You are on page 1of 12

MAKALAH

KOMPONEN ILMU PENGETAHUAN

DI SUSUN OLEH:
HARUN NURRASID

PRODI BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CORDOVA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Azza wa Jalla, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan
dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu, sudah
sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis setiap saat.
Dengan segala keterbatasan penulis yakni bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Pada Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan makalah ini bisa
diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.

Taliwang,12 Januari 2021


Penyusun

Harun Nurrasid

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................5
A.Latar Belakang................................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan....................................................................................................6
2.1. Struktur Ilmu Pengetahuan.........................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11

ii
iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara obyektif dalam menggambarkan
dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan
mensistematisasikan common sense. Sehingga definisi ilmu pengetahuan adalah
kumpulan pengetahuan yang benar-benar disusun dengan sistematis dan metodologis
untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji atau diverifikasi
kebenarannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian ilmu pengetahuan ?


2. Apakah komponen dalam ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimanakah struktur dasar ilmu pengetahuan ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui definisi ilmu pengetahuan.


2. Dapat mengetahui struktur dan komponen – komponen ilmu penegetahuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan

A. Pengertian ilmu pengetahuan menurut beberapa pendapat yaitu sebagai berikut:

1. Dalam kamus Bahasa Indonesia yang telah disempurnakan, yang dimaksud Ilmu
Pengetahuan adalah suatu bidang yang disusun yang sistematis berdasarkan metode
tertentu, untuk dapat dimanfaatkan sebagai penjelas gejala tertentu. (Admojo, 1998).

2. Menurut Mulyadhi Kartanegara, yang dimaksud ilmu adalah melebihi sains. Artinya
apabila sains hanya terfokus pada bidang pembahasan secara fisik dan inderawi saja,
maka ilmu pengetahuan melampui bidang-bidang tersebut, secara metafisika. Semua
pendapatnya tertuang dalam kalimatany organized knowledge sebagai definisi ilmu.

3. Menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari


berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaaan-
pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode
tertentu. Ilmu pengetahuan prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan
dan mensistematiskan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari
pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan dengan
suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.

4. Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris science , yang berasal dari bahasa
latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Ilmu
pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistematik,
logis, dan konsisten.

5. Kesimpulan, ilmu pengetahuan adalah suatu bidang yang berasal dari berbagai
pengetahuan yang didapatkan sebagai hasil dari suatu gejala yang dianalisa dan
diperiksa secara teliti dengan menggunakan metode metode tertentu (secara rasional,
sistematik, logis, dan konsisten) sehingga didapat penjelasan mengenai gejala yang
bersangkutan. Jadi ilmu pengetahuan itu konkrit dan tidak terbatas, yaitu dapat diukur

6
kebenarannya. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat dipisahkan atau memiliki
keterkaitan satu sama lainnya.

A. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau


perubahan sesuai dengan semangat zaman. Terdapat banyak pandangan yang t erkait
dengan klasifikasi ilmu pengetahuan yang dapat kita temui. Pada makalah ini kami akan
mengklasifikasikan ilmu pengetahuan menurut subyeknya dan obyeknya.
1) Teoritis
• Nomotetis adalah ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang
universal berlaku, mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan
mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali
dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana saja,
misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan
sebagianya.
• Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari
obyeknya dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan
sifat-sifatnya yang menyendiri (unik). Misalnya ilmu sejarah,
etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan sebagainnya

2) Praktis (applied science/ ilmu terapan)
Yaitu ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau pengalaman
pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang harus
berbuat sesuatu, maka ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
• Normatif, ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat,
membebankan kewajiban-kewajiban dan larangan-laramgan
misalnya: etika (filsafat kesusilaan/filsafat moral)
• Positif, (applied dalam arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan
bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, mencapai hasil tertentu.
Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan
sebagainnya.
Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi walaupun dibedakan
tetap tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai bagian teoritis
disamping bagian praktis, sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus
dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari
ilmu praktis,akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.

· Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya) :

7
1) Universal/umum: meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa,
misalnnya: teologi/agama dan filsafat.
2) Khusus: hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi
obyeknya terbatasa, hanya ini saja atau itu saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu
pengetahuan”.

2.1. Komponen – komponen ilmu pengetahuan


Menurut A.J. Bahm, ilmu pengetahuan setidaknya melibatkan enam komponen
penting: 1) masalah (problems); 2) sikap (attitude); 3) metode (method); 4) aktivitas
(activity); 5) kesimpulan (conclusion); 6) pengaruh (effects).
 Masalah (Problems)
Menurut Bahm, suatu masalah bisa dianggap ilmiah, sedikitnya memiliki tiga ciri: 1)
terkait dengan komunikasi; 2) sikap ilmiah dan 3) metode ilmiah. Tidak ada masalah yang
disebut ilmiah kecuali masalah tersebut bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Jika belum
atau tidak dapat dikomunikasikan kepada orang lain atau masyarakat maka belum dianggap
ilmiah. Tidak ada masalah yang pantas disebut ilmiah kecuali masalah tersebut bisa
dihadapkan pada sikap ilmiah. Demikian pula tidak ada masalah yang pantas disebut ilmiah
kecuali harus terkait dengan metode ilmiah.
 Sikap (attitude)
Sikap ilmiah (scientific attitude) menurut Bahm setidaknya harus memiliki enam ciri
pokok, yaitu: 1) keingintahuan (curiosity); 2) spikulasi (speculativeness); 3) kemauan untuk
berlaku objektif (willingness to be objective); 4) terbuka (open-maindedness); 5) kemauan
untuk menangguhkan penilaian (willingness to suspend judgment) dan 6) bersifat sementara
(tentativity).
1). Keingintahuan (curiosity). Keingintahuan harus dimiliki oleh seorang ilmuwan, seperti
keinginan untuk menyelidiki, investigasi, eksplorasi, dan eksperimentasi.
2). Spikulasi (spiculativeness). Hal ini penting dalam rangka menguji hipotesis. Spikulasi
juga merupakan ciri penting dalam sikap ilmiah.
3). Kesadaran untuk berlaku objektif (willingness to be objective). Sikap ini penting, sebab
objektivitas merupakan ciri ilmiah. Sikap demikian harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.
Menurut Bahm sikap objektif harus memenuhi syarat-sayarat sebagai berikut:
Memiliki sifat rasa ingin tahu terhadap apa yang diselidiki untuk memperoleh pemahaman
sebaik mungkin;
Melangkah dengan berdasarkan pada pengalaman dan alasan, artinya, pengalaman
dan alasan saling mendukung, karena alasan yang logis dituntut oleh pengalaman. Dapat
menerima data sebagaimana adanya (tidak ditambah dan dikurangi). Hal ini terkait dengan
sikap objkektif seorang ilmuwan. Bisa menerima perubahan (fleksibel, terbuka), artinya jika
objeknya berubah, maka seorang ilmuwan mau menerima perubahan tersebut. Berani
menanggung resiko kekeliruan. Oleh sebab itu trial and error merupakan karakteristik dari
seorang ilmuwan. Tidak mengenal putus asa, artinya gigih dalam mencari objek atau
masalah, hingga mencapai pemahaman secara maksimal.

8
4). Terbuka (open mindedness), artinya selalu bersedia menerima kritik dan saran ilmuwan
lain secara lapang dada.
5). Menangguhkan keputusan/penilaian (willingness to suspend judgment), artinya bersedia
menangguhkan keputusan sampai semua bukti penting terkumpul.
6). Bersifat sementara, artinya harus menerima bahwa kesimpulan ilmiah bersifat sementara.
 Metode (Method)
Menurut Bahm, bahwa esensi dari sebuah pengetahuan adalah metode. Setiap
pengetahuan memiliki metodenya sendiri sesuai dengan permasalahannya. Meski diantara
para ilmuwan terjadi perbedaan tentang metode ilmiah, tetapi mereka sepakat bahwa masalah
tanpa observasi tidak akan menjadi ilmiah, sebaliknya observasi tanpa masalah juga tidak
akan menjadi ilmiah. Menurutnya, bahwa ilmu pengetahuan adalah aktivitas menyelesaikan
masalah dan melihat metode ilmiah sebagai sesuatu yang memiliki karakteristik yang esensial
bagi penyelesaian masalah.
 Aktivitas (Activity)
Aktivitas dimaksud adalah penelitian ilmiah, yang memiliki dua aspek: individual dan sosial.
 Kesimpulan (Conclusion)
Kesimpulan merupakan penilaian akhir dari suatu sikap, metode dan aktivitas.
Kesimpulan ilmiah tidak pasti, tetapi bersifat sementara dan tidak dogmatis. Bahkan jika
kesimpulan dianggap dogmatis, maka akan mengurangi sifat dasar dari ilmu pengetahuan
tersebut. Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu bersifat tidak stabil, setiap generasi berhak
untuk menginterpretasikan kembali tradisi ilmu pengetahuan itu.
 Pengaruh (Effects)
Ilmu pengetahuan memiliki dua pengaruh, yaitu: 1) pengaruh terhadap teknologi dan
industri; 2) pengaruh pada peradaban manusia. Industrialisasi yang berkembang dengan pesat
merupakan produk dari ilmu pengetahuan yang mempunyai dampak besar terhadap
perkembangan ilmu, sehingga nampak seperti yang terjadi dalam perubahan sifat ilmu itu
sendiri. Proses industrialisasi tidak akan dapat diputarulang yang akhirnya ilmu pengetahuan
itu sendiri mengalami proses terindustrialisasi. Ilmu pengetahuan yang terindustrialisasi ini
menjadi bagian utama dari penggerak ilmu pengetahuan dan menjadi sebuah sumber bidang
penelitian yang memiliki prestise tinggi.
Ilmu pengetahuan (dengan produk teknologinya), juga memiliki dampak negatif,
misalnya dipergunakannya senjata nuklir sebagai alat pemusnah massal di Hiroshima pada
perang Dunia II (termasuk pengeboman Iraq oleh Amerika dan Sekutunya sekarang ini).
Berbagai reaksi timbul dari dampak negatif ini. Maka lahirlah perkumpulan-perkumpulan
ilmuwan yang peduli terhadap masalah dampak negatif teknologi, seperti Federasi ilmuwan
Atom, Badan Penelitian Teknologi US, Masyarakat Internasional untuk Penelitian Teknologi,
Kongres Internasional.

2.1. Struktur Ilmu Pengetahuan


Jika dalam suatu organisasi, struktur merupakan organ/atau perangkat dari organisasi
tersebut yang tentunya terkait dengan mekanisme kerjanya dan tujuan yang akan dicapai.

9
Melalui sistem kerja yang masing-masing organisasi tentu memliki kekhsusan tersendiri,
Dalam proses operasionalnya tentu diperlukan koordinasi yang baik agar tautan dari
perangkat satu dan lainya tidak terputus. Seorang kepala sekolah dalam organisasi sekolah
misalnya, sampai kepada para guru pemegang mata pelajaran bahkan sampai kepada tukang
kebun, agar tujuan organisasi tersebut yaitu memintarkan, akan dapat tercapai jika mereka
memiliki koordinasi yang baik.
Adapun dalam konsep ilmu, ttu mekanisme kerja yang ada dalam strukturnya
memiliki goal yaitu sebuah kebenaran; benar menurut rasio, mendasar dan diakui secara
umum. Dan berangkat dari pemahaman sebuah struktur yang ada pada sebah organisasi yang
dalam hal ini memiliki kesamaan stilah yaitu; Struktur dan kesamaan fungsinya sebagai
mekanisme kerja, maka akan timbul sebuah perspeksif khusus mengenai struktur yang ada
dalam Sistem Ilmu. Dalam bahasa Inggris struktur adalah structure dan Structura yang
keduanya artinya adalah bangunan susunan. Dan sebutan untuk pandangan, filsafat atau
gerakan filsafatnya disebut strukturalisme. Ditinjau dari fungsinya ia juga disebut sebagai
Sistem di atas dapat ditarik sebuah pengertian dari struktur ilmu yaitu; “Sebuah susunan
yang terdiri dari komponen-komponen yang membatasi mekanisme pencarian sebuah
kebenaran”

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu dapat diartikan sebagai suatu metode berfikir secara objektif


dalam menggambarkan dan memberi makna dunia f a ktual dan berprinsip
untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan akal sehat, sedangkan
Pengetahuan merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk menjadi tahu,
sehingga ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang benar-
benar disusun dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai tujuan yang
berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya.

Sedangkan pemikiran Bahm merupakan salah satu Penganut


empirisme, hal ini dapat dilihat dari kerangka berpikirnya dalam proses
penemuan ilmu (epistemology) yang berawal dari masalah-fakta yang terjadi
melalui pengalaman dan berahir pada pemahaman serta pengaruh/ efeknya.

11

You might also like