You are on page 1of 5

TKW Faktor internal yang mempengaruhi munculnya

 Etnosentrisme merupakan suatu persepsi atau nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut :
pandangan yang dimiliki oleh masing-masing individu  Timbulnya kembali golongan pertengahan, kaum
yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya terpelajar.
lebih baik dari budaya lainnya atau membanggakan  Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang
budayanya sendiri dan menganggap rendah budaya lain. dialami oleh seluruh rakyat dalam berbagai bidang
hal ini akan memicu terjadinya disintegrasi bangsa dan kehidupan
bertentangan dengan sikap Nasionalisme.  Pengaruh golongan peranakan
 Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari
 Heroisme/he·ro·is·me/ /héroisme/ n keberanian dalam imperialisme (termasuk diskriminasi rasial)
membela keadilan dan kebenaran; kepahlawanan Faktor eksternal yang mempengaruhi munculnya
nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut :
 Chauvinisme adalah paham yang mengagung  Faham-faham modern dari Eropa
agungkan bangsa/negara sendiri dan memandang (liberalisme,humanisme, nasionalisme, dan
rendah bangsa lain (nasionalisme yang sempit). komunisme)
Chauvinisme mengakibatkan penjajahan dari satu  Gerakan pan-islamisme
bangsa ke bangsa lain. KBBI mengartikan chauvinisme  Pergerakan bangsa terjajah di Asia
secara singkat dengan sebuah kecintaan terhadap tanah  Kemenangan Rusia atas Jepang
air yang sangat berlebihan
 Beberapa cara menghargai jasa pahlawan dalam
 Primordialisme adalah suatu perasaan-perasaan kehidupan sehari-hari diantaranya adalah dengan
dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi cara-cara berikut:
ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan  Saling menghormati dan menghargai satu
kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, sama lain : Para pahlawan perjuangan dapat
tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang
individu baru dilahirkan. Dengan adanya sikap meraih kemenangan juga disebabkan karena
primordialisme ini, tentunya mampu menjadikan mereka berjuang bersama dan menyampingkan
kehidupan seseorang untuk bertanggung jawab di dalam perbedaan, itulah mengapa menjunjung tinggi
menjaga keutuhan Negara. Hal ini sangatlah penting, Bhinneka Tunggal Ika yang telah diperjuangkan
karena kita harus menyaring kebudayaan asing yang oleh para pahlawan juga penting untuk dilakukan.
masuk dan tidak sesuai dengan kebudayaan kita,  Memupuk semangat cinta tanah air :
sehingga tetap menjaga nilai yang ada Kecintaan para pahlawan pada bangsa Indonesia
mengantarkan semangat mereka untuk berjuang
 Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap demi bangsa Indonesia: Hal ini juga perlu untuk
terus dilanjutkan oleh para generasi baru, terutama
bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus pada peran pemuda sebagai generasi penerus
diserahkan kepada negara kebangsaan. Nasionalisme bangsa. Salah satunya adalah dengan senantiasa
dalam pengertian ini adalah perasaan cinta yang tinggi mencintai Tanah Air Indonesia, bangga akan bangsa
atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang sendiri, dan menjaga eksistensi bangsa Indonesia
rendah bangsa lain secara bersama-sama.
 Tidak melupakan jasa pahlawan : Hal ini
 Salah satu prinsip nasionalisme adalah prinsip
dapat dilakukan dengan cara selalu menceritakan
persatuan dan kesatuan, prinsip persatuan dan kesatuan kisah-kisah perjuangan sejarah kemerdekaan
menuntut setiap warga negara harus mampu Indonesia pada setiap generasi barunya. Catatan
mengesampingkan pribadi atau golongan yang dapat sejarah, peristiwa penting, semangat perjuangan,
menimbulkan perpecahan dan anarkis (merusak). Untuk dan lain sebagainya harus selalu tersampaikan pada
menegakkan prinsip persatuan dan kesatuan setiap para generasi muda karena pastinya didalamnya
warga negara harus mampu mengedepankan sikap: cerita tersebut terdapat makna-makna yang perlu
kesetiakawanan sosial, peduli terhadap sesama, ditanam dan di contoh, seperti makna Sumpah
solidaritas, dan berkeadilan sosial. Pemuda, makna kemerdekaan Indonesia, dan lain
sebagainya.
 Contoh sikap Nasionalisme :  Belajar dengan tekun : Jika para pahlawan
 mencintai alam dengan menjaga kebersihan menjunjung tinggi semangat perjuangan untuk
lingkungan sekitar mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia, maka
 menciptakan kerukunan antar lingkungan, suku, untuk menghargai jasa mereka setiap warga
dan agama negara juga wajib untuk belajar dengan tekun.
 taat terhadap hukum negara Mengapa demikian? Karena generasi penerus lah
 selalu melestarikan budaya dengan bangga yang kemudian harus melanjutkan cita-cita bangsa
 berusaha mempertahankan produk dalam negeri Indonesia dalam mencapai masa depan yang lebih
 cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan baik, sehingga jasa para pahlawan tidak akan sia-
nama bangsa lewat prestasi di berbagai bidang sia, terutama dalam peran pemuda sebagai
akademik dan non akademik generasi penerus bangsa.
 Memperingati peristiwa-peristiwa penting :
 Munculnya nasionalisme pada masyarakat Menghargai jasa pahlawan juga dapat dilakukan
Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari dalam dengan cara memperingati peristiwa-peristiwa
(internal) dan faktor dari luar (eksternal). bersejarah, seperti peristiwa kemerdekaan Indonesia
dengan selalu melakukan upacara bendera dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila
mengulang detik-detik kemerdekaan Indonesia sebagai alat pemersatu keberagaman yang ada di
pada setiap tanggal 17 Agustus, adanya peringatan Indonesia yang memiliki keberagaman unsur
hari Sumpah Pemuda, adanya peringatan hari budaya, agama, etnis, dan lain sebagainya. Nilai-
lahirnya Pancasila, dan lain sebagainya. nilai Pancasila ini yang dapat mematahkan setiap
 Menjalankan Pancasila dan peraturan ancaman, tantangan, dan hambatan negara.
lainnya : Senantiasa dalam menjalankan  Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara:
peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersedia dengan ikhlas dan sepenuh hati
peraturan agama, maupun juga budaya yang ada memberikan dan melakukan apa yang kita bisa
dalam masyarakat secara baik dan benar. Karena untuk kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan
mau bagaimanapun hal-hal tersebut juga negara kita. Rela berkorban bukan berarti ikut
merupakan sesuatu yang telah diperjuangkan oleh serta dalam berperang melawan musuh layaknya
para pahlawan. pahlawan yang melawan penjajah. Rela berkorban
berarti melakukan apa yang kita bisa dan kita
 Salah satu bentuk disintegrasi dalam masyarakat punya diberikan baik tenaga, uang dan waktu.
yang dapat berlangsung dalam waktu yang lama adalah  Memiliki Kemampuan Bela Negara Secara
pergolakan di daerah. Biasanya pergolakan ini timbul Fisik dan Psikis : salah satu unsur bela negara
karena membela kepentingan daerah yang berkaitan yang lain adalah memiliki kemampuan bela negara
dengan latar belakang ekonomi, politik, kesenjangan itu sendiri. Kemampuan bela negara setiap orang
sosial, dan ketidakadilan. Contohnya, terjadinya berbeda-beda. Seperti yang kita tahu bahwa,
kerusuhan di daerah dan gerakan separatisme. masyarakat merupakan komponen pendukung
pertahanan dan keamanan negara.
Pengertian Disintegrasi:
Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang Pembelian sejumlah alat utama sistem persenjataan
menghilangnya keutuhan, atau persatuan serta merupakan salah satu bentuk dari fungsi bela negara
menyebabkan perpecahan. Kebalikan dari disintegrasi, yaitu mempertahankan negara dari berbagai
Integrasi berarti penyatuan supaya menjadi suatu ancaman
kebulatan atau menjadi utuh
Menurut Soerjono Soekanto dalam Teori Sosiologi tentang Fungsi dan Tujuan Bela Negara
Perubahan Sosial (1983), disintegrasi disebut juga 1. Fungsi Bela Negara
disorganisasi adalah suatu proses pudarnya norma-norma
dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan  Mempertahankan negara dari berbagai ancaman.
perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-  Menjaga keutuhan wilayah negara.
lembaga kemasyarakatan. Tergesernya norma dan nilai  Merupakan kewajiban setiap warga negara.
ini membawa subjektivitas kelompok yang dilandasi atas  Merupakan panggilan sejarah.
perasaan senasib dan perjuangan yang sama untuk 2. Tujuan Bela Negara
menetapkan kelompok lain sebagai musuhnya.  Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
 Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara  Melestarikan budaya.
yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang  Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Undang Dasar 1945.
Negara Republik Indonesia. Berikut ini yang menjadi  Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
unsur-unsur bela negara  Menjaga identitas dan integritas bangsa atau
negara.
Unsur-usur bela negara :
 Cinta Tanah Air : keasadaran bela negara pada  Hal yang mencerminkan nilai Integritas adalah :
setiap warga negara didasarkan pada kecintaannya Meminta maaf dan memutuskan keluar dari pekerjaanya
kepada tanah air. Cinta tanah air dapat sebagai jurnalis karna sudah mencoreng kredibilitas
diwujudkan dengan cara mengetahui sejarah perusahaan. Perilaku tersebut mencerminkan nilai berani
negara kita melestarikan budaya, serta menjaga mengakui kesalahan dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan dan nama baik bangsa dan negara. kesalahannya agar perusahaan tidak mendapat dampak
Cinta tanah air berarti bangga menjadi bagian dan buruk atas perbuatannya.
bertempat tinggal di negaranya.
 Kesadaran Berbangsa dan Bernegara : Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan tanggung jawab adalah Keadaan wajib menanggung
sikap yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Hal segala sesuatu yang dilakukan. Orang yang bertangung
ini dikaitkan dengan cita-cita bangsanya. Kita jawab adalah mereka yang berani mengakui kesalahan
dapat mewujudkannya dengan cara mencegah atas apa yang yang dilakukan. Mereka juga amanah dan
perselisihan antar orang perorangan atau antar dapat diandalkan. Orang yang bertanggung jawab
kelompok. Selain itu juga menjadi anak bangsa adalah yang mau menanggung, memikul segala akibat
yang berprestasi. atas pekerjaan yang dilakukannya Dia siap menanggung
 Keyakinan Pancasila sebagai Ideologi : resiko seandainya ada kegagalan, sebab kegagalan akan
Ideologi merupakan warisan dan hasil perjuangan menjadi cambuk bagi kerja yang lebih baik. Bertanggung
para pahlawan yang dijadikan sebagai identitas jawab adalah tidak mengelak, berani menghadapi, dan
nasional. Pancasila bukan hanya sebagai ikrar yang konsekuen dengan apa yang dikatakan
diucapkan sewaktu upacara bendera. Namun juga
sederhana seseorang harus mampu mengelola
keinginan secara baik, jangan sampai setiap
keinginan di jadikan kebutuhan yang harus di
penuhi.
 Hidup sederhana punya skala prioritas dalam
memenuhi kebutuhan dengan memahami secara
benar apa yang menjadi kebutuhan pokok.
 Sederhana adalah hidup sebagaimana layaknya
(hidup layak)

 Perilaku Pak Nanang mencerminkan core values bagi


ASN, yaitu kompeten karena berusaha meningkatkan
kompetensi diri untuk menerima perubahan dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.

 Tindakan yang tepat untuk dilakukan dan sesuai dengan


nilai integritas adalah: Menunda dahulu cita-citanya
untuk merenovasi rumah dan mewujudkan ketika sudah
memiliki uang yang cukup dan stabil. Hal ini sesuai
dengan nilai integritas "Sederhana" sumber: Anti -
Corruption Learning Centre (ACLC) – KPK

Menurtut KBBI, sederhana memiliki pengertian bersahaja;


tidak berlebih-lebihan atau dapat dinyatakan sedang
(dalam arti pertengahan, tidak tinggi, tidak rendah, dan
sebagainya). Selain itu, dipahami juga sederhana adalah
sikap tidak banyak seluk-beluknya (kesulitan dan
sebagainya).

Ciri-ciri hidup sederhana :


 Sederhana bukan berarti hidup miskin atau kikir,
namun hidup sederhana adalah hidup yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak
berlebihan dalam menggunakan harta yang ada.
 Sederhana lebih menekankan pada aspek gaya
hidup bukan pada usaha yang di lakukan
seseorang. Artinya usaha untuk mencapai
kesuksesan tidak bolah sederhaha, tapi harus
semaksimal mungkin di lakukan.
 Sederhana adalah hidup yang wajar. Wajar di sini
juga mempunyai arti mampu menggunakan harta  Butir pengamalan nilai Pancasila sila ke-2 (rantai
sesuai kebutuhan yang ada, tidak menghambur- emas) antara lain:
hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting.
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
 Sederhana itu cerdas, hal ini berarti mampu dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
menggunakan harta dengan pertimbangan yang Tuhan Yang Maha Esa.
matang, tidak hanya berorientasi pada masa
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
sekarang, tapi juga punya orientasi pada masa yang
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
akan datang. Selain itu juga mampu
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
mempertimbangkan manfaat atas barang yang
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
dibeli.
sebagainya.
 Sederhana tidak menjadikan keinginan menjadi
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
kebutuhan. Setiap orang pasti tidak akan pernah
manusia.
lepas dari keinginan-keinginan, dalam hidup
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan
tepa selira. Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena Masyarakat
terhadap orang lain. 1. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. HAM.
 Berani membela kebenaran dan keadilan. 2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian setiap manusia.
dari seluruh umat manusia. 3. Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan 4. Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong
bekerja sama dengan bangsa lain terhadap setiap orang.
bersumber dari bpip.go.id (Website resmi Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila)
 Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4
Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Masyarakat Kebijaksanaan dalam
1. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki Permusyawaratan/Perwakilan”( Kepala Banteng)
masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran
HAM. 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat,
2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
setiap manusia. hak, dan kewajiban yang sama.
3. Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang
4. Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong lain.
terhadap setiap orang. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
Butir pengamalan Sila ke-2 antara lain: 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Tuhan Yang Maha Esa.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan menerima dan melaksanakan hasil keputusan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda- musyawarah.
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
sebagainya. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama sesuai dengan hati nurani yang luhur.
manusia. 9. Keputusan yang diambil harus dapat
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan dipertanggungjawabkan secara moral kepada
tepa selira. Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
terhadap orang lain. keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. demi kepentingan bersama.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil
 Berani membela kebenaran dan keadilan. yang dipercayai untuk melaksanakan
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian pemusyawaratan.
dari seluruh umat manusia.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja sama dengan bangsa lain.  Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-
bersumber dari bpip.go.id (Website resmi Badan Pembinaan 5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”-(Padi
Ideologi Pancasila) dan Kapas)
Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
Keluarga mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
1. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga. dan kegotong-royongan.
2. Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
atau kesulitan. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Menerima hak sebagai anggota keluarga. 4. Menghormati hak orang lain.
4. Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar
bersama. dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha
Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Sekolah yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
1. Melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar.
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
2. Menolong teman yang mengalami kesusahan atau
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
kesulitan.
dengan atau merugikan kepentingan umum.
3. Menerima hak sebagai seorang pelajar.
9. Suka bekerja keras.
4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-5 di
Masyarakat
 Bersikap adil terhadap sesama anggota masyarakat
 Menghormati hak-hak orang lain di lingkungan
masyarakat.
 Memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa
membeda-bedakan.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghindari sikap yang bisa menyakiti orang lain.

 Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar


tahun 1945 (UUD tahun 1945), yang ditegaskan kembali
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a sampai dengan d UU
24/2003, kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah
menguji undang-undang terhadap UUD 1945; memutus
sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945; memutus
pembubaran partai politik; dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum. Dalam melaksanakan
kewenangan tersebut, Mahkamah Konstitusi seharusnya
menjadikan Pancasila sebagai sumber hukum

You might also like