Professional Documents
Culture Documents
Kanker Payudara Kelompok 12 PM DN PTM
Kanker Payudara Kelompok 12 PM DN PTM
KANKER PAYUDARA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 12 :
Yunda firsty wulandari
Zahra Safitri
Zahrani zhinta wulandari
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini terselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen Kebijakan
Pemerintah Dalam PM dan PTM sebagai syarat untuk memenuhi sebagian nilai tugas.
Kelompok meyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
membangun dan memperbaiki kekurangan makalah ini.
Kelompok juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Kebijakan Pemerintah
Dalam PM dan PTM, Ibu Titis Wirdayani, SKM, M. Kes yang telah membimbing dalam
pembuatan makalah ini
Terakhir kalinya penulis berharap semoga makalah ini yang disusun ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................1
BAB II ............................................................................................................................3
3.1 kesimpulan..............................................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan masalah
v
BAB II
PEMBAHASAN
a Usia dan jenis kelamin, kurang dari 1% kanker payudara timbul pada
pria,dengan demikian jenis kelamin wanita memiliki faktor resiko yang
lebihbesar. Seperti karsinoma lain, bertambahnya umur juga merupakan
faktorresiko yang bermakna. Sampai dengan umur 40-45 tahun, rata-
ratapeningkatan tajam yang kemudian menurun perlahan-lahan,
walaupuninsiden kanker payudara terus meningkat sampai usia tua.
vi
menyebabkanpeningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.
Termasuk alat kontrasepsi yang tinggi estrogen dan DES
(dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah
keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
k Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur
saat terkena paparan radiasi.
Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadifaktor
terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudarameningkatkan
resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti jugamenemukan bahwa kerusakan
dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 dapatmeningkatkan risiko wanita terkena kanker
vii
sampai 85%. Hal yang menarik,faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari
terjadinya kanker payudara danini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya
memainkan peranan penting.Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat
oleh data bahwa 78 %. Kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari
50 tahun dan hanya 6 % pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada
saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun.
a Global
Perkiraan jumlah kasus kanker payudara mencapai 1,7 juta kasus dan
jumlah kematian hingga 521.900 jiwa di tahun 2012. Separuh kasus kanker
payudara dan hampir 38% jumlah kematian akibat kanker payudara
ditemukan di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia,
Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa Utara dan Barat.
b Indonesia
viii
2.4 Tanda dan Gejala kanker payudara
1. Terdapat massa utuh (kenyal) Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam,
dibawah lengan,bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi ( tidak dapat
digerakkan)
4. Edema dengan peaut doramge skin ( kulit diatas tumor berkeriput seperti kulit
jeruk ).
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan
secara spontan kadang disertai darah.
ix
2) Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa
massa padat atau kista yang berisi cairan.
1) Pembedahan
2) Terapi Radiasi
3) Terapi Hormon
x
Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormone
dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada
stadium akhir.
4) Kemoterapi
Obat Kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut
penyakit ( tidak dapat ladi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi visa
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah
Icapecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim
yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.
5) Terapi Imunologik
Banyak obat anit kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang
mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup.
Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang
harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan
capecitabine. Focus pada terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif
(mengurangi rasa sakit). Dokter berupaya utuk memperpanjang serta
memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormone, terapi radiasi, dan
kemoterapi. Pada psien kanker payudara dengan HER2- positif, trastuzumab
memberikan harapan untuk pengobatan yang dipicu oleh HER2
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Thomsom, A.D 1997. Catatan kuliah patologi Edisi III. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Underwood, J.C.E. 2002. Patologi umum dan sistemik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokterab ECG.
Almatsier, Sunita, 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
https://id.scribd.com/doc/71422160/MAKALAH-KANKER-PAYUDARA
xiii