Professional Documents
Culture Documents
Emi Susanti Revisi - RPP Siklus I - PKP - Emi Susanti - 2a - 855875646
Emi Susanti Revisi - RPP Siklus I - PKP - Emi Susanti - 2a - 855875646
NIM : 855875646
KELAS : 2A
POKJAR : PONOROGO
SAAT PRAKTIK VIDEO/SIMULASI PASTIKAN MEDIA DIPAKAI OLEH SISWA DAN DISEBUTKAN CIRI CIRI
BANGUN DATAR… SEHINGGA SEMUA SISWA MEMEGANG MEDIA BISA DIBAWA DARI RUMAH ATAU
DIBUATKAN GURU…
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Muatan : Matematika
No Kompetensi Indikator
3.9 Menjelaskan bangun datar 3.9.1 Memahami pengertian
berdasarkan ciri-cirinya. bangun datar dengan
menggunakan media
kontekstual bangun datar.
3.9.2 Menjelaskan contoh-contoh
bangun datar.
3.9.3 Mengidentifikasi bangun
datar di lingkungan sekitar.
4.9 Mengklasifikasi bangun datar 4.9.1 Menyajikan contoh bangun
berdasarkan ciri-cirinya. datar.
4.9.2 Mengelompokkan bangun
datar.
4.9.3 Menyebutkan benda yang
berbentuk seperti bangun
datar dengan tepat.
C. TUJUAN (Tujuan minimal sama jumlahnya dengan indikator) tambahkan dan
sesuaikan dengan indikatornya)
1. Melalui media kontekstual, siswa dapat menjelaskan pengertian bangun datar dengan
benar.
2. Dengan mengamati media gambar, siswa dapat memahami materi pembelajaran
bangun datar secara benar.
D. MATERI
1. Latihan yang berhubungan dengan materi bangun datar
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 5 menit
menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang
hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
Inti KEGIATAN PEMBELAJARAN 25 menit
Ayo Mengamati
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai bangun datar melalui media
kontekstual, misalnya segi empat, segitiga,
segi lima, layang-layang.
Bertanya jawab tentang bentuk bangun
datar berdasarkan benda yang diamati pada
gambar.
Siswa diarahkan untuk menemukan bangun
datar.
(Remembering, Understanding,
Analysing)
Ayo Berlatih
Setelah siswa paham dengan teori bangun
datar, siswa diarahkan untuk mengerjakan
latihan yang berhubungan bangun datar di
LKS Hal. 37 (Mengelompokkan bangun
datar)
Ketika siswa mengerjakan latihan, siswa
hendaknya dibimbing dengan penuh
perhatian.
Siswa diminta untuk mengerjakan latihan
dengan teliti.
Bertanya jawab tentang materi yang belum
dipahami.
(Critical Thinking and Problem
Formulation)
Memberikan motivasi dan penguatan
terhadap hasil belajar siswa.
(Remembering, Understanding,
Analysing)
A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Nama Jujur Disiplin santun Peduli
No jawab Diri
siswa T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
C. Penilaian Pengetahuan
Mengelompokkan bangun datar sesuai dengan kelompok bangun tersebut
( termasuk segi empat atau segitiga).
Skor : 8
b. Pengayaan
Menugaskan siswa menemukan benda yang bentuknya seperti bangun datar yang
ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin “medium” yang
secara harafiah berarti antara, perantara, atau pengantar. AECT (Association of Education and
Communication Technology) dalam Azhar Arsyad (1997: 3) memberi batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Arief S. Sadiman (2003:3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
Jenis-jenis media pembelajaran sangat beragam. Hal ini memungkinkan guru untuk
menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi. Anderson (Arief S. Sadiman, 2003: 89)
menggolongkan menjadi 10 media:
1) Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon.
2) Cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar.
3) Audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
4) Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide).
5) Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara.
6) Visual gerak : film bisu.
7) Audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi.
8) Obyek fisik : Benda nyata, model, specimen.
9) Manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran.
10) Komputer : CAI.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 723), Matematika adalah ilmu
tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dengan
penyelesaian masalah mengenai bilangan.
Menurut Moch. Masykur dan Abdul Halim Fatani (2007: 42), Istilah matematika
berasal dari kata Yunani “mathein” atau “manthenein”, yang artinya “mempelajari”. Mungkin
juga, kata tersebut erat hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya
kepandaian, ketahuan, intelegensi. Dalam buku Landasan matematika, tidak menggunakan istilah
“ilmu pasti “ dalam menyebut istilah ini. Kata “ilmu pasti “ merupakan terjemahan dari bahasa
Belanda “wiskunde”. Penggunaan kata “ilmu pasti “ atau wiskunde” untuk “mathematics”
seolah-olah membenarkan pendapat bahwa di dalam matematika semua hal sudah pasti dan tidak
dapat diubah lagi. Padahal, kenyataan sebenarnya tidaklah demikian. Dalam matematika, banyak
terdapat pokok bahasan yang justru tidak pasti, misalnya dalam statistika dan probabilitas
(kemungkinan), perkembangan dari logika konvensional yang memiliki 0 dan 1 ke logika fuzzy
yang bernilai antara 0 sampai 1, dan seterusnya.
Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.Media ada yang tinggal dimanfaatkan oleh Guru (by utilization) dalam kegiatan
pembelajarannya, artinya media tersebut dibuat oleh pihak tertentu (produsen media) dan guru
tinggal menggunakan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran, begitu juga media yang
sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga termasuk yang dapat langsung
digunakan.Selain itu, kita juga dapat merancang dan membuat media sendiri (by desain) sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.Media merupakan alat yang harus ada apabila kita
ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat
memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan
dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.Media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. (Rusman, 2012: 46)