Menurut Nurgiyantoro (1995:165), istilah tokoh menunjuk pada orangnya
atau pelaku cerita, misalnya sebagai penjawab terhadap pertanyaan: siapakah tokoh utama novel itu? Atau ada berapa orang jumlah pelaku novel itu? Atau siapakah tokoh protagonis dan antagonis dalam novel itu? dan sebagainya.
Selanjutnya, Sudjiman (1988:16) tokoh adalah individu rekan yang
mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi ada juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan.
Sedangkan Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan dan karakterisasi- karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan yang menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Perwatakan (karakterisasi) dapat diperoleh dengan memberi gambaran
mengenai tindak-tanduk, ucapan atau sejalan tidaknya antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Perilaku para tokoh dapat diatur melalui tindak- tanduk, ucapan, kebiasaan, dan sebagainya
Tokoh cerita dilengkapi dengan karakteristik dan watak tertentu. Watak
adalah kualitas tokoh yang meliputi kualitas nalar dan jiwa yang membedakannya dengan tokoh cerita lain. Perbedaan watak dan kejiwaan setiap para tokoh itulah yang menyebabkan pertentangan atau benturan keinginan yang menyebabkan terjadinya konflik. Oleh sebab itu, di dalam sebuah karya sastra penulis tidak mungkin menciptakan tokoh tanpa menciptakan wataknya. Watak tokoh digambarkan penulis melalui percakapan, cara hidup, dan cara berfikir tokoh.
Jadi dapat disimpukan bahwasanya perwatakan tokoh merupakan sebuah
gambaran atau pelukisan tokoh dalam sebuat cerita yang ditampilkan, perwatakan tokooh ini dapat dilihat melelui dialog tokoh, penjelasan tokoh, karakter tokoh atau pengembangan secara fisik. Maka dari itu Penokohan dan tokoh dalam sebuah cerita sangat erat kaitannya sebab perwatakan tokoh digambarkan melalui penampilan si tokoh.