tidak (posting ide). Di mana komunitas Wisata Panti ini
mencari donatur, melainkan donaturlah yang akan mengumumkan kepada para followersnya di
mendekatkan diri kepada Komunitas Wisata Panti. akun sosial milik Komunitas Wisata Panti yaitu
Danu mengatakan bahwa Komunitas Wisata website, Instagram dan Facebook bahwa akan
Panti ini sebisa mungkin mengubah donasi-donasi dilaksanakan sebuah kegiatan.
dari para donatur tidak berupa uang tetapi dalam

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 50 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

Di tahap satu ini para followers diajak untuk kegiatan, namun tetap saja terdapat kesulitan untuk
melihat rencana aksi yang akan dilakukan oleh mendapatkan respon yang baik, seperti sedikit
Komunitas Wisata Panti. Hal ini memberikan mendapatkan like dan juga sedikitnya komentar.
informasi awal kepada para followers. Komunitas Kemudian, munculnya pandemi juga ternyata
Wisata Panti ini mencoba untuk mendekatkan diri bukan perkara mudah bagi Komunitas Wisata Panti.
kepada followersnya supaya apa yang akan Penurunan donatur juga sangat besar dimasa
dilaksanakan dapat terwujud. pandemi ini. Tetapi bukan berarti tidak ada kegiatan
Tahap dua, yaitu galang dana atau ajakan yang dapat dilakukan oleh Komunitas Wisata Panti.
donasi. Setelah pemberitahuan sebuah rencana Komunitas Wisata Panti ini tetap dapat
untuk melaksanakan kegiatan diposting. Selanjutnya, menjalankan kegiatannya seperti acara buka
adalah dengan mengajak kepada followersnya untuk bersama virtual dengan menyediakan dan
melakukan donasi. mengirimkan konsumsi ke anak asuh yang ada di
Penggalangan dana yang dilakukan Komunitas Panti. Pada saat perayaan anniversary Wisata Panti di
Wisata Panti ini dilakukan melalui postingan dengan bulan November tahun lalu, di mana acara yang biasa
cara mengajak untuk memberikan donasinya. Hal ini dilakukan adalah diadakannya jalan-jalan ke daerah
mengisyaratkan WP bukan meminta-minta secara yang jauh namun karena kondisi pandemi ini
harfiahnya, sehingga tidak menimbulkan kesan Komunitas Wisata Panti ini menggantinya dengan
memaksa atau tidak ikhlas. kegiatan mengirimkan lima tumpeng kelima yayasan
Tahap tiga, yaitu melakukan branding. Hal ini yang berbeda.
dilakukan dengan melakukan update konten berupa Meskipun harus meniadakan kegiatan wisata
foto-foto maupun video lagi terkait pelaksanaan dengan anak asuh di panti. Namun, masih ada
kegiatan wisata yang sudah berjalan melalui akun beberapa kegiatan yang dijalankan oleh Komunitas
media sosial. Wisata Panti. Sehingga dalam penggunaan media
Pada tahap akhir ini dilakukan dengan tujuan digital, Komunitas Wisata Panti ini juga masih tetap
melakukan pelaporan. Karena untuk laporan aktif di media sosial dan tetap melakukan
keuangan atau total secara nominal tidak penggalangan dana sesuai dengan kegiatan yang
disebarluaskan di media sosial, tetapi hanya dalam akan dilaksanakan.
bentuk dokumentasi kegiatan yang diposting melalui Selain hal tersebut, masih di tengah gempuran
media sosial baik lewat foto-foto atau video kegiatan. pandemi, salah satu angin segar yang didapatkan
Dengan begitu, para donatur yang juga sebagai Komunitas Wisata Panti ini adalah dapat melakukan
followersnya dapat melihat hasil kegiatan yang telah legalitas. Di mana pada akhir tahun kemarin tepatnya
dilaksanakan oleh Komunitas Wisata Panti. pada tahun 2020, Komunitas Wisata Panti sudah
Selain tahapan manajemen konten yang telah melegal formalkanKomunitas Wisata Panti di bawah
dilakukan oleh Komunitas Wisata Panti. Manfaat dari payung hukum Yayasan. Jadi sudah didapatkan
penggunaan media digital dirasa banyak sekali. sertifikat dengan nama tetap yaitu Komunitas Wisata
Karena dengan penggunaan media digital, Panti.
Komunitas Wisata Panti dapat melakukan Hal ini menjadi salah satu tanda keberhasilan
penghimpunan dana terbesar yang pernah mereka dari Komunitas Wisata Panti yang sudah berjalan
dapatkan melalui media sosial. hampir 6 (enam) Tahun ini. Karena itu, dapat
Selain itu, manfaat lain juga dirasakan ketika dikatakan strategi filantropi yang dilakukan
mengajak kolaborasi dengan suatu pihak. Di mana Komunitas Wisata Panti dengan menggunakan
peran para pihak tersebut dapat Nampak di dalam media digital dapat terlaksana dengan baik
media sosial, sehingga mereka memiliki kebanggaan dikarenakan adanya legalitas yang didapatkan oleh
tersendiri dalam membuat kegiatan Komunitas Komunitas Wisata Panti ini menjadi salah satu bukti
Wisata Panti ini menjadi nyata. nyata keberhasilannya.
Tidak hanya itu, dengan adanya media sosial Selain itu, Komunitas Wisata Panti ini juga
ini juga dapat mendekatkan Komunitas Wisata Panti memiliki harapan ke depannya adalah ingin
ini dengan para donatur. Di mana donatur dapat mengajak anak asuh panti melaksanakan perjalanan
merencanakan program dan dapat menyumbangkan yang lebih jauh lagi, seperti umrah. Kemudian,
sebuah ide yang nantinya dapat dieksekusi atau adanya keinginan pemerintah agar dapat
dilaksanakan secara bersama. mengakomodir tempat-tempat wisata yang
Sedangkan, pada kendala dari penggunaan kebanyakan berbayar dan terkadang dipersulit
media digital adalah meskipun Komunitas Wisata untuk masuk. Hal ini bukan tidak mungkin
Panti ini tetap konsisten dalam memposting

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 51 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

dilaksanakan jika menerapkan manajemen media Keempat, terdapat kesimpulan bahwa media
yang dilakukan oleh Komunitas Wisata Panti. sosial bisa menjadi cara baru untuk galang donasi
secara online dan Komunitas Komunitas Wisata
KESIMPULAN Panti sebagai lembaga sosial yang saat ini sudah
beralih resmi menjadi yayasan yang sukses membuat
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka
dan melakukan manajemen organisasi yang baik
peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan dari
terkait lembaga sosial berbasis komunitas dengan
riset dengan judul Studi Kasus Strategi Filantropi
kegiatan unik, yaitu mengajak anak-anak panti
Berbasis Penggunaan Media Digital oleh Komunitas
asuhan berwisata yang bernilai edukatif.
Wisata Panti ini. Kesimpulan pertama adalah strategi
Hanya saja, kesimpulan terakhir yaitu kelima
yang dilakukan adalah dengan melakukan
ditemukan adanya kekurangan yang memang dari
manajemen konten. Komunitas ini aktif
segi jumlah followers, like, dan komen tidak begitu
menggunakan media sosial sebagai media promosi
signifikan pertambahannya. Tapi, di sisi lain,
kegiatan dan ajakan donasi kepada para donator dan
pengurus Komunitas Wisata Panti tetap konsisten
calon donatur fokus dilakukan di media Instagram
untuk melakukan update foto atau video di akun
dan Facebook.
media sosial sebagai bukti bahwa kegiatan
Media digital lain yang digunakan adalah
Komunitas Wisata Panti tetap ada, meskipun juga di
website sebagai wadah situs community branding
masa pandemi. Strategi yang dilakukan WP ini
yang dilakukan Komunitas Wisata Panti. Hal ini
sebagai upaya adaptif dalam menghadapi era
berguna sebagai materi penjelasan profil Yayasan
pandemi, khususnya pada pengelolaan dana lembaga
untuk dipresentasikan atau dilihat oleh para donatur
filantropi yang berbasis komunitas, serta
yang berasal dari perusahaan atau corporate.
mengandalkan perkembangan teknologi media
Branding yang dilakukan adalah menarik
digital.
donasi dari masyarakat dan memposting foto-foto
Ke depan, Wisata Panti bisa lebih
kegiatan Komunitas Wisata Panti bersama anak-
memaksimalkan penggunaan media sosial untuk
anak panti asuhan dalam berbagai kegiatan wisata
kampanye program dan donasi online kepada
yang edukatif.
followers. Kampanye di media sosial juga bisa
Kedua, berupa 80% (delapan puluh persen)
ditingkatkan dengan melakukan kolaborasi dengan
donasi yang masuk ke Komunitas Wisata Panti
komunitas virtual atau influencer yang berkaitan
adalah berasal dari media sosial. Hal ini menjadi
dengan kegiatan filantropi untuk menambah
sebuah bukti nyata bahwa kekuatan media digital
followers dan keberhasilan kampanye yang
sebagai media komunikasi berbasis internet untuk
dilakukan Komunitas WP.
bisa menyebarkan dan mengajak kepada kebaikan
Sedangkan untuk pembaca secara umum,
(aksi sosial).
penelitian ini bisa menjadi rujukan dan referensi
Ketiga, aktif di media sosial tersebut dilakukan
terkait pemanfaatan media digital oleh lembaga
dengan strategi khusus yakni pengurus melakukan
filantropi Islam. Selanjutnya, untuk menambah
manajemen konten di media sosial sejak dalam ide
wawasan lagi, pembaca bisa membaca artikel riset
kegiatan sudah diumumkan kepada followers.
sejenis lainnya tentang media digital dan filantropi
Kemudian postingan selanjutnya adalah
Islam. Dan untuk penelitian selanjutnya, diharapkan
ajakan donasi kepada para followers, dan setelah
bisa lebih menggali keberhasilan kampanye sosial
acaranya selesai, pengurus Komunitas Wisata Panti
via media digital yang dilakukan oleh lembaga
akan melakukan update lagi terkait pelaksanaan
filantropi Islam lain sebagai sebuah studi kasus.
kegiatan wisata berupa foto-foto dan video di akun
Selain itu, riset selanjutnya juga bisa mendalami
media sosial WP.
konteks lain yang berhubungan dengan pemanfaatan
Berdasarkan alur tersebut, dapat
media digital yang dilakukan oleh lembaga filantropi
disimpulkan WP melakukan promosi kegiatan
Islam, khususnya dalam menggalang dana,
wisata untuk anak panti plus galang dana atau donasi
melakukan kampanye sosial, dan manajemen
di media sosial dengan tahapan yaitu: tahap satu
kelembagaan yang tujuannya untuk kemaslahatan
adalah pra kegiatan (Posting ide), tahap dua adalah
umat.
galang dana atau ajakan donasi dan tahap tiga adalah
branding WP dengan tujuan melakukan pelaporan
kegiatan wisata yang direncanakan sudah berjalan
dengan baik lewat foto-foto atau video kegiatan.

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 52 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Strategi Filantropi... 10.15408/empati.v10i1.20574

DAFTAR PUSTAKA Khotimah, U. K. (2020). Filantropi Zakat: Solusi


Stabilitas Ekonomi Syariah di Tengah Pandemi
Abdul, G. (2020). Approach of Philanthropy Dakwah
Covid-19. Jurnal al-Mizan: Jurnal Hukum dan
in Building Community Well-Being. Journal Of
Ekonomi Islam 4(2).
Zakat & Social Finance (AZJAF). AZKA
https://doi.org/10.33511/almizan.v4n2.35-
International.
57
Amar, F. (2017). Implementasi Filantropi Islam di
Linarwati, M., Fathoni, A., & Minarsih, M. M. (2016).
Indonesia. Al-Urban (1).
Studi Deskriptif Pelatihan dan Pengembangan
https://dx.doi.org/10.22236/alurban_vol1/is
Sumberdaya Manusia serta Penggunaan
1pp1-14
Metode Behavioral Event Interview dalam
Chaniago, S. A. (2014). Perumusan Manajemen
Merekrut Karyawan Baru di Bank Mega
Strategi Pemberdayaan Zakat. Jurnal Hukum
Cabang Kudus. Journal of Management 2(2).
Islam (JHI) 12(1). Retrieved from http://e-
Mardiah, S. (2018). Manajemen Strategi Baznas
journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/jhi
dalam Pengelolaan Dana Filantropi Islam.
Damayanti, P. A., & Septiarini, D. F. (2019).
Jurnal I-Finance 4(1)..
Implementasi Manajemen Dana Filantropi
McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail
Wisata Religi Makam Gus Dur (Studi Kasus:
Edisi 6 Buku 1. Depok: Salemba Humanika.
Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng). Jurnal
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif
Ekonomi Syariah: Teori dan Terapan. Retrieved
Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi.
from
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
http://dx.doi.org/10.20473/vol6iss20199pp1
Natashi. (2017). Wisata Panti: Gelar Aksi Sosial
804-1813
Sambil JalanJalan Bersama Anak-Anak Panti
Efendi, M. (2021). Pengelolaan Filantropi Islam Di
Asuhan.
Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Manajemen
Puntoadi, D. (2011). Menciptakan Penjualan Melalui
Zakat dan Wakaf 2(1).
Social Media. Jakarta: Elex Komputindo.
Efendi, M., & Arifin, F. (2019). Islamic Philantrophy
Rahmawati, Y. (2019). E-filantropi: Studi Media
Development in Digital Era: New Strategy of
Pergeseran Altruisme Islam Tradisional
Fund Raising and Supervision Program. BISNIS
Menuju Filantropi Online Integratif. Jurnal
: Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam 7(1).
Dakwah Dan Komunikasi, 13(2), 167–186.
Faruq, M. A., & Usman, I. (2014). Penyusunan Strategi
Rizal, F., & Mukaromah, H. (2013). Filantropi Islam
Bisnis dan Strategi Operasi Usaha Kecil dan
Solusi Atas Masalah Kemiskinan Akibat
Menengah pada Perusahaan Konveksi Scissors
Pandemi Covid-19. Journal of Chemical
di Surabaya. Jurnal Manajemen Teori Dan
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Terapan| Journal of Theory and Applied
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif.
Management 7(3).
Bandung: Alfabeta.
http://dx.doi.org/10.20473/jmtt.v7i3.2710
Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian
Fauzia, A., & Dkk. (2006). Filantropi Islam dan
Kualitatif. 13–14.
Keadilan Sosial (I. Abubakar & C. S. Bamualim
(eds.). CSRC UIN Jakarta.
Herdiansyah, H. (2020). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Depok: Salemba Humanika.
Junidar, U. (2020). Strategi Pemasaran Digital
Lembaga Filantropi Islam (Studi terhadap
PKPU dan Rumah Zakat di Indonesia).
Tadabbur: Jurnal Peradaban Islam 2(2).
https://doi.org/10.22373/tadabbur.v2i2.14
Kasdi, A. (2016). Filantropi Islam Untuk
Pemberdayaan Ekonomi Umat (Model
Pemberdayaan ZISWAF di BMT Se-Kabupaten
Demak). IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi
Dan Bisnis Islam 9(2).
http://dx.doi.org/10.21043/iqtishadia.v9i2.1
729

Vol. 10, No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021 53 - 53 Empati: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial

You might also like