You are on page 1of 12

DIVERSIFIKASI PANGAN IKAN TERI DENGAN MARKETING MIX MENUJU

KEMANDIRIAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI PESISIR PANTAI TELUK


AWUR JEPARA
Dian Hasanah (PM280302)
(Matematika, Universitas Halu Oleo)

Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah


yang terletak di pesisir pantai utara Jawa. Secara geografis, Kabupaten Jepara terletak
pada 110°9’48,02” sampai 110° 58’ 37,40” Bujur Timur dan 5° 43’ 20,67’’ sampai 6° 47’
25,83’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah keseluruhan 1.00,132 km2 89.743 dan
memiliki wilayah garis pantai yang panjang yaitu 72 km (Badan Pusat Statistik
Kabupaten Jepara, 2019). Kabupaten Jepara tidak hanya terkenal sebagai kota ukir,
namun juga memiliki wisata bahari yang beranekaragam. Salah satu wisata bahari yang
ramai dikunjungi di Kabupaten Jepara yaitu Pantai Teluk Awur.
Pantai Teluk Awur merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang diminati
banyak kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun keluarga. Pantai tersebut menjadi
tempat berbagai jenis kegiatan diantaranya adalah pariwisata, daerah penangkapan ikan,
dan daerah penambatan kapal nelayan (Muhammad Z dkk, 2018). Selain menyuguhkan
pemandangan pantai yang indah serta hamparan hutan bakau, Pantai Teluk Awur juga
memiliki potensi sumberdaya perikanan yang melimpah yang dimanfaatkan oleh
masyarakat di sekitarnya. Potensi sumberdaya perikanan yang ada di Pantai Teluk Awur
yang berada di sebelah barat dan utara Kabupaten Jepara, termasuk sekitar Kepulauan
Karimunjawa sudah sepantasnya perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk
memaksimalkan potensi yang ada.
Sumberdaya ikan laut ekonomis yang ada di Kabupaten Jepara terdiri dari ikan
pelagis dan demersal. Jenis-jenisnya yang utama ada 23 terdiri dari Manyung, Ekor
Kuning, Selar, Kuwe, Tembang, Teri, Pepetek, Kakap Merah, Belanak, Tongkol,
Kembung, Tengiri, Kerapu Karang, Kerapu Sunu, Beronang, Layur, Cucut, Bandeng,
Pari, Udang Putih, Udang Krosok, Rajungan dan Cumi-Cumi. Produksi perikanan
tangkap di Kabupaten Jepara cukup besar, pada tahun 2012 sebesar 6.991,6 ton (Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara, 2013). Potensi ikan teri di kawasan ini
melimpah, namun sejauh ini masyarakat hanya memanfaatkan ikan teri sebagai ikan asin
dan sebagian menjualnya dalam bentuk olahan rempeyek sebagai bahan pangan dan
menjadikannya kuliner khas pesisir Jepara.
Ikan teri merupakan salah satu kelompok ikan pelagis yang mendominasi
wilayah pesisir yang mempunyai dasar lumpur campur pasir (Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Tengah, 2002). Ikan teri memiliki kandungan protein cukup
tinggi yaitu 10,3 g per 100 g. Selain itu kandungan kalsiumnya juga tinggi yaitu 972 mg
per 100 g (Chandra, 2014). Ikan teri merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak
mudah larut dalam air (Lilla, 2017). Selain sebagai salah satu ikan dengan sumber
kalsium yang tinggi, ikan teri merupakan jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi
(Astawan, 2008).
Sumberdaya ikan teri yang melimpah di pesisir Pantai Teluk Awur merupakan
suatu peluang untuk mengembangkan usaha kreatif guna menambah nilai perekonomian
masyarakat pesisir. Maka dari itu, peluang ikan teri untuk dijadikan makanan yang
bergizi tinggi sangat bisa dilihat dari kandungannya dan bahkan dapat setara dengan
udang yang dirasa memiliki nilai harga jual yang cukup mahal. Dengan adanya ikan teri,
diharapkan masyarakat dapat memakan makanan yang bergizi tinggi namun tetap
terjangkau oleh masyarakat umum. Masyarakat sekitar pesisir Pantai Teluk Awur hanya
menjadikan ikan teri sebagai ikan asin maupun bahan untuk pembuatan rempeyek teri.
Ikan asin maupun rempeyek teri telah membantu perekonomian masyarakat
pesisir pantai Teluk Awur. Namun permasalahannya pengolahan ikan teri belum optimal
meningkatkan perekonomian masyarakat secara signifikan, padahal ikan teri memiliki
peluang pemasaran yang besar. Selain kurang inovatifnya pengolahan ikan teri,
masyarakat juga kurang inovatif dalam hal strategi pemasaran. Oleh karena itu perlu
adanya pemberian inovasi pada olahan ikan teri untuk meningkatkan kemandirian
perekonomian masyarakat serta dapat menjadi olahan khas dari Pantai Teluk Awur.
Melihat kondisi yang demikian menarik perhatian civitas akamdemik untuk
menawarkan ide yaitu “DIVERSIFIKASI PANGAN IKAN TERI DENGAN
MARKETING MIX MENUJU KEMANDIRIAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DI PESISIR PANTAI TELUK AWUR JEPARA”. Produk yang ditawarkan dari inovasi
olahan ikan teri berupa “Bounter’s” (Abon teri) kemasan. Pembuatan abon teri
diharapkan dapat menjadi warna baru pada olahan ikan teri dan nantinya dapat
menaikkan peminat dari ikan teri. Inovasi produk dibutuhkan untuk meningkatkan
kualitas dan difersiasi produk sehingga produk tersebut memiliki daya saing yang baik,
peningkatn mutu dan efisiensi produk (Ismail, 2017).
Olahan produk ini dapat dikirimkan ke berbagai daerah di Indonesia yang
kemudian dapat menjadi branding dari Kabupaten Jepara, khususnya daerah Pantai Teluk
Awur. Olahan abon teri didasarkan karena abon memiliki banyak peminat pada semua
kalangan sehingga tidak kesulitan dalam proses pemasaran produknya. Abon teri
diharapkan dapat sebagai perekonomian mandiri bagi masyarakat di pesisir Pantai Teluk
Awur serta menambah diversifikasi olahan makanan daerah yang terjangkau harganya,
menyehatkan dan bergizi tinggi.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ini, antara lain:
1. Bagaimana cara membuat olahan pangan ikan teri sebagai diversifikasi pangan yang
lezat dan bergizi ?
2. Bagaimana strategi pemasaran olahan ikan teri sebagai usaha kreatif untuk
meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat di pesisir Pantai Teluk Awur ?
Alur Kegiatan

Latar Identifikasi Rumusan


Belakang Masalah Masalah

Pengumpul Analisis
Strategi
an Data Potensi

Gambar 3. 1 Alur Penelitian


Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Pesisir Pantai Teluk Awur, tepatnya di wilayah
Tahunan Kabupaten Jepara.

Gambar 3. 2 Lokasi Penelitian

Sumber Data
Penulis memperoleh sumber dari data sekunder yaitu data yang digunakan untuk
mendukung dan melengkapi data primer yang berhubungan dengan masalah penulisan
karya tulis ilmiah. Data sekunder dapat diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan
penelitian terdahulu (Hasan, 2002). Karya tulis ilmiah ini juga menggunakan data primer
(data yang diambil secara langsung) yang diperoleh melalui eksperimen pembuatan
Abon teri.

PEMBAHASAN
Cara Membuat Olahan Pangan Ikan Teri Menjadi Abon Teri sebagai Diversifikasi
Pangan Ikan Teri yang Lezat dan Bergizi
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Abon teri sebagai berikut,
1. Alat:
a) Kompor 1 buah
b) Wajan 1 buah
c) Dandang 1 buah
d) Mangkuk 2 buah
e) Piring 1 buah
f) Cobek dan ulekan
g) Spatula
h) Pisau
i) Gunting
j) Tabung gas
2. Bahan:
a) Ikan teri 500 gram
b) Minyak goreng secukupnya
c) Garam secukupnya
d) Air 100 ml
e) Gula pasir 2 sdm
f) Penyedap rasa 1 sachet
g) Gula merah 250 gram
h) Bawang merah 1 ons
i) Bawang putih 1 ons
j) Rempah-rempah
3. Cara membuat
a) Siapkan 500 gram teri yang sudah dicuci bersih, kukus sampai matang.
b) Tumbuk ikan teri yang sudah matang sampai halus.
c) Haluskan semua bumbu kecuali serai, lengkuas dan daun salam.
d) Tumis bumbu halus, masukkan daun salam, serai dan lengkuas, aduk rata.
e) Masukkan ikan teri halus, aduk rata dengan bumbu.
f) Taburi dengan gula pasir, dan penyedap rasa.
g) Sangrai teri hingga kering dan daging berwarna kecoklatan.
h) Abon teri siap disajikan dan dikemas.

Gambar 4. 1 Cara pembuatan abon teri


Sumber: Dokumentasi pribadi, 2020)

Strategi Pemasaran Olahan Ikan Teri Menjadi Abon Teri Sebagai Usaha Kreatif Guna
Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Masyarakat Di Pesisir Pantai Teluk Awur
Setiap orang yang berwirausaha membutuhkan sebuah strategi untuk terus
berkembang. Perumusan strategi harus dilakukan dengan tepat diawal dan seorang
wirausaha dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal serta
merebut peluang yang ada. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Marketing
atau pemasaran merupakan suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang meliputi faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Dalam upaya
mencapai target pemasaran diperlukan adanya aspek-aspek dalam pemasaran (marketing
mix) yang dikenal lima bauran marketing yakni; produk, harga, promosi, tempat dan
orang. Kelima bauran tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Berikut kelima bauran pemasaran terhadap Abon teri dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Produk
Produk Abon teri merupakan makanan yang lezat, bergizi tinggi, dan harganya
terjangkau bagi masyarakat. Abon ini terbuat dari olahan ikan teri segar yang
mengandung banyak kalsium yang sangat baik dikonsumsi oleh masyarakat. Abon teri
ini berbeda dengan abon olahan pabrik karena tidak menggunakan bahan pengawet
melainkan menggunakan bahan rempah-rempah yang berkualitas. Abon teri ini sangat
baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi karena mengandung protein dan kalsium
yang tinggi. Selain untuk tulang dan gigi, ikan teri memiliki kandungan yang baik
untuk kesehatan jantung karena mengandung banyak minyak ikan. Tidak hanya itu,
ikan teri juga mengandung vitamin, mineral, serta asam lemak omega-3 yang baik
bagi kesehatan tubuh.

Gambar 4. 2 Desain kemasan produk ukuran 50 gram


Gambar 4. 3 Desain kemasan produk ukuran 250 gram

b. Price (Harga)
Penentuan harga menjadi salah satu faktor yang menetukan dalam sebuah usaha.
Karena dengan ditentukannya harga tersebut dapat diketahui apakah usaha yang
dijalankan untung atau rugi. Penentuan harga harus diperhitungkan dengan cermat
agar nantinya usaha yang dijalankan mendapat keuntungan yang maksimal.
Pematokan harga abon teri sebaiknya tidak terlalu mahal sehingga membuat olahan
abon teri mudah diterima oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu penentuan harga jual
abon bisa disesuaikan dengan harga yang sudah ada dipasaran. Biasanya harga jual
abon dipatok dengan harga yang berkisar antara Rp. 13.000 per 50 gramnya. Untuk
usaha ini, harga jual Abon teri dipatok seharga Rp 15.000,- untuk ukuran 50 gram dan
seharga Rp 50.000,- untuk ukuran 250 gram dikarenakan kandungan gizi ikan teri yang
sangat tinggi.
Berikut adalah analisis ekonomi dari ”Abon teri¨,
Jumlah modal = Rp 200.000,00
Tabel 4. 1 Biaya Produksi dalam satu produksi
No Bahan Jumlah Harga
1 Ikan Teri 1 kg Rp 80.000
2 Bawang merah 1 ons Rp 5.000
3 Bawang putih 1 ons Rp 5.000
4 Gula merah ¼ kg Rp 5.000
5 Penyedap rasa 2 Sachet Rp 2.000
6 Garam 1 bungkus Rp 1.000
7 Minyak goreng 1 liter Rp 15.000
8 Santan kara 1 bungkus Rp 3.000
9 Bumbu masak 1 bungkus Rp 1.000
10 Jeruk nipis ¼ kg Rp 5.000
11 Plastik bungkus 1 pack Rp 5.000
12 Gas 1 tabung 3 kg Rp 20.000
Total Rp 158.000
NB: Gas, minyak, garam dapat dipakai beberapa kali sehingga tidak langsung habis.
Biaya transportasi
Bensin = Rp 10.000
Sisa modal = Modal – Biaya biaya
= Rp 200.000 – Rp 168.000
= Rp 32.000 (biaya tak terduga)
Harga jual = Jumlah modal : Jumlah produk
= Rp 200.000 : 25 bungkus
= Rp 8.000
Harga jual perbungkus = Rp 15.000,00
Perhitungan Laba Rugi
Harga jual x Jumlah produksi = Rp 15.000 x 25
= Rp 375.000
Laba Rugi = Jumlah keseluruhan penjualan – Modal
= Rp 375.000 – Rp 200.000
= Rp 175.000
Jadi keuntungan yang diperoleh dari produksi 1 kg ikan teri menjadi 25 bungkus
produk ukuran 50 gram yaitu sebesar Rp 175.000,00.

c. Place
Tempat untuk memproduksi Abon teri diutamakan di dekat pesisir pantai Teluk
Awur dan di Desa Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tempat produksi dapat
berada di salah satu rumah masyarakat nelayan sekitar pantai tersebut yang siap untuk
memproduksi Abon teri. Pemilihan tempat tersebut disesuaikan dengan kondisi bahan
yang dibutuhkan supaya lebih mudah didapat dan tidak memerlukan waktu yang lama
dalam proses produksinya.

d. Promotion
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan abon teri melalui promosi online
dan offline. Promosi online dilakukan melalui media sosial seperti membuat website,
mengunggah di Facebook, Instagram, Whatsapp dan lain sebagainya. Media online
tersebut memuat produk, harga, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya.
Promosi penjualan juga dilakukan dengan penjualan online melalui market place e-
commerce yang bisa menjadi pihak ketiga untuk pembayaran, seperti tokopedia,
shopee, bukalapak, dan lain-lain. Promosi offline dilakukan dengan membuka stand
pada saat ada event-event. Promosi produk dilakukan dengan membagikan contoh
produk, brosur, atau pamflet dengan tujuan mengenalkan produk Abon teri sebagai
diversifikasi pangan dengan inovasi baru sehingga masyarakat luas mengetahui
adanya pembaruan produk dan memperoleh informasi tentang produk abon teri
tersebut.

e. People
Sasaran pemasaran dari produk Abon teri adalah masyarakat umum, pengunjung
pantai, dan mahasiswa. Apabila usaha penjualan Abon teri maju, penulis bisa
merekrut masyarakat untuk dijadikan sebagai karyawan dengan catatan mempunyai
attitude yang baik. Penulis juga bisa menjadikan seseorang sebagai salesman untuk
menawarkan produk Abon teri kepada masyarakat lain sehingga cakupan pasarnya
bisa lebih luas. Abon teri telah diimplementasikan di lingkup masyarakat sekitar dan
mahasiswa dengan mendapat dukungan agar menjadi UMKM maju untuk Pantai
Teluk Awur.

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan karya tulis tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ikan teri sangat potensial dijadikan sebagai abon teri sebagai diversifikasi pangan ikan
teri yang lezat dan bergizi.
2. Strategi pemasaran yang digunakan yaitu Marketing mix atau dikenal dengan lima
bauran marketing yakni; produk, harga, promosi, tempat dan orang dimana kelima
bauran tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Strategi ini
digunakan dalam rangka peningkatan kemandirian perekonomian masyarakat nelayan di
Pesisir Pantai Teluk Awur Jepara.
Saran
Adapaun rekomendasi dari gagasan yang penulis angkat yaitu dengan adanya
gagasan ini diharapkan produk Abon teri terus dikembangkan ke luar Pantai Teluk Awur
dan menjadi oleh –oleh khas. Pemerintah juga diharapkan lebih turut andil dalam
mensukseskan pelaksanaan program guna untuk mewujudkan kemandirian
perekonomian masyarakat melalui inovasi produk “Abon Teri” sebagai diversifikasi
pangan olahan ikan teri.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Muhammad Ismail, Dhanang Eka Putra. 2017. Inovasi Pembuatan Abon Ikan Cakalang
Dengan Penambahan Jantung Pisang. Jurnal AGRITECH : Vol. XIX No. 1 Juni
2017 : 45-54
Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Hidangan Hewani. Jakarta: Penebar Swadaya.
Aziz, Abdul, AD. Aly dan N. Afifah. 2017. Mekanisme Pasar Produk Usaha Kreatif Home
Industri Di Desa Bodelor Dalam Teori Ibn Khaldun. Jurnal Penelitian Hukum
Ekonomi Islam 2(2) : 199-214.
Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Jepara Dalam Angka. BPS Kabupaten Jepara.
Candra Pradhika Mulya Kusuma, Herry Boesono, Aristi Dian Purnama Fitri. 2014. Analisis
Hasil Tangkapan Ikan Teri (Stolephorus Sp.) Dengan Alat Tangkap Bagan
Perahu Berdasarkan Perbedaan Kedalaman Di Perairan Morodemak. Journal of
Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 3, Nomor
4, Tahun 2014, Hlm 102-110.
De Bruin, G.H.P., B.C. Russel, and A. Bogusch. 1994. FAO Species Identification Field
Guide for Fishery Purpose Rome. M-43. ISBN 92-5-103293, 400 pp: The Marine
Fishery Resources of SriLanka.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara. 2013. Buku Profil Sektor Perikanan dan
Ilmu Kelautan Kabupaten Jepara. Dinas Kelautan dan Perikanan-Pemerintah
Kabupaten Jepara, 48 hal.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah. 2002. Pemetaan Zone/Mintakat
Pemanfaatan Habitat Vital. Laporan Penelitian. Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Jawa Tengah-Undip. Semarang.
Drajat Martianto, Dodik Briawan, Mewa Ariani, dan Nita Yulianis. 2009. Percepatan
Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal : Perspektif Pejabat
Daerah Dan Strategi Pencapaiannya. Jurnal Gizi dan Pangan, Nopember 2009
4(3): 123 – 131.
Fajriah , Ary tamtama , Kobajashi Togo Isamu. 2016. Pemanfaatan Hasil Tangkapan
Sampingan Untuk Meningkatkan Nilai Jual Hasil Perikanan Sero Di Pulau
Bungkutoko. Seminar Nasional dan Gelar Produk 2016. UMM. Di unduh dari
http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-
eport/article/viewFile/736/972. [15 Februari, 2020].
Gunawan H A . Retensi Dan Intrusi Fluor Pada Permukaan Email Setelah Aplikasi Dengan
Substrat Ikan Teri (Stelephorus sp.). JKG UI 2003, edisi khusus: 793 – 797
Harmaizar, Z. 2008. Menangkap Peluang Usaha. CV Dian Anugrah Prakarsa. Bekasi.
Indrayanti E, Widianingsih, I Riniatsih. Kajian Potensi Kerang-kerangan (Bivalve) dan Siput
Laut (Gastropoda) di Ekosistem Padang Lamun, Perairan Jepara. Semarang.
[Skripsi]. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/21513/. [15 Februari 2020].
Lilla Puji Lestari, Evy Ratnasari Ekawati. 2017. Uji Efektivitas Rebusan Belimbing Wuluh
(Averrhoa Bilimbi) Sebagai Pengawet Alami Pada Ikan Teri Jengki
(Stolephorus Heterolobus) Asin Kering. Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 1 Edisi
Maret 2017.
Liya Anggraini. 2010. Rancangan Peta Digital Interaktif Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Objek Wisata Di Kabupaten JEPARA. Semarang. [Laporan Tugas
Akhir]. Diunduh dari http://eprints.dinus.ac.id/13963/. [15 Februari 2020].
Mahrus Ali, Eko Efendi, Nuning Mahmudah Noor. 2018. Proses Pengolahan Ikan Teri
(Stolephorus Sp.) Dan Pemanfaatan Limbahnya Sebagai Bahan Baku Pakan
Ikan Dalam Mendukung Konsep Zero Waste. Jurnal Perikanan (2018) Volume 8.
No. 1.: 47-54
Muh. Safri Hi. M Syarif, Rustam Abd Rauf, Dafina Howara. 2013. Analisis Nilai Tambah
Abon Sapi Pada Industri Rumah Tangga Mutiara Hj. Mbok Sri Di Kota Palu. e-
J. Agrotekbis 1 (4) : 370-376. ISSN : 2338-3011.
Radjasa OK & A Sabdono. 2008. Studi Kinetika Biodegradasi Senyawa Herbisida S- Triazine
oleh Bakteri Karang. Semarang. [Laporan Tugas Akhir]. Diunduh dari
http://eprints.undip.ac.id/22008/1/438-ki-fpik-06-a.pdf. [15 Februari 2020].
Saragih, R. 2017. Membangun Usaha Kreatif, Inovatif Dan Bermanfaat Melalui Penerapan
Kewirausahaan Sosial. Jurnal Kewirausahaan 3(2) : 26-34
Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-0737-1995. Syarat Mutu Abon. Jakarta: Badan
Standarisasi Indonesia.
Suryani, A, Erliza Hambali, Encep Hidayat. 2007. Membuat Aneka Abon. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Wirakusumah S E. Mencegah Osteoporosis. 2008. Jakarta: Penebar Plus

You might also like