You are on page 1of 14

LAPORAN PENDAHULUAN

HERNIA INGUINALIS

DISUSUN OLEH
NAMA : VERDAH JESINDAH
NIM : PO.71.20.3.19.073
SEMESTER : 5

CI PENDIDIKAN : NS.WELLA JUARTIKA,S.KEP,M.KEP.


CI LAPANGAN : NS.CAHYA WIDIARTI,S.KEP

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

HERNIA INGUINALIS

1. Definisi
Hernia berasal dari bahasa latin yaitu herniae yang berarti penonjolan isi
suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga tersebut
dinding rongga yang lemah tersebut membentuk kantong dengan berupa cincin
gangguan ini sering terjadi pada perut dengan isi yang keluar berupa bagian usus
(Mansjoer dkk dalam seri, 2018)
Menurut nuarl (2015) hernia adalah penonjolan serat atau organ atau jaringan
melalui lubang yang abnormal. Hernia merupakan prostrusi atau leenon jalan isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (amin dan
kusuma, 2015)
Hernia insisional merupakan hernia yang terjadi didekat atau sepanjang
bekas luka bedah diperut. Hernia insisional dapat terjadi beberapa bulan atau tahun
setelah operasi abdomen yang dapat menyebabkan nyeri dan membutuhkan tindakan
operasi (institute for Quality and efficiency in healt care,2016)
Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul
sebagai tonjolan diselangkangan atau skratum-hernia inguinalis terjadi ketika
abdomen berkembang sehingga usus menerobos kebawah melalui celah.

2. Etiologi
Hal yang mengakibatkan hernia menurut haryono (2012) adalah :
a. Kelainan kongenital atau kelainan bawaan kelainan didapat, meliputi :
1) Jaringan kelemahan
2) Luasnya daerah didalam ligamen inguinal
3) Trauma
4) Kegemukan
5) Melakukan pekerjann berat
6) Terlalu mengejan saat buang air kecil atau besar.
3. Patofisiologi
Hernia berkembangan ketika intra abdominal mengalami peertumbuhan tekanan
seperti tekanan pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau perpindahan
bagian usus kedaerah abdominal yang tipis atau tidak cukup kuat pada daerah tersebut
dimana kondisi itu ada syok atau terjadi pada proses perkembangan yang cukup lama
pembedahan abdominal dan kegemukan.
Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal. Kemudian
terjadi hernia karena organ-organ selalu saja melakukan perjalanan yang berat dan
berlangsung dalam waktu yang sangat parah sehingga akhirnya menyebabkan kantung
yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah
terganggu maka berbahaya dan dapat dapat menyebabkan ganggren. (Oswari, 2000).
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang
didapat.insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena meningkatnya
penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang
kekuatannya. Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut. Bagian yang membatasi
anulus internies turut kendur. Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi
dan konalis inguinalis berjalan lebih vertikal bila otot dinding perut berkontraksi
kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal.
Bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan baik lebih transversal
dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus kedalam
kanalis inguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut sudah tertutup, tetapi karena
kelemahan daerah tersebut maka akan sering menimbulkan hernia yang disebabkan
keadaan peningkatan tekanan intra abdomen (Netrina, 2011).
4. WOC

Faktor pencetus aktivitas berat, bayi


prematur, kelemahan dinding abdominal,
tekanan intrabdominal yang tinggi

HERNIA

Hernia Inguinalis

Kantung Hernia memasuki celah inguinal

Dinding posterior canalis inguinalis yang lemah

Benjolan pada canalis inguinalis

Diatas ligamentum inguinal mengecil bila berbaring

Pembedahan

Insisi Bedah Asupan Gizi Mual


kurang
Nafsu Makan
Menurun
Terputusnya Resiko Perdarahan Peristaltik usus
Jaringan Saraf menurun
Intake
Destraksi Gangguan adekuat
pertahanan Eliminasi inadekuat
Nyeri Akut
Klien tidak Porte De Gangguan Defisit nutrisi
bisa tidur rasa nyaman

Organisme
Tidur hanya me
kurang lebih
Resiko Tinggi
4 jam
Infeksi

Gangguan
pola tidur

(Sumber : Http.Scribd.id.)

5. Manifestasi Klinis
Menurut Jong (2008) tanda dan gejala dari hernia antara lain :
1) Berupa benjolan keluar masuk atau masuk keras dan yang tersering tampak
benjolan dilipatan paha
2) Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai mual.
3) Terdapat gejala mual dan muatan atau distensi bila telah ada komplikasi
4) Bila terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit akan bertambah hebat
serta kulit diatasnya menjadi merah merah dan panas
5) Hernia akan bertambah besar bila pasien mengeja.
6. Pemeriksaan diagnostik
Menurut surat An dan Lusiana (2010:321) pemeriksaan diagnostik pada klien hernia
yaitu :
a) Pemeriksaan darah lengkap
Menunjukkan peningkatan sel darah putih, serum elektrolit dapat
menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit), dan keseimbangan
elektrolit, pemeriksaan koagulasi darah, mungkin memanjang, mempengaruhi
homeostatis intra operasi atau post operasi.
b) Pemeriksaan urine
Munculnya sel darah merah atau bakteri yang mengidentifikasi infeksi
c) Elektrokardiografi EKG
penemuan akan sesuatu yang tidak normal memberikan prioritas pertahanan
untuk memberikan anestesi
d) Sinar-x abdomen
Menunjukkan up normalnya kadar gula dalam usus obstruksi usus
7. Penatalaksanaan medis
Menurut Amin dan Kusuma 2015 penanganan hernia ada 2 macam :
a. Konservatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan
reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telah direposisi. Bukan merupakan tindakan definitif sehingga
dapat kambuh kembali.
b. Operasi merupakan tindakan paling baik dan dapat dilakukan pada hernia
responsibilis. Hernia irreponibilis, hernia strong ulusi, hernia inkarserata.
Operasi hernia ada 3 macam :
1) Herniotomi membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi
hernia ke abdomen.
2) Hernioraphy mulai dari mengangkat leher hernia dan menggantungkannya
pada conjoint tendon ( penebalan antara tepi bebas muskulus obligus
abdominalis dan muskulus transversus abdominalis yang di hubercullum
pubicum).
3) Hernioplasty Menjahitkan konjoin tendon pada ligamentum inguinal agar lmr
hilang/tertutup dan dinding perut jadi lebih kuat karena tertutup otot.
8. Komplikasi
A. komplikasi terhadap klien
1) dampak biologis
Percetakan pada klien hernia ini terjadi perubahan pada aktivitas
gerak tubuhnya Karena rasa nyeri pasca operasi
2) dampak psikologis
Klien akan merasakan cemas yang diakibatkan oleh rasa nyeri
perubahan gaya hidup dampak hospitalisasi rawat inap.
3) dampak sosiologis.
Klien juga harus membatasi pekerjaan yang akan membuatnya
sakitnya kambuh kembali seperti mengangkat benda yang berat
4) dampak spiritual
Klien akan mengalami sedikit gangguan kebutuhan spiritual sesuai
dengan keyakinan beribadah
B. Terhadap keluarga
Masalah yang timbul pada keluarga dengan salah satu anggota keluarganya
yang terkena hernia adalah timbulnya kecemasan akan keadaan perairan
untuk itu peran perawat di sini adalah dalam memberikan penjelasan terhadap
keluarganya.
I. Konsep dasar keperawatan.
1) Identitas pasien
Jenis kelamin, nama, alamat, keluarga
- riwayat keperawatan :
a) keluhan utama: keluhan utama yang paling sering muncul pada
pasien adanya benjolan pada lipatan paha bagian atas.
b) riwayat penyakit sekarang: berkaitan dengan perjalanan penyakit
pasien yang sekarang
c) riwayat penyakit dahulu: penderita hernia inguinalis sebelumnya
kemungkinan pernah menderita
d) riwayat penyakit keluarga: orang dengan riwayat keluarga hernia
mempunyai resiko lebih besar dibandingkan dengan tanpa riwayat
keluarga.
2) pemeriksaan fisik.
a. infeksi: mengkaji tingkat kesadaran, perhatikan ada tidaknya
benjolan, awasi tanda infeksi (merah, bengkak, panas, nyeri)
b. palpasi: turgor kulit elastis, palpasi daerah benjolan biasanya
terdapat nyeri.
c. auskultasi : bising usus jumlahnya melebihi batas normal >12
karena ada mual dan panen tidak nafsu makan, bunyi nafas
vesikuler, bunyi jantung Sonor.
d. Perkusi, kembung pada area perut, terjadi distensi abdomen.
3) pola kebiasaan sehari-hari
a. Aktivitas/istirahat
Tanda dan gejala atrofi otot, gangguan dalam berjalan riwayat
pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam
waktu lama.
b. Eliminasi, Gejala titik 2 konstipasi, mengalami kesulitan dalam
defekasi adanya inkontensial atau retensi urine.
c. Integritas ego. Tanda dan gejala:, depresi, menghindar ketakutan,
akan timbulnya paralisis, anxietas masalah pekerjaan.
d. Neuro sensori. Tanda dan gejala: penurunan refleks tendon dalam
kelemahan otot hypotonia nyeri tekan, kesemutan ketakutan,
kelemahan.
e. Nyeri atau ketidaknyamanan gejala sikap perubahan cara berjalan
nyeri seperti ditusuk-tusuk semakin memburuk.

II. Diagnosa keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur


operasi)
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3) Resiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif.

III. Intervensi

DX.1 nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera fisik (prosedur operasi)

Tujuan : setelah dilakukan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tingkat nyeri membaik
dengan kriteria hasil:

SLKI : tingkat nyeri

KRITERIA HASIL 1 2 3 4 5
- Keluhan Nyeri 
- Gelisah 
- Kesulitan tidur 
- Menangis 
- Sikap protektif 

Ket :

1) Meningkat
2) Cukup meningkat
3) Sedang
4) Cukup menurun
5) Menurun

SIKI : manajemen nyeri


Observasi

- identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.


- identifikasi skala nyeri
- Identifikasi faktor yang memperberat/memperingan nyeri

Terapeutik

- berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri


- kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri

Kolaborasi

- kolaborasi pemberian analgetik, Jika perlu.

DX 2 : gangguan pola tidur b.d kontrol tidur

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pola


tidur membaik dengan kriteria hasil :

SLKI : pola tidur

KRITERIA HASIL 1 2 3 4 5
- Keluhan sulit tidur 
- Keluhan sering terjaga 
- Keluhan tidak puas tidur 
- Istirahat tidak cukup 

Ket :

1) Meningkat
2) Cukup meningkat
3) Sedang
4) Cukup menurun
5) Menurun

SIKI : dukungan tidur

Observasi

Identifikasi pola aktivitas dan tidur

Identifikasi faktor pengganggu tidur

Terapeutik

Tetap jadwalkan tidur rutin

Edukasi

Anjurkan neuropati kebiasaan tidur

Jelaskan pentingnya tidur saat sakit

DX 3 : resiko infeksi d.d efek prosedur invasif

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tingkat


infeksi menurun dengan kriteria hasil :

SLKI : Tingkat Infeksi

KRITERIA HASIL 1 2 3 4 5
- Nyeri 
- Kemerahan 

Ket :

1) Meningkat
2) Cukup meningkat
3) Sedang
4) Cukup menurun
5) Menurun
Intervensi

Siki : Perawatan luka

Observasi

Monitor karakteristik luka

Monitor tanda-tanda infeksi

Therapeutic

Lepaskan balutan dan poster secara perlahan

Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih non toxic sesuai kebutuhan

Pasang balutan sesuai jenis luka

Pertahankan teknik steril saat perawatan luka

Berikan suplemen vitamin dan mineral

Edukasi

Jelaskan tanda dan gejala infeksi

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian antibiotik jika perlu.

IV. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dan proses keperawatan yang kontinu yang paling menjamin
kualitas dan kesempatan keperawatan yang diberikan yang dilakukan dengan meninjau
respon klien untuk menentukan keefektifan rencana keperawatan dan memenuhi kriteria
klien.
Daftar pustaka

Masjoer dkk dalam suri 2018

Amin dan Kusuma Kauman 2015

Institute for quality and official inhealth care 2016

Haryono R 2012 keperawatan medikal bedah kelainan bawaan sistem pencernaan Yogyakarta

Menurut Jong 2008

Suratan dan Lusiana 2010:321

Tim Pokja DPP PPNI sdki standar diagnosis keperawatan Indonesia Jakarta PPNI

Tim Pokja DPP PPNI slki 2018, standar luaran keperawatan Indonesia Jakarta PPNI

Tim Pokja DPP PPNI siki 2019 standar intervensi keperawatan Indonesia Jakarta, PPNI

Woc http.scribd. Id

You might also like