You are on page 1of 2

Name : Jessica Divanca

Student ID : 1105619029

Majoring in Early Childhood Education Programs

English is an international language that dominates the era of communication to connect


and transfer knowledge throughout the world. Therefore, English language skills are very
important in the current era so that people from all walks of life are motivated to learn English
from an early age. English education would be ideal if started from an early age, because the
vulnerable aged 2-7 years is a golden ages for the development of children's language skills,
which means that children are able to learn any language like native speakers and this period
should be utilized as well as possible through several methods and appropriate and effective
teaching techniques. This is also supported by Piaget's theory, early childhood is a child who
has a condition of preoperational cognitive development that is high egocentric, does not
understand abstract things, only understands symbols and still thinks pralogically. And
according to Vygotsky, early childhood is a part of the social that the center of development
and learning occurs in a social context, they are still very dependent on adults who have been
in contact with the child since birth. These adults play an important role and as mediators of
the world to help the child learn to do things and learn to think. It is also supported by Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini has determined the substance of language
learning for early childhood. In lampiran 1 Permendikbud No. 137 tahun 2014, in the scope of
development of understanding language at the age of 4-5 years, the expected level of
achievement is; "menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya)" in that
point, the government indirectly provides opportunities for early childhood education providers
to regulate the languages taught to early childhood not limited to mother tongue. In practice,
many early childhood education providers in regions who have a local language which is their
mother tongue, also teach Indonesian as a second language and the language of instruction,
even most of them teach foreign languages, including English and Japanese or other foreign
languages.
Translate:

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang mendominasi era komunikasi untuk
menghubungkan dan mentransfer ilmu ke seluruh dunia. Oleh sebab itu, keterampilan
berbahasa inggris merupakan hal yang sangat penting di era saat ini sehingga membuat orang
dari berbagai kalangan termotivasi untuk mempelajari bahasa Inggris dari usia sedini mungkin.
Pendidikan bahasa Inggris akan sangat ideal jika dimulai sejak usia dini, karena para rentan
usia 2-7 tahun merupakan periode emas perkembangan kemampuan berbahasa anak, yang
artinya anak mampu belajar bahasa apapun seperti penutur aslinya dan seharusnya periode ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya melalui beberapa metode dan teknik pengajaran yang tepat dan
efektif. Hal ini juga di dukung oleh teori Piaget, anak usia dini adalah anak yang mempunyai
kondisi perkembangan kognitif praoperasional yaitu memiliki egosentris yang tinggi, belum
mengerti hal-hal abstrak, hanya mengerti pada simbol-simbol dan masih berpikiran pralogis
Dan menurut Vygotsky, anak usia dini merupakan bagian dari sosial yang pusat perkembangan
dan belajarnya terjadi dalam konteks sosial, mereka masih sangat tergantung penuh dengan
orang-orang dewasa yang berhubungan dengan si anak sejak lahir. Orang-orang dewasa
tersebut memegang peranan penting dan sebagai mediator dunia untuk menolong anak tersebut
belajar mengerjakan sesuatu dan belajar berpikir. Hal ini juga didukung oleh Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini telah menentukan substansi pembelajaran bahasa untuk
anak usia dini. Dalam lampiran 1 Permendikbud No. 137 tahun 2014, dalam lingkup
perkembangan memahami bahasa pada usia 4-5 tahun, tingkat pencapaian yang diharapkan
adalah; “menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya)” dalam point
tersebut, secara tidak langsung pemerintah memberikan kesempatan kepada penyelenggara
Pendidikan AUD untuk mengatur bahasa-bahasa yang diajarkan kepada AUD tidak terbatas
pada bahasa ibu saja. Dalam praktiknya, banyak penyelenggara pendidikan AUD di daerah
yang memiliki bahasa lokal yang merupakan bahasa Ibu, juga mengajaran Bahasa Indonesia
sebagai bahasa kedua dan bahasa pengantar pembelajaran bahkan sebagian besar mengajarkan
bahasa asing, diantaranya Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang atau Bahasa Asing lainnya.

You might also like