Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii
Bab Iii
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Ruang Rawat : Intensif Wanita
Tanggal Pengkajian : 20 Agustus 2019
Tanggal dirawat : 19 Agustus 2019
No. R.M. : 00-67-xx
Jam : 13.00 WITA
1. Identitas Klien
Nama : Ny. St
Umur : 37 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Informasi : Suami (Tn.T)
Alamat : Jl. A. Yani Ds. Damis
2. Alasan Masuk
Klien ± 7 hari yang lalu sulit tidur dan suka keluyuran, klien
sering tiba-tiba menangis dan berteriak keras mengatakan bahwa
ada yang akan membunuhnya dan ada yang menyuruhnya mengakhiri
hidup. Klien juga sering berlarian dan mengatakan dajjal
meneriakinya dan ingin membunuhnya karna hari sudah akan
kiamat. Klien juga sering menangis karna merasa anaknya
diculik.
3. Faktor Predisposisi
Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasalalu, klien sudah
3x masuk RSJ SL sejak 2007 dan pada tahun 2007 klien pernah
menceburkan dirinya kesumur karna ingin mengakhiri hidupnya,
klien juga meresahkan warga karna sering keluyuran dan
berteriak. Pengobatan sebelumnya selalu berhasil namun klien
saat dirumah tidak rutin minum obat sehingga mengalami
gangguan lagi. Klien pernah mengalami pengalaman yang tidak
menyenangkan klien pernah mengalami tindakan kriminal di
rampok , anak klien hampir diculik dan klien hampir diperkosa
sejak saat itu klien mengalami gangguan kejiwaan klien sering
berteriak, menangis dan berbicara sendiri . Anggota keluarga
klien tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
TD : 100/60 mmHg, Nadi : 96x/menit, Suhu : 36,5 ̊c
RR : 20x/menit, TB : 155 cm , BB : 73 Kg
Keluhan Fisik : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
5. Psikososial
a. Genogram
klien
Keterangan :
: Laki-laki (meninggal)
: perempuan (meninggal)
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien (perempuan)
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan dirinya sangat menyukai bagian tubuhnya
yaitu rambutnya yang hitam dan panjang
2) Identitas diri
Klien mengatakan namanya St. Beragama islam dan jenis
kelaminnya perempuan
3) Peran
Saat dirumah klien berperan sebagai ibu rumah tangga yang
mengurus tiga orang anaknya
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin merawat anak-anaknya dengan baik
5) Harga diri
Klien mengatakan tidak apa kalau dia sakit tidak ada yang
peduli biarkan mati saja karna sudah dekat kiamat
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan suami dan anaknya adalah orang yang
sangat berarti
2) Peran serta dalam kelompok/masyarakat
Saat diRSJ SL klien senang berteman dan mengajak klien
yang lain untuk menyanyi bersamanya. Klien juga senang
mengajak klien yang lain mengobrol walaupun obrolannya
sering tidak nyambung.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengalami hambatan dalam hubungan dengan orang lain
karena klien berbicara melantur dan tidak nyambung klien
juga sering tiba-tiba berteriak dan menangis tanpa sebab
saat diajak bicara
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, saat ditanya klien juga mengingat
hal yang sama bahwa klien beragama islam.
2) Kegiatan Ibadah
Klien masih mau diajak berdo’a dan melantunkan ayat suci
al-qur’an, klien masih ingat kewajibannya untuk sholat
lima waktu namun klien lupa bagaimana cara melakukannya.
6. Status Mental
a. Penampilan
Klien menggunakan seragam RSJ Sambang Lihum dengan terbalik,
pakaian klien terlihat kotor karna banyak noda makanan,
pengunaan pakaian klien tidak sesuai
b. Pembicaraan
Klien berbicara dengan keras dan cepat
c. Aktivitas motorik
Klien terlihat tegang dan gelisah , klien menghabiskan
waktunya dengan mondar-mandir
d. Alam perasaan
Klien merasa sedih dan sangat khawatir karna merasa anak
perempuannya hilang diculik klien juga merasa sangat
ketakutan daan gelisah karna ada yang ingin membunuhunya
klien juga merasa sudah putus asa karna hari sudah mau
kiamat namun klien mengatakan dosa klien masih sangat banyak
klien mengatakan ia belum sempat bertobat dan sekarang ia
tidak tau caranya bertobat.
e. Afek
Labil, klien bisa tampak sangat senang dan menyanyi
sepanjang hari namun klien juga bisa terlihat sedih dan
menangis sepanjang hari klien juga bisa mengamuk tiba-tiba
karna takut ada yang ingin membunuhnya
f. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif saat wawancara klien mengingat dengan baik
nama perawat yang berbicara dengannya namun klien kadang
berbicara melantur diluar topik yang dibicarakan. Saat
wawancara emosi klien sangat labil.
g. Persepsi
Pendengaran, Klien mengatakan mendengar suara ada yang ingin
membunuhnya dan mendengar suara anaknya minta tolong.
h. Proses pikir
Sirkumtansial, pembicaraan yang berbelit-belit namun tetap
sampai pada tujuan pembicaraan
i. Isi pikir
Waham :
curiga, klien mnecurigai semua orang karena merasa ada yang
ingin membunuhnya dan ingin mencederainya
j. Tingkat kesadaran
Klien tampak bingung, klien kebingungan karna memikirkan
dimana anaknya, kesadaran klien compos mentis, namun klien
tidak mengetahui tanggal dan waktu.
Masalah keperawatan : Disorientasi waktu
k. Memori
Konfabulasi, klien memiliki ingatan yang sebenarnya tidak
terjadi
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien mudah beralih dan klien tidak mampu
berhitunga. Saat diberi contoh 2+2 klien tidak bisa menjawab
m. Kemampuan penilaian
klien mampu menentukan pilihan saan diberi dua pilihan
seperti “ibu memilih warna biru atau warna merah” klien
mengatakan memilih warna merah karna klien menyukai warna
merah
8. Mekanisme Koping
a. Adaptif
1) Klien berbicara dengan orang lain, klien mau meceritakan
apa yang ia alami
2) Klien tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri ketika
sedang ada masalah dirumah
3) Teknik relaksasi, klien mampu menari nafas dalam
4) Aktivitas kontruktif, klien tidak bekerja
5) Olahraga, klien saat berada di RSJ Sambang Lihum diajak
senam setiap pagi dan klien mengikuti dengan baik.
b. Maladaptif
Klien tidak pernah mengkonsumsi alkohol, klien tidak bekerja
berlebihan, klien tidak mencederai diri sendiri dan orang
lain, klien tidak menghindari pembicaraan namun klien
beberapa kali menghancurkan barang-barang seperti jendela
dan pintu. Klien sering tidak mau mandi kalau tidak disuruh
terlebih dahulu oleh perawat. Klien sering memasang baju
dengan terbalik.
B. Analisa data
Tabel 3.1 Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif : Gangguan persepsi sensori
- Klien mengatakan (Halusinasi)
mendengar ada yang
berteriak ingin
mebunuhnya
- Klien mengatakan
mendengar anaknya
minta tolong dan
berteriak
- klien juga
mengatakan sangat
ketakutan karna ini
sudah kiamat klien
merasa diteriaki
dajjal yang akan
membunuhnya karna
hari sudah kiamat.
Data objektif :
- klien kooperatif
- klien tampak gelisah
- klien tampak
berbicara sendiri
- klien tampak
menangis dan
berteriak tanpa
sebab
- klien tampak marah-
marah sendiri
2 Data Subjektif: Resiko perilaku kekesarasan
- klien mengatakan
sangat marah karna
tidak ada yang ingin
menolongnya keluar
dari RSJ Sambang
lihum untuk mencari
anaknya
Data Objektif :
- klien berbicara
keras , sedikit
kacau
- klien cepat
tersinggung
- emosi klien sangat
labil
- klien terlihat
memecahkan jendela
dan merusak pintu
yang ada dengan
alasan ini keluar
dari ruangan untuk
mecari anaknya
3 Data Subjektif : Defisit perawatan diri
- klien mengatakan
merasa malas untuk
beraktivitas
- klien mengatakan
tidak ingin
rambutnya basah
- klien mengatakan
tidak suka pakai
sabun
- klien mengatakan
pakaiannya sudah
terpasang dengan
benar
Data Objektif :
- klien terlihat kotor
- rambut klien
terlihat acak-acakan
- dan dan pakaian
klien terlihat kotor
dan lusuh
- kulit klien kusam
dan kotor
C. Daftar Diagnosa
1. Gangguan persepsi sensori (Halusinasi)
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Defisit perawatan diri
D. Internvesi Keperawatan
Tabel 3.2 intervensi keperawatan
1. Proses keperawatan
a. Kondisi : klien masih terlihat bingung , klien masih
terlihat gelisah sering mondar-mandir dan sesekali berteriak
ketakutan
b. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi)
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi Subjektif
“kaya perasaan pian setelah memperagakan latihan
menghardik tadi”
“nah bagus banar bu”
2. Evaluasi Objektif
“coba ibu peragakan lagi cara menghardik suara-suara kaya
waktu kita latihan tadi”
“wah bagus banar bu pian sudah bisa memperagakan cara
menghardik suaranya”
3. Rencana tindak lanjut
“ibu jangan kada ingat sagan latihan menghardik sesuai
dengan jadwal yang kita buat tadi lah. Kalau ada suara
yang kadeda wujudnya pian dengar pian langsung menerapkan
cara menghardik suara-suara kaya yang tadi lah bu”
4. Kontrak yang akan datang (Waktu,Tempat,Tujuan)
“ibu esok kita bepanderan lagi lah tentang cara kedua
sekira mencegah suara-suara yang kadeda wujudnya itu
hilang dengan cara minum obat secara teratur. Kayapa bu
kalaunya kita bepanderan pas 15 menit sebelum makan
siang, diruang makan?”
“inggih bu, mun kaya itu ulun permisi dulu lah bu”
“Assalamu’alaikum”
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi)
1. Proses keperawatan
a. Kondisi klien : klien sudah lebih baik, sudah terlihat lebih
tenang
b. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi)
b. Fase Kerja
“coba ibu sebutkan perbedaan sebelum dan sesudah pian minum
obat, bekurang atau menghilang lah bisikan-bisikan yang ibu
dengar tuh?”
“minum obat itu penting banar bu supaya suara yang ibu dengar
dan mengganggu selama ini kada muncul lagi jadi ibu nyaman ,
tenang “
“nah bu, ini obat yang ibu minum ada berapa macam bu”
“iya ada tiga macam bu lah,nah nama obat yang ibu minum ada
clozapin , ini ibu minum tiga kali sehari, ada thirexipenidyl
ini tiga kali sehari jua ibu minum , ada clobatam kalau yang
ini ibu minumnya dua kali sehari aja. Ibu jangan putus minum
obatnya lah kalaunya ibu mau putus minum obatnya sebaiknya ibu
konsultasi dulu lah lawan dokter”
“misalnya obat ibu habis, ibu kena bisa lagi minta kedokter,
ibu harus terliti lah pas minum obat-obatan unu. Pastikan
obatnya bujur ampun pian, jangan sampai tesalah, pasti akan
jua pian ingat kemasannya dan jam minum obatnya, pian harus
memperhatikan jua berapa jumlah obat sekali pian meminum.”
“nah supaya nyaman , minum obatnya nih pian masuk akan
kejadwal lah sekira pian ingat dan kada tesalah”
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi Objektif
“nah kayapa perasaan pian setelah kita bepanderan tentang
cara kedua mengontrol halusinasinya yaitu minum obat secara
teratur”
2. Evaluasi objektif
“coba pian sebutkan apa saja yang harus diperhatikan sebelum
minum obat dan obat apa aja yag pian minum”
“hehe pian masih bingung dan kada telalu ingat kah bu?”
“tapi alhamduliiah pian ingat aja beberapa”
3. Rencana tindak lanjut
“nah karna ibu masih bingung dan kada terlalu ingat kena
kita membahas ini lagi lah bu”
“ibu jangan kada ingat minum obatnya lah”
4. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, tujuan)
“ibu esok kita tetamu lagi lah sagan belajar mencegah
halusinasi ibu tapi esok masih dengan cara minum obat bu
lah, esok kira-kira jam 10 pagi diruang intensif 2 bu lah,
mau aja lah kira-kira pian”
“inggih, bu mun kytu ulun permisi dulu bu lah”
“Assalamu’alaikum”