You are on page 1of 14

ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN


CARSINOMA RECTI DI RUANG BANGAU
RUMAH SAKIT DAERAH
KALISAT JEMBER

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
HILDAWATI
NIM : 1701021021

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019

1
JURNAL ARTIKEL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN


CARSINOMA RECTI DI RUANG BANGAU
RUMAH SAKIT DAERAH
KALISAT JEMBER

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
HILDAWATI
NIM : 1701021021

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
PERNYATAAN PESETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN


CARSINOMA RECTI DI RUANG BANGAU
RUMAH SAKIT DAERAH
KALISAT JEMBER

HILDAWATI
NIM. 1701021021

Artikel ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Artikel Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020


PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN


CARSINOMA RECTI DI RUANG BANGAU
RUMAH SAKIT DAERAH
KALISAT JEMBER

HILDAWATI
NIM. 1701021021

Dewan Penguji Artikel Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Penguji ,
1. Ketua : Ns. Susi wahyuning Asih, S. Kep., M. kep (

NPK. 19750920010804491
2. Penguji I : Ns. Mad Zaini, M. Kep., Sp. Kep. J (
NPK. 1987071411003751
3. Penguji II :Ns. Mohammad Ali Hamid, S.Kep, M.Kes (
NPK. 1981080710310368

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M. Kes.


NPK. 1979041610305358
PENGUJI ARTIKEL
Dedan Penguji Ujian Artikel Pada Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Nkesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Penguji I
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PESETUJUAN ....................................................................................................... 3


PENGESAHAN ................................................................................................................................ 4
PENGUJI ARTIKEL ......................................................................................................................... 5
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 6
ABSTRACK ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 0
TUJUAN ........................................................................................................................................... 0
METODE PENELITIAN .................................................................................................................. 0
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................................................... 0
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 7
PENDAHULUAN memberi penjelasan tentang Carsinoma
Recti antara lain: penyebab, tanda dan
Karsinoma Kolorektal adalah suatu gejala, pengobatan, perawatandan akibat
tumor maligna yang muncul dari jaringan yang didapat kalau pengobatan tidak
epithelial dari kolon atau rektum. Kanker dilakukan.
kolorektal ditujukan pada tumor ganas
yang ditemukan di kolon dan rektum.
Kolon dan rektum adalah bagian dari usus TUJUAN
besar pada sistem pencernaan yang
Menjalankan asuhan keperawatan
disebut juga traktus gastrointestinal.
pada pasien dengan Carsinoma Recti di
Lebih jelasnya kolon berada di bagian
Rumah Sakit Daerah Kalisat
proksimal usus besar dan rektum di bagian
distal sekitar 5-7 cm di atas anus. Kolon METODE PENELITIAN
dan rektum merupakan bagian dari
saluran pencernaan atau saluran Penelitian ini merupakan studi kasus.
gastrointestinal di mana fungsinya adalah Pengambilan data dilakukan di Ruang
untuk menghasilkan energi bagi tubuh dan Bangau Rumah Sakit Daerah Kalisat pada
membuang zat-zat yang tidak berguna. Bulan November 2019.
Di Indonesia, kejadian kanker Metodologi yang digunakan adalah
kolorektal cukup tinggi. Insiden kanker pendekatan proses keperawatan dengan
kolorektal di Indonesia menempati urutan tekhnik pengumpulan data melalui
keempat sekitar 12,1 per 100.000 wawancara, observasi, studi dokumentasi
penduduk usia dewasa, dengan mortalitas dan studi pustaka.
6,9% dari seluruh kasus kanker, Kanker
HASIL DAN PEMBAHASAN
kolorectal banyak terjadi pada pria dengan
angka kejadian 10,5 per 100.000 HASIL
penduduk sedangkan untuk wanita 2,9 per Penelitian pada By.Ny.P dengan
100.000 penduduk (GLOBALCAN, berat badan lahir rendah di Ruang
2019). Studi epidemiologi sebelumnya Prinatologi Rumah Sakit Daerah Balung
menunjukkan bahwa usia pasien kanker pada tanggal 02 Januari 2019 didapatkan
kolorektal di Indonesia lebih muda dari data pengkajian sebagai berikut:
pada pasien kanker kolorektal di negara Keluhan Utama : pasien mengatakan
maju. Lebih dari 30% kasus didapat pada keluar darah pada anus. Riwayat penyakit
pasien yang berumur 40 tahun atau lebih sekarang klien mengatakan keluar darah
muda, sedangkan di negara maju, pasien dari anus kurang lebih 2 bulan, sudah 1
yang umurnya kurang dari 50 tahun hanya minggu merasa lemas dan tidak bisa
2-8 % saja. (Sayuti, 2019) duduk, pada anggal 20-11-2019 klien
Dalam memberikan pelayanan mengeluh pusing kepada istrinya saat di
kesehatan memerlukan asuhan rumah, pada waktu ingin ke kamar mandi
keperawatan yang tepat, disamping itu klien pingsan dan kepalanya terbentur
juga memerlukan pengetahuan dan kemudian istri membawa ke puskesmas,
keterampilan perawat dalam memberikan sampai di puskesmas pasien dilakukan tes
asuhan keperawatan, sehingga akibat dan DL dengan mendapatkan hasil 3,3 gr/dl dan
komplikasi dapat dihindari seperti dilakukan hecting pada lukan benturan di

0
kepala pada pukul. Karena hemoglobin anaknya dan masih belum berani
klien 3,3 gl/dl, dan terjadi perdarahan di melakukan perawatan sederhana secara
anus, pasien dirujuk ke RSD Kalisat. Pada mandiri kepada anaknya. Ibu klien selalu
jam 20.00 WIB pasien pindah ke Ruangan menanyakan tentang kondisis anaknya dan
Bangau (bedah syaraf) dengan mengeluh kapan dibolehkan pulang ke rumah.
pusing. Keadaan lingkungan yang
Pemeriksaan fisik yang telah mempengaruhi timbulnya penyakit klien
dilakukan menggunakan pemeriksaan body mengatakan karena pasien bekerja
system dengan hasil jalan nafas bersih, RR sebagai supir dan kerjanya duduk terus
48 Kpm, N 151 Kpm, BJ1-BJ2 tunggal, menerus, kurang minum, air putih maka
akral hangat, CRT 3 detik, suhu 35,6°C, klien maka pasien timbul penyakit seperti
urgor 3 detik, UUB: datar, halus, berdenyut, ini.
intake cairan 183,6cc/ 24 jam, output cairan
51cc/ 24 jam, aciran balans 132cc/ 24 jam, Pemeriksaan penunjang yang
KU lemah, Refleks tangis lemah, klien dilakukan pada tanggal 21 November
belum BAK, klien belum BAB, kulit 2019 mendapatkan hasil Hemboglobin 3,3
berwarna merah muda, kulit tampak gr/dL. Terapi yang diberikan adalah Asam
transparan dan mengkilap. Lanugo banyak tranexamat3x500 mg, Ceftriaxone2x1
terutama daerah pelipis dan punggung dan gram, Pantoprazole24x40 mg,
terdapat sedikit vernik kaseosa, tali pusat dexketoprofen2x50 mg, Tranfusi darah
belum lepas dan basah, tidak terdapat PRC 2x250 cc(8 kolf)
icterus. Payudara ibu keras, tidak terdapat
nyeri tekan, tidak terdapat benjolan. Puting PEMBAHASAN
susu datar, tidak terdapat lecet/ luka. ASI Berdasarkan hasil yang dilakukan pada
keluar sedikit, ibu tidak menyusui pasien Carsinoma recti , maka BAB ini
dikarenakan bayi dipuasakan. Periksa akan membandingkan antara tinjauan
kehamilan 7 kali. Usia kehamilan 30 pustaka dengan tinjauan kasus.
minggu. BBL: 1700 gram, PB: 32 cm, LD: Pengkajian adalah tahap awal dan
24 cm, LK: 30 cm, LILA: 11 cm, areola dasar dalam proses keperawatan.
seperti titik, tonjolan 1-2 mm. Kelamin: Pengkajian keperawatan adalah proses
klitoris dan labia minora menonjol. melakukan pemeriksaan/penyelidikan yang
Keluarga klien tampak kurang dilakukan oleh perawat untuk mempelajari
responsive ketika diberi penjelasan oleh keadaan pasien sebagai langkah awal yang
petugas khususnya ibu klien. Psikologi akan dijadikan dasar pengambilan
anak: bayi sering tidur dan menangis keputusan klinik keperawatan (Walid,
dengan lemah. New ballard score: 15 (30 2018).
minggu), Reflex hisap: lemah, reflex Pengkajian pada Tn. D dilakukan pada
rooting (+), reflex genggam (+), refleks tanggal 21 November 2019 pada jam 18.45
babinski (+), reflex moro (+). WIB. Keluhan utama subyektif yang
Psikologi orang tua terlihat kurang dirasakan Tn. D yaitu pasien mengeluh
memahami tentang cara merawat bayinya kepala pusing, setiapkali BAB kaluar darah,
dan kurang responsif jika diajak keluhan obyektif yang terlihat pada pasien
berkomunikasi oleh petugas kesehatan. Ibu yaitu kulit tampak pucat, konjungtiva
klien terlihat khawatir dengan kondisi anemis, mukosa bibir kering, keadaan
umum lemah, Capiler Refil Time lebih dari Berdasarkan pengkajian pada analisis
3 detik, tekanan darah 100/51 mmHg, nadi data Tn. D dengan carsinoma recti
67x/menit, respiratory rate 21x/menit, Hb ditemuka 3 diagnosa yaitu ketidakefektifan
3,3 Gr/DL. Dalam teori disebutkan bahwa perfusi jaringan perifer berhubungan
pada pasien dengan Carsinoma Recti akan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
merngalami perdarahan pada recti. dalam darah ditandai dengan Hb 3,3 gr/dl,
Pendapat penulis mengenai perdarahan Inkontinesia defekasi berhubungan dengan
pada recti hal ini sesuai teori dan fakta. disfungsi sfingter rektal ditandai dengan
Pernkajian kedua didapatkan keluhan terdapat benjolan di anus, Insomnia
subyektif yaitu setiap selesai makan pasien berhubungan dengan stresor di tandai
langsung BAB, BAB cair dan bau busuk, dengan klien sering menguap dan ada
keluhan obyektif yang terdapat pada klien lingkar hitam di bawah mata.
yaitu kulit perianal tampak kemerahan, Diagnosa pertama yang di tegakkan
terdapat benjolan pada anus, adanya pada pasien yaitu ketidakefektifan perfusi
perdarahan di anus. Dalam teori disebutkan jaringan perifer berhubungan dengan
bahwa perubahan BAB 39-85% d jumpai penurunan kadar Hb ditandai dengan Hb
pada pasien Carsinoma Recti, episode diare 3,3 gr/dl, ketidakefektifan perfusi jaringan
berdarah tidak dapat dipekirakan, perifer manjadi masalah keperawatan yang
hilangtimbul, sering tidak dapat terkontrol. lebih di prioritaskan karena anemia yang
Pendapat penulis mengenai perubahan pola tidak segera ditangani dapat memperburuk
BAB sesuai antara teori dan fakta. keadaan dan dapt mengganggu
Pengkajian ketiga didapatkan keluhan metabolisme tubuh. Sedangkan
subyektif yaitu pasien mengatakan susah kemungkinan penyebab diagnosa terebut
untuk memumai tidur, keluhan obyektif adalah penurunan kadar hemoglobin dalam
yaitu tampak adnya lingkar hitam di bawah darah.
mata, pasien tampak lesu, pasien sering Diagnosa kedua yang muncul pada Tn.
menguap, pasien tampak mengantuk. D yaitu Inkontinesia defekasi berhubungan
Dalam teori disebutkan bahwa pada pola dengan disfungsi sfingter rektal ditandai
istirahat tidur pasien dengan carsinoma dengan terdapat benjolan di anus.
recti terganngu karena diare yang tidak Ikontinensia defekasi adalah perubahan
dapat terkontrol. Pendapat penulis pada kebiasaan defekasi normal yang di
mengenai keluhan subyektif dan obyektif tandai dengan pasase feses infolunter.
pasien sesuai antara teori dan fakta. Maka kesimpulan dari diagnosa kedua
Diagnosis keperawatan adalah menurut penulis inkotinensia defekasi
pernyataan yang menggambarkan respon dapat terjadi karena kerusakan pada sfingter
manusia (sehat/sakit/berisiko sakit) dari rektal sehingga defekasi tidak dapat
individu atau kelompok dimana perawat terkontrol.
secara legal mengidentifikasi dan perawat Diagnosa ketiga yang muncul pada Tn.
dapat memberikan intervensi secara pasti D yaitu Insomnia berhubungan dengan
untuk menjaga status kesehaan atau untuk stresor di tandai dengan klien sering
mengurangi, menyingkirkan, menurunkan menguap dan ada lingkar hitam di bawah
atau mencegah terjadinya masalah (Walid, mata. Insomnia adalah gangguan pada
2018). kuantitas dan kualitas tidur yang
menghambat fungsi (Herdman, T.H., 2015-
2017). Menurut penulis penyebab klien istirahat, melakukan pengukuran tanda-
tidak dapat memulai tidur karena stresor tanda vital dengan hasil tekanan
yaitu ketidaknyaman karena episode diare darah123/68 mmHg, nadi 86x/menit, suhu
yang sering dan tidak terkontrol. 36.2˚C, repirasi 22/menit.
Perencanaan adalah pengembangan Pada tanggal 22 November 2019
strategi untuk mencegah, mengurangi, tindakan yang dilakukan Melakukan hasil
menghambat menurunkan, mengatasi kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah
masalah-masalah yang telah prc kolf ke 2, menganjurkan klien untuk
diidentifikasikan dalam diagnosis banyak makan makanan yang bergizi dan
keperawatan (Walid, 2018). Kegiatan banyak minum air putih, Menjaga tranfusi
dalam penyusunan rncana tindakan darah, mengamati sklera klien : sklera
keperawatan yaitu, menentukan tujuan, icterus, memonitoring konjungtiva dengan
kriteria hasil dan rencana tindakan. hasil konjungtiva anemis, memonitoring
Pelaksanaan adalah ralisasi rencana mukosa bibir dengan hasil mukosa bibir
tindakan untuk mencapaitujuan yang telah kering, melakukan hasil kolaborasi dalam
di tetapkan (Walid, 2018). Penulis pemberian obat : Injeksi ceftriaxone 1
melakukan tindakan keperawatan gram, pantoprazole 40 mg, dexketoprofen
berdasarkan rencana tindakan sebelumnya. 25mg, asam tranexamat 500 mg
Rencana tindakan dilakukan selama 3X24 menganjurkan klien untuk makan sedikit
jam pada tanggal 21 November 2019 pada tapi sering, Melakukan pengukuran tanda-
jam 20.00 WIB yaitu Melakukan tanda vital dengan hasil tekanan darah
pendekatan yang tenang dan meyakinkan, 107/56 mmHg, nadi 78x/menit, suhu
memberikan posisi tidur yang nyaman, 36.5˚c, reprasi 22/menit, melakukan hasil
menganjurkan klien untuk mengurangi kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah
minum kopi, mengamati sklera klien : prc kolf ke 4, Memastikan asupan cairan
sklera ikterus, melakukan hasil kolaborasi yang cukup untuk klien, melakukan hasil
dalam pemberian tranfusi darah prc klof 1, kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah
memberikan edukasi pada klien dan prc kolf ke 3, menganjurkan klien untuk
keluarga tentang retan nilai normal Hb, mempertahankan pakaian dalam keadaan
menganjurkan keluarga untuk melapor bersih, menginstruksikan klien untuk
apabila klien merasa demam, mencatat menghindari makanan yang dapat memicu
masalah BAB yang sudah ada, BAB rutin, diare, memonitoring BAB klien dengan
dan penggunaan laksatif, Menginstruksikan hasil BAB pasien 2kali sehari dengan
klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi konsistensi padat berwarna kecoklatan,
serat, menganjurkan klien untuk memonitoring bising usus dengan hasil
mengurangi asupan makanan pembentuk 14x/menit, melakukan pengukuran tanda-
gas, menciptakan lingkungan yang aman tanda vital dengan hasil tekanan darah
untuk pasien, membantu klien untuk 100/70 mmHg, nadi 96x/menit, suhu
mengatur siklus tidur, mengajarkan 36.5˚C, respirasi 21x/menit, memberikan
peningkatan relaksasi dan rasa nyaman edukasi pada klien untuk tidak
untuk klien setiap kali akan tidur, menggunakan pakaian dalam yang ketat,
menjelaskan kepada klien dan keluarga melakukan hasil kolaborasi dalam
pentingnya tidur untuk proses pemberian obat: injeksi asam tranexamat
penyembuhan, menganjurkan klien untuk 500 mg, menyediakan tempat tidur dengan
ketinggian yang sesuai, memberikan dengan hsil tekanan darah 110/60 mmHg,
edukasi pada klien dan keluarga untuk nadi 88x/menit, suhu 36.3˚C, respirasi
mengurangi tidur siang dengan melakukan 20x/menit, meenganjurkan klien untuk
aktifitas sederhana, memonitoring pola mempertahankan menggunakan pakaian
tidur klien dengan hasil jumlah jam tidur yang bersih, memonitoring buang air besar
siang 1 jam, jumlah jam tidur malam 2jam, dengan hasil BAB 2x/hari, konsistensi
mengajarkan peningkatan relaksasi dan lunak berbentuk,warna kuning,
rasa nyaman untuk klien melakukan hasil memonitoring bising usus dengan hasil
kolaborasi dalam pemberian obat injeksi 12x/menit, memberikan edukasi pada
ceftriaxone 1 gram, pantoprazole 40 mg, keluarga untuk tetap tidak menggunakan
dexketoprofen 25mg, asam tranexamat 500 pakaian dalam yang ketat, mealkukan
mg, memberikan edukasi pada klien pengukuran tanda-tanda vital dengan hasil
pentingnya tidur yang cukup dan tekanan darah 108/66 mmHg, nadi
menganjurkan klien untuk istirahat, 80x/menit, suhu36.2˚C, respirasi
mengukur tanda-tanda vital dengan hasil 20x/menit, melakukan hasil kolaborasi
tekanan darah 108/59 mmHg, nadi dalam pemberian obat, mendorong klien
82x/menit, suhu 36˚C, suhu 20X/menit. dan keluarga untuk menciptakan
Pada tanggal 23 tindakan yang lingkungan yang nyaman dengan
dilakukan melakukan hasil kolaborasi membatasi pengunjung menganjurkan
dalam pemberian tranfusi darah prc kolf ke klien untuk tetap memasang pagar
5, enganjurkan keluarga untuk melapor pengaman tiap kali akan tidur, menentukan
apabila klien merasa demam, pola tidur dengan hasil jumlah jam tidur
menganjurkan klien untuk tetap makan siang 2 jam, jumlah jam tidur malan 4 jam
makanan bergizi menganjurkan klien untuk , mengajarkan meningkatkan relaksasi dan
tetap mengurangi atau berhenti minum rasa nyaman, memberikan edukasi pada
kopi, mengamati sklera klien dengan hasil klien dan keluarga untuk tetap mengurangi
sklera icterus melakukan hasil kolaborasi jam tidur siang.
dalam pemberian obat:Injeksi ceftriaxone 1 Pada tinjauan teori disebutkan
gram, pantoprazole 40 mg, dexketoprofen pembedahan adalah pengobatan untuk
25mg, asam tranexamat 500 mg, kcarsinoma recti, dengan pengecualian
memonitoring konjungtiva dengan hasil pada beberapa pasien. Perawatan tambahan
konjungtiva anemis, emonitoring mukosa seperti kemoterapi dan radiasi, sering
bibir dengan hasil mukosa bibir kering, digunakan sebelum operasi dan atau setelah
melakuakan pengukuran tanda-tanda vital operasi untuk mengurangi resiko metastasis
tekanan darah110/60 mmHg, nadi (Society, 2017). Sedangkan pada faktanya
82x/menit, suhu 36.6˚C, respirasi pasien menolak untuk dilakukan tindakan
22x/menit, melakukan hasil kolaborasi pembedahan atau kemoterpai dan lebih
dalam pemberian tranfusi darah kolf ke 6, memilih untuk pengobatan tradisional.
menganjurkan keluarga untuk lapor apabila Pada hal tersebut penulis dapat
klien merasa demam, mencatat masalah menyimpulkan terjadi kesenjangan antara
BAB klien, megintruksikan klien untuk teori dan fakta.
tetap mengkonsumsi makanan tinggi serat, Evaluasi adalah penilaian yang
memastikan asupan cairan pasien cukup, dilakukan dengan cara membandingkan
melakukan pengukuran tanda-tanda vital perubahan keadaan pasien (hasil yang
diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil dilakukan tindakan keperawatan selama
yang dibuat pada tahap perencanaan 3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien
(Walid, 2018). Pada kasus ini evaluasi mengatakan tidak terlalu pusing dan tetap
dilakukan setiap hari selama 3 hari yaitu mengeluarkan darah tiap kali BAB, keluhan
dimulai dari tanggal 22-24 November 2019. obyektif klien tampak lemah, hemoglobin
Dari hasil evaluasi catatan perkembangan 7.7 gr/dL, Kulit tampak pucat, takanan
masalah yang dialami Tn. D sebagian dapat darah 110/60 mmHg, nadi 82x/menit, suhu
teratasi. 36.6˚C, respirasi 22x/menit, konjungtiva
Hasil evaluasi pada tanggal 22 anemis, CRT >3 detik, mukosa bibir kering.
November 2019 menggunakan SOAP. Masalah belum teratasi.
Hasil evaluasi yang didapatkan setelah Hasil evaluasi yang didapatkan setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien 3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien
masih mengeluhkan pusing dan tiap BAB masih mengeluhkan setiap kali sesudah
mengeluarkan darah, keluhan obyektif makan langsung BAB, kleuhan obyektif
pasien tampak lemah, hemoglobin : 3,3 kulit perianal tampak kemerahan, terdapat
gr/dl, kulit tampak pucat, tekanan darah benjolan di anus, adanya perdarahan di
107/56 mmHg, nadi 78x/menit, suhu anus, Jumlah BAB 2 kali sehari konsistensi
36.5˚C, respirai 22/menit, konjungtiva lunak berbentuk berwarna kuning
anemis, CRT >3 detik, mukosa bibir kering, kecoklatan. Masalah belum teratasi.
Kesadaran Compos mentis. Masalah belum Hasil evaluasi yang didapatkan setelah
teratasi. dilakukan tindakan keperawatan selama
Hasil evaluasi yang didapatkan setelah 3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien
dilakukan tindakan keperawatan selama masih mengeluhkan tidak bisa tidur
3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien malam, keluhan onyektif tidur malam
masih mengeluhkan setiap kali sesudah ±3jam, tidur siang ±5 jam, adanya lingkar
makan langsung BAB. Kleuhan obyektif hitam di mata, pasien tampak lesu, pasien
kulit perianal tampak kemerahan, terdapat sering menguap, pasien tampak mengantuk.
benjolan di anus, adanya perdarahan di anus Masalah belum teratasi.
, Jumlah BAB 2 kali sehari konsistensi Hasil evaluasi pada tanggal 24
padat berwarna kecoklatan. Masalah belum November 2019 menggunakan SOAP.
teratasi. Hasil evaluasi yang didapatkan setelah
Hasil evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien
3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien mengatakan tidak terlalu pusing dan sudah
masih mengeluhkan susah untuk tertidur, tidak mengeluarkan darah tiap kali BAB,
keluhan obyektif tidur malam ±1jam, tidur keluhaj obyektif pasientampak sedikit
siang ±2 jam, tampak adanya lingkar hitam segar, hemoglobin 9.6 gr/dl, kulit tampak
di mata , pasien tampak lesu , pasien tampak pucat, tekanan darah 117/67 mmHg, nadi
sering menguap, pasien tampak mengantuk. 82 x/menit, suhu 37˚C, respirasi21 x/menit,
Masalah belum teratasi. konjungtiva anemis, CRT >3 detik, mukosa
Hasil evaluasi pada tanggal 23 bibir kering. Maslah belun teratasi.
November 2019 menggunakan SOAP. Hasil evaluasi yang didapatkan setelah
Hasil evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24 jam yaitu keluhan subyektif pasien benjolan di anus, Insomnia berhubungan
masih mengeluhkan setiap kali sesudah dengan stresor di tandai dengan klien sering
makan langsung BAB, keluhan obyektif menguap dan ada lingkar hitam di bawah
kulit perianal tampak kemerahan, terdapat mata.
benjolan di anus, adanya perdarahan di anus
Dalam perencanaan melakukan
(-), klien keluar masuk ke kamar mandi,
tindakan keperawatan meliputi tujuan
Jumlah BAB 3 kali sehari konsistensi lunak
umum dan tujuan khusus.
berbentuk berwarna kuning. Masalah
belum teratasi. Implementasi atau pelaksanaan
Hasil evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang
dilakukan tindakan keperawatan selama telah di buat.
3X24 jam yaitu keluhan subyektif klien
SARAN
mengatakan sudah tidurnya sudah lumayan,
keluhan obyektif tidur malam ±2jam, tidur 1. Bagi Institusi dan Pelayanan
siang ±4 jam, tampak adanya lingkar hitam Kesehatan
di bawah mata , klien tampak lesu. Maslah Bagi institusi dan pelayanaan
belum teratasi kesehatan RSD Kalisat Jember
diharapkan dapat memeprtahankan
pelayanan yang baik yang sidah
KESIMPULAN DAN SARAN diberikan kepada pasien untuk
mendukung kesehatan dan
KESIMPULAN kesembuhan pasien dengan memberi
Pengkajian dilakukan pada pasien pelayanan yang maksimal pada pasien
Tn. D berjenis kelamin laki-laki, berusia 56 carsinoma recti.
tahun, beragama islam, suku jawa dan 2. Bagi Pasien dan Keluarga
bertempat tiggal di Jember. Tn. D rujukan Diharapkan kerjasama dari keluarga
dari salah satu puskesmas di Jember dengan untuk memberikan motivasi untuk
diagnosa medis Carsinoma Recti. kesembuhan Tn. D.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Pengkajian dilakukan pada tanggal
Diharapkan bagi institusi pendidikan
22 November 2019 pada Tn. D. menurut menyediakan fasilitas buku- buku
pengkajian yang dilakukan pada Tn. D , Tn. terbaru.
D merasakan nafsu makan menurun, nyeri
pada area dubur, perdarahan pada dubur,
klien mengeluh susah memulai tidur.
Diagnosa keperawatan yang di
tegakkan pada Rn. D adalah
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam darah
ditandai dengan Hb 3,3 gr/dl, Inkontinesia
defekasi berhubungan dengan disfungsi
sfingter rektal ditandai dengan terdapat
Sayuti, M. (2019). Kanker Kolorektal.
Averrous. Vol. 5 No. 2, 76-88.
Smeltzer, S. B. (2010). Brunner &
Suddarth's textbook of Medical
DAFTAR PUSTAKA Surgical Nursing 12th Ed.
Philadelpia: Lippincott William &
WIlkins.
Black, J. M. (2014). Keperawatan Medikal Society, A. C. (2017). Colorctal Recti.
Bedah Edisi 8. Singapore: Elsevier. Diakses dari Http://www.cancer.org
Bulechek,G.M Butcher,H.K. Dochterman, pada tanggal 17 mei 2020 18.54.
J.M. Wagner, C.M. (2016). Nursing Tmbayong, J. (2010). Patofisiologi Untuk
Intervention Classification (NIC). Perawatan. Jakarta: EGC.
Singapore: Elsevier Global Right. Walid, N. R. (2018). Dokumentasi Proses
Ester, M. (2002). Keperawatan Medikal Keperawatan Pendekatan : KKNI,
Bedah. Jakarta: EGC. NANDA dan SDKI. Malang:
GLOBALCAN. (2019). The Global Cancer Edilitera.
Observatori.
http://gco.iarc.fr>populationsPDF
diakses pada tanggal 18 Mei 2020.
Hendri Imam D, D. (2012). Asuhan
Keperawatan Dengan Klien
Karsinoma Recti. STIKES
KUSUMA HUSADA SURAKARTA.
Herdman, T.H. (2015-2017). NANDA
Iternational Inc. Diagnosis
Keperawatan:
Definisi&Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Moorhead,S.Jhonson, M. Maas, M.L.
Swanson, E. (2016). Nursing
Outcome Classification(NOC).
Singapore: Elsevier Global Right.
Najib, M. B. (2016). Keperawatan Medikal
Bedah I. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

You might also like