You are on page 1of 15

MAKALAH

INTEGRASI NASIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan yang Diampu oleh Bapak Dr Azainil, M.Si

Disusun oleh Kelompok 6

1. Chairani Sintya (2101036045)


2. Muhammad Safrian Aldino (2101036055)
3. Faisha Salmaa Setiawan (2101036066)
4. Cinta Putri Shaqina (2101036067)
5. Lyra Jelang Fitria (2101036134)
6. Devona Valerie (2101036169)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah "Integrasi Nasional".

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr


Azainil, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarga-
negaraan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami mengetahui bahwa makalah ini penuh kekurangan karena


keterbatasan waktu dan kemampuan kami. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Samarinda, Maret 2022


Tertanda,

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

A. Pengertian dan Konsep Integrasi Nasional...................................... 1

B. Tujuan Adanya Integrasi Nasional................................................... 2

C. Sumber Integrasi Nasional Indonesia.............................................. 4

D. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional di Indonesia.............. 7

E. Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional............................................ 9

F. Kesimpulan....................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 12

ii
A. Pengertian dan Konsep Integrasi Nasional
1. Makna Integritas Nasional
Integrasi Nasional secara etimologis terbagi dalam dua kata
integrasi dan nasional. Dalam bahasa Inggris yaitu “national
integration”, integration berarti kesempurnaan atau kesatuan yang
utuh dan bulat, nation atau national merupakan perkumpulan
masyarakat yang secara latar belakang berbeda namun berada
dalam satu wilayah dan kekuasaan politik yang sama. Jadi secara
utuh integrasi nasional memiliki makna penyatuan berbagai wilayah
yang terdiri dari berbagai ragam kelompok sosial dan budaya ke
dalam satu kesatuan.

2. Jenis-Jenis Integrasi Nasional


Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) berpendapat
bahwa integrasi nasional lebih cocok menggunakan istilah integrasi
politik. Menurut Myron integrasi politik terbagi ke dalam lima jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Integrasi bangsa, mengarah kepada proses penyatuan beragam
kelompok budaya dan sosial pada satu kesatuan wilayah serta
dalam suatu pembentukan ciri nasional.
b. Integrasi wilayah, mengarah pada permasalahan pembentukan
wewenang kekuasaan nasional atas unit sosial yang lebih kecil
dan beranggotakan kelompok masyarakat tertentu.
c. Integrasi elit-massa, mengarah pada masalah hubungan antara
pemerintah dan yang di perintah. Sehingga mendekatkan
berbagai perbedaan tentang aspirasi serta nilai antara kelompok
elit dan massa.
d. Integrasi nilai, mengarah pada adanya konsensus terhadap nilai
minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.

1
e. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif), mengarah pada awal
tingkah laku yang terintegrasi dan yang dapat diterima agar
dapat mencapai tujuan bersama.

3. Pentingnya Integrasi Nasional


Pada saat Indonesia baru merdeka di tahun 1945, pemerintah
Belanda tidak memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan
nasional dan semangat kebangsaan bagi rakyat Indonesia. Oleh
karena itu, setelah merdeka bangsa Indonesia perlu untuk
menumbuhkan rasa kesetiaan melalui integrasi bangsa. Di dalam
sebuah negara terdapat banyak suku bangsa yang akhirnya
sepakat dan bersatu dalam sebuah bangsa yang besar. Maka,
integrasi sangat penting untuk menumbuhkan kesetiaan terhadap
identitas yang diciptakan, contohnya yakni bahasa nasional, simbol
negara, semboyan nasional, ideologi nasional, dan lainnya.

4. Integrasi versus Disintegrasi


Disintegrasi pengertiannya berkebalikan dari integrasi, jika
integrasi memiliki arti penyatuan, disintegrasi memiliki arti
keterpecahan atau ketidakpaduan. Disintegrasi bangsa adalah
kemunduran dari kesatuan antar golongan dan kelompok yang ada
dalam suaatu bangsa, contohnya perkelahian, kerusuhan, bahkan
perang yang dapat menyebabkan perpecahan.

B. Tujuan Adanya Integrasi Nasional


Integrasi nasional adalah salah satu cara untuk menyatukan segala
perbedaan di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Atau dapat dikatakan bahwa
Indonesia sebagai negara yang masih mencari jati dirinya.

Integrasi Nasional bertujuan untuk menumbuhkan rasa kesetiaan


terhadap identitas baru yang diciptakan. Dengan banyaknya

2
perbedaan yang terdapat di Indonesia, maka integrasi nasonal menjadi
penting untuk menumbuhkan rasa kesetiaan tersebut.

Selain tujuan di atas, integrasi nasional juga memiliki beberapa


fungsi sebagai berikut.
1. Mewujudkan keamanan nasional.
2. Mewujudkan kesejahteraan bangsa.
3. Menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Menumbuhkan rasa bersatu dan berjuang.
5. Dapat memprediksi ancaman asing.

Pentingnya integrasi nasional tentu tidak terlepas dari faktor-faktor


pendorong dan faktor-faktor penghambatnya. Faktor-faktor inilah yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari integrasi
nasional.

Berikut merupakan aktor-faktor pendorong tercapainya integrasi


nasional.
1. Faktor sejarah yang mengakibatkan timbulnya rasa senasib dan
seperjuangan.
2. Simbol-simbol negara (identitas nasional) yang mencerminkan
ideologi nasional.
3. Adanya keinginan untuk bersatu seperti yang dinyatakan pada
sumpah pemuda.
4. Munculnya semangat nasionalisme masyarakat karena adanya
ancaman dari luar.

Selain faktor pendorong tercapainya integrasi nasional, terdapat


juga faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut.
1. Kurangnya apresiasi terhadap keberagaman yang ada.
2. Kurangnya sikap toleransi antargolongan.
3. Masyarakat yang masih kurang sadar akan ancaman-ancaman dari
luar.

3
4. Pembangunan yang tidak merata mengakibatkan kecemburuan
antargolongan.
5. Ketidaksiapan masyarakat akan globalisasi.

C. Sumber Integrasi Nasional Indonesia


1. Sejarah Perkembangan Integrasi Nasional di Indonesia
Pada dasarnya Indonesia telah mengalami integrasi secara
nasional bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Hal tersebut terbagi
menjadi tiga tahapan atau kejadian integrasi yaitu sebagai berikut.

a. Model Integrasi Imperium Majapahit


Dengan skala integrasi yang hampir seluas Negara Republik
Indonesia pada saat ini, imperium Majapahit membentuk
struktur kemaharajaan yang serupa dengan struktur mlik
kerajaan Mataram Islam yakni struktur konsentris yang dalam
penerapannya memiliki ketiga tingkatan. Diawali dengan
konsentris pertama yang meliputi wilayah ini kerajaan
(nagaragung), dilanjutkan dengan konsentris kedua yang
meliputi wilayah di luar jawa (mancanegara dan pasisiran) terdiri
dari kerajaan-kerajaan otonom yang takluk dibawah Majapahit
dan wajib melapor serta membayar upeti atau pajak kepada
Majapahit setiap dua tahun sekali, ditutup dengan konsentris
terakhir yaitu konsentris ketiga berupa tanah sabrang yang
merupakan negara-negara lain yang menjalin hubungan
diplomatik dengan Majapahit layaknya Champa, Kamboja, dan
Ayudyapura (Thailand).

Integrasi dengan skala nasional ini mengadaptasi bentuk


integrasi wilayah yang dibangun berdasarkan kekuasaan
maritim yang dimiliki kerajaan Majapahit pada saat itu, namun
karena satu faktor dan lain hal seperti konflik perebutan

4
tahta,perubahan faktor ekonomi dan budaya di wilayah integrasi
menyebabkan disintegrasi Majapahit.

b. Model Integrasi Kolonial


Model integrasi ini dapat dikatakan tercapai pada awal abad
XX atas wilayah Hindia Belanda dengan skala Sabang ke
Merauke. Dilakukan oleh pemerintah kolonial dengan metode
penguasaan maritim seperti integrasi yang dilakukan oleh
kerajaan Majapahit, sedangkan untuk penerapan dari bentuk
integrasi vertikal dilaksanakan melalui jaringan birokrasi kolonial
yang menghubungkan antara pemerintahan pusat kolonial dan
pemerintah daerah tanpa dukungan massa yang berarti diantara
keduanya. Tanpa dukungan ini, diikuti oleh isu-isu pemisahan
golongan sosial dan budaya yang terjadi dengan cepat
menyebabkan disintegrasi pada model integrasi kolonial.

c. Model Integrasi Nasional Indonesia


Sebelum terlaksananya integrasi dan dilaksanakannya
gerakan-gerakan untuk melakukan integrasi nasional, terlebih
dahulu diawali dengan kesadaran bangsa Indonesia sebagai
satu kesatuan yang memiliki semangat nasionalisme serupa
yang perlu berevolusi dan melepaskan diri dari kekuasaan para
kolonial.

Berdasarkan rasa senasib dan sependeritaan yang dialami


bangsa, dimulailah pergerakan nasional oleh para pemuda dari
berbagai daerah dan suku yang diwujudkan dalam pendirian
organisasi-organisasi yang bergerak di berbagai bidang yang
memiliki satu tujuan untuk melepaskan diri dari belenggu
penjajah dan memerdekakan bangsanya.

Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa


melalui beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut.

5
a. Masa perintis, di mana mulai tumbuh kesadaran awal
Indonesia sebagai makhluk yang berbangsa yang ditandai
dengan Hari Kebangkitan Nasional.
b. Masa penegas, di mana terjadi kembali penegasan bahwa
Indonesia merupakan satu kesatuan bangsa yang ditandai
dengan pengikraran Sumpah Pemuda.
c. Masa percobaan, di mana organisasi-organisasi mencoba
bergerak dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari
tangan Belanda namun gagal.
d. Masa pendobrak, di masa ini Indonesia berhasil
memproklamasikan kemerdekaan dan mempersatukan diri
di hadapan dunia tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 di
mana kejadian ini merupakan revolusi integratif bangsa
Indonesia secara utuh. Setelah mengalami berbagai
kegagalan, hingga akhirnya mendapatkan satu kesatuan
yang padu yakni bangsa Indonesia.

2. Pengembangan Integrasi Indonesia


Berdasarkan Howard Wriggins (1995), terdapat lima
pendekkatan untuk mengembangkan integrasi bangsa yaitu
sebagai berikut.
a. Adanya ancaman dari luar, ketika dihadapkan satu musuh asing
bersama terutama yang berskala besar sudah naluriah untuk
mengatasinya dengan melakukan persatua dan menjalin
hubungan kerja sama dengan kawan yang lebih familiar
walaupun pihak yang bersangkutan memiliki berbagai
perbedaan baik dari segi agama, ras, dan lain-lain.
b. Gaya politik kepemimpinan, tidak mustahil untuk
mengintegrasikan suatu bangsa melalui gaya kepemimpinan
yang dimiliki oleh seseorang, karena sosok karismatik yang
dapat dicintai oleh rakyatnya dapat menumbuhkan rasa loyalitas

6
sebagai bangsa dan membantu memupuk rasa cinta bangsa
sebagai satu kesatuan utuh yang diwakili oleh pemimpin
tersebut.
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik, jika lembaga dapat
menciptakan sistem birokrasi yang satu dan padu maka
masyarakat dapat menerima manfaat dari hal tersebut dan
mulai tumbuh rasa persatuan yang dilahirkan dari pelaksanaan
birokrasi yang memuaskan.
d. Ideologi nasional, persatuan nilai dasar atau ideologi dapat
menjadi salah satu metode pengembangan integrasi dalam
sebuah bangsa, seperti contoh Indonesia memiliki berbagai
keragaman namun bangsanya dengan teguh memegang
Pancasila sebagai ideologi negara di mana nilai-nilai ini
diterapkan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa
masyarakatnya sehingga terjadi persatuan secara nasional.
e. Kesempatan pembangunan ekonomi, jika pembangunan
ekonomi berhasil maka masyarakat akan hidup dalam
kemakmuran dan keadilan yang otomatis menciptakan suasana
yang satu dan tenteram. Sedangkan jika perekonomian suatu
bangsa buruk maka akan terjadi kesenjangan yang
menciptakan ketidakharmonisan dalam hidup masyarakat yang
berbangsa dan bernegara.

D. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional di Indonesia


1. Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia
Dinamika integrasi nasional Indonesia terjadi sejak bangsa
Indonesia mulai bernegara pada tahun tahun 1945, upaya
membangun integrasi secara terus-menerus dilakukan. Terdapat
banyak perkembangan dan dinamika dari integrasi yang terjadi di
Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman

7
waktu itu. Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi
berdasarkan lima jenis integrasi sebagai berikut
a. Integrasi Bangsa
Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of
Understanding) di Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah
Indonesia berhasil secara damai mengajak Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang
teguh kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
b. Integrasi Wilayah
Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957,
pemerintah Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah
Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil diukur dari
garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada
pulau-pulau negara Indonesia.
c. Integrasi Nilai
Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif
terus-menerus dilakukan, misalnya, melalui kegiatan Pendidikan
Pancasila baik dengan mata kuliah di perguruan tinggi dan mata
pelajaran di sekolah.
d. Integrasi Elit-Massa
Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya
pemimpin mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan.
e. Integrasi Tingkah Laku (Perilaku Integratif)
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan
lembag-lembaga politik dan pemerintahan termasuk birokrasi.
Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk, maka orang-
orang dapat bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan
pola kerja yang teratur, sistematis, dan bertujuan.

8
2. Tantangan Integrasi Nasional di Indonesia
Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau
bertujuan menggungah kemampuan. Adapun wujudnya berbentuk
tindakan fisik maupun non fisik yang dilakukan baik secara manifest
ataupun latent. Berikut ini merupakan beberapa tantangan dalam
membangun integrasi nasional di Indonesia.
a. Maraknya tindakan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang
dilakukan oleh para pejabat pemerintahan.
b. Percobaan invasi asing yang ingin menguasai Indonesia,baik
dari segi sumber daya alam maupun lainnya.
c. Maraknya tindakan kriminalitas dalam kehidupan masyarakat.
d. Sistem pendidikan nasional yang tidak merata juga tidak
memadai.
e. Kemajuan komunikasi dan transportasi yang memengaruhi
kehidupan maupun mobilitas masyarakat.

E. Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional


Setiap negara pasti berharap memiliki integrasi masyarakat yang
baik. Integrasi masyarakat sangat dibutuhkan bagi suatu negara. Hal
ini dikarenakan negara yang masyarakatnya terintegrasi dengan baik
akan lebih mengutamakan kedamaian karena minim terjadinya konflik.
Meskipun pada kenyataannya, mustahil untuk dapat mewujudkan
integrasi masyarakat sepenuhnya, karena setiap individu pasti memiliki
kecenderungan untuk menyebabkan terjadinya konflik atau
pertentangan.
Kecenderungan untuk berkonflik ini timbul karena faktor
perbedaan-perbedaan yang lahir di masyarakat. Mulai dari perbedaan
kepentingan hingga identitas diri seperti suku, ras, agama, budaya dan
lain sebagainya. Sebaliknya, persamaan kepentingan, persamaan
nasib, kebutuhan untuk bekerjasama, konsensus mengenai nilai-nilai

9
tertentu yang berkembang di masyarakat merupakan potensi yang
dapat mempererat integrasi masyarakat.

1. Membangkitjkan Kesadaran akan Identitas Negara


Pengertian integrasi nasional itu sendiri adalah proses
menyatukan bagian, unsur atau elemen-elemen masyarakat yang
menjadi satu kesatuan bulat, hingga terbentuk satu bangsa. Dalam
proses pembentukan bangsa tersebut, pastilah diperlukan identitas
bangsa itu sendiri. Tanpa identitas bangsa, suatu bangsa yang
terbentuk itu akan kesulitan untuk mengenalkan diri maupun
dikenali oleh bangsa lain. Oleh karena itu tanpa kita sadari, dalam
menegakkan integrasi nasional secara bersamaan akan turut
membangkitkan kesadaran kita terhadap identitas bersama yang
telah ditetapkan sebelumnya.

2. Menguatkan Identitas Nasional


Identitas nasional sendiri merupakan hal yang dibutuhkan agar
suatu negara dapat memenuhi syarat prasyarat terbentuknya suatu
negara, baik dalam bentuk bendera negara, lambang negara,
bahasa negara, dan lagu kebangsaan. Integrasi nasional juga salah
satu faktor pendukung dalam menguatkan identitas nasional,
dengan adanya perasaan memiliki tujuan yang sama meskipun
memiliki banyak perbedaan baik suku, agama, kebudayaan dalam
berkehidupan bernegara maka warga tersebut akan berusaha
untuk menjaga keutuhan negara melalui toleransi. Seperti contoh
Semboyan Bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” jika
seseorang mampu melakukan toleransi maka orang tersebut
secara tidak langsung akan menguatkan kedudukan dari semboyan
itu sendiri.

10
3. Membangun Persatuan Bangsa
Dalam berkehidupan berintegrasi, membangun persatuan dan
kesatuan bangsa termasuk salah satu harapan dari setiap negara.
Karena tanpa adanya persatuan dan kesatuan maka kemungkinan
besar akan berdampak buruk, yang paling parah yaitu hancurnya
negara tersebut. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya faktor, seperti
perpecahan bangsa, lemahnya pertahanan dan keamanan bangsa,
terjadi kekacauan dimana-mana. Faktor-faktor tersebut akan
mempersulit seseorang dalam beraktivitas, atau bahkan
mengganggu jalannya pemerintahan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa persatuan dan kesatuan adalah salah satu hal yang sangat
penting untuk dimiliki bagi suatu negara.

F. Kesimpulan
Integrasi nasional merupakan penyatuan berbagai wilayah yang
terdiri dari berbagai ragam kelompok sosial dan budaya ke dalam satu
kesatuan. Dengan integrasi nasional yang baik maka suatu negara
otomatis hidup sebagai satu kesatuan erat yang walaupun dalam
perjalanannya akan terus mengalami dinamika dan mendapat
tantangan, namun dengan adanya persatuan yang kokoh dapat
menjamin keberlangsungan kesatuan bangsa dalam jangka panjang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Astawa, I Putu Ari. (2017). Materi Kuliah Kewarganegaraan: Integrasi


Nasional. Universitas Udayana.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2016).
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Peguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
E.M, Weni Dwi, Farid Naufal dan Yunita Sari F. Pendidikan
Kewarganegaraan Semester 2.
Ismail dan Sri Hartati. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan: Konsep
Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia.
Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media.
Kurniasih, Wida. “Integritas Nasional: Pengertian, Konsep, Syarat, Faktor
Pembentuk dan Penghambatnya”.
https://www.gramedia.com-/literasi/integritas-nasional/ diakses
pada tanggal 26 Februari 2022.
Suroyo, Agustina Magdalena Djuliati. (2002). Integrasi Nasional dalam
Perspektif Sejarah Indonesia Sebuah Proses yang Belum Selesai.
Universitas Diponegoro Semarang.
Wijianto dan Eka Ahmad Rinaldhi. “Urgensi Integrasi Nasional sebagai
Salah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. https://-
spada.uns.ac.id/pluginfile.php/618074/mod_resource/content/2/Bab
%203%20Integrasi%20Nasional.pdf diakses pada tanggal 26
Februari 2022.

12

You might also like