You are on page 1of 20

PENINDAKAN PELANGGARAN

WAJIB LAPOR
KETENAGAKERJAAN OLEH
PPNS KETENAGAKERJAAN

DIREKTORAT BINA PEMERIKSAAN NORMA KETENAGAKERJAAN


2022
DASAR HUKUM
✔ UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN
1951 TENTANG PERNYATAAN BERLAKUNYA
UNDANG-UNDANG PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN
1948 NR. 23 DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH
INDONESIA
✔ UU No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan
✔ Permen Ketenagakerjaan No. 18 Tahun 2017 tentang Tata Cara
WAJIB Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan Dalam Jaringan
✔ Permenaker Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan
Permenaker No. 18 tahun 2017 tentang Tata Cara Wajib Lapor
Perusahaan dalam Jaringan

2
TAHAPAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
❑ Preventive Educative
❖ merupakan upaya pencegahan melalui
penyebarluasan norma, penasihatan teknis,
dan pendampingan.

❑ Repressive Non Justicia


❖ merupakan upaya paksa diluar lembaga
pengadilan untuk memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan dalam bentuk
nota pemeriksaan dan/atau surat pernyataan
kesanggupan pemenuhan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

❑ Repressive Justicia
❖ merupakan upaya paksa melalui lembaga
pengadilan dengan melakukan proses
penyidikan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Kewenangan Pengawas
Ketenagakerjaan

Pengawas Ketenagakerjaan berhak memasuki semua


tempat-tempat, dimana dijalankan atau biasa dijalankan
pekerjaan, atau dapat disangka bahwa disitu dijalankan
pekerjaan dan juga segala rumah yang disewakan atau
dipergunakan oleh majikan atau wakilnya untuk
perumahan atau perawatan buruh.

4
Kewenangan Pengawas
Ketenagakerjaan

Majikan, Wakilnya, buruh wajib memberi semua keterangan keterangan


yang sejelas-jelasnya, baik dengan lisan maupun dengan tertulis, yang
dipandang perlu olehnya guna memperoleh pendapat yang pasti tentang
hubungan kerja dan keadaan perburuhan pada umumnya di dalam
perusahaan itu pada waktu itu atau/dan pada waktu yang telah lampau.

5
Sanksi

Barang siapa menghalang-halangi atau menggagalkan


sesuatu tindakan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai
dalam melakukan kewajibannya seperti tersebut dalam
pasal 2, begitu pula barang siapa tidak memenuhi
kewajibannya termaksud dalam pasal 3 ayat (1),
dihukum dengan Hukuman Kurungan selama-lamanya
Tiga Bulan atau denda sebanyakbanyaknya lima ratus
rupiah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG
PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948 NR. 23 DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA 6
Jenis
Pelanggaran
Wajib Lapor
Ketenagakerj
aan

Pengusaha atau pengurus TIDAK melaporkan secara tertulis kepada


Menteri atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah mendirikan, menjalankan kembali atau
memindahkan perusaha.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1981 TENTANG WAJIB LAPOR KETENAGA KERJAAN DI PERUSAHAA 7
Jenis
Pelanggaran
Wajib Lapor
Ketenagakerj
aan

2. Setelah menyampaikan laporan pengusaha atau pengurus TidaK


melaporkan setiap tahun secara tertulis mengenai ketenagakerjaan
kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1981 TENTANG WAJIB LAPOR KETENAGA KERJAAN DI PERUSAHAA 8
Jenis
Pelanggaran
Wajib Lapor
Ketenagakerj
aan

3. Pengusaha atau pengurus tidak melaporkan secara tertulis kepada


Menteri atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum memindahkan, menghentikan atau
membubarkan perusaha

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1981 TENTANG WAJIB LAPOR KETENAGA KERJAAN DI PERUSAHAA 9
SANKSI
Pengusaha atau pengurus yang tidak
memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7
ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13
diancam dengan pidana kurungan
selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda
setinggi tingginya Rp.1.000.000,-.(satu juta
rupiah)
Dalam pengulangan pelanggaran untuk kedua kali
atau lebih setelah putusan yang terakhir tidak dapat
diubah lagi, maka pelanggaran tersebut hanya
dijatuhkan pidana kurungan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1981 TENTANG WAJIB LAPOR KETENAGA KERJAAN DI PERUSAHAAN
10
Mekanisme Pengawasan Ketenagakerjaan
• Kewenangan untuk melakukan pengawasan ketenagakerjaan sesuai
1 Undang-Undang
dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan R.I

• Menteri melimpahkan kewenangan atas pengawasan


2 ke Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.

• Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan berdasarkan UU No. 3 Tahun 1951,


UU No. 1 Tahun 1970, UU No. 13 Tahun 2003 dan UU 21 Tahun 2003
3 melakukan pemeriksaan ke perusahaan/pemberi kerja.

• Hasil pemeriksaan/ketidaksesuaian dengan aturan perundang-undangan


oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dituangkan kedalam bentuk
4 nota pemeriksaan (I, II,)

• Nota pemeriksaan I merupakan pembinaan dan perkembangannya


dimonitor oleh pegawai pengawas. (Nota Pemeriksaan adalah perintah
5 melaksanakan Undang- undang)

11
Mekanisme
Pengawasan
Ketenagakerjaa
n
• Apabila tidak dilaksanakan oleh perusahaan/pemberi kerja, maka pegawai pengawas
mengeluarkan nota pemeriksaan II. Pelaksanaan atas Nota II dipantau dan dimonitor
6 oleh Pegawai Pengawas yang bersangkutan.

• Bilamana tidak dilaksanakan, Pegawai Pengawas


7 Ketenagakerjaan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) bahwa
perusahaan tidak melaksanakan peraturan perundangan-undangan.

• Kemudian Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan membuat Laporan Kejadian (LK) ke


8 Pegawai Penyidik Negeri Sipil (PPNS) untuk melakukan penyidikan .

• Atas dasar Laporan Kejadian (LK) Pegawai Pengawas, Pegawai Penyidik Negeri Sipil
(PPNS) membuat Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan ke Kejaksaan dan
9 berkoordinasi dengan Korwas POLRI.

• Tahapan penyidikan didasarkan UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP dengan


1 melakukan
0 pembinaan dan koordinasi dengan Korwas POLRI

12
ALUR PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
Laporan Korwas PPNS
Penerima
INPUT Kejadian Setempat
an
Oleh PPNS
Laporan
Bukti
Kuat
• Laporan Tipid
• Pemeriksaan • Sprintgas
Terjadinya dugaan
untuk Naker • GP 1
Tindak Pidana
Ketenagakerjaan mengumpulkan • Sprintdik
oleh: alat bukti Bukan • SPDP
✔ Pengawas Tindak • Riksa Saksi
Ketenagakerjaan Pidana • GP 2
✔ masyarakat • Riksa Ahli
• Riksa Tersangka
Mekanisme • GP 3
• Keperdataan
• PPHI • Seirahkara
TIPIRING
Tipiring adalah perkara
yang diancam dengan
pidana penjara atau
kurungan paling lama 3
bulan dan/atau denda
sebanyak-banyaknya Rp.
7.500 (dengan
penyesuaian) 

14
Kewenangan PPNS
Ketenagakerjaan dalam
Penanganan TIPIRING
Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan tentang tindak
1 pidana ringan di bidang ketenagakerjaan

Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana


2 ringan di bidang ketenagakerjaan

Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum sehubungan
3 dengan tindak pidana ringan di bidang ketenagakerjaan

Melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau dokumen lain tentang tindak pidana
4 ringan di bidang ketenagakerjaan
Kewenangan
PPNS
Ketenagakerjaan
dalam
Penanganan
5 Melakukan pemeriksaan bahan atau barang bukti dalam perkara tindak
TIPIRING pidana di bidang ketenagakerjaan

6 Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas


penyidikan tindak pidana di bidang ketenagakerjaan

Menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang


7
membuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang
ketenagakerjaankerjaan
Pedoman Tata Cara Penanganan
Tindak Pidana Ringan
Ketenagakerjaan
TIPIRING
Our process is easy

1 2 3 4 5 6 7

Tidak dapat
Penuntut Umum Putusan BAP
Pasal tidak hadir, Berdasarkan dimintakan
tindak petugas Keyakinan Hakim Tidak SINGKAT banding
pidana kejaksaan pada yang didukung atau kecuali
ringan dan Hakim
satu alat bukti
dibuat surat mengisi keputusan
persidangan
sangat tunggal yang sah dakwaan dijatuhkan
sebagai blangko
sederhana penerima (Penjelasan Pasal pidana
tipiring
pembayaran 184 KUHAP) perampasan
denda vonis kemerdekaan 18
TAHAPAN TIPIRING

Tahap Tahap Tahap Akhir


Persiapan Pelaksanaan
▪ Nota Riksa I & 2
▪ LK ▪ Pemanggilan Saksi ▪ Penyampaian
▪ Surat Perintah ▪ Pemeriksaan Saksi berkas Tipiring ke
Tugas & Tersangka PN.
▪ dan Surat Perintah ▪ Koordinasi dengan ▪ Menghadirkan Tsk
Penyidikan. Stakeholder dan Barang bukti
▪ Sidang Tipiring

19
PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PELANGGARAN
WLKP 2019 - 2021

20

You might also like