Professional Documents
Culture Documents
19-Article Text-57-1-10-20180516
19-Article Text-57-1-10-20180516
ABSTRAK
Pendahuluan : Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5—15 % penyulit kehamilan dan merupakan salah
satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Primigravida adalah merupakan salah
satu faktor resiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan primigravida dengan hipertensi dalam kehamilan di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang. Metode : Metode penelitian menggunakan pendekatan Case Control, populasi kelompok kasus
sebanyak 18 orang dan populasi kelompok kontrol adalah sebanyak 18 orang. Besar sampel yang didapat
sebanyak 36 orang dengan perbandingan kelompok kasus dan kelompok kontrol adalah 1:1. Teknik sampling
dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
primigravida dan variabel dependen adalah hipertensi dalam kehamilan. Pengumpulan data dalam penelitian
menggunakan Checklist dan wawancara. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 16 responden ibu
dengan primigravida, sebagian besar yaitu 10 responden (62,50%) positif mengalami hipertensi dalam
kehamilan, dan dari 20 responden ibu dengan multigravida, sebagian besar yaitu 12 responden (60,00%)
tidak hipertensi dalam kehamilan. Dari hasil uji korelasi menunjukkan nilai probabilitas asymp. Sig-nya
0,180 yang berarti tidak ada hubungan primigravida dengan hipertensi dalam kehamilan di Desa Bandung
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang tahun 2014. Pembahasan : ibu hamil lebih teratur datang ke
posyandu terdekat sehingga mendapatkan informasi tentang bahaya stress dalam kehamilan yang akan
memperbesar risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan terutama pada primigravida. Saran bagi
Puskesmas khususnya dibidang kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah melakukan screning awal adanya
hipertensi pada kehamilan.
Kata kunci : Kehamilan, Primigravida, Multigravida, Hipertensi
ABSTRACT
Introduction : Hypertension in the pregnancy is 5-15% the complication of pregnancy and one of three
top causes of maternal (pregnant woman‘s) mortality and morbidity. Primigravidae is one of the risk factors
for hypertension in the pregnancy. This research aimed to analyze the relationship primigravidae with
hypertension in the pregnancy at Bandung Village, Diwek Sub district in Jombang District. Method : The
method of research used the method of case control approach, the population of case group was 18
people and the population of control group was about 18 people. The number of samples that was obtained
as many as 36 people with the comparison of case group and control group 1:1. The technique of sampling
of research was consecutive sampling. The independent variable in this research was primigravidae and
dependent variable was hypertension in the pregnancy. Collecting data in the research used the Checklist
and interviews. Result : The result of research was obtained that From 16 respondents with mothers with
primigravidae, the majority of respondents were 10 respondents (62.50%) got positive hypertension in the
pregnancy, and from 20 respondents, mothers with multigravidae, the most of 12 respondents (60.00%)
didn’t get hypertension in the pregnancy. From the test result of Correlation test indicated that a
probability value asymp. Sig 0,180 meant that there wasn’t the relationship of primigravidae with
hypertension in the pregnancy at Bandung Village, Diwek Sub district in Jombang District in 2014.
Disscusion : That pregnant women more regularly come to nearest Integrated Health Service Post ( IHSP /
posyandu to obtain information about the dangers of stress in the pregnancy which will increases the risk of
hypertension in the pregnancy, especially in primigravidae. Advices for Public‘s Health Centers
PUSKESMAS), especially in the field of maternal and child health (MCH / KIA) is doing the early screening
of hypertension presence in the pregnancy.
Key words: Pregnancy, Primigravidae, Multigravidae, Hypertension
Tabel 1. Tabulasi Silang Umur dengan Primigravida di Desa Bandung Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang
Tabel 4. Tabulasi Silang Primigravida dengan Hipertensi dalam Kehamilan di Desa Bandung
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Symmetric Measures
Dari data diatas dapat ditarik besar, yaitu 4 responden (66,67%) ibu
kesimpulan bahwa ibu dengan primigravida dengan multigravida.
lebih beresiko mengalami hipertensi dalam Primigravida adalah seorang wanita
kehamilan dibandingkan ibu dengan yang hamil untuk pertama kali. Wanita yang
multigravida, akan tetapi karena jumlah pertama kali hamil sedangkan umurnya
populasi yang sedikit sehingga setelah dibawah 20 tahun disebut pimigravida muda.
dilakukan uji korelasi Chi Square Sedangkan wanita yang pertama hamil pada
menunjukkan nilai probabilitas asymp. Sig- usia diatas 35 tahun disebut primigravida tua.
nya 0,180 yang berarti lebih besar dari 0,05 Usia terbaik untuk seorang wanita hamil
maka HO diterima, H1 ditolak, hal ini berarti antara usia 20 tahun hingga 35 tahun.
tidak ada Hubungan Primigravida dengan Primigravida muda termasuk didalam
Hipertensi dalam Kehamilan di Desa kehamilan risiko tinggi (KRT) dimana jiwa
Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat
Jombang Tahun 2014. terancam. Namun, resiko kematian maternal
pada primigravida muda jarang dijumpai dari
PEMBAHASAN pada primigravida tua. Dikarenakan pada
primigravida muda dianggap kekuatannya
Berdasarkan penelitiann yang masih baik. Sedangkan pada primigravida tua
dilakukan di Desa Bandung Kacamatan risiko akan meningkat bagi sang ibu yang
Diwek Kabupaten Jombang pada tabel 1. dapat terkena hipertensi dalam kehamilan
menunjukan bahwa dari 4 responden ibu atau pre-eklamsia/eklamsia (Manuaba, 2007).
primigravida, seluruhnya yaitu 4 responden Menurut pendapat peneliti bahwa usia
(100,00%) berusia < 20 tahun. Kemudian terbaik ibu hamil adalah usia 20-35 tahun.
dari 26 responden ibu berusia 20 – 35 tahun, Namun, ini berbeda dengan data pada
sebagian besar, yaitu 16 responden (61,54%) penelitian yang dilakukan di Desa Bandung
adalah ibu dengan multigravida. Dan dari 6 Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang yang
responden ibu berusia > 35 tahun sebagian menunjukan bahwa seluruh ibu primigravida
yaitu 4 responden (100,00%) berusia < 20 normal pada ibu hamil, umumnya terjadi
tahun, dan dari 26 responden ibu pada usia kehamilan diatas 20 minggu.
multigravida, sebagian besar yaitu 16 Sehingga sesuai dengan pernyataan diatas
responden (61,54%) berusia 20 – 35 tahun. dari hasil penelitian yang telah dilakukan di
Berdasarkan table 2. penelitian yang Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten
dilakukan di Desa Bandung Kecamatan Jombang menunjukkan bahwa dari 6
Diwek Kabupaten Jombang menunjukkan responden, seluruhnya yaitu 6 responden
bahwa jumlah responden dengan hipertensi (100,00%) ibu berusia > 35 tahun mengalami
dalam kehamilan dan jumlah responden tidak positif hipertensi dalam kehamilan.
dengan hipertensi dalam kehamilan adalah Dikarenakan hipertensi dalam kehamilan
sebesar 36 responden (100,00%) dengan mempunyai banyak faktor diantaranya adalah
prosentase 18 responden (50,00%) ibu primigravida; usia; hipertensi yang sudah ada
dengan hipertensi dalam kehamilan dan 18 sebelum hamil dan obesitas.
responden (50,00%) ibu tidak dengan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
hipertensi dalam kehamilan. Berdasarkan di Desa Bandung Kecamatan Diwek
tabel 3. menunjukkan bahwa dari 6 Kabupaten Jombang menunjukkan tidak ada
responden seluruhnya, yaitu 6 responden hubungan antara primigravida dengan
(100,00%) ibu berusia > 35 tahun mengalami hipertensi dalam kehamilan. Berdasarkan
positif hipertensi dalam kehamilan. tabel 4. menunjukkan bahwa dari 16
Kemudian dari 4 responden ibu berusia < 20 responden ibu dengan primigravida, sebagian
tahun sebagian besar, yaitu 3 responden besar yaitu 10 responden (62,50%) positif
(75,00%) mengalami hipertensi dalam mengalami hipertensi dalam kehamilan, dan
kehamilan. Dan dari 26 responden ibu dari 20 responden ibu dengan multigravida,
berusia 20-35 tahun sebagian besar, yaitu 17 sebagian besar yaitu 12 responden (60,00%)
responden (65,38%) tidak mengalami tidak hipertensi dalam kehamilan.
hipertensi dalam kehamilan. Dari kejadian 80% semua kasus
Hipertensi dalam kehamilan hipertensi dalam kehamilan, 3 – 8 % pasien
merupakan salah satu dari tiga penyebab terutama pada primigravida pada kehamilan
tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu trimester kedua (Rozikan, 2007).
bersalin. Di Indonesia mortalitas dan Hipertensi pada kehamilan terjadi
morbiditas hipertensi dalam kehamilan masih akibat kombinasi peningkatan curah jantung
cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh dan resistensi perifer total. Selama kehamilan
etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan normal, volume darah meningkat secara
dalam persalinan yang masih ditangani oleh dratis. Pada wanita sehat, peningkatan
petugas non medik dan system rujukan yang volume darah diakomodasikan oleh
belum sempurna. Hipertensi dalam penurunan responsivitas vaskular terhadap
kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan hormonhormon vasoaktif, misalnya
ibu hamil sehingga pengetahuan tentang angiotensin II. Hal ini menyebabkan
pengelolaan hipertensi dalam kehamilan resistensi perifer total berkurang pada
harus benar-benar di pahami oleh semua kehamilan normal dan tekanan darah rendah.
tenaga medik baik di pusat maupun di Pada wanita dengan hipertensi dalam
daerah. Terdapat banyak faktor resiko untuk kehamilan atau pre-eklamsia /eklamsia, tidak
terjadinya hipertensi dalam kehamilan yang terjadi penurunan sensitivitas terhadap
meliputi: primigravida atau primipaternitas, vasopeptida-vasopeptida tersebut, sehingga
hiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa, peningkatan besar volume darah langsung
kehamilan multiple, diabetes militus, bayi meningkatkan curah jantung dan tekanan
besar, usia, riwayat keluarga pernah darah (Corwin, 2009). Menurut penelitian
menderita hipertensi, riwayat preeclampsia yang dilakukan oleh Enok Iswahyuni pada
atau eklampsia; penyakit - penyakit ginjal tahun 2013 dengan judul penelitian faktor-
dan hipertensi yang sudah ada sebelum faktor yang mempengaruhi hipertensi dalam
hamil, dan obesitas (Prawiroharjo, 2009). kehamilan trimester III di Puskesmas Diwek
Hipertensi dalam kehamilan adalah Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau dengan hasil didapatkan faktor primigravida
kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan mempengaruhi hipertensi dalam kehamilan,
tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai sebagian besar adalah primigravida sebanyak
16 orang (51,6%). faktor umur yang ekstrim populasinya terbatas sehingga pada penelitian
sebagian besar mempengaruhi hipertensi kali ini tidak bisa digeneralisasikan, sehingga
dalam kehamilan, ibu yang berumur > 35 disarankan untuk peneliti selanjutnya
tahun sebanyak 21 orang (67,7%). riwayat penelitian tentang primigravida dan
keluarga yang pernah mengalami hipertensi hipertensi dalam kehamilan dengan metode
sebagian besar mempengaruhi hipertensi yang lain, populasi lebih banyak serta dengan
dalam kehamilan mencapai 19 orang (61,3 memperhatikan faktor-faktor risiko yang
%) faktor obesitas tidak mempengaruhi belum diperhatikan dalam penelitian ini.
hipertensi dalam kehamilan trimester III Bagi institusi pendidikan dengan adanya
karena hampir seluruhnya mengalami status penelitian ini diharapkan dapat menambah
gizi normal sebanyak 24 orang (77,4%) di literatur yang ada, untuk dijadikan sebagai
Puskesmas Diwek Kecamatan Diwek masukan sehingga dapat menambah wawasan
Kabupaten Jombang. dan pengetahuan. Bagi responden agar ibu
Pendapat diatas sesuai dengan hasil hamil lebih teratur datang ke posyandu
penelitian ini karena berdasarkan data terdekat sehingga mendapatkan informasi
menunjukkan bahwa dari 16 responden ibu tentang bahaya stress dalam kehamilan yang
dengan primigravida, sebagian besar yaitu akan memperbesar risiko terjadinya
10 responden (62,50%) positif mengalami hipertensi dalam kehamilan dan bagaimana
hipertensi dalam kehamilan, dan dari 20 pencegahanya terutama pada primigravida.
responden ibu dengan multigravida, sebagian Diharapkan bagi Puskesmas
besar yaitu 12 responden (60,00%) tidak khususnya dibidang kesehatan ibu dan anak
hipertensi dalam kehamilan. Dari data diatas (KIA) untuk melakukan screning awal
dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu dengan adanya hipertensi pada kehamilan. Bagi
primigravida lebih beresiko mengalami tenaga kesehatan agar para bidan dan kader
hipertensi dalam kehamilan dibandingkan ibu desa berperan lebih aktif dalam memberikan
dengan multigravida, akan tetapi karena pengetahuan pada ibu hamil bahwa
hipertensi dalam kehamilan dapat pencegahan penyakit hipertensi dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dalam kehamilan dapat dicegah sedini mungkin
penelitian ini jumlah populasi yang sedikit terutama pada ibu hamil dengan primigravida
sehingga setelah dilakukan uji korelasi Chi sehingga menurunkan angka kematian ibu
Square menunjukkan nilai probabilitas hamil. Melakukan penanganan dan deteksi
asymp. Sig-nya 0,180 yang berarti lebih dini terhadap ibu hamil dengan faktor risiko
besar dari 0,05, itu bearti bahwa tidak ada hipertensi dalam kehamilan dengan follow up
Hubungan antara Primigravida dengan teratur dan nasihat yang jelas. Serta
Hipertensi dalam Kehamilan di Desa dijelaskan pula kepada suami atau anggota
Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten keluarga lainnya tentang tanda-tanda
Jombang Tahun 2014. hipertensi dalam kehamilan dan perlunya
dukungan sosial/moral kepada pasien.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sebagian besar responden adalah ibu
dengan multigravida (bukan primigravida). Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian.
Setengah dari responden mengalami Jakarta: Rineka Cipta.
hipertensi dalam kehamilan.Tidak ada Artikasari, K. 2009. Hubungan Antara
hubungan antara primigravida dengan Primigravida Dengan Angka Kejadian
hipertensi dalam kehamilan di Desa Bandung Preeklamsia/Eklamsia di RSUD Dr.
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang pada Moewardi Surakarta Tahun 2008.
Tahun 2014. Surakarta: FK Universitas
Muhammadiyah.
SARAN Corwin, Elizabeth J. 2009. Sistem
Kardiovaskular. Dalam Buku Saku
Bagi peneliti selanjutnya hasil Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku
penelitian ini dapat dijadikan suatu gambaran Kedokteran EGC.
dan dapat dikembangkan lebih mendalam, Cunningham F. G., 2005. Chapter 34.
dikarenakan jumlah sampel sedikit dan Hypertensive Disorders In Pregnancy.
In Williams Obstetri. 22nd Ed. New Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
York :Medical Publishing Division, pp. Keperawatan. Jakarta Selatan: Salemba
762-74 Medika.
Dewi, V.N.L. 2011. Asuhan Kehamilan Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan.
Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Jakarta: PT. Bina Pustaka.
Medika. Rozikan, 2007. Faktor – faktor Resiko
Gray, H. 2005. Lecture Notes Kardiologi. Terjadinya Preeklamsia Berat di RS dr.
Jakarta: Erlangga. SoewondoKendal. Semarang:
Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Universitas Diponegoro.
Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Suyanto. 2009. Riset Kebidanan Metodologi
Jakarta: Salemba Medika. dan Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendikia.
Iswahyuni, E. 2009. Faktor – faktor yang Tsania, Q. 2010. Hubungan Antara
mempengaruhi hipertensi dalam Primigravida Muda dengan Kejadian
kehamilan trimester III di puskesmas Preeklamsia di RSUD Dr Adjidarmo
cukir, kecamatan diwek kab. Jombang. Kabupaten Lebak.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kebidanan Volume 1. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Wiknjosastro, H. 2011. Ilmu Kebidanan.
Metodologi Penelitian Ilmu Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Keperawatan. Jakarta: Salemba Prawirohardjo.
Medika.