You are on page 1of 6

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Wonoasih merupakan puskesmas yang terletak di Kelurahan Wonoasih


dan merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Wilayah
cakupan puskesmas Wonoasih terdiri dari 6 kelurahan yaitu Kelurahan Wonoasih, Kelurahan
Jrebeng Kidul, Kelurahan Pakis Taji, Kelurahan Kedung galeng, Kelurahan Kedung Asem,
dan Kelurahan Sumber Taman. Kelurahan Pakistaji memiliki luas wilayah 185,5 Ha dengan
batas – batas wilayah administratif adalah sebagai berikut :
1. Sebelah utara dengan Kelurahan Jrebeng Lor
2. Sebelah selatan dengan desa Kramat Agung (Kabupaten Probolinggo)
3. Sebelah barat dengan Kelurahan Jrebeng Kdul
4. Sebelah timur dengan Kelurahan Kedunggaleng
Kelurahan Pakistaji terdiri atas 7 RW dan 30 RT sedangkan jumlah penduduk sampai
Desember 2018 adalah 4.721 jiwa yang terdiri dari wanita 2.394 jiwa dan laki-laki 2.327
jiwa.
4.2 Gambaran Data Program TB Puskesmas Wonoasih
Puskesmas Wonoasih memiliki beberapa program pelayanan kesehatan salah satunya
adalah program pelayanan kesehatan orang dengan TB. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemegang program tersebut, program pelayanan kesehatan orang dengan TB sudah lama
terbentuk. Program pelayanan orang dengan TB tersusun atas 1 orang pemegang program, 1
orang dokter koordinator P2, dan 6 orang kader. Kegiatan yang dilakukan adalah penemuan
kasus TB, pengobatan TB, peyuluhan, pencatatan dan pelaporan.
Penemukan kasus TB pada Puskesmas Wonoasih dilakukan secara pasif dengan
memeriksakan pasien yang datang ke puskesmas dan dicurigai TB. Selain itu, Puskesmas
Wonoasih memiliki kerja sama dengan organisasi Aisyiyah untuk penemuan kasus. Ketika
didapatkan adanya orang yang dicurigai TB di lapangan, Aisyiyah akan mengirim pasien
tersebut ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Peran organisasi Aisyiyah
lainnya dalam program TB Puskesmas Wonoasih adalah memperkuat jangkauan untuk
menjangkau kelompok TB dengan melakukan pembentukan dan penyuluhan kader TB dan
memantau pasien TB dan TB MDR hingga sembuh. Kader yang sudah terbentuk berjumlah 6
orang di 6 kelurahan. Kader khusus TB Puskesmas Wonoasih belum terbentuk selain kader
yang dibentuk oleh organisasi Aisyiyah. Jadwal rutin penyuluhan kader, evaluasi kegiatan
kader, kegiatan turun lapangan, dan pemantauan pasien TB tidak dilaksanakan secara rutin.
Pemeriksaan diagnosis yang dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan dahak.
Hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana logistik seperti pot dahak sudah disediakan
langsung oleh dinas kesehatan kota Probolinggo. Dahak pasien suspek TB dikirim ke RSUD
Mohamad Saleh untuk dilakukan pemeriksaan GeneXpert. Pasien yang terkonfirmasi TB
dilakukan pengobatan dan dilakukan pencatatan serta pelaporan kasus ke kepala Puskesmas
Wonoasih setiap bulannya dan diteruskan ke dinas kesehatan kota Probolinggo. Monitoring
dan evaluasi kegiatan atau PKP (penilaian Kinerja Puskesmas) dilakukan persemester atau
perenam bulan.
Penyuluhan dilakukan oleh koordinator P2 terhadap pasien, keluarga, kader dan
pengawas minum obat dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pencegahan dan penanggulangan TB. Penyuluhan tersebut dilakukan satu kali dalam setahun
di Puskesmas Wonoasih. Anggaran khusus untuk pelaksanaan kegiatan sampai saat ini tidak
ada.
Berdasarkan hasil pencatatan kasus TB Puskesmas Wonoasih, program pelayanan
orang dengan TB menempati posisi terendah diantara program lainnya yaitu 18,71 %
berdasarkan hasil rekapitulasi data standar pelayanan minimal Puskesmas Wonoasih pada
tahun 2019. Kasus TB tersebar di enam kelurahan dan 1 luar daerah pada wilayah kerja
Puskesmas Wonoasih dengan perincian seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi jumlah penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Wonoasih
dari Januari 2019 sampai Oktober 2019

No. Kelurahan Jumlah Penderita TB


N %
1 Jrebeng Kidul 5 10
2 Kedung Asem 9 18
3 Kedung Galeng 1 2
4 Pakistaji 16 32
5 Sumber Taman 8 16
6 Wonoasih 10 20
7. Luar daerah (Kedung Supit) 1 2
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi penderita Tb terbanyak berada pada Kelurahan
Pakistaji yaitu sebanyak 16 orang (32%), kemudian Kelurahan Wonoasih sebanyak 10 orang
(20%), Kelurahan Kedung Asem sebanyak 9 orang (18%), Kelurahan Sumber Taman
sebanyak 8 orang (16 %), Kelurahan Jrebeng Kidul sebanyak 5 orang (10%), dan yang paling
sedikit adalah Kelurahan Kedung Galeng dan Luar daerah (Kedung Supit) masing-masing
sebanyak 1 orang (2%).
Kelurahan Pakistaji merupakan kelurahan kasus TB terbanyak dengan distribusi
sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi jumlah penderita TB di Kelurahan Pakistaji dari Januari


2019 sampai Oktober 2019

No. Rukun Warga (RW) Jumlah Penderita TB


N %
1 RW 1 5 33,33
2 RW 2 3 20
3 RW 3 3 20
4 RW 4 0 0
5 RW 5 0 0
6 RW 6 3 20
7. RW 7 1 6,66
Total 15 15
Berdasarkan tabel 4.2 distribusi jumlah penderita TB terbanyak pada Kelurahan
Pakistaji berada pada RW 1 sebanyak 5 orang (33,33 %), kemudian RW 2,3 dan 6 masing-
masing sebanyak 3 orang (20%), RW 7 1 orang (6,25%) dan tidak ada kasus TB pada RW 4
dan 5.
4.3 Gambaran Karakteristik Responden

a. Jenis kelamin
Jenis kelamin kontak 1 rumah dan tetangga yang dijadikan sebagai responden
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Distribusi jenis kelamin responden di kelurahan Pakistaji

Jumlah
No. Jenis Kelamin
N Persen (%)
1 Laki-laki 30 53,57
2 Perempuan 26 46,43
Total 56 100

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden terbanyak
adalah laki-laki yaitu sebanyak 30 orang (53,57 %).
b. Umur
Responden dalam penelitian ini adalah orang yang berumur lebih dari atau
sama dengan 15 tahun pada saat penelitian. Umur terendah dalam penelitian ini
adalah 15 tahun dan yang tertinggi 85 tahun. Pada tabel 4.4 berikut ini dapat dilihat
distribusi responden yang dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu :
Tabel 4.4 Distribusi umur responden di kelurahan Pakistaji

Jumlah
No. Golongan Umur (Tahun)
N Persen (%)
1 15-34 tahun 21 37,5
2 35-54 tahun 21 37,5
3 ≥ 55 tahun 14 25
Total 56 100
Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat dijelaskan bahwa umur responden sebagian
besar adalah kelompok umur 15-34 tahun dan 35 – 54 tahun yaitu sebanyak 21 orang
(37,5 %), kemudian kelompok umur lebih sama dengan 55 tahun sebanyak 14 orang
(25 %).

c. Pekerjaan
Tabel 4.5. Distribusi pekerjaan responden di kelurahan Pakistaji

Jumlah
No
Pekerjaan
.
N
Persen (%)
1 PNS/TNI/POLRI 3 5,35
2 Petani 7 12,5
3 Pedagang 7 12,5
4 Lain-lain 8 14,3
5 Tidak bekerja 31 55,35
Total 56 100

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah
tidak bekerja yaitu sebanyak 31 orang (55,35 %), kemudian petani dan pedagang
masing masing sebanyak 67orang (12,5 %), dan populasi pekerjaan terkecil yaitu
PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 3 orang (5,35%).
d. Pendidikan
Tabel 4.6 Distribusi pendidikan responden di kelurahan Pakistaji
Jumlah
No. Pendidikan
N Persen (%)
1 Tidak sekolah 8 14,28
2 SD-SMP (rendah) 35 62,5
3 SMA/SMK (menengah) 11 19,64
4 D3/S1 2 3,56
Total 56 100%
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahawa pendidikan responden tidak
sekolah sebanyak 8 orang (14,28%), pendidikan rendah sebanyak 35 orang (62,5%),
pendidikan menengah sebanyak 11 orang (19,64%), dan pendidikan tinggi sebanyak 2
orang (3,56%).
e. Tempat tinggal
Tabel 4.7 Distribusi tempat tinggal responden di kelurahan Pakistaji

Jumlah
No. Hubungan tempat tinggal
N Persen (%)
1 Satu rumah 43 76,78
2 Lingkungan sekitar rumah 13 23,22
Total 56 100

Berdasarkan tabel 4.9 hubungan tempat tinggal pasien TB terbanyak adalah


serumah yaitu 43 orang (76,78%) dan lingkungan sekitar rumah berjumlah 13 orang
(23,22%)

4.4 Gambaran Suspek Penderita TB

Dari seluruh jumlah responden, didapatkan 6 orang memiliki gejala TB


(suspek) dengan gejala utama batuk berdahak > 2 minggu disertai dengan gejala
tambahan lainnya.

Tabel 4. 8 Karakteristik suspek TB

Karakteristik suspek TB Jumlah (%)

Jenis Kelamin
Laki-laki 5 (83,33%)
Perempuan 1 (16,67%)
Umur
35-54 tahun 4 (66,67%)
≥ 55 tahun 2 (33,33%)
Pekerjaan
Tidak Bekerja 2 (33,33%)
Petani 3 (50%)
Pedagang 1 (16,67%)
Pendidikan
Tidak Sekolah 1 (16,67%)
SD-SMP (rendah) 5 (83,33%)
Tempat tinggal kontak
Satu rumah 1 (16,67%)
Tetangga 5 (83,33%)
Gejala utama
Batuk berdahak > 2 minggu 6 (100%)
Gejala tambahan
Batuk bercampur darah 2 (33%)
Sesak nafas 5 (83%)
Badan lemas 5 (83%)
Nafsu makan menurun 3 (50%)
Berat badan menurun 3 (50%)
Keringat malam hari tanpa kegiatan fisik 5 (83%)
Pemeriksaan GeneXpert
Positif
Negatif 5 (100%)

Berdasarkan tabel 4.8 distribusi pasien suspek TB berjumlah 6 orang dan berjenis
kelamin laki-laki 5 orang (83,33%) dan perempuan 1 orang (16,67%). Rentang umur
terbanyak 35-54 tahun berjumlah 4 orang (80%), pekerjaan terbanyak adalah petani
berjumlah 3 orang (60%), pendidikan terbanyak adalah SD/SMP berjumlah 4 orang (80%),
hubungan kontak terbanyak adalah tetangga berjumlah 4 orang (80 %). Pada seluruh suspek
TB dijumpai gejala utama yaitu batuk berdahak > 2 minggu. Gejala tambahan yang paling
banyak dialami adalah sesak nafas, badan lemas, dan juga keringatan malam hari tanpa
kegiatan fisik (83%). Responden yang dilakukan pemeriksaan GeneXpert sebanyak 5 orang
karena terdapat 1 responden yang tidak dapat mengeluarkan dahak dan seluruh pemeriksaan
GeneXpert memberikan hasil negatif

You might also like