Professional Documents
Culture Documents
DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Hermanita
STAIN Jurai Siwo Metro
E-mail : hermanita@gmail.com
Abstract
In the macro economic indicators there are three things that are a
staple of the problem. First, the problem of the deiciency in the use of
factors of production available in the economy. Second, the problem
of inlation. Inlation is an indicator of movements in the prices of
goods and services in General, simultaneously deals with the
ability of purchasing power. Inlation relects price stability, the
lower the value of an inlation the greater tendency towards price
stability. However, the problem of inlation is not only related to the
skyrocketing price of a goods and services. Inlation is also related to
the purchasing power or purchasing power of society. While the
purchasing power depends heavily upon the real wage. Inlation
is actually not too troubled if rising prices coupled with a rise in
real wages. Third, the problem is the ineficient use of the additions
of the factors of production which are in effect from year to year.
This problem causes the unemployed labor and other production
factors must continuously be thought and solved. The problem of
unemployment is becoming a scourge, especially in developing
countries like Indonesia. Developing countries are often faced with
the magnitude of the unemployment igures because of the
narrowness of the ield work and the magnitude of the
population. This problem also causes over time level of prosperity
mesyarakat is always lower than the level of prosperity that they
achieve. Therefore, this paper aims to show the circumstances
that give rise to these issues, forms of the problem, and the bad
consequences of that issue to the overall economy and the
Pendahuluan
Pengangguran dan inlasi merupakan masalah yang
sering dihadapi di berbagai negara terutama negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Setiap negara menghadapi
masalah yang berbeda-beda, baik masalah dalam negeri
(internal) maupun masalah negara tersebut dengan negara lain
(eksternal) namun masalah utama yang dihadapi oleh setiap
negara adalah masalah pengangguran dan inlasi. Pengangguran
merupakan masalah yang sering dihadapi oleh negara
maupun di desa.
1
Cornelis Rintuh, Perekonomian Indonesia, (Yogyakarta: Liberty,1995),
Pembahasan
Masalah Pengangguran
Menganggur adalah orang yang masuk dalam angkatan
kerja atau usia produktif (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Menganggur
tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang
yang tidak mau bekerja tidak dapat dikatakan sebagai
pengangguran. Sebab jika ia mencari pekerjaan (ingin bekerja)
mungkin dengan segera mendapatkannya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak
ingin bekerja sudah memiliki kecukupan materi misalnya
memiliki deposito yang berjumlah milyaran rupiah sehingga dari
bunga deposito saja seseorang tadi sudah bisa memenuhi
kebutuhan
3
Michael P.Todaro, Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,
ADZKIYA MARET 2016
Pengangguran, Inlasi, dan Kebijakan Pemerintah
2000), h. 253.
tingkat pengangguran.
4. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Pengangguran ini berkaitan erat dengan
luktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama
terjadi di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim
tanam dan panen, petani umumnya menganggur, sampai
menunggu musim tanam dan panen beikutnya.4
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dapat pula
digolongkan sebagai berikut:
1. Pengagguran tersembunyi yaitukeadaan pengagguran
yang tidak secara nyata dapat dilihat dan berlaku pada
kegiatan yang jumlah pekerjaan melebihi dari yang
diperlukan.
2. Pengagguran bermusim yaitu pengangguran yang tidak
berlaku sepanjang waktu tetapi hanya terjadi ketika
kegiatan ekonomi yang dijalankan sedang dalam keadaan
tidak sibuk atau sedang tidak menjalankan sembarang
kegiatan.
3. Setengah menganggur (underploymen) yaitu tenaga kerja
yang melakukan kerja-kerja atau jam kerja yang lebih
rendah dari masa kerja yang lazim dilakukan dalam
sehari atau seminggu.5
Dampak Terjadinya Pengangguran
Dampak terjadinya Pengangguran Bagi Perekonomian
Negara dan masyarakat:
1. Dampak bagi perekonomian negara, yaitu:
a. Penurunan pendapatan perkapita.
b. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari
sektor pajak.
c. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah.
2. Bagi Masyarakat, yaitu:
a. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan,
karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
4
Pratama hardja dan Mandala Manulung, Pengantar Ilmu Ekonomi,
(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 379.
5
Tulus T.H Tambunan, Perekonomian Indonesia Beberapa masalah penting,
Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah, Vol. 04 Nomor
70
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2001). h. 94.
7
Faisal Bahri, Perekonomian Indonesia Tantangan dan Harapan Bagi
Kebangkitan Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 224.
8
Michael P.Todaro, Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
h. 255.
9
Sadono sukirno. Makro Ekonomi, (Jakarta: Raja Graindo Persada, 2006),
h. 333.
13
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Raja Graindo, 2006), h. 345.
DAFTAR PUSTAKA