You are on page 1of 18

Makalah

“ Model IS dan Model LM”

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro

Dosen Pengampu : Armin Rahmansyah Nasution, SE.M.Si

Disusun Oleh

Kelompok 8

Dava Febrianda (7213210009)

Putri Ariani ( 7213210003)

Nanda Aprodita ( 7213210038)

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi – Universitas Negeri Medan

Februari 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan makalah ini, adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ekonomi Makro. Kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya
tetapi mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Kami selaku
penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih baik
lagi.

Selanjutnya, Kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga makalah dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu selaku dosen mata kuliah
Kepemimpinan. Tugas yang di berikan ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi
penulis. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 22 Februari 2022

Kelompok 8

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii


Daftar Isi.................................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan....................................................................................................................1
1.1 Pendahuluan ....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat ............................................................................................................................2
Bab II Isi ....................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Model IS ........................................................................................................3
2.2 Model IS dalam Kebijakan Fiskal ...................................................................................6
2.3 Pengertian Model LM......................................................................................................6
2.4 Model LM dalam Kebijakan Moneter .......................................................................... 10
2.5 Keseimbangan Pasar Barang Kurva IS ........................................................................ 10
2.6 Keseimbangan Pasar Uang Kurva LM ......................................................................... 10
2.7 Keseimbangan Umum dan Keseimbangan Semu ......................................................... 11
Studi Kasus .............................................................................................................................. 12
Bab III Penutup....................................................................................................................... 14
3. 1 Kesimpulan ................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 15

iii
Bab I

Pendahuluan
1.1 Pendahuluan
Kegiatan konsumsi pada pokoknya di determinasi (ditetapkan) oleh pendapatan. Ketika
pendapatan bertambah maka konsumsi akan ikut bertambah sehingga permintaan total
(Aggregate Demand) dapat diperoleh. Sedangkan penawaran adalah keseluruhan jumlah barang
yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga
naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah
barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Gambaran tentang permintaan total dan penawaran total berdampak terhadap
keseimbangan, baik itu penggambaran kurva IS, LM, Phillips dan lainnya. Suku bunga
merupakan salah satu variable dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat
karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat
keseharian dan mampunya dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Ia mempengaruhi
kepurusan seseorang atau rumah tangga dalam mengkonsumsi, membeli rumah, memeli obligasi,
atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keptusan ekonomis
bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru
atau perluasan kapasitas.

1.2 Rumusan Masalah


- Apakah Pengertian dari Model IS ?
- Apakah Model IS dalam Kebijakan Fiskal ?
- Apa Pengertian dari Model LM ?
- Bagaimana Model LM dalam Kebijakan Moneter ?
- Bagaimana Keseimbangan Pasar Barang dalam Kurva IS ?
- Bagaimana Keseimbangan Pasar Uang dalamKurva LM ?

1
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dari Model IS
- Untuk mengetahui Model IS dalam Kebijakan Fiskal
- Untuk mengetahui Pengertian dari Model LM
- Untuk mengetahui Model LM dalam Kebijakan Moneter
- Untuk mengetahui bagaimana keseimbangan pasar barang dalam kurva IS
- Untuk mengetahui bagaimana Keseimbangan pasar uang dalam Kurva LM

1.4 Manfaat
- Sebagai salah satu syarat nilai dan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro
- Sebagai salah satu bahan referensi bagi pembaca.

2
Bab II

Isi
2.1 Pengertian Model IS
Model IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan) memplot hubungan antara
tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Keseimbangan
pasar barang dan pasar jasa merupakan keseimbangan di sector riil yaitu keseimbangan antara
aggregate supply (AS) dan aggregate demand (AD). Indicator keseimbangan di tandai dengan
tingkat tabungan (SAVING) yang mewakili sisi AS sama dengan investasi yang mewakili sisi
AD keseimbangan sector riil atau pasar barang dan jasa dikaitkan dengan nilai investmen =
saving ( I = S). Keseimbangan tersebut secara grafis dinyatakan dengan kurva IS.

Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai


tingkat bunga dan pendapatan nasional yang memungkinkan pasar barang dan jasa dalam
keseimbangan

Terjadinya keseimbangan barang dan jasa ditandai dengan S = I. untuk analisisnya perlu
diketahui fungsi tabungan (saving) dan fungsi investasi. Kedua fungsi saving dan fungsi
investasi diasumsikan dalam bentuk liniear.

Fungsi saving dinyatakan > S = - Co + (1 – b) Y

- Co = besar S di saat Y = 0

1 – b = nilai MPS

Y = pendapatan nasional

Fungsi Investasi dinyatakan > I = Io + (-a) i

Io = besar I disaat I = O

a = marginal propensity to invest (MPI)

-a = ∆l / ∆I, nilai a < 0

i = tingkat bungan

3
Fungsi IS ditemukan melalui rumusan

S=I

-Co + (1 – b) Y = Io + (-a) i

(1 – b) Y = Co + Io + (-a) i

Co + Io = (-a) i

Fungsi tabungan S = F (y) member arti bahwa tabungan sangat ditentukan oleh tingkat
pendapatan nasional. Sementara fungsi investasi = f (i) menunjukan investasi dipengaruhi oleh
perkembangan tingkat bunga. Untuk menciptakan keseimbangan perekonomian, dapat
dikombinasikan perubahan – perubahan tingkat bunga (i) dengan perubahan pendapatan nasional
(y).

Contoh Soal :

Diketahui perkembangan konsumsi dan investasi suatu Negara adalah sebagai berikut

Pola Konsumsi Masyarakat Pola Investasi


Y C i I
0 150 0 530
3250 2750 0.05 500
3100 2630 0.10 470
2950 2510 0.15 440

Tentukan

a. Fungsi tabungan dan investasi


b. Persamaan yang memenuhi keseimbangan di pasar barang (IS)
c. Gambarkan

Jawab :

4
Fungsi Tabungan S = -Co + (1 – b) Y

S = -150 + 0,2Y

Io = 530

Fungsi investasi : I = Io – a I

I = 530 – 600 i

a. Fungsi keseimbangan pasar barang disebut juga fungsi IS, dapat ditentukan melalui
rumusan :

S=I

-150+0,2Y = 530 – 600i

0,2Y =680 – 600i

Y = 3400 – 3000 I

Kurva IS dapat diturunkan sebagai berikut

5
2.2 Model IS dalam Kebijakan Fiskal
1. Di daerah Jerat Likuiditas kebijakan fiskal paling efektif. Dengan menggeserkan kurva IS ke
kanan sejauh ab, pendapatan nasional ekuilibrium meningkat sebesar ab juga, yaitu semula
sebesar OYa sekarang menjadi OYb.

2. Di daerah Tengah, kebijakan fiskal juga dapat menaikkan tingkat penapatan nasional
ekuilibrium, akan tetapi tidak seefektif di daerah Jerat Likuiditas. Kebijakan fiskal yang berhasil
menggeser kurva IS ke kanan sejauh cd, yang jaraknya sama dengan ab, menghasilkan
peningkatan tingkat pendapatan nasional kurang dari cd, yaitu hanya meningkat dari semula OYc
menjadi OYm.

3. Di daerah Klasik, kebijakan fiskal sama sekali tidak efektif. Kebijakan fiskal yang berhasil
menggeser kurva IS sejauh ef, eg ataupun lebih besar lagi, pendapatan nasional ekuilibrium sama
sekali tidak meningkat, yaitu tetap sebesar OYe.

2.3 Pengertian Model LM


Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan nasional yang
terjadi di pasar uang. Teori yang mendasari pembentukan kurva LM adalah teori preferensi
likuiditas, dimana teori ini menyatakan tingkat bunga adalah faktor yang sangat menentukan
keinginan seseorang untuk memegang uang. Alasannya adalah tingkat bunga merupakan biaya
peluang (opportunity cost) karena dengan memegang uang berarti seseorang akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan bunga dari deposito atau obligasi.

Keseimbangan pasar uang merupakan keseimbangan antara permintaan uang (liquidity


preference, disingkat L) dan pernawaran uang (money supply, disingkat Ms). Keseimbangan
pasar uang dan pasar modal dikaitkan dengan nilai money demand = money supply (L = Ms).
Secara grafis, keseimbangan pasar uang dan modal dinyatakan dengan kurva L-M

Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Dalam keadaan dimana
penawaran uang tetap, perubahan dalam suku bunga akan terjadi hanya apabila permintaan uang
mengalami perubahan. Perubahan permintaan uang terutama terjadi karena peningkatan
pengeluaran agregat, semakin tinggi pengeluaran agregat semakin tinggi permintaan akan uang
dan semakin tinggi tingkat suku bunga.

Kurva LM merupakan garis yang memperlihatkan kombinasi suku bunga dan arus
pendapatan yang menciptakan keseimbangan di pasar uang. Terjadinya keseimbangan pasar
uang ditandai dengan fungsi permintaan uang sama dengan fungsi penawaran uang. Untuk
analisis keseimbangan pasar uang perlu diketahui fungsi money supply (Ms) dan money demand
atau disebut juga Liquidity Preference (L)

Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian dan dapat
digunakan untuk membiayai transaksi – transaksi yang dilakukan masyarakat. Penawaran uang
dapat juga disebut sebagai jumlah uang yang beredar. Untuk jangka waktu tertentu jumlah uang

6
yang beredar dianggap tetap jumlahnya dan bersifat eksogen karena uang ditentukan oleh
pemerintah dan system bank melalui kegiatan penciptaan uang.

Penawaran uang atau jumlah uang yang beredar itu terdiri atas M1 dan M2. M1
merupakan jumlah uang yang beredar dalam arti sempit, meliputi uang kertas, logam (yang
termasuk pada jenis uang kartal), dan uang giral yang berupa tabungan masyarakat dalam bank
komersial/umum. M2 merupakan jumlah uang yang beredar dalam arti luas meliputi M1
ditambah dengan near money (uang dekat), yaitu berupa aktiva yang dapat dijual dengan mudah
sehingga aktiva ini melaksanakan fungsi uang sebagai alat utkar meskipun tidak berlaku, secara.
Umum. Contoh near money misalnya surat deposito dan surat berharga lainnya. Dengan
demikian fungsi supply uang atau jumlah uang yang beredar dapat dinyatakan :

Ms = M1 + near money

Besar Ms ditetapkan pemerintah dan dianggap tetap untuk jangka waktu tertentu atau
bersifat eksogen. Permintaan uang merupakan permintaan atas saldo riil karena masyarakat
memegang uang tersebut untuk transaksi. Semakin tinggi tingkat harga semakin besar nominal
uang yang harus dipegang untuk membeli kuantitas tertentu dari barang-barang tersebut. Karena
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga – jaga sama – sama ditentukan oleh pendapat
masyarakat (Y), maka fungsi permintaan uangnya dapat dinyatakan L1 = f (Y). secara matematis
fungsi L1 berfungsi linier L1 = k Y. Dengan demikian, fungsi permintaan uang dapat
dinyatakan L2 = f(i). secara matematis fungsi L2 berbentuk fungsi linier L2 = Mo + M i.

Fungsi Permintaan Uang

L = k Y + Mo + m i

L = L1 + L2

K = ∆L : ∆Y

M = ∆L : ∆i

i = tingkat bunga

Mo = permintaan uang disaat tingkat bunga 0

Y = PN

Berdasarkan fungsi permintaan uang (L) dan penawaran uang (Ms), dapat ditemukan
fungsi LM atau fungsi keseimbangan di pasar uang, yaitu sebagai berikut:

7
L = Ms

kY + Mo + m I = Ms kY = Ms – Mo – m i
𝑀𝑠−𝑀𝑜 𝑚𝑖
Fungsi LM Y= +
𝑘 𝑘

Penurunan Kurva LM

Untuk menurunkan kurva LM diperlukan kurva permintaan uang dan penawaran uang.
Secara umum kedua kurva tersebut berbentuk garis lurus, dikarenakan fungsi permintaan dan
penawaran uang bersifat linear. Kurva penawaran berbentuk garis tegak lurus (karena bersifat
eksogen). Sedangkan kurva permintaan uang mempunyai kemiringan negative (karena bila
terjadi kenaikan permintaan uang akan mendorong kenaikan tingkat bunga).

Gambar berikut menunjukkan deviasi atau penurunan kurva LM dari fungsi Ms dan
fungsi L dengan menggunakan grafik dua kuadran

Dengan jumlah uang (Ms) tetap, setiap kenaikkan permintaan uang akan menyebabkan tingkat
bunga naik. Kenaikan permintaan uang berarti pengeluaran masyarakat terhadap produk nasional
semakin besar. Di sinilah keterkaitan perubahan suku bunga (i) dan perkembangan produk
nasional (Y). bila tingkat bunga di pasar uang naik dari i1 i2, dan i3 maka produk nasional
berkembang dari Y1, Y2, dan Y3.

Contoh Soal

Diketahui :

Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga – jaga dinyatakan dengan fungsi L1 = 0.20 Y

Permintaan uang untuk spekulasi dinyatakan dengan fungsi L2 = 400 – 500 i

8
Fungsi penawaran uang Ms = $1000 trilyun

Tingkat bunga yang terjadi antara 5% s/d 15%

Pertanyaan :

Tentukan fungsi LM dan gambarkan

Jawab :

Fungsi permintaan uang (i) ditentukan dengan rumus L = L1 + L2

Fungsi permintaan uang L = L1 + L2 L = 0.20Y + 400 – 500 i

Fungsi penawaran uang Ms = 1000 (trilyun)

L = Ms

0.20Y + 400 – 500 i = 1000 0.2Y = 600 + 500 i

Fungsi LM Y = 3000 + 2500 i

Keterangan Gambar

1. Fungsi penawaran uang Ms = 1000 (trilyun dollar ) nilainya tetap (bersifat eksogen)
2. Fungsi permintaan uang L = 0.20 Y + 400 – 500 i
3. Titik E1, E2, dan E3 menunjukkan keseimbangan antara L dan Ms di pasar uang
4. Titik – titik L = Ms tersebut diderivasikan ke titik – titik A, B, dan C
Sehingga membentuk kurva LM Y = 3000 + 2500 i
5. Kenaikan permintaan uang dari L ( Y1) , ke L (Y2) dan L(Y3) akan menaikkan tingkat
bunga dari 5% ke 10% dank e 15%. Hal ini akan berdampak pada kenaikan produk
nasional dari $3125, $3250, dan $3375

9
2.4 Model LM dalam Kebijakan Moneter
Dengan kebijakan moneter yang berhasil menggeser kurva LM dari LM0 ke LM2 dengan
titik ekuilibrium IS-LM yang berada:

1. Di daerah Jerat Likuiditas, kebijakan moneter sama sekali tidak efektif. Sama sekali tidak
berhasil menaikkan tingkat pendapatan nasional ekuilibrium. Dengan bergesernya kurva LM ke
kanan, dengan kurva ISa, titik ekuilibrium IS-LM tidak pindah dari tempatnya yang semula,
yaitu tingkat bunga tetap setinggi Ora, dan tingkat pendapatan nasional ekuilibrium tetap setinggi
OYa.

2. Di daerah Tengah, kebijakan moneter mampu menaikkan tingkat pendapatan nasional


ekuilibrium, akan tetapi tidak seefektif di daerah Klasik.

3. Di daerah Klasik, kebijakan moneter adalah paling efektif. Dengan peningkatan jumlah uang
beredar yang sama, kalau titik ekuilibrium IS-LM berada di daerah Tengah, bertambah besarnya
pendapatan nasional ekuilibrium hanya sebesar YbYf, sedangkan apabila titik ekuilibrium IS-
LM berada di daerah Klasik, tambahan pendapatan nasional ekuilibrium yang dihasilkan akan
sebesar YcYg. Dari gambar kita dapat lihat bahwa YcYg lebih besar daripada YbYf

2.5 Keseimbangan Pasar Barang Kurva IS


Keseimbangan di pasar barang untuk perekonomian tertutup tanpa campur tangan
pemerintah terjadi ketika pengeluaran yang direncanakan sama dengan pengeluaran aktual atu
ketika injeksi sama dengan kebocoran (I + G = S + T). Kurva IS adalah kurva yang menunjukkan
hubungan negatif antara suku bunga (i) dengan output riil yang menjamin keseimbangan di pasar
barang.

Bila komponen persamaan kurva IS yang ceteris paribus berubah, maka kurva IS akan
bergeser ke kanan atau ke kiri tergantung dari perubahan komponen tersebut. Perubahan
komponen tersebut selain mengubah intersep IS juga dapat mengubah gradien kurva IS. Bila
investasi tidak elastis sempurna terhadap suku bunga, maka kurva IS akan vertikal (tegak lurus
sumbu mendatar Y).

2.6 Keseimbangan Pasar Uang Kurva LM


Keseimbangan di pasar uang terjadi bila permintaan uang sama dengan penawaran uang.
Kurva LM adalah kurva yang menunjukkan hubungan positif antara tingkat bunga (i) dan tingkat
output riil yang menjamin keseimbangan di pasar uang.

Adanya perangkap likuiditas akan mengakibatkan kurva LM menjadi patah-patah (tidak


kontinu dan halus) dan dapat digolongkan menjadi daerah perangkap likuiditas, daerah tengah
(intermediate range) dan di daerah Klasik. Apabila komponen-komponen kurva LM yang
dianggap ceteris paribus itu berubah akan dapat mengubah intersep atau gradien kurva LM.

10
2.7 Keseimbangan Umum dan Keseimbangan Semu
Pada umumnya kurva IS mempunyai lereng yang negatif, sedangkan kurva LM mempunyai
lereng yang positif. Ini berarti bahwa pada umumnya tingkat pendapatan nasional yang
memenuhi syarat ekuilibriumnya, baik pasar komoditi maupun pasar uang hanya terletak pada
satu titik. Yaitu pada titik potong kurva IS dengan kurva LM. Keadaan perekonomian di mana
terpenuhi syarat ekuilibriumnya pasar komoditi dan juga terpenuhinya syarat ekuilibirumnya
pasar uang dalam model analisis IS-LM dikatakan berada dalam keseimbangan umum atau
general equilibrium dan titik potongnya kita sebut titik ekuilibrium IS-LM.

Keseimbangan umum terjadi bila kurva IS berpotongan dengan kurva LM atau


keseimbangan yang menunjukkan hubungan antara i dan Y (tertentu) yang menjamin
keseimbangan di pasar barang dan uang. Pengaruh bunga terhadap keseimbangan umum dibahas
oleh Keynes dan A.C. Pigou yang masing- masing dikenal sebagai efek Keynes dan efek Pigou.
Menurut Keynes, perubahan harga akan mempengaruhi keseimbangan umum melalui perubahan
kurva LM, sedangkan menurut Pigou perubahan harga akan mempengaruhi keseimbangan umum
melalui perubahan kurva IS.

Keseimbangan umum (ekonomi makro) mungkin tidak terjadi bila kurva IS dan LM, kedua-
duanya vetikal (tegak lurus sumbu mendatar y). Kebijakan fiskal dan moneter dapat
mempengaruhi keseimbangan umum melaui pergeseran kurva IS dan/atau LM.

Kalau keseimbangan umum atau general equilibrium tersebu thanya terdapat pada titik
potong kurva IS dengan kurva LM, bagaimana dengan titik-titik kedudukan lainnya yang ada di
sepanjang kurva IS dan juga yang ada di sepanjang kurva LM? Apakah dengan terpenuhinya
syarat ekuilibriumnya pasar komoditi belum berarti perekonomian beraa dalam keadaan
ekuilibrium? Apakah dengan terpenuhinya syarat ekuilibriumnya pasar uang belum berarti
bahwa perekonomian berada dalam keadaan ekuilibrium?

Terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, dapatlah dikemukakan bahwa kalau hanya terpenuhi


syarat ekuilibriumnya satu pasar saja, maka belumlah dapat dikatakan bahwa perekonomian
berada dalam keadaan ekuilibrium yang sebenarnya; paling jauh hanya dapat dikatakan bahwa
pasar yang memenuhi syarat ekuilibrium tersebut berada dalam keadaan keseimbangan semu
atau quasi equilibrium. Titik-titik kedudukan pada kurva IS yang tidak dilalui oleh kurva LM
merupakan titik-titik kedudukan di mana pasar komoditi berada dalam keadaan ekuilibrium
semu. Sebaliknya titik-titik kedudukan pada kurva LM yang tidak dilalui oleh kurva IS
merupakan titik-titik kedudukan di mana pasar uang berada dalam keadaan ekuilibrium semu.

11
Studi Kasus
Analisis Efektivitas Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal terhadap Produk Domestik
Bruto Indonesia

PDB sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian nasional. PDB
mampu untuk meringkas aktivitas ekonomi dalam nilai uang tunggal dalam periode waktu
tertentu. Nilai dari PDB mengandung dua macam persepsi yaitu sebagai perekonomian total dari
setiap orang di dalam suatu perekonomian dan sebagai pengeluaran total pada output barang dan
jasa dalam perekonomian (Sariningrum, 2007). Dari data-data empiris tingkat pertumbuhan
ekonomi Indonesia berdasarkan pada PDB atau perhitungan atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai yang cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2004 sampai dengan 2005
PDB Indonesia mengalami peningkatan dari 5.03% naik menjadi 5.69%. Pada saat tahun
berikutnya pada tahun 2005 sampai tahun 2006 mengalami penurunan dari 5.69% turun menjadi
5.50% turun sebesar 0.19%. kemudian pada tahun 2007 PDB Indonesia mengalami peningkatan
yang signifikan dengan nilai 6.35%. Namun demikian pada dua tahun berikutnya 2008 sampai
2009 PDB Indonesia mengalami penurunan yang sangat tajam dari 6.35% ditahun 2007 turun
menjadi 4.63% pada tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya gejolak ekonomi global yang
melanda Amerika Serikat yang berdampak pada ekonomi Indonesia pada tahun 2008. Kemudian
PDB Indonesia mengalami peningkatan lagi pada tahun 2010 dengan nilai sebesar 6.22%.
Namun demikian peningkatan yang diharapkan akan berlanjut pada tahuntahun berikutnya
pertumbuhan PDB malah semakin mengalami penurunan, setelah peningkatan pada tahun 2010
turun lagi di tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan nilai 4.79%. Namun demikian, pada
tahun 2016 mengalami peningatan PDB sebesar 5.02%. Hal ini disebabkan adanya gejolak
perekonomian dunia yang menyebabkan nilai mata uang rupiah mengalami depresiasi yang
menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami gap yang sangat tajam. Pada saat
ekonomi berjalan terlalu lambat dari yang seharusnya yang ditandai dengan rendahnya
pertumbuhan dan tingginya tingkat pengangguran, maka dengan kebijakan fiskal dan moneter
yang tepat diharapkan dapat mendorong perekonomian tumbuh lebih cepat dan pengangguran
dapat ditekan. Sedangkan pada saat perekonomian dianggap terlalu cepat yang ditandai dengan
pertumbuhan yang tinggi dan tingkat inflasi yang juga tinggi, maka kebijakan fiskal dan moneter
diharapkan dapat menekan dan mengarahkan perekonomian agar terhindar dari dampak negatif
(Majid, 2007). Kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan di bidang fiskal dan moneter sangat

12
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kebijakan yang berhubungan dengan
pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah uang beredar serta tingkat suku bunga tersebut dapat
mempengaruhi perekonomian negara. Oleh karena itu, pemerintah (sektor riil) dan bank sentral
(sektor moneter) selalu membuat kebijakan-kebijakan yang disesuaikan dengan perkembangan
dinamika ekonomi nasional dari tahun ke tahun. Kebijakan-kebijakan yang dibuat ini diharapkan
dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi negara.

Kebijakan moneter dan fiskal digunakan untuk memperkuat laju pertumbuhan ekonomi yang
sedang melambat dengan ditandai adanya pengangguran yang masih tinggi, lapangan pekerjaan
yang belum memadai, menurunnya pendapatan negara. Salah satu cara untuk melihat situasi
makro ekonomi Indonesia adalah dengan melihat PDB sebagai salah satu faktor penting dalam
menilai kinerja perekonomian. Di Indonesia cara penghitungan PDB yang paling sering
dipergunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran dan pendekatan produksi. Analisis IS-LM
merupakan alat bantu analisis dalam kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dalam suatu
perekonomian makro. Alat bantu IS-LM ini akan lebih mudah untuk menentukan keseimbangan
umum ekonomi makro agregatif yang dimaksud. Keseimbangan pasar barang dan pasar uang
(IS-LM) terjadi jika semua pasar yang diperhatikan dalam model tersebut berada pada keadaan
ekuilibrim. Keseimbangan terjadi pada perpotongan antara kurva IS dengan kurva LM. Keadaan
perekonomian berada dalam keadaan ekulibrium yang sebenarnya, paling jauh hanya dapat
dikatakan bahwa pasar yang memenuhi syarat ekulibrium tersebut berada dalam keseimbangan
semu.

13
Bab III

Penutup
3. 1 Kesimpulan
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan investasi dan tabungan. Kurva
IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan
keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan – perubahan dalam kebijakan fiscal
yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan.
Perubahan – perubahan dalam kebijakan fiscal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan
jasa menggeser kurva IS ke kiri

Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan kurva LM. Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat
pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan
terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu,
kurva LM miring ke atas.

14
Daftar Pustaka

Prof. Dr.M.Saleh, M.Sc., Drs.Sonny Sumarsono,M.M. 2015 Pengantar Ekonomi Makro, UPT penerbitan
universitas Jember

http://eprints.undip.ac.id/15720/1/Noor_Cholish_Madjid.pdf

15

You might also like