You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS (GEA)
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD CIMACAN

Diajukan Untuk Memenuhu Tugas Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Gawat Darurat
di RSUD Cimacan Cipanas

OLEH
HASNA IMANIATI
NIM : 029PS20059

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES PEMATA NUSANTARA CIANJUR
TAHUN 2021/2022
Jln. Perintis Kemerdekaan KM 02 Cianjur-43251
A. Data Pasien

Nama :Ny. S No Rekam medik : 00316767

Jenis Kelamin : Tanggal lahir : Umur :

Perempuan 12 Februari 2000 22 Tahun

B. Primary Survey

Waktu kedatangan : Transportasi : Kondisi datang :

09.15 WIB Mobil pribadi Lemah

Tindakan Pre Hospital :


Pemberian Infus RL

TRIAGE
Kesadaran : Kategori Triage : Klasifikasi Kasus :
    Verbal P2          Non Trauma
            Kuning Dx Medis : Gastroenteritis
Keluhan Utama
Tanda dan gejala : Karakteristik :
 Muntah muntah Sakit seperti ditusuk tusuk dan mules
 Sakit perut
 Tidak nafsu makan Faktor yg meringankan :

 Urin menjadi pekat Kompres Hangat

 Demam
Tindakan yang telah dilakukan sebelum
 Lemas
ke RS :
Minum air hangat dan kompres air hangat
P (provokatif) : klien mengatakan diare ± 2 hari
pada bagian perut
yang lalu sejak tanggal 19 Maret 2022 karena
mengkonsumsi makanan pedas,
Faktor Pencetus :
Makanan yang pedas
Q (Quality) ; perut rasanya melilit/ nyeri, BAB
encer,dengan frekuensi 4-5x setiap harinya ( ±
500cc),warna dan bau khas feses. Klien tampak
meringgis dan meringkuk menahan sakit.

R (Region) : dibagian perut bagian kuadran


kanan dan kiri bawah. Klien tampak memeganggi
perutnya.

S (skala) 0- 10 : 7

T (Time) : Tidak menentu. Klien hanya berbaring


ditempat tidur.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk Rumah sakit, namun pasien mengatakan
sebelumnya pernah mengalami diare namun dapat diatasi denegan cara minum obat warung
saja.

Riwayat Allergi   : -

Tanda vital Tensi : HR :     RR : Suhu :


Spo2 : 100/70   mmHg  103     x/ menit     20   x/menit    38,3℃
97%

AIRWAY CIRCULATION
Irama jantung : Reguler  
Paten 
Akral : Pucat, dingin
BREATHING
Membran mukosa : Sianosis 
Pergerakan dada :  Simetris  
  CRT :  > 2 Dtk
Irama pernapasan : Reguler  
Turgor kulit : Jelek
Suara napas tambahan : - Edema : -
Perdarahan : -

DISABILITY GCS : E 3 V 3 M 5
Fraktur  : Tidak ada     
Lokasi : - total 11 ( Somnolen )
Paralisis : Tidak ada     
Lokasi :

C. Secondary Survey

Diagram Tubuh : - PEMERIKSAAN HEAD TO TOE


Kepala
- Ekspresi Wajah : Inspeksi) Tenang.
- Rambut : (Inspeksi) warna rambut hitam,persebaran
merata,berminyak.
- Wajah : (Inspeksi) Simetris, tidak ada luka,tidak
lebam.
(Palpasi) tidak ada nyeri tekan.
- Mata : (Inspeksi) Sklera putih, konjungtiva merah
muda, dapat membuka mata secara perintah.
(palpasi) tidak ada nyeri tekan.
- Hidung : (Inspeksi) Tidak ada pernapasan cuping
hidung, tidak ada Secret.
(Palpasi) Tidak ada nyeri tekan.
- Mulut : (Inspeksi) Tidak ada sariawan/ , simetris,
mukosa bibir kering, tidak ada caries gigi, gigi tidak
berlubang.
- Telinga : (Inspeksi) lengkap, Simetris, ada serumen,
fungsi pendengaran baik.
(Palpasi) Tidak ada nyeri tekan
- Leher (Inspeksi) Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis.
( Palpasi) Tidak ada nyeri saat menelan Inspeksi.

Thorax
(Inspeksi) Simetris, tidak ada benjolan dan luka, pigeon
chest.
(Palpasi) Tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada
bunyi krepitasi.
(Perkusi) Suara paru sonor, bunyi jantung pekak, tidak
ada bunyi dullnes (cairan , darah/pus/nanah) di paru-
paru.
(Auskultasi) Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung
teratur suara jantung (lup dup) tidak ada bunyi jantung
tambahan (mur mur dan galoop).

Abdomen
(Inspeksi) Bentuk perut datar
(Auskultasi) Bising usus 14x / menit
(Perkusi) Suara hipertimpani
(Palpasi) Tidak ada pembesaran hepar

Ekstermitas
(Atas) Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada
tangan kanan, tonus otot 5 I 5
(Bawah) Jari lengkap, tonus otot 5I5

Genetalia
Tidak dikaji.

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Jenis Pemeriksaan : Hasil : -


Rentang Normal Hb :
Darah Lengkap  Hb : 13.7
L : 13-18
P : 11-16.5

Rentang Normal leukosit


Leukosit : 8.1
4,0-11,0
Eosinofil : 0 Rentang Normal Eosinofil
1-3
Basofil : 0 Rentang Normal Basofil
0-1
Neutrofil Segmen : 9.500 Rentang Normal Segmen
1.500-8.000
Limfosit : 14 Rentang Normal Limfosit
20-40
Monosit : 0 Rentang Normal Monosit
2-8
Trombosit : 227 Rentang Normal Trombosit
150-450
Golongan darah : O Golongan darah
A,AB,B,O
Hematokrit : 40 Rentang Normal Hematokrit
40-50

Tindak lanjut : MRS   

E. Pemberian Terapi
Tgl/jam Medikasi/Obat Dosis / rute Fungsi dan
yang diberikan pemberian Farmakologi
09.30 WIB Infus RL ( Ringer 30 ptm/ IV Untuk mengganti
Laktat ) cairan yang hilang.
11.00 WIB Antibiotik :
Azitromicin 1x500/ Oral Untuk mengobati
infeksi bakteri.
Paracetamol 1x3/ Oral Meredakan rasa
sakit dan demam.
Loperamide 1x/ Oral Untuk mengurangi
diare.

F. Diagnosa,Intervensi & Implementasi Keperawatan

Masalah Tgl/Jam Intervensi Implementasi Evaluasi


Keperawatan (SOAP)
Masalah
21, Maret
Kolaboratif
2022
PK : 1. Observasi 1. Memantau S:
10.00 tanda dan TTV - TTV (RR : 20x/m,
Gastreonteritis
WIB gejala N : 87x/m, S :38℃
Masalah Aktual dehidrasi. TD : 90/80 mmHg
Ketidakseimban 2. Pantau 2. Memantau - Klien mengatakan
gan cairan dan input dan intake dan minum 1 liter / hari,
elektrolit output. output dengan - Makan dua porsi,
berhubungan memperhatikan hanya seperempat
dengan tetesan infus - Kien mengatakan
kehilangan dan BAB, BAK - BAK/BAB

cairan sekunder. klien 6X/HARI


3. Bina 3. Membina - klien megatakan
hubungan hubungan sudah minum obat
saling saling percaya jam 11.00 WIB
percaya. dengan klien. - klien mengatakan
4. Pemberian senang dirawat oleh
cairan 4. Memberikan susternya.
parenteral cairan parentera
sesuai dengan O:
dengan memasang - klien tampak
umur. infus pada lemah,
Pasang klien. - turgor kulit
infus. lembab- klien mau
diajak berbincang2
- klien tampak
5. Kolaborasi
hampir
dengan 5. Berkolaborasi
menghabiskan air
dokter dengan dokter.
dibotol air mineral
dalam
1,5 liter,
pemberian
- klien hanya
obat.
menghabiskan
seperempat porsi
makanananya.
- Klien terpasang
infus RL,
- Klien sudah minum
obat jam 11.00
- Bab/bak 6x/ hari

A:
Masalah teratasi
sebagian.
- Klien bisa masuk
makan dan
minum

P:
lanjutkan intervensi.
1. Pantau tanda dan
gejala dehidrasi.
2. Pantau input dan
output.
3. Pemberian cairan
parenteral sesuai
dengan umur.
4. Pasang infus
5. Kolaborasi
dengan dokter
Hipertermi 1. Membina dalam pemberian
brerhubungan 1. Bina hubungan obat.
dengan proses hubungan saling percaya
infeksi penyakit. salin antara perawat S:
percaya. dengan klien. Klien mengatakan
21,
2. Memberikan bahwa masih diare,
Maret2022
2. Berikan kompres pada lemas dan panas,
11.30 BAB masih cair.
kompres klien.
WIB pada klien. 3. Membantu
3. Anjurkan O:
menggati
klien untuk Klien masih tampak
pakaian klien
memakai lemah, mukosa bibir
baju tipis kering. Namun BAB
dan dapat berkurang menjadi
menyerap 4x sehari dan sudah
keringat. 4. Memberi klien tidak terlalu sakit
4. Anjurkan minum perut
klien A : Masalah teratasi
minum sebagian.
5. Mengkolaboras - BAB berkurang,
sedikit tapi
ikan dengan dan nyri
sering.
dokter berkurang.
5. Kolaborasi
dengan
dokter P:
dalam
pemberian lanjutkan intervensi
obat - Berikan posisi
senyaman
mungkim
- Ajarkan kompres
hangat
- Kolaborasi
pemberian obat
dengan dokter

Perawat

G. Penatalaksanaan Komprehensif
Waktu Tindakan Kolaborasi Rasional Evaluasi
1. Memantau TTV S:
10.00 WIB 1. Penurunan volume
- TTV (RR : 20x/m, N :
cairan dan elektrolit
87x/m, S :38℃ TD :
menyebabkan
90/80 mmHg
dehidrasi jaringan.
- Klien mengatakan
2. Memantau intake dan 2. Dehidrasi dapat minum 1 liter / hari,
output dengan meningkatkan laju - Makan dua porsi, hanya
memperhatikan filtasi glomerulus. seperempat
tetesan infus dan - Kien mengatakan
BAB, BAK klien - BAK/BAB 6X/HARI
3. Membina hubungan - klien megatakan sudah
3. Mempermudah
saling percaya minum obat jam 11.00
melakukan intervensi
dengan klien WIB
selanjutnya.
- klien mengatakan
4. Memberikan cairan 4. Pemberian cairan senang dirawat oleh
parentera dengan secara cepat dapat susternya.
memasang infus pada sebagai penganti
klien. cairan yang hilang. O:
5. Berkolaborasi dengan - klien tampak lemah,
5. Menentukan
dokter. - turgor kulit lembab-
pemberian obat
klien mau diajak
secara tepat.
berbincang2
- klien tampak hampir
menghabiskan air dibotol
air mineral 1,5 liter,
- klien hanya
menghabiskan
seperempat porsi
makanananya.
- Klien terpasang infus
RL,
- Klien sudah minum
obat jam 11.00
- Bab/bak 6x/ hari

A:
Masalah teratasi
sebagian.
- Klien bisa masuk
makan dan minum

P:
lanjutkan intervensi.
1. Pantau tanda dan
gejala dehidrasi.
2. Pantau input dan
output.
3. Pemberian cairan
parenteral sesuai
dengan umur.
4. Pasang infus
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat.
1. Membina hubungan
saling percaya antara S:
1. Mempermudah
perawat dengan klien. Klien mengatakan bahwa
melakukan intervensi masih diare, lemas dan
2. Memberikan kompres
pada klien. selanjutnya. panas, BAB masih cair.
2. Membantu
menurunkan suhu O:

tubuh klien. Klien masih tampak


3. Membantu menggati lemah, mukosa bibir
kering. Namun BAB
pakaian klien berkurang menjadi 4x
3. Membantu
sehari dan sudah tidak
mengurangi
terlalu sakit perut .
penguapan pada
4. Memberi klien tubuh. A:
minum 4. Menganti cairan yang Masalah teratasi
5. Mengkolaborasikan hilang. sebagian.
dengan dokter 5. Menentukan - BAB berkurang, dan
pemberian obat nyri berkurang.

secara tepat.
P:
Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi
senyaman mungkim
- Ajarkan kompres
hangat
- Kolaborasi pemberian
obat dengan dokter

Perawat

You might also like