You are on page 1of 5

BAB 6

ROTASI BENDA TEGAR

Gerak benda ada berbagai jenis ada gerak lurus, getaran dan ada lagi gerak melingkar
atau gerak rotasi. Contoh benda yang bergerak rotasi adalah orang yang membuka pintu,
gerak rotasi bumi, gerak roda dan seperti gambar di atas seseorang yang melepas ban mobil.
Bagaimana sebuah benda dapat berotasi, besaran apakah yang mempengaruhi, bagaimana
percepatan, energi dan momentumnya?
Semua pertanyaan inilah yang dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh sebab itu
setelah belajar bab ini diharapkan kalian dapat:
1. Menentukan momen gaya dan momen inersia suatu benda yang berotasi,
2. Menentukan syarat-syarat benda yang seimbang rotasi,
3. Menentukan percepatan benda yang berotasi,
4. Menentukan energi kinetik rotasi dan momentum sudut,
A. Momen Gaya dan Momen Inersia
1. Momen Gaya
Apakah kalian sudah mengetahui tentang mo- men gaya? Coba kalian amati roda
yang berputar, pintu yang berotasi membuka atau menutup atau permainan roda putar di pasar
malam. Mengapa semua itu bisa berputar atau berotasi? Besaran yang dapat menyebabkan
benda berotasi itulah yang dinamakan momen gaya atau torsi.
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Lihat pada
Gambar 6.1, untuk memutar baut diperlukan lengan d dan gaya F. Besar momen gaya
didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan yang saling tegak
lurus. Bagaimana jika membutuhkan sudut tertentu? Besarnya dapat memenuhi persamaan
berikut.

t=d•F ;
atau .........................................................................................(6.1)
t = d F sin q

Momen inersia merupakan besaran vektor. Besarnya memenuhi persamaan 6.1 dan
arahnya sesuai kaedah tangan kanan seperti pada Gambar 6.2.

Gambar 6.1
Memutar sebuah baut perlu ada gaya dan lengan tertentu.

Gambar 6.2
(a) Kaedah tangan kanan (b) arah torsi
dan arah rotasi.
CONTOH 6.1

Batang AB bebas berputar di titik O. Seperti pada Gambar


6.3(a). Panjang AB = 3 m, AO = 2 m dan OB = 1 m. Pada titik A
bekerja gaya FA = 10 N dan pada titik B bekerja gaya FB = 20 N.
Tentukan torsi yang bekerja pada batang dan arah putarnya.
FA = 10 N
FB = 20 N

A 30O
(a) 2m O1 mB F
B sin
F A= 10 N = 20 N
B
Gambar 6.3
(a)Benda dipengaruhi gaya
(b) pengaruh torsi
(b) A 2m O1 mB

Penyelesaian
Untuk menentukan torsi batang AB dapat digambarkan nilai t
positif atau negatif dan gaya yang tegak lurus. Lihat Gambar
6.3(b). Maka torsi di titik O memenuhi:

t0 = -(OA)F A+ (OB) . F Bsin 30O

= -2. 10 + 1. 20 .= -10 Nm
0tbernilai negatif berarti batang AB akan
searah jarum jam dengan poros di titik O.
berotasi

2. Momen Inersia

Pada gerak rotasi ini, kalian dikenalkan besaran baru lagi yang dinamakan momen
inersia. Inersia berarti lembam atau mempertahankan diri. Momen inersia berarti besaran
yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak
translasi atau lurus.
Besarnya momen inersia sebuah partikel yang berotasi dengan jari-jari R seperti pada
Gambar 6.4 didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat jari-jarinya. I = m R2.
Untuk sistem partikel atau benda tegar memenuhi hubungan berikut.

Sistem partikel : I = SmR2


Benda tegar: I = k m R2
............................................................................(6.2)

Gambar 6.4 Partikel bermassa m berotasi mengelilingi


sumbunya dengan jari-jari R.

k adalah nilai konstanta inersia yang besarnya tergantung pada suhu dan bentuk bendanya. Perhatikan
Gambar 6.5.

Gambar 6.5 Beberapa benda berotasi


dengan sumbu dan nilai konstanta
inersia k.
CONTOH 6.2

Silinder pejal berjari-jari 8 cm dan massa 2 kg. Se- dangkan bola


pejal berjari-jari 5 cm dan massa 4 kg. Jika kedua benda tadi
berotasi dengan poros melalui pusatnya maka tentukan
perbandingan momen inersia silinder dan bola!

Penyelesaian
mS = 2 kg, RS = 8 cm = 8.10 m-2
mB = 4 kg, RB = 5 cm = 5.10 m-2
Momen inersia silinder pejal :

IS = mS RS 2 = . 2. (8.10 -2) 2= 64.10 kg


-4
m 2

Momen inersia bola pejal :

IB = mBBR= 2 . 4. (5.10 -2) 2= 40.10 kg


-4
m 2

Perbandingannya
sebesar :
= =

B. Hukum Newton Gerak Rotasi


1. Keseimbangan Benda Tegar
Di kelas X kalian telah belajar tentang hukum Newton. Masih ingat hukum I
Newton? Tentu saja masih. Jika benda dipengaruhi gaya yang jumlahnya nol Σ F = 0 maka
benda akan lembam atau seimbang translasi.
Hukum I Newton di atas itulah yang dapat dikembangkan untuk gerak rotasi. Jika
suatu benda dipengaruhi momen gaya yang jumlahnya nol ( Σ τ = 0) maka benda tersebut akan
seimbang rotasi.
Kedua syarat di atas itulah yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa sebuah
benda tegar itu seimbang. Sebuah benda tegar akan seimbang jika memenuhi keadaan syarat
di atas. Berarti berlaku syarat di bawah.

SF = 0
dan St = 0 ....................................................................................(6.3)

CONTOH 6.3

1. Sebuah papan panjangnya 2 m diberi peno-


pang tiap-tiap ujungnya seperti pada
Gambar 6.6(a). Massa papan 10 kg. Pada
jarak 50 cm dari penopang B diletakkan
beban 80 N. Jika sistem dalam keadaan
seimbang maka tentu- kan gaya tekan
normal yang bekerja di titik A dan B!
Untuk menentukan nilai NA dan NB dapat

You might also like