You are on page 1of 126

MATA PELAJARAN

ILMU PENGATAHUAN ALAM KELAS VIII

SEMSTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Cimahi, Januari 2021

Mengetahui,

Pengawas Pembina MGMP IPA

Dr. Nurudin, S. Pd., M. M.


Pembina Utama Muda
NIP. 19670617 199102 1 002

Ketua MGMP IPA

Gita Nurul Puspita, M. Pd.


Penata Tingkat 1
NIP. 19830627 200604 2 011

Mengesahkan,

Kepala Dinas Kota Cimahi

Harjono, S. Pd., M.M.


Pembina Utama Muda
NIP. 19700710 199201 1 001

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT atas selesainya Modul Mata Pelajaran
IPA kelas VIII Semester Genap bagi Peserta Didik  jenjang Sekolah Menengah Pertama,
sesuai dengan target yang direncanakan.  Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
teladan kita  Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan kepada kita semua
selaku umatnya semoga mendapat syafa’atnya di yaumil akhir.
Penyusunan modul ini dilatarbelakangi dengan keadaan Indonesia bahkan dunia sedang
mengalami pandemi  “Covid-19, sehingga proses belajar mengajar diselenggarakan secara
online (daring). Namun agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung meski peserta didik
tidak memiliki koneksi internet, maka modul ini menjadi dokumen wajib bagi peserta didik
yang belajar dalam moda luar jaringan (luring).
Modul Mata Pelajaran IPA disusun bertujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri
tanpa bantuan atau keberadaan pendidik yang umumnya ada di setiap pembelajaran. Melalui
modul ini diharapkan peserta didik secara aktif dapat menggali informasi, mengumpulkan
dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran secara mandiri.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Bapak Harjono, S. Pd., M.M.
2. Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Bapak H. Tohari Diana, S. Pd.,
3. Pengawas Pembina MGMP IPA, Bapak Dr. Nurudin, M. M.,
4. Penanggung Jawab MGMP IPA, Bapak Jarwo, S. Pd.,
5. Ketua MGMP IPA, Ibu Gita Nurul Puspita, M. Pd
6. MKKS SMP
7. Seluruh pihak yang telah memfasilitasi serta berkontribusi dalam penyusunan bahan
pembelajaran ini. 

Penyusun menyadari modul Mata Pelajaran IPA   ini masih belum sempurna. Untuk itu
Penyusun terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca agar modul ini dapat berkembang
lebih baik. Mohon maaf atas segala kekurangan.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan. Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun selaku pendidik ,bagi peserta didik juga bagi teman sejawat.
 Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cimahi ,  Januari  2021
Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 2
D. Lingkup Penggunaan 3
E. Petunjuk Penggunaan Modul 3
F. Peran Guru 3

Bab II Pembelajaran
Pertemuan Minggu Ke-1: Tekanan Zat Padat 4
Pertemuan Minggu Ke-2: Tekanan Hidrostatis 11
Pertemuan Minggu Ke-3: Sistem Pernapasan Pada Manusia 18
Pertemuan Minggu Ke-4: Gangguan Sitem Pernapasan Pada Manusia 29
Pertemuan Minggu Ke-5: Sistem Ekskresi Pada Manusia 42
Pertemuan Minggu Ke-6: Gangguan Sistem Ekskresi Pada manusia 49
Pertemuan Minggu Ke-7: Getaran Dan Gelombang 55
Pertemuan Minggu Ke-8: Bunyi dan Pendengaran 69
Pertemuan Minggu Ke-9: Cahaya dan Optik 84
Pertemuan Minggu Ke-10: Pembiasan Cahaya 95
Pertemuan Minggu Ke-11: Pembiasan Cahaya Pada Lensa 100
Pertemuan Minggu ke-12: Alat Optik Pada Mata 109
Bab III Penutup 117
Daftar Pustaka 118

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Mengingat Pandemi Covid-19 belum mereda, maka Pemerintah Provinsi


Jawa Barat belum memperkenankan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di
sekolah. Belajar masih harus dilaksanakan di rumah (pembelajaran jarak jauh) sampai
pandemi Covid- 19 meredah dan dirasa aman untuk tatap muka kembali.
Menurut buku panduan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterbitkan oleh
Kemendikbud, PJJ dapat dilaksanakan secara daring, campuran atau luring. Berdasarkan
pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2020-2021, banyak
mengalami kendala, di antaranya masih banyak peserta didik (orangtua tidak punya
gawai), tidak memiliki paket data (kuota internet) yang cukup, keterbatasan peserta didik,
guru dan orang tua dalam menggunakan internet, kurangnya persiapan guru dalam
administrasi perencanaan atau bahan pembelajaran, sedangkan materi kurikulum sangat
banyak. 
Oleh karena itu maka Dinas Pendidikan Kota Cimahi melalui MGMP,
khususnya MGMP IPA terpanggil untuk menyusun bahan ajar PJJ kembali dalam bentuk
modul. Modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara
sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri (Siratte dan
Ramadhana, 2017). Modul juga dapat memberi acuan pembelajaran secara luring  yang
dapat dipandu orang tua. Modul yang kami susun memuat Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, aktifitas pembelajaran, evaluasi dan referensi. 
Agar pembelajaran jarak jauh ini berjalan dengan baik, maka pemerintah
mengeluarkan kebijakan sebagai dasar penyusunan bahan pembelajarannya berupa Surat
Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan
maksud sebagai berikut :
1. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan 
menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. 
2. Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi
Covid-19.
3. Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarsiswa,
sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas belajar dari rumah. 
4. Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah
yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif

B. Tujuan

  Tujuan dibuat modul pembelajaran jarak jauh ini adalah untuk memfasilitasi agar
peserta didik dapat belajar secara mandiri. Mendorong kolaborasi orangtua, guru dan
peserta didik  untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah
virus Corona. Memastikan anak mendapatkan personalisasi pengalaman belajar yang
bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik

1
C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

1. Kompetensi Inti  :

KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga,  sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,  teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena  

KI4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

2. Kompetensi Dasar 
Adapun Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA Kelas VIII terdiri dari:

3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair

3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan system pernapasan

2
4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan system pernapasan

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan


pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

4.10 Membuat karya tentang system ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam
menjaga kesehatan diri
3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan
sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada
hewan
4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang, atau bunyi

3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan
lengkung serta penerapannya

4.12 Menyajikan hasil pengamatan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan
lensa

D. Ruang Lingkup Penggunaan

Modul Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terdiri dari lima uraian materi. Pada masing-
masing kegiatan belajar Anda akan menjumpai Kompetensi Dasar, Uraian Materi,
Aktivitas Pembelajaran Mandiri (Lembar Kerja Peserta Didik / LKPD) dan latihan soal.
Semua itu merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Peserta didik harus mempelajari
dari awal, tahap demi tahap, hingga terakhir. Anda boleh memperluas wawasan dan
kompetensi dasar yang harus dicapai, dengan mempelajari sumber-sumber lain atau
sumber-sumber yang tercantum pada daftar pustaka.

E. Petunjuk penggunaan modul,


 Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi
yang belum jelas, peserta didik dapat bertanya pada guru, mempelajari Buku Paket
IPA Kelas VIII Semester Genap dan sumber belajar lainnya.
 Kerjakan setiap tugas  pada materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
 Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.

F. Peran Guru
 Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
 Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab pertanyaan
siswa mengenai proses belajar, sehingga memudahkan peserta didik menguasai
kompetensi
 Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui modul

 Menerima dan menilai tugas-tugas peserta didik.


 Melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan secara tertulis dan menyampaikan
hasil penilaian tersebut kepada peserta didik dan sekolah.
 Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran jarak jauh melalui modul dan
melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada sekolah.

3
Modul ini praktis. Mudah dibawa. Anda dapat belajar kapan dan di mana saja.
 

SELAMAT BELAJAR dan SUKSES UNTUK ANDA


 

BAB II
PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 1 :


TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :
1. menjelaskan konsep tekanan dengan bahasanya sendiri.
2. menerapkan konsep gaya terhadap tekanan dengan tepat.
3. menerapkan konsep luas permukaan terhadap tekanan dengan tepat.
4. menganalisis hubungan antara gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
5. menyajikan data hasil percobaan tekanan zat padat dengan jujur.

B. Uraian Materi Tekanan zat


A. TEKANAN ZAT PADAT DAN PENERAPANNYA
jika kalian melewati jalan yang berlumpur, sepatu mana yang  kalian pilih” sepatu
boot atau sepatu yang berhak tinggi? Untuk memahaminya, ayo kita pelajari bab ini dengan
penuh semangat!
Pada saat kita melewati di atas jalan yang berlumpur sepatu yang kita pilih jelas
sepatu boot. Karena secara logika sepatu hak tinggi akan tertancap lebih dalam. Mengapa
lebih dalam, ini karena luas permukaan sepatu berhak tinggi lebih kecil. Contoh lain dari
peristiwa ini adalah pada waktu menancapkan paku runcing lebih mudah dari pada paku
tumpul .

4
Gambar. 1.1 Tekanan Zat Padat oleh paku pada balok kayu

Tekanan pada zat padat dapat diartikan sebagai Besarnya gaya yang Bekerja pada Luas
bidang tekan. Berdasarkan contoh tersebut di atas ada dua besaran yang mempengaruhi besar
kecilnya tekanan yang terjadi yaitu: Gaya tekan dan Luas bidang Tekan
Dapat di simpulkan bahwa:
• Makin besar gaya , makin besar tekanan yang di hasilkan, begitu pula sebaliknya
• Tetapi makin besar Luas permukaan bidang sentuh dalam menekan makin kecil tekanan
yang dihasilkan, Begitu pula Sebaliknya.

Secara matematis tekanan zat padat dapat di rumuskan sebagai berikut ini :

dengan:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)

Tekanan sebanding dengan Gaya

P~F

Sedangkan Tekanan berbanding Terbalik Dengan Luas bidang Tekan

P = I/A

Contoh Soal :
1. Panjang sisi sebuah kubus besi yang terletak di atas meja dengan luas permukaan 4 m2
adalah 10 cm. Berat kubus tersebut 60 N. Maka tekanan kubis besi tersebut sebesar...
Dik = W : 60 N sama dengan besar gaya ( F )
A : 4 m2
Dit = P....?
Jawab : P = F / A

5
P = 60N/4 m2
= 15 N/m2
2. Terdapat 4 empat buah benda dengan bentuk berbeda diletakan diatas lantai

Tekanan paling besar yang dialami lantai diakibatkan oleh benda pada Obsen ???

Jawab: Tekanan Paling besar di Alami oleh Benda C, Karena makin kecil Luas permukaan
bidang sentuh dalam menekan makin besar tekanan yang dihasilkan.

LKPD 1

TEKANAN PADA ZAT PADAT .

Pada saat kita berjalan, maka kita akan melihat jejak kaki kita.Jejak kaki ini timbul
karena ada tekanan yang bekerja pada kaki terhadap tanah yang kita pijak.

Pada hewan juga memiliki jejak kaki. Akan tetapi antara jenis hewan satu dengan
jenis lainnya punya bentuk kaki yang berbeda. Misalnya bentuk kaki yang berbeda antara
kaki itik dan ayam, sehingga menyebabkan kedalaman jejak kakinya berbeda. Hal ini karena
bentuk kaki yang berbeda sehingga tekanan yang diberikan kaki itik dan ayam berbeda.
Perhatikanlah gambar kaki itik dan ayam berikut!

6
Berdasarkan gambar kaki itik dan ayam di atas, buatlah 2 pertanyaan!

1. ..........................................................................................................................................
..........
2. ..........................................................................................................................................
..........

LKPD 2

A. TUJUAN
1. menerapkan konsep luas permukaan terhadap tekanan dengan tepat.
2. menganalisis hubungan antara gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan

B. ALAT DAN BAHAN


1. 2 buah plastisin
2. 2 buah koin

C. LANGKAH KERJA
Kegiatan 1
1. Letakkan koin pada masing-masing plastisin seperti gambar berikut!

Gambar 1 Gambar 2

7
2. Tekan kedua koin tersebut dengan tekanan yang sama kuat. Kemudian amati
kedalaman dari kedua koin tersebut.
3.

Gambar 1 Gambar 2

Kegiatan 2

4. Siapkan kembali plastisi dan koin


5. Letakkan koin pada masing-masing plastisin seperti gambar berikut!

6. TekanGambar
koin pertama
1 Gambar 2
dengan lemah

Gambar 1

7. Tekan koin kedua dengan kuat, kemudian amati kedalaman kedua koin tersebut!

Gambar 1

8
D. PERTANYAAN/ DISKUSI
1. Berdasarkan kegiatan 1 yang telah kalian lakukan, pada posisi gambar manakah
koin memiliki luas permukaan yang lebih besar?
2. Berdasarkan kegiatan 1 yang telah kalian lakukan, pada posisi gambar manakah
koin memiliki bekas yang lebih dalam? Mengapa demikian?
3. Berdasarkan kegiatan 2 yang telah kalian lakukan, pada posisi gambar manakah
koin memiliki bekas yang lebih dalam? Mengapa demikian?
4. Bekas plastisin yang lebih dalam menunjukkan bahwa plastisin tersebut
memperoleh tekanan yang lebih besar. Dari kedua kegiatan tersebut bagaimanakah
caranya agar plastisin memperoleh tekanan yang sangat besar?
JAWAB

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
...

E. KESIMPULAN
Tekanan pada zat padat dipengaruhi oleh......................dan ................

.atau dapat dituliskan, tekanan (P) = ..../....

LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat !

1. Satuan tekanan dalam SI adalah ....


A. kg/m2
B. N/m2
C. Pa
D. kPa

2. Empat buah benda dengan bentuk yang berbeda diletakkan di atas lantai. 

                

Tekanan paling kecil yang dialami lantai diakibatkan oleh benda nomor....
A. 1
B. 2

9
C. 3
D. 4

3. Peristiwa berikut yang tidak berhubungan dengan tekanan adalah ….


A. paku runcing mudah ditancapkan di papan
B. gerobak kecil mudah didorong
C.  pisau tajam mudah untuk memotong
D.  menjinjing beban dengan tali kecil terasa sakit di tangan

4. Faktor-faktor yang mempengarhi besarnya tekanan adalah ….


A.  gaya tekan dan massa benda
B.  gaya tekan dan gaya gravitasi
C.  luas bidang tekan dan gaya tekan
D.  luas bidang tekan dan gaya gravitasi

5. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah
A.  mengurangi gaya tekan dan memperbesar luas bidang tekan
B.  mengurangi gaya tekan dan memperkecil luas bidang tekan
C.  meningkatkan gaya tekan dan memperbesar luas bidang tekan
D.  meningkatkan gaya tekan dan memperkecil luas bidang tekan

6. Hubungan antara luas bidang, gaya, dan tekanan adalah ....


A. makin besar gaya, makin kecil tekanan pada luas bidang yang sama
B. makin besar luas bidang, makin besar tekanan pada gaya tekan yang sama
C. makin besar luas bidang, makin kecil tekanan pada gaya tekan yang sama
D. makin besar gaya tekan, tekanan makin kecil maka luas penampang tetap

7. Perhatikan tabel berikut!

Tekanan terbesar sesuai dengan tabel di atas, dihasilkan oleh nomor ….


A.  (1)
B.  (2)
C.  (3)
D.  (4)

8. Panjang sisi sebuah kubus besi yang terletak di atas meja dengan luas permukaan 4 m2
adalah 10 cm. Berat kubus tersebut 60 N. Maka tekanan kubis besi tersebut sebesar...
A. 20 N/m2
B. 50 N/m2
C. 30 N/m2
D. 15 N/m2

10
9. Susanto mendorong sebuah gerobak dengan kedua tangannya. Gaya yang dia gunakan
adalah 90 N. Apabila luas telapak tangan susanto 150 cm2. Maka tekanan yang dapat
diberikan adalah...
A. 6000 N/m2
B. 4000 N/m2
C. 3000 N/m2
D. 2000 N/m2

10. Cara untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah …


A. Mengurangi tekanan dan mengurangi luas bidang
B. Meningkatkan gata tekan
C. Menigkatkan gaya dari tekanan lalu memperkecil luas dari bidang
D. Memperkecil tekanan

Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 2 :


TEKANAN HIDROSTATIS

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :
1. menjelaskan konsep tekanan Hidrostatis
2. Menganalisis Faktor yang mempengaruhi Tekanan pada air yang diam
3. mampu mengumpulkan informasi, melakukan pengamatan, menyajikan hasil pengamatan
hubungan antara massa jenis,percepatan grapitasi dan ketinggian zat cair pada Tekanan
Hidrostatis

B. Urian Materi Tekanan Hidrostatis


B. TEKANAN HIDROSTATIS
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang dialami benda saat di dalam air.Pernahkan
Kalian Mengamati Bentuk bendungan air yang selalu lebih lebar di bagian bawahnya ?

11
Gambar. 1.2. Bentuk bendungan air

Hal ini bertujuan untuk menahan besarnya tekanan pada bagian bawah bendungan
Perhatikan Gambar dibawah ini !

Dalam gambar di atas air dapat memancar karena mendapat tekanan air dari bagian
atasnya.Tekanan Zat cair dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, gravitas dan ketinggaan zat
terbut. Secara matematis tekanan zat cair dapat di rumuskan sebagai berikut ini :

Dengan : Ph =ρ.g.h
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2)
9 = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi zat cair (m)
Tiga hal penting dalam belajar tekanan pada zat cair
1. Semakin dalam letak benda dari permukaan zat cair, Tekanannya semakin besar
2. Tekanan zat cair akan ke segala arah dan sama besar
3. Tiap benda yang berada di kedalaman yang sama , Tekanan hidrostatisnya sama besar .
Sehingga jika suatu benda berada didalam zat cair maka akan mengalami peristiwa,
Terapung, Tenggelam dan Melayang

Gambar.1.3 Benda Tenggelam, Melayang, terapung

12
1. Benda terapung

Benda dikatakan terapung jika berat jenis benda lebih kecil daripada berat jenis zat cair dan
Berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair.
b<a
2. Benda melayang

Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat cair dan berat
benda sama dengan gaya ke atas zat cair
. Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis zat cair.
b=a
3. Benda Tenggelam

Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat jenis zat cair
dan berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair. Benda tenggelam jika massa jenis
benda lebih besar dari massa jenis zat cair
b>a
Dalam hukum Archimedes  ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita antara
lain sebagai berikut.
1. Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relatif zat cair terhadap air.
2. Jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum-drum kosong berisi udara.
3. Kapal laut dan kapal seiam.
4. Galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan air.

LKDP
Tekanan Hidrostatis dengan Botol Bekas

I. Judul Percobaan :  Tekanan Hidrostatis

II. Tujuan percobaan :  Menentukan besar tekanan hidrostatis pada kedalaman


tertentu pada zat cair

III. Alat dan Bahan:


1.      Pengaris
2.      Botol air mineral
3.      Selotip
4.      Air biasa
5.      Paku

IV. Teori Dasar


Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut
mempunyai berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri
disebut tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut.

13
Ph = ρ . g . h

Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)
ρ   = massa jenis zat cair (kg/m3)
h   = kedalaman (m)

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan zat cair diam berbanding lurus
dengan kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama ke segala
arah. Semakin dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan hidrostatis yang
dialaminya.

V. Langkah – Langkah Percobaan


1. Buatlah 3 buah lubang pada botol air mineral secara berurut dari atas ke bawah
dengan jarak masing-masing botol diatur pada kedalaman 5, 10, dan 15 cm, kemudian
tutup setiap lubang dengan selotip.
2. Selanjutnya isilah botol tersebut dengan air hingga penuh.
3. Bukalah selotip dari ketiga lubang tersebut, Amati Apa yang terjadi
4. Ulangi kegiatan 1 sampai 3 dengan keadaan botol tertutub dengan penutup botolnya.

VI. Data Hasil Pengamatan:


Dik. ρ = 1000kg/m3 dan g = 10 m/s
2
No Zat Cair Kedalaman/ h Tekanan Hidrostatis Ket
= 1000 (m) (Ph)
kg/m3)
1 h1 = 5cm =0,05
2 Air h2 = 10cm=0,1
3 h3 =15cm=0,15
VII. Pertayaan/ Diskusi
1. Berdasarkan kegiatan percoban yang telah kalian lakukan, Pada kedalaman
berapakah tekanan paling besar?
2. Berdasarkan kegiatan percoban, Hal apa saja yang mempengaruhi Tekanan
Hidrostatis?
3. Apa yang Terjadi jika botol tersebut di tutup? Dengan penutup botolnya di bagian
atas?

VIII. Kesimpulan

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------

14
LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat !

1. Yang bukan merupakan contoh tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari – hari,
adalah...
A. Lubang kuras penampung air dipasang di dasar penampungan supaya air dan kotoran
yang ada di dalam penampung air bisa keluar dengan lancar.
B. Dasar bak air dibuat sama tebal dengan bagian atas bertujuan untuk menahan tekanan
air yang besar di bagian bawah.
C. Bagian bawah bendungan di buat lebih tebal dari pada bagian atas bertujuan untuk
menahan tekanan air yang besar di bagian bawah.
D. Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit. Hal
ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga semakin
besar.

2. Perhatikan gambar dibawah ini ! Benda dikatakan tenggelam jika?

15
A. Fa > W
B. Fa < W
C. Fa = W
D. Jawaban semua Benar

3. Seekor ikan berenang diakuarium. Ikan tersebut berada 50 cm dari permukaan akuarium.
Berapakah tekanan hidrostatis yang diterima ikan?
(massa jenis air = 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2)
A. 1000 Pa
B. 3000 Pa
C. 4000 Pa
D. 5000 Pa

4. Perhatikan gambar dibawah ini!, Tekanan Air yang paling Besar mengalir pada lubang..?
A. Lubang B
B. Lubang C
C. Lubang D
D. Lubang E

5. Seekor ikan berada pada bak air seperti pada gambar berikut:

Jika massa jenis air 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 N/kg, tekanan hidrostatis
yang diterima ikan adalah ….?
A. 6.000 N/m2
B. 8.000 N/m2
C. 10.000 N/m2
D. 14.000 N/m2

6. hidrostatis menunjukkan angka 50.000 pascal. Maka berapakah kedalaman kolam air
tersebut?
A. 2 meter
B. 5 meter
C. 8 meter
D. 10 meter

7. Seorang penyelam menyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m3,
konstanta gravitasi pada tempat tersebut yakni 10 N/kg. Maka besar tekanan hidrostatisnya
ialah …. N/m2.

A. 3.000
B. 30.000

16
C. 40.000
D. 50.000

8. Perhatikan gambar dibawah ini!


Tekanan hidrostatis yang diterima ikan adalah ….?

A. 2000 N/m2
B. 6000 N/m2
C. 8000 N/m2
D. 1000 N/m2
9. Pada botol apabila diisi oleh air hingga dengan ketinggian 50 cm Pada dasar botol. Jika
botol dilubangi 10 cm dari dasarnya, maka tentukan tekanan hidrostatis pada lubang jika
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan massa jenis air 1000 kg/m3!
A. 4000 N/m2
B. 6000 N/m2
C. 8000 N/m2
D. 1000 N/m2
10. Pada sebuah kelereng yang tercelup oleh zat cair yang mempunyai massa jenis 100
kg/m3 dengan tekanan hidrostatis 100 N/m3. Percepatan gravitasi bumi ialah 10 m/s2.
Maka di kedalam berapa kelereng tersebut jatuh?
A. 0,1 m
B. 0,3 m
C. 0,6 m
D. 1 m

17
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 3 :
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Mengidentifikasi organ-organ pernapasan manusia berdasarkan hasil pengamatan video;
2. Menjelaskan fungsi organ-organ pernapasan manusia berdasarkan hasil studi literasi dan
pengamatan video.
3. Menjelaskan proses gerak paru-paru
4. Menjelakan arah aliran udara pada saat inspirasi dengan tepat
5. Menjelaskan arah aliran udara pada saat ekspirasi dengan tepat
6. Membedakan proses pernapasan dada dan perut berdasarkan hasil pengamatan video
pembelajaran.

B. Uraian Materi Sitem Pernapasan

A. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Diantara nikmat yang Tuhan berikan adalah kemudahan kita untuk menghirup udara
yang sangat penting bagi proses metabolisme yang terjadi pada tubuh kita. Proses yang
kadang tidak kita sadari pada saat beraktifitas bahkan pada saat kita tertidur sekalipun,
proses mengambil udara dan mengeluarkannya kembali dapat berlangsung dengan lancar.
Bernapas adalah salah satu aktivitas vital yang paling utama dalam tubuh. Dalam sehari,
manusia rata-rata bernapas sebanyak 20,000 kali. Untuk bisa bernapas dengan baik, manusia
perlu didukung dengan sistem pernapasan yang sehat. Lingkungan yang memiliki udara
bersih dengan kandungan oksigen yang cukup akan menunjang kesehatan kita dalam
bernapas, sebagai generasi penerus jadilah generasi yang peduli terhadap lingkungan,

18
tanaman merupakan sumber oksigen yang kita butuhkan , melakukan penghijauan dan
menjaga hutan adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan.

Bersyukur dengan menjaga kebersihan dan kesehatan organ bernapas adalah salah
satu cara yang dapat kita lakukan, karena organ pernapasan yang sakit akan menghambat
proses bernapas itu sendiri, Ayo kita sama sama pelajari apa saja organ yang terlibat pada
proses bernapas, apa fungsi masing masing organ tersenbut,bagaimana organ pernapasan
bekerja , apa tujuan kita bernapas dan bagaimana cara kita menjaga kesehatan organ
pernapasan kita.

a. Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan merupakan jaringan organ yang membantu kamu bernapas. Organ-organ
ini bekerja sama untuk memindahkan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan gas
buangan seperti karbondioksida.

Selain mengandalkan hidung dan paru-paru untuk bernapas, ada beragam organ dan jaringan
lain yang berperan sama pentingnya dalam sistem pernapasan.
Aktifitas bernapas ini sering juga kita kenal dengan istilah respirasi, respirasi adalah proses
pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh mahluk hidup. Ada tiga proses dasar dalam
respirasi manusia (1) Bernapas atau ventilasi paru paru, merupakan proses menghirup udara (
inhalasi ) dan menghembuskan udara (ekhalasi ) yang melibatkan pertukaran udara antara
atmosfer dengan alveolus paru paru. (2) Respirasi eksternal , merupakan pertukaran gas gas
antara alveolus paru paru dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru paru . Pada proses
tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan melepaskan CO2
menuju alveolus. (3) Respirasi internal , merupakan pertukaran gas gas antara darah di dalam
kapiler jaringan tubuh dengan sel sel atau jaringan tubuh. Pada proses tersebut darah
melepaskan O2 dan mengikat CO2 . Di dalam sel tubuh oksigen digunakan untuk reaksi
metabolisme tubuh, selama proses ini dihasilkan energy berupa ATP dan sisa metabolisme
berupa Carbondioksida ( CO2) Proses yang terjadi di dalam sel tersebut respirasi seluler.

1. Organ Pernapasan

19
Gambar.1.4 Organ Pernapasan

1. Hidung

Dalam sistem pernapasan manusia, hidung merupakan organ pernapasan yang paling
luar. Melalui organ ini, udara dari luar – yang tidak hanya mengandung oksigen tetapi juga
gas-gas lain seperti nitrogen, belerang, dan karbondioksida, akan masuk ke dalam tubuh.
Fungsi hidung adalah untuk menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan
udara pernapasan, dan juga berperan dalam resonansi suara.

Hidung dilengkapi rambut hidung yang berfungsi menyaring partikel debu atau kotoran, indra
pembau, selaput lendir dan konka. Selaput lendir pada hidung berfungsi sebagai perangkap
benda asing yang masuk terhirup saat bernapas, seperti debu, bakteri. Konka memiliki
banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan
suhu tubuh. Sedangkan indra pembau berfungsi untuk merasakan bau-bau dari lingkungan.

2. Faring

Faring adalah hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua saluran, yaitu
antara saluran yang menghubungkan mulut-kerongkongan – disebut saluran pencernaan atau
orofarings yang berada pada bagian belakang, dan hidung-tenggorokan – disebut saluran
pernapasan atau nasofarings yang berada pada bagian depan.

Fungsi utama faring dalam sistem pernapasan manusia adalah sebagai saluran pencernaan
yaitu membawa makanan masuk ke dalam kerongkongan. Faring juga berperan dalam proses
masuknya udara ke dalam pita suara untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan
manusia mungkin untuk bernapas melalui mulut.

20
3. Laring

Laring atau kotak suara merupakan organ pada leher mamalia yang melindungi trakea
dan terlibat dalam produksi suara. Laring adalah saluran pernapasan yang membawa udara
menuju ke trakea.

Laring disebut kotak suara karena di dalamnya terdapat pita suara. Inimerupakan suatu
saluran yang di kelilingi oleh sembilan tulang rawan yang salah satunya adalah tulang rawan
troid, pada laki-laki dewasa ini yang disebut jakun.

4. Trakea

Organ lainnya yang mengambil bagian dalam sistem pernapasan manusia adalah
Trakea. Trakea merupakan tabung memanjang yang memiliki diameter sekitar 20-25 mm dan
panjang sekitar 10-16 cm. Trakea tersusun dari 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat,
tapi fleksibel.

Dinding trakea tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang trediri atas
jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan. Sehingga kotoran atau debu yang masuk ke dalam
tenggorokan akan didorong ke atas oleh silia dan dikeluarkan melalui mulut dengan
mekanisme batuk.

Pada bagian bawah trakea bercabang menjadi dua saluran yang disebut dengan bronkus.
Saluran bercabang ke sebelah kiri menuju paru-paru sebelah kiri dan bercabang ke sebelah
kanan menuju paru-paru sebelah kanan.

5. Bronkus

Percabangan trakea, yang bersambung ke bagian kiri dan kanan paru-paru disebut
bronkus. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tersusun dari tulang-tulang rawan,
hanya saja lebih sempit. Susunan tulang rawan pada bronkus juga tidak teratur yaitu
berselang-seling antara tulang dan otot.

Bronkus juga berfungsi sebagai penyaring udara tetapi sifatnya hanya sekedar sebagai
penyaring sekunder. Jaringan epitel pada dindingnya menghasilkan lendir yang menangkap
kotoran yang ikut masuk bersama udara. Dinding bronkus sama seperti trakea hanya saja
dinding bronkus lebih tipis jika dibandingkan dengan trakea.

6. Paru-paru

Paru-paru merupakan “aktor utama” di dalam sistem pernapasan manusia. Organ ini
dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura, yang berfungsi melindungi paru-

21
paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Fungsinya adalah menukar oksigen dari
udara dengan karbon dioksida dari darah.

Paru-paru terletak di rongga dada manusi. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat
sebuah pembatas yang disebut diafragma. Sekat ini nantinya akan berguna bagi proses
memasukkan udara ke paru-paru (inspirasi) dan mengeluarkan udara dari paru-paru
(ekspirasi).

Di dalam paru-paru terdapat organ pernapasan lainnya, seperti bronkiolus yang merupakan
percabangan dari bronkus; dan alveolus yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas
karbon dioksida.

7. Alveolus

Gambar. 1.5 Struktur paru paru ,Bronkus,Bronkiolus, dan Alveolus

Alveolus adalah kantung udara kecil yang menjadi alat kerja pernapasan. Bentuknya yang
sangat kecil, menjadikan alveolus sebagai mikroskopis (sesuatu yang tidak bisa dilihat
langsung, harus menggunakan alat bantu).

Gelembung-gelembung tersebut memiliki dinding tipis yang memgandung kapiler darah, dan
setiap gelembung tersebut diselimuti oleh pembuluh kapiler darah. Melalui dinding alveolus
tersebutlah akan terjadi pertukaran gas oksigen (O2) yang berasal dari udara ke sel-sel darah
di dalam tubuh kita dan pertukaran karbondioksida (CO2) dari sel-sel darah dalam tubuh ke
udara bebas. Pertukaran gas yang terjadi di paru-paru bersifat difusi pasif, dimana saat proses
pertukaran tersebut berlangsung, kalian masih ingat tentang tekanan gas yang telah kalian
pelajari. Gas oksigen tersebut akan berdifus ke dalam darah yang berada dalam oksigen
dalam konsentrasi rendah. Proses tersebut berlangsung akibat tubuh kita memerlukan oksigen
secara terus menerus. Kondisi serupa juga terjadi pada karbondioksida, dimana kandungan
karbondioksida yang ada dalam darah berada dalam konsentrasi yang tinggi, sedangkan kadar
karbondioksida dalam alveoli berada dalam konsentrasi yang rendah.

2. Mekanisme Pernapasan Manusia

Pada saat kita bernapas berlangsung dua mekanisme , yaitu menghirup udara
( inhalasi / inspirasi ) dan menghembuskan udara ( ekshalasi / ekspirasi ) yang melibatkan

22
pertukaran udara antara atmosfer dengan paru paru . Pada saat melakukan mekanisme
pernapasan terjadi kerja sama antara otot dada, tulang rusuk, otot perut dan diafragma.
Diafragma adalah otot yang terdapat diantara rongga dada dan rongga perut.

Gambar. 1.6 Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut saat Inspirasi dan Ekspirasi

Berikut uraian tahapan proses dalam mekanisme pernafasan:

1. Ketika sedang menarik nafas atau inspirasi, diafragma dan otot antar tulang rusuk
akan berkontraksi dan meluaskan rongga dada, sehingga paru-paru mengembang dan
terisi udara.
2. Udara masuk lewat hidung dan mulut lalu melewati proses penyaringan partikel kecil
oleh rambut-rambut hidung. Selanjutnya udara menuju trakea atau batang
tenggorokan.
3. Udara dari trakea masuk ke dalam paru-paru melewati cabang paru-paru yaitu
bronkus kemudian menuju bronkiolus dan berakhir di alveolus.
4. Ketika udara sampai di alveolus, terjadi proses pertukaran antara oksigen dan karbon
dioksida pada pembuluh darah kapiler.
5. Oksigen masuk ke dalam kapiler, kemudian bersama sel darah merah menuju jantung
untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Pada saat bersamaan, karbon dioksida masuk dari
kapiler ke arah rongga paru-paru.
6. Setelah pertukaran oksigen dan karbon dioksida selesai, otot diafragma dan tulang
rusuk kembali relaksasi dan rongga dada kembali seperti semula.

7. Udara yang mengandung karbon dioksida terdorong dari paru-paru menuju


bronkiolus, bronkus, trakea dan keluar melalui hidung.

3. Frekuensi Pernapasan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan diantaranya adalah:

23
a. Usia
Jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernapasan yang lebih cepat
dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bayi masih berada
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan energi yang
lebih banyak untuk mendukung tumbuh kembangnya.
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan pada manusia.
Laki-laki biasanya banyak bergerak sehingga memerlukan energy . Kebutuhan
oksigen dan produksi CO2 pada laki laki juga tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
proses metabolisme pada laki laki jauh lebih tinggi daripada perempuan.
c. Suhu Tubuh
Ketika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan
mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasannya. Dengan
begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat.
d. Posisi Tubuh
Jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi
dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia
berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap
seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut.
e. Aktivitas
Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin
meningkat. Gunanya adalah untuk memasok energi yang dibutuhkan untuk
mendukung aktivitas tersebut.

4. Volume Pernapasan

Ketika kalian berada di tengah taman atau lapangan luas di pagi hari tentu
pernah menarik napas sangat dalam bukan….? Apa yang kalian rasakan….? Pernahkah
kalian berfikir berapa jumlah udara yang terhirup saat bernapas sangat dalam atau pada
saat bernapas dalam kondisi biasa? Untuk mengetahuinya kalian bisa melakukan
aktivitas yang ada pada buku paket IPA kelas 8 semester 2 halaman 58 -61.

24
Gambar.1.7. grafik volume udara pernapasan

a. Volume tidal (tidal volume)

Volume tidal adalah volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya
lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.

b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume)

Volume cadangan inspirasi atau udara komplementer adalah volume udara yang
masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang
besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume)

Volume cadangan ekspirasi atau udara suplementer adalah volume udara yang
masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi)
biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

d. Volume sisa / residu (residual volume)

Volume sisa/residu adalah volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang
1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.

e. Kapasitas vital (vital capacity)

25
Kapasitas vital adalah volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin
setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih
kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi :

kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi +
volume cadangan ekspirasi.

f. Volume total paru-paru (total lung volume)

Volume total paru-paru adalah volume udara yang dapat ditampung paru-paru
semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 mL.
Jadi :

volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.

Volume udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena
setiap orang memiliki volume paru-paru yang berbeda-beda juga. Volume paru-
paru selain dipengaruhi oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh latihan. Para
atlet, perenang, dan orang yang berlatih yoga memiliki volume paru-paru yang
lebih besar.

Demikian pula orang yang tinggal di dataran tinggi di mana kadar oksigennya
rendah cenderung memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Laki-laki pada
umumnya memiliki volume paru-paru lebih besar dari wanita.

LKPD 1. Struktur dan fungsi organ pernapasan

Tujuan :

1. Siswa dapat menjelaska proses bernapas


2. Siswa dapat menjelaskan fungsi pernapasan pada manusia
3. Siswa dapat menuliskan nama organ pernapasan dan fungsinya

26
Setelah membaca berbagai sumber belajar dan mengamati video pembelajaran tentang Struktur dan
fungsi organ pernapasan, silakan ananda memberi tanggapan pada pertanyaan berikut ini:

No Pertanyaan Tanggapan
Jelaska apa yang ananda pahami
1. tentang aktifitas bernapas?

Apakah fungsi proses bernapas bagi


2. kelangsungan hidup manusia?

3. Coba ananda jelaskan nama dan fungsi


organ yang ditunjukan abjad A-H

4.

Sebutkan nama dan fungsi bagian


yang ditunjukkan huruf A-E pada
gambar tersebut….

27
LKPD.2. Mekanisme pernapasan

Tujuan :

1. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses pernapasan dengan tepat.


2. Siswa dapat menjelaskan volume udara pernapasan yang ada pada paru paru .

Setelah mempelajari dari berbagai sumber belajar dan mengamati video pembelajaran, berilah
tanggapan pada pertanyaan berikut ini.

No Pertanyaan Tanggapan

Bagian apakah yang terlihat naik dan turun saat


1. menarik nafas?

Apakah yang terjadi dengan udara ketika bagian


2. dada naik?

Bagian apakah yang terlibat dalam proses


3. masuknya udara (menarik napas)?

Bagaimana urutan proses masuknya udara saat


4 menarik napas (inspirasi)?

Apakah yang terjadi pada udara saat bagian dada


5. turun?

Bagian apakah yang terlibat dalam proses


6. keluarnya udara (menghembuskan nafas)?

Bagaimana urutan proses keluarnya udara saat


7. menghembuskan napas?

Bagaimana udara yang banyak mengandung


8. berbagai macam gas, gas oksigen dapat masuk
kedalam alveolus dan gas karbondioksida pada
darah dapat keluar melalui alveolus juga,
Jelaskan prosesnya!

28
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 4 :
GANGGUAN PERNAPASAN PADA MANUSIA

A.Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :

29
1. Mengidentifikasi volume udara pernapasan dengan teliti dengan mengamati video
pembelajaran .
2. Mengidentifikasi jenis gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan, penyebabnya,
serta akibatnya melalui kegiatan diskusi dan mengaitkannya dengan peristiwa pandemic
yang sedang berlangsung.
3. Mengusulkan upaya pencegahan gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan melalui
penugasan pembuatan poster .

B.Uraian Materi Gangguan Pada sistem Pernapasan

B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau
Menanggulanginya.

Cobalah untuk menahan napas beberapa detik….apa yang kalian rasakan ? tentu terasa
sesak dan ingin segera mengambil napas agar udara cepat masuk ke paru paru….Ternyata
manusia sangat tergantung pada kebutuhan oksigen. Dapat kita bayangkan apabila ada orang
yang mengalami gangguan pada pernapasannnya, tentu orang tersebut akan merasa kesulitan
untuk bernapas. Ketika kita diberi kemudahan dan kesehatan dalam bernapas banyak banyak
bersyukur dan senantiasa menjaga kesehatannya. Apa saja gangguan pernapasan yang dapat
terjadi pada sistem pernapasan?...mari kita pelajari lebih lanjut.

1. Influenza
Gejala flu disebabkan oleh infeksi virus influenza. Ada tiga jenis virus influenza yang
biasanya menginfeksi tubuh, yaitu virus influenza A, B, dan C. Karena virus influenza
yang ada bervariasi, pemberian vaksin flu perlu diberikan secara rutin setiap tahunnya
guna mencegah infeksi terjadi. Gejala flu meliputi sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit
kepala, hidung berair, tubuh lemas, demam yang disertai dengan tubuh menggigil dan
batuk kering. Tingkat keparahannya berbeda jika dibandingkan dengan gejala hidung
tersumbat. Pada beberapa kasus flu bahkan penderita bisa mengalami diare disertai rasa
mual dan muntah. Namun gejala tersebut jarang muncul dan biasanya hanya terjadi pada
anak-anak.

Sementara itu, penularan flu biasanya terjadi melalui udara, air, makanan serta
minuman yang terkontaminasi virus flu. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak fisik
dengan ingus penderita, atau kotak dengan virus yang terbawa di udara. Cara mengobati
flu yang paling umum dilakukan adalah dengan banyak beristirahat dan minum yang
cukup. Istirahat yang cukup diperlukan untuk memberi kesempatan tubuh mengembalikan
sistem kekebalan tubuh. Sedangkan minum dalam jumlah yang cukup berfungsi untuk
menjaga tubuh agar tidak dehidrasi. Namun jika flu tak kunjung membaik, berobat ke
dokter. Agar tidak tertular dari virus influenza sebainya kalian gunakan masker, sering
cuci tangan dengan sabun.

30
Gambar. 1.5. Virus influenza

2. Tonsilitis

Secara normal , tonsil ( amandel ) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk
ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Tonsilitis adalah peradangan dari
amandel di bagian atas tenggorokan. Tonsilitis adalah jenis faringitis yang biasanya datang
dengan cepat (onset cepat). Gejala dapat berupa sakit tenggorokan , demam , amandel
membesar, kesulitan menelan, dan kelenjar getah bening yang besar di sekitar leher.
Tonsilitis paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan sekitar 5% hingga 40% kasus
disebabkan oleh infeksi bakteri . Jika disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A ,
penyakit ini disebut radang tenggorokan . Bakteri yang jarang seperti Neisseria
gonorrhoeae , Corynebacterium diphtheriae , atau Haemophilus influenzae mungkin
menjadi penyebabnya. Biasanya infeksi menyebar di antara orang-orang melalui udara

Gambar.1.8. Tonsilitis

3. Faringitis

Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit , seperti virus, bakteri
maupun jamur . Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya , Adenovirus,
Orthomyxovirus, Rhinovirus dan Coronavirus. Banyak bakteri yang dapat menginfeksi
faring salah satunya Streptococcus pyogenic. Perhatikan Gambar 8.10! Selain disebabkan
oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, faringitis juga dapat disebabkan oleh zat kimia yang
dapat mengiritasi jaringan pada faring. Faringitis merupakan penyebab umum sakit
tenggorokan. Orang yang menderita faringitis biasanya disertai dengan radang tonsil
(amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat makanan. Penanganan faringitis yaitu
memberi antibiotik dan anti-jamur untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi

31
jamur. Selain itu,harus disertai mengkonsumsi makanan yang bergizi, agar sistem
pertahanan tubuh menjadi kuat.

4. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab kejadian


pneumonia, antara lain karena infeksi virus, bakteri, jamur, dan parasit
lainnya. Namun, disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Pada paru-paru
penderita pneumonia ada cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu
pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah
menjadi kurang. Perhatikan Gambar 8.11!

Gejala dari penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan,
sakit pada bagian dada, dan terkadang mengalami kesulitan bernapas.  Penyakit
pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika penderita pneumonia batuk atau
bersin. Oleh karena itu, ketika kamu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman
atau saudara yang dirawat di rumah sakit, sebaiknya kamu menggunakan
masker. Penanganan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat
pembuat saluran napas menjadi lebar (bronkodilator), terapi oksigen, dan penyedotan
cairan dalam paru-paru. Gambar 8.12 perbandingan antara alveolus orang sehat
dengan penderita pneumonia. 

32
5. Tuberculosis ( TBC )

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain


menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh.
Perhatikan Gambar 8.13! Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan
menyebabkan infeksi sehingga memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang
terinfeksi dan segera “memakan” bakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Jika sistem
imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk
menginfeksi organ lain.

Gejala dari penyakit TBC yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, lesu, hilang nafsu
makan, demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan
batuk berdarah.

6. Asma

Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma
dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan
asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap
rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Masuknya alergen, akan memicu tubuh

33
untuk menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin. Senyawa kimia
tersebutlah yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan. Perhatikan Gambar 8.14!

Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita kesulitan


untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk, napas
berbunyi, napas pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu, penderita asma harus
berhati-hati, dan menghindari keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.

7. Kanker Paru paru.

Kanker paru-paru (Gambar 8.15) terjadi karena pertumbuhan selsel yang tidak
terkendali pada jaringan dalam paru-paru. Jika sel-sel tersebut tidak segera membantu,
dapat menyebar ke seluruh paru-paru bahkan jaringan di sekitar paru-paru. Gejala orang
menderita kanker paru-paru yang menderita batuk, berat badan berkurang drastis, napas
menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada.
Sekitar 85% kasus kanker paru-paru yang disebabkan oleh merokok dalam jangka
waktu yang lama, sedangkan 10-15% kasus terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.
Kanker paru-paru pada orang yang tidak dapat merokok diakibatkan karena kombinasi
faktor keturunan dan faktor lingkungan, misalnya menghirup debu asbes dan udara yang
terpolusi, termasuk akibat menjadi perokok pasif.

34
LKPD 1. Volume Udara Pernapasan

Tujuan :

1. Mengidentifikasi volume udara pernapasan yang terjadi pada proses bernapas


Aktivitas yang dilakukan.

2. Mengamati video pembelajaran ,kemudian mengidentivikasi volume apa saja yang


dapat diukur pada saat proses bernapas.

3. Menaggapi pertanyaan yang diberikan berikut ini

No Pertanyaan Tanggapan yang diberikan

Saat duduk ambil napas biasa dari hidung


kemudian hembuskan napas ke selang
secara biasa, berapa volume udara yang
1. terukur?

Disebut apakah volume udara yang


dimaksud?
Pada saat kita menghirup udara lebih
dalam, maka volume udara yang masuk
2. akan lebih banyak disebut apakah volume
udara yang dimaksud ? berapa volume
udara tersebut?

Apa yang dimaksud dengan kapasital


vital paru paru?

Apakah sama kapasitas vital paru paru


3. dengan kapasitas total paru paru?

Mengapa ?

4. Apakah setiap orang memiliki volume


udara pernapasan yang sama?Jelaskan
alasan jawaban ananda.

5. Faktor apa saja yang dapat


mempengaruhi frekuensi bernapas?

35
LKPD 2

GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN DAN UPAYA MENJAGA


KESEHATAN ORGAN PERNAPASAN MANUSIA

A. Tujuan
Mengkaji gangguan system pernapasan dan upaya menjaga kesehatan organ pernapasan
manusia

B. Aktivitas
1. Simaklah video tentang gangguan system pernapasan dan upaya menjaga kesehatan
organ pernapasan di link berikut.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah.

C. Pertanyaan
1. Lengkapi tabel berikut ini.
Tabel 1. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

No. Nama Gangguan Gejala

1.

2.

3.

4.

5.

2. Bagaimana upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan organ
pernapasan?
3.

36
Berdasarkan kasus pada teks di atas,

a. Gangguan pernapasan apa yang dialami Dhede tersebut?


b. Organ pernapasan bagian mana yang mengalami ganguan bila melihat gejala yang
dialami ?
c. Mengapa penderita megalami kesulitan dalam proses bernapas pada saat beraktivitas
berat seperi olah raga?
d. Menurut ananda upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
gangguan pernapasan seperti pada kasus di atas.

4. Gambarlah struktur virus Sars cov 2 yang menyebabkan Covid 19 dan beri
keterangan bagian bagian yang ada pada struktur tersebut.

5. Berdasarkan ilustrasi gambar pencegahan Covid 19 ini mengapa kita dianjurkan


untuk menggunakan masker dan menjaga jarak? Berikan argument ananda
berdasarkan pengetahuan ananda tentang sintem pernapaan manusia.

37
LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat !

1. Amati gambar system pernapasan manusia berikut ini.

Hubungan yang tepat antara organ dan fungsinya adalah…

A C.

B. D.

2. Perhatikan gambar alveolus dan pembuluh kapiler di paru-paru berikut ini.

38
Pernyataan:
1. Jumlah oksigen di kapiler lebih banyak daripada di alveolus
2. Jumlah karbondioksida di kapiler lebih banyak daripada di alveolus
3. Tekanan parsial oksigen di kapiler lebih besar daripada di alveolus
4. Tekanan parsial karbondioksida di kapiler lebih besar daripada di alveolus
5. Di alveolus, pO2 = 104 mmHg sedangkan di kapiler pO2 = 40 mmHg
6. Di alveolus, pCO2 = 45 mmHg sedangkan di kapiler pCO2 = 40 mmHg

Manakah pernyataan yang menyebabkan pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara
alveolus dan kapiler?
A. 1, 4, 5.
B. 1, 4, 6
C. 2, 4, 5
D. 2, 4, 6

3. Perhatikan gambar proses bernapas berikut ini.

Berdasarkan gambar di atas pengertian bernapas yang paling tepat adalah…


A. Proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang terjadi antara atmosfer
dengan alveolus
B. Proses menghirup udara dan menghembuskan udara yang melibatkan pertukaran
udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru.
C. Proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara atmosfer dengan paru-paru
D. Proses memasukkan gas dari atmosfer ke paru-paru dan mengeluarkan gas dari paru-
paru ke atmosfer

4. Cermati gambar mekanisme pernapasan berikut ini.

39
Pernyataan:
1. X adalah proses inspirasi
2. Y adalah proses inspirasi
3. X terjadi karena kontraksi otot antartulang rusuk dan otot diafragma sehingga dada
terangkat dan volume rongga dada bertambah
4. Y terjadi karena kontraksi otot antartulang rusuk dan otot diafragma sehingga dada
terangkat dan volume rongga dada bertambah
5. X terjadi karena tekanan di rongga dada membesar sehingga udara masuk
6. Y terjadi karena tekanan di rongga dada membesar sehingga udara keluar

Pernyataan yang benar adalah nomor…


A. 2,3,5
B. 2,3,6
C. 1,3,5
D. 1, 3, 6

5. Seorang siswa laki-laki berumur 14 tahun melakukan percobaan pengukuran volume udara
tidal, memperoleh hasil seperti yang tercantum di tabel ini.

Volume Udara Tidal (mL)

Setelah Lari 3
Saat Duduk
Menit

300 350

Apakah faktor yang mempengaruhi volume udara tidal?


A. Posisi tubuh
B. Aktivitas tubuh
C. Usia
D. Jenis kelamin

6. Siswa melakukan percobaan pengukuran volume udara tidal setelah jalan kaki 5 menit dan
setelah lari cepat 3 menit. Grafik prediksi volume udara tidal apabila intensitas aktivitas
ditambah adalah …

A. C.

40
B.

D.

7. Siswa kelas VIII diminta merancang percobaan pengukuran volume udara tidal setelah
melakukan beragam aktivitas, mulai dari yang intensitas rendah sampai intensitas berat.
Hipotesis apa yang dapat kamu sampaikan?
A. Semakin berat intensitas aktivitas yang dilakukan, semakin besar volume udara
tidalnya.
B. Semakin berat intensitas aktivitas yang dilakukan, semakin kecil volume udara
tidalnya.
C. Volume udara tidal setelah lari selama 3 menit lebih kecil daripada volume udara tidal
setelah lari selama 5 menit.
D. Volume udara tidal setelah lari 3 menit lebih kecil daripada volume udara tidal setelah
berjalan selama 5 menit.

8. Siswa diminta melakukan percobaan pengukuran volume udara tidal dengan menggunakan
perangkat percobaan berikut.

Untuk mengukur volume udara tidal yang tepat, maka langkah yang dilakukan adalah…

A. Menghitung volume tidal dengan mengurangi ketinggian awal air dengan ketinggian
akhir air
B. Menarik napas lalu menghembuskan napas sekuat-kuatnya melalui selang
C. Menarik napas dan menghembuskan napas biasa melalui selang
D. Menghembuskan napas melalui selang sambil melakukan aktivitas yang direncanakan

9. Siswa kelas VIII SMP Sukamaju sedang melakukan study tour di daerah Dieng. Tiba-tiba,
salah satu siswa mengalami sesak nafas karena tidak kuat dengan cuaca yang dingin.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
A. Produksi lendir yang berlebihan di hidung karena dipicu suhu udara yang dingin

41
B. Suhu dingin menurunkan kekebalan tubuh sehingga menyebabkan infeksi dan
peradangan pada paru-paru
C. Suhu dingin memicu peradangan pada bronkus sehingga saluran napas menyempi
D. Suhu dingin memicu dihasilkannya cairan kental di paru-paru sehingga mengganggu
pertukaran gas

10. Perhatikan data hasil percobaan pengukuran volume udara tidal berikut ini.

Jenis Aktivitas Volume Udara


Tidal (mL)
Duduk 300 mL
Lari 2 menit 325 mL
Loncat-loncat 3 400 mL
menit
Bersepeda 5 450 mL
menit

Dari data di atas, ubahlah ke dalam bentuk grafik…

A. B.

C. D.

42
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 5 :
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.
2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ penyusun sistem ekskresi pada
manusia.
3. Menjelaskan fungsi ginjal sebagai organ ekskresi
4. Menjelaskan fungsi hati sebagai organ ekskresi
5. Menjelaskan fungsi paru - paru sebagai organ ekskresi
6. Menjelaskan fungsi kulit sebagai organ ekskresi
7. Menjelaskan proses terbentuknya urine oleh ginjal.
8. Menjelaskan keluarnya urine dari tubuh

B. Uraian Materi Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi pada Manusia

1. Perbedaan ekskresi, sekresi dan defekasi

Dalam aktivitas sehari-hari manusia membutuhkan energi. Energi


diperoleh dari zat- zat makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Zat-zat
makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia terurai menjadi energi dan juga
digunakan untuk proses metabolisme tubuh, sedangkan sisa-sisa zat-zat
makanan ini dan sisa-sisa metabolisme tubuh akan dikeluarkan oleh tubuh.
Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh manusia dibedakan menjadi 3 macam
yaitu Eksresi, Sekresi dan Defekasi. Eksresi adalah proses pengeluaran
bahan-bahan yang tidak berguna yang merupakan sisa metabolisme atau bahan
yang berlebihan dari sel atau suatu organisme. Sekresi adalah proses
pengeluaran substansi kimia berbentuk lendir (enzim dan hormon) oleh
sel dan kelenjar. Sedangkan defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa
makanan dalam bentuk feses dan dikeluarkan melalui anus.

43
2. Organ yang terlibat dalam sistem ekskresi
a. Ginjal
b. Kulit
c. Hati
d. Paru-paru

3. Organ-organ yang terlibat dalam sistem ekskresi beserta fungsinya


Sistem ekskresi pada manusia melibatkan organ ginjal, hati, paru-
paru dan kulit. Fungsi ginjal yang berkaitan dengan sistem ekskresi yaitu
menghasilkan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin dan zat sisa
lain yang bersifat racun. Hati berfungsi menghasilkan empedu secara terus-
menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Kulit berfungsi sebagai alat
ekskresi untuk mengeluarkan keringat. Paru-paru memiliki fungsi dalam sistem
ekskresi yaitu mengeluarkan sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbondioksida
dan air dalam bentuk uap air.

a. Struktur dan fungsi ginjal yang berkaitan dengan sistem eksresi


Ginjal merupakan alat ekskresi pada manusia yang mengeksresikan
urine, terletak dibagian belakang rongga perut sekitar daerah pinggang,
menempel pada dinding dorsal kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal
manusia berbentuk seperti kacang merah dengan berat sekitar 0,5% dari
berat tubuh. Tiap ginjal terbungkus dalam selubung berserabut yang
dilapisi oleh peritoneum. Bagian terluar ginjal dinamakan korteks,
sedangkan bagian terdalam ginjal dinamakan medulla (sumsum
ginjal).

44
Gambar 1.9 Penampang Ginjal Manusia

Di dalam medulla terdapat pelvis renalis (rongga ginjal) yang


merupakan tempat masuknya ureter kedalam ginjal. Setiap ginjal terdiri
atas 1-4 juta tubulus mikroskopis bernama nefron. Setiap nefron
tersusun atas satu glomerulus, kapsula bowman, tubulus konvolusi
proksimal, lengkung henle dan tubulus konvolusi distal. Glomerulus dan
kapsula bowman dikelilingi oleh badan Malpighi.

Gambar 1.10 Nefron (Sel Ginjal)

b. Tahap-tahap pembentukan urine pada ginjal

45
1) Filtrasi

Proses filtrasi atau penyaringan, yang disaring oleh


ginjal adalah darah. Penyaringan darah terjadi dari kapiler
glomerulus menuju lumen kapsula bowman karena adanya tekanan
darah yang tinggi dalam glomerulus. Bersama dengan proses
penyaringan, terjadi pula pengikatan sel-sel darah, keeping-keping
darah ataupun protein yang terdapat pada plasma darah agar tidak ikut
tersaring. Hasil penyaringan itu disebut filtrate glomerulus atau urine
primer.

2) Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Proses reabsorbsi merupakan penyerapan kembali zat-zat


yang masih berguna yang terdapat dalam urin primer ke dalam darah.
Proses reabsorbsi terjadi di dalam tubulus konvolusi proksimal dan
berfungsi untuk mempertahankan komposisi air serta garam dalam
cairan tubuh. Dari proses reabsorbsi akan dihasilkan urine sekunder.

3) Augmentasi

Urine sekunder yang terbentuk didalam tubulus


konvolusi proksimal akan diteruskan ke tubulus konvolusi distal.
Didalam tubulus konvolusi distal terjadi augmentasi, yaitu proses
penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, misalnya
urea. Setelah terjadi augmentasi, filtrat dialirkan ke medulla. Dari
medulla urine yang sesungguhnya masuk ke pelvis renalis lalu ke
ureter. Dari ureter sebelum dikeluarkan urine ditampung dulu
dalam kantong kemih. Selanjutnya urine dikeluarkan melalui uretra.

e) Struktur dan fungsi hati yang berkaitan dengan sistem ekskresi

Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di dalam rongga


perut sebelah kanan, tepatnya di atas lambung dan di bawah diagfragma. Hati
manusia terdiri atas dua lobus besar yang dibatasi oleh jaringan ikat ligament
falsiformis yaitu lobus kanan dan kiri. Lobus kanan terbagi lagi menjadi tiga
lobus yang lebih kecil. Setiap lobus terdiri atas sejumlah lobulus yang

46
berbentuk polygonal yang dipisahkan oleh percabangan dari kapsula hepatica
yang disebut kapsula glison. Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalah
mengeluarkan urea hasil metabolisme protein dan zat warna empedu
(bilirubin) yang disalurkan ke kantung empedu yang nantinya akan mewarnai
feses dan urin.

Gambar 1.11 Struktur Hati

f) Struktur dan fungsi paru-paru yang berkaitan dengan sistem ekskresi

Paru-paru selain sebagai organ pernapasan juga merupakan organ


ekskresi karena mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO 2 dan H2O yang
berbentuk uap air dari respirasi.

Gambar 1.12 Struktur Paru-paru

47
g) Struktur dan fungsi kulit yang berkaitan dengan sistem ekskresi

Kulit terdiri dari beberapa lapisan yaitu epidermis, dermis, dan


hypodermis.

Epidermis adalah bagian terluar kulit yang tersusun dari sel-sel epitel
pipih berlapis banyak dengan susunan yang sangat rapat dan dapat
mengalami keratinasi. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah.
Epidermis terdiri dari lima lapisan yaitu:

(1) Stratum korneum yaitu lapisan epidermis yang paling atas yang
terdiri dari lapisan sisik, lapisan ini akan diganti oleh sel-sel dari dasar.

(2) Stratum lusidum merupakan lapisan yang berwarna jernih dan


transparan, terdiri dari lapisan sel-sel pipih tidak berinti yang mati.

(3) Stratum granulosum terdiri dari sel-sel bergranula keratohialin yang


merupakan prekursor dalam pembentukan keratin.

(4) Stratum spinosum terdiri dari lapisan sel-sel spina (tanduk) yang
memiliki tonjolan penghubung intraseluler

(5) Stratum basalis (germinativum) terdiri dari sel-sel yang mengalami


pembelahan sangat cepat dan sel-sel baru di dorong masuk ke lapisan
berikutnya. Diantara sel- sel stratum basalis terdapat melanosit
yang menghasilkan pigmen melanin. Melanin berfungsi dalam
pewarnaan kulit dan melindungi kulit dari bahaya radiasi sinar
ultraviolet matahari.

Dermis merupakan lapisan pada jaringan penyambung yang sebagian besar


terdiri dari serat kolagen, retikuler, dan elastin. Pada bagian dermis
terdapat rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak, kelenjar keringat dan
saraf.

Hypodermis merupakan lapisan yang mengikat kulit secara longgar


dengan organ-organ yang terdapat di bawahnya. Lapisan ini benyak
mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf. Adapun fungsi

48
kulit yang berkaitan dengan sistem ekskresi yaitu untuk
mengeluarkan air dan garam berlebih dalam bentuk keringat.

Gambar 1.13 Struktur kulit

LKPD

Organ-organ Ekskresi pada Manusia

Tujuan :

Mempelajari struktur dan fungsi organ-organ ekskresi manusia

Alat dan Bahan :


Handphone /gambar ginjal, kulit dan hati

Cara Kerja :
1. Amati dengan teliti dan cermat gambar ginjal, kulit dan hati.
2. Gambar dan berikan keterangan model ginjal, kulit dan hati

49
Keterangan Keterangan Keterangan
............................... ............................... ...................................
............................... ............................... ...................................

3. Tuliskan hasil pengamatanmu, kemudian isi tabel berikut!

Tabel Pengamatan :
No Organ Bagian Fungsi
1 Ginjal

2 Kulit

3 Hati

Isilah pertanyaan berikut:


1. Zat apakah yang dikeluarkan oleh ginjal, kulit, dan hati?
2. Selain sebagai organ ekskresi, apakah fungsi lain dari ginjal, kulit dan hati?
3. Jelaskan proses terjadinya urine sampai keluar dari tubuh!
4. Apakah kesimpulan dari hasil pengamatanmu?

50
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 6
GANGGUAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Mengidentifikasi penyakit dan kelainan pada organ-organ penyusun sistem ekskresi
pada manusia.
2. Menjelaskan bagaimana caranya memelihara kesehatan organ-organ sistem ekskresi
pada manusia.

B. Uraian Materi

Kelainan atau Gangguan pada Sistem Ekskresi dan Upaya Menjaga Kesehatan
system Ekskresi pada Manusia

Kelainan atau Gangguan pada Sistem Ekskresi

a. Gangguan Sistem Urinaria


Ada 6 jenis gangguan sistem urinaria. Keempat gangguan tersebut adalah
albuminuria, batu ginjal, diabetes mellitus, diabetes insipidus, uremia, dan nefritis. Apa
saja sih, bedanya? Yang dimaksud dengan Albuminuria adalah penyakit yang terjadi
akibat ginjal tidak dapat melakukan penyaringan protein (albumin). Protein (albumin)
yang tidak dapat disaring tersebut akan keluar bersama urin. Penyakit ini disebabkan
oleh kerusakan pada glomerulus.

Kamu sudah sering dengar penyakit Batu Ginjal atau kencing batu? Batu


ginjal atau kencing batu adalah penyakit karena adanya pengendapan pada rongga
ginjal atau kandung kemih. Endapan bisa berupa senyawa kalsium dan penumpukan
asam urat, kelainan metabolisme. Selain itu, ketika kamu sering menahan buang air
kecil dan kurang minum, batu ginjal juga bisa terbentuk.

Selain kedua penyakit di atas, Diabetes mellitus (kencing manis) juga


merupakan kelainan pada sistem ekskresi. Diabetes mellitus adalah penyakit yang
terjadi karena terdapat glukosa dalam urin. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan
produksi insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin
51
menyebabkan terganggunya proses perombakan glukosa menjadi glikogen dan
reabsorpsi glukosa dalam glomerulus.

Selain diabetes mellitus, ada juga yang namanya Diabetes insipidus. Diabetes


jenis ini disebabkan oleh kurangnya hormon ADH (antidiuretic hormone) sehingga
ekskresi urin meningkat. Pada umumnya urin yang diekskresikan berjumlah antara 4-6
liter perhari, tetapi penderita diabetes jenis ini dapat mencapai 12-15 liter setiap hari,
tergantung dari jumlah air yang diminum. Penderita disarankan banyak minum agar
tidak terjadi dehidrasi.

Kamu pernah dengar istilah uremia dan nefritis? Uremia adalah keadaan


toksik dalam darah karena mengandung banyak urea. Hal ini terjadi karena adanya
kegagalan fungsi ginjal dalam proses pembuangan urea keluar tubuh.
Sedangkan nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh
infeksi bakteri Streptococcus. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan
peredaran darah hingga ginjal.

b. Gangguan Hati
Gangguan hati yang pertama disebut dengan Sirosis hati (cirrhosia). Sirosis
hati adalah kondisi berubahnya sel- sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga sel-
sel hati itu kehilangan fungsinya. Sirosis dapat disebabkan oleh minuman keras.
Makanya, kamu jangan minum minuman keras, ya! 

Gangguan hati yang kedua adalah Hemokromatosis. Yang dimaksud dengan


hemokromatosis adalah kelainan secara genetik yang menyebabkan tubuh banyak
menyerap zat besi dari makanan. Akibatnya, zat besi banyak tersimpan di dalam organ-
organ tertentu, seperti hati, jantung dan pankreas.

c. Gangguan Kulit

Gangguan kulit yang pertama disebut jerawat (acne vulgaris). Merupakan


penyumbatan dan peradangan pada kelenjar minyak (kelenjar sebasea). Jerawat terjadi
karena kurangnya menjaga kebersihan kulit dan dapat terjadi karena faktor hormonal.

Gangguan kulit yang kedua dinamakan biang keringat. Hal ini terjadi karena kelenjar
keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak terbuang secara sempurna.

52
Keringat yang terperangkap itu mengakibatkan timbulnya bintik-bintik kemerahan
yang disertai gatal.

Upaya Menjaga Kesehatan Organ Ekskresi


a. Minum air putih minimal 2 Liter / hari
b. Menjaga kebersihan kulit
c. Tidak merokok dan minum alcohol
d. Tidak sering mengkonsumsi makanan/minuman yang diberi zat aditif sintetis

53
LKPD

Gangguan Pada Sistem Ekskresi Dan Upaya Menjaga Kesehatan Organ Ekskresi
Manusia

Tujuan :
Mengkaji gangguan system ekskresi dan upaya menjaga kesehatan organ ekskresi
manusia

Aktivitas :
1. Bacalah materi tentang gangguan system ekskresi dan upaya menjaga kesehatan
organ ekskresi di file bahan ajar yang dishare gurumu atau di buku paket IPA kelas
VIII semester genap
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah.

Pertanyaan :
3. Lengkapi tabel berikut ini.

Tabel 1. Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

No. Nama Gangguan Penyebab

1.

2.

3.

4.

5.

4. Bagaimana upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan organ
ekskresi?

54
LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban yang Tepat !

1.Berikut ini adalah alat ekskresi pada manusia, kecuali:


a.Ginjal
b.Hati
c.Paru-paru                                    
d.Anus

2.Fungsi utama ginjal adalah....


a.Menjaga keseimbangan tubuh       
b.Menyaring darah                         
c.Merombak sisa protein dalam tubuh
d.Mengeluarkan uap air dan karbondioksida

3.Proses penyaringan darah oleh ginjal terjadi pada bagian....


a.Glomerulus                                
b.Ureter                                      
c.Kantong kemih
d.Uretra

4. Kelainan atau gangguan yang terjadi pada ginjal adalah....


a.Batu ginjal dan glukosuria           
b.Batu ginjal dan hepatitis            
c.Hepatitis dan leukimia
d.Glukosuria dan hepatitis

5.Terjadinya pengendapan garam dan kalsium pada rongga ginjal menyebabkan penyakit:
a.Nefritis                                       
b.Kencing batu                               
c.Glukosuria
d.Albuminuria

6.Ciri-ciri urine orang yang sehat adalah....


a.Dalam urine terdapat zat sisa yang dibutuhkan oleh tubuh
b.Banyak mengeluarkan urine ketika cuaca panas
c.Urine berwarna kecoklatan
d.Dalam urine tidak terdapat sisa protein dan zat gula

7.Ketika cuaca dingin pengeluaran zat sisa metabolisme lebih banyak melalui:
a.Kulit                                           
b.Paru-paru
c.Hati                                             
d.Ginjal

8.Sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah....


a.Oksigen dan karbondioksida                 
b.Karbondioksida dan karbonmonoksida  

55
c.Oksigen dan karbonmonoksida
d.Karbondioksida dan uap air

9.Gangguan pada hati penyakit kuning adalah....


a.Hepatitis                                          
b.Diabetes                                         
c.Anemia
 d.Nefritis

10.Kelainan dan gangguan pada kulit adalah....


a.Albuminuria                                   
b.Nefritis                                         
c.Skabies
d.TBC

56
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 7
GETARAN DAN GELOMBANG

A.Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Mendemonstrasikan percobaan getaran pegas dan ayunan bandul sederhana dengan baik
dan benar.
2. Mendemonstrasikan percobaan gelombang air dan tali secara benar dan tepat.
3. Menjelaskan konsep getaran dan gelombang dengan benar.
4. Menjelaskan bentuk-bentuk gelombang dengan benar.
5. Mendeskripsikan konsep frekuensi dan periode pada getaran-gelombang dengan benar.
6. Menjelaskan pengertian panjang dan kecepatan gelombang dengan benar.
7. Menguraikan hubungan periode, frekuensi, dan panjang gelombang yang mempengaruhi
kecepatan gelombang dengan benar.
8.Menyelesaikan soal-soal tentang topik getaran dan gelombang dengan baik dan benar.

B.Uraian Materi Bahan Ajar Getaran Dan Gelombang

PETA KONSEP

A. Getaran

Gambar. 1.4 Ayunan pada anak

Pernahkah kita bermain ayunan sewaktu masih kecil? Menyenangkan bukan? Kita
tentu masih ingat, permainan ayunan itu secara umum berupa dudukan yang diikat kedua
ujungnya dengan tali dan digantung pada ketinggian tertentu. Seseorang duduk pada ayunan
tersebut kemudian orang lain mendorong ayunan itu, atau kita bergerak dulu ke belakang
kemudian duduk dan membiarkan kaki tidak menyentuh tanah, dan ayunan pun bekerja.
Gerakan ayunan tersebut salah satu dari contoh getaran. Getaran adalah gerak bolak
balik suatu benda secara berkala (dalam selang waktu yang sama) melalui titik

57
keseimbangannya, disebut juga getaran harmonik sederhana. Kedudukan seimbang benda
adalah keadaan diam benda. Nah, berapa kali kita dapat berayun? Mengapa lama-kelamaan
ayunan akan berhenti? Baiklah, dalam kesempatan ini kita akan mempelajari ayunan dari
sudut pandang sains.

Beberapa istilah dalam getaran adalah,


1. Satu getaran adalah gerak bolak balik dari A – B – A – C – A (pada ayunan bandul)
a. Pada ayunan bandul

1 getaran = gerak dari A – B – C – B – A 


  = gerak dari B – C – B – A – B 
  = gerak dari C – B – A – B – A 
½ getaran = gerak dari A – B – C 
Titik B    = titik keseimbangan

b. Pada pegas

1 getaran = gerak dari A – B – C – B – A 


  = gerak dari B – A – B – C – A 
  = gerak dari C – B – A – B – C 
Titik B     = titik keseimbangan

2. Simpangan (s) adalah jarak terdekat yang ditempuh dari titik keseimbangan ke kiri atau ke
kanan, misalnya antara A – B atau C – A dan seterusnya, satuan simpangan adalah meter
(m).

2. Amplitudo (A) adalah simpangan terjauh dari getaran itu, satuan simpangan adalah meter
(m). Misal: jarak dari B – A atau  B – C  pada ayunan bandul

3. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran, satuannya sekon (s).

Rumus :
t = waktu getar, s
n = banyaknya getar 
L = panjang tali dalam satuan meter;
g = percepatan gravitasi

Periode (T) tidak bergantung pada amplitudo.

58
5. Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran dalam satu sekon, satuannya hertz (Hz).

Rumus :     T = periode, sekon (s)


f  = frekuensi, hertz (Hz)
Saat suatu bandul bergetar maka besarnya fekuensi akan berbanding terbalik dengan
besarnya panjang tali. 

6. Hubungan antara T (periode) dan f (frekuensi)

    atau  

Contoh Soal

1. Perhatikan gambar. Jika bola diayunkan maka di bawah ini merupakan satu kali getaran

yang benar, kecuali …


A.   H – G – I – G –H  
B.   G – H –G –I - G 
C.   G – I – H – G – I
D.   I – G – H - G –I 

2. Sebuah ayunan melakukan getaran 360 kali dalam 3 menit, maka periode ayunan
tersebut adalah …
A.  1 sekon B.   0,25 sekon C.   0,5 sekon D.   2 sekon

3. Perhatikan tabel percobaan ayunan bandul di bawah ini.

Percb ke- Amplitudo Periode Frekuensi


1 5 cm 0,5 sekon 2 Hz
2 10 cm …

Besarnya periode dan frekuensi pada percobaan ke-2 secara berurutan  adalah …
A.   0,5 sekon dan 2 Hz C.   1,0 sekon dan 1 Hz
B.   0,5 sekon dan 4 Hz D.   1,0 sekon dan 4 Hz 

59
Periode (T) dan frekuensi (f) tidak bergantung pada amplitudo, jika amplitudo berubah
maka T dan f nilainya tetap.

4. Perhatikan gambar berikut.


Bandul berayun dengan pola C-A-B-A-C-A-B, 
jumlah getaran terjadi adalah ...

A. 1 getaran C. 1 ¼ getaran
B. 1 ½ getaran D. 1 ¾ getaran

5. Perhatikan gambar ayunan sederhana berikut.

Ayunan yang memiliki periode terbesar dan terkecil berturut-turut ditunjukkan oleh
gambar nomor ….

A. (1) dan (4) B. (2) dan (3) C. (3) dan (2) D.  (4) dan (1)

B. Gelombang

Gejala mengenai gerak gelombang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari Tali
yang kita gerakkan naik dan turun secara terus menerus akan menghasilkan gerak bolak-balik
dari setiap titik pada tali, ada kalanya titik pada tali berada pada titik tertinggi, pada saat yang
lain ada pada titik terendah dan selalu melalui sebuah titik pertengahan antara titik puncak
dan titik terendah, gerak bolak-balik tersebut diikuti oleh titik disampingnya dan seterusnya
dan pada akhirnya terlihat seperti pola teratur yang kemudian kita kenal dengan istilah
gelombang. Apakah sebenarnya gelombang, besaran fisis apa saja yang terdapat dalam gerak
gelombang, bagaimana karakteristiknya dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita
sehari-hari akan kita bahas dalam bagian ini.
Ada dua ciri khas yang dimiliki oleh setiap jenis gelombang. Pertama, gelombang
merupakan usikan yang merambat. Kedua, gelombang membawa energi dari satu tempat ke
tempat yang lain. Itulah sebabnya gelombang dapat didefinisikan sebagai usikan yang
merambat yang membawa energi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Ketika kita
melemparkan sebuah batu ke dalam permukaan air yang tenang, maka energi yang dimiliki
batu akan menimbulkan usikan/gangguan berupa riak-riak yang menyebar/merambat sampai

60
ke tepian. Pada penjalaran usikan permukaan air, yang merambat adalah usikan dan tidak ada
perpindahan sejumlah volume air yang ikut bersama usikan. Dengan kata lain hanya usikan
yang merambat, sedangkan partikel-partikel sejumlah volume air yang kelihatan seolah-olah
ikut bergerak bersama pola-pola/usikan gelombang, sebenarnya tidak merambat melainkan
hanya bergetar disekitar titik kesetimbangan.
Ada perbedaan yang mendasar antara gelombang dan getaran Pada geteran harmonik
sederhana yang dihadapi hanya sebuah partikel tunggal bergetar terhadap titik
kesetimbangannya, sedangkan pada gerak gelombang yang dihadapi banyak sekali partikel
bergetar terhadap titik kesetimbangannya masing-masing pada saat rambatan energi terjadi.

Beberapa istilah dalam getaran sama dengan istilah dalam gelombang ditambah istilah lain
yaitu panjang gelombang dan cepat rambat gelombang 
Istilah-istilah dalam gelombang adalah, 
1. Satu gelombang terdiri dari satu bukit dan satu lembah (gelombang transversal)  atau
satu rapatan dan satu renggangan (gelombang longitudinal).
2. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang, sekon
(s).
3. Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang per satuan waktu, hertz (Hz).
4. Amplitudo adalah simpangan terjauh satu gelombang.
5. Panjang gelombang ( λ ) dalam SI, satuan nya meter (m)

Besaran panjang gelombang dapat didefinisikan dengan beberapa cara:


a) Jarak yang ditempuh usikannya selama selang waktu satu periode
b) Jarak antara dua lembah atau dua bukit yang berturutan
c) Jarak antara dua titik berturutan yang memiliki fasa yang sama.

6. Cepat rambat gelombang (V) adalah jarak yang ditempuh gelombang per satuan
waktu. Dalam SI, satuannya adalah meter/sekon (m/s)

Rumus :        atau    
Pada umumnya gelombang di bagi dua yaitu, 
1. Gelombang Mekanik, ciri-cirinya :
 Sumber getarnya berupa zat antar materi
 Dalam perambatannya memerlukan medium (zat perantara)
 Tidak merambat pada ruang hampa
Contoh : gelombang tali, gelombang air (transversal) dan gelombang bunyi
(longitudinal)

2. Gelombang Elektromagnetik, ciri-cirinya :

61
 Sumber getarnya berupa medan listrik dan medan magnet
 Dalam perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara)
 Dapat merambat pada ruang hampa
Contoh : gelombang radio, TV, dan cahaya

Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibagi menjadi :


a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah
getar.  Contoh : gelombang tali, gelombang air

A – B – C = bukit
C – D – E = lembah
B = puncak gelombang
 D = dasar gelombang
A – C – E = simpul 
A – B – C – D – E = 1 gelombang
B – B’ = amplitudo
A – B – C = ½ gelombang

b. Gelombang Longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya. Contoh, gelombang bunyi dan gelombang slingki

1 λ = jarak antara 2 rapatan atau jarak antara 2 renggangan

Pemantulan gelombang
Selain dapat merambat, gelombang pun dapat dipantulkan. Contoh, pemantulan gelombang
tali oleh tali, gelombang air laut oleh pantai, dsb. Pemantulan gelombang dibedakan
berdasarkan pada ujung pemantulnya yaitu ujung tetap dan ujung bebas. Pemantulan
gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk atau fase. Akan tetapi,
pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk atau fasenya. 

Contoh Soal

1. Frekuensi pemancar radio 1000 MHz. Jika cepat rambat gelombangnya 3 x 108 m/s.
Tentukan panjang gelombang radionya.
Pembahasan:

V=λ.f →  = 0,3 m/s

62
2. Perhatikan gambar. Tentukan : 

a. satu gelombang dari titik A


b. setengah gelombang dari titik D
c. dua gelombang dari titik A
d. seperempat gelombang dari titik F

Pembahasan:
a. A – B – C – D – E 
b. D – E – F 
c. A – B – C – D – E – F – G – H – I 
d. F – G 

3. Perhatikan gambar berikut ini.

Berdasarkan grafik di atas dapat ditentukan bahwa ...

Amplitudo gelombang Periode gelombang Panjang gelombang

a. 4 cm 0,2 detik 20 cm
b. 4cm 0,8 detik 80 cm
c. 8 cm 0,2 detik 20 cm
d. 8 cm 0,8 detik 80 cm

Jawaban : A

4. Gelombang merambat seperti gambar.

63
Berdasarkan data pada gambar, cepat rambat gelombang tersebut adalah ...
A. 300 cm/s C.   48 cm/s
B. 200 cm/s D.   32 cm/s

Jawaban : B

Video melalui link:


https://youtu.be/giiNZDWMZk4 Dasar Teori Getaran dan Gelombang
https://youtu.be/Yfbhmx1HMCw Hitungan Gelombang

64
LKPD 1
GETARAN  HARMONIK  SEDERHANA

Tujuan :
Mamahami periode dan frekuensi pada getaran mistar, pegas, dan ayunan bandul.

Alat dan Bahan:


Mistar 30 cm, ayunan bandul, statip, stopwatch, pegas, dan beban 50 gram

Langkah Kegiatan :
1. Letakkan penggaris (mistar) di atas meja. Tariklah ujung penggaris ke bawah kemudian
lepaskan. Amati penggaris tersebut, apa yang terjadi ? 

2. Gantungkan pada statip seperti gambar. Tariklah beban gantung, kemudian lepaskan.

Perhatikan apa yang terjadi pada pegas tersebut. 

3. Gantungkan pada statip sebuah benang kasur 20 cm, gantung pula benda ringan (misal
bola pimpong) di ujung benang lainnya. Tariklah bandul ke kanan dengan simpangan 20
cm dari titik seimbang, kemudian lepaskan sehingga ayunan bergerak. Ulangi langkah

kerja ke-3 :
a. Lepaskan bandul. Kemudian catat waktu yang diperlukan untuk 10, 20, 30, 40
dan 50 kali getaran dengan menggunakan stopwatch. Catat dalam tabel 

65
b. Lepaskan bandul. Kemudian catat banyaknya getaran yang dilakukan dalam 2, 4,
6, 8, dan 10 sekon. Catat dalam tabel
 

Tabel Pengamatan

No Banyaknya getaran Waktu getar (s) Periode (s)


1 10
2 20
3 30
4 40
5 50

No Waktu getar (s) Banyaknya getaran Frekuensi (Hz)


1 2
2 4
3 6
4 8
5 10

Kesimpulan 

1. Getaran adalah …
2. Periode getaran adalah …
3. Frekuensi getaran adalah …

66
LKPD 2. GELOMBANG

Tujuan :
 Memahami pengertian gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik
 Memahami gelombang transversal dan gelombang longitudinal

Alat dan Bahan:


Air dalam wadah, tali elastis, slingki, radio atau T
(Bila tidak ada slinki, bisa disimak video1 bentuk gelombang longitudinalnya)

Langkah Kegiatan :
1. a. Amati air dalam wadah. Apakah ada riakan? Buatlah usikan air dengan telunjuk.
Amati pola yang terjadi pada permukaan air
b. Ikatlah tali pada ujung tiang. Getarkan tali ke atas atau ke bawah. Perhatikan apa
yang terjadi ?

2. a. Ulangi langkah kerja ke-1 untuk menunjukkan  


gelombang mekanik. Perhatikan medium yang digunakan untuk gelombang air dan tali
b. Hidupkanlah radio atau TV, apakah ada gelombang yang sampai ke radio ? Perhatikan
medium yang digunakan. Hal ini untuk menunjukkan gelombang elektromagnetik
3. a. Letakkan slinki di atas meja. Pegang salah satu ujung slinki sebagai ujung tetapnya.
Gerakkan ujung slinki yang lain ke atas – ke bawah atau ke kiri – ke kanan secara
berulang-ulang. Amati pada gelombangnya dan gambarkan. Hal ini menunjukkan
gelombang transversal.

b.Ulangi kegiatan di atas (3a) dengan menggerakkan slinki maju – mundur secara
berulang-ulang. Amati pola gelombangnya dan gambarkan. Hal ini menunjukkan
gelombang longitudinal.

67
LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban yang Tepat !

1. Perhatikan gambar berikut ini. Ayunan bandul bergerak dari A ke B. Bila ayunan ke 2,
amplitudo diperbesar 2 kali dan waktu tetap 0,2 sekon, maka frekuensi getaran tersebut
adalah … 

A. 1/0,8 Hz C. 1/3 Hz 


B. ½ hz                       D. 1 Hz

2. Perhatikan getaran pegas berikut ini. Jika dalam 3 detik terjadi 18 kali getaran pegas 
dari A-B-C berarti frekuensi getarannya adalah ...

A.3 Hz                         C. 9 Hz  
B. 6 Hz   D. 12 Hz

3. Perhatikan gambar. Bandul berayun dengan pola P-Q-R-S-T jumlah getaran adalah ...

A. 1 getaran C.   ½ getaran 
B. ¾ getaran D.   2 getaran

4. Perhatikan tabel getaran sebuah benda di bawah ini! Benda yang mempunyai frekuensi
getar terbesar adalah ...

Banyaknya getaran Lamanya getaran

68
A 40 30 detik
30 20 detik
50 40 detik
A 60 50 detik
5. Dua ayunan dengan data seperti gambar. Jika beban ayunan L = 2 kali dari K, maka
periode (T) dan frekuensi (f) yang benar, dari ayunan K dan L adalah ….

A. TK > TL dan fK > fL


B. TK > TL dan fL > fK
C. TL > TK dan fK > fL
D. TL > TK dan fL > fK
6. Perhatikan geambar gelombang berikut. Jika jarak PQ= 50 cm, maka panjang gelombang
transversal tersebut adalah ... 

A. 50 cm C.   20 cm 
B. 12,5 cm D.   10 cm

7. Perhatikan gambar berikut.


Jika waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak A ke B adalah 8 sekon, cepat rampat
gelombang tersebut adalah ...

A. 2 m/s                            C.   6 m/s
B. 4 m/s D.   8 m/s

8. Jarak dua puncak gelombang transvesal terdekat pada tali 40 cm dan waktu untuk
menempuh dua puncak gelombang terdekat tersebut 0,2 s. Frekuensi dan cepat rambat
gelombang tersebut adalah ...
A. 2 Hz dan 0,8 m/s C.   5 Hz dan 2 m/s 
B. 20 Hz dan 4m/s D.   20 Hz dan 2 m/s

69
9. Perhatikan gelombang transversal yang terjadi pada tali seperti pada gambar di bawah.
Jika gelombang merambat dengan kecepatan 30 m/s, frekuensi gelombang tersebut
adalah ...

A. 150 Hz C.   25 Hz
B. 90 Hz D.   10 Hz

10. Perhatikan grafik periode terhadap panjang tali di bawah ini dimana T menyatakan
periode getaran bandul dan L menyatakan panjang tali.

Dari grafik hasil percobaan tersebut maka pernyataan yang benar di bawah
ini adalah
A. periode berbanding lurus dengan panjang tali
B. periode berbanding terbalik dengan panjang tali
C. periode sama dengan panjang tali
D. periode tidak dipengaruhi oleh panjang tali

70
Kegiatan Belajar pertemuan ke – 8
BUNYI DAN PENDENGARAN

A.Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Menjelaskan konsep bunyi dengan benar.
2. Mendemonstrasikan terjadinya bunyi dan sifat bunyi dengan tepat.
3. Mendeskripsikan perbedaan cepat rambat bunyi dalam beberapa medium dengan
benar.
4. Mendeskripsikan sifat-sifat bunyi dengan baik dan benar.
5. Menganalisis proses pemantulan bunyi.secara tepat.
6. Melakukan percobaan proses terjadinya resonansi pada ayunan bandul dengan baik
dan benar.
7. Menganalisis terjadinya resonansi pada kolom udara dan ayunan bandul dengan tepat.
8. Mendeskripsikan rentang frekuensi bunyi yang dapat di dengar oleh manusia dengan
benar.
9. Membedakan bagian-bagian telinga dan fungsinya sebagai alat pendengaran dengan
tepat.
10. Membedakan fungsi organ pendengaran lumba-lumba dalam echolocation dengan
tepat.
11. Menentukan jawaban paling benar pada beberapa soal  IPA dalam topik bunyi dan
pendengaran dengan baik dan benar.

B.Uraian Materi Bahan Ajar Buyi dan Pendengaran

PETA KONSEP

A. Bunyi

Bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang mekanik jenis gelombang


longitudinal. Ketika sumber bunyi bergetar maka medium tempat sumber bunyi itu juga akan
ikut bergetar. Misalkan, garpu tala yang sedang bergetar dan menghasilkan bunyi tertentu
akan menggetarkan udara di sekitarnya. Dengan cara itu energi yang berasal dari sumber

71
bunyi akan terus dirambatkan ke segala arah sampai energinya melemah karena sudah terlalu
jauh dari sumber bunyi. Perhatikan gambar di bawah.

Gambar. 1.20. Getaran Garputala dan udara di sekitarnya

Seperti gelombang pada umumnya, bunyi merambat dengan kecepatan tertentu berdasarkan
mediumnya. Semakin rapat mediumnya maka semakin cepat rambatan bunyinya. Mana yang
lebih cepat, bunyi yang bergerak di dalam air dengan bunyi yang bergerak di udara?

Tabel 3. Tabel Kecepatan Bunyi dalam Medium yang berbeda

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa sifat gelombang bunyi
diantaranya, 
1. Gelombang bunyi merupakan hasil getaran 
2. Dalam perambatannya memerlukan medium. Dapat merambat pada medium zat padat,
zat cair, dan gas dengan cepat rambat yang berbeda-beda.
3. Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi ditentukan oleh keberadaan sumber bunyi,
medium, dan penerima.
4. Dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dan
dibelokkan (difraksi).

Tinggi rendahnya bunyi tergantung frekuensinya. Kuat lemahnya bunyi tergantung


amplitudonya. Macam-macam bunyi, 

a. Nada, bunyi yang frekuensinya beraturan, selalu sama dan tetap

72
b. Desah, bunyi yang frekuensinya tidak beraturan
c. Dentum, bunyi yang frekuensinya tinggi (bunyi yang sangat keras)
a) Pemantulan Bunyi

Bunyi akan dipantulkan bila mengenai permukaan keras.  Macam bunyi pantul,
1. Bunyi pantul yang bersamaan dengan bunyi asli. 
Terjadi apabila jarak sumber bunyi dengan dinding pemantulnya dekat. Bunyi pantul
akan memperkeras bunyi asli
2. Gaung 
Gaung adalah bunyi pantul yang hanya sebagian bersamaan dengan bunyi asli, sehingga
bunyi asli tidak jelas. Misalnya pada gedung bioskop, jarak sumber bunyi dengan
dinding pemantulnya agak jauh. Supaya gaung di gedung bioskop  terdengar lebih jelas
diperlukan zat yang dapat menyerap bunyi yang diterimanya (disebut zat peredam bunyi)
misalnya karpet, karet, busa, wol, tirai, gabus, dsb.
3. Gema
Gema adalah bunyi yang terdengar jelas setelah bunyi asli selesai. Jarak antara sumber
bunyi dengan dinding pemantul cukup jauh. Contoh gema  adalah bunyi di dalam gua
dimana gelombang bunyi dipantulkan oleh dinding-dinding gua. 

Gambar. 1.21 Pemantulan bunyi oleh tebing

Seseorang berteriak ke arah dinding yang berjarak s (meter), maka suara yang dikeluarkan
bergerak dengan kecepatan v (m/s) dan ketika sampai di dinding akan dipantulkan kembali ke
sumber suara sejauh s (meter). Jarak keseluruhan yang ditempuh oleh gelombang suara
tersebut adalah 2s. Setelah t detik orang tersebut akan mendengar suaranya yang memantul
tersebut. Dengan persamaan kecepatan, kita dapatkan hubungan,

2s = v.t.       atau       s = v.t2

s = jarak antara sumber suara dengan dinding pemantul; m


v = kecepatan bunyi, m/s
t = lamanya waktu bunyi, s (sekon)
Manfaat bunyi pantul adalah,
1. Untuk mengukur kedalaman laut, 
2. Untuk penelitian geologi di bawah permukaan bumi,
3. Untuk memantulkan jarak antara dua tempat,
4. Dimanfaatkan dalam sistem SONAR binatang seperti lumba-lumba, kelelawar atau paus.

b) Resonansi 

73
Selain mengalami pemantulan, bunyi juga mengalamai resonansi seperti halnya gelombang
pada umumnya. Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena adanya benda lain
yang bergetar. Syarat agar benda ikut bergetar adalah benda tersebut memiliki frekuensi alam
yang sama dengan frekuensi benda yang menjadi sumber getarnya.

Gambar 1.22 Resonansi pada Kolom Udara

Contoh terjadinya resonansi adalah fenomena menguatnya bunyi garputala yang digetarkan di
atas tabung berisi air dengan ketinggian tertentu. Resonansi terjadi karena kolom udara yang
berada dalam tabung ikut bergetar dan frekuensi alami kolom udara dalam tabung tersebut
sama dengan frekuensi garputala. Perhatikan gambar berikut. Dengan menambah air ke
dalam tabung maka akan mengurangi panjang kolom udara L. Semakin air ditambah maka
semakin pendek kolom udara yang tersisa. Terjadinya resonansi pada kolom udara adalah
ketika panjang kolom udara L sama dengan ¼ panjang gelombang bunyi garputala, atau L =
4
Resonansi kolom udara pada tabung akan terjadi juga pada panjang kolom udara yang lain
(Ln) yaitu pada L = 4  , 3λ4  ,  5λ4,  7λ4   atau  

Kegunaan resonansi adalah untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara.  


Alat-alat yang bekerja berdasarkan resonansi diantaranya :
 kentongan dan bedug, ditengahnya terdapat rongga udara agar bila dipukul
menghasilkan  resonansi sehingga bunyinya lebih keras
 gamelan, dibagian bawahnya terdapat kotak/tabung udara untuk resonansi
 alat musik tiup, bila ditiup udara dalam pipa bergetar sehingga mengeluarkan bunyi yang
keras
 gitar /biola, terdapat kotak udara untuk beresonansi

74
Contoh Soal

1. Dari beberapa medium berikut, gelombang bunyi akan merambat lebih cepat pada …
A  Alumunium B. Udara C.    Gas karbon D.   Alkohol
Jawaban: A

2. Sebuah kapal menembakkan gelombang ke dasar laut melalui osilator dan menerima
gelombang pantulnya 4/15 sekon kemudian. Jika cepat rambat gelombang bunyi di air
laut 1500 m/s maka kedalaman laut adalah …
A.   200 m.   B. 400 m C.   1500 m D.   2500 m
Jawaban : A

3. Sebuah osilator ditembakkan kedalam laut, Ternyata kedalaman laut adalah 3850 m. Bila
cepat rambat bunyi dalam air 1400 m/s maka pantulan bunyi terdengar setelah …
A.   5,5 sekon B. 11 sekon C.   22 sekon D.   55 sekon
Jawaban : A

4. Seseorang melakukan percobaan resonansi seperti gambar berikut! Sebuah garputala


digetarkan di mulut tabung sambil mengisi tabung dengan air sedikit demi sedikit. Ketika
air mencapai ketinggian 10 cm terdengar suara garputala sangat keras. Berdasarkan data
tersebut dapat diketahui panjang gelombang bunyi garputala di udara adalah .... 

A. 30 cm
B. 40 cm
C. 80 cm
D. 120 cm
Penyelesaian: C
Untuk mencari panjang gelombang bunyi garputala tersebut maka digunakan persamaan,
L = 4 atau λ = 4L 
    L = 30 – 10 = 20 cm (panjang kolom udara)
Maka,     λ = 4. 20 cm = 80 cm

75
B. Sistem Pendengaran Manusia

1. Proses terdengarnya bunyi

Sumber bunyi→gelombang bunyi dikumpulkan daun telinga→ke gendang telinga 



Bunyi diolah menjadi sinyal listrik←rumah siput←Diperkuat oleh mantil, landasan, 

Dikirim ke otak → diproses melalui syaraf AUDITORI

2. Bunyi berdasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 yaitu

a. Infrasonik, bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Binatang yang dapat
mendengar infrasonik diantaranya jangkrik dan anjing
b. Audiosonik, bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz – 20.000 Hz. Disebut juga daerah
batas pendengaran manusia.
c. Ultrasonik, bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Binatang yang dapat
mendengar ultrasonik diantaranya kelelawar dan lumba-lumba. Ultrasonik banyak
dimanfaatkan dalam industri modern. Diantaranya untuk memusnahkan bakteri pada
pengawetan makanan, mengaduk campuran susu agar homogen, meratakan campuran
besi dan timah yang dilebur agar menjadi baja yang homogen, untuk mengukur
kedalaman laut, dan untuk melihat bagian-bagian dalam tubuh manusia (USG)

Telinga manusia sebagai alat pendengaran mempunyai tiga bagian yabg menyebabkan
kemampuan telinga untuk memproses bunyi dengan tepat dari bunyi paling lembut sampai
bunyi  sangat keras dan kemampuan membedakan perubahan frekuensi bunyi  (pitch) yang
sangat kecil. 

Gambar 1.23. Bagian-bagian telinga

76
Tiga bagian telinga itu adalah
1) Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas daun telinga (aurikel/pinna) dan saluran pendengaran (external
auditory meatus). Daun telinga berfunsi untuk mengumpulkan gelombang bunyi. Sedangkan
saluran pendengaran berfungsi menghantarkan bunyi menuju gendang telinga (membran
timpani). Panjang saluran telinga sekitar 2,5 cm yang ditutupi oleh kulit dengan sejumlah
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar seruminosa (minyak telinga).

2) Telinga Tengah

Gendang telinga memisahkan telinga luar dengan telinga tengah. Gendang telinga berbentuk
bulat dan bersifat elastis sehingga dapat bergetar saat merespon gelombang bunyi yang
sampai. Getaran gendang telinga kemudian dipindahkan ke maleus (martil), tulang pertama,
memiliki panjang sekitar 8 mm, dari tiga tulang yang berada di telinga tengah. Tulang kedua
adalah incus (landasan), memiliki panjang sekitar 9 mm, yang terhubung dengan maleus dan
bergetar sesuai dengannya. Tulang ketiga adalah stapes (sanggurdis), yang panjangnya
sekitar 3 mm, yang terhubung dengan incus dan juga ikut bergetar. Stapes berhubungan
dengan tingkap oval yang memisahkan telinga-tengah dengan telinga-dalam. Ketiga tulang
tersebut secara kolektif disebut ossicles. Ossicles tersebut berada dalam bilik kecil yang
mengandung udara membentuk sistem telinga-tengah. Sistem telinga-tengah ini memiliki
kemampuan memperbesar getaran suara sebelum suara tersebut masuk telinga dalam.
Pembesaran tersebut terjadi sebagian disebabkan oleh gendang telinga yang lebih besar 15-30
kali dari tingkap oval.

3) Telinga Dalam

Telinga-dalam terdiri dari dua bagian yaitu sistem vestibula (serambi) dan koklea (rumah
siput). Sistem vestibula bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan. Sedangkan rumah
siput bertanggung jawab dalam mengubah energi getaran yang dihasilkan telinga-tengah
menjadi impuls listrik (energy listrik) yang akan dialirkan ke otak. Proses pengubahan energi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain disebut transduksi. Dalam hal ini, transduksi yang
terjadi menjadi sangat penting karena otak tidak dapat menerjemahkan informasi dalam
bentuk energi getaran, namun hanya dalam bentuk energy listrik.

3. Sistem Sonar Lumba-lumba


Sonar merupakan kependekan dari sound navigation and ranging. Sonar berarti
penjarakan (penentuan jarak) dan navigasi menggunakan gelombang suara. Beberapa hewan
memiliki sistem sonar diantaranya adalah lumba-lumba, kelelawar, dan paus. Proses sonar
yang digunakan lumba-lumba, juga yang digunakan oleh kelelawar dan paus, disebut
echolocation. Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang sangat cerdas di samping system
tubuhnya yang kompleks. Lumba-lumba banyak dipelajari oleh manusia untuk
mengembangkan teknologi di antaranya adalah teknologi sonar. Lumba-lumba sering
mengeluarkan suara selain untuk berkomunikasi sesame mereka juga untuk echolocation.
Pada saat ada pentas lumba-lumba, kita dapat mendengar suara lumba-lumba. Namun ketika
lumba-lumba mengeluarkan suara untuk mendeteksi sesuatu di sekitarnya, hampir
kebanyakan suara tersebut tidak terdengar oleh manusia. Pada waktu echolocation, suara
yang dikeluarkan lumba-lumba seringkali memiliki frekuensi yang sangat tinggi
yaitu di atas 20.000 Hz. 

77
Proses sonar yang dilakukan oleh lumba-lumba kurang lebih adalah sebagai berikut.
1) Lumba-lumba menggunakan suara sengau yang dikeluarkan dari kantung suara untuk
membuat suara klik dan mengirimkannya melalui melon yang berada di dahi.
2) Ketika suara tersebut mengenai sebuah objek di dalam air, maka suara tersebut akan memantul
menjadi gema.
3) Lumba-lumba kemudian menangkap gema tadi dengan rahang bawahnya.
4) Bagian dari rahang bawah tersebut kemudian mengantarkan suara tadi ke telinga-dalam
lumba-lumba yang mengubahnya menjadi impuls dan kemudian otak lumba-lumba
menerjemahkan karakteristik objek tadi seperti jarak, ukuran, bentuk, bahkan bahan (materi)
penyusunnya. Untuk mengenal objek lebih detail, lumba-lumba akan bergerak
mengelilinginya dan membacanya dari berbagai titik pandang. Karena gelombang suara
bergerak lebih cepat di dalam air dibandingkan dengan di udara, cepat rambat suara di laut
sekitar 1500 m/s, maka proses sonar ini sangat efektif membantu lumba-lumba untuk mencari
mangsa, mendeteksi keberadaan musuh, serta membantu menghidari dari tabrakan dengan
benda lain sekalipun di dalam laut yang tidak terdapat atau kurang cahaya.

Video melalui link :


https://youtu.be/Dpx48GCzshw Apa itu gelombang bunyi?
https://youtu.be/5UkDCbAktMQ Bagaimana kita bisa mendengar?

78
LKPD 1 
TERJADINYA BUNYI DAN SIFATNYA

Tujuan :

Memahami terjadinya bunyi serta  sifat bunyi pada medium udara dan  zat padat.

Alat dan Bahan:

Gitar, dua buah kaleng bekas, dan kawat halus

Langkah Kegiatan :

1. Sentuhlah tenggorongkkanmu dan bersuaralah. Apa yang kamu rasakan ?

2. Ambillah sebuah gitar kemudian petiklah salah atau senarnya. Apa yang kamu dengar ?
Jika senar kamu pegang apa yang kamu rasakan ?

3. Buatlah telepon mainan dengan menggunakan dua buah kaleng bekas dan kawat halus.
Lalu rentangkan kawatnya dan lakukan pembicaraan dengan temanmu melalui kaleng.
Pada jarak yang sama lakukan pembicaraan tanpa menggunakan kaleng. Bandingkan
manakah yang lebih jelas terdengar ?

Analisis dan Kesimpulan

1. Pada langkah kerja ke-1 dan ke-2 apakah kamu dapat mendengarkan bunyi?

2. Adakah getaran yang kamu rasakan? Dari langkah kerja di atas, dapat disimpulkan bahwa
bunyi  ditimbulkan oleh    …  

3. Pada langkah ke-3, telepon mainan termasuk medium zat padat  Di tempat manakah
bunyi terdengar lebih jelas?  Apakah di udara atau zat padat ?

4. Dibandingkan antara udara dan zat padat, bunyi akan lebih jelas terdengar …… daripada
di ….... .karena   ….......

79
LKPD 2
PROSES TERJADINYA RESONANSI

Tujuan:

Mengamati terjadinya resonansi

Alat dan Bahan:

Dua buah statip, benang besar dan benang kecil, serta beban gantung 5 buah

Langkah Kegiatan :

1. Susun alat seperti gambar. Buatlah panjang tali A = panjang tali C = panjang tali E dan
panjang tali B = panjang tali D 

2. Ayunkan beban A dan amati beban yang lain

3. Ulangi langkah di atas untuk beban yang B, C, D, dan E

Tabel Pengamatan:

No. Beban A Beban B Beban C Beban D Beban E


1. diayunkan … … … …
2. … diayunkan … … …
3. … … diayunkan … …
4. … … … diayunkan …
5. … … … … diayunkan

Isilah dengan : diam atau ikut bergetar

Kesimpulan:

1. Bila salah satu beban diayunkan, benda yang lain ikut bergetar. Apa penyebabnya?

2. Apa yang dimaksud resonansi dan apa syarat terjadinya resonansi ?

80
LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban yang Tepat !

1. Seseorang berteriak dengan keras di antara dua tebing tinggi. Beberapa saat
kemudianorang tersebut mendengar dua bunyi pantul,  pertama 3 sekon dan berikutnya
setelah 4 sekon dari ia berteriak. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/s. Jarak
antara dua tebing tersebut adalah ...

A. 170 m                                         C. 1.190 m
B. 510 m                                         D. 1.700 m
2. Agus memukul kentongan di antara dua tembok yang berhadapan. Bunyi pantul dari
tembok pertama terdengar 1,5 sekon sesudah kentongan dipukul, disusul bunyi pantul
dari dinding kedua 0,5 sekon setelah bunyi pantul pertama. Jika Cepat rambat bunyi di
udara 340 m/s, maka jarak kedua tembok adalah ....
A. 170 m                 B. 340 m          C. 425 m                   D. 595 m
3. Tabel di bawah merupakan data kecepatan rambat bunyi di beberapa medium.

Perhatikan gambar di bawah. Jika suatu bunyi merambat dari sumber bunyi ke penerima
dalam waktu 2 detik, maka medium yang dilalui oleh bunyi tersebut adalah…

A. Air Laut                  B. Udara                C. Tembaga              D. Alumunium

81
4. Sonar dipancarkan ke dasar danau. Dalam waktu 0,4 detik sesudah sonar dipancarkan,
tertangkap kembali pantulan sonar dari dasar danau yang kedalamannya 284 m. Cepat
ram bat bunyi dalam air adalah ...

A. 1420 m/s B. 1400 m/s C. 750 m/s D. 710 m/s

5. Jarak lokasi ledakan dengan dinding batu adalah 200 m. Gema dari ledakan petasan
terdengar kembali 1,2 detik sesudah ledakan terjadi. Cepat rambat bunyi di udara adalah
A. 167 m/s B. 240 m/s C. 333 m/s D. 480 m/s

6. Perhatikan pernyataan Berikut.


1. Menentukan cepat rambat bunyi di udara.
2. Pemeriksaan ultrasonografi
3. Menekan kebisingan
4. Alat bantu dengar untuk penderita bisu tuli

Pemanfaatan ultrasonic, antara lain ditunjukkan pada nomor ….


A. 1, 2, 3, dan 4 B. 1, 2, dan 3 C. 3, dan 2 D. 4 saja

7. Perhatikan gambar berikut Jika bunyi teriakan P didengar oleh Q dalam waktu 4/3 menit,
dan cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s, jarak kedua dinding tersebut adalah . .

A. 220 m
B. 440 m
C. 10.500 m
D. 26.400 m

8. Seorang anak berdiri diantara dua batu besar  X dan Y. Anak tersebut berteriak 0,4 s
kemudian terdengar pantulan suaranya dari batu X. Setelah itu 2,5 detik kemudian suara
pantulan teriakan anak tersebut terdengar dari batu 2. Apabila cepat rambat bunyi di udara
saat itu 340 m/s, berapakah selisih jarak batu 1 ke anak dengan batu 2 ke anak?
A. 136 m B. 272 m C. 425 m D. 850 m

82
9. Gelombang bunyi dengan frekunsi 246 Hz merambat di udara dengan kecepatan 330 m/s.
Kecepatan rambat gelombang bunyi dengan frekuensi 492 Hz di udara adalah …
A. 330 m/s B. 660 m/s C.   165 m/s D.    82,5 m/s

10. Dari bagian bawah kapal dikirimkan pulsa-pulsa bunyi ke dasar laut. Jika gema diterima
kembali setelah 4 detik dan cepat rambat bunyi dalam laut 1400 m/s maka kedalaman laut
A. 8400 m B. 5600 m C.   2800 m D.    1400 m

11. Ketika kereta api mendekat, suara yang dikeluarkannya dapat didengar melalui rel kereta
api dltempat yang jauh. Laju suara di rel adalah 5130 m/s dan laju suara di udara adalah
330 m/s. Jika frekuensi suara yang dikeluarkan kereta api adalah 500 Hz, maka perbedaan
panjang gelombang suara di rel dengan di udara adalah adalah ... .
A. 0,66 m B. 9,60 m C. 10,26 D. 11,92m

12. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli, sehingga
bersifat mengganggu. Gaung dapat diatasi dengan cara … .
A. menurunkan tinggi nada
B. menyesuaikan frekuensi sumber bunyi
C. melapisi dinding dengan zat pemantul yang baik
D. melapisi dinding dengan zat yang dapat meredam bunyi
 
13. Perhatikan gambar. Jika bandul C diayun maka bandul yang turut diayun adalah…

A. A dan E                            C. A dan B
B. B dan D                            D. D dan E

14. Perhatikan gambar berikut. Hasan berteriak diantara dua dinding A dan B. Sesudah
berteriak, Hasan mendengar bunyi pantul dari dinding A = 0,5 detik dan bunyi pantul dari
dinding B = 2 detik. Jika cepat rambat bunyi 340 m/s, jarak antara dinding A dan B
adalah …

A. 510 m
B. 425 m
C. 340 m

83
D. 195 m
15. Agus memukul kentongan diantara dua tembok yang berhadapan. Bunyi pantul tembok
pertama terdengar 1,5 sekon sesudah kentongan dipukul, disusul bunyi pantul dari
dinding kedua 0,5 sekon sesudah bunyi pantul pertama. Jika cepat rambat bunyi di udara
340 m/s maka jarak kedua tembok adalah …
A. 170 m B. 340 m C. 425 m D. 595 m

16. Sebuah kapal terombang-ambing di tengah lautan seperti pada gambar berikut. Cepat
rambat gelombang laut saat itu 2 m/s. Frekuensi gelombang tersebut adalah…

A. 0,2 Hz
B. 0,4 Hz
C. 5 Hz
D. 20 Hz
17. Berikut adalah informasi mengenai telinga pada manusia
1. Menangkap gelombang suara
2. Meneruskan getaran ke jendela oval
3. Jalan masuk suara ke gendang telinga
4. Kesetimbangan
5. Menyalurkan gelombang suara ke membran timpani
6. Menyeimbangkan tekanan udara
7. Memisahkan telinga luar dan tengah
Kombinasi informasi yang benar yang berkaitan dengan telinga adalah ..... 

A. 1 -A; 2-E; 3 -D; 4-B; 5-G; 6-C; 7-F           C. 1-A; 2-C;3-D;4-E; 5-B; 6-F, 7-G
B. 1 -G; 2-B; 3-C; 4-E; 5 -F; 6-D; 7-A D. I -G; 2-A;3-F; 4-B;5-E; 6-C; 7–D

18. Berikut adalah informasi mengenai telinga pada manusia.


1. daun telinga
2. tiga tulang pendengaran
3. lubang telinga

84
4. tiga saluran setengah lingkaran
5. salurantelinga
6. saluran Eustachius
7. gendang teling

Kombinasi informasi yang benar yang berkaitan dengan telinga adalah .....
A. 1-A, 2-8,3-D,4-8,5-G,6 -C,7 -F     C. I -A, 2-C,3 -D, 4-8,5-B,6 -F,7 -G
B. 1-G,2-F,3-C,4-8,5-F,6 -D,7 -A        D. 1-G,2- 4,3 -8,4 -B,5-E, 6-C,7 -D

19. Pada skema telinga manusia di bawah bagian bertanda X berfungsi sebagai ....

A. Pendengar suara C. Penjaga tekanan


B. Alat keseimbangan D. Penangkap suara

20. Bagian-bagian yang termasuk ke telinga dalam ialah ....


A. Tulang sanggurdi, utrikulus, eustachius, rumah siput, dan saraf
B. Tulang sanggurdi, eustachius, rumah siput, utrrikulus, dan saraf
C. Eustachius, rumah siput, utrikulus, jendela bundar, dan saraf
D. Jendela bundar, jendela jorong, rumah siput, utrikulus, dan saraf

85
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 9
CAHAYA DAN OPTIK

A. Tujuan Pembelajaan

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Mengidentifikasi manfaat cahaya bagi kehidupan dengan benar.
2. Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat perambatan cahaya dengan baik dan
benar.
3. Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya, pemantulan cahaya pada bidang  datar dan bidang
lengkung secara baik dan benar.
4. Menentukan besar sudut pantul pemantulan cahaya pada  bidang datar dengan tepat.
B. Menyimak video percobaan pembentukan bayangan pada cermin datar, cermin cekung,
dan cermin cembung dengan penuh rasa ingin tahu dan kritis.
5. Mengolah data hasil percobaan pembentukan bayangan pada cermin datar, cermin
cekung, dan cermin cembung dengan benar.
6. Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar cermin cekung, dan
cermin cembung dengan baik dan benar.
7. Menentukan sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung dengan benar.
B. Uraian Materi Sifat – Sifat Cahaya

A. Sifat-Sifat Cahaya

Secara umum pemantulan dibedakan menjadi pemantulan teratur dan pemantulan


baur. Beberapa peristiwa yang erat kaitannya dengan pemantulan teratur diantaranya adalah
ketika kiita bisa melihat wajah atau tubuh kita di depan cermin atau kaca spion kendaraan
yang terbuat dari cermin cembung.. Pemantulan teratur terjadi bila cahaya jatuh ke
permukaan yang rata sehingga mampu membentuk bayangan yang jelas. Pematulan baur
menyebabkan sinar matahari bisa sampai ke dalam ruangan rumah-rumah, meskipun ruangan
di dalam rumah tidak terkena cahaya matahari secara langsung, terhalang atap tetapi kita
masih bisa melihat isi ruangan tersebut secara jelas. Pada pemantulan baur, cahaya jatuh pada
permukaan tidak rata, sehingga membentuk baying-bayang.

  
Gambar 1.24 (a) Pemantulan teratur   (b) Pemantulan Baur

Selain dapat dipantulkan, cahaya sebagai gelombang transversal. jenis gelombang


elektromagnetik, cahaya memiliki frekuensi antara 4x1014 hertz sampai dengan 7,5.1014 hertz.
Sementara itu, panjang gelombang cahaya dituliskan dalam satuan nanometer (nm) karena
nilainya yang sangat kecil, 1 nm = 0,000000001 meter = 10-9 m. Panjang gelombang cahaya
tampak (visible light) di dalam ruang hampa, maupun di udara berkisar antara 750 nm
(cahaya merah frekuensi rendah) sampai 400 nm (cahaya biru frekuensi tinggi).

86
Gambar .1.25 Cahaya tampak dalam spektrum gelombang elektromagnetik

Berdasarkan gambar di atas,  terdapat dua hal penting yang perlu diingat, bahwa:
- Perbedaan warna cahaya tampak menunjukkan perbedaan frekuensi cahaya 
- Cahaya putih merupakan gabungan semua frekuensi dalam spectrum cahaya tampak
Di ruang hampa, cahaya memiliki kecepatan 300 juta m/s atau 3.10 8 m/s yang disebut juga
kecepatan cahaya (diberi lambang c). Semakin besar frekuensi cahaya, maka semakin kecil
panjang gelombangnya. Besarnya panjang gelombang atau λ (dibaca lambda), dituliskan
sebagai:

f = frekuensi (hertz)
c = kecepatan cahaya di ruang hampa (3.108 m/s)

Cahaya dihasilkan oleh sumber cahaya. Sumber cahaya misalnya api, lampu, matahari, atau
tubuh hewan seperti kunang-kunang.

Gambar 1.26. Berbagai sumber cahaya

Gelombang cahaya seperti halnya gelombang pada umumnya, dapat digambarkan


dalam bentuk muka gelombang (wavefronts) dan sinar (rays). Misalnya, cahaya lampu pijar
memiliki muka gelombang dengan bentuk speris mengarah keluar.
 

Gambar. 1.27 (a) Muka gelombang cahaya; (b) Sinar cahaya

87
Sementara itu, sinar cahaya ditunjukkan dengan garis panah yang menunjukkan arah cahaya
merambat. Pada lampu pijar, sinar cahaya mengarah keluar menuju ke segala arah.
Perhatikan gambar berikut. Apakah sifat cahaya yang teramati dari pemandangan ini? 

Gambar. 1.28 cahaya dari pemandangan Alam

B. Pemantulan Cahaya

Apabila kita cermati, ketika kita berada di tepi sebuah kolam atau pantai. air yang
mengenai tepi pantai ternyata kembali lagi ke arah datangnya gelombang air tersebut. Ini
merupakan contoh pemantulan pada gelombang air. Hal yang sama terjadi pada gelombang
cahaya ketika menumbuk suatu permukaan benda. Selain merambat pada garis lurus, cahaya
juga dapat dipantulkan. Ketika sinar matahari memasuki Bumi, sinar tersebut mengalami
pemantulan oleh awan dan atmosfer Bumi. Begitu pula ketika cahaya matahari mengenai
permukaan suatu benda maka benda tersebut memantulkannya hingga sampai pada mata kita.
Pemantulan adalah kembalinya gelombang ke arah datangnya gelombang setelah
gelombang menumbuk suatu penghalang.

1. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar


Hukum pemantulan pada cermin datar yaitu:
• Sinar datang akan dipantulkan dengan besar sudut pantul sama dengan sudut  datang.
• Sinar yang datang tegak lurus cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin.

Gambar. 1.29 Hukum Pemantulan cahaya pada bidang datar

sudut datang = sudut pantul, i = r


i = sudut datang
r = sudut pantul

88
Pemantulan teratur dapat terjadi pada sebuah cermin datar. Ketika kita berdiri dan
bercermin di depan cermin datar, kita dapat melihat secara utuh diri kita pada cermin
tersebut. Bukankah besar dan tingginya pun sama? Bayangan yang terbentuk pada cermin
datar sifatnya yaitu sama besar, tegak, arah bayangan berkebalikan, maya, dan jarak
bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

Gambar. 1.30 Sebuah anak catur disimpan di depan sebuah cermin datar

Gambar, 1.31 Dua cermin datar yang membentuk sudut  α

Dua cermin datar yang membentuk sudut  α ;

n = banyaknya bayangan
α = sudut yang terbentuk oleh cermin
Manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari – hari adalah sebagai cermin untuk berhias
dan pada periskop.

Contoh Soal

Perhatikan gambar berikut ini!

Tinggi dan jarak bayangan yang terjadi dihitung dari


jarak benda ke cermin datar adalah …
A. 7 cm dan 10 cm
B. 5 cm dan 2 cm
C. 2 cm dan 10 cm
D. 2 cm dan 5 cm

Diketahui :
Jenis cermin = Cermin datar
Jarak benda (s) = 5 cm

89
Tinggi benda (h) = 2 cm
Ditanyakan : Tinggi (h’) dan jarak bayangan (s’)
Jawab :
Bayangan yang terbentuk pada cermin datar sifatnya selalu: sama besar; te gak;maya;
bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin, dan arah bayangan
berkebalikan. Oleh karena itu jawaban yang benar berkaitan dengan soal diatas adalah:
▪ Tinggi bayangan = tinggi benda = 2cm
▪ Jarak bayangan ke cermin = jarak bayangan ke cermin = 5 cm,
Namun yang ditanyakan adalah jarak bayangan dihitung dari jarak
benda ke cermin datar, sehingga jaraknya adalah 10 cm, C (2cm dan 10 cm)

2. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung


 Dapat mengumpulkan sinar cahaya ( konvergen )
 Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya melengkung ke dalam.
 Jari – jari dan fokusnya positif ( + )

Rumus :
Dimana:   f  = jarak fokus, cm
                         

 S0 = jarak benda, cm


             S1 = jarak bayangan, cm
              h0 = tinggi benda, cm
              h1 = tinggi bayangan, cm
             M = perbesaran
          R = jari-jari kelengkungan, cm

Manfaat cermin cekung, dapat memperbesar bayangan, sebagai pemantulan pada lampu sorot
kendaraan dan penerang kaca objek pada mikroskop. 

Sifat-sifat sinar istimewa pada cermin cekung 


1. sumbu utama sinar datang sejajar dipantulkan melalui fokus

2. sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama

3. sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan kembali


melalui titik M

90
3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
 Dapat menyebarkan sinar cahaya ( divergen )
 Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya melengkung ke luar.
 Jari –jari dan fokusnya  negatif ( - )
Rumus :

         
Manfaat cermin cembung digunakan sebagai kaca spion pada kendaraan.
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu maya / semu, tegak, diperkecil, dan
berada dibelakang cermin. Bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk dari perpotongan
sinar-sinar pantul. Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk dari perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantul.

Sifat-sifat sinar istimewa pada cermin cembung 


1. sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari fokus
2. sinar menuju fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
3. sinar menuju titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan kembali melalui titik
itu juga

91
Contoh Soal
Sebuah badan yang tingginya 3 cm ditempatkan 60 cm di depan sebuah cermin yang jari-
jarinya 30 cm. Hitunglah tinggi bayangan yang terbentuk dan lukis pembentukan bayangan
jika cermin itu :
a. cermin cekung, dan
b. cermin cembung
Pembahasan:

a. cermin cekung
 R = 30 cm  →  f = 15 cm (+)


  S1 = 20 cm   


    h’ = -1 cm    
 sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil
 Lukisan bayangan

b. cermin cembung
 f = - 15 cm 

   S1 = - 12 cm   


h’ = 0,6 cm    
 sifat bayangan : maya, tegak, diperkecil
 Lukisan bayangan

LINK VIDEO :
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Konten/VirtualLab/7 Laboratorium Virtual Optika SMP 

92
LKPD 1
SIFAT PERAMBATAN CAHAYA

Tujuan : Menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus

Alat dan Bahan : Lilin, korek api, kertas karton

LangkahKegiatan :

Nyalakan sebuah lilin. Letakkan dua buah kertas karton di belakang lilin itu. Buatlah lubang
pada masing-masing kertas karton tepat ditengahnya. Kemudian, lihatlah nyala lilin itu
melalui kedua lubang karton. Apa yang dapat kamu simpulkan ?

Kesimpulan:.................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

93
LATIHAN SOAL

Pilih Jawaban yang Tepat !

1. Pembentukan bayangan pada cermin datar yang benar ditunjukkan oleh gambar …

2. Pembentukan bayangan yang benar pada cermin datar ditunjukkan oleh


gambar …

3. Perhatikan gambar pemantulan cahaya berikut ini 

Pemantulan baur yang benar ditunjuk pada gambar …


A.   1 dan 2 B. 1 dan 4 C.   2 dan 4 D.   3 dan 4

4. Cermin datar pada pertengahan dinding, Pada gambar disamping seorang pengamat
berdiri melihat seluruh lebar dinding yanga berada dibelakangnya maka harga x
maksimum adalah …

94
A.   1,5 m C.   1.2 m
B.   1,4 m D.   1 m

5. Perhatikan gambar berikut. Bayangan yang terbentuk oleh 2 cermin dengan sudut
antara 60° adalah  …
 

A. 5 buah C.   7 buah
B. 6 buah D.   8 buah

6. Perhatikan diagram sinar datang dan sinar pantul pada gambar-gambar di bawah Yang
bukan sinar istimewa dari cermin cekung adalah ... 

7. Perhatikan gambar sebuah benda (X) di depan cermin berikut. Setelah benda X
dipantulkan oleh cermin tersebut, bayangan yang terbentuk mendapat perbesaran ...

A. 2/3 kali C.   1 ½ kali


B. 1 kali       D.   2 kali

8. Perhatikan gambar berikut. Berdasarkan data yang tampak pada gambar, maka
bayangan yang terbentuk berada pada jarak ... 

95
A. 2 cm, di depan cermin
B. 2 cm, di belakang cermin
C. 8 cm, di depan cermin
D. 8 cm, di belakang cermin

9. Perhatikan gambar

Ketika benda diletakkan di depan cermin cekung seperti pada gambar. Jarak bayangan
yang terbentuk adalah 24 cm. Jika jarak benda digeser 2 cm menjauhi cermin, maka
jarak bayangan yang terbentuk adalah ... 
A. 6 cm                       C. 24 cm
B. 15 cm   D. 34 cm
C.
10. Benda terletak di depan cermin cekung dan bayangannya terbentuk seperti gambar. Jika
benda digeser dari posisi semula sejauh 10 cm menjauhi cermin, maka terbentuk
bayangan baru yang jaraknya dari cermin sejauh ...
A. 15 cm                    B. 20 cm                   C.   40 cm                  D.   120 cm

96
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 10
PEMBIASAN CAHAYA

A.Tujuan Pembelajaran Pembelajaran ke – 10


Setelah mempelajari modulPEMBIASAN PADA
peserta didik dapat : CAHAYA
1. Menjelaskan Proses Pembiasan pada Cahaya dari medium yang berbeda
2. menjelaskan Menerapkan Prinsip pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari – hari

B. Uraian Materi Pembiasan Cahaya

1) Pengertian Pembiasan Cahaya


Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang terjadi ketika
cahaya melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan terjadi apabila 
sinar datang membentuk sudut tertentu cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas
(sudut datang lebih kecil dari 90O) terhadap bidang batas. Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik yang merambat lurus ke segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s

2) Arah  Pembiasan Cahaya


Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :

 Mendekati garis normal

Cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam
air.

 Menjauhi garis normal

Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya  merambat dari medium optik lebih
rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya  cahaya merambat dari dalam air ke udara
atau dari kaca ke udara. Pembiasan cahayanya tampak seperti gambar di bawah ini

97
3) Indeks Bias Cahaya
Pembiasan cahaya dapat terjadi  dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua
medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya
pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629-1695) : “Perbandingan
laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”

Secara matematis dapat dirumuskan :

dimana :

 n = indeks bias


 c = laju cahaya dalam ruang hampa

          ( 3 x 108 m/s)

 v = laju cahaya dalam zat


4) Hukum Pembiasan Cahaya
Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan
eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil
eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi :

 Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
 Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap
(disebut indeks bias).

Secara matematis, hasil bagi sudut datang dan sudut bias dinyatakan sebagai :

i = sudut datang ; r = sudut bias

LKPD 1

98
1. Judul : Proses Terjadinya Pelangi

2. Tujuan : Untuk mengetahui proses terjadinya pelangi

3. Alat dan Bahan

 Gelas kaca bening

 Air

 Kaca

 Kertas HVS

 Senter

 Ruang gelap
4. Cara Kerja

1) Letakkan gelas berisi air di atas meja dan tempatkan kaca ke dalam gelas secara
serong.

2) Buatlah ruangan benar-benar gelap, Tutup semua tirai dan lubang yang
memungkinkan cahaya masuk.

3) Sorotkan cahaya senter ke kaca dalam gelas.

4) Perhatikan pelangi yang muncul dari sudut kaca

5) Taruhlah kertas HVS di atas pembelokan dari Pembiasan sudut kaca cahaya senter,
sehingga warna – warna pelangi yang di hasilkan tampak lebih jelas.

5. Kesimpulan

Dari hasil percoban bagaimana proses terbentuknya


Pelangi :.................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..................................

99
LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban yang Tepat !

1. Sebuah benda dapat terlihat oleh mata kita karena ….


A. Terjadi pembiasan cahaya
B. Benda berukuran besar
C. Benda berada di tempat terang
D. Berkas cahaya dipantulkan ke mata

2. Jika seberkas sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat, maka
sinar tersebut akan …
A. Dibiaskan mendekati garis normal
B. Dibiaskan menjauhi garis normal
C. Dipantulkan
D. Cahaya tidak dibiaskan, tetapi diteruskan

3. Seekor ikan yang berada dalam kolam terlihat lebih dekat dibandingkan dengan keadaan
sebenarnya. Hal ini disebabkan sinar yang keluar dari air …
A. Dibiaskan mendekati garis normal
B. Dibiaskan menjauhi garis normal
C. Dipantulkan menjauhi garis normal
D. Tidak mengalami pembiasan

4. Kolam renang yang jernih sering terlihat lebih dangkal dari seharusnya. Hal ini terjadi
karena ….
A. Zat yang dicampurkan pada air kolam
B. Pemantulan sempurna
C. Pembiasan
D. Pemantulan baur

5. Cahaya merambat dari udara ke air. Jika kecepatan cahaya di udara adalah 3 x 10 8 m/s dan
indeks bias air adalah 4/3, maka tentukanlah besar kecepatan cahaya di air.
A. 2,25 x 108 m/s.
B. 1,25 x 108 m/s.
C. 2,30 x 108 m/s.
D. 2,50 x 108 m/s.

6. Pada cacat mata hipermetropi, bayangan dari benda-benda yang dekat akan jatuh.......
A. Pada retina
B. Di depan retina
C. Di belakang retina
D. Di luar retina

100
7. Seorang penderita miopi memiliki kacamata dengan kekuatan -1/2 dioptri. Tentukan
titikterjauhnya!
A. 1 m
B. 2 m
C. 3 m
D. 4 m

8. Kacamata negatif dapat digunakan untuk membantu orang yang mempunyai cacat mata
rabun jauh, sebab …
A. Bersifat mengumpulkan sinar
B. Bersifat menajamkan sinar
C. Membentuk bayangan maya di dekat mata
D. Membentuk bayangan maya di titik jauh mata

9. Sifat bayangan yang dihasilkan oleh retina adalah …


A. Sejati, tegak, dan diperkecil
B. Sejati, tegak, dan diperbesar
C. Sejati, terbalik, dan diperkecil
D. Sejati, terbalik, dan diperbesar

10. Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga dengan jelas. Kemudian dia
memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi kelemahan itu dia diberi saran oleh
dokternya untuk memakai kaca mata dengan kekuatan -1/3 dioptri. Berapakah titik jauh
mata orang tersebut.
A. 100cm
B. 200 cm
C. 300 cm
D. 400 cm

101
Kegiatan Belajar pertemuan ke – 11
PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. Melakukan percobaan virtual optik (proses pembentukan bayangan lensa cembung dan
lemsa cekung) dengan benar.
2. Mengolah data hasil percobaan virtual  optic (proses pembentukan bayangan pada lensa
cembung dan lensa cekung) dengan benar.
3. Mengidentifikasikan proses pembentukan bayangan pada lensa cembung dan lensa cekung
dengan tepat.
4. Mendeskripsikan proses pembentukan bayangan pada lensa cembung  dan lensa cekung
dengan tepat.
5. Menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung  dan lensa cekung dengan
benar.
6.  Menyelesaikan soal hitungan tentang pembiasan cahaya pada lensa cembung dan lensa
cekung dengan baik dan benar.

B. Uraian Materi

Pembiasan Cahaya pada Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar. Lensa dibedakan menjadi 2 yaitu lensa cembung dan lensa
cekung.

Gambar 1.32 (a) Lensa Cembung ( b ) Lensa Cekung

21. Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung

 Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya tebal sedangkan bagian tepinya 
tipis. 
 Lensa cembung disebut juga lensa positif, (konvergen/mengumpulkan cahaya).
 Dibedakan menjadi tiga, yaitu bikonveks, plankonveks, dan konkaf konveks.
102
Dalam menentukan sifat bayangan pada lensa cembung, terdapat sinar-sinar istimewa yang
dapat kita gunakan. Sinar-sinar istimewa ini diperoleh dari penerapan hukum pembiasan
(Snellius).

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung:

1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang
lensa.
2)  Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3)  Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak dibiaskan.
Ketiga sinar istimewa diatas diperoleh dari penerapan Hukum Pembiasan (Snellius).

Gambar. 1.33 Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung

Berikut contoh pembentukan bayangan pada lensa cembung. Benda ditempatkan pada posisi
lebih dari jarak dua kali fokus.

Gambar. 1.34 Contoh pembentukan bayangan pada lensa cembung

2. Pembiasan Cahaya pada Lensa Cekung

 Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya tipis dan bagian tepinya tebal. 
 Lensa cekung disebut lensa negative (divergen/menyebarkan cahaya)
 Dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu lensa bikonkaf, plankonkaf, dan konveks konkaf. 
 Fokus lensa cekung diperoleh dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias sehingga
fokus lensa cekung disebut fokus maya. Dengan demikian, arah fokus lenda cekung diberi
nilai negative (-).

103
Dalam menentukan sifat bayangan pada lensa cekung, terdapat sinar-sinar istimewa yang
dapat kita gunakan. Sinar-sinar istimewa diperoleh dari penerapan hukum pembiasan
Snellius.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung, yaitu:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik   fokus
2) Sinar yang datang seolah-olah menuju titik fokus lensa pertama (F1) akan dibiaskan sejajar
sumbu utama.
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan
Ketiga sinar istimewa diatas diperoleh dari penerapan Hukum Pembiasan.

Gambar. 1.35  Sinar istimewa pada lensa cekung

Berikut ini merupakan contoh pembentukan bayangan pada lensa cekung. Benda ditempatkan
pada posisi lebih dari jarak dua kali fokus.

Gambar. 1.36 Contoh pembentukan bayangan pada lensa cekung

Untuk memudahkan pemeriksaan bayangan, kita dapat membagi-bagi ruang benda dan ruang
bayangan, yaitu:

Gambar. 1.37 Ruang-ruang pada lensa

104
Di manakah bayangan berada jika benda diletakkan di ruang I, II, dan III? Anda dapat
mencarinya dengan menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa seperti telah disampaikan di

Persamaan Fokus Lensa


Perhatikan gambar berikut.

Gambar.1.37 Jarak benda, bayangan benda, dan fokus lensa

Sebuah benda berada di depan sebuah lensa cembung yang memiliki titik fokus F dengan
jarak fokusnya f. Benda berada pada jarak s dari lensa, sehingga terbentuk bayangan pada
jarak s’. Maka besar jarak fokus dapat ditentukan dengan persamaan,

Perbesaran pada Lensa (M)


Perhatikan gambar berikut. Sebuah benda setinggi h berada di depan sebuah lensa cembung
sehingga terbentuk bayangan dengan tinggi h’.

Gambar.1.38 Menentukan perbesaran benda

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa: 

h'h = s's      ⇒    M =
s's

     Perbesaran bayangan pada lensa atau M, adalah perbandingan tinggi bayangan (h’)
terhadap tinggi benda (h).  Sehingga, perbesaran bayangan dapat dinyatakan juga dengan
nilai M tidak memiliki dimensi dan satuan.

3. Kekuatan/daya lensa

Adalah kemampuan lensa dalam memfokuskan sinar.

105
Rumus :  
⇒  P = 100 cmf
P = kekuatan/daya  lensa (dioptri)                                          
f  = jarak foku
Contoh Soal :

1. Sebuah benda berada di depan lensa cembung seperti pada gambar. Jika jarak fokus lensa
20 cm akan dihasilkan bayangan benda dengan pembesaran ….

A. 4,5 cm  B. 7,5 cm  C. 10 cm                       D. 12 cm

Pembahasan :
Jarak fokus lensa cembung (f) = 20 cm
Titik fokus lensa cembung dilalui berkas cahaya sehingga panjang focus lensa cembung
bersifat nyata dan bertanda positif
Jarak benda (s) = 30 cm
Sebelum menghitung perbesaran bayangan, terlebih dahulu hitung jarak bayangan (s’).
1s' = 1f - 1s = 120 - 130= 360 - 260 = 160 
s’ = 60/1 = 60 cm
Perbesaran bayangan :
M = s’/s = 60 cm / 30 cm = 60/30 = 2 kali
Jawaban yang benar adalah B.

2. Gambar yang menunjukkan jalannya sinar istimewa pada lensa cembung yang benar
adalah ….

Pembahasan :
Lensa cembung disebut juga sebagai lensa konvergen karena bersifat mengumpulkan
cahaya. Disebut lensa positif karena titik fokus lensa cembung dilalui cahaya karenanya
bersifat nyata. Sebaliknya lensa cekung disebut juga sebagai lensa divergen karena
bersifat menyebarkan cahaya. Disebut lensa negatif karena titik fokus lensa cekung tidak
dilalui cahaya karenanya bersifat maya.

106
Di samping ini adalah contoh gambar pembentukan bayangan pada lensa cembung
menggunakan tiga sinar istimewa.
Jawaban yang benar adalah A.

3. Perhatikan grafik berikut.

Dari grafik lensa cembung di atas, perbesaran bayangan pada 1/s = 3 adalah ....

A. 1/3 kali
B. 1 kali
C. 2 kali
D. 3 kali

Pembahasan :
Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa
1/s = 3 cm-1, s = 1/3 cm
1/s’ = 1 cm-1, s’ = 1/1 cm = 1 cm
Perbesaran bayangan : M = s's =  11/3 = 3 kali
Jawaban yang benar adalah C.

4. Seberkas cahaya sejajar dijatuhkan pada sebuah lensa cekung. Pada lensa berkas cahaya
tersebut mengalami…
A. pembiasan sehingga sinar menyebar
B. pemantulan sehingga sinar menyebar
C. pembiasan sehingga sinar mengumpul
D. pemantulan sehingga sinar mengumpul

107
Pembahasan
Seberkas cahaya sejajar dijatuhkan pada sebuah lenca cekung. Berkas cahaya yang jatuh
mengenai lensa cekung kemungkinan akan mengalami peristiwa seperti pada gambar.
Cermin dapat memantulkan cahaya sedangkan lensa dapat membiaskan cahaya. Lensa
cekung bersifat menyebarkan cahaya sehingga disebut juga sebagai lensa divergen.
Jawaban yang benar adalah A.

LATIHAN SOAL

Pilihlah Jawaban yang Tepat !

1. Dibawah ini adalah lukisan bayangan pada lensa cembung, lukisan yang benar, adalah …

2. Perhatikan gambar berikut. Berdasarkan data yang tampak pada gambar, jarak fokus lensa
tersebut adalah ...

A. 12 cm
B. 10 cm
C. 7,5 cm    
D. 4,5 cm

3. Perhatikan gambar. Sebuah lilin menyala tingginya 3 cm diletakkan 20 cm di depan lensa.


Jika jarak fokus lensa 15 cm, maka perbesaran bayangan lilin yang terjadi adalah.

A. 1,5 kali
B. 2 kali  
C. 3 kali
D. 4 kali 

4. Benda diletakkan di depan lensa cembung seperti tampak pada gambar. Dengan

108
menggunakan data yang ada pada gambar, dapat ditentukan letak bayangan benda dari
permukaan lensa adalah ...

A. 48 cm, bersifat nyata    


B. 48 cm, bersifat maya  
C. 12 cm, bersifat nyata
D. 12 cm, bersifat maya

5. Diagram berikut menampilkan lensa cembung dengan jarak fokus seperti pada gambar.
Jika benda berada di depan lensa, maka jarak bayangan yang dibentuk dari lensa adalah ...

A. 80 cm                           C. 40 cm
B. 60 cm                           D. 7 cm

6. Di bawah ini sinar istimewa pada lensa cekung, kecuali …

7. Di depan lensa positif disimpan suatu benda dengan jarak 30 cm. Bayangan terbentuk di
belakang lensa pada jarak 20 cm maka fokus kaca itu adalah…
A. – 60 cm B. 60 cm C.  12 cm D.  – 12
cm

109
8. Benda terletak sejauh 40 cm di depan lensa. Terbentuk bayangan semu dengan perbesaran
bayangan 1/3 kali dari benda aslinya. Daya lensa tersebut adalah...
A. -3 dioptri B. 3 dioptri C. 5 dioptri D. -5 dioptri

9. Sebuah benda diletakkan 12 cm di depan lensa cekung. Ternyata bayangan terbentuk


pada jarak 4 cm di depan lensa. Kekuatan lensa tersebut adalah … 

A.  dioptri   B.  - dioptric         C.  dioptric         D.  - dioptri

10. Sebuah benda diletakkan pada jarak 15 cm di depan lensa cekung yang jarak fokusnya 10
cm. Bayangannya terletak pada jarak …
A. 30 cm di belakang lensa C.  6 cm di belakang lensa
B. 30 cm di depan lensa D.  6 cm di depan lensa

110
Kegiatan Belajar Pertemuan ke – 12
ALAT OPTIK PADA MATA
A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul peserta didik dapat :


1. menjelaskan Struktur dan Fungsi bagian mata
2. menjelaskan Proses pembentukan bayangan pada mata manusia
3. menjelaskan Proses perubahan pupil pada mata manusia
4. Mendeskripsikan daya akomodasi mata
5. Mengidentifikasi gangguan pada mata manusia

B. Uraian Materi Alat Optik Pada Mata

A. Mata Sebagai Alat Optik


Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita dapat melihat dunia
yang indah ini dengan mata. Mata termasuk alat optik karena di dalamnya terdapat  lensa
mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang
kita lihat. Dalam hal ini, mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya dan benda tersebut
dapat memantulkan cahaya. Ketika dalam keadaan gelap, mata kita tidak dapat melihat
benda. Hal ini disebabkan karena tidak adanya cahaya yang masuk ke mata dari benda-
benda yang memantulkannya atau dari sumber cahaya. 

Sebagai salah satu alat optik, bagian-bagian mata bekerja berdasarkan pada sifat-sifat
cahaya. Perhatikan gambar bagian-bagian mata berikut ini!

Gambar. 1.38 bagian – bagian mata

Keterangan:
1. Kornea, merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat kuat dan tembus cahaya.
Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya.

111
2. Aqueous humor, merupakan cairan di antara kornea dan lensa mata.
3. Lensa kristalin, lensa mata yang berperan penting mengatur letak bayangan agar tepat
jatuh di bintik kuning. Lensa mata terbuat dari bahan bening dan kenyal. Lensa mata
berfungsi untuk membentuk bayangan benda. Lensa mata berupa lensa cembung.
4. Iris, selaput yang membentuk celah lingkaran di tengah-tengahnya. Iris memberikan
warna pada mata dan berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil untuk membatasi
jumlah cahaya yang masuk.
5. Pupil, celah yang dibentuk oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk cahaya.
6. Otot mata, otot yang menyangga lensa kristalin dan mengatur besar kecilnya lensa.
7. Vitreus humor, cairan bening yang mengisi rongga mata.
8. Retina, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk. Retina
adalah tempat jatuhnya bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
9. Bintik kuning, lengkungan pada retina yang merupakan bagian yang paling peka pada
retina.
10. Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak.

B. Mata Normal (Emetropi)


Mata normal dapat melihat dengan jelas segala sesuatu yang berada pada jarak 25
cm di depan mata sampai di tak terhingga. Pada saat mata melihat sebuah benda yang
dekat, lensa mata akan berkontraksi menjadi lebih cembung. Sedangkan pada saat melihat
benda-benda di kejauhan, lensa mata berelaksasi sehingga lensa mata menjadi semakin
pipih. Hal itu dilakukan agar bayangan benda tepat jatuh di daerah sekitar bintik kuning
pada retina. Kemampuan lensa mata untuk berkontraksi dan berelaksasi disebut daya
akomodasi mata. 
Jika mata melihat benda yang makin dekat, maka daya akomodasinya makin besar.
Sebaliknya jika melihat benda yang makin jauh, maka daya akomodasinya makin kecil.
Daya akomodasi menyebabkan mata memiliki titik dekat (punctum proximum) dan titik
jauh (punctum remotum). Titik dekat mata adalah titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh
mata dengan berakomodasi maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh yang dapat dilihat
jelas oleh mata dengan tanpa berakomodasi. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

112
Gambar1.39 Pembentukan bayangan pada camera

Gambar A menunjukkan kamera memiliki lensa cembung yang digunakan untuk


memfokuskan bayangan pada film. Kamera memiliki diafragma dan shutter untuk
mengatur cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sedangkan pada gambar B, mata juga
memiliki lensa yaitu lensa cembung yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada retina
(jika dikamera sama dengan film). Iris merupakan suatu diafragma yang terbuka dan
tertutup untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata. Kelopak mata, tidak
digambar pada Gambar B, dapat dipandang sebagai shutter. Bedanya, shutter pada kamera
umumnya terbuka selama sepersekian detik, sedangkan kelopak mata pada umumnya
sampai beberapa detik, bergantung kapan seseorang membuka atau mengedipkan mata.  

Cahaya masuk ke mata kamu melalui cairan bening mata, yaitu kornea. Cahaya itu
kemudian lewat melalui celah terbuka yang disebut pupil. Bagian berwarna dari mata, yaitu
iris, mengatur ukuran pupil untuk mengendalikan berapa banyak cahaya dapat lewat
melalui sebuah lensa cembung fleksibel di belakang pupil. Cahaya itu kemudian
dikumpulkan untuk membentuk bayangan terbalik pada retina. Lensa dalam mata kamu
lunak dan otot-otot lentur dalam mata dapat mengubah bentuk lensa mata tersebut menjadi
lebih cembung atau pipih. Mengubah bentuk lensa mata menyesuaikan dengan letak benda
yang dilihat disebut mata berakomodasi.  

Pada saat melihat benda yang jauh, membutuhkan panjang fokus lensa yang lebih besar,
maka otot-otot mata kamu mengatur bentuk lensa kamu menjadi pipih atau kurang
cembung. Pada kondisi seperti ini dikatakan mata melihat tanpa berakomodasi. Pada saat
kamu memusatkan pandangan pada benda-benda dekat diperlukan panjang fokus yang lebih
pendek. Ini dipenuhi dengan otot-otot mata meningkatkan kelengkungan lensa sehingga
lensa tersebut menjadi lebih cembung. Jika jarak benda sama dengan 25 cm,
dikatakan mata sedang berakomodasi maksimum. Benda yang terletak pada jarak lebih
dekat dari 25 cm tidak dapat dilihat dengan jelas atau kabur. 

Proses pembentukan bayangan pada mata sama seperti proses pembentukan bayangan


pada lensa cembunng. Benda yang dilihat terletak di depan 2F sehingga bayangan yang
terbentuk nyata, terbalik, diperkecil dan berada di antara F dan 2F di  belakang lensa seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

 
Gambar.1.3 Pembentukaan bayangan pada mata

Di dalam retina terdapat saraf. Saraf mata ini sangat sensitif terhadap cahaya. Otak akan
menerima informasi tentang benda yang kita lihat, informasi ini dikirimkan oleh retina
melalui saraf-saraf mata. Informasi benda-benda yang kita lihat akan dikirimkan ke otak
dan otak akan mengolahnya sehingga kita dapat melihat benda sesuai dengan sebenarnya,
tidak terbalik seperti yang ditangkap retina.

113
C. Kelainan pada Mata
a. Miopi (Rabun Jauh)

Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang
terletak jauh. Titik jauh penderita miopi lebih dekat dari pada tak hingga (titik jauh < ∾) dan
titik dekatnya kurang dari 25 cm (titik dekat < 25 cm). Miopi bisa terjadi karena lensa mata
tidak tidak dapat di pipihkan seperti biasa sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh
akan jatuh di depan retina. Orang yang terkena miopi dapat di tolong dengan
menggunakan kaca mata berlensa cekung (negatif).

Gambar 1.40. jatuhnya bayangan pada penderita miopi

Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering melihat benda yang dekat, cacat mata ini sering
dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan lain sebagainya. Rumus untuk
menghitung kekuatan lensa penderita miopi adalah sebagai berikut.

b. Hipermetropi (Rabun Dekat)

Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak bisa melihat dengan jelas benda
yang letaknya dekat. Titik dekat hipermetropi lebih jauh dari pada titik dekat mata normal
(titik dekat > 25 cm). Hipermetropi disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih sehingga bila
melihat benda yang letaknya dekat, bayangan akan jatuh dibelakang retina. Penderita
hipermetropi  dapat ditolong menggunakan kaca mata berlensa cembung (positif).

114
Gambar. 1.41. Jatuhnya bayangan pada penderita hipermetropi

Hipermetropi bisa terjadi dikarenakan mata terlalu sering digunakan melihat benda yang
jauh-jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang dengan pekerjaan sopir, nahkoda,
pilot, masinis, dan lain sebaginya. Rumus untuk menghitung kekuatan lensa penderita
hipermetropi adalah sebagai berikut.

c. Presbiopi (Mata Tua)

Presbiopi adalah cacat mata dimana mata tidak bisa melihat dengan jelas benda yang
letaknya dekat maupun jauh. Titik dekat mata presbiopi lebih jauh dari pada titik dekat mata
normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat dari pada titik jauh mata normal
(titik jauh < ∾). Penderita presbiopi bisa dibantu dengan kaca mata berlensa rangkap (kaca
mata bifokal). Kaca mata bifokal adalah kaca mata berlensan cekung dan lensa cembung.

d. Astigmatisma

Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan lensa mata tidak rata


sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat berkumpul dengan sempurna.
Penderita astigmatisma kurang bisa membedakan garis tegak dengan garis datar secara
bersama-sama. Penderita astigmatisma bisa dibantu dengan kaca mata berlensa silinder

115
LKPD 1
ALAT OPTIK PADA MATA
Perhatikan Gambar di bawah ini, Sebutkan dan jelaskan bagian – bagian dari mata !

1. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
6. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
7. ..................................
Fungsinya :...........................................................................................................................
....................................................................................................................................

LKPD 2
ALAT OPTIK PADA MATA
1) Buat berkas sinar dari seseorang yang bemata normal

116
Sinar datang

2) Buat berkas sinar dari seseorang penderita cacat rabun Jauh ( Miopi )

Sinar datang

3) Buat berkas sinar dari seseorang penderita rabun dekat ( Hipermetropi )

Sinar datang

Pertayaan :

1. Seseorang dikatakan bermata normal, jika bayangan jatuh pada .........................


2. Seseorang yang tidak dapat melihat jauh, orang ini menderita cacat mata............ harus
dibantu menggunakan kaca mata ...........
3. Seseorang yang tidak dapat melihat dekat, orang ini menderita cacat mata .........
harus dibantu menggunakan kaca mata ..........

117
LATIHAN SOAL

Jawablah Soal Uraian di bawah ini dengan Jelas !

1. Seorang penderita miopi memiliki kacamata dengan kekuatan -1/2 dioptri. Tentukan titik
terjauhnya!

2. Seorang hipermetropi memiliki titik dekat 80 cm. Tentukan kekuatan kacamata agar ia dapat
melihat normal!

3. Seorang penderita hipermetropi menggunakan kacamata berkekuatan 2 dioptri.Tentukan titik


dekat orang tersebut!

4. Cahaya merambat dari udara ke air. Jika kecepatan cahaya di udara adalah 3 x 108 m/s dan
indeks bias air adalah 4/3, maka tentukanlah besar kecepatan cahaya di air.

5. Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga dengan jelas. Kemudian dia
memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi kelemahan itu dia diberi saran oleh
dokternya untuk memakai kaca mata dengan kekuatan -1/3 dioptri. Berapakah titik jauh mata
orang tersebut.

118
BAB III

PENUTUP

Demikianlah modul bahan pembelajaran jarak jauh Mata Pelajaran IPA SMP Kelas VIII ini
disusun, mudah-mudahan seluruh peserta didik dapat memahami secara menyeluruh apa yang
diuraikan dalam modul ini sehingga dapat mencapai target kompetensi yang ditentukan.
Walaupun proses pembelajaran tidak dilaksanakan seperti biasanya, namun harapan kami 
pelaksanaan proses pembelajaran tetap bermutu yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas,
efisiensi dan produktivitas pembelajaran serta bermakna bagi para peserta didik.. 
Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi proses pembelajaran jarak jauh masa darurat
Covid-19,  bukan saja pada saat pembelajaran, tetapi dapat diimplementasikan pada
kehidupan sehari-hari.
Modul yang sederhana ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun berharap saran
dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul ini di masa yang akan datang

119
DAFTRAR PUSTAKA

Depdiknas. (2003). Fisika LKS Kelas 3 SMP. Jakarta:  Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama 
Buku IPA Terpadu Tim Abdi Guru: Eka Purjiyanta, M.Pd., dkk. 2014. IPA Terpadu untuk SMP/MTs
Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Suharto dkk., (2019), Paket Unit 4 IPA SMP Gelombang dan Optik, Jakarta, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

Kurikulum Darurat (Penyederhanaan Kompetensi Dasar), (2020), Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Giancoli, C.,Douglas, C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Karim S, Kaniawati I, Faujiah YN, Sopandi W (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional,
Kemendiknas.
Kumpulan Soal-soal Ujian Nasional SMP Tahun 2000 – 2016
https://youtu.be/oSLraqSMuFQ Sifat Cahaya dan Contohnya.
https://youtu.be/cuLaCGcechY Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar

Suharto dkk., (2019), Paket Unit 4 IPA SMP Gelombang dan Optik, Jakarta, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Kurikulum Darurat (Penyederhanaan Kompetensi Dasar), (2020), Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Giancoli, C.,Douglas, C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Karim S, Kaniawati I, Faujiah YN, Sopandi W (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional,
Kemendiknas.
Kumpulan Soal-soal Ujian Nasional SMP Tahun 2000 – 2016
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Konten/VirtualLab/7
Laboratorium Virtual IPA SMP

120
https://youtu.be/gZFvreUl4R8

https://youtu.be/tJpS4N7q2zQ

https://www.youtube.com/watch?v=3Uxe9d9qA2A

https://www.youtube.com/watch?v=3Uxe9d9qA2A

https://www.youtube.com/watch?v=xb1PZbKEsA4

https://blog.ruangguru.com/organ-pernapasan-dan-fungsinya

https://www.dosenpendidikan.co.id/alat-pernapasan-manusia/

https://health.kompas.com/read/2020/04/28/101000368/sistem-pernapasan--fungsi-organ-cara-
menjaga-agar-tetap-sehat

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/sistem-penapasan-manusia-1117/

https://id.scribd.com/document/345425557/Bahan-Ajar-Ekskresi (diakses tanggal 29 desember)

https://youtu.be/uWZEm6KghX8 (diakses tanggal 29 desember)

https://id.scribd.com/document/355351718/Lks-Ginjal (diakses tanggal 29 desember)

https://www.matrapendidikan.com/2015/08/contoh-soal-ulangan-harian.html (diakses tanggal 29


desember)

Suharto dkk., (2019), Paket Unit 4 IPA SMP Gelombang dan Optik, Jakarta, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Kurikulum Darurat (Penyederhanaan Kompetensi Dasar), (2020), Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Giancoli, C.,Douglas, C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Karim S, Kaniawati I, Faujiah YN, Sopandi W (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional,
Kemendiknas.
Kumpulan Soal-soal Ujian Nasional SMP Tahun 2000 – 2016
https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/69GscKjj5DzSzkP?path=%2FSMP-MTS
121
https://youtu.be/ Yfbhmx1HMCw Hitungan Gelombang
https://youtu.be/giiNZDWMZk4 Dasar Teori Getaran dan Gelombang
Suharto dkk., (2019), Paket Unit 4 IPA SMP Gelombang dan Optik, Jakarta, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Kurikulum Darurat (Penyederhanaan Kompetensi Dasar), (2020), Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Giancoli, C.,Douglas, C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Karim S, Kaniawati I, Faujiah YN, Sopandi W (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional,
Kemendiknas.
Kumpulan Soal-soal Ujian Nasional SMP Tahun 2000 – 2016
https://youtu.be/Dpx48GCzshw Apa itu gelombang bunyi?
https://youtu.be/5UkDCbAktMQ Bagaimana kita bisa mendengar?

122

You might also like