Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS (GEA)
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD CIMACAN
Diajukan Untuk Memenuhu Tugas Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Gawat Darurat
di RSUD Cimacan Cipanas
OLEH
HASNA IMANIATI
NIM : 029PS20059
B. Primary Survey
TRIAGE
Kesadaran : Kategori Triage : Klasifikasi Kasus :
Verbal P2 Non Trauma
Kuning Dx Medis : Gastroenteritis
Keluhan Utama
Tanda dan gejala : Karakteristik :
Muntah muntah Sakit seperti ditusuk tusuk dan mules
Sakit perut
Tidak nafsu makan Faktor yg meringankan :
Demam
Tindakan yang telah dilakukan sebelum
Lemas
ke RS :
Minum air hangat dan kompres air hangat
P (provokatif) : klien mengatakan diare ± 2 hari
pada bagian perut
yang lalu sejak tanggal 19 Maret 2022 karena
mengkonsumsi makanan pedas,
Faktor Pencetus :
Makanan yang pedas
Q (Quality) ; perut rasanya melilit/ nyeri, BAB
encer,dengan frekuensi 4-5x setiap harinya ( ±
500cc),warna dan bau khas feses. Klien tampak
meringgis dan meringkuk menahan sakit.
S (skala) 0- 10 : 7
Riwayat Allergi : -
AIRWAY CIRCULATION
Irama jantung : Reguler
Paten
Akral : Pucat, dingin
BREATHING
Membran mukosa : Sianosis
Pergerakan dada : Simetris
CRT : > 2 Dtk
Irama pernapasan : Reguler
Turgor kulit : Jelek
Suara napas tambahan : - Edema : -
Perdarahan : -
DISABILITY GCS : E 3 V 3 M 5
Fraktur : Tidak ada
Lokasi : - total 11 ( Somnolen )
Paralisis : Tidak ada
Lokasi :
C. Secondary Survey
Thorax
(Inspeksi) Simetris, tidak ada benjolan dan luka, pigeon
chest.
(Palpasi) Tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada
bunyi krepitasi.
(Perkusi) Suara paru sonor, bunyi jantung pekak, tidak
ada bunyi dullnes (cairan , darah/pus/nanah) di paru-
paru.
(Auskultasi) Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung
teratur suara jantung (lup dup) tidak ada bunyi jantung
tambahan (mur mur dan galoop).
Abdomen
(Inspeksi) Bentuk perut datar
(Auskultasi) Bising usus 14x / menit
(Perkusi) Suara hipertimpani
(Palpasi) Tidak ada pembesaran hepar
Ekstermitas
(Atas) Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada
tangan kanan, tonus otot 5 I 5
(Bawah) Jari lengkap, tonus otot 5I5
Genetalia
Tidak dikaji.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
E. Pemberian Terapi
Tgl/jam Medikasi/Obat Dosis / rute Fungsi dan
yang diberikan pemberian Farmakologi
09.30 WIB Infus RL ( Ringer 30 ptm/ IV Untuk mengganti
Laktat ) cairan yang hilang.
11.00 WIB Antibiotik :
Azitromicin 1x500/ Oral Untuk mengobati
infeksi bakteri.
Paracetamol 1x3/ Oral Meredakan rasa
sakit dan demam.
Loperamide 1x/ Oral Untuk mengurangi
diare.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
- Klien bisa masuk
makan dan
minum
P:
lanjutkan intervensi.
1. Pantau tanda dan
gejala dehidrasi.
2. Pantau input dan
output.
3. Pemberian cairan
parenteral sesuai
dengan umur.
4. Pasang infus
5. Kolaborasi
dengan dokter
Hipertermi 1. Membina dalam pemberian
brerhubungan 1. Bina hubungan obat.
dengan proses hubungan saling percaya
infeksi penyakit. salin antara perawat S:
percaya. dengan klien. Klien mengatakan
21,
2. Memberikan bahwa masih diare,
Maret2022
2. Berikan kompres pada lemas dan panas,
11.30 BAB masih cair.
kompres klien.
WIB pada klien. 3. Membantu
3. Anjurkan O:
menggati
klien untuk Klien masih tampak
pakaian klien
memakai lemah, mukosa bibir
baju tipis kering. Namun BAB
dan dapat berkurang menjadi
menyerap 4x sehari dan sudah
keringat. 4. Memberi klien tidak terlalu sakit
4. Anjurkan minum perut
klien A : Masalah teratasi
minum sebagian.
5. Mengkolaboras - BAB berkurang,
sedikit tapi
ikan dengan dan nyri
sering.
dokter berkurang.
5. Kolaborasi
dengan
dokter P:
dalam
pemberian lanjutkan intervensi
obat - Berikan posisi
senyaman
mungkim
- Ajarkan kompres
hangat
- Kolaborasi
pemberian obat
dengan dokter
Perawat
G. Penatalaksanaan Komprehensif
Waktu Tindakan Kolaborasi Rasional Evaluasi
1. Memantau TTV S:
10.00 WIB 1. Penurunan volume
- TTV (RR : 20x/m, N :
cairan dan elektrolit
87x/m, S :38℃ TD :
menyebabkan
90/80 mmHg
dehidrasi jaringan.
- Klien mengatakan
2. Memantau intake dan 2. Dehidrasi dapat minum 1 liter / hari,
output dengan meningkatkan laju - Makan dua porsi, hanya
memperhatikan filtasi glomerulus. seperempat
tetesan infus dan - Kien mengatakan
BAB, BAK klien - BAK/BAB 6X/HARI
3. Membina hubungan - klien megatakan sudah
3. Mempermudah
saling percaya minum obat jam 11.00
melakukan intervensi
dengan klien WIB
selanjutnya.
- klien mengatakan
4. Memberikan cairan 4. Pemberian cairan senang dirawat oleh
parentera dengan secara cepat dapat susternya.
memasang infus pada sebagai penganti
klien. cairan yang hilang. O:
5. Berkolaborasi dengan - klien tampak lemah,
5. Menentukan
dokter. - turgor kulit lembab-
pemberian obat
klien mau diajak
secara tepat.
berbincang2
- klien tampak hampir
menghabiskan air dibotol
air mineral 1,5 liter,
- klien hanya
menghabiskan
seperempat porsi
makanananya.
- Klien terpasang infus
RL,
- Klien sudah minum
obat jam 11.00
- Bab/bak 6x/ hari
A:
Masalah teratasi
sebagian.
- Klien bisa masuk
makan dan minum
P:
lanjutkan intervensi.
1. Pantau tanda dan
gejala dehidrasi.
2. Pantau input dan
output.
3. Pemberian cairan
parenteral sesuai
dengan umur.
4. Pasang infus
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat.
1. Membina hubungan
saling percaya antara S:
1. Mempermudah
perawat dengan klien. Klien mengatakan bahwa
melakukan intervensi masih diare, lemas dan
2. Memberikan kompres
pada klien. selanjutnya. panas, BAB masih cair.
2. Membantu
menurunkan suhu O:
secara tepat.
P:
Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi
senyaman mungkim
- Ajarkan kompres
hangat
- Kolaborasi pemberian
obat dengan dokter
Perawat