You are on page 1of 12

Khutbah Idul Fitri 1438 H

Membangun
Ukhuwwah
Kebangsaan

KH Imam Aziz
x٩ ‫ﷲ اﻛ‬
‫ﷲ اﻛ ﻛﺒ ا وا ﻤﺪ ﻛﺜ ا وﺳﺒﺤﺎن ﷲ ﺑﻜﺮة واﺻﻴﻼ‬
‫ا ﻤﺪ ﷲ اﻟﺬى ﺧﻠﻖ اﻻ ﺴﺎن ﺑﺎﺣﺴﻦ ﺗﻘﻮ ﻢ وﻣﺪح ﻋﺒﺎدﻩ اﳌ ﻳ ن‬
‫ﺑﺎﻻدب واﻻﺧﻼق اﻟﻜﺮ ﻢ وﺻ ﷲ ﻋ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺳﻴﺪ وﻟﺪ‬
“ ‫ﻋﺪﻧﺎن وﻋ اﻟﮫ وا ﺎﺑﮫ ا ﻞ اﻟﻌﺮﻓﮫ واﻟﺮﺿﻮان ﻓﻘﺎل ﻌﺎ‬
‫وﻟﺘﻜﻤﻠﻮا اﻟﻌﺪة وﻟﺘﻜ وا ﷲ ﻋ ﻣﺎ ﺪاﻛﻢ وﻟﻌﻠﻜﻢ ﺸﻜﺮون” و‬
”‫” ان اﳌﺆﻣﻦ ﻟﻴﺪرك ﺑﺤﺴﻦ ﺧﻠﻘﮫ درﺟﺔ اﻟﺼﺎﺋﻢ اﻟﻘﺎﺋﻢ‬: ‫ﻗﺎل اﻟﻨ‬

‫اﻣﺎ ﻌﺪ – ﻓﻴﺎ ا ﺎ ا ﺎﺿﺮون اﺗﻘﻮاﷲ ﺣﻖ ﺗﻘﺎﺗﮫ وﻻ ﺗﻤﻮﺗﻦ اﻻ و‬


‫اﻧﺘﻢ ﻣﺴﻠﻤﻮن‬

R amadlan baru saja berlalu, dan pada pagi yang


cerah ini kita merayakan ied al fithri. Makna asal
idul fithr adalah hari besar di mana kita merayakan
lagi sarapan pagi, setelah satu bulan tidak melakukannya
karena puasa. Zakat fithrah bermakna zakat yang diberikan
kepada saudara-saudara kita yang pada hari ini (atau
biasanya) tidak sarapan pagi, agar mereka bisa sarapan
seperti yang lain. Oleh karena itu, nisab zakat fithrah
tidak banyak; asal pada hari terakhir Ramadhan
2
seseorang mempunyai persediaan bahan makanan lebih,
maka wajib mengeluarkan zakat fitrah.
Namun kata idul fithr bisa mempunyai arti yang lain,
yakni kembali kepada fithrah ... fitrah yang telah diletakkan
Allah, di atas fitrah itu lah manusia diciptakan dan
kehidupannya diarahkan, dan sifat-sifat kemanusiaan
dibangun dengan fondasi yang kuat, yakni tuntunan
kehidupan yang lurus dan benar. Seperti yang dapat
diambil dari surat Ar-Rum 30:

ََ َ ‫ََ ْ َ ْ َ َ ّ َ ً ََْ ﱠ ﱠ َ ََ ﱠ‬
َ ِ ْ َ ‫ﻋﻠ ْ َ ﺎ َﻻ‬
‫ﺗﺒﺪﻳﻞ‬ ‫اﻟﻠﮫ اﻟ ِ ﻓﻄﺮ اﻟﻨﺎس‬
ِ ‫ﺣﻨﻴﻔﺎ ِﻓﻄﺮة‬
ِ ‫ﻟﻠﺪﻳﻦ‬
ِ ِ ِ ‫ﻓﺄﻗﻢ وﺟ ﻚ‬
ِ
َ
َ‫َ ْ ﱠ َ َ ّ ُ ْ َ ّ ُ َ َ ﱠ ْ َ َ ﱠ َ َ ْ َ ُ ن‬
‫اﻟﻨﺎس ﻻ ﻌﻠﻤﻮ‬ ِ ‫وﻟﻜﻦ أﻛ‬
ِ ‫اﻟﻘﻴﻢ‬
ِ ‫اﻟﺪﻳﻦ‬
ِ ‫اﻟﻠﮫ ِذﻟﻚ‬
ِ ‫ِ ِﻠﻖ‬

“Maka hadapkanlah wajahmu kepada tuntunan Allah


dengan selurus-lurusnya, itulah fitrah Allah. Yang Allah
menciptakan manusia di atas fitrah itu. Itulah agama
yang lurus. Namun kebanyakan orang tidak
mengetahuinya” ( Ar-Rum : 30 )

Dan Rasulullah Saw bersabda yang di riwayatkan oleh


Imam Muslim:
ْ ْ ََ ُ َْ ُ ْ ُْ َ ‫ُ ﱡ‬
ِ َ ِ ‫ﻣﻮﻟﻮد ﻳﻮﻟﺪ ﻋ‬
‫اﻟﻔﻄﺮة‬ ٍ ‫ﻞ‬
“Tiap-tiap anak yang dilahirkan di atas fithrah.” 3
(H.R. Muslim)
Fitrah adalah peta jalan kehidupan kemanusiaan yang
melekat pada diri setiap manusia, berupa sifat azali untuk
selalu tunduk kepada Allah, dan memegang kebenaran. Ada
beberapa fithrah yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an.
Fithrah manusia yang paling dasar adalah bahwa
manusia diciptakan sebagai sebaik-baik ciptaan Allah
seperti dinyatakan dalam Al-Quran surat At-Tiin ayat 4
sebagai berikut:
َ ْ َ ‫ﺴﺎن‬
ْ َ ‫أﺣﺴﻦ‬
‫ﺗﻘﻮ ٍﻢ‬ َ َ ْ ‫ﺧﻠﻘﻨﺎ ْاﻹ‬ ْ ََ
َ ْ َ َ ‫ﻟﻘﺪ‬
ِ ِ ِ ِ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya. ( Q.S. At-Tiin: 4)
Dinyatakan dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 11:

َ َ َ ‫ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ ا ْ ُ ُﺪوا‬
َ ََ ْ َُْ ‫َََ ْ ََْ َ ُ ْ ُ ﱠ َ ﱠَْ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ﻵدم‬ ِ ِ ِ ِ ‫وﻟﻘﺪ ﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ ﺛﻢ ﺻﻮرﻧﺎﻛﻢ ﺛﻢ ﻗﻠﻨﺎ‬
َ ‫ﱠ‬ ْ ُ َ ‫ﻟﻢ‬
َ ‫ﻳﻜﻦ‬ ْ َ َ ْ ‫َ َ َ ُ ﱠ‬
‫اﻟﺴﺎﺟﺪﻳﻦ‬
ِ ِ ‫ﻣﻦ‬ ِ ‫إﺑﻠ ﺲ‬
ِ ِ ‫ﻓ ﺪوا ِإﻻ‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam),
lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan
kepada Para Malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam",
Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak
Termasuk mereka yang bersujud. ( Q.S. Al-A’raf: 11)

4
Manusia adalah sebaik-baik ciptaan Allah, bahkan lebih
unggul dari malaikat sekalipun. Karena Allah menganu-
gerahkan kepada manusia sarana-sarana kehidupan yang
juga mulia, yakni akal, nafsu dan hati nurani. Akal
digunakan untuk mengembangkan segala kemampuan
untuk menalar, belajar, mencari tahu segala pengetahuan –
wa 'allama adamal asma' kullaha; nafsu yang baik untuk
memacu kompetisi dan dorongan meraih prestasi tertinggi,
dan hati nurani – fu'ad -- untuk menimbang baik buruk dan
memilih untuk menjalankan yang terbaik. Namun, manusia
bisa terperosok ke dalam kenistaan, jika ia sudah tidak lagi
menggunakan akalnya, tidak lagi menggunakan mata untuk
melihat dan telinga untuk mendengar, serta hati nurani
untuk menimbang kebaikan; sehingga ia kemudian jatuh ke
dalam derajat binatang bahkan lebih rendah dari binatang.
Hanya orang yang selalu menjaga keimanan dan terus
memperbarui keimanannya serta melakukan amal shaleh
yang akan tetap berada dalam fithrah-nya.

Allahu Akbar x 3 walillahil hamd

Fithrah manusia juga dinyatakan dalam Al-Quran (Q.S Al-


Hujurat: 13)
5
َ ِ َ َ َ ‫ﺷﻌﻮ ً ﺎ‬
ُ ُ ‫وﺟﻌﻠﻨﺎﻛﻢ‬ َُْ َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ ﱠ‬
ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ‫وأﻧ‬
‫وﻗﺒﺎﺋﻞ‬ ‫ذﻛﺮ‬
ٍ ‫ﻳﺎ أ ﺎ اﻟﻨﺎس ِإﻧﺎ َﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ ِﻣﻦ‬
ٌ ‫ﻋﻠﻴﻢ َﺧﺒ‬ َ ‫أﺗﻘﺎﻛﻢ ﱠإن ﱠ‬
ٌ ِ َ ‫اﻟﻠﮫ‬ َ
ْ ُ َ ْ ‫اﻟﻠﮫ‬‫َ َ َُ ﱠ ْ ََ ُ ْ ْ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ ‫أﻛﺮﻣﻜﻢ ِﻋﻨﺪ‬ ‫ِﻟﺘﻌﺎرﻓﻮا ِإن‬

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan


kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S Al-
Hujurat: 13)

Allah menciptakan manusia justru di atas perbedaan-


perbedaan, bukan kesamaan. Manusia terdiri atas laki-laki
dan perempuan, hidup dalam kelompok-kelompok
masyarakat, dan bangsa ... berbeda-beda warna kulit dan
bahasa. Perbedaan-perbedaan itu diciptakan oleh Allah
bukan tanpa tujuan, karena seandainya Allah menghen-
daki, manusia diciptakan secara seragam serba sama. Lalu
apa tujuannya? Pertama, li ta'arafu untuk saling mengenal
dan saling belajar. Betapa indahnya jika kita mengenali
saudara kita yang berbeda suku, bangsa, dan warna
kulitnya, berbeda bahasanya, berbeda kultur dan
adat istiadatnya, dan dari perbedaan itu kita bisa
6 saling bertukar pengalaman, saling memberi
kontribusi tentang sisi-sisi kehidupan, dan itulah tujuan
kedua, fastabiqul khairat ... berlomba-lomba untuk
mencitpakan kebaikan dan kesejahteraan. Kalimat ta'arafu
tersebut mendorong setiap orang, setiap kelompok, suku,
bangsa, untuk terbuka (inklusif) atas keberadaan liyan yang
berbeda dengan kita, dan menghindari sikap tertutup dan
menganggap dirinya, atau kelompoknya, paling baik dan
paling benar. Allah SWT mengingatkan, janganlah satu
kelompok memandang rendah kelompok lain, karena bisa
jadi kelompok yang dianggap rendah itu justru lebih baik,
karena itu janganlah saling mencurigai, jangan
menggunjing apalagi memfitnah, dan jangan memberi cap
(stigma) yang buruk kepada ke-lompok lain ... perbuatan-
perbuatan itu diibaratkan sebagai kesukaan “memamah
daging bangkai saudaramu”...

ََ ٌ ْ ّ ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ َ ُ ْ َ ُ َ ً َ ﱠ ّ ﱠ َ ْ َ ﱠ‬
‫اﻟﻈﻦ ِإﺛﻢ وﻻ‬ ‫ﻛﺜ ا ِﻣﻦ اﻟﻈﻦ إن ﻌﺾ‬ ِ ‫اﻟﺬﻳﻦ آﻣﻨﻮا اﺟﺘ ِ ﺒﻮا‬ ِ ‫ﻳﺎ أ ﺎ‬
َ َ ْ َِ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ِ َ ِ َ ‫َ َ ﱠ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ً َ ُ ﱡ‬
‫أﺧﻴﮫ‬
ِ ِ ‫أﻳﺤﺐ أﺣﺪﻛﻢ أن ﻳﺄ ﻞ ﻢ‬ ِ ‫ﺗﺠﺴﺴﻮا وﻻ ﻐﺘﺐ ﻌﻀﻜﻢ ﻌﻀﺎ‬
َ ‫اﻟﻠﮫ ﱠإن ﱠ‬
ٌ ‫اﻟﻠﮫ َ ﱠ‬
ٌ ِ ‫ﺗﻮاب َر‬ َ ‫واﺗﻘﻮا ﱠ‬
ُ ‫ﺘﻤﻮﻩ َ ﱠ‬ َ َ ًَْ
ُ ُ ُ ْ ‫ﻓﻜﺮ‬
‫ﺣﻴﻢ‬ ِ ِ ‫ﻣﻴﺘﺎ‬
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan 7
satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. (Q.S: Al-Hujurat: 12)

Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan itu adalah


sebagian dari rahmat Allah SWT kepada manusia. Pada
kenyataannya, di masa globalisisasi ini, manusia tidak bisa
hidup sendirian. Kita memerlukan orang lain, suku bangsa
lain, untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Dunia
ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
semuanya saling bertukar, antara satu bangsa dengan
bangsa lain, darai yang paling dekat dengan kita hingga
paling jauh sekalipun.

Allahu Akbarx3 walillahil hamd

Fithrah yang ketiga adalah manusia diciptakan sebagai


umatan wasathan, umat yang moderat, tidak berlebih-
lebihan dalam menyikapi sesuatu. Justru sikap dasar
moderat itulah menjadi modal utama manusia mencapai
kejayaan.
‫ﺪاء َﻋ َ ﱠ‬ ُ ُ َ ً َ َ ً ‫َ َ َ َ َ ََْ ُ ْ ُ ﱠ‬
َ َ َ ‫ﻮﻧﻮا ُﺷ‬
‫اﻟﻨﺎس‬
ِ ‫وﻛﺬﻟﻚ ﺟﻌﻠﻨﺎﻛﻢ أﻣﺔ وﺳﻄﺎ ِﻟﺘ‬ِ
8
Esktremisme atau sikap berlebih-lebihan (al-ghuluww)
sebagai lawan dari moderatisme akan membawa kepada
kehancuran.

ْ ‫ُ ْ ََ َ ُ ُ ََ ﱠ ﱠ‬ ُْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ
‫اﻟﻠﮫ ِإﻻ ا َ ﱠﻖ‬
ِ ‫ﻋ‬ ‫ﺗﻘﻮﻟﻮا‬ ‫وﻻ‬ ‫دﻳﻨﻜﻢ‬
ِ ِ ِ ‫ﻐﻠﻮا‬ ‫اﻟﻜﺘﺎب ﻻ‬
ِ ِ ‫ﻳﺎ أ ﻞ‬
Esktremisme menciptakan kemarahan, permusuhan,
ketakutan dan kerusakan. Tidak ada peradaban manusia
yang dibangun di atas kemarahan dan permusuhan.
Peradaban selalu dibangun dengan keterbukaan,
persahabatan, saling menghormati dan saling mengisi.
Demikianlah, idul fithri ini semoga menjadi pengingat
kita akan fithrah yang menjadi fondasi bagi arah kehidupan
kita sebagai manusia, dengan selalu menjaga dan
menyegarkan keimanan kita, dan kesediaan kita untuk
terus meningkatkaan amal baik dalam segala bidang
kehidupan, kemauan untuk selalu belajar kepada siapa saja,
dan untuk itu diperlukan sikap terbuka. Alladhina
yastami'unal qaula wayattibi' ahsanah.

Allahu akbar, walillahil hamd


Barokallau li walakum

9
‫ا ﻄﺒﺔ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ‬
‫ﷲ اﻛ ‪x٧‬‬
‫ﻟﻴﻼ و ﺎرا‬ ‫ﷲ اﻛ ﻛﺒ ا وا ﻤﺪ‬
‫ا ﻤﺪ اﻟﺬى اﻓﺎض ﻌﻤﮫ ﻋﻠﻴﻨﺎ‪ ,‬وﺻﺪق ان ﻳﻘﻮل وان‬
‫ﻌﺪوا ﻌﻤﺔ ﷲ ﻻ ﺗﺤﺼﻮ ﺎ‪.‬‬
‫ﺎﺑﮫ‬ ‫اﻟﺮﺣﻤﺔ و ﻋ اﻟﮫ وا‬ ‫اﻟﻠ ﻢ ﻓﺼﻞ و ﺳﻠﻢ ﻋ ﻧ‬
‫وﺳﻠﻢ ﺴﻠﻴﻤﺎ ﻛﺜ ا ‪.‬‬
‫ﷲ اﻛ‬
‫اﻣﺎ ﻌﺪ ‪ ,‬ﻓﻴﺎ اﺧﻮا ﻰ اﻟﻜﺮام اﺗﻘﻮا ﷲ ﻣﺎﺳﺘﻄﻌﺘﻢ‬
‫واﻓﻌﻠﻮاا ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﻔ ﻮن ‪.‬‬
‫ﻗﺎل ﷲ ﻌﺎ ﻳﺎا ﺎاﻟﺬﻳﻦ اﻣﻨﻮااﺳﺘﺠﻴﺒﻮﷲ وﻟﺮﺳﻮﻟﮫ اذا‬
‫دﻋﺎﻛﻢ ﳌﺎ ﻳﺤﻴﻴﻜﻢ ‪ ,‬واﻋﻠﻤﻮا ان ﷲ ﻳﺤﻮل ﺑ ن اﳌﺮء‬
‫‪10‬‬ ‫وﻗﻠﺒﮫ واﻧﮫ اﻟﻴﮫ ﺗﺤﺸﺮون‬
‫اﻟﻠ ﻢ ﺻﻞ ﻋ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ وﻋ ال ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻛﻤﺎ‬
‫ﺻﻠﻴﺖ ﻋ ﺳﻴﺪﻧﺎ اﺑﺮا ﻴﻢ و ﻋ ﺳﻴﺪﻧﺎ اﺑﺮا ﻴﻢ اﻟﻌﺎﳌ ن‬
‫اﻧﮫ ﺣﻤﻴﺪ ﻣﺠﻴﺪ ‪.‬‬
‫ﷲ اﻛ ‪x٣‬‬
‫اﻟﻠ ﻢ اﻏﻔﺮ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤ ن و اﳌﺴﻠﻤﺎت واﳌﺆﻣﻨ ن واﳌﺆﻣﻨﺎت اﻻﺣﻴﺎء‬
‫ﻣ ﻢ و اﻻﻣﻮات‪ ,‬اﻧﻚ ﺳﻤﻴﻊ ﻣﺠﻴﺐ اﻟﺪﻋﻮات وﻗﺎض ا ﺎﺟﺎت‪.‬‬
‫اﻟﻠ ﻢ اﺻ وﻻة اﻣﻮرﻧﺎ ‪ ,‬و ﺎرك ﻟﻨﺎ ﻋﻠﻮﻣﻨﺎواﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ‪ ,‬اﻟﻠ ﻢ‬
‫اﻟﻒ ﺑ ن ﻗﻠﻮ ﻨﺎ واﺻ ذات ﺑﻴ ﻨﺎ‬
‫ر ﻨﺎ ﻇﻠﻤﻨﺎ اﻧﻔﺴﻨﺎ و ان ﻟﻢ ﺴﺘﻐﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﻟﻨ ﻮن ﻣﻦ ا ﺎ ﺳﺮ ﻦ‪.‬‬
‫ر ﻨﺎ اﺗﻨﺎ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔ و اﻻ ﺧﺮة ﺣﺴﻨﺔ و ﻗﻨﺎ ﻋﺬاب اﻟﻨﺎر‬
‫و ادﺧﻠﻨﺎ ا ﻨﺔ ﻣﻊ اﻻﺑﺮار‪ ،‬ﻳﺎ ﻋﺰﺰ ﻳﺎ ﻏﻔﺎر وﺻ ﷲ ﻋ‬
‫ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ وا ﻤﺪ رب اﻟﻌﺎ ﳌ ن‬

‫‪11‬‬

You might also like