You are on page 1of 11

MAKALAH KETERAMPILAN DAASAR KONSELING

“Paraprashing dan Lead”


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester 2

Dosen Pengampu : Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd.

Disusun oleh:

1. ST ZUNIATUL KHOSYI AH
(210801006)
2. EBILASAFA DITA PUTRI
YUSTIAN
(210801017)
3. ANA MUNADZIROTUL
MAGHFIROH (210801022)

KELAS A

PRODI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2021

PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT telah


memberikan kita rahmat taufiq serta hidayat Nya sehingga makalah ini bisa sampai
kepada pembaca sekalian tanpa kendala apapun. Tak luput dari ajaran Nabi
Muhammad SAW sehingga kita senantiasa berada di jalan yang di ridhoi Allah SWT,
Beliau yang memperjuangkan dan mendakwahkan ajaran islam hingga akhir hayat
beliau. Allahumma sholliala sayyidina muhammad.

Penulisan makalah “Paraprashing dan Lead” ini membutuhkan cukup banyak


waktu agar teman-teman sekalian, mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Offering A
dan Ibu Dosen pengampun mata kuliah dasar-dasar bimbingan konseling, Ibu Vesti
Dwi Cahyaningrum, M.Pd. dari Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri bisa
membaca makalah ini secara bersama-sama dengan tujuan yang sama pula

Penulisan makalah ini pun masih belum sempurna. Karena kesempurnaan


hanyalah milik Allah SWT semata. Dan yang menulis hanyalah manusia biasa. Jika
terdapat beberapa kata dan kalimat yang kurang tepat, kami sebagai penulis
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih pula atas
apresiasinya. Semoga makalah ini bisa menjadi manfaat bagi kita semua.

Bojonegoro, 23 Maret 2022

Kelompok 6 Ketrampilan Dsar Konseling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang penting
dalam pelaksanaan program pendidikan. Salah satu tujuan utama layanan
bimbingan dan konseling adalah membentuk siswa menjadi individu yang
berkembang optimal, produktif dan berbudaya. Prinsip bimbingan dan konseling
adalah “Guidance for All”, artinya individu memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan layanan bimbingan dan konseling, siapa pun individu itu, dari
mana pun individu itu berasal, dan bagaimana pun kondisi individu itu memiliki
hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan (Nurihsan & Yusuf, 2009: 17).

Salah satu layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling


adalah layanan konseling individual. Konseling merupakan suatu layanan
yang bersifat kuratif dan banyak menggunakan keterampilan dan teknik dalam
membantu konselinya dalam menyelesaikan masalahnya. Menurut ASCA makna
konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli, konselor
mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu
konselinya dalam mengatasi masalahnya (Yusuf, 2009: 44).

Seorang konselor harus memiliki keterampilan dasar komunikasi yang


baik agar bisa melaksanakan kegiatan konseling yang nyaman bagi konselinya.
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh konselor adalah paraprashing
(parafrase) dan Lead (memimpin dan pengarahan). Agar bisa membantu konseli
menyelesaikan masalah yang dihadapinya konselor harus menguasai Teknik-
teknik dalam verba team.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan paraprashing dalam konseling?
2. Apa yang dimaksud dengan Lead dalam konseling?

1.3 Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud paraprashing dalam konseling
2. Memahami apa yang dimaksud Lead dalam konseling
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Paraprashing dalam konseeling

2.1.1 Definisi paraprashing

Paraprashing Menurut Asmani (2010:212) menangkap pesan


(paraphrasing) adalah teknik untuk menyatukan kembali esensi atau inti
ungkapan konseli, dengan teliti mendengarkan pesan utama konseli,
mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana.

Kathryan yus & David Geldard (2011:80) parafrase merupakan


sebuah keterampilan dasar yang sangat berguna untuk melakukan
parafrase, konselor harus menyimak dengan cermat dan kemudian
mengulang kembali inti dari perkataan konseli dengan kata-kata konselor
sendiri. Parafrase adalah cara merefleksikan (menegaskan) kembali pada
konseli poin penting dari pembicaraan konseli secara lebih jelas dan
dengan menggunakan kata-kata konselor sendiri. Parafrase akan berjalan
dengan sendirinya mengikuti alur berpikir konseli. Parafrase yang bagus
adalah yang tidak mengganggu konseli. Hal yang paling penting pada
bagian ini adalah konselor bisa menjalin hubungan nyata berlandaskan
kepercayaan, kepedulian, dan empatik kepada konseli.

Hariastuti (2007:40) parafrase yaitu menyatakan kembali kata-kata


atau pikiran-pikiran pokok konseli. Dalam parafrase konselor
menyatakan ide pokok konseli dengan kata-kata sendiri, tidak sekedar
menirukan kata-kata yang di ucapakan konseli. Konselor hendaknya
menggunakan pilihan kata yang tepat sehingga membantu menekankan
kata atau ide penting yang di ungkapkan konseli.
2.1.2 Tujuan paraprashing

Parafrase yang cermat dapat membantu mengarahkan jalannya


wawancara serta dapat dipakai sebagai cara untuk melihat kecermatan
persepsi konselor. Perlakuan parafrase yang tepat dari konselor akan
mendapat persetujuan dari konseli. Perlu diingat, bahwa parafrase hanya
sebagai upaya untuk memperoleh klarifikasi secara cermat dan tepat.
Beberapa tujuan di gunakannya parafrase yang akan mempengaruhi
konseli menurut Hariastuti (2007:41), yaitu:

1. Menyatakan pada konseli bahwa konselor memahami pembicaraannya.


2. Mendorong konseli untuk mengungkapakan ide atau pemikirannya.

3. Membantu konseli memusatkan pembicaraan pada situasi, kejadian,


idea tau tingkah laku tertentu.
4. Membantu konseli yang membutuhkan kesimpulan.
5. Untuk lebih menekankan isi pesan dibandingkan afeksi.

2.1.3 Cara paraprashe dan contoh kalimat paraprashe


Dalam Teknik paraprashe ada bebrapa cara yang bisa kita lakukan yaitu
sebagai berikut:
1. Mendengarka pesan utama dari konseli.
2. Menyatakan kembali pesan utama dengan sederhana dan singkat.
3. Amati pertanda atau minta respon dari tentang kecermatan konselor.
Contoh kalimat paraprashe yang dapat digunakan saat konseling
Konseli : “Ibu saya tidak mengijinkan saya melanjutkan kuliah
di Surabaya, katanya Surabaya terlalu jauh.
Pesan utama : kata “terlalu jauh” bisa diartikan bahwa sebenarnya
ibunya tidak ingin jauh dari anaknya.
Parafrase : Apa anda merasakan bahwa sebenarnya ibu anda takut
untuk berpisah dengan anda?
Biasanya respon konseli berupa: iya, benar, betul, benar saya juga
erasa demikian.

2.2 Lead (Pengarahan)

2.2.1 Definisi Lead (Pengarahan)


Lead adalah teknik atau keterampilan yang digunakan konselor untuk
mengarahkan pembicaraan klien dari satu hal ke hal yang lain secara langsung.
Keterampilan ini sering pula disebut keterampilan bertanya, karena dalam
penggunaannya hanya menggunakan kalimat-kalimat tanya.

2.2.2 Tujuan Lead
Tujuan dari keterampilan pengarahan ini adalah sebagai berikut :

1. Mendorong klien untuk merespon pembicaraan terutama pada awal-


awal pertemuan.
2. memulai percakapan, memperdalam penekanan poin penting,
mengecek persepsi, dan memperjelas informasi yang diberikan oleh
konseli.
3. Menggali lebih dalam untuk isu atau jawaban yang diberikan oleh
konseli.

2.2.3 Jenis-jenis Lead


Jenis-jenis lead (pengarahan) yaitu ada dua diantaranya  ada lead umum
dan lead khusus.
1. Lead Umum
Lead umum adalah teknik pengarahan atau pertanyaan yang
memberikan kesempatan kepada klien untuk bebas mengelaborasi,
mengeksplorasi, atau memberikan reaksi atau jawaban dari berbagai
kemungkinan sesuai dengan keinginan klien.

2. Lead Khusus
Lead khusus adalah teknik pengarahan atau pertanyaan pada klien
untuk memberikan suatu reaksi/jawaban yang spesifik/tertentu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan lead adalah sebagai berikut :

1. Pada awal-awal pertemuan/pembicaraan konselor hendaknya lebih banyak


menggunakan lead umum daripada lead khusus hal ini berguna untuk memberi
suasana kebebasan atau keleluasaan bagi klien.
2. Hendaknya konselor dapat menggunakan variasi komunikasi dan tidak terpaku
dengan teknik lead saja dalam pertemuan konseling, dengan demikian konselor
dapat menghindari warna pertemuan seperti pertemuan tanya jawab atau
interogasi.

2.2.4  Modalita Lead


Berikut adalah beberapa modalita lead:
 Coba ceritakan …
 Kalau saya boleh tahu …
 Bisakah anda menceritakan …
 Coba kemukakan …
 Coba ungkapkan …
 Coba jelaskan kepada saya ….
 Menurut anda …

2.2.5 Aplikasi Lead


 Lead Umum
Contoh :

Klien  :”Pak kemarin saya baru saja ikut lomba lari tingkat nasional”

Konselor  :”coba ceritakan kepada bapak bagaimana suasana waktu kamu


mengikuti lomba tersebut?”

 Lead Khusus
Contoh :

Klien       :”Pak saya merasa kesal dengan Budi karena dia malas diajak
belajar kelompok padahal ada tugas yang harus dikerjakan dengan dia.”

Konselor   :”siapa saja anggota kelompok belajarmu selain Budi?”


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
 Paraprashing adalah mengungkapkan kembali esensi dari ungkapan konseli
dengan kalimat yang singkat, sederhana, dan mudah dipahami.
 Paraprashe bertujuan untuk memberitahu atau menyatakan pada konseli
bahwa konselor memahami ungkapan atau ceritannya, dan juga membantu
konseli untuk mengambil kesimpulan dari masalahnya.
 Lead (pengarahan) adalah teknik yang harus dimiliki oleh konselor untuk
mengalihkan pembicaraan dari satu hal ke hal lainnya. Lead dibagi menjadi
dua yaitu, Lead umum dan Lead Khusus.
 Tujuan dari pengaplikasian Lead adalah menggali point penting dari
masalah konseli, perspektif konseli, dan menggali lebih banyak isu yang
diberikan oleh konseli.

3.2 Saran
Jika ditinjau ulang tentu di dalam makalah yang kami buat tidak akan
lepas dari koreksi pembaca. Karena kami menyadari bahwa apa yang kami
sampaikan sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran yang membangun dari para pembaca agar nantinya makalah
ini dapat menjadi lebih baik untuk dikonsumsi oleh kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Lianawati, A. (2017). Implementasi keterampilan konseling dalam layanan


konseling individual. In Ifdil, I., Bolo Rangka,I., & Adiputra, S. (Eds.), Seminar &
Workshop Nasional Bimbingan dan Konseling: Jambore Konseling 3 (pp. 85–92).
Pontianak: Ikatan Konselor Indonesia (IKI)

http://animenekoi.blogspot.co/2011/07/kdk-clarification-paraprashing-dan.html?
m=1

https://fahminuzula.wordpress.com/2014/01/15/keterampilan-dasar-konseling-
leading-and-silence/

https://www.academia.edu/8777063/Keterampilan_Dasar_Konseling#:~:text=Jadi
%20dapat%20kami%20simpulkan%20bahwa,dengan%20ungkapan%20verbal
%20secara%20langsung

You might also like