You are on page 1of 19

MASALAH YANG LAZIM TERJADI PADA

NEONATUS, BAYI DAN BALITAMASALAH


YANG LAZIM TERJADI PADA NEONATUS, BAYI
DAN BALITA
/03/22/puskesmasposyandupolindes/

DISUSUN OLEH:
Roviatul Khoiriyah (2010115011)
Fadhilah Nurussa’adah (2010115012)

Stikes Muhammadiyah Cirebon


Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nya, kami dapat membuat
makalah ini. Shalawat serta salam, kami haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad saw. Sehingga kami dapat tetap hidup dibawah naungan cahaya rahmat
dan dapat terus menuntut ilmu guna mendapat derajat kemuliaan disisi-Nya serta lebih
mengenal hakikat-Nya.
Dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat berguna bagi para pembaca
untuk menambah pengetahuan, teruama pengetahuan tentang materi MASALAH
YANG LAZIM TERJADI PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITAMASALAH
YANG LAZIM TERJADI PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITA.
Dalam segala upaya penyusunan makalah ini, kami sadari masih banyak
kekurangan yang perlu disempurnakan. Untuk itu, Kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini sangat kami nantikan. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih dan semoga makalah ini bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Cirebon, 21 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………....……………………. 2
Daftar isi………………………………...………….………………….. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………..………...……………............4
1.2 Tujuan................... ………………..……………...……...........4
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Masalah Umum yang lazim terjadi pada bayi baru
lahir....……...............................................................................5
BAB 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................18
4.2 Saran.........................................................................................18

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurunkan angka kematian bayi merupakan salah satu tujuan dari asuhan
kebidanan pada neonatal, bayi dan balita. Dalam pelaksanaannya masih banyak
hambatan yang terjadi, contohnya ialah lahirnya bayi dengan masalah, bayi dengan
penyakit tertentu, dan balita yang terserang penyakit. Maka dari itu penting bagi
tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk mengetahui dan terampil dalam mengenali
gejala suatu penyakit serta cara menanganinya. Makalah ini akan membahas tentang
beberapa penyakit yang dapat menyerang bayi antara lain ialah : bercak mongol,
hemangioma, muntah, gumoh, oral trush, diaper rash, sebhorrea, milliariasis, diare,
obstipasi , infeksi, syndrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome-
sids), muntah dan gumoh serta penatalaksanaanya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa saja masalah kesehatan yang dapat terjadi pada neonatus,
bayi dan balita
2. Mengetahui penyebab masalah-masalah kesehatan pada neonatus, bayi dan
balita
3. Mengetahui tanda dan gejala setiap masalah kesehatan yang terjadi pada
neonatus, bayi dan balita
4. Mengetahui komplikasi apa saja yang dapat terjadi jika masalah kesehatan
tersebut tidak ditangani dengan tepat dan segera
5. Mengetahui penanganan setiap masalah kesehatan yang terjadi
6. Mengetahui apa saja yang harus bidan persiapkan jika masalah kesehatan
tersebut tidak dapat ditangani sendiri dan harus dirujuk
7. Mengetahui tindakan preventif  yang dapat dilakukan untuk mencegah
masalah-masalah kesehatan pada neonatus, bayi dan balita

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masalah Umum yang lazim terjadi pada bayi baru lahir

 BERCAK MONGOL
 Pengertian
Merupakan bercak kebiruan yang disebabkan karena
terperangkapnya sel melanostik (pigmen) di bagian belakang tubuh
bayi pada saat pembentukan sistem saraf. Bercak mongol tergolong
normal dan tidak berbahaya dan hampir dialami oleh semua bayi.

 Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak
mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung
melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari
Krista neuralis ke epidermis. Hamper 90% bayi dengan kulit
berwarna atau kulit Asia (Timur) lahir dengan brcak ini, namun pada
bayi Kaukasia hanya 5%.

 Tanda dan Gejala


Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru
kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.
Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi
sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang dan pundak.
Bercak mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar
peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bias memiliki
satu atau beberapa bercak mongol. Bercak mongol biasanya terlihat
sebagai :
1) Luka seperti pewarnaan
2) Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit normal

5
3) Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
4) Bercak yang biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan
atau tahun
5) Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan

 Penanganan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama
atau pada 1-4 tahun sehingga tidak memerlukan perlindungan dan
penanganan khusus. Namun bercak mongol multiple yang tersebar
luas, terutama pada tempat-tempat biasa cenderung tidak akan hilang
dan dapat menetap sampai dewasa. Apabila penderita telah dewasa,
dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.

Penanganan yang dapat dilakukan oleh bidan :

- Memberikan konseling pada orang tua bayi


- Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bercak mongol
- Menjelaskan bahwa bintik tersebut akan menghilang dalam hitungan
bulan/tahun dan tidak berbahaya sehingga orang tua bayi tidak merasa
cemas.
-
 HEMANGIOMA
 Pengertian
Merupakan tanda lahir yang berupa sekelompok pembuluh darah
yang tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum. Biasanya muncul
di permukaan kulit. Meski bisa tumbuh membesar dua kali
ukurannya stabil dan buka merupakan tumor.

 Penanganan
Umumnya setelah mencapai mencapai ukuran stabil, warnanya akan
menipis kemudian dapat menghilang dengan sendirinya sehingga
tidak memerlukan penanganan khusus. Kemudian berikan konseling
kepada orang tua bayi bahwa tanda lahir itu normal dan sering terjadi
pada bayi baru lahir, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dalam
menghadapi kejadian ini.

6
 IKTERIK
 Pengertian
Merupakan perubahan warna kulit / sclera mata berwarna putih
menjadi kuning karena kadar bilirubin dalam darah. Ikterik pada
bayi dikatakan fisiologis apabila muncul pada hari kedua dan ketiga
setelah bayi lahir.

 Penanganan
Perlu dilakukan pengamatan yang ketat dan cermat pada 24 jam
pertama sehingga ikterus tidak potensial menjadi patologis. Hal lain
yang dapat dilakukan adalah dengan cara terus memberi ASI pada
(banyak minum), melakukan terapi sinar yaitu dengan menyinari
bayi pada pagi hari sekitar jam 7 sampai jam 9 selama sepuluh
menit. Namun apabila terjadi keadaan patologik perlu dirujuk ke RS
(periksa golongan darah ibu dan bayi, periksa kadar bilirubin).

 MUNTAH DAN GUMOH


 Pengertian
Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik
cairan maupun makanan yang sebelumnya telah dicerna melalui
gerak peristaltik otot lambung.

 Etiologi
Muntah bias disebabkan karena berbagai hal seperti :
1. Kelainan congenital
Pada saluran pencernaan, iritasi lambung atresia esophagus,
hirshprung, tekanan intracranial yang tinggi.
2. Infeksi pada saluran pencernaan.
3. Cara pemberian makanan yang salah.
4. Keracunan.

 Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah :
1. Dehidrasi atau alkalosiskarena kehilangan cairan tubuh/
elektrolit
2. Ketosisi karena tidak makan dan minum
3. Asidosis yang disebabkan adanya ketosis yang dapat
berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang

7
4. Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, rupture
esophagus, aspirasi, yang disebabkan karena muntah yang sangat
hebat.

 Patofisiologi
Muntah terjadi ketika anak/bayi menyemprotkan isi perutnya keluar,
terkadang sampai seluruh isinya dikeluarkan. Pada bayi, muntah
sering terjadi pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan
reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui
mulut. Refleks ini dikoordinasikan di medulla oblongata. Muntah
dapat dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan,
penyakit intracranial, atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri.

 Penanganan
1. Kaji factor penyebab dan sifat muntah
2. Berikan pengobatan yang bergantung pada factor penyebab
3. Ciptakan suasana tenang
4. Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati
5. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah
6. Berikan antiemetic jika terjadi reaksi simptomatis
7. Rujuk segera

 GUMOH
 Pengertian
Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik
cairan maupun makanan (ASI atau PASI) segera setelah bayi
diberikan asupan tersebut tanpa mengalami proses pencernaan
melalui gerak peristaltik otot lambung.

 Etiologi
Penyebab terjadinya gumoh antara lain :
1) Bayi sudah merasa senang
2) Posisi salah saat menyusui
3) Posisi botol yang salah
4) Tergesa-gesa saat pemberian susu
5) Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan

 Patofisiologi
Pada keadaan gumoh, biasanya lambung sudah dalam keadaan terisi
penuh, sehingga terkadang gumoh bercampur dengan air liur yang

8
mengalir kembali ke atas dan keluar melalui mulut pada sudut-sudut
bibir. Hal tersebut disebabkan karena otot katup di ujung lambung
tidak bisa bekerja dengan baik. Otot tersebut seharusnya mendorong
isi lambung ke bawah.

 Penanganan
- Perbaiki teknik menyusui
- Perhatikan posisi botol saat pemberian susu
- Sendawakan bayi setelah disusui
- Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu bibir mencakup rapat
seluruh puting susu ibu sampai ke areola.

 ORAL TRUSH
 Pengertian
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mukosa mulut bayi oleh
jamur Candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak
keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi
ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam
karena adanya iritasi gastrointestinal.

 Etiologi
Oral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (candida albican) yang
merupakan organism penghuni kulit dan mukosa mulut, vagina, dan
saluran cerna.

 Tanda dan Gejala


Sangat mudah terlihat pada pasien oral trush adalah lesi di mulut
yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berkeping
menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua bibir, gusi, dan mukosa
pipi.

 Penanganan
1) Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.
2) Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera
diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum luas.
3) Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.
4) Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum
susu dengan air matang dan juga bersih.
5) Pada bayi yang minun susu dengan menggunakan botol,
gunakan teknik steril dalam membersihkan botol susu.

9
6) Berikan terapi pada bayi.
a. 1 ml larutan Nystatin 100.000 unit diberikan 4x sehari
dengan interval setiap 6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan
hati-hati agar tidak menyebar luas kerongga mulut.
b. Gentian violet 3x sehari.

 DIAPER RUSH (Ruam Popok)


 Pengertian
Kemerahan pada kulit bayi akibat adanya kontak yang terus menerus
dengan lingkungan yang tidak baik.

 Etiologi
1) Tidak terjaganya kebersihan kulit dan pakaian bayi
2) Jarang mengganti popok setelah bayi BAB atau BAK
3) Terlalu panas atau lembabnya udara/suhu lingkungan
4) Tingginya frekuensi BAB (diare)
5) Adanya reaksi kontak terhadap karet, plastic dan deterjen

 Tanda dan Gejala


1) Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan allergen,
sehingga muncul eritema.
2) Erupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti bokong, alat
genital, perut bawah, atau paha atas
3) Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa,
vesikula dan ulserasi.

 Penanganan
1) Dapat diatasi dengan cara menjaga kebersihan dan kelembaban
kulit bayi terutama pada kulit di daerah alat kelamin dan bokong.
2) Menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan.
3) Setiap setelah BAB dan BAK segera bersihkan daerah pada
tubuh bayi yang terkontaminasi.
4) Mencuci popok dengan detergen yang lembut.

 SEBORRHOEA
 Pengertian
Kulit tampak berkaca-kaca, berwarna merah dan berminyak oleh
karena produksi lemak yang berlebihan dan bisa juga terjadi jerawat
komedo pada kulit. Biasanya seborrhea terjadi di daerah kepala.

10
 Etiologi
Beberapa factor penyebab seborrhea :
1) Faktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena factor keturunan
dari orang tua.
2) In take makanan yang kaya lemak dan kalori.
3) Asupan minuman beralkohol.
4) Adanya gangguan emosi.

 Penanganan
Walaupun secara kausal masih belum diketahui, tapi
penyembuhannya bisa dilakukan dengan obat-obat topical seperti
sampo yang tidak berbusa (keramasilah kepala bayi sebanyak 2
sampai 3 kali seminggu) dank rim selenium sulfida.

 BISULAN (FURUNKEL)
 Pengertian
Infeksi bakterial (terutama oleh kuman Staphylococcus Aureus dan
Streptococcus sp.) pada bagian atas lapisan kulit. Salah satu faktor
resiko atau pemicu munculnya bisulan adalah obesitas (semakin
gemuk seseorang semakin tinggi resiko untuk mengalami bisul).

 Etiologi
Bisul dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1) Iritasi pada kulit.
2) Kebersihan kulit yang kurang terjaga.
3) Daya tahan tubuh yang rendah.
4) Infeksi oleh Staphylococcus Aureus.

 Tanda dan gejala


1) Nyeri pada daerah ruam.
2) Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang
berbentuk kerucut dan memiliki pustule.
3) Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan
jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar
melalui lobus minoris resistensiae.
4) Setelah seminggu umumnya furunkel akan pecah pecah sendiri
dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya.

11
 Penanganannya
1) Faktor pemicu harus dihilangkan.
2) Menjaga kebersihan umum terutama pada kulit.
3) Bila bisulan melebar (semakin luas) diberikan obat antibiotik
golongan penicillin atau diberikan antibiotik Eritromicin.
4) Bila bisul matang lakukan insisi dan bila bisul sering kambuh
perlu dilakukan pemeriksaan gula darah.

 MILLIARIASIS
 Pengertian
Kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan disertai dengan
gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebih disertai
sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu pada dahi, leher, bagian
yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami
tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala.

 Etiologi
Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara yang panas dan
lembab serta adanya dengan infeksi bakteri.

 Penanganan
1) Melakukan perawatan kulit yang benar.
2) Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak
salycil atau bedak kocok setelah mandi.
3) Bila sangat gatal, pedih, luka, dan timbul bisul, dapat diberikan
antibiotik.
4) Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih)
sehingga tidak melukai / menggores kulit saat menggaruk.

 OBSTIPASI
 Pengertian
Merupakan penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit
atau adanya obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga didefinisikan
sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama hari atau lebih.

 Etiologi
Obstipasi pada anak dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
1) Kebiasaan makan
Obstipasi dapat timbul bila feses terlalu kecil untuk membangkitkan
keinginan untuk buang air besar. Keadaan ini terjadi akibat dari

12
kelaparan, dehidrasi, dan mengonsumsi makanan yang kurang
mengandung selulosa.
2) Hipotiroidesme
Obstipasi merupakan gejala dari dua keadaan, yaitu kreatinisme dan
myodem yang menyebabkan tidak cukupnya ekskresi hormone tiroid
sehingga semua proses metabolism berkurang.
3) Keadaan-keadaan mental
Factor kejiwaan memegang peranan penting terhadap terjadinya
obstipasi, terutama depresi berat yang tidak memedulikan
keinginannya untuk buang air besar. Kondisi anak dengan
keterbelakangan mental juga merupakan penyebab terjadinya
obstipasi karena anak sulit dilatih buang air besar.
4) Penyakit organic
Obstipasi terjadi bila terasa nyeri saat buang air besar dan sengaja
dihindari seperti pada fistula ani atau wasir yang mengalami
thrombosis.
5) Kelainan congenital
Adanya penyakit seperti atresia, stenosis, megakolon anganglionik
congenital (penyakit hirschprung), obstruski bolus usus ileus
mekonium, atau sumbatan mekonium. Hal ini dicurigai terjadi pada
neonates yang tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam
pertama.
6) Penyebab lain
Penyeban lainnya adalah diet yang salah, tidak mengonsumsi
makanan yang mengandung serat selulosa sehingga bisa mendorong
terjadinya peristaltic, atau pada anak setelah sakit atau sedang sakit,
ketika anak masih kekurangan cairan.

 Tanda dan Gejala


1) Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam
pertama, pada bayi jika tidak mengeluarkan feses selama 3hari atau
lebih.
2) Sakit dan kejang pada perut.
3) Pada pemeriksaan rectal, jari akan merasa jepitan udara dan
mekonium yang menyemprot.
4) Feses besar dan tidak dapat digerakkan dalam rectum.
5) Bising usus yang janggal.
6) Merasa tidak enak badan, anoreksia, dan sakit kepala.
7) Terdapat luka pada anus.

13
 Penanganan
1) Banyak minum.
2) Makan makanan yang tinggi serat.
3) Mencegah memberikan makanan dan obat yang menyebabkan
konstipasi / obstipasi.
4) Lebih baik memberi ASI pada bayi.
5) Melakukan kolaborasi untuk intervensi bedah jika terdapat
indikasi.
6) Melakukan perawatan kulit per anal.

 INFEKSI
 Pengertian
Kolonaliasis yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme
inang dan bersifat paling membahayakan inang.

 Etiologi
Infeksi perinatal dapat disebabkan oleh berbagai bakteri seperti
Escherichia coli, Pseudomonas pyocyaneus, Klebsielia,
Staphylococcus aureus, dan Coccus gonococcus. Infeksi ini bisa
terjadi pada saat antenatal, intranatal, dan postnatal.

 Tanda dan gejala


Gejala infeksi yang umum terjadi pada bayi yang mengalami infeksi
perinatal adalah sebagai berikut :
1) Bayi malas minum.
2) Gelisah dan mungkin juga terjadi letargi.
3) Frekuensi pernapasan meningkat.
4) Berat badan menurun.
5) Pergerakan kurang.
6) Muntah
7) Diare
8) Sklerema dan edema
9) Perdarahan, ikterus, kejang.
10) Suhu tubuh dapat normal, hipotermi atau hipertermi.

 Penanganan
1) Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan.

14
2) Mencuci tangan sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi,
pakaian bayi harus bersih, alat-alat yang digunakan untuk melakukan
tindakan pada bayi harus bersih.
3) Berikan posisi semi fowler apabila bayi mengalami sesak.
4) Apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin.
5) Memberikan ASI perlahan-lahan, sedikit demi sedikit. 6)
Apabila bayi muntah lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur
miring ke kiri atau ke kanan.
7) Apabila ada diare, perhatikan personal hygine dan keadaan
lingkungan.
8) Rujuk segera kerumah sakit. Lakukan informant consent pada
keluarga

 BAYI MENINGGAL MENDADAK (SUDDEN INFANT DEATH


SYNDROM)
 Pengertian
Suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang
tampaknya sehat. Sering ditemukan pada bayi usia 2 minggu sampai
1 tahun dan sering terjadi ketika bayi sedang tidur.

 Etiologi
1) Ibu yang masih remaja
2) Bayi dengan jarak kehamilan yang dekat
3) Bayi laki-laki dengan berat badan di bawah normal
4) Bayi yang mengalami dysplasia bronkopulmoner.
5) Bayi premature.
6) Gemeli (bayi kembar)
7) Bayi dengan sibling
8) Bayi dari ibu dengan ketergantungan narkotika.
9) Prevalensi pada bayi dengan posisi tidur telungkup.
10) Bayi dengan virus pernapasan.
11) Bayi dengan infeksi botulinum
12) Bayi dengan apnea yang berkepanjangan
13) Bayi dengan pola napas herediter
14) Bayi dengan kekurangan surfaktan pada alveoli.

 Pencegahan
1) Selalu meletakkan bayi dalam posisi terlentang ketika ia sedang
tidur walaupun saat tidur siang.

15
2) Menggunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu
empuk.
3) Jauhkan berbagai selimut atau kain lembut.
4) Pastikan wajah dan kepala bayi tidak tertutup oleh apapun
selama ia tidur.
5) Melarang siapa pun merokok di sekitar bayi.
6) Jangan membiarkan bayi kepanasan selama tidur

 DIARE
 Pengertian
BAB dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan
tinja / feses menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang
terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat.

 Etiologi
1) Infeksi
a. Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan
merupakan penyebab utama terjadinya diare.
b. Parenteral, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat
pencernaan.
2) Malabsorbsi
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
3) Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi.
4) Psikologi, misalnya rasa takut atau cemas.

 Tanda dan gejala


1) Cengeng
2) Gelisah
3) Suhu meningkat
4) Nafsu makan menurun
5) Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan adanya
darahnya.
6) Anus lecet
7) Dehidrasi
8) Berat badan menurun
9) Turgor kulit menurun
10) Mata dan ubun-ubun cekung
11) Selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering

16
 Penanganan
1) Memberikan cairan dan mengatur keseimbangan cairan
elektrolit.
2) Melakukan terapi rehidrasi.
3) Melakukan kolaborasi untuk terapi pemberian antibiotik yang
sesuai dengan kuman penyebabnya.
4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk
mencegah penularan.
5) Memantau biakan feses pada bayi yang mendapat terapi
antibiotik.
6) Tidak dianjurkan memberi anti diare.

17
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Masalah yang lazim terjadi pada bayi dan balita ini lazim terjadi. Cara
penanganannya adalah dengan mengetahui bagaimana penangnan dari tiap-tiap
masalah yang terjadi. Serta orang tua bisa mencari bagaimana tingkat keparahan
dari masalah kesehatan yang dihadapi sehingga bisa mengetahui mana yang sudah
parah dan mana yang tidak. Serta bisa membawa anaknya ke tenaga kesehatan
jika penyakit atau masalah tersebut semakin parah.

3.2Saran

1. Sebagai tenaga kesehatan maka harus mengetahui masalah kesehatan yang


lazim terjadi pada bayi dan balita dan tahu bagaiamana cara penanganannya.
2. Sebagai tenaga kesehatan maka sebaiknya mampu memberikan pendidikan
kesehatan kepada ibu agar ibu bisa menangani secara cepat masalah kesehatan
yang diderita anaknya.

18
Pertanyaan:
1. Apakah hemogoia bisa sampai besar?
2. Apakah di kaki bayi ada kutil harus di apain?
3. Boleh tidak jika, diaper rush pake minyak zaitun?
4. Apakah gumoh mempengaruhi berat badan?
5. Apakah bercak mongol sampai dewasa?

Jawaban
1. Hemogia bukanlah tumor jadi bunda-bunda tidak usah khawatir karna itu
akan menghilang/memudar ketika sudah besar
2. Kutil dikarenakan kebersihan kurang terjaga, jadi jika ada kutil segera
periksa ke dokter atau bisa di beri salep, dan mengajarkan anak untuk slalu
mencuci kaki setelah main
3. Boleh, jika ada tulisan aman untuk bayi
4. Untuk usia <6 bulan itu masih normal jika bayi mengalami gumoh, namun
apabila sudah >6 bulan dan disertai muntah, berkurangnya berat badan
maka lebih baik langsung diperiksakan ke dokter
5. Bercak mongol akan menghilang atau memudar seiiringnya waktu, kalau
semisal sampai dewasa masih ada bisa di cek ke dokter apakah perlu di
laser untuk membersihkan atau tidak.

19

You might also like