You are on page 1of 24

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

SIDOARJO BARAT BLADDER TRAINING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Pemberian latihan sebelum pelepasan kateter urine untuk
I. PENGERTIAN mengatasi instabilitas detrusor akibat pemasangan keteter
sehingga pola berkemih dapat kembali normal.
melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal
II. TUJUAN perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih.
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Klem atau pengikat
b. Sarung tangan bersih
c. Pengukur waktu
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Lakukan klem atau pengikatan selang pada posisi antara
kateter dan urine bag
6. Pertahankan klem atau pengikatan selama 2 jam atau
sampai pasien merasa kandung kemih terasa penuh dan
ingin berkemih
7. Buka klem selama 5 menit, kemudian lakukan klem atau
pengikatan kembali
8. Teruskan proses membuka dan menutup klem atau
pengikatan selama 12 jam
9. Pasang sarung tangan bersih dan lepaskan kateter urin
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT BLADDER TRAINING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

10. Rapikan pasien dan alat yang digunakan


11. Lepaskan sarung tangan
12. Lakukan cuci tangan 6 langkah
13. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respon
pasien
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DUKUNGAN MOBILISASI FISIK
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Memfasilitasi pasien dalam melakukan aktivitas pergerakan.

1. Mempertahankan fungsi tubuh


2. Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat
penyembuhan luka
3. Membantu pernapasan menjadi lebih baik
II. TUJUAN 4. Memperthankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi alvi dan urin
6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat
kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan
gerak harian
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih, jika perlu
b. Bantal
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan jika perlu
6. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
7. Identifikasi toleransi fisik dalam melakukan mobilisasi
8. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DUKUNGAN MOBILISASI FISIK
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

memulai mobilisasi
9. Berikan posisi miring kanan selama maksimal 2 jam dan
berikan sokongan bantal pada punggung
10. Berikan posisi miring kiri selama maksimal 2 jam dan
berikan sokongan bantal pada punggung
11. Berikan posisi terlentang selama maksimal 2 jam
12. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
13. Libatkan keluarga dalam membantu pasien untuk
melakukan mobilisasi
14. Lepaskan sarung tangan jika menggunakan
15. Lakukan cuci tangan 6 langkah
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT IRIGASI KANDUNG KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Memberikan atau membilas kandung kemih untuk mencegah
I. PENGERTIAN bekuan darah, memberikan obat, dan mengeluarkan benda
asing dari kandung kemih.
II. TUJUAN membebaskan kandung kemih dari bekuan darah yang
menyumbat aliran kemih
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Larutan irigasi steril, sesuaikan suhu dalam kantung
dengan suhu ruangan
b. Selang irigasi dengan klem (dengan atau tanpa
konektor)
c. Sarung tangan bersi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT IRIGASI KANDUNG KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

d. Tiang infus
e. Alcohol swab
f. Wadah metric
g. Konektor Y
h. Selimut mandi
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Periksa abdomen bawah untuk tanda distensi kandung
kemih
7. Hubungkan ujung selang irigasi ke dalam kantung larutan
irigasi dengan menggunakan teknik aseptik
8. Tutup klem selang drainase dan buka klem selang irigasi
9. Alirkan cairan sebanyak yang diprogramkan ke dalam
kandung kemih
10. Tutup klem selang irigasi dan buka klem selang drainase
11. Hitung kecepatan tetesan dan atur klem pada selang
irigasi secara tepat, jika irigasi kontinu
12. Rapikan pasien dan alat – alat yang telah digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan cuci tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respon
pasien

IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANTAUAN CPP (CEREBRAL PERFUSION
SIDOARJO BARAT PRESSURE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Memantau dan menganalisi data regulasi tekanan pada


perfusi otak yang tidak stabil.

II. TUJUAN pencegahan dan kontrol terhadap peningkatan tekanan intra


kranial serta mempertahankan tekanan perfusi serebral
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Lakukan cuci tangan 6 langkah
4. Monitor status neurologi (tekanan darah, reflek pupil dan
tingkat kesadaran)
5. Monitor tekanan nadi (selisih tekanan darah sistolik dan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANTAUAN CPP (CEREBRAL PERFUSION
SIDOARJO BARAT PRESSURE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

diastolik)
6. Monitor MAP (Mean Arteri Pressure)
7. Monitor status pernapasan (meliputi frekuensi, irama dan
kedalaman pernapasan, PaO2, PCO2, Ph, dan kadar
bikarbonat)
8. Monitor parameter pengiriman oksigen jaringan (meliputi
PaCO2, SaO2, kadar hemoglobin dan curah jantung)
9. Pertahankan PCO2 pada level 25 mmHg atau lebih
10.Lakukan pembacaan pada pemantauan tekanan perfusi
serebral invasif (seperti kateter intraventrikuler, sensor
mikritranduser, kateter epidural, tekanan lumbal cairan
serebrospinal), jika tersedia
11.Pertahankan sterilitas sistem pemantauan tekanan perfusi
serebral
12.Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
13.Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
14.Lakukan cuci tangan 6 langkah.
15.Dokumentasikan hasil pemantauan
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN TRAKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Mengidentifikasi dan merawat pasien yang terpasang traksi


untuk mengimobilisasi dan menstabilkan bagian tubuh.

mengembalikan dan mempertahankan suatu kesegarisan


II. TUJUAN maupun keseimbangan pada suatu patah tulang dan
dislokasi
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Lakukan cuci tangan 6 langkah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN TRAKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

4. Pasang sarung tangan


5. Monitor kemampuan perawatan diri saat terpasang traksi
6. Monitor alat fiksasi eksternal
7. Monitor tempat insersi pen
8. Monitor tanda – tanda gangguan integritas kulit pada area
penonjolan tulang
9. Monitor sirkulasi, pergerakan, dan sensasi pada
ekstremitas yang cedera
10. Monitor adanya komplikasi imobilisasi
11. Posisikan tubuh pada kesejajaran yang tepat
12. Pertahankan posisi baring yang tepat di tempat tidur
13. Pastikan beban traksi terpasang tepat
14. Pastikan tali dan katrol bebas menggantung
15. Pastikan tarikan tali dan beban tetap berada di sepanjang
sumbu tulang fraktur
16. Amankan beban traksi saat menggerakkan pasien
17. Lakukan perawatan pada area insersi pen
18. Lakukan perawatan kulit pada area-area gesekan
19. Ajarkan perawatan alat fiksasi eksternal, sesuai
kebutuhan
20. Jelaskan pentingnya nutrisi yang memadai untuk
penyembuhan tulang
21. Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan cuci tangan 6 langkah
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN GIPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Mengidentifikasi dan merawat pasien yang menjalani


imobilisasi ekstremitas dengan gips.

membantu menahan dan menjaga ujung tulang yang patah


II. TUJUAN tetap pada posisi yang tepat dan mencegah area di
sekitarnya bergerak selama proses penyembuhan
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Lakukan cuci tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan
5. Periksa tanda-tanda infeksi (sperti gips berbau, eritema,
demam)
6. Periksa tanda-tanda gangguan sirkulasi atau fungsi
neurologi (5P meliputi pain [nyeri], pale [pucat], pulseless
[nadi tidak teraba], parestesi, paralisis)
7. Monitor sirkulasi dan fungsi neurologis pada bagian
proksimal dan distal dari lokasi pemasangan gips
8. Monitor tanda–tanda drainase dari luka di bawah gips
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN GIPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

9. Periksa retak atau kerusakan pada gips


10. Topang gips dengan bantal sampai gips kering
11. Hindari meletakkan gips pada permukaan yang keras
atau tajam selama masa pengeringan
12. Hindari menekan gips selama masa pengeringan
13. Bersihkan kulit sekitar area pemasangan dari sisa
material gips
14. Atasi segera gangguan sirkulasi (seperti reposisi gips,
lakukan rentang gerak ekstremitas, hilangkan tekanan
akibat gips)
15. Hindari gips menjadi basah (seperti gunakan pelindung
yang sesuai saat mandi atau kaus kaki atau sarung
tangan pelindung)
16. Posisikan gips pada bantal untuk mengurangi ketegangan
17. Tinggikan ekstremitas yang terpasang gips di atas level
jantung
18. Gunakan arm sling untuk penopang, jika perlu
19. Berikan bantalan (padding) pada tepi gips
20. Informasikan gips akan terasa hangat selama proses
pemasangan
21. Informasikan perlunya membatasi aktivitas selama masa
pengeringan gips
22. Anjurkan tidak menggaruk kulit dibawah gips
23. Ajarkan cara merawat gips
24. Lepaskan sarung tangan
25. Lakukan cuci tangan 6 langkah
26. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA ANAL
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


½

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa
I. PENGERTIAN suppositoria yang dimasukkan melalui anal untuk membuat
efek lokal atau sistemik.
II. TUJUAN Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik dan
melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Obat suppositoria, sesuai indikasi
c. Jeli
d. Tisu
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA ANAL
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


½

6. Jaga privasi pasien


7. Atur posisi sims
8. Lepaskan obat dari wadahnya dan berikan jeli pada
ujungnya
9. Anjurkan napas dalam untuk merilekskan sfingter anus
10. Regangkan bokong dengan tangan non dominan
11. Masukkan obat secara perlahan melalui anus, melalui
sfingter anal internal dan mengenai dinding rektal
12. Tarik jari dan bersihkan area anal
13. Anjurkan mempertahankan posisi selama 5 menit
14. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan cuci tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN KATETER URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Memfasilistasi pencegahan invasi mikroorganisme pathogen


dan komplikasi lainnya akibat pemasangan kateter urine.

II. TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien yang
terpasang kateter urine
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Kapas antiseptik
c. Bengkok
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Bebaskan area genital dari pakaian
8. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih
9. Monitor tanda dan gejala obstruksi aliran urine
10. Monitor kebocoran kateter, selang dan kantung urine
11. Pastikan selang kateter dan kantung urine tidak tertekuk
atau terbebas dari lipatan
12. Pastikan kantung urine diletakkan di bawah kandung
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN KATETER URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

kemih dan tidak di lantai


13. Lakukan perawatan perineal minimal 1 kali sehari
14. Kosongkan kantung urine jika telah terisi setengahnya
15. Ganti kateter dan kantung urine secara rutin sesuai
protokol atau sesuai indikasi
16. Lakukan cuci tangan 6 langkah.
27. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien.
IGD
ICU
V UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERAWATAN STOMA
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang memiliki stoma
I. PENGERTIAN dengan membersihkan stoma dan kulit sekitar stoma, serta
mengganti kantung stoma secara berkala.
1. menjaga kebersihan pasien
2. mencegah infeksi
II. TUJUAN 3. mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
serta mengganti kantong kolostomi
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Kantung kolostomi
c. Kassa/kapas/tisu
d. Cairan fisiologis
e. Plastik hitam
f. Pincet chirurgis
g. Pincet anatomi
h. Kom steril
i. Stomahessive pasta, jika perlu
j. Stomahessive powder, jika perlu
k. Gunting
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERAWATAN STOMA
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

l. Pengalas
m. Bengkok
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Pasang pengalas dan gulung di bawah lokasi stoma
8. Letakkan bengkok yang telah dilapisi plastic diatas
pengalas
9. Buka klip kantung kolostomi di atas platik hitam dengan
hati-hati
10. Buka kantong stoma, buang feses/urine dan masukkan ke
kantong plastik
11. Angkat base plate perlahan-lahan menggunakan cairan
fisiologis (dimulai dari bagian yang jauh dari jahitan luka
terlebih dahulu) dan masukkan ke dalam kantung plastik
hitam
12. Ganti sarung tangan
13. Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma menggunakan
kapas/kassa dan cairan fisiologis dengan diameter 10 –
15 cm
14. Bersihkan jahitan di sekeliling stoma menggunakan lidi
kapas yang diberi cairan fisiologis
15. Keringkan luka sekitar stoma dengan kassa kering
16. Tutup lubang stoma menggunakan kassa lembab dan
siapkan pola pada base plate baru yang akan dipasang
menggunakan stoma guide
17. Gunting base plate sesuai pola dan rapikan tepian
guntingan base plate dengan jari
18. Buka kertas pengalas dan berikan pasta di sekeliling
pinggiran lubang pola tersebut, kemudian dirapikan
menggunakan jari telunjuk yang telah dicelupkan dalam
cairan fisiologis
19. Pasang base plate pada kulit sekitar stoma dimulai dari
posisi stoma
20. Lakukan cuci tangan 6 langkah.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERAWATAN STOMA
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

21. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respon


pasien.

IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN BIDAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Melakukan pemasangan penopang untuk menstabilisasi,
I. PENGERTIAN mengimobilisasi, dan memproteksi bagian tubuh yang
cedera.
menstabilkan ekstremitas yang mengalami trauma,
II. TUJUAN mengurangi ketidaknyamanan pasien dan memfasilitasi
proses penyembuhan jaringan.
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan
b. Bidai sesuai ukuran (melewati dua persendian
ekstremitas yang cedera)
c. Mitela atau perban elastis
d. Kassa steril, jika perlu
4. Lakukan cuci tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
7. Buka pakaian yang menutupi area fraktur
8. Lakukan penghentian perdarahan dengan balut tekan,
jika terjadi perdarahan
9. Lakukan perawatan luka, pada fraktur terbuka atau
terdapat luka
10. Periksa pulsasi, motorik dan sensorik (PMS)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN BIDAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

11. Pasang bidai melewati dua persendian


12. Fiksasi bidai dengan mitela atau perban elastis
13. Periksa kembali pulsasi, motorik dan sensorik (PMS)
14. Lakukan cuci tangan 6 langkah.
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien.
IGD
ICU
V. UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMBERIAN LATIHAN RENTANG GERAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Memberikan latihan berupa gerakan aktif dan pasif pada
I. PENGERTIAN persendian untuk mempertahankan dan mengambalikan
kelenturan sendi dan meningkatkan sirkulasi.
memelihara fleksibilitas dan kemampuan gerak sendi,
II. TUJUAN mengurangi rasa nyeri, mengembalikan kemampuan klien
menggerakkan otot melancarkan peredaran darah.
Peraturan Direktur Rumah Sakit No........tentang
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Lakukan cuci tangan 6 langkah
4. Jaga privasi pasien dengan memasang tirai atau menutup
pintu kamar pasien
5. Atur tinggi tempat tidur yang sesuai dan nyaman
6. Berdiri di sisi tempat tidur di posisi ekstremitas pasien
yang akan dilatih
7. Lakukan latihan dengan :
a. Melakukan gerakan perlahan dan lembut
b. Menyokong dengan memegang area proksimal dan
distal sendi
c. Mengulangi setiap gerakan 5-10 kali setiap sendi
d. Menghentikan gerakan jika kesakitan atau ada
tahanan
8. Latihan pada leher :
a. Fleksi-ekstensi : tekuk leher ke depan sampai dagu
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMBERIAN LATIHAN RENTANG GERAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

menempel di dada, lalu kembali ke posisi tegak


b. Fleksi lateral : tekuk leher ke samping kanan dan kiri
c. Rotasi lateral : palingkan wajah ke kiri dan ke kanan
9. Latihan pada bahu :
a. Elevasi-depresi : angkat dan turunkan bahu
b. Fleksi-ekstensi : angkat lengan dari samping tubuh ke
atas, lalu kembali seperti semula
c. Abduksi-adduksi : angkat lengan ke samping tubuh
hingga sejajar bahu, lalu kembalikan seperti semula
d. Sirkumduksi bahu : putar lengan pada poros bahu
10. Latihan pada siku :
a. Fleksi-ekstensi : gerakkan tangan hingga jari-jari
menyentuh bahu, lalu kembali sepereti semula
b. Supinasi-pronasi : putar lengan bawah ke arah luar
sehingga telapak tengan menghadap ke atas, lalu
putar ke arah dalam sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah
11. Latihan pada pergelangan tangan :
a. Fleksi-ekstensi-hiperekstensi : tekuk telapak tangan ke
bawah, luruskan, lalu tekuk ke atas
b. Fleksi radial-fleksi ulnar : tekuk telapak tangan ke
samping kea rah ibu jari dank e arah kelingking
c. Sirkumduksi : putar tangan pada poros pergelangan
tangan
12. Latihan pada jari-jari tangan :
a. Fleksi-ekstensi : kepalkan jari dan luruskan seperti
semula
b. Abduksi-adduksi : renggangkan jari-jari dan rapat
kembali
13. Latihan pada pelvis dan lutut :
a. Fleksi-ekstensi : angkat kaki lurus lalu tekuk lutut.
Gerakkan lutut ke arah dada, turunkan kaki, luruskan,
lalu ke posisi semula
b. Abduksi-adduksi : gerakkan kaki ke samping menjauhi
h atas dan ke sumbuh tubuh lalu lalu gerakkan kea rah
sebaliknya sehingga melewati sumbu tubuh menyilang
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMBERIAN LATIHAN RENTANG GERAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

ke kaki lainnya
c. Rotasi internal-rotasi eksternal : putar kaki ke arah
dalam lalu ke samping tubuh

14. Latihan pada pergelangan kaki :


a. Dorso fleksi-plantar fleksi : dorong telapak kaki ke
atas, ke posisi semula, lalu dorong ke atas
b. Eversi-inversi : putar telapak kaki keluar, lalu ke dalam
c. Sirkumduksi : putar telapak kaki pada poros
pergelangan kaki
15. Latihan pada jari-jari kaki :
a. Fleksi-eksternal : dorong jari-jari ke arah atas dank e
bawah
b. Abduksi-adduksi : renggangkan jari-jari kaki, lalu
rapatkan seperti semula
16. Lakukan cuci tangan 6 langkah.
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien.
IGD
ICU
V UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Bedah

You might also like