You are on page 1of 8

INFEKSI OPORTUNISTIK,PENGONTROLAN

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME DAN MENURUNKAN


JUMLAH MIKROORGANISME KONTAMINAN DAN
MENCEGAH TRANSMISI

PENGERTIAAN OPORTUNISTI

Infeksi oportunistik adalah penyakit yang jarang terjadi


pada orangsehat, tetapimenyebabkan infeksi pada
individu yang sistem kekebalannya terganggu, termasuk
infeksi HIV. Organisme-organisme penyakit ini sering hadir
dalam tubuh tetapi umumnya dikendalikan oleh sistem
kekebalan tubuh yang sehat. Ketika seseorang terinfeksi
HIV mengembangkan infeksi oportunistik, tahapannya
masuk ke diagnosis AIDS. Penyebab utamamorboditas dan
mortilitas diantara pasien dengan stadium lanjutinfeksi HIV
adalah infeksi oportunistik, yaitu infeksi berat yang diinduksi
agen yang jarang menyebabkan penyakit serius pada
individu yang imunikompeten. Infeksioportunistik biasanya
tidak terjadi pada pasien yang terinfeksi HIV hingga jumlah
sel T CD4 turun dari kadar normal sekitar 1.000 sel/μl
menjadi kurang dari 200 sel/μl.
Infeksi oportunistik yang paling sering terjadi pada pasien AIDS
yang tidak dapatdiobati yaitu :

Protozoa: Toxoplasma gondii, Isospora belli, spesies cryptosporidium

1Fungi: Candida albicans, Cryptococcus neoformans,Coccidiodes


immitis,Histoplasma capsulatum, Pneumocytis jiroveci.
1Fungi: Candida albicans, Cryptococcus neoformans,Coccidiodes
immitis,Histoplasma capsulatum, Pneumocytis jiroveci.
1Virus: Cytomegalovirus, virus herpes simpleks, virus vacella
zoster,adenovirus, virus poliomavirus JC, virus hepatitis B dan C
A. Pengontrolan Infeksi Mikroorganisme dan
Menurunkan Jumlah Mikroorganisme
1Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan isolasi adalah tindakan pencegahan
atau pengendalian infeksi mikroorganisme yang
disusun oleh CDC dan harus diterapkan di rumah
sakit dan pelayanan kesehatan lainnya. Kewaspadaan
isolasi diterapkan untuk menurunkan resiko trasmisi
penyakit dari pasien ke pasien lain atau ke pekerja
medis. Kewaspadaan isolasi memiliki 2 pilar atau
tingkatan, yaitu Kewaspadaan Standar
(Standard/Universal Precautions) dan Kewaspadaan
berdasarkan cara transmisi (Transmission based
Precautions) (Akib et al,2008).

Berdasarkan Association for Professionals in Infection Control and


Epidemiology (APIC)kepatuhan kewaspadaan standard terdapat 8
indikator yang terdiri dari:
1Mencuci tangan sebelum memberikan perawatan kepada pasien.
2Gunakan sarung tangan apabila kontak dengan darah/cairan tubuh
membrane mukosa atau kulit yang tidak utuh pada semua pasien.
3Lepas sarung tangan sebelum meninggalkan area perawatan pasien
4Mencuci tangan setelah melepaskan sarung tangan.
5Buang jarum pada tempat pembuangan tanpa menutup kembali.
6Gunakan gaun, kacamata atau pelindung wajah ketika adanya percikan
atau semprotan dari cairan tubuh.
7Ketika menggunakan sarung tangan kotor jangan menyentuh area bersih
dari ruangan/pasien.
8Needleboxes tidak terisi dengan penuh

2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi


(Transmission based Precautions).

Kewaspadaan berdasarkan transmisi


merupakan tambahan untuk kewaspadaan
standar,yaitu tindakan pencegahan atau
pengendalianinfeksi yang dilakukan setelah
jenis infeksinya sudah terdiagnosa atau
diketahui (Akib et al, 2008). Tujuannya untuk
memutus mata rantai penularan mikroba
penyebab infeksi, jadi kewaspadaan ini
diterapkan pada pasien yangmemang sudah
terinfeksi kuman tertentu yang
bisaditransmisikan lewat udara, droplet,
kontak kulit atau lain-lain (Muchtar, 2014).
Mencegah Transmisi

Untuk mengurangi risiko dan mencegah terjadinya penyakit infeksi, penting untuk
melakukan langkah pencegahan penyakit infeksi sebagai berikut:
·Biasakan diri untuk mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun,
terutama setelah buang air kecil dan besar, membuang sampah, sebelum masak,
dan sebelum makan. Ini juga termasuk salah satu langkah PHBS.
·Masak makanan atau minuman hingga matang sebelum dikonsumsi.
·Gunakan masker ketika sedang berada di luar rumah atau ketika sedang sakit.
·Jangan berbagi peralatan kebersihan pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur,
handuk, dan alat makan, dengan orang lain.
·Lengkapi imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter atau ketika
hendak bepergian ke daerah yang tinggi risiko penyakit endemik.
·Lakukan hubungan seks aman, yaitu dengan menggunakan kondom ketika
berhubungan intim dan tidak berganti pasangan seksual.
·Jaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang
sampah sembarangan.
Terima kasih!

You might also like