You are on page 1of 17

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN STATUS SOSIAL EKONOMI


DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DI DESA SANGGE
KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Ijazah Diploma III Gizi

Disusun Oleh :

MARDHIKA PRATIWI
J 300 110 014

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
NUTRITIONAL SCIENCE PROGRAM
HEALTH SCIENCE FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
SCIENTIFIC PAPER

ABSTRACT

MARDHIKA PRATIWI. J 300 110 014

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND SOCIOECONOMIC STATUS


OF MOTHER AND NUTRITIONAL STATUS OF 1-3 YEARS OLD CHILDREN
OF SANGGE VILLAGE, KECAMATAN KLEGO, BOYOLALI REGENCY.

Introduction: The life of under five years old is very important period and needs
serious attention. If nutritional status during the period of life is not paid attention
seriously, then it may results in nutritional status disturbances in later period of
life. There are two factors affecting nutritional status, namely direct factors and
indirect ones. The indirect factors are, among the others, poverty, education, and
knowledge affecting food and health care availability.
Purpose: Purpose of the research is to know correlation between knowledge and
socioeconomic of mothers and nutritional status of their 1-3 years old children in
Sangge village, Kecamatan Klego, Boyolali Regency.
Method of the research: The research is observational one with cross-sectional
approach. Respondents of the research are 70 individuals. Sample is taken by
using simple random sampling technique. Nutritional status and z-score are
obtained by measuring body weight. Data of knowledge and socioeconomic
status of mothers is obtained by using questionnaire. Correlation between the
variables is examined by using chi-square and hypothesis is accepted if p<0.05.
Results: Results of the research indicated that 61.4% of the mothers had
adequate knowledge, 58.6% of them had good education, 55.7% of them had
adequate income and 57.1% of the children had poor nutritional status. Test of
correlation between knowledge of mothers and nutritional status of their 1-3 years
old children produced p-value = 0.777. Test of correlation between education of
mothers and nutritional status of their 1-3 years old children produced p-value =
0.441. Test of correlation between family income and nutritional status of 1-3
years old children produced p-value = 0.890.
Conclusion: There is no correlation between knowledge and socioeconomic
status of mothers and nutritional status of their 1-3 years old children in Sangge
village, Kecamatan Klego, Boyolali Regency.

Key words: Knowledge of mother, socioeconomic status, nutritional status


References: 43 : 1996-2012

iii
PENDAHULUAN Faktor-faktor yang

Masa balita adalah masa mempengaruhi status gizi ada dua

kehidupan yang sangat penting dan yaitu faktor tidak langsung dan faktor

perlu perhatian yang serius. Pada langsung. Faktor tidak langsung

masa ini berlangsung proses tumbuh antara lain adalah kemiskinan,

kembang yang sangat pesat yaitu pendidikan, dan pengetahuan yang

pertumbuhan fisik dan mempengaruhi ketersediaan pangan

perkembangan psikomotorik, mental dan pelayanan kesehatan. Faktor

dan sosial. Stimulasi psikososial langsung antara lain asupan

harus dimulai sejak dini dan tepat makanan dan penyakit infeksi.

waktu untuk tercapainya Kedua faktor tersebu Penyediaan

perkembangan psikososial yang makanan di tingkat keluarga

optimal (Depkes RI, 2002). dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap

Menurut karakteristik, balita dan perilaku terutama ibu tentang

terbagi dalam dua kategori yaitu gizi dan kesehatan. Pengetahuan

anak usia 1-3 tahun (batita) dan ibu yang baik tentang gizi dan

anak usia prasekolah (Uripi, 2004). kesehatan diharapkan dapat

Wirandoko (2007) menyatakan mempengaruhi sikap dan

bahwa pada balita usia 2-5 tahun perilakunya dalam menyediakan dan

termasuk dalam kelompok rentan mendistribusikan makanan dalam

atau rawan gizi. Jika pada usia ini keluarganya yang dapat

status gizinya tidak dikelola dengan mempengaruhi konsumsi makan

baik, maka dikemudian hari sehari harinya dan dampak lebih

kemungkinan akan terjadi gangguan lanjutnya adalah pada status gizi

status gizi. (Baliwati, 2004).


Pendidikan sangat berpengaruh masyarakat. Data lain menunjukkan

terhadap derajat kesehatan. bahwa prevalensi gizi kurang juga

Pendidikan berperan penting dalam dipengaruhi oleh tingkat pendidikan

meningkatkan status gizi. (Depkes RI, 2012).Hasil survei

Pendidikan mempengaruhi status gizi balita berdasarkan berat

pengetahun seseorang dalam badan dibandingkan umur (BB/U)

penyediaan makanan (Notoatmodjo, terdapat 18.447 balita didapatkan

2005). hasil sebagai berikut gizi lebih 0.59

Pendapatan merupakan salah %, gizi baik 95.71 %, gizi kurang

satu faktor yang berpebgaruh 5.45 % dan gizi buruk 0.76 %. Dari

terhadap status gizi. Pendapatan hasil pemantauan gizi balita

seseorang berpengaruh terhadap khususnya di Puskesmas Klego II,

kemampuan orang tersebut terdapat gizi kurang dengan

memenuhi kebutuhan makanan prevalensi paling tinggi sebesar

sesuai dengan jumlah yang 14.95 % (Dinas Kesahatan Boyolali,

dibutuhkan oleh tubuh (Notoatmodjo, 2012).

2005). Hasil studi pendahuluan yang

Prevalensi anak balita di dilakukan pada 20 anak usia 1-3

propinsi Jawa Tengah dengan status tahun di Desa Sangge pada bulan

gizi buruk 3,3%, gizi kurang 12.4 %, November 2013, diketahui bahwa

gizi baik 80,4% dan gizi lebih 3,6%. 8% mempunyai status gizi yang

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 kurang apabila tidak diintervensi dan

faktor pengetahuan, perilaku ditindak lanjuti dapat menjadi status

masyarakat sangat berpengaruh gizi buruk. Hasil wawancara kepada

terhadap kejadian gizi kurang di ibu batita tentang status sosial


ekonomi keluarga, didapat bahwa di Desa Sangge Kecamatan Klego

50% tidak menempuh pendidikan Kabupaten Boyolali. Penelitian ini

hingga tamat SLTP, dengan dilakukan di desa Sangge

pendapatan sekarang 65 % berada Kecamatan klego Kabupaten

di bawah UMR Boyolali. Ibu pada Boyolali. Jumlah responden pada

kenyataannya memberikan asupan penelitian ini sebanyak 70

gizi seadanya saja karena responden. Teknik pengambilan

keterbatasan ekonomi. Hasil sampel menggunakan cara Simple

wawancara kepada 20 ibu batita, Random Sampling yaitu

diketahui bahwa 85 % ibu pengambilan sampel secara acak,

menyatakan kurang memahami dimana peneliti dalam memilih

mengenai pengetahuan tentang gizi sampel dengan memberikan

yang baik bagi anak. Ibu tidak kesempatan yang sama kepada

mengerti asupan gizi seimbang bagi semua anggota populasi untuk

anak usia pra sekolah. ditetapkan sebagai sampel.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel

METODE PENELITIAN antara lain variabel bebas yaitu

Jenis penelitian ini pengetahun ibu dan status sosial

menggunakan metode observasi ekonomi dan variabel terikat yaitu

dengan pendekatan cross sectional status gizi anak uasi 1 – 3 tahun (

yaitu teknik pengambilan data dalam batita ). Data yang digunakan yaitu

satu waktu, untuk mengetahui data primer dan data sekunder. Data

hubungan antara pengetahuan ibu primer meliputi data tingkat

dan status sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu, data status sosial

status gizi anak usia 1 – 3 th (batita) ekonomi, dan data hasil pengukuran
status gizi. Data sekunder meliputi KK. Desa Sangge terletak di dekat

data gambaran wilayah penelitian, bukit dan sawah, sehingga

baik geografi maupun demografi. memungkinkan untuk bercocok

Instrumen pada penelitian ini yaitu tanam. Pekarangan yang luas

kuesioner pengetahuan ibu dan dimanfaatkan untuk ternak. Rata-

status sosial ekonomi, timbangan rata pekerjaan masyarakat di Desa

dacin, dan SPSS 17.0. Kategori Sangge adalah petani dan peternak.

pengetahuan baik jika pengetahuan Gambaran Karakteristik

≥ 75 %, dan tidak baik jika Responden

Tingkat Pengetahuan
pengetahuan < 75%, kategori
Keluarga
pendidikan baik jika pendidikan ≥ 9
Dari 70 responden menunjukan
th, dan tidak baik jika < 9 th, kategori
bahwa sebagian besar responden
pendapatan cukup jika ≥ Rp.
memilki pengetahuan yang baik
900.000 , dan kurang jika
yaitu sebanyak 43 responden
pendapatan < Rp. 900.000, kategori
(61,4%). Data tingkat pengetahuan
status gizi normal jika status gizi -2 <
ibu didapat melalui form kuesioner.
z-skor < +2 , dan kurang jika status
Notoatmodjo (2010), pengetahuan
gizi -3 < z-skor < -2.
adalah hasil penginderaan atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
segala sesuatu yang diketahui
Gambaran Umum
sesudah melihat dan
Desa Sangge merupakan
menyelesaikan, mengalami atau
sebuah desa ataukelurahan di
diajar. Pengetahuan baik jika
Kecamatan Klego, Kabupaten
pengetahuan ibu ≥ 75%, dan tidak
Boyolali. Total penduduk di
baik jika pengetahuab ibu < 75%.
kelurahan ini sebanyak 4188 jiwa

dengan jumlah KK sebanyak 990


Tingkat Pendidikan yang cukup yaitu sebanyak 39

Responden responden (55,7%). Data tingkat

Dari 70 responden sebagian pendapatan didapat melalui form

besar responden memiliki kuesioner. Penghasilan/pendapatan

pendidikan yang baik taitu sebanyak mempengaruhi daya beli

41 responden (58,6%). Data tingkat masyarakat, merupakan salah satu

pendidikan ibu didapat melalui form halangan utama yang akan

kuesioner. Pendidikan ibu sangat berpengaruh terhadap asupan gizi

mempengaruhi kemampuan keluarga dari segi kualitas maupun

penerimaan informasi gizi yang kuantitasnya. Asupan gizi apabila

disampaikan kepadanya. Tingkat kurang maka kandungan gizi

pendidikan yang sangat rendah lengkap seperti karbohidrat, protein,

dapat menghambat informasi gizi. lemak, vitamin dan mineral jarang

Masyarakat dengan tingkat terpenuhi. Pendapatan cukup jika ≥

pendidikan yang rendah akan lebih Rp. 900.000, dan pendapatan

kuat mempertahankan tradisi-tradisi kurang jika < Rp. 900.000.

yang berhubungan dengan


Gambaran Status Gizi Sampel
makanan, sehingga sulit menerima
Dari 70 sampel diketahui bahwa
informasi baru di bidang gizi.
sebagian besar sampel di Kelurahan
Pendidikan baik jika pendidikan ibu
Sangge mempunyai status gizi
pendidikan ≥ 9 th, dan tidak baik jika
kurang dengan jumlah 40 anak
< 9 th.
(57,1%). Menurut Supariasa, et.all
Tingkat Pendapatan
(2002), status gizi merupakan
Keluarga
ekspresi dari keadaan
Dari 70 responden sebagian
keseimbangan dalam bentuk
besar responden memiliki pendapatn
variabel tertentu, atau perwujudan lebih kecil dibandingkan dengan ibu

dari status tubuh yang berhubungan yang memiliki pengetahuan baik

dengan gizi dalam bentuk variabel tentang asupan gizi dan memiliki

tertentu. Status gizi ormal jika status memiliki anak dengan status gizi

gizi -2 < z-skor < +2 ), status gizi normal pada anak usia 1-3 tahun

kurang jika status gizi -3 < z-skor < - sebesar 44,2%.. Berdasarkan hasil

2. analisis menggunakan Chi-Square

Hubungan Tingkat diperoleh nilai p= 0,777 pada uji

Pengetahuan Gizi Ibu dengan hubungan tingkat pengetahuan gizi

Status Gizi Anak ibu dengan status gizi anak usia 1-3

Dari 70 responden diketahui tahun, dengan nilai p≥ 0,05.

bahwa dari 27 ibu/responden yang Berdasarkan nilai tersebut maka Ho

memiliki pengetahuan tidak baik diterima sehingga tidak ada

tentang asupan gizi dan memiliki hubungan tingkat pengetahuan gizi

anak dengan status gizi kurang pada ibu dengan status gizi anak usia 1-3

anak usia 1-3 tahun sebesar 59,3%, tahun.

lebih besar dibandingkan dengan 43 Hubungan Tingkat Pendidikan

ibu/responden yang memiliki dengan Status Gizi Anak

pengetahuan baik tentang asupan Dari 70 responden dapat dilihat

gizi tetapi memiliki anak dengan bahwa dari 29 ibu/responden yang

status gizi kurang pada anak usia 1- tidak memenuhi wajib belajar 9

3 tahun sebesar 55,8%. Ibu yang tahun dan memiliki anak dengan

memiliki pengetahuan tidak baik status gizi kurang sebesar 51,7%,

tentang asupan gizi dan memiliki lebih kecil dibandingkan dengan 41

anak dengan status gizi normal pada ibu/responden yang telah memenuhi

anak usia 1-3 tahun sebesar 40,7%, wajib belajar 9 tahun dan memiliki
anak dengan status gizi kurang yang memiliki pendapatan kurang

sebesar 61,0%. Ibu yang tidak dan status gizi normal yaitu sebesar

memenuhi wajib belajar 9 tahun dan 56,4%. Pendapatan yang cukup

memiliki anak dengan status gizi tidak diikuti dengan pemahaman

baik sebesar 48,3%, lebih besar pemenuhan zat gizi yang cukup

dibandingkan dengan ibu yang sehingga mempegaruhi status gizi.

memenuhi wajib belajar 9 tahun Hasil analisis menggunakan Chi-

sebesar 39,0%. Hasil analisis Square diperoleh nilai p=0,890 pada

menggunakan Chi - Square uji hubungan tingkat pendapatan

diperoleh nilai p=0,441 pada uji keluarga dengan status gizi anak

hubungan tingkat pendidikan ibu usia 1-3 tahun, dengan nilai p ≥ 0,05

dengan status gizi anak usia 1-3 makan Ho diterima sehingga

tahun, dengan nilai p ≥ 0,05. disimpulkan tidak ada hubungan

Berdasarkan nilai tersebut maka Ho tingkat pendapatan keluarga dengan

diterima sehingga tidak ada status gizi anak usia 1-3 tahun.

hubungan tingkat pendidikan ibu

dengan status gizi anak usia 1-3 Kesimpulan Dan Saran

tahun. Kesimpulan

Hubungan Tingkat Pendapatan 1. Dari 70 responden di Desa

dengan Status Gizi Sangge Kecamatan Klego

Dari 70 responden diketahui Kabupaten Boyolali didapatkan

bahwa dari 39 responden yang pengetahuan gizi ibu baik ( 34,28

memliliki pandapatan keluarga yang % ).

kurang dan status gizi anak kurang 2. Dari 70 responden di Desa


sebesar 58,1%, lebih besar Sangge Kecamatan Klego
dibandingkan dengan 31 responden
Kabupaten Boyolali didapatkan Saran

pendidikan ibu baik ( 35,71 % ), 1. Bagi keluarga dan ibu anak usia 1-3

3. Dari 70 responden di Desa tahun

Sangge Kecamatan Klego Disarankan ibu anak untuk

Kabupaten Boyolali didapatkan memperhatikan asupan gizi agar

pendapatan keluarga cukup ( sesuai kebutuhan gizi setiap anak

31,42 % ). usia 1-3 tahun. Dalam

4. Tidak ada hubungan antara mengkonsumsi makanan sehari-hari

pengetahuan gizi ibu dengan biasakan dengan menu seimbang,

status gizi anak usia 1-3 tahun di yaitu nasi lengkap dengan lauk,

Desa Sangge Kecamatan Klego sayur, dan buah, sehingga status

Kabupaten Boyolali dengan p gizi anak baik.

sebesar 0,777. 2. Bagi Peneliti Lain

5. Tidak ada hubungan antara Perlu penelitian lebih lanjut

pendidikan ibu dengan status gizi mengenai faktor-faktor yang

anak usia 1-3 tahun di Desa berhubungan dengan asupan gizi

Sangge Kecamatan Klego anak usia 1-3 tahun, dengan

Kabupaten Boyolali dengan p pendekatan kualitatif karena pada

sebesar 0,441. penelitian ini banyak ditemukan tidak

6. Tidak ada hubungan antara ada hubungan yang signifikan dan

pendapatan dengan status gizi memakai rancangan penelitian

anak usia 1-3 tahun di Desa sebab akibat antara faktor yang

Sangge Kecamatan Klego diteliti dengan asupan gizi anak

Kabupaten Boyolali dengan p

sebesar 0,890.
Daftar Pustaka Depkes RI. 2002. Tumbuh Kembang

Adisasmito, W. 2007. Sistem Balita. Jakarta : Dirjen Kesehatan

Kesehatan. Jakarta. PT. Raja Masyarakat Depkes RI

Grafindo Persada DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan

Adriani, M dan Wirjatmadi, B. 2012a. Nasional 2004, Jakarta

Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Depkes, 2005.Rencana Aksi

Kencana Pencegahan dan Penanggulangan

Almatsier S.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi Buruk 2005-2009. Dit Bina Gizi

Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Masy Depkes RI, Jakarta

Utama. Depkes, 2008. Laporan

Almatsier,S. (2002). Prinsip Dasar RISKESDAS, 2007. Badan

Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Gramedia. Litbangkes Depkes RI Jakarta

Almatsier,S. (2009). Prinsip Dasar Depkes RI. 2012. Permasalahan

Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Gramedia. Gizi Kurang dan Pendek. Dit Bina

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Gizi Masyarakat Depkes RI. Jakarta

:Suatu Pendekatan Praktik Edisi Depkes RI. 2012. Kesejahteraan

Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Sosial. Dit Bina Gizi Masyarakat

Baliwati, Y. F.(2004). Pengantar Depkes RI. Jakarta

Pangan dan Gizi, Cetakan I.Jakarta: Dinkes Kabupaten Boyolali. 2012.

Penerbit Swadaya. Hal.89 Data Status Gizi Balita Menurut

Depkes RI. 2000. Rencana Aksi BB/U. Dinkes Boyolali. Boyolali

Pangan dan Gizi Pangan Nasional Hartriyanti & Triyanti (2007) Gizi dan

2001-2005.Jakarta : Dirjen kesehatan masyarakat. Jakarta:

Kesehatan Masyarakat Depkes RI. Rajawali Pers


Kemenkes RI. 2010. Keputusan Dasar Pada Balita. Yogyakarta :

Menteri Kesehatan Republik Nuha Medika

Indonesia N0. Minarto. (2011, Februari 10).

1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Rencana Aksi Pembinaan Gizi

Standar Antropometri Penilaian Masyarakat (RAPGM) Tahun 2010-

Status Gizi Anak. 2014. Retrieved Desember 5, 2011,

Khomsan, Ali. 2000. Teknik from

Pengukuran Pengetahuan Gizi. http://www.gizikia.depkes.go.id/archi

Bogor. DepartemenPendidikan dan ves/658

Kebudayaan Direktorat Jendral Moehji, Sjahmein. 2009. Ilmu Gizi

Pendidikan Tinggi Pusat antar Penanggulangan Gizi Buruk. Papas

Universitas Pangan dan Gizi, ITB Sinar Sinanti. Jakarta

Khomsan, Ali. 2012. Peranan Notoatmodjo, 2003. Pendidikan Dan

Pangan Dan Gizi Untuk Kualitas Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT

Hidup. Jakarta : PT Grasindo. Rineka Cipta.

Kurniawti, Eni. 2011. Hubungan Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Masyarakat, Jakarta:

Gizi Dengan Status Gizi Balita di Rineka Cipta.

Kelurahan Baledono Kecamatan Notoatmodjo, S. (2005). Promosi

Purworejo Kabupaten Purworejo. Kesehatan : Teori dan Aplikasi.

Karya Tukis Ilmiah. Diploma Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.

Purworejo Notoatmodjo S. 2010. Ilmu Perilaku

Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kesehatan. Jakarta. Rineka cipta

Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Nursalam.2003.Konsep dan

Penerapan Metodologi Penelitian


Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Suhardjo.1996.

Medika PerencanaanPangandanGizi.Jakarta

Patmonodewo, Soeminarti. 2000, :BumiAksaradan PAU

Pendidikan Anak Prasekolah. PangandanGizi IPB.

Pustaka Rineka Cipta. Suhardjo. 2003. Perencanaan

Pemerintah Provensi Jawa Tengah Pangan dan Gizi. Jakarta. Bumi

Dinas Kesehatan Profile Kesehatan Aksara

Jawa Tengah. 2006. Available From Supariasa, et al. 2002. Penilaian

: http://www.health- Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku

lrc.or.id/profile2006.bad4.htm#1 Kedokteran

Riskesdas.2010. “Angka Balita EGC, pp:37-121

Kurang Gizi Indonesia, dalam Supariasa. et al, 2011. Penilaian

http://puskeslinfo.wordpress.com/pe Status Gizi. Jakarta : Buku

ngertian/.diakses Oktober 2010 Kesehatan

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Supartini Y.2004. Buku Ajar Konsep

Aplikasinya.Jakarta : Direktorat Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :

Jendral Pendidikan Tinggi EGC.

Departemen pendidikan Nasional Supartini, 2004, Buku Ajar Konsep

Soekirman. 2004. Pedoman Gizi Dasar Keperawatan Anak, EGC,

Seimbang. Rineka Cipta. Jakarta Jakarta.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Uripi, Vera. 2004, Menu Sehat Untuk

Anak, Penerbit EGC, Jakarta.2008 Balita. Puspa Swara, Jakarta.

Soetjiningsih, 1998. Tumbuh Yusrizal. 2008. Pengaruh Faktor

Kembang Anak EGC. Penerbit Buku Sosial Ekonomi dan Budaya

Kedokteran. Jakarta Masyarakat Terhadap Status Gizi


anak Balita di Wilayah Pesisir Pascasarjana universitas Sumatera

Kabupaten Bireuen. Tesis. Sekolah Utara. Medan

DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, W. 2007. Sistem DepKes RI, 2004. Sistem
Kesehatan. Jakarta. PT. Kesehatan Nasional 2004,
Raja Grafindo Persada Jakarta
Adriani, M dan Wirjatmadi, B. Depkes, 2005.Rencana Aksi
2012a. Pengantar Gizi Pencegahan dan
Masyarakat. Jakarta: Penanggulangan Gizi Buruk
Kencana 2005-2009. Dit Bina Gizi
Almatsier S.2004. Prinsip Dasar Masy Depkes RI, Jakarta
Ilmu Gizi. Jakarta: PT Depkes, 2008. Laporan
Gramedia Pustaka Utama. RISKESDAS, 2007. Badan
Almatsier,S. (2002). Prinsip Litbangkes Depkes RI
Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Jakarta
Gramedia. Depkes RI. 2012. Permasalahan
Gizi Kurang dan Pendek. Dit
Almatsier,S. (2009). Prinsip Bina Gizi Masyarakat
Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Depkes RI. Jakarta
Gramedia. Depkes RI. 2012. Kesejahteraan
Sosial. Dit Bina Gizi
Arikunto. (2006). Prosedur Masyarakat Depkes RI.
Penelitian :Suatu Jakarta
Pendekatan Praktik Edisi Dinkes Kabupaten Boyolali. 2012.
Revisi. Jakarta : Rineka Data Status Gizi Balita
Cipta Menurut BB/U. Dinkes
Boyolali. Boyolali
Baliwati, Y. F.(2004). Pengantar Hartriyanti & Triyanti (2007) Gizi
Pangan dan Gizi, Cetakan dan kesehatan masyarakat.
I.Jakarta: Penerbit Jakarta: Rajawali Pers
Swadaya. Hal.89
Kemenkes RI. 2010. Keputusan
Depkes RI. 2000. Rencana Aksi Menteri Kesehatan Republik
Pangan dan Gizi Pangan Indonesia N0.
Nasional 2001-2005.Jakarta 1995/Menkes/SK/XII/2010
: Dirjen Kesehatan tentang Standar
Masyarakat Depkes RI. Antropometri Penilaian
Depkes RI. 2002. Tumbuh Status Gizi Anak.
Kembang Balita. Jakarta :
Dirjen Kesehatan Khomsan, Ali. 2000. Teknik
Masyarakat Depkes RI Pengukuran Pengetahuan
Gizi. Bogor. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu
DepartemenPendidikan dan Kesehatan Masyarakat,
Kebudayaan Direktorat Jakarta: Rineka Cipta.
Jendral Pendidikan Tinggi
Pusat antar Universitas Notoatmodjo, S. (2005).
Pangan dan Gizi, ITB Promosi Kesehatan : Teori
dan Aplikasi. Jakarta :
Khomsan, Ali. 2012. Peranan Rineka Cipta.
Pangan Dan Gizi Untuk
Kualitas Hidup. Jakarta : Notoatmodjo S. 2010. Ilmu
PT Grasindo. Perilaku Kesehatan.
Jakarta. Rineka cipta
Kurniawti, Eni. 2011. Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu Nursalam.2003.Konsep dan
Tentang Gizi Dengan Status Penerapan Metodologi
Gizi Balita di Kelurahan Penelitian Ilmu
Baledono Kecamatan Keperawatan. Jakarta:
Purworejo Kabupaten Salemba Medika
Purworejo. Karya Tukis
Ilmiah. Diploma Gizi. Patmonodewo, Soeminarti. 2000,
Purworejo Pendidikan Anak
Prasekolah. Pustaka
Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Rineka Cipta.
Kembang, Status Gizi dan
Imunisasi Dasar Pada Pemerintah Provensi Jawa
Balita. Yogyakarta : Nuha Tengah Dinas Kesehatan
Medika Profile Kesehatan Jawa
Tengah. 2006. Available
Minarto. (2011, Februari 10). From : http://www.health-
Rencana Aksi Pembinaan lrc.or.id/profile2006.bad4.ht
Gizi Masyarakat (RAPGM) m#1
Tahun 2010-2014.
Retrieved Desember 5, Riskesdas.2010. “Angka Balita
2011, from Kurang Gizi Indonesia,
http://www.gizikia.depkes.go dalam
.id/archives/658 http://puskeslinfo.wordpress.
com/pengertian/.diakses
Moehji, Sjahmein. 2009. Ilmu Gizi Oktober 2010
Penanggulangan Gizi
Buruk. Papas Sinar Sinanti. Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan
Jakarta Aplikasinya.Jakarta :
Direktorat Jendral
Notoatmodjo, 2003. Pendidikan Pendidikan Tinggi
Dan Perilaku Kesehatan. Departemen pendidikan
Jakarta: PT Rineka Cipta. Nasional
Soekirman. 2004. Pedoman Gizi Supariasa. et al, 2011. Penilaian
Seimbang. Rineka Cipta. Status Gizi. Jakarta : Buku
Jakarta Kesehatan

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Supartini Y.2004. Buku Ajar


Anak, Penerbit EGC, Konsep Dasar
Jakarta.2008 Keperawatan Anak.
Jakarta :
Soetjiningsih, 1998. Tumbuh EGC.
Kembang Anak EGC.
Penerbit Buku Kedokteran. Supartini, 2004, Buku Ajar
Jakarta Konsep Dasar Keperawatan
Anak, EGC, Jakarta.
Suhardjo.1996.
PerencanaanPangandanG Uripi, Vera. 2004, Menu Sehat
izi.Jakarta Untuk Balita. Puspa Swara,
:BumiAksaradan PAU Jakarta.
PangandanGizi IPB.
Yusrizal. 2008. Pengaruh Faktor
Suhardjo. 2003. Perencanaan Sosial Ekonomi dan Budaya
Pangan dan Gizi. Jakarta. Masyarakat Terhadap
Bumi Aksara Status Gizi anak Balita di
Wilayah Pesisir Kabupaten
Supariasa, et al. 2002. Penilaian Bireuen. Tesis. Sekolah
Status Gizi. Jakarta: Pascasarjana universitas
Penerbit Buku Kedokteran Sumatera Utara. Medan.

EGC, pp:37-121

You might also like