Professional Documents
Culture Documents
Rianordila, 864-Helfi Agustin4
Rianordila, 864-Helfi Agustin4
2021;7(1) : 83-89
1,2
Universitas Ahmad Dahlan
ABSTRACT ABSTRAK
People with Schizophrenia o en get the s gma of being a Orang Dengan Skizofrenia (ODS) sering mendapatkan s gma
madman, even from family, neighbors and health provider. In diberi label sebagai orang gila, bahkan dari keluarga, tetangga
fact, social support is needed by them to prevent relapse. This dan tenaga kesehatan. Padahal dukungan dari lingkungan sangat
study aims to design health promo on media to eliminate the dibutuhkan bagi ODS untuk mencegah kekambuhan (relaps).
s gma to people with schizophrenia. This is a research and Peneli an ini bertujuan untuk merancang media promosi
development level 3, uses the theory of Borg and Gall. This study kesehatan untuk mencegah s gma pada ODS. Peneli an ini
was gather informa on, planning, ini al product development, adalah peneli an Research and Development level 3, yang
and ini al field tes ng. Informa on gathering for product menggunakan teori Borg and Gall. Diawali dengan pengumpulan
planning was carried out by in-depth interviews with people with informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, dan
schizophrenia and families, literature studies, discussions with pengujian lapangan awal. Pengumpulan informasi untuk
community mental nursing experts. The results of data collec on perencanaan produk dilakukan dengan indepth interview
were analyzed and it was concluded that there was a need for terhadap ODS dan keluarga, studi literatur, diskusi dengan ahli
developing educa onal videos to eliminate the s gma as a mad keperawatan jiwa masyarakat. Hasil pengumpulan informasi
man. In the planning and product development stage, the video dianalisis dan disimpulkan ada kebutuhan pengembangan video
material developed was an educa on that schizophrenia is not a edukasi untuk menghilangkan s gma “orang gila” pada ODS.
disgrace, people with schizophrenia need social support, so give Pada tahap perencanaan dan pengembangan produk, materi
them the support. We tested the video a er the video was video yang dikembangkan adalah edukasi penyakit skizofrenia
produced by assessing the aspects of the feasibility of the bukan aib, dukungan dari keluarga dan lingkungan terhadap ODS.
content, the use of language. We also presented the video Setelah video diproduksi, video diuji validasi. Pada tahap
material by assessing the aspects of the media content; media pengujian awal dinilai aspek kelayakan isi, penggunaan bahasa,
material and prac cality. The results showed a good content
dan aspek penyajian materi video. Penilaian materi
feasibility aspect with an average score 21.5. The measurement
of the language aspect is good category with an average score 20, pengembangan video dilakukan dengan menilai aspek
and the material presenta on aspect is good category with an kandungan media; bahan media dan keprak san. Hasil
average score 22. The results of the measurement of the media pengukuran aspek kelayakanan isi berada pada kategori baik
content aspect is good category with a score of 26, the aspect of dengan skor rata-rata 21.5. Pengukuran aspek bahasa berada
media materials is good category with a score 24, and the pada kategori baik dengan skor rata-rata 20, dan aspek penyajian
prac cality aspect of the media is good category with a score 4. materi berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 22. Hasil
Conclusion: the measurement results of the material test and pengukuran aspek kandungan media berada pada kategori baik
media test are good category. dengan skor 26, untuk pengukuran aspek bahan media berada
pada kategori baik dengan skor 24, dan aspek keprak san media
berada pada kategori baik dengan skor 4. Kesimpulan hasil
pengukuran uji materi dan uji media berada pada kategori baik
Keywords : Family, People with Skizophrenia, Research and Kata Kunci :Keluarga, Orang dengan Skizofrenia, Research and
Development, S gma . Development, S gma.
Correspondence : Helfi Agus n
Email : helfi.agus n@ikm.uad.ac.id, 085274554097
• Received 01 Maret 2021 • Accepted 28 Maret 2021 • p - ISSN : 2088-7612 • e - ISSN : 2548-8538 •
DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol7.Iss1.864
Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve
Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License (h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium
Keskom, Vol. 7, No. 1
84 April 2021
h p://jurnal.htp.ac.id
Helfi Agus n, et al
Schizophrenia S gma: a Research & Development of Health Promo on Media
S gma pada Orang dengan Skizofrenia: Peneli an Pengembangan Media Promosi Kesehatan
85
Borg and Gall yaitu diawali dengan pengumpulan informasi, menyebabkan kurangnya dukungan terhadap ODS, 5. Keinginan
perencanaan (planning), pengembangan produk awal (develop survival ODS untuk dimenger oleh kerabat dan dak men-cap
preliminary product), dan pengujian lapangan awal (preliminary mereka sebagai orang gila, 6. Angka prevalensi masalah
field tes ng) (Sugiyono, 2017). Pengumpulan informasi untuk kesehatan jiwa termasuk skizofrenia yang cenderung meningkat
perencanaan produk dilakukan dengan indepth interview di dunia dan di Indonesia sehingga menurunkan kualitas hidup
terhadap ODS dan keluarga, studi literature, mempelajari kanal dan berdampak pada penurunan produk fitas manusia utk
youtube tentang skizofrenia dan ODS, serta diskusi dengan ahli jangka panjang yang akan menjadi beban Negara. 7. Media
keperawatan jiwa masyarakat. Data kemudian dianalisis secara edukasi tentang skizofrenia dak banyak jumlah dan jenisnya.
kualita f dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Langkah kedua yaitu merencanakan video (planning).
Setelah pengembangan produk awal, maka penilaian media Edukasi kepada keluarga ODS dan Masyarakat sangatlah pen ng
dilakukan dengan menilai aspek kelayakan isi, penggunaan utk menghilangkan s gma dan dan pencegahan sekunder dan
bahasa, dan aspek penyajian materi. Penilaian materi dilakukan ter er agar ODS dak sering relaps. Perencanaan video dilakukan
dengan menilai aspek kandungan media; bahan media dan berdasarkan per mbangan bahwa dari berbagai jenis media
keprak san. Penilaian materi dilakukan oleh seorang dokter promkes (Audio aids dan AVA), AVA merupakan media yg paling
spesialis dan seorang perawat komunitas, sementara penilaian cocok dan lebih bermanfaat bagi keluarga ODS dan masyarakat
media dilakukan oleh dosen komunikasi kesehatan yang karena: 1. karakteris k orang Indonesia yg minat bacanya
sebelumnya diberikan informed consent sebagai bentuk rendah dan lebih suka menonton, 2. mens mulasi indera
persetujuan menilai media edukasi yang diajukan. Validator pendengaran dan penglihatan, 3. Penggunaan hp dan media
memberikan nilai terhadap se ap indikator menggunakan skala social yang meluas di masyarakat, video pendek dapat
likert yang yakni skala 1 untuk parameter yang dinilai sangat dimanfaatkan untuk program edukasi keluarga dan kerabat ODS
dak baik, skala 2 jika media dinilai dak Baik, skala 3 jika cukup, (tetangga dan teman) 4. Cakupan media sosial dalam
dan skala 4 jika baik, skala 5 jika sangat baik. menyebarkan informasi sangat luas.
Langkah ke ga adalah mengembangkan produk awal
HASIL
(develop preliminary product). Sebelum membuat video
Peneli an ini menggunakan langkah kerja Research and edukasi, peneli mengembangkan m pembuatan video yang
Development (R&D) Borg and Gall, 1989 . Langkah pertama terdiri dari pembuat naskah verba m (scenario) dan alur cerita
adalah melakukan research and informa on collec on. Pada (script wri ng), pengambil gambar video, pengisi suara, pemeran
tahap ini peneli mengumpulkan informasi tentang jenis media tokoh, serta video edi ng. Semua proses tersebut melibatkan
dan materi yang akan disajikan dengan memper mbangkan mahasiswa dan dosen. Pembuatan video dan pengisian suara
kesesuaiannya dengan sasaran. Pengumpulan informasi dimulai dilaksanakan di kampus UAD. Video diedit menggunakan tools
dengan melakukan pengambilan data primer melakukan adobe premier. Video berdurasi 4 menit 35 de k. Berikut adalah
wawancara mendalam terhadap ODS dan keluarga, telaah potongan gambar yang digabungkan dalam video edukasi pada
literatur dari hasil peneli an-peneli an terdahulu yang terkait peneli an ini.
dengan dukungan keluarga terhadap ODS, faktor yang
mempengaruhi relaps pada ODS, konsep kesehatan jiwa dan
gangguan kejiwaan. Selain itu peneli melakukan pencarian di
youtube kanal skizofrenia dari pakar dokter jiwa/psikolog,
youtube kanal Yayasan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia
(KPSI), youtube kanal beberapa penyintas/survival ODS serta
diskusi dengan pengelola program kesehatan jiwa masyarakat.
Hasil analisis dari studi awal terhadap berbagai sumber
tersebut, adalah didapatnya suatu kesimpulan bahwa 1. S gma
ODS sebagai “orang gila” sangat melekat di masyarakat, 2.
Kebingungan keluarga bagaimana menghadapi salah satu Gambar 1. Potongan video derita ODS dan s gma yang
anggota keluarga yang mengalami ODS karena minimnya dialaminya
informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan Video yang ditampilkan pada gambar 1 berada pada menit
keyakinan ODS dan keluarga saat berobat, saat relaps, dan masa 0.29 ini memperlihatkan seorang ODS yang ba- ba mengalami
tenang 3. Sedikitnya perha an masyarakat yang ditandai dengan: gejala kekambuhan di tengah keramaian pasar. Situasi pasar yang
membicarakan skizofrenia dak sebiasa membicarakan penyakit riuh dan ramai mens mulasi rasa dak nyaman ODS. Pada bagian
HIV dan kanker, dan lain-lain, 4. kurangnya perha an ini narator kemudian menjelaskan s gma yang sering dialami
j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
86 April 2021
oleh ODS yaitu sebutan sebagai orang gila, penelantaran dan tersebut maka tumbuh rasa empa terhadap ODS yang dapat
pemasungan terhadap ODS karena dianggap sebagai sampah menghilangkan s gma.
masyarakat. Langkah keempat (terakhir) adalah melakukan uji coba
lapangan awal (preliminary field tes ng). Yang dilakukan dalam
tahap uji coba lapangan awal merupakan penilaian produk
pengembangan oleh ahli materi dan ahli media. Validasi materi
dilakukan oleh psikiater dan keperawatan jiwa /health promotor
rumah sakit. Validasi media dilakukan oleh dosen promosi
kesehatan UAD terkait dengan penilaian teknik video,
penggunaan bahasa dan daya tarik video. Evaluasi terhadap
produk menggunakan instrumen berupa angket. Validasi materi
terdiri dari penilaian terhadap 3 aspek antara lain aspek
kelayakan isi, aspek Bahasa dan aspek penyajian materi.
Gambar 2. Potongan video struktur anatomi otak yang Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala likert, yang
menjadi faktor risiko skizophrenia
terdiri dari komponen Sangat Tidak Baik (1), Tidak Baik (2), Cukup
Video yang ditampilkan pada gambar 2 berada pada menit
(3), Baik (4), Sangat Baik (5). Berikut adalah hasil penilaian
1.45. Pada bagian ini narator menjelaskan tentang penyebab
validasi materi yang dilakukan oleh dua penilai
skizofrenia secara medis. Sama halnya dengan penyakit-penyakit
Tabel 1. Hasil Penilaian Materi Pengembangan Video
lain yang mbul karena ke daknormalan salah satu fungsi organ
Edukasi ODS
tubuh. Jika penderita Diabetes mellitus yang dak normal adalah
o rga n p a n k re a s d a l a m m e m p ro d u ks i i n s u l i n , m a ka
ke daknormalan organ tubuh pada ODS ada pada struktur, fungsi
dan kimia otaknya. Ke daktahuan masyarakat tentang
skizofrenia mengakibatkan kurangnya perha an dan empa
masyarakat terhadap ODS, inilah yang menimbulkan s gma bagi
ODS. Juga menceritakan gejala awal yang dirasakan oleh ODS
pada saat relaps.
h p://jurnal.htp.ac.id
Helfi Agus n, et al
Schizophrenia S gma: a Research & Development of Health Promo on Media
S gma pada Orang dengan Skizofrenia: Peneli an Pengembangan Media Promosi Kesehatan
87
Tabel 2. Hasil Penilaian Media Pengembangan Video sangat dibutuhkan untuk mendukung kekambuhan ODS (Dirik et
Edukasi ODS al., 2017). Adanya perha an masyarakat dalam bentuk dukungan
materi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri orang dengan
gangguan jiwa (Surahmiya , Yoga and Hasanbasri, 2017).
Pemberian pengetahuan atau literasi kesehatan mental dalam
bentuk psiko edukasi juga terbuk dapat membantu orang-
orang yang mengalami gangguan jiwa berat seper ODS (Sarfika,
Putri and Fernandes, 2017; Mo aghipour and Tabatabaee,
2019). Pemberian edukasi terhadap ODS dapat menggunakan
alat bantu media, salah satunya media video. Oleh karena itu
pada peneli an ini dilakukan pengembangan media edukasi
video yang dapat memberikan pengetahuan kepada keluarga
dan lingkungan sekitar orang dengan skizofrenia.
Penilaian media pengembangan video dilakukan dengan
menilai aspek kelayakan isi, penggunaan bahasa, dan aspek
Dari hasil tabel 2 diketahui pengukuran aspek kandungan
penyajian materi. Penilaian materi pengembangan video
media skor 26 dengan kategori baik, untuk pengukuran aspek
dilakukan dengan menilai aspek kandungan media menarik;
bahan media skor 24 dengan kategori baik, dan aspek keprak san
bahan media dan keprak san. Penggunaan bahasa dan
media skor 4 dengan kategori baik.
kesesuaian dengan sasaran merupakan sub komponen
PEMBAHASAN penggunaan bahasa pada penilaian materi dan sub komponen
Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat bahan media pada penilaian media. Sub komponen penggunaan
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga bahasa dinilai baik oleh ahli media dan materi. Dalam
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat menentukan substansi/isi materi promosi kesehatan harus
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produk f, dan mampu dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh
memberikan kontribusi untuk komunitasnya (Kementerian sasaran. Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa
Kesehatan RI, 2017). Dalam peneli an ini masalah kesehatan jiwa setempat sehingga sasaran mau melaksanakan isi pesan
yang diangkat adalah Skizofrenia. Skizofrenia merupakan tersebut.
sekelompok reaksi psiko k yang mempengaruhi cara berpikir Lebih lanjut, dari hasil peneli an pengguna, bahasa, tulisan,
dan komunikasi, menerima dan menginterprestasikan realitas, pemilihan music latar, suara narrator, durasi, pada penilaian
merasakan dan memajukan emosi serta perilaku dengan sikap media mendapatkan nilai dengan kategori baik. Berdasarkan
yang dak bisa diterima secara sosial oleh seseorang (Rosdiana, peneli an terdahulu untuk menilai efek vitas media film dalam
2018). Beberapa faktor yang memengaruhi kekambuhan promosi kesehatan diketahui jenis film yang efek f untuk
penderita skizofrenia, antara lain melipu ekspresi emosi menyampaikan pesan kesehatan harus memiliki 9 (sembilan)
keluarga, pengetahuan keluarga, ketersediaan pelayanan komponen pendukung yaitu tujuan pembuatan film, tema film,
kesehatan, dan kepatuhan minum obat (Hendrawa , 2018). konten atau isi pesan, alur cerita yang jelas, konflik yang terjadi
Seringkali karena ke daktahuan membuat keluarga akhirnya dalam cerita film, bahasa film, durasi penayangan film, tata
mengambil keputusan untuk memasung ODS karena keluarga ar s k yang dikemas nyata untuk menarik dan menguatkan
khawa r ODS akan membahayakan keluarga dan masyarakat cerita serta penokohan yang ditampilkan dalam cerita film. Pada
(Yusuf, Tris ana and Ms, 2017; Hidayat and Mumpuning as, akhirnya remaja sebagai target penonton dapat tertarik dan
2018; Yunita et al., 2020) antusias untuk melihat film tersebut dan dapat memperoleh
Pemberian pengetahuan kepada keluarga yang memiliki pengetahuan yang lengkap, jelas dan benar, yang berujung pada
anggota keluarga skizofrenia dapat dilakukan dengan literasi peningkatan sikap serta menumbuhkan mo vasi (Saleh et al.,
kesehatan mental. Literasi kesehatan mental didefinisikan 2016). Terkait durasi, peneli an terdahulu juga menjelaskan
sebagai pengetahuan dan keyakinan mengenai gangguan- bahwa video dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
gangguan mental yang membantu rekognisi, manajemen, dan karean dengan durasi yang singkat, video dapat memberi
prevensi. Aspek-aspek literasi kesehatan mental antara lain gambaran dengan efek f. Berbeda dengan pembelajaran di
pengetahuan tentang bagaimana mencegah gangguan mental, sekolah, penyuluhan kepada masyarakat dak bisa dilakukan
pengakuan kapan suatu gangguan berkembang, pengetahuan dengan ru n, mengingat waktu dan tenaga penyuluh yang
tentang opsi pencarian pertolongan dan perawatan yang tersedia terbatas (Mawa, Indriwa and Suhadi, 2017). Oleh sebab itu,
(Handayani, Ayubi and Anshari, 2020). Keterlibatan keluarga kehadiran media sangat pen ng untuk menunjang proses belajar
j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
88 April 2021
masyarakat, dan media video sangat baik karena dak hanya sehingga peneli an pengembangan ini dapat dilakukan.
dapat digunakan sebagai media, tetapi juga sumber belajar Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Widya
secara mandiri Adiningsih, Wahyu Grajang, Muhammad.Mirza Nurraihan,
Dari hasil peneli an pengembangan media edukasi Zaidan Nurrahman Permana yang banyak membantu
berbentuk video diketahui skor untuk penilaian materi dan dalam pengambilan gambar, edit video, pengisi suara, serta
penilaian media berada kategori baik, yang ar nya video layak menjadi pemeran tokoh dalam video promosi kesehatan
untuk dijadikan media edukasi. Hal ini sejalan dengan hasil ini.
peneli an terdahulu untuk menilai Kelayakan Rancangan media
Audio Visual Persiapan pesalinan Sebagai Media Promosi DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan Pada Ibu Hamil, diperoleh hasil penilaian media dan Avasthi, A. (2020) ‘Preserve and strengthen family to
materi berada kategori baik, dimana hal tersebut juga dapat promote mental health’, indian journal of psychiatry,
dikategorikan sangat layak digunakan sebagai media promosi 52(2), pp. 113–126. doi: 10.4103/0019-5545.64582.
kesehatan (Haerunisa et al., 2020). Efek vitas peningkatan Ayuningtyas, D. and Rayhani, M. (2018) ‘Analisis Situasi
pengetahuan dan sikap sasaran yang mengarah ke perubahan Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan
perilaku kesehatan lebih nggi dengan menggunakan media Strategi Penanggulangannya’, Jurnal Imu Kesehatan
Masyarakat, 9(1), pp. 1–10.
video dibandingkan dengan media leaflet (Buang, Rahmalia and
Buang, M. S., Rahmalia, S. and Arneliwa (2015) ‘Efek fitas
Arneliwa , 2015). Media video dalam memberikan pendidikan
Pendidikan Kesehatan dengan Audio Visual
kesehatan yang tepat dan menarik dalam menyampaikan terhadap Pengetahuan dan Perilaku Hidup Sehat
informasi mempengaruhi hasil dari pendidikan kesehatan. Media Ke l u a r ga t e n t a n g Pe n c e ga h a n Pe n u l a ra n
video menampilkan gambar yang bergerak, tulisan, dan terdapat Tubercolosis Paru’, Jurnal Online Mahasiswa Prodi
suara yang menjelaskan mengenai gambar yang ditampilkan, Ilmu Keperawatan Unri, 2(2), pp. 1292–1298.
sehingga dapat menarik perha an dari sasaran pendidikan Dirik, A. et al. (2017) ‘Why involve families in acute mental
kesehatan (Mulyadi et al., 2018). healthcare ? A collabora ve conceptual review’,
Mengingat peneli an ini hanya sampai pada tahap uji BMJopen, BMJ Open 2, pp. 1–10. doi:
kelayakan terbatas oleh validator materi dan validator media, 10.1136/bmjopen-2017-017680.
maka perlu peneli an lanjutan untuk melakukan uji khalayak. Haerunisa, E. T. et al. (2020) ‘Feasibility of Audio Visual -
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh peneli maupun Media of Childbirth Prepara on as Asian Research
peneli lain adalah melakukan uji kelayakan publik untuk Midwifery and Basic Science Journal’, Asian Research
memas kan efek fitas media dalam mengedukasi masyarakat
Midwifery and Basic Journal, 1(1), pp. 33–49.
Handayani, T., Ayubi, D. and Anshari, D. (2020) ‘Literasi
agar menghilangkan s gma pada orang dengan skizofrenia
Kesehatan Mental Orang Dewasa dan Penggunaan
(ODS). Saran bagi peneli lain adalah memperbanyak media
Pelayanan Kesehatan Mental Mental Health Literacy
edukasi tentang ODS in Adults and Mental Health Service Use’, 2(1), pp.
KESIMPULAN 9–17.
Haryatno, B. (2018) ‘Peran dinas kesehatan dalam
Media edukasi terkait orang dengan skizofrenia dari hasil uji
pengendalian masalah kesehatan jiwa’, prosiding,
materi untuk aspek kelayakan, bahasa dan aspek penyajian Annual scien fic mee ng FKKMK UGM.
berada pada kategori baik yang ar nya media ini tergolong Hendrawa , G. W. (2018) Pengaruh Family Psycoeduca on
mudah dipahami. Hasil uji media terdiri dari aspek media, bahan Berbasis Caring Terhadap Kemampuan Keluarga
media dan keprak san berada pada kategori baik, yang ar nya Dalam Meningkatkan Ac vity Daily Living dan
tergolong prak s serta menarik sebagai media edukasi kepada Sosialisasi Penderita Skizofrenia di Wilayah Kerja
masyarakat. Keluarga, teman dan tetangga perlu meningkatkan Puskesmas Balong Ponorogo. Universitas Ailrlangga.
pengetahuan tentang skizofrenia dan bergabung dalam H i d a y a t , S . a n d M u m p u n i n g a s , E . D. ( 2 0 1 8 )
komunitas peduli skizofrenia agar lebih memahami dan ‘Pendampingan Keluarga Dan Perawatan Orang
berempa terhadap ODS. Cara inilah satu-satunya yang dapat Dengan Gangguan Jiwa Bebas Pasung’, JAPI (Jurnal
menghilangkan s gma kepada ODS. Tanpa s gma ODS bisa Akses Pengabdian Indonesia), 3(2), p. 65. doi:
bangkit lebih awal dan bisa berkarya di masyarakat. 10.33366/japi.v3i2.990.
Kementerian Kesehatan RI (2017) Peraturan Menteri
Ucapan Terima Kasih Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017
Ucapan terimakasih peneli tujukan kepada Lembaga Tentang Penanggulangan Pemasungan Pada Orang
Peneli an dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Dengan Gangguan Jiwa. Indonesia.
Ahmad Dahlan yang telah memberikan support pendanaan
j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Helfi Agus n, et al
Schizophrenia S gma: a Research & Development of Health Promo on Media
S gma pada Orang dengan Skizofrenia: Peneli an Pengembangan Media Promosi Kesehatan
89
Mawa, A. R., Indriwa , S. E. and Suhadi (2017) Yusuf, A. et al. (2019) Kesehatan Jiwa Pendekatan Holis k
‘Pengembangan Video Penyuluhan Perilaku Hidup dalam Asuhan Keperawatan. 1st edn. Jakarta.
Bersih dan Sehat (PHBS) Bermuatan Nilai Karakter Yusuf, A., Tris ana, R. D. and Ms, I. P. (2017) ‘Fenomena
terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Pasung dan Dukungan Keluarga terhadap Pasien
dalam Menanggulangi Penyakit Diare’, Jurnal Gangguan Jiwa Pasca Pasung Grasped Phenomena
Pendidikan: teori Peneli an dan Pengembangan, and Family Support on Post Grasped Psychiatric
2(7), pp. 883–888. Pa ents’, Jurnal Keperawatan Pajdajaran, 5(3), pp.
Mo aghipour, Y. and Tabatabaee, M. (2019) ‘Family and 302–314.
Pa ent Psychoeduca on for Severe Mental Disorder
in Iran : A Review’, pp. 84–108.
Mulyadi et al. (2018) ‘Efek fitas Pendidikan Kesehatan
dengan Media Video terhadap Tingkat Pengetahuan
Pe r i l a ku H i d u p B e rs i h d a n S e h at ’, J u r n a l
Keperawatan S kes Suaka Intan, 3(2), pp. 1–9.
Rahmayani and Hanum, F. (2018) ‘Analisa Dukungan Sosial
Keluarga Terhadap Pencegahan Kekambuhan
Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukajaya’, SEL Jurnal Peneli an Kesehatan, 5(2).
Rosdiana, R. (2018) ‘Iden fikasi Peran Keluarga Penderita
dalam Upaya Penanganan Gang guan Jiwa
Skizofrenia’, Media Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 14(2), p. 174. doi:
10.30597/mkmi.v14i2.3787.
Saleh, R. Y. R. et al. (2016) ‘Film yang Efek f sebagai Media
Promosi Kesehatan bagi Masyarakat An Effec ve
Movie as Health Promo on Media for Community’,
2, pp. 70–78.
Sarfika, R., Putri, D. E. and Fernandes, F. (2017) ‘Family
Psychoeduca on sebagai Upaya Mengurangi S gma
pada Keluarga ODGJ di Wilayah Kerja Puskesmas
Pauh Padang’.
Sugiyono (2017) Metode Peneli an Kuan ta f dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulistyowa , KNi, M. D. et al. (2015) ‘Pemberdayaan
keluarga melalui pemberian pendidikan kesehatan
dalam merawat anggota keluarga dengan gangguan
jiwa’, Jurnal Keperawatan Jiwa, 3(2), pp. 141–144.
Surahmiya , S., Yoga, B. H. and Hasanbasri, M. (2017)
‘Dukungan sosial untuk orang dengan gangguan jiwa
di daerah miskin: studi kasus di Gunungkidul’, Berita
Kedokteran Masyarakat, 33(8), p. 403. doi:
10.22146/bkm.25649.
Tris ana, R. D. et al. (2018) ‘Perceived Barriers on Mental
Health Services by the Family of Pa ents with Mental
Illness’, Interna onal Journal of Nursing Sciences.
Elsevier Taiwan LLC, 5(1), pp. 63–67. doi:
10.1016/j.ijnss.2017.12.003.
WHO (2017) Depression and Other Common Mental
Disorders, Global Health Es mates.
Yunita, F. C. et al. (2020) ‘Coping strategies used by families
in Indonesia when caring for pa ents with mental
disorders post - pasung , based on a case study
approach’, pp. 1–8. doi: 10.1136/gpsych-2018-
100035.
j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS