You are on page 1of 8

TUGAS KELOMPOK 4

IMPLEMENTASI FIFTH DISCIPLINE DALAM PROJECT KONSUMSI AIR


PUTIH DI BULAN RAMADHAN (KURMA)

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Berfikir
Sistem

Dosen Pengampu: Fajar Ariyanti, M.Kes., Ph.D

Disusun Oleh :
Alda Kurnia Nisa (11191010000006)
Dwina Aulia (11191010000033)
Lathifah Nur Komariah (11191010000040)
Widaad Camilah (11191010000090)
Septia Nurahmah (11191010000091)

Kelas 4C | Kesehatan Masyarakat 2019

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketidakseimbangan cairan tubuh dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi.
Dehidrasi merupakan kondisi di saat tubuh kekurangan banyak cairan, dimana tubuh
membutuhkan cairan karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah
cairan yang masuk. Dehidrasi dapat terjadi karena adanya pengaruh kondisi lingkungan
atau cuaca, misalnya pada saat kondisi udara panas maka tubuh akan mengeluarkan
keringat yang cukup banyak dan dapat mengakibatkan dehidrasi.
Di Indonesia, berdasarkan hasil penelitian The Indonesian Region Hydration Study
(THIRST) pada tahun 2009 menunjukkan bahwa 46,1% dari 1.200 orang Indonesia di
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mengalami dehidrasi ringan. Hasil
penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah remaja yang mengalami dehidrasi
ringan lebih tinggi dibandingkan dewasa yaitu 49,5% untuk remaja dan 42,5% pada
dewasa (Akbar and Oktivasari, 2017).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi adalah dengan
mengkonsumsi air putih dengan cukup dan teratur. Air putih merupakan salah satu
minuman yang sangat baik untuk kesehatan. Semua organ tubuh manusia membutuhkan
cukup banyak air putih untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, masalah yang
dihadapi berdasarkan hasil penelitian dari THIRST adalah masih rendahnya kesadaran
masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air putih bagi tubuh. Selain itu, asupan
air putih untuk setiap orang berbeda.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat muslim. Pada
bulan ini, umat muslim menjalani puasa yang berarti tidak makan maupun minum selama
lebih dari 12 jam, padahal tubuh tetap beraktivitas dan membutuhkan asupan cairan. Selain
itu, di bulan Ramadhan juga terdapat hal identik yang menjadi ciri khas, yaitu adanya
berbagai macam makanan maupun minuman yang bervariasi dan jarang ditemukan pada
bulan yang lain.
Pada sebagian masyarakat mengawali berbuka puasa dengan mengkonsumsi
minuman yang manis dan berasa, meskipun hal tersebut merupakan anjuran Rasulullah
SAW. Akan tetapi, minuman berasa yang dikonsumsi mungkin tidak memiliki manfaat
atau fungsi yang sama dengan air putih yang biasa dikonsumsi sehingga konsumsi air putih
tetap diperlukan diluar minuman yang berasa tersebut. Oleh karena itu, atas dasar ini kami
tertarik untuk memberikan suatu acara yang dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih
memahami manfaat mengkonsumsi air putih di bulan Ramadhan dan pola konsumsi air
putih selama berpuasa supaya terhindar dari masalah Kesehatan yang dapat ditimbulkan,
sehingga tema kegiatan yang dilakukan yaitu mengenai “KURMA: Konsumsi Air Putih di
Bulan Ramadhan”

1.2 Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi
air putih di bulan Ramadhan
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan
apabila kurang mengkonsumsi air putih di bulan Ramadhan
3. Mengimplementasikan lima disiplin organisasi (fifth discipline) Peter Senge pada
project yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat

1.3 Manfaat
a. Bagi Penulis
1. Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung mengenai pembuatan dan
pelaksanaan project yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui media digital
2. Dapat meningkatkan kerja sama tim dalam project yang dilakukan untuk mencapai
visi bersama
3. Dapat mengimplementasikan nilai-nilai kesehatan masyarakat secara tidak
langsung dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat

b. Bagi Masyarakat
Dapat menambah wawasan, pemahaman, dan peningkatan kesadaran masyarakat
mengenai konsumsi air putih secara teratur sehingga dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari agar dapat menjaga kesehatan tubuhnya.
BAB II
PEMBAHASAN.

2.1 Lima Disiplin Organisasi (Fifth Discipline) Peter Senge


Menurut Senge (2006) terdapat lima disiplin yang disebut sebagai five new
component technologies yang diyakini sebagai disiplin yang perlu dimiliki setiap individu
organisasi sebagai landasan utama keberhasilan dalam membangun organisasi
pembelajaran guna menghadapi dan menciptakan perubahan (Kabul, 2016). Kelima
disiplin organisasi yang dimaksud adalah keahlian pribadi (personal mastery), model-
model mental (mental models), visi bersama (shared vision), pembelajaran tim (team
learning), dan berpikir sistem (system thinking). Kelima disiplin organisasi pembelajaran
tersebut tidak dapat dipisahkan yang menjadi landasan utama keberhasilan dalam suatu
organisasi. Selain itu, keberhasilan ini tidak hanya terjadi dalam suatu organisasi baik
formal maupun non formal saja, melainkan juga dapat menjadi keberhasilan dalam
kegiatan yang dilakukan oleh tim salah satunya pada project yang kami lakukan.

2.2 Implementasi Lima Disiplin (Fifth Discipline)


1. Keahlian pribadi (personal mastery)
Personal Mastery merupakan kemampuan individu dalam meningkatkan fokus
dan kapasitas diri untuk memperdalam visi pribadi di dalam organisasi sehingga dapat
terhindar dari kepuasan semu dan sigap dalam menghadapi permasalahan yang dapat
menghalangi pencapaian visi pribadi.
Implementasi kerja tim dalam kegiatan proyek "KURMA" dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat berdasarkan Personal Mastery yaitu para
anggota tim memiliki kemampuan berfikir sistem yang baik dimana memiliki
kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap permasalahan teknis yang terjadi ketika
acara sedang berlangsung. Hal ini dapat terlihat dari kesigapan para anggota untuk
mengambil alih kegiatan yang sehingga dapat berjalan dengan baik. Para anggota juga
jadi memiliki keinginan untuk mencapai target atau tujuan yang diharapkan dalam hal
ini banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya konsumsi air putih di bulan
Ramadhan. Selain itu, para peserta acara KURMA juga memiliki kemampuan dengan
fokus terhadap materi yang disampaikan sehingga edukasi yang diberikan dapat
tersampaikan dengan baik dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai
konsumsi air putih di bulan Ramadhan agar terhindar dari dehidrasi.
2. Model-model mental (mental models)
Model mental merupakan asumsi-asumsi yang sangat melekat, umum atau
merupakan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada
bagaimana organisasi memahami dunia dan mengambil tindakan sehingga
membawanya ke tempat terbuka dan membuatnya bekerja secara maksimal untuk
mewujudkan tujuan organisasi.
Pada kegiatan project yang kami lakukan, kami berasumsi bahwa dalam
membuat suatu kegiatan perlu dilakukan persiapan yang matang baik pada persiapan
dasar seperti saat menentukan topik yang akan dibahas dengan melihat kondisi
permasalahan yang sering terjadi di masyarakat terutama di bulan Ramadhan serta
bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dengan melihat kemungkinan peluang
partisipasi peserta yang lebih besar. Selain itu, asumsi mengenai kerja sama tim yang
baik juga sangat dibutuhkan sehingga dalam proses persiapan dan pelaksanaan project
kami saling membantu satu sama lain dengan membackup apabila salah satu anggota
kelompok terdapat kendala sehingga project yang dilaksanakan diharapkan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Di samping
itu, asumsi para peserta sebagai masyarakat yang memandang bahwa mengkonsumsi
segala bentuk air di bulan Ramadhan sama dengan mengkonsumsi air putih ini dapat
diluruskan pemahamannya dari materi yang telah disampaikan dalam acara tersebut.

3. Visi bersama (shared vision)


Shared vision adalah membagikan visi bersama antara individu dengan individu
lainnya agar dapat menyamakan dan menentukan tujuan bersama dalam organisasi.
Dalam project ini dilakukan pula shared vision yang dilakukan pada awal
terbentuknya grup project dengan cara mengkomunikasikan visi dari setiap anggota
lalu disamakan dan ditentukan bersama visi yang akan menjadi tujuan bersama.
Membagikan visi bersama bertujuan agar setiap anggota dapat saling memahami dan
memiliki tujuan yang sama dengan anggota lainnya demi terwujudnya visi tersebut
dengan dilakukannya project ini. Selain itu, kegiatan yang kami lakukan dengan
melakukan edukasi kepada masyarakat sebagai peserta baik dalam poster maupun
diskusi live diharapkan para peserta dapat memiliki kesadaran dan peningkatan
pengetahuan untuk mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan kesehatan
masyarakat dengan upaya mengkonsumsi air putih secara teratur di bulan Ramadhan.
4. Pembelajaran tim (team learning)
Dalam adanya projek ini maka di dalamnya para anggota akan mengalami proses
pembelajaran bersama yang dapat mempererat ikatan kerja sama antar anggota
kelompok. Pada projek ini team learning telah dilaksanakan para anggota mulai dari
awal seperti penentuan tema, visi, misi, maupun input dan rencana proses project yang
akan dilakukan dengan berdiskusi bersama. Para anggota kelompok saling bahu-
membahu mengeluarkan ide, pendapat maupun ilmu yang mereka punya. Dalam
pembagian tugas, masing-masing anggota kelompok sudah memiliki pembagian tugas
masing-masing, seperti ketua yang memiliki tugas untuk menghubungi pengisi acara,
mengkoordinir jalannya tugas setiap anggota hingga hari H, sekertaris yang
melakukan notulensi acara, menyiapkan materi untuk pengisi acara dan pembuatan
TOR, divisi PHD yang membuat desain poster edukasi yang akan di upload di
Instagram setiap harinya, membuat video dan membuat poster pelaksanaan acara,
divisi acara yang menjadi MC saat acara dan memandu diskusi interaktif di Instagram,
serta divisi Humas yang membuat broadcast yang akan disebarluaskan melalui grup.
Setiap anggota harus bertanggung jawab dengan tugas yang telah diamanatkan kepada
mereka dan di kerjakan semaksimal mungkin. Selain itu, para anggota kelompok
saling mengingatkan tugas anggota lain agar tugas dapat selesai sesuai kesepakatan
dan juga menanyakan anggota lain terkait kendala yang sekiranya mereka rasakan
agar nantinya anggota lain dapat membantu dan akhirnya kegiatan pun berjalan
dengan baik, lancar dan sesuai.

5. Berpikir sistem (system thinking).


System thinking atau berpikir sistem pada organisasi adalah keterkaitan antara
satu individu dengan individu lainnya sehingga setiap anggota organisasi melihat
organisasi menjadi sebuah proses yang dinamis. Pada project ini, system thinking
terjadi saat setiap anggota memiliki tugas masing masing dalam menjalankan project
dan saling terhubungan juga berpengaruh satu sama lainnya. Anggota juga saling
mengeluarkan pendapat dan pandangan mengenai tugasnya demi berjalannya project
dengan lancar hal ini dikarenakan kami menyadari bahwasanya setiap individu
memiliki dampak kepada individu lainnya juga sangat berpengaruh terhadap jalannya
project.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan “Konsumsi Air Putih di Bulan Ramadhan” berjalan baik sesuai dengan yang
telah direncanakan oleh kelompok, meskipun terdapat kendala saat berlangsungnya acara.
Namun, dengan kerja sama antara anggota kelompok yang baik maka kendala tersebut
dapat dikendalikan dengan baik sesuai dengan konsep fifth discipline yang dicetuskan oleh
Peter Senge. Setiap anggota dari kelompok berusaha mengimplementasikan ke-5 disiplin
dalam berorganisasi yang mencakup personal mastery, mental model, shared vision, team
learning maupun system thinking yang didapatkan dari pengalaman pribadi saat project
berlangsung. Bentuk implementasi teori share vision ditunjukkan dengan
mengkomunikasikan visi dari setiap anggota lalu disamakan dan ditentukan bersama visi
yang akan menjadi tujuan bersama. Bentuk implementasi teori personal mastery
ditunjukkan dengan membagi jobdesk pada setiap anggota sesuai dengan keahliannya
sehingga dapat fokus untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Bentuk implementasi teori
team learning ditunjukkan dengan adanya diskusi yang kami lakukan sehingga terbentuk
kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh project kami. Bentuk implementasi teori
mental model ditunjukkan dengan adanya kesigapan dari anggota lain untuk memback up
anggota yang mengalami kendala saat acara sedang berlangsung sehingga dapat tetap
berjalan sesuai dengan perencanaan. Sedangkan untuk bentuk implementasi teori share
vision ditunjukkan dengan adanya pertukaran pendapat dari setiap anggota demi
keberlangsungan project.

3.2 Saran
Sebuah organisasi diharapkan memiliki konsep lima disiplin (fifth discipline) yaitu
Personal mastery, Mental model, Shared vision, Team learn, dan System thinking sehingga
dapat menjadi suatu organisasi dan tim yang lebih berkualitas. Menurut Peter Senge
terbentuknya organisasi dibutuhkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap anggota
organisasi supaya kegiatan organisasi dapat berjalan dan terlaksana lebih baik lagi sesuai
dengan perencanaan dan mencapai tujuan bersama. Kelima disiplin ini juga harus ada dan
diimplementasikan pada suatu kegiatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. F. and Oktivasari, P. (2017) ‘Aplikasi Monitoring Kebutuhan Konsumsi Air Putih
Harian Berbasis Android Menggunakan Ionic dan Laravel Pada Rancang
Bangun Smart Bottle’, Politeknologi, 16(2), pp. 149–156.
Kabul, L. M. (2016) ‘Organisasi Pembelajaran: Teori dan Realita’, Journal Ilmiah
Rinjani_Universitas Gunung Rinjani, 3, pp. 109–115.

You might also like