Aditya Maulana - Resume IDK 1

You might also like

You are on page 1of 15

TUGAS RESUME

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Tugas Mata Kuliah

IDK 1

Oleh

NAMA : ADITYA MAULANA

NIM : 201211742

Kelas : 1B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MERCUBAKTIJAYA PADANG

2020
RESUME

1. Anfis sistem perkemihan


     Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisma
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan
asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam
bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan
sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.
Sistem perkemihan (Gb-1) terdiri atas: kedua ginjal (ren, kidney), ureter, kandung kemih (vesika
urinaria/urinary bladder/ nier) dan uretra.

Ginjal

     Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di
ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas. Ginjal kanan terletak lebih ke
bawah dibandingkan ginjal kiri. 

     Ginjal (Gb-2) dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa yang tipis. Pada sisi medial terdapat
cekungan, dikenal sebagai hilus, yang merupakan tempat keluar masuk pembuluh darah dan
keluarnya ureter. Bagian ureter atas melebar dan mengisi hilus ginjal, dikenal sebagai piala ginjal
(pelvis renalis). Pelvis renalis akan terbagi lagi menjadi mangkuk besar dan kecil yang disebut kaliks
mayor(2 buah) dan kaliks minor (8-12 buah). Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan ginjal
berbentuk kerucut yang disebut papila ginjal. Pada potongan vertikal ginjal tampak bahwa tiap
papila merupakan puncak daerah piramid yang meluas dari hilus menuju ke kapsula. Pada papila ini
bermuara 10-25 buah duktus koligens. Satu piramid dengan bagian korteks yang melingkupinya
dianggap sebagai satu lobus ginjal.
Ureter (Gb-14)

     Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa
terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas
4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih
kosong atau tidak teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/teregang).
Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-sel
permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang relatif
padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan melintang tampak berbentuk bintang yang
disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis luar
lamina propria, adanya jaringan elastin dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter
diregangkan.

    Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah dalam dan sirkular
di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa
terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin. 

    Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila
ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris
sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan
berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.

Kandung kemih (Gb-15)

     Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya
dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan
jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri
atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk
aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika adventisianya
terdiri atas jaringan fibroelastik.

     Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui
uretra.

Uretra 

      Panjang uretra pria (Gb-16) antara 15-20 cm dan untuk keperluan deskriptif terbagi atas 3 bagian
yaitu:

A. Pars Prostatika, yaitu bagian uretra mulai dari muara uretra pada kandung kemih 

    hingga bagian yang menembus kelenjar prostat. Pada bagian ini bermuara 2 saluran 

    yaitu duktus ejakulatorius dan saluran keluar kelenjar prostat.

B. Pars membranasea yaitu bagian yang berjalan dari puncak prostat di antara otot rangka  

    pelvis menembus membran perineal dan berakhir pada bulbus korpus kavernosus   

    uretra.

C. Pars kavernosa atau spongiosa yaitu bagian uretra yang menembus korpus 

    kavernosum dan bermuara pada glands penis. 

      Epitel uretra bervariasi dari transisional di uretra pars prostatika, lalu pada bagian lain berubah
menjadi epitel berlapis atau bertingkat silindris dan akhirnya epitel gepeng berlapis pada ujung uretra
pars kavernosa yang melebar yaitu di fosa navikularis. Terdapat sedikit sel goblet penghasil mukus.
Di bawah epitel terdapat lamina propria terdiri atas jaringan ikat fibro-elastis longgar.
     Pada wanita uretra jauh lebih pendek karena hanya 4 cm panjangnya. Epitelnya bervarias dari
transisional di dekat muara kandung kemih, lalu berlapis silindris atau bertingkat hingga berlapis
gepeng di bagian ujungnya. Muskularisnya terdiri atas 2 lapisan otot polos tersusun serupa dengan
ureter (aw/2001).

2. Anfis sistem pencernaan

Sistem pencernaan merupakan tempat di mana proses kompleks pengolahan makanan menjadi


nutrisi yang diserap tubuh terjadi. Sistem pencernaanmanusia dimulai dari mulut dan berakhir di
anus. Untuk mempelajari bagian-bagian dan fungsinya sangat mudah.

Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

Dalam setiap bagian dalam sistem pencernaan manusia terjadi gerakan yang penting untuk
meneruskan makanan dari satu bagian ke bagian lainnya. Berikut ini adalah bagian lengkap dari
sistem pencernaan manusia. 

 Mulut: Proses Pengunyahan 


 Tenggorokan (Faring) dan Kerongkongan (esofagus): Gerakan Peristaltik
 Lambung: Otot atas lambung relaksasi agar makanan bisa masuk, otot bawah lambung
mencampur makanan dengan zat pencernaan
 Usus Halus: Gerakan Peristaltik
 Usus Besar: Gerakan Peristaltik
1. Mulut

Bagian mulut merupakan langkah pertama dalam sistem pencernaan manusia. Proses pencernaan
dimulai saat kamu mengambil gigitan pertama pada makanan, disebut juga pencernaan mekanik. 

Bagian mulut seperti lidah, gigi, dan kelenjar air liur membantu proses pengunyahan agar makanan
lebih mudah dicerna.

2. Tenggorokan (Faring) dan Kerongkongan (Esofagus)


Tenggorokan (Faring) merupakan saluran alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke
kerongkongan (esofagus). Faring juga berhubungan dengan rongga hidung yang berfungsi untuk
memproduksi suara. 

Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui tenggorokan dan diteruskan ke tabung berotot
esofagus. 

Tabung ini memiliki panjang sekitar 25cm.  Di bagian esofagus terdapat katup epiglotis yang
mencegah makanan dan minuman masuk ke dalam trakea agar kamu tidak tersedak.

3. Lambung

Lambung merupakan organ berbentuk seperti kantong yang terdiri dari dinding berotot. Di lambung,
terjadi sistem pencernaan mekanik dimana makanan dan minuman diremas dan diaduk menjadi
bubur makanan (kim) oleh otot polos. 

Ada tiga bagian lambung yang penting: bagian atas (kardia), bagian tengah (fundus), dan bagian
bawah (pilorus).

4. Usus Halus

Usus halus merupakan sistem pencernaan manusia terpanjang dengan panjang sekitar 670 cm sampai
760 cm. 

Penyerapan nutrisi paling banyak terjadi pada saluran pencernaan ini. Usus halus terdiri dari tiga
bagian penting yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dalam pencernaan makanan: 

Duodenum/Usus 12 jari: Usus dua belas jari adalah bagian usus setelah lambung. Fungsinya untuk
menyalurkan makanan ke usus halus dan mencerna makanan secara kimiawi.

5. Usus Besar

Sebagian besar dari sisa-sisa pencernaan makanan dan air diserap di usus besar, lalu disimpan
sebagai feses sebelum dieliminasi. Usus besar terdapat bagian sekum, kolon, rektum, dan kanalis
anal. 
Fungsi utama usus besar adalah membusukkan sisa makanan atau limbah oleh bakteri Escherichia
coliagar lebih mudah untuk dikeluarkan.

Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan sistem pencernaan merupakan penyakit yang sering dihadapi oleh banyak orang. 

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi. 

Beberapa ragam gejala yang sering dirasakan mulai dari perut kembung, mual, sensasi terbakar di
bagian dada (heartburn), sembelit, diare sampai muntah. 

Umumnya penyakit seperti maag, diare, dan konstipasi dapat dihindari dengan mengonsumsi
makanan yang tepat. Banyak juga obat-obatan yang bisa membantu meredakan gejala gangguan
tersebut.

3. Anfis sistem endokrin

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi
internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara
langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk
mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh (Anonim, 2013).
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran
khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon
berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas
pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh (Ulfhitha,
20112). 
Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam
mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja antara
kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut (Ulfhitha, 20112):
1.        Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui
transmisi kimia.
2.        Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem saraf. Pada
sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja
endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar
antara beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu
singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali
sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlukan waktu
hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sempurna.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai senyawa kimia
perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel satu ke sel lainnya. Banyak
hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut
bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu (Ulfhitha, 20112).
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut
(Ulfhitha, 20112) :
1.        Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai
penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. Sel tersebut
memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin.
Sesungguhnya, semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh
karena itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
2.        Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang benar-
benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf. Kelenjat
endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan
tubuh). Kelenjar endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang sering menjadi objek
studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae, Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar endokrin
dapat berupa sel tunggal atau berupa organ multisel.

 Sistem Endokrin secara Umum


Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang,
menstimulasi urutan perkembangan, mengkoordinasi sistem reproduktif, memelihara lingkungan
internal optimal.
Empat tujuan/kegunaan paling penting dari Sistem Endokrin, yaitu :
1.        Homeostasis (temperatur/thermoregulation, metabolisme, nutrisi, keseimbangan asam
basa)
2.        Combating stress (infeksi, trauma, shock)
3.        Growth & development (mengembangkan jumlah sel/hyperplasia, dan mengembangkan
ukuran sel/hypertrophy).
4.        Reproduction (mensekresikan hormon sex pada laki-laki dan perempuan/
mengembangkan karakteristik organ sex primer dan sekunder ).

4. Anfis sistem imunitas dan hematologi

Sistem imun bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh mikroorganisme, membantu proses
penyembuhan dalam tubuh, dan membuang atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi
atau cedera (Corwin, 2009). Pada individu normal sebagian besar infeksi berlangsung dalam jangka
waktu terbatas dan menyebabkan sedikit sekali kerusakan permanen karena sistem immun melawan
agen infeksi dengan mengendalikan atau menghancurkannya (Wahab dan Julia, 2002). Kondisi
lingkungan dan gaya hidup saat ini dipenuhi oleh stres, cuaca yang tidak menentu, pola makan yang
tidak sehat, kurang berolahraga dan polusi menyebabkan penurunan imunitas tubuh atau gagalnya
respon immun bereaksi (Weir, 1990 dalam Hendrasula, R.A., 2011). Faktor tersebut menyebabkan
mudahnya agen infeksi masuk ke tubuh setiap saat menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit
mulai dari flu, diare, batuk, dan demam hingga penyakit yang lebih serius yaitu pneumonia, tumor,
dan kanker (Guyton dan Hall, 2007), sehingga diperlukan peningkatan imunitas.
Peningkatan imunitas dapat dilakukan dengan cara memperbaiki fungsi sistem imun menggunakan
bahan yang merangsang sistem tersebut yang disebut imunostimulator (Baratawidjaja, 1996).
Imunostimulan adalah obat yang dapat menstimulasi sistem imun non spesifik pada sistem
pertahanan tubuh. hati memegang peranan penting sebagai organ yang berfungsi sebagai eliminasi
dan bertanggung jawab terhadap metabolisme beberapa bagian besar golongan obat. Pada penyakit
gangguan fungsi hati, kemampuan organ tersebut untuk memetabolisme obat juga akan terganggu.
Struktur atau fungsinya yang abnormal akan mempengaruhi kemampuan dari hati untuk menangani
efektifitas obat (Barber, Nick, Alan, 2006).Imunostimulan dapat memperkuat ketahanan tubuh secara
alami dalam hal melawan berbagai infeksi virus dan bakteri atau untuk membantu dalam pengobatan
penyakit yang berhubungan dengan penekanan sistem imun seperti kanker, AIDS dan lainnya.
Imunostimulan bekerja dengan cara menstimulasi faktor utama sistem imun, antara lain melalui
fagositosis, sistem komplemen, sekresi antibodi dan lainnya (Petrunov, dkk, 2007).

Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari darah dan gangguan pada
darah. Dengan ilmu hematologi, dokter dapat mendiagnosis dan mengobati berbagai kelainan
darah, seperti anemia, gangguan pembekuan darah, hemofilia, dan leukemia.

Berbagai Komponen Darah dan Gangguan Hematologi

Kelainan hematologi atau gangguan pada darah dapat terjadi pada beberapa komponen utama darah,
yaitu:

Sel darah merah

Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh dan mengangkut karbon dioksida
untuk dikeluarkan dari saluran pernapasan. Gangguan pada sel darah merah yang paling sering
terjadi adalah anemia atau kurangnya jumlah sel darah merah. Kondisi ini umumnya terjadi ketika
tubuh kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B12, serta perdarahan kronis.

Anemia ringan sering kali tidak bergejala, namun kondisi ini bisa semakin parah jika tidak segera
diobati. Ketika sudah terjadi anemia berat, seseorang bisa mengalami gejala cepat lelah, kulit pucat,
sesak napas, dan dada berdebar.
Sel darah putih

Sel darah putih berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk melawan
infeksi, benda asing, dan sel kanker.

Kelainan hematologi yang membuat jumlah dan fungsi sel darah putih terganggu bisa disebabkan
oleh infeksi bakteri dan virus, multiple myeloma dan sindrom mielodisplasia, gangguan sumsum
tulang, serta kanker, seperti leukemia atau kanker darah dan limfoma.

Trombosit

Komponen darah yang satu ini dikenal juga sebagai keping darah atau platelet. Trombositberperan
dalam proses pembekuan darah saat tubuh mengalami luka. Oleh karena itu, bila tubuh kekurangan
trombosit, hal ini dapat menyebabkan perdarahan sulit berhenti.

Sebaliknya, ketika jumlah trombosit meningkat, tubuh akan mudah mengalami pembekuan darah.
Kondisi ini bisa berdampak buruk bagi tubuh karena bekuan atau gumpalan darah yang terbentuk
secara spontan dapat menyumbat aliran darah.

Ada beberapa kondisi yang bisa memengaruhi jumlah trombosit, di antaranya idiopathic


trombocytopenic purpura (ITP), demam berdarah dengue, leukemia, gangguan sumsum
tulang, trombositopenia, dan trombositosis.

Berbagai Fungsi Pemeriksaan Hematologi

Ada banyak jenis pemeriksaan hematologi yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah pemeriksaan
darah lengkap. Dalam pemeriksaan ini, komponen darah yang akan diperiksa meliputi:

 Hemoglobin

 Hematokrit

 Jumlah atau volume sel darah merah


 Jumlah sel darah putih dan hitung jenis sel darah putih
 Jumlah trombosit
 Laju endap darah
Tujuan utama dari pemeriksaan hematologi adalah untuk mengevaluasi atau menilai jumlah dan
fungsi berbagai komponen darah. Melalui tes hematologi, dokter juga dapat menilai fungsi
pembekuan darah pada tubuh pasien.

5. Anfis sistem sarat

Sistem saraf merupakan hal terpenting bagi tubuh manusia, sistem saraf adalah sistem organ yang
dapat meregulasi dan mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga
bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia. Pengaruh sistem saraf
yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya
(Irianto, 2004).
Angka kematian akibat penyakit saraf menurut World Federation of Neurology (WFN) baru-baru ini
yang telah berkolaborasi dalam survei internasional mengenai gangguan neurologi yang melibatkan
109 negara dan mencakup lebih dari 90% dari populasi dunia. Terdapat setidaknya 9 penyakit
dengan epidemiologi tersering hampir di seluruh negara tanpa mengenal faktor kekuatan ekonomi
tiap negara. Adapun penyakit dengan etiologi tersering yakni demensia, epilepsi, nyeri kepala,
multiple sklerosis, nyeri yang berhubungan dengan gangguan neurologi, parkinson’s disease, stroke,
cedera kepala dan neuroinfeksi.
Di Indonesia Penyakit saraf dengan komplikasinya merupakan masalah kesehatan yang masih sulit
diatasi di Indonesia dan mengancam jiwa manusia. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit saraf di Indonesia. Dari hasil penelitian di Banda Aceh
lebih kurang 3 bulan terdapat 406 pasien yang dirawat di ruang saraf Geulima I RSUD Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh, terdiri atas 227 pria (55,9%) dan 179 wanita (44,1%). Terdapat 5 macam
penyakit yang merupakan penyakit-penyakit yang dominan yang menyebabkan pasien dirawat di
ruang saraf secara berurutan yaitu stroke1iskemik, cedera kepala ringan, cedera kepala sedang,
cedera kepala berat, dan stroke hemoragik. Pasien yang meninggal dunia sebanyak 21 orang (5,2%)
terdiri atas 7 pasien stroke iskemik (1,7%), 6 pasien stroke hemoragik (1,5%), 3 pasien cedera kepala
berat (0,7%) dan masing-masing 1 pasien meningitis, sefalgia, hidrosefalus, dan ensefalitis (0,2%)
(Imran, 2017).
Contoh penyakit saraf lainnya yaitu epilepsi pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Tjandradjani dkk. (2012: 143) di RS. Anak Bunda Harapan Kita tahun 2008-2010 Dijumpai 141
pasien anak dengan data riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan EEG lengkap. Didapatkan 53,9%
pasien adalah laki-laki, dan 38,3% mengalami kejang pertama pada usia lebih dari satu bulan. Pada
pemeriksaan EEG 82,3% tidak normal. Sedangkan 53,1% pasien termasuk kelompok sindrom
idiopatik epilepsi umum.

6. Konsep gizi

Gizi adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun sel-sel untuk
bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan medis, gizi dapat merujuk pada ilmu
atau praktik konsumsi serta penggunaan makanan.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis zat gizi yang penting bagi tubuh manusia, yaitu makronutrien dan
mikronutrien. Berikut penjelasannya:

Makronutrien

Makronutrien berarti nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh. Jenis gizi ini dibagi
lagi menjadi makronutrien yang menyumbang energi dan yang tidak.

Makronutrien energi

Makronutrien energi meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Apa sebenarnya ketiga nutrisi ini?
Karbohidrat

Karbohidrat memiliki molekul-molekul yang terdiri atas monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Polisakarida dianggap lebih baik daripada monosakarida. Kenapa?Pasalnya, polisakarida lebih
kompleks sehingga butuh waktu lama untuk diserap ke dalam aliran darah dan tidak memicu
lonjakan gula darah yang besar.Karena itu, semakin kompleks karbohidrat yang Anda konsumsi,
nutrisi yang Anda dapatkan akan semakin baik. Contoh karbohidrat kompleks adalah gandum
utuh, nasi merah, dan biji-bijian. Sedangkan jenis karbohidrat sederhana meliputi nasi putih, roti
putih, dan pasta.

Protein

Protein disusun oleh 20 jenis asam amino. Sebagian asam amino disebut esensial karena tidak bisa
diproduksi oleh tubuh, sehingga harus didapatkan melalui makanan. Sementara sebagian lainnya
termasuk nonesensial sebab bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.Isoleucine, histidine, leucine, lysine,
methionine, phenylalanine, tryptophan, threonine, dan valine merupakan contoh asam amino
esensial. Sementara asam amino nonesensial meliputi aspartic acid, cysteine, glutamic acid,
alanine, arginine, asparagine, glutamine, glycine, proline, serine, dan tyrosine.

7. Dasar diet etik klinik


Pengertian Diet Ilmu Diet Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada
kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit dengan memperhatikan syarat gizi dan sosial
ekonomi. Terapi Diet Bagian dari dietetika yang khusus memperhatikan penggunaan makan untuk
tujuan penyembuhan. 
. Dietadalah makanan dan minuman yangdikonsumsi orang secara teratursetiap hari. Jumlah
dan jenis makanan yangdibutuhkan dalam situasi tertentu,seperti menurunkan atau menaikkanberat
badandiet yang dilakukan sangattergantung pada usia, berat badan,konsidi kesehatan dan
banyaknyakegiatan yang dilakukan dalam sehari 
.  Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit Salah satu bentuk terapi diet Penunjang
pengobatan Tindakan medis 
. . Tujuan Terapi Diet1. Memperoleh status gizi yang baik2. Memperbaiki defisiensi gizi3.
Mengistirahatkan organ tubuh4. Menyesuaikan asupan/intake dengan kemampuan tubuh5.
Mengubah berat badan bila diperlukan 
.  Pengaturan Makanan Orang Sakitfaktor yang perlu diperhatikanPsikologisMemisahkan dari
kebiasaan kehidupan sehari-hariMemasuki lingkungan yang masih asing (dokter dll) Perubahan
makanan (macam, cara hidangkan, tempat makan, waktu makan, dengan siapa makan dll) Rasa tidak
senang, rasa takut karena sakit, ketidakbebasan bergerak – putus asaPutus asa mual, hilang nafsu
makanBentuk diit (cair, lunak sesuai keadaan penyakit) bahagia/cemas Perawat menjelaskan,
mengurangi tekanan psikologis 
.  Pengaturan Makanan Orang Sakitfaktor yang perlu diperhatikanSosial Budaya Orang sakit
kelompok berbeda, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, pandangan hidup Macam hidangan
netralKebiasaan makan bersama perlu ditemani anggota keluarga 
. . Pengaturan Makanan Orang Sakitfaktor yang perlu diperhatikanKeadaan JasmaniJasmani
pasien menentukan konsistensi diit Lemah, kesadaran menurun diit khususGangguan pernafasan
makan lebih lama Tidak baik nafsu makan porsi kecil, sering Usia lanjut porsi kecil, lunak Penyakit
kronis perawatan lebih lama membawa masalah makan. Orang sakit hapal makanan perlu adanya
modifikasi menu dari rumah 
. Pengaturan Makanan Orang Sakitfaktor yang perlu diperhatikanKeadaan Gizi Penderita
Jarang dilakukan Perawat memperoleh informasi pola makan dirumahnya, kebiasaan makan, sikap
terhadap makanan 
. . Dasar Penentuan Diet Bagi Orang Sakit. Memenuhi kebutuhan giziDiet khusus berpola
makanan biasaDiet khusus fleksibel (kebiasaan, kesukaan, kepercayaan dll)Mempertimbangkan
pekerjaan sehari-hari Bahan makanan yang dapat diterimaBahan makanan alami, mudah didapat,
mudah diolah, lazim dimakan Pasien tujuan diit Diet khusus segera makanan biasa Diet khusus
indikasi kuat dan memang diperlukan Bisa makan mulut berikan mulut

8. Metabolisme
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme, termasuk yang terjadi pada
tingkat sel. Secara umum, metabolisme memiliki jalur dua arah reaksi organik kimia, katabolisme,
yaitu reaksi dari molekul yang memecah senyawa organik untuk mendapatkan anabolisme energi,
yaitu reaksi senyawa organik merangkai molekul tertentu, untuk diserap oleh sel-sel tubuh.

Arah kedua metabolisme jalur yang diperlukan untuk setiap organisme untuk bertahan hidup. Arah
ditentukan oleh jalur metabolik senyawa yang dikenal sebagai hormon, dan dipercepat (katalis) oleh
enzim. Dalam senyawa organik, memutuskan arah reaksi kimia disebut promoter dan percepatan
reaksi kimia yang menentukan apa yang disebut katalis.

Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimia yang melibatkan substrat enzim yang bereaksi dengan
tingkat katalis reaksi untuk menghasilkan senyawa antara, yang merupakan substrat reaksi ke tingkat
berikutnya. Reagen kimia secara keseluruhan yang terlibat dalam reaksi disebut tingkat metabolome.
Semua ini dipelajari dalam cabang biologi yang disebut metabolomik.
Sejarah Metabolisme

Eksperimen terkontrol dalam metabolisme manusia pertama kali diterbitkan oleh Santorio Santorio
pada tahun 1614 dalam bukunya Ars de statica medecina yang membuatnya terkenal di Eropa. Dia
menggambarkan serangkaian percobaan dilakukan, yang melibatkan dirinya dengan berat di kursi
tergantung pada skala besar (lihat gambar) sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, hubungan
seksual, puasa makan atau minum, dan buang air besar.

Dia menemukan bahwa bagian terbesar dimakannnya makanan hilang dari tubuh melalui perspiratio
insensibilis (dapat diterjemahkan sebagai “berkeringat yang tidak tampak”).

Proses Metabolisme

Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu :

Anabolisme

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organiksederhana


menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi
yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang
lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam


amino,monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi
bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi
molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen
dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik.
Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun
ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, makaorganisme akan
tumbuh.

Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang


mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber. Proses pembongkaran ini dibedakan menjadi dua macam.yaitu sebagai
berikut :

 Apabila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan memerlukan cukup oksigen (aerob)
disebut proses respirasi.
 Apabila pembongkaran suatu zat dalam dalam lingkungan tanpa memerlukan oksigen
(anaerob) disebut proses  fermentasi.

You might also like