Professional Documents
Culture Documents
MOU - SC CT Scan RSUD Parekesit Tenggarong
MOU - SC CT Scan RSUD Parekesit Tenggarong
NOMOR :
NOMOR :
Pada hari ini Senin, tanggal Empat bulan April tahun Dua Ribu Dua Dua
(04 – 04 - 2022), kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. RSUD A.M Parekesit Tenggarong, suatu Rumah Sakit yang didirikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia yang beralamat di Jl Ratu Agung No 1,
Tenggarong Seberang, Indonesia, dalam hal ini diwakili secara sah oleh dr. Martina
Yulianti, Sp.PD,FINASIM.,MARS selaku Direktur, dari dan oleh karenanya
berwenang bertindak untuk dan atas nama RSUD A.M Parekesit Tenggarong,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama disebut sebagai PARA
PIHAK, dengan ini menerangkan terlebih dahulu beberapa hal sebagai berikut:
Pihak 1 Pihak 2
- PIHAK PERTAMA adalah pelanggan, rumah sakit, klinik serta instansi-instansi
pengobatan lainnya yang membutuhkan dan/atau berkeinginan untuk menggunakan jasa
perawatan dan perbaikan alat kesehatan yang dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
- PIHAK KEDUA adalah suatu perusahaan distributor alat kesehatan dan penyedia jasa
perawatan dan/atau perbaikan alat kesehatan. PIHAK KEDUA bermaksud memberikan
jasa perawatan dan/atau perbaikan alat kesehatan kepada pelanggan, rumah sakit serta
instansi-instansi pengobatan lainnya yang memiliki beberapa alat kesehatan tersebut;
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dengan ini sepakat dan setuju berdasarkan itikad baik untuk mengikatkan diri guna membuat
Perjanjian Jasa Perawatan dan Perbaikan (selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”), dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur sebagai berikut:
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
1. Lingkup pekerjaan jasa perawatan dan perbaikan alat kesehatan milik PIHAK PERTAMA
dalam Perjanjian ini, meliputi:
Pihak 1 Pihak 2
secara optimal. Akan di lakukan penggantian sparepart free sesuai package kontrak
yang di setujui.
3. Apabila dalam pelaksanaan jasa perawatan dan perbaikan pokok alat kesehatan selama
jangka waktu yang diatur dalam Perjanjian ini ditemukan jenis jasa perawatan dan/atau
perbaikan yang berada di luar lingkup pekerjaan jasa perawatan pokok sebagaimana
diatur pada pasal 1 ayat 1 dan pasal 1 ayat 2 Pasal ini (selanjutnya disebut “Jasa
Perawatan/Perbaikan Tambahan”), maka PIHAK KEDUA akan mengkonfirmasikan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA tentang Jasa Perawatan/Perbaikan Tambahan
tersebut, termasuk biaya jasa tambahan dan/atau harga suku cadang yang diperlukan,
untuk mendapat persetujuan tertulis dari PARA PIHAK, sebelum Jasa
Perawatan/Perbaikan Tambahan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
4. Apabila ada kerusakan sparepart pada saat kontrak telah berjalan, sparepart tidak akan
di kenakan biaya pembelian/penggantian terkecuali untuk part tube dan detector yang
akan di tagihkan secara terpisah.
Pihak 1 Pihak 2
Pasal 2
OBYEK PEKERJAAN / DAFTAR ALAT
PARA PIHAK sepakat bahwa obyek pekerjaan ini meliputi alat-alat kesehatan yang
merupakan milik PIHAK PERTAMA dengan rincian tercantum dalam Lampiran 1 Perjanjian.
Pasal 3
BIAYA / HARGA
1. PARA PIHAK sepakat total biaya pekerjaan dalam Perjanjian ini sesuai lingkup
pekerjaan (dalam Pasal 2 Perjanjian) dan selama jangka waktu (dalam Pasal 5
Perjanjian) yaitu sebesar Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah), sudah termasuk
PPN 11% (Sebelas Persen)
2. PARA PIHAK sepakat total biaya Jasa Perawatan/Perbaikan Tambahan ( Pasal 3 ayat 1
Perjanjian ini) akan disetujui secara tertulis terlebih dahulu oleh PARA PIHAK sebelum
Jasa Perawatan/Perbaikan Tambahan tersebut dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA wajib melakukan Kontrak Service minimal 3 (tiga) Tahun secara
berturut-turut sesuai perjanjian pada saat negosiasi, dan harga tidak terikat dan
mengkuti informasi harga terbaru dari principle.
Pasal 4
PEMBAYARAN
1. Biaya jasa perawatan pokok alat kesehatan sebagaimana diatur pada Pasal 3 Perjanjian
ini wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam beberapa
tahap pembayaran dengan uraian sebagai berikut:
a. Biaya pemeliharaan yang disepakati kedua pihak adalah Rp. 400.000.000,- (Empat
Ratus Juta Rupiah), harga tersebut sudah termasuk PPN 11%
Pihak 1 Pihak 2
2. Seluruh pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah berkas tagihan lengkap dikirim ke pihak
kedua dengan cara transfer melalui rekening bank perusahaan yang disampaikan oleh
PIHAK KEDUA yaitu:
Pasal 5
JANGKA WAKTU
1. PARA PIHAK sepakat Perjanjian ini berlaku selama 08 (Delapan) bulan terhitung sejak
tanggal Empat bulan April tahun Dua Ribu Dua Dua (04 – 04 – 2022) dan akan berakhir
pada tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Dua (31 – 12 –
2022).
2. Apabila setelah tanggal akhir masa Perjanjian (sebagaimana tercantum pada Pasal 5
ayat 1 ini) salah satu pihak bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dan atau
memperpanjang masa Perjanjian, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyatakannya
dalam addendum yang menjadi saru kesatuan dengan perjanjian ini.
3. Dengan berakhirnya masa Perjanjian tersebut dalam pasal 5 ayat 1 Pasal ini, maka
PARA PIHAK tetap harus menyelesaikan seluruh kewajiban-kewajiban yang timbul
sebelum berakhirnya Perjanjian ini.
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN
a. Memperoleh jasa perawatan dan perbaikan alat kesehatan dari PIHAK KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA berhak memeriksa hasil pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA.
Pihak 1 Pihak 2
c. PIHAK PERTAMA berhak menunjuk pihak ketiga untuk menilai pekerjaan PIHAK
KEDUA sesuai kesepakatan dan persetujuan dari PIHAK KEDUA.
2. KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA:
a. Mematuhi seluruh ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan seluruh peraturan
perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Melaksanakan pembayaran atas tagihan biaya jasa perawatan dan perbaikan alat
kesehatan yang diajukan PIHAK PERTAMA dengan tepat waktu sesuai Pasal 4
Perjanjian ini.
c. Memberikan akses masuk kepada PIHAK KEDUA dan/atau tenaga ahlinya dan/atau
peralatannya, untuk dapat memasuki tempat alat kesehatan milik PIHAK PERTAMA
guna melaksanakan asa perawatan dan perbaikan alat kesehatan.
3. HAK PIHAK KEDUA:
a. Menerima pembayaran biaya jasa perawatan dan perbaikan alat kesehatan dari
PIHAK PERTAMA.
b. Memasuki tempat dan melaksanakan jasa perawatan dan perbaikan alat kesehatan
milik PIHAK PERTAMA.
4. KEWAJIBAN PIHAK KEDUA:
a. Mematuhi seluruh ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan seluruh peraturan
perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Menyediakan dan menggunakan tenaga ahli sesuai dengan standar Prinsipal dalam
melakukan jasa perawatan dan perbaikan alat kesehatan milik PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab
dan tidak mengganggu kegiatan operasional PIHAK PERTAMA.
d. PIHAK KEDUA wajib meminta tanda tangan perwakilan PIHAK PERTAMA pada
formulir laporan kunjungan service (Service Report) sebagai bukti penyelesaian
pekerjaan service termasuk Preventive Maintenance dan panggilan service.
e. Melakukan penagihan biaya jasa perawatan dan perbaikan alat kesehatan kepada
PIHAK PERTAMA.
Pihak 1 Pihak 2
Pasal 7
KORESPONDENSI
Pasal 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Perjanjian ini adalah peristiwa atau keadaan yang
berada di luar kekuasaan PARA PIHAK, seperti: pemogokan, embargo, huru hara,
pertempuran, peperangan, peledakan, sabotase, ditetapkannya suatu
keputusan/peraturan pemerintah yang baru yang mempengaruhi Perjanjian ini secara
langsung, kebakaran, badai, banjir, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi dan
jenis-jenis bencana alam lainnya, yang mana hal-hal tersebut bukan disebabkan oleh
kelalaian PARA PIHAK.
Pihak 1 Pihak 2
2. Tidak dapat dipenuhinya dan/atau tidak tepat waktunya pelaksanaan kewajiban, baik
sebagian ataupun keseluruhan, oleh satu pihak terhadap pihak lainnya dalam Perjanjian
ini, yang terjadi akibat peristiwa Keadaan Kahar, tidak menyebabkan pihak yang
dirugikan dapat menuntut pihak lainnya.
3. Pihak yang dalam Perjanjian ini yang mengalami peristiwa Keadaan Kahar, wajib
memberitahukannya kepada pihak lainnya secara tertulis paling lambat dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender setelah terjadinya peristiwa Keadaan Kahar tersebut.
4. Peristiwa Keadaan Kahar tersebut di atas, tidaklah dapat dijadikan alasan oleh salah
satu pihak untuk menunda pembayaran dan/atau kewajiban yang telah jatuh tempo
sebelum terjadinya peristiwa Keadaan Kahar.
5. Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dapat dirundingkan kembali jika
terjadi peristiwa Keadaan Kahar yang dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan
Perjanjian ini, baik sebagian ataupun keseluruhan, dan jika dapat disepakati oleh PARA
PIHAK, maka kesepakatan tersebut harus dituangkan dalam suatu Addendum yang
ditandatangani PARA PIHAK yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.
Pasal 9
PERSELISIHAN DAN KETENTUAN HUKUM
1. Perjanjian ini tunduk kepada dan ditafsirkan dalam segala hal sesuai ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.
2. Dengan berdasarkan suatu itikad baik, PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikan secara
musyawarah setiap perselisihan/sengketa yang timbul dari Perjanjian ini dan/atau
pelaksanaannya.
3. Apabila penyelesaian secara musyawarah atas setiap perselisihan/sengketa tidak
tercapai dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak timbulnya perselisihan/
sengketa tersebut, maka setiap perselisihan/sengketa akan diselesaikan melalui layanan
Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan yang diselenggarakan oleh LKPP cq
Kedeputian Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah.
Pihak 1 Pihak 2
Pasal 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Apabila terdapat salah satu pasal dan atau ayat atau ketentuan dalam Perjanjian ini
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau
dinyatakan batal demi hukum dan atau cacat hukum oleh badan peradilan yang
berwenang, maka pernyataan tersebut tidak berpengaruh terhadap ayat-ayat dan/atau
pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini, sehingga ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.
2. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak ditandatangani dan mengikat PARA PIHAK serta
para ahli waris dan/atau para pengganti/penerima hak dari PARA PIHAK.
3. Dalam hal terjadi merger atau pengambil alihan perseroan terhadap salah satu pihak
dalam Perjanjian ini, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dinyatakan tetap
berlaku dan mengikat bagi pihak yang menggantikan atau pihak yang mengambil alih.
4. Hal-hal lain berupa perubahan atau penambahan yang belum atau tidak diatur dalam
Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan persetujuan tertulis PARA PIHAK, dan
bilamana perlu akan dibuat addendum (perjanjian tambahan) yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikianlah Perjanjian ini aslinya dibuat rangkap 2 (dua) yang sama bentuk, isi dan
kekuatan hukumnya, masing-masing pihak memegang satu serta ditandatangani di atas
materai cukup oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal tersebut di atas.
Pihak 1 Pihak 2
LAMPIRAN 1
Jadwal pemeliharaan rutin PT. AIRINDO SENTRA MEDIKA dengan Rumah Sakit Umum
Daerah Cempaka Putih Periode Kontak Februari 2022 sampai dengan 31 Desembar 2022.
CT Scan Somatom
√
Go Now
CT Scan Somatom
√
Go Now
Pihak 1 Pihak 2