You are on page 1of 13

MAKALAH

KANKER PAYUDARA

Dosen Pengampu : Titis Wirdayani, SKM, M. Kes

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 12 :
Yunda firsty wulandari
Zahra Safitri
Zahrani zhinta wulandari

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini terselesaikan dengan baik.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen Kebijakan
Pemerintah Dalam PM dan PTM sebagai syarat untuk memenuhi sebagian nilai tugas.

Kelompok meyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
membangun dan memperbaiki kekurangan makalah ini.

Kelompok juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Kebijakan Pemerintah
Dalam PM dan PTM, Ibu Titis Wirdayani, SKM, M. Kes yang telah membimbing dalam
pembuatan makalah ini

Terakhir kalinya penulis berharap semoga makalah ini yang disusun ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Tolitoli 08 Maret 2022

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii

BAB I .............................................................................................................................1

1.1 latar belakang .........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II ............................................................................................................................3

2.1 Definisi kanker payudara .....................................................................................3

2.2 Penyebab kanker payudara....................................................................................3

2.3 Epidemiologi kanker payudara..............................................................................5

2.4 Faktor resiko kanker payudara..............................................................................6

2.5 Tanda dan Gejala kanker payudara.......................................................................6

2.6 Diagnosis kanker payudara...................................................................................7

2.7 Penatalaksanaan kanker payudara ........................................................................7

BAB III ..........................................................................................................................9

3.1 kesimpulan..............................................................................................................9

3.2 saran .......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel


yangterdapat pada payudara. Payudara terdiri dari lobulus-lobulus, duktus-
duktus,lemak dan jaringan konektif, pembuluh darah dan limfe. Pada umumnya
kankerberasal dari sel-sel yang terdapat di duktus, beberapa diantaranya berasal
darilobulus dan jaringan lainnya.

Kanker payudara merupakan keganasan yang menyerang hampir sepertiga dari


seluruh keganasan yang dijumpai pada wanita. Kanker payudara juga merupakan
penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim pada wanita serta menempati
insiden tertinggi dari seluruh keganasan. Setiap tahun, lebih darisatu juta kasus baru
kanker payudara didiagnosa di seluruh dunia dan hampir400.000 orang akan
meninggal akibat penyakit tersebut. Sampai tahun 2003,Kanker payudara merupakan
kanker dengan insidens tertinggi No.2 di Indonesiadan terdapat kecenderungan dari
tahun ke tahun insidens ini meningkat; sepertihalnya di negara barat. Angka kejadian
kanker payudara di Amerika Serikat92/100.000 wanita pertahun dengan mortalitas
yang cukup tinggi 27/100.000atau 18% dari kematian yang dijumpai pada wanita. Di
Indonesia berdasarkan “Pathological Based Registration“ kanker payudara
mempunyai insidens relatif 11,5%. Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens
minimal 20.000 kasusbaru pertahun; dengan kenyataan bahwa lebih dari 50% kasus
masih beradadalam stadium lanjut.

Banyak sekali faktor resiko yang dapat menyebabkan berkembangnya kanker


payudara. Secara statistik resiko kanker payudara pada wanita meningkat
padanullipara, menarche dini, menopause terlambat dan pada wanita yang
mengalamikehamilan anak pertama di atas usia 30 tahun. Sebanyak kurang dari 1%
kankerpayudara terjadi pada usia kurang dari 25 tahun, setelah usia lebih dari 39
tahuninsiden meningkat cepat. Insiden tertinggi dijumpai pada usia 45-50
tahun.Sedangkan penderita kanker payudara pada pria secara epidemiologi kurang
dari1% dari seluruh kanker payudara.

iv
1.2 Rumusan masalah

1. Apakah Definisi kanker payudara ?

2. Apakah Penyebab dan Faktor resiko kanker payudara ?

3. Bagaimana Epidemiologi kanker payudara?

4. Bagaimana Tanda dan Gejala kanker payudara ?

5. Apa Diagnosis kanker payudara ?

6. Bagaimana Penatalaksanaan kanker payudara ?

1.3 Manfaat penulisan


1. Mengetahui definisi kanker payudara

2. Mengetahui Penyebab dan Faktor resiko kanker payudara

3. Mengetahui Epidemiologi kanker payudara

4. Mengetahui Tanda dan Gejala kanker payudara

5. Mengetahui Diagnosis kanker payudara

6. Mengetahui Penatalaksanaan kanker payudara

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi kanker payudara

kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel dipayudara


kemudian tumbuh didalm jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh didalam
kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

2.2 Penyebab dan faktor resiko kanker payudara

Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum


menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan
mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 dintara 1000. ingan 1 di antara 1000.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini
terjadi, namunbeberapa faktor kemungkinannya adalah :.

a Usia dan jenis kelamin, kurang dari 1% kanker payudara timbul pada
pria,dengan demikian jenis kelamin wanita memiliki faktor resiko yang
lebihbesar. Seperti karsinoma lain, bertambahnya umur juga merupakan
faktorresiko yang bermakna. Sampai dengan umur 40-45 tahun, rata-
ratapeningkatan tajam yang kemudian menurun perlahan-lahan,
walaupuninsiden kanker payudara terus meningkat sampai usia tua.

b Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sangat


mungkinsebagai resiko sampai dengan 85%.

c Riwayat keluarga (keturunan). Jika ibu atau saudara wanita


mengidappenyakit kanker payudara, maka ada kemungkinan memiliki
resiko kankerpayudara 3 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam
keluarganyatidak ada penderita satupun.

d Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).

e Pemakaian obat-obatan dan bahan kimia. Misalnya seorang wanita


yangmenggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone
replacementtherapy (HRT)} seperti Hormon estrogen akan bisa

vi
menyebabkanpeningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.
Termasuk alat kontrasepsi yang tinggi estrogen dan DES
(dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah
keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.

f Faktor reproduksi, diantaranya : periode menstruasi yang lebih lama


(menstruasi pertama lebih awal (<12 tahun) atau manopouse lebih lambat
(>55 tahun), tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan
anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak.
Ibuyang menyusui bayinya setidaknya sampai enam bulan
mengurangikemungkinan ibu menderita kanker payudara, kanker rahim
dan kankerindung telur. Perlindungan terhadap kanker payudara ini sesuai
denganlama pemberian ASI. Ibu yang menyusui lebih dari dua tahun,
akan 50%lebih jarang menderita kanker payudara.

g Factor gizi dan lifestyle: obesitas pasca menopause, konsumsi


alkohol.Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan
risikoterjadinya kanker payudara, gizi yang buruk pada makanan yang
dimakan,Merokok, Konsumsi lemak dan serat, Kurangnya olahragah.

h Sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa).

i Pernah menderita kanker payudara. Setelah payudara yang


terkenadiangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang
sehatmeningkat sebesar 0,5-1%/tahun.

j Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.

k Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur
saat terkena paparan radiasi.

l Ukuran payudara besar sebelah.

Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadifaktor
terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudarameningkatkan
resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti jugamenemukan bahwa kerusakan
dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 dapatmeningkatkan risiko wanita terkena kanker

vii
sampai 85%. Hal yang menarik,faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari
terjadinya kanker payudara danini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya
memainkan peranan penting.Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat
oleh data bahwa 78 %. Kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari
50 tahun dan hanya 6 % pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada
saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun.

2.3 Epidemiologi kanker payudara

Kurangnya data epidemiologi di negara berkembang, termasuk Indonesia,


membuat separuh kasus kanker payudara ditemukan di negara maju dan beberapa
negara di Eropa Utara dan Barat.

a Global

Perkiraan jumlah kasus kanker payudara mencapai 1,7 juta kasus dan
jumlah kematian hingga 521.900 jiwa di tahun 2012. Separuh kasus kanker
payudara dan hampir 38% jumlah kematian akibat kanker payudara
ditemukan di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia,
Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa Utara dan Barat.

Menurut data GLOBOCAN yang terbaru, sejak tahun 2021 kanker


payudara telah menjadi kanker terbanyak di dunia dengan insidensi yang
melebihi kanker paru, yang sebelumnya merupakan kanker terbanyak selama
2 dekade. Kanker payudara mencakup 12% dari total kasus kanker baru tiap
tahun. Menurut perkiraan, sekitar 2,3 juta kasus kanker payudara baru
dilaporkan tiap tahun.

b Indonesia

Sistem registrasi kanker payudara masih berada pada level subnasional


menyebabkan sulitnya menentukan perubahan insidensi kanker payudara,
prognosis dan evaluasi program skrining kanker payudara di Indonesia.
Berdasarkan registrasi berbasis patologi, insidensi relatif kanker payudara
mencapai 11-12 kasus baru per 100.000 penduduk berisiko.

viii
2.4 Tanda dan Gejala kanker payudara

Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih


sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba,
biasanya oleh wanita itu sendiri, yaitu sebagai berikut :

1. Terdapat massa utuh (kenyal) Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam,
dibawah lengan,bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi ( tidak dapat
digerakkan)

2. Nyeri pada daerah massa

3. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.


Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi
ligamentum cooper. Cara pemeriksaan: Kulit area mammae dipegang antara
ibu jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa,lalu didekatkan untuk menimbulkan
dimpling.

4. Edema dengan peaut doramge skin ( kulit diatas tumor berkeriput seperti kulit
jeruk ).

5. Pengelupasan papilla mammae

6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan
secara spontan kadang disertai darah.

7. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.

2.5 Diagnosis kanker payudara

Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara


medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada
payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang,
seperti:

1) Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.

ix
2) Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa
massa padat atau kista yang berisi cairan.

3) Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium


dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.

4) Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging


(MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara.

2.6 Penatalaksanaan kanker payudara

Penatalaksaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan


meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormone, terapi radiasi, dan yang terbaru
adalah terapi imunologi ( antibody ). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan
kanker atay membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-
gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara
individual.

1) Pembedahan

Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur


pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudaea tergantung pada
tahapan penyakit, jenis tumor, umur, dan kondisi kesehatan pasien secara
umum.

Ahli bedah dapat mengangkt tumor (lumpectomy), mengngkat sebagian


payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara
(mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya
diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormone, atau kemoterapi.

2) Terapi Radiasi

Terapi Radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk


membunuh sel kanker yang tidak dapat terangkat saat pembedahan.

3) Terapi Hormon

x
Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormone
dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada
stadium akhir.

4) Kemoterapi

Obat Kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut
penyakit ( tidak dapat ladi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi visa
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah
Icapecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim
yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.

5) Terapi Imunologik

Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu


pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,
trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2
dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi pasien
sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi
dengan trastuzumab.

6) Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit

Banyak obat anit kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang
mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup.
Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang
harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan
capecitabine. Focus pada terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif
(mengurangi rasa sakit). Dokter berupaya utuk memperpanjang serta
memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormone, terapi radiasi, dan
kemoterapi. Pada psien kanker payudara dengan HER2- positif, trastuzumab
memberikan harapan untuk pengobatan yang dipicu oleh HER2

xi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemic


pada wanita hamper diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam faktor,
diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap orang didunia ini memiliki risiko untuk
terkena kaker payudara, walaupun wanita lebih beresiko dari pada laki-laki. Oleh
karena itu, sanat diperlukan pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dengan
SADARI.

3.2 Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Thomsom, A.D 1997. Catatan kuliah patologi Edisi III. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Underwood, J.C.E. 2002. Patologi umum dan sistemik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokterab ECG.

Almatsier, Sunita, 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

https://id.scribd.com/doc/71422160/MAKALAH-KANKER-PAYUDARA

xiii

You might also like